Abstract This research is aimed to analyze pH. Temperate, water color, TDS (total dissolved solid)
and turbidity of well water at Candikuning villages, Tabanan regency. The subject of research is well
water at Candikuning villages, and the object of the research is pH, temperate, water color, TDS and
turbidity of well water. The result of the research showed color concentration, TDS, and turbidity of
well water 7,8. 310C. 30.4 TCU; 221.7 mg/L; and 6.1 NTU scale respectively. Color and turbidity of
water is over limited maximal concentration that permitted agree with a health minister of RI decree of
No. 907/MENKES/SK/VII/2002. On the other hand, TDS concentration is under limited maximum
concentration that permitted. It is showed that well water at orchard, Candikuning villages, urgent to
obtain of consideration for direct consumption.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pH, suhu warna, TDS (Total Dissolved Solid),
dan kekeruhan air pada air sumur di Desa Candikuning Kabupaten Tabanan, Subjek penelitian
ini adalah air sumur di Desa Candikuning, dan objek dalam penelitian ini adalah pH, suhu, warna,
TDS dan kekeruhan dalam air sumur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar warna,
TDS, dan kekeruhan air sumur secara berturut-turut adalah 7,8, 310C, 30,4 Skala TCU; 221,7 mg/L;
6,1 Skala NTU. Warna dan kekeruhan berada di atas batas kadar maksimal yang diperbolehkan
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, sedangkan kadar
TDS masih berada di bawah batas kadar maksimal yang diperbolehkan. Hal ini menunjukkan bahwa
air sumur di Desa Candikuning perlu mendapat pertimbangan untuk dikonsumsi secara langsung.
masyarakat akan air bersih dapat jenis tanaman yang biasa hidup di tempat
dipenuhi. Pada kenyataanya tidak semua yang lembab, sehingga kemungkinan
masyarakat mau memanfaatkan besar air sumur akan tercemar. Selain itu,
pelayanan PDAM dalam memenuhi kondisi lingkungan sangat kotor, banyak
kebutuhan akan air bersih. Seperti halnya terdapat sampah-sampah baik itu organik
masyarakat Desa Candikuning yang maupun anorganik yang berserakan.
masih memanfaatkan air sumur gali untuk Apabila musim hujan, kondisi
memenuhi kebutuhan sehari-hari, sumur di Dusun Desa Candikuning akan
terutama untuk air minum dan digunakan semakin buruk, apalagi sumur tersebut
untuk mandi. sangat dekat dengan air limbah dimana
Desa Candikuning merupakan limbah tersebut sering digunakan
salah satu desa yang terdapat di penduduk untuk menyiram tanaman, dan
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. tempat untuk buang sampah, sehingga
Desa Candikuning memilki ketinggian dari kemungkinan besar sumur akan
permukaan air laut 750-1.200 meter, luas terkontaminasi oleh pengotor-pengotor
wilayah 15,83 Km2 yang dihuni oleh tersebut dengan adanya perembesan
11.200 orang (jiwa). Masyarakat Desa melalui celah-celah dinding sumur
Candikuning yang memiliki luas wilayah ataupun perserapan oleh tanah dan akan
12,5 Km2 dan dihuni oleh 7.127 jiwa (Data merembes ke dalam sumur. Hal tersebut
Statistik Desa Candikuning), masih ada akan menyebabkan adanya perubahan
beberapa masyarakat yang warna, padatan total terlarut dan
memanfaatkan air sumur sebagai sumber kekeruhan pada sumur. Berdasarkan
air untuk memenuhi kebutuhan air sehari- informasi dari masyarakat bahwa bila
sehari seperti memasak, mandi, mencuci, musim hujan warna air sumur berubah
bahkan untuk air minum. Sumur yang menjadi warna coklat.
terdapat di Desa Candikuning sebanyak 5 Air yang keruh, apabila air tersebut
sumur tetapi yang sering digunakan mengandung begitu banyak yang
sebanyak 3 sumur karena 2 sumur lainnya tersuspensi sehingga memberikan warna
sudah tidak layak digunakan jika dilihat atau rupa yang belumpur dan kotor.
dari warna dan bau dari air sumur Bahan-bahan yang menyebabkan
tersebut. Sumur yang terdapat di Desa kekeruhan meliputi : tanah liat, lumpur,
Candikuning memiliki kedalaman 5-7 bahan-bahan organik yang tersebar
meter. Kondisi sumur di daerah tersebut secara baik dan partikel-partikel kecil yang
kurang memperhatikan syarat lokasi dan tersuspensi lainnya. Kekeruhan tidak
kontruksi di dalam pembuatannya. Jarak merupakan sifat dari air yang
antara sumur dengan sumber pencemar membahayakan, tetapi ia menjadi tidak
hanya berjarak sekitar 1-2 meter, selain disenangi karena rupanya. Untuk
dekatnya dengan sumber pencemar yaitu membuat air memuaskan untuk
sungai, septic tank, dan kandang babi, penggunaan rumah tangga, usaha
kondisi fisik sumur tersebut masih jauh penghilangan secara hampir sempurna
dari layak untuk dijadikan sebagai sumur bahan-bahan yang menyebabkan
yang sehat. Sumur yang ada, tidak kekeruhan, adalah penting (Sutrisno,
berlantai semen, walaupaun ada, 1991). Untuk mengantisipasi hal tersebut,
kondisinya sudah rusak (lantainya retak- maka pemerintah telah mengeluarkan
retak). Bagian dalam sumur juga tidak KEPMENKES NO.
diberi dinding, sehingga kedua sumur 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang nilai
tersebut yang bagian dindingnya parameter kualitas air minum. Dalam
ditumbuhi oleh tanaman seperti paku, dan KEPMENKES tersebut mencakup
148 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 147-152
parameter fisika yang diantaranya sampling. Alat yang digunakan dalam
parameter warna, TDS, dan Kekeruhan. pemeriksaan warna dan kekeruhan adalah
Berdasarkan uraian di atas dan botol kaca kecil transparan, alat Orbeco
Hellige, dan jirigen, sedangkan bahan
mengingat belum adanya penelitian
yang digunakan dalam pemeriksaan
tentang kualitas air sumur gali Desa warna dan kekeruhan adalah air sumur
Candikuning, Kabupaten Tabanan, maka dan aquades. Alat yang digunakan dalam
sangat penting untuk menganalisis pemeriksaan untuk uji TDS adalah gelas
adanya kemungkinan pencemaran air kimia, dan turbidimeter, sedangkan
sumur akibat perubahan Warna, TDS, dan bahannya adalah air sumur. Data yang
Kekeruhan pada air sumur yang terdapat didapat dianalisis secara deskriptif. Hasil
penentuan warna, kekeruhan, dan TDS air
di Desa Candikuning.
sumur gali dibandingkan dengan nilai
parameter warna, kekeruhan dan TDS
2. Metode yang terdapat dalam KEPMENKES No.
Penelitian ini tergolong penelitian 907/MENKES/SK/VII/2002 untuk
deskritif, yang bertujuan untuk menganalisis apakah warna, kekeruhan
memberikan gambaran mengenai kualitas dan TDS telah melampaui batas serta
air sumur ditinjau dari suhu, pH, warna, apakah air sumur masih layak dikonsumsi
TDS, dan kekeruhan air sumur. Subjek sebagai air minum atau tidak, dilihat dari
dalam penelitian ini adalah air sumur di parameter warna, kekeruhan dan TDS.
Desa Candikuning, sedangkan objek
dalam penelitian ini adalah pH, Suhu, 3. Hasil dan Pembahasan
warna, TDS dan kekeruhan. Populasi Data hasil pemeriksaan warna,
dalam penelitian ini adalah air sumur gali TDS (Total Dissolved Solid), dan
di Desa Candikuning. Sedangkan sampel kekeruhan air dari contoh air sumur di
dalam penelitian ini adalah air sumur gali Desa Candikuning disajikan pada Tabel.1
yang diambil dengan teknik purposive
Tabel 1. Data Pemeriksaan pH, Suhu, Warna, TDS (Total Disolved Solid), dan
Kekeruhan Air Sumur di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti
No Nama Dusun pH Suhu Warna TDS Kekeruhan Nilai maksimum yang
0
( C) (TCU) (mg/L (NTU) masih diperbolehkan
menurut RI No
907/MENKES/SK/VII/2002
1 Kembang Merta 7,8 31 60,8 221,7 6,1 15
2 Candikuning 2 7,8 31 56,4 211,3 5,6 1000
3 Candikuning 1 7,8 31 52,7 200,8 5,0 5
Sumber: hasil analisis Laboratorium, 2015
150 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 147-152
Analisis Kualitas Air Sumur Di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti Dewa Made Atmaja
151 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 147-152
Analisis Kualitas Air Sumur Di Desa Candikuning Kecamatan Baturiti Dewa Made Atmaja
152 | Media Komunikasi Geografi, Vol 19, No. 2, Desember 2018: 147-152