Anda di halaman 1dari 8

Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi Karanggeneng

Kabupaten Lamongan

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI MENUJU DESA MANDIRI AIR BERSIH DI


SUMBERWUDI KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Sugito dan Pungut *)

Abstrak

Wilayah desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan secara geografis termasuk daerah


rawan air bersih. Kualitas air sumur payau terlebih pada musim kemarau.Usaha penyediaan air
bersih menggunakan air sungai hanya dilakukan dengan pengendapan sederhana, sehingga
kandungan lumpurnya tinggi dan berwarna kecoklatan. Kondisi air tidak memenuhi standar
kesehatan. Pemerintah desa belum berupaya untuk menyediakan sarana air bersih baik aspek
kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.Untuk itu dilaksanakan penerapan teknologi filtrasi secara
lengkap untuk mengolah air sungai menjadi air bersih yang layak konsumsi. Melalui program ini
dapat menghasilkan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, memberdayakan masyarakat
dalam sistem produksi dan pengelolaannya secara mandiri, membantu pemerintah untuk
meningkatkan derajat ekonomi dan kesehatan masyarakat.Program diawali dengan proses
sosialisasi kepada masyarakat. Penetapan lahan instalasi air bersih ditetapkan melalui koordinasi
dengan pemerintah desa. Masyarakat terlibat langsung melalui proses pembelajaran dan
pemberdayaan tentang proses penjernihan air. Proses pendampingan dilakukan agar masyarakat
mampu melakukan proses produksi, pemeliharaan instalasi, dan mengelola menjadi usaha
koperasi air bersih. Hasil program adalah sebuah instalasi penjernih air berupa bangunan utama
bak sedimentasi dengan volume 20 m 3, bak roughing filter volume 8 m 3, bak filtrasi volume 4 m 3,
dan bak penampungan akhir volume 12 m3. Waktu tinggal air pada bak sedimentasi 4 jam
menghasilkan air bersih 72 m3/hari dengan kualitas yang memenuhi syarat untuk melayani 150
KK.

Kata kunci : Air Bersih, Pemberdayaan Masyarakat, Teknologi Filtrasi

PENDAHULUAN penjernihan air, yaitu milik bapak Taslan, ibu


Kabupaten Lamongan bagian utara Maruah, dan milik kelompok RT di dusun
merupakan wilayah yang secara geologis Glogok. Kebutuhan air bersih desa
dan geografis rawan air tawar. Sebagian Sumberwudi selama ini sebagian dipenuhi
wilayahnya merupakan tepi laut dimana oleh tiga instalasi yang ada, namun hanya
budidaya tambak menjadi andalan usaha dapat memenuhi kurang lebih 250 KK
penduduk. Kondisi sumber air yang ada dengan kualitas air yang belum memenuhi
tidak layak digunakan sebagai sumber air syarat. Sedangkan sisanya untuk memenuhi
bersih, karena airnya payau dan berwarna kebutuhan air bersih harus membeli air
kehijauan. PDAM di Kecamatan Sukodadi yang
Proses eutrofikasi terjadi akibat berjarak 12 km. Hal ini sangat ironis dengan
penggunaan pupuk yang berlebihan untuk keberadaan desa Sumberwudi yang terletak
usaha tambak, sehingga kandungan nitrogen di wilayah daerah aliran sungai Bengawan
dan phosfat tinggi. Proses industrialisasi, Solo. Air sungai ini dapat digunakan sebagai
penggundulan hutan, mekanisasi pertanian, bahan baku kebutuhan air bersih.
serta belum tertatanya sistem pengolahan Usaha penjernihan air selama ini
limbah perkotaan terutama di sepanjang diproduksi dengan menggunakan teknologi
sungai menyebabkan kondisi air permukaan yang sangat sederhana yaitu dengan proses
baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas pengendapan saja. Proses yang dilakukan
yang layak memenuhi kebutuhan manusia adalah air sungai dipompa dan ditampung
menjadi semakin langka. Kondisi air pada bak pengendapan tanpa proses
mengalir di badan-badan air kualitasnya penyaringan maupun penambahan bahan
sudah tidak memenuhi syarat sebagai bahan kimia.
baku air minum, (Hadi, 2005).
Jumlah penduduk di desa
Sumberwudi pada tahun 2008 sejumlah
3050 jiwa yang terdiri dari 650 KK. Di
wilayah desa Sumberwudi kecamatan *) Dosen Teknik Lingkungan
Karanggeneng, terdapat 3 instalasi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412- 1


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

Setelah air mengendap, maka bagian


domestik, dan pertanian. Perairan
permukaan yang jernih ditampung dan dijual
permukaan diklasifikasikan menjadi dua
kepada konsumen. Hal ini bila ditinjau dari
kelompok utama, yaitu badan air yang
proses pengolahan air bersih baru
tergenang dan badan air yang mengalir,
merupakan tahap sedimentasi untuk
(Effendi,2003). Air permukaan
mereduksi lumpur.
terkontaminasi memerlukan pengolahan
Kualitas air hasil proses pengendapan
lengkap menjadi air bersih atau air minum.
yang dikonsumsi oleh masyarakat tersebut
Pemanfaatan proses alami dengan
secara fisik menunjukkan indikasi kualitas
Roughing Filter selain dapat menurunkan
yang rendah, yaitu berwarna kecoklatan
senyawa organik merupakan kelebihan
yang berarti bahwa kandungan lumpurnya
dalam pengolahan air baku yang semakin
masih tinggi. Hasil uji laboratorium terhadap
tercemar akibat bahan organik,(Hadi,2005).
produk yang dijual tersebut adalah: pH =
1) Bangunan Penangkap Air (Intake)
7,80; TDS = 1850 mg/L; dan kekeruhan = 25
Intake merupakan suatu bangunan
NTU. Jadi hasil pengamatan secara fisis dan
untuk menangkap atau mengumpulkan
kimiawi didukung hasil uji laboratorium
air. Fungsi intake adalah untuk
menunjukkan kualitas air yang dikonsumsi
menjaga kontinuitas pengaliran.
adalah tidak memenuhi syarat baku mutu air
Konstruksi intake harus memperhatikan
bersih sesuai dengan Permenkes No
fluktuasi muka air sungai, sistem
907/MENKES/SK/VII/2002.
pengurasan lumpur, pengamanan
Berdasarkan uraian di atas maka
terhadap benda-benda terapung, dan
penduduk desa Sumberwudi kekurangan
alur sungai. Penanganan bangunan
air bersih karena belum ada proses
intake ditujukan untuk menjaga
penyediaan air yang benar dan profesional,
kuantitas, kualitas dan kontinuitas
sehingga distribusi air bersih juga tidak
aliran. Kuantitas dan kualitas air yang
merata. Program ini bertujuan untuk
dapat diproduksi bervariasi bergantung
menyediakan suatu instalasi penjernih air
pada waktu, iklim, dan kondisi hidrologi
yang standar berbasis pembelajaran dan
lokal/daerah, (Obradovic & Peter, 1998).
pemberdayaan masyarakat dengan
2) Bangunan Pengendap Pertama
memenfaatkan air sungai Bengawan Solo
(Primary Sedimentation)
sebagai air baku. Manfaat dari program ini
Primary Sedimentation berfungsi untuk
adalah meningkatkan produktivitas air
mengendapkan partikel diskrit yang
bersih, pemanfaatan sumberdaya air
tidak berubah bentuk, ukuran, maupun
permukaan, meningkatkan derajat ekonomi
beratnya selama pengendapan secara
dan kesehatan masyarakat melalui usaha
gravitasi. Kecepatan pengendapan
produksi air secara mandiri.
partikel merupakan fungsi dari
karakteristik air dan karakteristik partikel
KAJIAN PUSTAKA
dalam air. Efisiensi proses diukur dari
Aplikasi teknologi pengolahan air
pemisahan kekeruhan yang bergantung
dalam program ini adalah upaya untuk
pada diameter partikel dan kecepatan
memanfaatkan air sungai Bengawan Solo
pengendapan. Kapasitas pengendap
diproses menjadi air bersih yang dapat
pertama tidak bergantung pada
dikonsumsi. Masyarakat desa Sumberwudi
kedalaman bak, tetapi tergantung pada
belum memiliki pengetahuan tentang
luas permukaanan bak dan kecepatan
teknologi pengolahan air bersih. Oleh karena
pengendapan partikel. Kondisi aliran
itu perlu dilaksanakan proses pengolahan air
laminer harus dijaga sehingga
bersih dengan mengaplikasikan teknologi
pengendapan secara gravitasi terjad
filtrasi lengkap yang dapat diterapkan
secara optimal,(Sutrisno,2004 &
melalui pembelajaran dan pemberdayaan
Triatmodjo, 2006).
masyarakat. Melalui program ini diharapkan 3) Roughing Filter (RF)
upaya pemberdayaan masyarakat desa
Roughing Filter (RF) adalah suatu
terjadi secara berkelanjutan sehingga dapat
model dari pengendap dengan multi
menyediakan air bersih secara mandiri.
false bottom berupa kerikil yang dapat
memisahkan partikel tersuspensi secara
Unit-unit Pengolahan Air Bersih
efektif,(Hadi,2005) . Proses utama yang
Kualitas air permukaan atau sungai
terjadi pada RF adalah pengendapan
dipengaruhi oleh daerah aliran sungai (DAS),
partikel di permukaan bagian atas
sehingga mengandung mineral, bakteri,
setiap media di dalam reaktor dan
nutrient, pencemar dari limbah industri,
adhesi ke permukaan seluruh media.

2 Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412-


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

Keunggulan lain dari RF berupa


gambar 1. HRF memiliki kapasitas
terjadinya proses degradasi bio-kimiawi
tampung lumpur yang besar. HRF
dalam bentuk penurunan senyawa
dibagi dalam zona-zona dengan gradasi
organik dalam air baku sebesar 70%,
media dari ukuran besar ke kecil. Lebar
(Hadi,2005). Proses degradasi bahan
box filter antara 2-5 m diisi dengan
organik dalam air memanfaatkan
media kerikil dengan diameter 4-40 mm.
pertumbuhan mikroorganisme yang
Slope box filter sebesar 1%. Kecepatan
menempel pada media seperti koral dan
pengaliran antara 0,5 – 4 m/jam
batu kali,(Reynold & Richards, 1996).
tergantung kekeruhan awal air baku.
Diameter kerikil yang digunakan pada
Bila air baku sangat keruh, kecepatan
RF lebih besar dari 2,0 mm.
maksimum 2 m/jam.
Salah satu model RF adalah Horizontal
Flow Roughing Filter (HRF) seperti

Media kerikil
efluen

Influen

Influen

Dinding diperforasi
Horizontal Flow

Lumpur Kerikil efluen


Influen

Potongan

Gambar 1. Horizontal Flow Roughing Filter (Hadi,2005)

4) Koagulasi 5) Flokulasi
Koagulasi merupakan proses Flokulasi merupakan proses
pencampuran koagulan dalam air pembentukan flok melalui pengadukan
melalui pengadukan cepat. Dosis lambat, setelah proses koagulasi.
koagulan yang tepat dilakukan dengan Terdapat beberapa jenis flokulasi yaitu
Jar-test. Koagulan primer yang sering mekanis, hidrolis dan pneumatis.
digunakan adalah Tawas, Al2 (SO4) .14 Flokulasi hidrolis dilakukan dengan
H2O dalam bentuk serbuk atau cairan. memasang sekat yang diperforasi dan
Pembubuhan dosis koagulan membatasi suatu kompartemen dengan
dipengaruhi oleh pH air, kekeruhan, kompartemen lain dibuat dengan
lama pengadukan, dan suhu air, mengatur gradien kecepatan yang
(Hadi,2005). Hal yang harus makin menurun. Faktor-faktor yang
diperhatikan pada pembubuhan berpengaruh pada pembentukan flok
koagulan adalah perpipaan yang adalah kekeruhan, Suspended Solid,
mengalirkan bahan kimia tersebut agar pH, Alkalinity, lama pengadukan, dan
tidak tersumbat,(Sutrisno,2004). Proses bahan koagulan,(Sutrisno,2004)
pembubuhan dapat dilakukan secara 6) Bak Sedimentasi II
gravitasi atau menggunakan dosering Bak Sedimentasi II berfungsi
pompa. mengendapkan flok dari pengadukan
lambat dimana ukuran, bentuk, dan

Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412- 1


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

beratnya berubah selama


METODOLOGI
pengendapan. Pengendapan terjadi
Kelompok sasaran program ini adalah
dengan gaya berat flok. Aliran pada bak
masyarakat desa Sumberwudi
dijaga agar aliran tetap laminer untuk
Karanggeneng Lamongan. Desa
menghasilkan efluen yang jernih.
Sumberwudi terdiri dari tiga dusun yaitu
7) Unit Filtrasi
dusun Wudi, Semperat, dan Glogok. Desa ini
Unit filtrasi atau filter merupakan proses
berada di tepi sungai Bengawan Solo yang
pemisahan akhir padatan tersuspensi
sangat memungkinkan digunakan sebagai
yang ada dalam air. Dikenal dua jenis
air baku proses.
filter yakni saringan pasir lambat dan
Mekanisme pelaksanaan program
saringan pasir cepat. Filter lambat
berbasis pembelajaran dan pemberdayaan
memiliki beberapa kelebihan yaitu :a).
masyarakat dilakukan secara bertahap.
kualitas efluen yang baik;b). dapat
Sosialisasi dilakukan agar masyarakat
mengatasi fluktuasi;c). biaya konstruksi
memahami pentingnya air bersih bagi
murah;d) pemeliharaan murah; e)
kesehatan. Survey lokasi dilakukan untuk
operasinya mudah dilaksanakan;dan
menetapkan kualitas sumber air baku dan
f)tidak memerlukan air pencuci yang
penempatan lokasi instalasi penjernih air
besar. Efluen dari bak pengendap
(IPA). Pembelajaran dan pemberdayaan
mengalir ke filter menahan partikel-
tentang proses penjernihan air dan
partikel flok.
perawatannya dilakukan agar masyarakat
8) Bak Penampang Efluen (Reservoir)
dapat mengolah secara mandiri dan
Air yang sudah melewati filter
berkelanjutan.
selanjutnya mengalami disinfeksi dan
Lokasi instalasi penjernih air dibangun
sudah dapat digunakan. Desinfeksi
di atas lahan tanah aset desa Sumberwudi
dapat dilakukan dengan berbagai cara
berada di tepi aliran sungai Bengawan Solo.
seperti pemanasan, ultraviolet, senyawa
Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
kimia, dan klorinasi. Klorinasi secara
memperoleh sumber air baku dan sistem
ekonomis dilakukan dengan
pengelolaannya oleh pemerintah desa.
menggunakan kaporit. Air bersih dan
Posisi IPA berada pada ketinggian 20 m di
bebas dari bakteriologis selanjutnya
atas permukaan tanah desa sehingga
ditampung pada bak reservoar untuk
memudahkan dalam proses pengaliran atau
didistribusi ke konsumen.Untuk
distribusi. Bahan-bahan bangunan seperti
keperluan debit puncak misalnya pada
batu kumbung, pasir, batu bata, besi, semen,
pukul 16.00 – 18.00 diperlukan tandon
koral, ijuk, dan paralon, diperoleh di toko
minimum sebesar 10% debit mengalir
terdekat lokasi IPA. Bahan baku air sungai
per hari.
dipompa dari bagian tepi sungai Bengawan
Solo dengan memperhatikan fluktuasi debit
aliran.

1 Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412-


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

Gambar 2. Denah Instalasi Penjernihan Air (IPA)

Dimensi IPA ditetapkan berdasarkan secara gravitasi dengan aliran upflow-


kebutuhan air penduduk. Perhitungan debit downflow. Air terolah berikutnya menuju filter
produksi didasarkan pada jumlah penduduk yang terdiri dari lapisan kerikil, pasir, ijuk
yang akan dilayani untuk 150 KK. Kebutuhan yang telah dicuci. Produk air bersih
air bersih ditetapkan sebesar 100 ditampung pada reservoar atau bak
liter/orang/hari, dengan asumsi masing- penampungan akhir untuk diklorinasi
masing KK terdiri dari 5 orang anggota sehingga bebas dari mikrobiologis. Air
keluarga maka dibutuhkan debit air bersih produk selanjutnya didistribusi kepada
75 m3/hari. Berdasarkan perhitungan ini masyarakat pengguna dilakukan dengan
maka diperoleh dimensi IPA seperti pada sistem perpipaan.
gambar 2.
Pembangunan instalasi diawali HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pemasangan pondasi menggunakan 1. Hasil proses sosialisasi, pembelajaran
batu kumbung. Bangunan dasar bak dan pemberdayaan masyarakat
menggunakan beton bertulang agar kualitas Keberhasilan suatu program dipengaruhi
bangunan kuat karena menahan beban air oleh proses sosialisasi kepada
yang berat. Dinding bak terbuat dari masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan
pasangan batu bata. Posisi bak sedimentasi pada malam hari di balai desa
dibangun di bagian atas dengan Sumberwudi karena mengikuti kultur
menggunakan plat beton. Hal ini dilakukan masyarakat, dimana pada siang hari
agar aliran menuju bak Roughing Filter dan warga masyarakat bekerja. Sambutan
Clarifier mengalir secara gravitasi. Bak masyarakat desa sangat antusias
Roughing Filter tersekat menjadi 3 (tiga) terhadap program penyediaan air bersih
bagian diisi material batu koral dengan yang akan dilaksanakan. Masyarakat
ukuran gradasi dari ukuran yang besar (2-3 sangat menginginkan air bersih yang
cm) menuju semakin kecil (0,5-1 cm). berkualitas, tidak berhenti setelah
Material koral berada pada bagian tengah pembangunan instalasi, namun juga
bak, berada di atas plat beton terpervorasi. sangat diperlukan keberlanjutannya untuk
Aliran upflow-downflow dipilih untuk mempertahankan debit air yang
memperoleh air produk yang jernih. dihasilkan sehingga dapat memenuhi
Proses pengolahan diawali dengan kebutuhan yang diharapkan.
memompa air sungai Bengawan Solo ke bak Pemerintah desa dan kecamatan sangat
sedimentasi. Aliran dijaga dengan kondisi mendukung terhadap program
laminer agar proses pengendapan optimal. penyediaan air bersih ini. Perusahaan
Selanjutnya air menuju bak Roughing Filter Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten
untuk mereduksi bahan organik terlarut Lamongan juga memberikan support

Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412- 1


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

karena perusahaaanya belum dapat


material dan bahan kimia tawas untuk
memenuhi air bersih sampai pelosok
proses sedimentasi dan kaporit untuk
desa yang ada. Selain itu program ini
desinfeksi. Partisipasi masyarakat
didukung oleh mitra yaitu CV Perkasa
diwujudkan dengan merelakan lahan
Agung sebagai suplayer bahan kimia.
tanah desa untuk dijadikan tempat
Program ini menjadi percontohan bagi
instalasi pengolahan air, bak penampung
desa lain di wilayah Lamongan terutama
bahan baku maupun produk jadi, serta
bagi desa-desa yang mengalami
pemasangan instalasi distribusi.
kesulitan air bersih.
Partisipasi kelompok sasaran untuk
Kesanggupan pemerintah daerah sebagai
mengikuti pelatihan pengoperasian IPA,
mitra merupakan bentuk kepedulian akan
memelihara dan mengelola produk
kemajuan desa di wilayahnya. Kegiatan
instalasi air bersih.
ini akan membawa dampak terhadap
2. Bangunan fisik instalasi penjernih air
kesehatan dan ekonomi wilayah. PDAM
Instalasi Penjernih Air (IPA) dibangun di
berperan sebagai pembina masyarakat
atas tanah desa berada 50 m dari tepi
dalam manajemen air bersih serta
sungai Bengawan Solo di dusun Wudi.
memberikan konsultasi teknis tentang
Bangunan IPA terdiri dari bak penyadap
teknologi penyediaan air bersih.
air baku (intake), bak sedimentasi, bak
Proses pembelajaran dilakukan untuk
Roughing filter, bak Filtrasi, bak
memberikan bekal ilmu penyediaan air
reservoar, saluran distribusi, dan tandon
bersih kepada masyarakat. Materi
air di wilayah permukiman dusun
pembekalan meliputi manfaat air bersih
Sumberwudi. Proses pembangunan IPA
bagi kesehatan dan ekonomi, pembuatan
dilakukan secara koordinatif oleh
IPA dengan teknologi filtrasi air, rancang
pelaksana dibantu mahasiswa KKN, serta
bangun pembuatan instalasi, uji coba
masyarakat desa secara bergilir.
instalasi, evaluasi proses, pembenahan
Hasil program adalah terbangunnya IPA
dan perawatan instalasi secara
yang terdiri dari bangunan utama bak
operasional. Aspek manajemen diberikan
sedimentasi volume 20 m3, bak Roughing
dengan tujuan agar masyarakat dapat
filter volume 8 m3, bak filtrasi volume 4
mengelola instalasi dan sistem distribusi
m3, dan bak penampungan akhir volume
dalam bentuk koperasi air bersih.
12 m3, seperti pada gambar 3.
Proses pemberdayaan dilakukan pada
Berdasarkan hitungan waktu tinggal air
saat pembangunan instalasi IPA.
pada bak sedimentasi sebesar 4 jam,
Partisipasi masyarakat pada kegiatan
maka akan menghasilkan volume air
pelaksanaan meliputi pembuatan
bersih sebesar 72 m3/hari dengan hasil
konstruksi yang dilaksanakan dengan
yang memenuhi syarat kualitas air bersih.
kerja bhakti. Partisipasi dana yang
Debit sebesar ini dapat melayani sekitar
diwakili oleh lembaga mitra yaitu CV.
150 KK seperti pada perencanaan awal.
Perkasa Agung berupa sumbangan

Gambar 3 Instalasi penjernih air menghasilkan air bersih

3. Kualitas air proses produksi fisik tidak berasa dan berbau. Uji
Kualitas air proses IPA berupa air bersih laboratorium untuk konsentrasi pH= 7,5
yang memenuhi syarat. Hasil ; TDS =400 mg/l; kekeruhan = 4 NTU.
pengamatan parameter utama secara Secara fisis air proses menunjukan

1 Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412-


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

kualitas sangat bersih. Bila dibandingkan


akan datang instalasi perlu
dengan kondisi air baku sungai
dikembangkan kapasitas debitnya untuk
Bengawan Solo sebelum diolah, maka
memenuhi kebutuhan yang harus
terjadi penyisihan yang singnifikan.
tersedia sesuai perkembangan wilayah
Konsentrasi pH masuk dalam kriteria
desa.
kualitas air bersih ( pH : 6,5 s/d 8,5 ),
Penetapan harga jual air ditetapkan
removal TDS sebesar 78%, dan
berdasarkan pada beaya produksi yang
kekeruhan sebesar 84 %. Hal ini
meliputi kebutuhan energi, tenaga kerja,
menunjukan bahwa kinerja instalasi IPA
beaya pengelolaan dan pemeliharaan.
yang dibangun termasuk kriteria baik.
Selain itu juga memperhatikan kondisi
Pemanfaatan Roughing filter dalam
ekonomi masyarakat konsumen untuk
instalasi ini sangat baik. Roughing filter
keberlanjutannya. Harga air bersih di
selain berfungsi untuk membantu proses
desa sekitar Sumberwudi dengan sumber
filtrasi awal, juga berfungsi untuk
instalasi swadaya adalah sebesar Rp
mendegradasi bahan organik terlarut
2.000,-/m3. Sedangkan harga air bersih
dalam air, (Hadi,2005). Hal ini terjadi
produksi PDAM kabupaten Lamongan
karena belum semua zat organik terlarut
sebesar terendah Rp. 1500,- dan tertinggi
dapat mengendap pada bak sedimentasi.
Rp. 2.290,-/m3. Untuk itu maka pengelola
Proses ini memanfaatkan
IPA desa Sumberwudi menetapkan harga
mikroorganisme yang tumbuh secara
jual air produksi kepada masyarakat tidak
alami menempel pada dinding media
lebih dari Rp. 2.300,-/m3.
roughing filter. Pertumbuhan
mikroorganisme pisitif membentuk lapisan
KESIMPULAN
biofilm, (Reynolds & Richards, 1996).
Berdasarkan hasil proses dan
4. Keberlanjutan program
pembahasan disimpulkan bahwa aplikasi
Keberlanjutan program kegiatan ini
teknologi filtrasi untuk penyediaan air bersih
adalah memasyarakatkan teknologi tepat
desa Sumberwudi Karanggeneng Lamongan
guna IPA sehingga menghasilkan air
berhasil dengan baik. Instalasi penjernih air
bersih yang memenuhi standar kualitas.
menghasilkan air bersih yang memenuhi
Rekomendasi kepada PDAM dilakukan
standar kesehatan. Debit air bersih sebesar
karena teknologi menghasilkan air proses
72 m3/hari dapat mencukupi kebutuhan
yang memenuhi syarat. Hasil proses
penduduk yang selama ini tidak terlayani
teknologi IPA didesiminasikan kepada
secara kontinu. Operasional IPA secara
kepala desa di wilayah Sumberwudi
berkelanjutan dapat menjaga kontinuitas
kecamatan Karanggeneng untuk
ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
diaplikasikan di wilayahnya.
Melalui penyediaan air bersih maka kondisi
Masyarakat desa memperoleh pelatihan
ekonomi dan kesehatan masyarakat desa
tentang manajemen pengelolaan air
dapat meningkat.
bersih. Manajemen pengelolaan
keberadaan IPA selanjutnya dilakukan
UCAPAN TERIMA KASIH
oleh pemerintah desa bersama
Pada kesempatan ini penulis
masyarakat untuk menjaga
menyampaikan terima kasih yang sebesar-
sustainabilitas effluen yang optimal.
besarnya kepada DP2M DIRJEN DIKTI
Untuk itu perlu dibentuk tim pengelolaan
DEPDIKNAS melalui LPPM UGM
atau koperasi yang sudah disanggupi
Yogyakarta sebagai koordinator yang telah
oleh kepala desa.
mendanai kegiatan ini berdasarkan No
Daya dukung potensi ekonomi di desa
Kontrak 2289/PI/LPPM/2008 tanggal 2 April
Sumberwudi perlu ditingkatkan untuk
2008.Terima kasih kepada Universitas PGRI
kelangsungan operasiona IPA dalam
Adi Buana Surabaya yang telah mendukung
jangka panjang. Potensi ekonomi desa
pelaksanaan program ini dalam bentuk KKN-
Sumberwudi memiliki prospek yang baik
PPM. Tak terlupakan Direktur PDAM
karena terdapat beberapa jenis usaha
Kabupaten Lamongan, CV Perkasa Agung,
yang membutuhkan air bersih, yaitu :
Camat Karanggeneng, pemerintah desa dan
Poliklinik, rumah sakit, praktek dokter,
masyarakat Sumberwudi serta para
sekolah, pondok pesantren, bengkel,
mahasiswa yang telah mendukung kegiatan
pasar desa, rumah makan, dan
ini.
pertokoan. Oleh karena itu di masa yang

Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412- 1


Sugito & Pungut : Aplikasi Teknologi Filtrasi Menuju Desa Mandiri Air Bersih di Sumberwudi
Karanggeneng Kabupaten Lamongan

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Hefni.2002. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarya. Kanisius.

Hadi, Wahyono.2005. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. FTSP ITS Surabaya.

Obdradovic, D. & Lonsdale, P.1998. Public Water Supplay: Model Data and Operational
Management. USA Taylor & Francis Group.

Reynolds & Richards.1996. Unit Operations and Processes in Invironmental Enginnering.


Second Edition. PWS Publishing Company.

Santoso, Gempur dkk.2008. Buku Pedoman KKN-PPM. LPPM UNIPA Surabaya.

Triatmodjo, Bambang.2006. Hidraulika I. Yogyakarta. Beta Offset.

1 Jurnal Teknik WAKTU Volume 10 Nomor 01–Januari 2012–ISSN : 1412-

Anda mungkin juga menyukai