Kabupaten Lamongan
Abstrak
Media kerikil
efluen
Influen
Influen
Dinding diperforasi
Horizontal Flow
Potongan
4) Koagulasi 5) Flokulasi
Koagulasi merupakan proses Flokulasi merupakan proses
pencampuran koagulan dalam air pembentukan flok melalui pengadukan
melalui pengadukan cepat. Dosis lambat, setelah proses koagulasi.
koagulan yang tepat dilakukan dengan Terdapat beberapa jenis flokulasi yaitu
Jar-test. Koagulan primer yang sering mekanis, hidrolis dan pneumatis.
digunakan adalah Tawas, Al2 (SO4) .14 Flokulasi hidrolis dilakukan dengan
H2O dalam bentuk serbuk atau cairan. memasang sekat yang diperforasi dan
Pembubuhan dosis koagulan membatasi suatu kompartemen dengan
dipengaruhi oleh pH air, kekeruhan, kompartemen lain dibuat dengan
lama pengadukan, dan suhu air, mengatur gradien kecepatan yang
(Hadi,2005). Hal yang harus makin menurun. Faktor-faktor yang
diperhatikan pada pembubuhan berpengaruh pada pembentukan flok
koagulan adalah perpipaan yang adalah kekeruhan, Suspended Solid,
mengalirkan bahan kimia tersebut agar pH, Alkalinity, lama pengadukan, dan
tidak tersumbat,(Sutrisno,2004). Proses bahan koagulan,(Sutrisno,2004)
pembubuhan dapat dilakukan secara 6) Bak Sedimentasi II
gravitasi atau menggunakan dosering Bak Sedimentasi II berfungsi
pompa. mengendapkan flok dari pengadukan
lambat dimana ukuran, bentuk, dan
3. Kualitas air proses produksi fisik tidak berasa dan berbau. Uji
Kualitas air proses IPA berupa air bersih laboratorium untuk konsentrasi pH= 7,5
yang memenuhi syarat. Hasil ; TDS =400 mg/l; kekeruhan = 4 NTU.
pengamatan parameter utama secara Secara fisis air proses menunjukan
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Hefni.2002. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Yogyakarya. Kanisius.
Hadi, Wahyono.2005. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. FTSP ITS Surabaya.
Obdradovic, D. & Lonsdale, P.1998. Public Water Supplay: Model Data and Operational
Management. USA Taylor & Francis Group.