ABSTRAK
Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan semua makhluk hidup. Seiring dengan
perkembangan peradaban dan pertumbuhan penduduk, pencemaran dan pengotoran terhadap air juga
bertambah. Padahal kualitas air tersebut merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan dengan
kesehatan manusia. Untuk itu dibutuhkan suatu pengolahan air yang tepat agar kualitas air minum dan air
bersih dapat terpenuhi. Teknik bahasan ini dititik beratkan pada proses pengolahan air bersih mulai dari air
baku yang diambil dari sumur bor sehingga menjadi air bersih yang dapat dipergunakan oleh pelanggan.
Tujuan utama penulisan laporan ini untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan air bersih pada PDAM
IPA Prapatan. Dari hasil pengamatan diperoleh : 1. Pengambilan air baku diambil dari sumur dalam (bor)
sebanyak 2 sumur. 2. Air dialirkan ke cooling tower lalu dialirkan ke bak koagulan untuk proses
pencampuran bahan kimia. 3. Kemudian dialirkan ke bak DAF dimana akan terjadinya proses flokulasi dan
flotasi yang membentuk floc. 4. Proses filtrasi yang dilakukan pada filter untuk menyaring kotoran-kotoran
kecil yang terdapat pada air. 5. Penyimpanan air hasil pengolahan di reservoir. 6. Pendistribusian air ke
pelanggan. Proses pengolahan air bersih pada PDAM Prapatan mengikuti standar yang ditetapkan pada
PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010.
ABSTRACT
Water is a necessity of life that is vital for all living things. Along with the development of civilization and
population growth, pollution and fouling of the water also increased. Though the water quality is very
important because it deals with human health. That requires a proper water treatment so that the quality of
drinking water and clean water can be met. This discussion techniques emphasis on water treatment
processes ranging from raw water taken from wells drilled that into clean water that can be used by
customers. The main purpose of this report to find out how clean the water treatment process at PDAM IPA
Prapatan. From observations obtained: 1. Intake of raw water taken from deep wells (drilling) as much as 2
wells. 2. The water supplied to the cooling tower basin and then poured into a coagulant for mixing
chemicals. 3. Then DAF poured into tubs where the occurrence of flocculation and flotation processes that
form the floc. 4. The filtration process is done on a filter to filter out smaller impurities contained in the
water. 5. Water storage processing results in reservoir. 6. The distribution of water to customers. Water
treatment process at the taps Prapatan follow the standards set out in PERMENKES No.
492/Menkes/PER/IV/2010.
103
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
Air tanah merupakan salah satu alternatif b. Pengelolaan air bersih di Kota
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Balikpapan saat ini ditangani oleh
tetapi mempunyai keterbatasan baik PDAM Tirta Manggar.
secara kualitas maupun kuantitas. Selain c. Memberikan rekomendasi upaya
itu, pengambilan air tanah secara peningkatan pengolahan air bersih
berlebihan tanpa mempertimbangkan pada Instalasi IPA III PDAM
kesetimbangan air tanah akan memberikan prapatan untuk menyediakan air
dampak lain seperti penurunan air tanah, minum ataupun air bersih dimana air
dan lain-lain. baku berasal dari sumur bor. Instalasi
inilah yang bertugas untuk
Pengelolaan pelayanan air bersih untuk menyediakan air bersih dan
kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan mendistribusikannya kepada
dilaksanakan oleh PDAM Kota masyarakat sebagai konsumen di
Balikpapan yang merupakan perusahaan Kota Balikpapan.
milik pemerintah Kota Balikpapan. Sama
dengan PDAM di kota-kota lain di Batasan penelitian adalah sebagai berikut :
Indonesia, PDAM kota Balikpapan juga a. Tidak Membahas secara khusus tentang
mempunyai masalah yang sama yaitu aspek-aspek penentu pengembangan
tingkat pelayanan (coverage level) yang dan pengolahan sektor air Bersih.
rendah dan tingkat kehilangan air b. Tidak membahas grafik bahan kimia
(uncounted water) yang tinggi. dan kekeruhan.
c. Dalam pengolahan ini pengambilan air
Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan baku sudah ditetapkan berasal dari
diatas terdapat beberapa permasalahan sumur bor.
sebagai berikut d. Tidak membuat secara khusus tentang
a. Bagaimana proses dan operasi penggambaran sistem pengolahan air
pengolahan air bersih pada WTP bersih.
PDAM prapatan Kota Balikpapan. e. Tidak membahas secara khusus tentang
b. Bagaimana penilaian kinerja analisis curah hujan.
pengolahan air bersih pada WTP
PDAM Prapatan Kota Balikpapan. 2. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Air
Tujuan Penelitian pengolahan air bersih Air adalah sarana utama untuk
adalah : meningkatkan derajat kesehatan
a. Untuk mengetahui proses dan operasi masyarakat Karena air merupakan media
pengolahan air bersih pada WTP penularan penyakit, disamping itu juga
PDAM prapatan Kota Balikpapan. pertambahan jumlah penduduk di dunia
b. Untuk mengetahui penilaian kinerja ini yang semakin bertambah jumlahnya
pengolahan air bersih pada WTP sehingga menambah aktivitas kehidupan
PDAM Prapatan Kota Balikpapan. yang mau tidak mau menambah
pencemaran air yang pada hakikatnya
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai dibutuhkan (Sutrisno, 2000).
berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan air 2.2. Penelitian Terdahulu
bersih di daerah perkotaan perlu Penelitian yang berkenaan dengan
dibangun sebuah pengolahan air Analisis Pengolahan Air Bersih adalah,
bersih yang dikelola oleh Badan dilakukan oleh Hendri Yatno (2009),
Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu dengan judul Perencanaan Pengolahan Air
Perusahan Daerah Air Minum Bersih Kecamatan Perbaungan.
(PDAM) di Kota Balikpapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
104
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
Hendri Yatno (2009) membuktikan bahwa Dengan cara tersebut diharapkan dapat
Kapasitas pengolahan air bersih yang memenuhi standard kualitas air bersih
direncanakan adalah 150 l/det. sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh
Pemerintah untuk dikomsumsi
Penelitian lain yang berkenaan dengan masyarakat.
Analisis Pengolahan Air Bersih juga
dilakukan oleh Hafni (2012), dengan judul 2.2.1 Siklus Hidrologi
Pengolahan Air Bersih pada PDAM Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang
Padang.Dari penelitian oleh Hafni, berkaitan, dimana air diangkut dari lautan
menyatakan bahwa dalam proses ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali
pengolahan air minum dilakukan beberapa lagi ke laut. Siklus Hidrologi mempunyai
tahapan, yaitu : proses penyaringan air, tahapan, yakni : Evaporasi, Transpirasi,
proses pengendapan lumpur dan kotoran, Kondensasi, Presipitasi, Run Off,
proses klarifikasi (koagulasi, flokulasi, Perkolasi, Air Tanah dan Air Permukaan.
dan sedimentasi), proses penyaringan
(sand filter), proses desinfeksi a. Evaporasi adalah proses perubahan air
(penambahan kapur dan kaporit). dari bentuk cairan menjadi uap
(penguapan) yang terjadi pada
Penelitian oleh Budi Astuti (2010) dengan permukaan bumi dan laut.
judul Evaluasi dan Optimalisasi Instalasi b. Transpirasi adalah Proses penguapan
Pengolahan Air Bersih (IPA) PDAM air ke atmosfir oleh tumbuh-tumbuhan
Klaten Daerah Pelayanan Kota Klaten. dan tanaman hidup.
Dari penelitian oleh Budi Astuti, bahwa c. Kondensasi adalah adalah proses
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis pembekuan atau pelembaban uap air
terhadap unit IPA PDAM Klaten diawan yang mendingin menjadi butir-
menggunakan sumber air baku yang butir air.
berasal dari 2 mata air dan satu sumur d. Presipitasi adalah adalah proses
dalam, yaitu Mata Air Geneng dengan jatuhnya air dari atmosfer ke
debit produksi 50 l/dt permukaan bumi sebagai hujan, embun,
es atau salju.
Air bersifat sebagai universal solvent e. Run Off adalah adalah proses
(pelarut berbagai macam zat) oleh karena mengalirnya air di permukaan tanah.
itu air sangat mudah tercemar oleh kondisi f. Perkolasi adalah adalah proses
lingkugannya. Air dapat tercemar oleh perembesan air kedalam lapisan tanah
berbagai kontaminan antara lain padatan yang berjalan sangat perlahan secara
tersuspensi, minyak, logam berat, alamiah ( infiltrasi).
detergen, padatan terlarut dan sebagainya. g. Air Tanah adalah adalah air yang
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terkumpul dan mengalir dalam lapisan
air di alam harus melewati tahap tanah jenuh air secara alamiah.
pengolahan terlebih dahulu sebelum h. Air Permukaan adalah adalah air yang
digunakan untuk keperluan tertentu. mengalir dan terkumpul diatas
permukaan tanah sebagai sungai atau
Pada umumnya pengolahan air (air danau.
tanah/permukaan) dilakukan dengan
penambahan bahan-bahan kimia tertentu 2.2.2 Sumber-Sumber Air
(koagulan, pengatur pH, dan disinfektan) Sumber air merupakan salah satu
ke dalam air, dilanjutkan dengan komponen yang ada pada suatu sistem
sedimentasi (pengendapan) atau flotasi penyediaan air bersih, karena tanpa
(pengapungan) lumpur dan filtrasi sumber air maka suatu sistem penyediaan
(penyaringan) melalui media pasir. air bersih tidak akan berfungsi (Sutrisno,
105
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
2000). Macam-macam sumber air yang 2.3. Air Bersih
dapat dimanfaatkan sebagai sumber air 2.3.1 Hubungan Air Dengan Kesehatan
bersih sebagai berikut: Air murni adalah air yang tidak
1. Air laut. mempunyai rasa, warna dan bau, yang
2. Air hujan. terdiri dari hidrogen dan oksigen (H2O),
3. Air Permukaan. karena air merupakan larutan yang
a. Air rawa/danau. hampir-hampir bersifat universal, maka
b. Air sungai. zat-zat yang paling alamiah maupun
c. Air tanah. buatan manusia hingga tingkat tertentu
terlarut didalamnya.
Tabel 1. Sumber-sumber air baku.
No Sumber Karakteristik 2.3.2. Standar Kualitas Air Bersih
1 Air tanah Dapat dipercaya, Di Indonesia terdapat di dalam peraturan
suhu konstan, pemerintah Menteri Kesehatan R.I
polusi rendah, no.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
terbatas. syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
1.1 Sumur bor Lebih dalam,
lebih dapat 2.3.3. Kebutuhan Air Bersih
diharapkan Sumber air bersih untuk kebutuhan hidup
kurang sehari-hari secara umum harus memenuhi
terkontaminasi, standar kuantitas dan kualitas.
tidak terlalu 1. Ditinjau dari segi kuantitas.
mahal. Air termasuk dalam sumber alam yang
2. Air permukaan Sering kali tak dapat diperbarui, karena secara terus
dapat dipercaya, menerus dipulihkan melalui siklus
suhu bervariasi, hidrologi yang berlangsung.
sering terpolusi. 2. Ditinjau dari segi kualitas (mutu) air.
2.1 Sungai a. Iklim meliputi curah hujan dan
Sering kali keruh
temperatur.
dan terpolusi.
b. Litologi yaitu jenis tanah dan batuan
2.2 Danau Kekeruhan dimana air akan melarutkan unsur-
rendah, jarang unsur padat dalam batuan tersebut.
tersedia. c. Waktu yaitu semakin lama air tanah
2.3 Reservoar Mahal, itu tinggal disuatu tempat akan
kualitasnya semakin banyak unsur yang terlarut.
bervariasi, d. Aktivitas manusia yaitu kepadatan
pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif
ganggan menjadi terhadap air tanah.
masalah.
3 Air hujan Airnya lunak, tak 2.3.4. Standar Kualitas Fisik Air Bersih
terkontaminasi, Satuan yang paling umum digunakan
tak dapat untuk menetapkan konsentrasi pencemar
dipercaya, sulit yang terdapat dalam air adalah miligram
penyimpanannya. per liter (mg/l), yang sama dengan gram
3.1 Penampungan penyimpanan air permeter kubik (gr/m3).
hujan Dapat
terpolusi oleh Dalam hal ini kelima unsur tersebut besar
aliran air hujan sekali pengaruhnya terhadap kesehatan
permukaan tanah masyarakat yang memakainya.
Sumber: Al-Layla, 1978 a. Suhu.
106
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
b. Warna. jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
c. Bau dan rasa. bahan oksidan misalnya kalium
d. Kekeruhan(turbidity) dikromat untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik yang terdapat dalam air
2.3.5. Standar Kualitas Kimia Air (Nurdijanto, 2000).
Bersih 3. BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Dari daftar standar kualitas air bersih adalah jumlah zat terlarut yang
dapat dilihat bahwa adanya unsur-unsur dibutuhkan oleh organisme hidup
yang tercantum dalam standar kualitas untuk memecah bahan-bahan buangan
kimia dari air bersih. Dalam peraturan didalam air (Nurdijanto, 2000).
menteri kesehatan R.I.
No.492/MENKES/PER/IV/2010, Semakin tercemarnya air harga COD dan
tercantum dalam bermacam-macam unsur BOD semakin tinggi, sebaliknya bila nilai
standar kualitas kimia air bersih. COD dan BOD rendah maka kandungan
zat organik dalam air rendah. Jadi jika
Adapun tinjauan secara rinci terdapat pada pemeriksaan air minum tersebut
setiap unsur yang tercantum persyaratan tidak terdapat bakteri ecoli maka air dapat
kualitas kimia air minum dibawah ini akan digunakan sebagai air bersih.
memberikan gambaran yang sedikit lebih
jelas tentang sifat pengaruh unsur-unsur 2.4. Sistem Pengolahan Air Bersih
tersebut didalam air, sumber dari unsur Air baku yang berasal dari sumbernya
dan akibat yang dapat ditimbulkan apabila yaitu air hujan, air dalam tanah atau air
konsentrasi adanya unsur-unsur tersebut permukaan mempunyai kekeruhan yang
dalam air melebihi standar yang telah berubah-ubah dan dapat tercemar oleh zat-
ditetapkan, seperti : zat kimia dan organisme penyebab
a. Derajat Keasaman (pH). penyakit. oleh karena itu diperlukan suatu
b. Jumlah Zat Padat (Total Solid). pengolahan untuk menghilangkan
c. Zat Organik. kekeruhan, zat-zat kimia dan organisme
d. CO2 Agresi. tersebut sehingga memenuhi persyaratan
e. Kesadahan Total (total hardness). air minum.
f. Calcium (Ca).
Salah satunya di IPA Prapatan memiliki
2.3.6 Standar Kualitas Bakteriologis kapasitas produksi maksimal 50
Air Bersih liter/detik. namun dikarenakan kebutuhan
Parameter bakteriologi yang terpenting konsumen yang tidak mencapai 50
dalam air adalah kandungan koliform. Air liter/detik, maka IPA Prapatan hanya
yang memenuhi syarat untuk diminum memiliki kapasitas 75% dari total
adalah jika tidak mengandung koliform produksi, yang menyebabkan keterbatasan
tersebut. Jika nilai BOD tinggi, keadaan dalam pendistribusian air bersih. Namun
seperti ini merupakan indikasi tingginya dalam hal ini dilakukan penggiliran air
zat organik yang dapat diuraikan oleh bersih yang dilakukan pada malam hari
bakteri dalam air. dengan menutup sebagian valve pipa
1. Colli Air minum tidak boleh distribusi agar dapat mendistribusikan air
mengandung bakteri-bakteri penyakit bersih ke wilayah yang pada siang hari air
(patogen) sama sekali tidak boleh tidak dapat mengalir. Sumber air baku
mengandung bakteri coli melebihi IPA Prapatan berasal dari 2 sumur dalam
batas-batas yang telah ditentukan yaitu yang memiliki debit ±50 liter/detik.
1 coli/100 ml air (Sutrisno, 1991). Pengolahan air baku menggunakan sistem
2. COD (Chemical Oxygen Demand) DAF (dissolved Air Flotation). Dengan
yaitu suatu uji yang menentukan proses air dialirkan ke cooling tower,
107
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
masuk ke koagulasi dengan sistem daerah pelayanan, sehingga tekanan
terjunan berjumlah 2 bak, ke bak flokulasi yang diperlukan dapat dipertahankan.
dengan sistem aliran ke atas dan ke bawah b. Cara Pemompaan.
berjumlah 3 bak, dan setiap bak terdiri 4 Pada cara ini pompa digunakan untuk
kompartment, masuk ke bak flotasi meningkatkan tekanan yang diperlukan
(pengapungan flok) berjumlah 3 bak, untuk mendistribusikan air dari reservoir
masuk ke filter dengan sistem filter distribusi ke konsumen.
bertekanan dengan jumlah 3 bak dan c. Cara Gabungan.
ditampung di reservoir dengan 2 bak Pada cara gabungan, reservoir
kapasitas ±275 m3. Air bersih di digunakan untuk mempertahankan
distribusikan dengan 3 pompa distribusi tekanan yang diperlukan selama periode
yang memiliki kapasitas 2 25 L/detik, pemakaian tinggi dan pada kondisi
dan 1 12.5 L/detik. darurat.
108
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
Tabel 4.1.2 Kebutuhan air bersih
4. HASIL DAN PEMBAHASAN berdasarkan jumlah
4.1 Gambaran Umum penduduknya
4.1.1 Deskripsi Tempat Penelitian Fasilitas Kebutuhan Air Bersih
Balikpapan adalah salah satu kota di I. KELOMPOK (K1.A)
Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Sosial Umum 0,1 liter/detik
Kota ini memiliki luas wilayah 946 km2
Sosial Khusus 5,15 liter/detik
dan berpenduduk sebanyak 601.392 jiwa.
Tangki 0,0000009 liter/detik
Letak Astronomis Balikpapan berada
antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - KELOMPOK (K1.B)
117,5 dengan luas sekitar 50.330,57 Ha Sosial khusus 0,12 liter/detik
atau sekitar 503,3 Km2. Rumah Tangga 0,07 liter/detik
Inst. Pemerintah 0,07 liter/detik
IPA Prapatan terletak di wilayah Prapatan II. KELOMPOK (K2)
dalam Kecamatan Balikpapan Kota yang Rumah Tangga 19,33 liter/detik
mempunyai luas wilayah sekitar 58,04 Ha. Niaga Kecil 0,02 liter/detik
yang meliputi Batas-batas wilayah adalah Industri Kecil 0,0001 liter/detik
sebagai berikut : III. KELOMPOK (K3)
Sebelah Utara : Kelurahan Karang Jati.
Sebelah Timur : Selat Makassar. Rumah Tangga 5,67 liter/detik
Sebelah Barat : Kelurahan Telaga sari. Niaga Besar 0,01 liter/detik
Sebelah Selatan : Teluk Balikpapan. IV. KELOMPOK (K4)
Niaga Besar 0,83 liter/detik
Komposisi penduduk berdasarkan jenis Industri Besar 0,0002 liter/detik
kelamin antara laki-laki dan perempuan Khusus/Pelabuhan 0,01 liter/detik
yang ada di wilayah Prapatan (laki-laki= TOTAL 31,38 liter/detik
7.743 jiwa, perempuan = 7.159 jiwa), total Sumber : hasil olahan
penduduk wilayah Prapatan = 14.902 jiwa
yang terdiri dari 5.167 KK, yang Rumus mencari kebutuhan air yaitu:
tergabung dalam 38 RT di wilayah Qmd = Jumlah penduduk q
Prapatan.
Dimana :
4.1.2 Kebutuhan Air Bersih Menurut Qmd = Kebutuhan Air (liter/hari)
Jumlah Penduduk q = Konsumsi air (liter/orang/hari)
Setiap wilayah atau daerah tentunya
memiliki jumlah penduduk yang berbeda- Kebutuhan air bersih
beda, ada yang memiliki jumlah penduduk Qmd = jumlah pelanggan q (liter/hari)
yang relatif padat dan ada pula yang = 2723 1,004 liter/hari
memiliki jumlah penduduk yang relatif = 2,733.892 liter/hari
sedikit.
= 31.38 L/detik.
109
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
IV.1.3. Data Primer ( Data Parameter ) aerasi(penambahan oksigen kedalam air)
Pengolahan air bersih ialah unit Instalasi dan PAC (Poly Aluminium Chloride).
Pengolahan Air (IPA) yang berfungsi
untuk memisahkan partikel-partikel padat IV.1.4 Data Sekunder
tersuspensi dan koloid dalam kandungan IV.1.4.1 Data perhitungan debit
air baku sehingga menghasilkan air bersih airbaku perhari
yang layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan debit air baku perhari
dihitung berdasarkan hitungan per jam
Dari data yang di dapat, kualitas air yang selama 24 jam, adapun operasi pompa
akan diolah adalah sebagai berikut: sumur berdasarkan data pada sumur no 1
operasi selama 24 jam sedangkan operasi
Tabel IV.1.3. parameter air sumur no 2 operasi selama 10 jam.
Masalah
Parameter kualitas Pengolahan Kesimpulan
Kapasitas sumur no 1 dan 2 apabila
Dapat dipakai bila percobaan
Bau Bau tanah saringan karbon aktif
pengolahan berhasil beroperasi bersamaan menghasilkan debit
Aerasi + saringan pasir
Bau besi lambat atau aerasi + Bisa dipakai dengan pengolahan 50 l/detik. Untuk total air baku selama 24
saringan karbon aktif
Lain
Tergantung jenis Tidak bisa dipakai kecuali setiap perjam dengan tekanan bermacam-
warna percobaan pengolahan berhasil
macam.
Sumber : laboratorium PDAM Balikpapan
IV.1.5 Prinsip Pengolahan
Dapat dilihat dari tabel IV.1.3 bahwa
Partikel - partikel padat tersuspensi dan
kualitas air bersih sangat jauh dari standart
koloid atau pseudokoloid dalam air baku
baku mutu air minum yang dianjurkan air
yang secara alami sulit mengendap akan
sungai yang belum diproses tingkat
diubah menjadi partikel-partikel yang
kekeruhannya agak tinggi, kekeruhan
lebih besar yang disebut floc yang
akan mengurangi kejernihan air yang
memiliki berat jenis yang lebih berat dan
disebabkan oleh pencemar-pencemar yang
ukuran partikel yang lebih besar sehingga
ada di dalam air yang disebabkan oleh
lebih mudah dipisahkan dari air dan
lempung, lanau partikel-partikel tanah dan
mengendap.
pencemar-pencemar koloid lainnya. Maka
dari itu air baku yang berasal dari sungai
IV.1.5.1 Pengolahan Tahap Pertama
tersebut perlu diolah agar layak untuk Pengolahan tahap pertama meliputi 3
dikonsumsikan sebagai air bersih melalui tahap, yaitu klorinasi awal, koagulasi dan
media saringan karbon aktif (saringan flokulasi. Hal ini bertujuan untuk
untuk memperbesar luas permukaan)
110
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
menghilangkan partikel-partikel padat a. Ferri Sulfat Fe2(SO4)3
tersuspensi dan koloid yang terkandung b. Ferrous Sulfat FeSO4.7H2O
dalam air. c. Ferri Clorida FeCl3
a. Koagulasi b. Flokulasi
Koagulasi, proses destabilisasi koloid proses pengadukan lambat untuk memberi
dengan penambahan koagulan melalui waktu floc bertumbukan dan bersatu
pengadukan cepat hingga terbentuk membentuk mikroflok. Flokulasi
mikroflok. Parameter yang mempengaruhi bertujuan untuk meningkatkan volume
proses koagulasi ialah: dan kohesi dari floc yang telah terbentuk
1. Kandungan partikel koloidal dalam air pada proses koagulasi. Flokulasi
terutama partikel yang berasal dari dilakukan secara homogen, perlahan,
tumbuh-tumbuhan. dengan teknik pencampuran secara
2. Zat-zat organik dalam air. mekanis untuk meningkatkan kesempatan
3. pH air pembentukan floc. Floc yang terjadi
4. Intensitas pengadukan memiliki berat jenis yang lebih ringan
5. Karakteristik koagulan, dosis dan sehingga dengan kecepatan aliran pada
konsentrasi pada unit proses ini tangki pengendapan (tangki Clarifer) akan
diperlukan pengadukan dengan putaran mengakibatkan floc tersebut terbawa
tinggi untuk menyatukan koagulan kedalam filter dan dapat mengakibatkan
secara merata didalam air baku. Clogging pada filter. Untuk itu digunakan
bahan kimia khusus jenis polymer yang
Pengadukan dapat dilakukan secara digolongkan sebagai flocculant. Tangki
hidrolis, mekanis maupun pneumatis. flokulasi, sistem pencampuran bahan, dan
Secara umum koagulasi berfungsi untuk : peralatan pendukung direncanakan dengan
1. Mengurangi kekeruhan akibat adanya memperhatikan faktor-faktor berikut:
partikel koloid anorganik maupun 1. Kondisi daerah pengisian (seperti
organik. endapan di dasar).
2. Mengurangi warna akibat oleh partikel 2. Efisiensi energi yang terbuang dengan
koloid di dalam air. memanfaat jenis aliran turbulensi.
3. Mengurangi bakteri-bakteri patogen, 3. Mencegah terjadinya jalur Preferensial
alga dan organisme plankton yang lain. antara tekanan masuk dan tekanan
4. Mengurangi rasa dan bau akibat keluar tangki.
partikel koloid dalam air. Dosis bahan
kimia ditentukan pada saat proses awal IV.1.5.2 Pengolahan Tahap Kedua
dan selanjutnya diatur selama a. flotasi
pengoperasian IPA merupakan Pengendapan dan Penjernihan.
penyesuaian dari hasil jart-test air baku. Pengendapan adalah pemisahan antara
air dan floc yang telah terbentuk
Bahan-bahan koagulasi yang biasa sebelumnya. Perpindahan aliran air
digunakan dalam pengolahan air adalah: antara daerah flokulasi dengan daerah
1. Garam yang gugusannya aluminium pengendapan dilakukan pada ruang
sulfat seperti: pengisian yang terdapat di bawah pelat
a. Aluminium Sulfat Al2(SO4)3.18H2O lamellar (Lamellar Modules).
b. Ammonia Alum b. Kecepatan Maksimum
Al2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O Untuk mencegah partikel terangkat
c. Potash Alum salah satu hal yang terpenting dalam
Al2(SO4)3.K2SO4.24H2O proses pengendapan adalah mencegah
d. Sodium Aluminate NaAlO2 agar partikel tersebut tidak akan
2. Garam yang Gugusannya Besi seperti: melayang atau terangkat oleh karena
111
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
kecepatan aliran air sebelum dan a. Filter yang bekerja pada kecepatan
sesudah pengendapan. penyaringan yang relatif rendah,
hanya 0.1-0.3 m/jam
Dalam proses pengendapan partikel b. Membutuhkan volume yang besar
dianggap berlangsung secara ideal dengan untuk debit besar.
pengertian: c. Kekeruhan air yang di olah relatif
1. arus mempunyai kecepatan yang sama kecil.
diseluruh bagian bak pengendapan, 2. saringan pasir cepat (rapid grafity sand
sehingga partikel mempunyai waktu filter).
pengendapan yang sama. a. Filter dengan kecepatan operasi
2. partikel dianggap merata (homogen). penyaringan yang tinggi yaitu 5-
3. sesudah mencapai dasar bak, partikel 12,5 m/jam, dalam bak terbuka
tidak bergerak. maupun tertutup dengan media
tunggal maupun ganda.
IV.1.5.3 Pengolahan Tahap Ketiga b. Sistem pencucian dengan backwash,
a.Filtrasi tekanan filter kecepatan > 15-36
Filtrasi dimaksudkan untuk menyaring zat m/jam.
padat tersuspensi yang tertinggal dalam
air jernih (Clarified water). Penyaringan IV.1.5.4 Pengolahan Tahap Keempat
dilakukan pada tangki vertikal bertekanan Proses klorinasi akhir disebut juga dengan
yang berisi media penyaring yang di proses Desinfeksi yang bertujuan untuk
tempatkan di atas lantai penyaring yang membunuh mikro organisme di dalam air
telah dilengkapi dengan susunan lubang yang masih terdapat dalam air ketika
Nozzle. proses filtrasi.
Kombinasi pencucian dengan air dan IV.1.6 Proses dan Operasi Pengolahan
udara memberikan keuntungan : Air Bersih
1. Pembersihan media penyaring yang Proses dan operasi pengolahan air minum
menyeluruh dan mengurangi risiko ditentukan oleh setiap unit pengolahan
clogging yang terlalu dalam. beserta sarana penunjangnya seperti
2. Waktu pencucian yang singkat (kira- pompa dan pembubuhan bahan kimia.
kira 20 menit). Untuk memastikan bahwa IPA berjalan
3. Tidak memerlukan tangki dan pompa dengan efektif dan efisien, maka perlu di
air pembersih secara khusus. ketahui titik-titik pengendalian di unit-unit
IPA dan sarana pendukungnya. Titik-titik
Debit air yang digunakan untuk proses pengendalian operasi dan proses di IPA
pencucian filter disarankan relatif kecil prapatan di berikan pada gambar IV.
dengan tujuan:
1. Pengoprasian yang relatif lebih mudah. Gambar IV.1.6.1. titik pengendalian
2. Pengoperasian yang relatif lebih aman. proses
3. Air pencucian yang terbuang tidak star stop
Pengambilan
Air baku
banyak.
Koagulas
Filtrasi
Resevoar
ok
112
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
Adapun parameter-parameter yang harus 3. Pemeriksaan pipa transmisi.
dikendalikan pada setiap titik di jelaskan b. Parameter tekanan.
di bawah ini : 1. Operasi pompa.
a. Air baku 2. Pemeriksaan pipa transmisi.
Parameter penentu : debit (Q), tekanan c. Parameter kualitas air.
air baku (P) dan kualitas air. 1. Pemeriksaan pH.
Parameter diperiksa : level muka air 2. Pemeriksaan kekeruhan.
waduk, pompa, pipa transmisi dan
aksesoris. IV.1.6.2 Proses Koagulasi
b. Koagulasi Dari diagram diatas, dapat dilakukan
Parameter tertentu : G, Td, debit dosing identifikasi bahwa untuk setiap parameter
bahan kimia. penentu waktu detensi (Td), gradien
Parameter diperiksa : Debit, dimensi kecepatan (G) dan dosis bahan kimia
unit pengolahan, pH, konsentrasi bahan terdapat langkah kerja sebagai berikut :
kimia, dosis bahan kimia. a. Perhitungan waktu detensi (td)
c. Flokulasi Pengukuran waktu detensi dilakukan
Parameter tertentu : G, Td, ukuran flok dengan mengetahui debit produksi dan
Parameter diperiksa : Debit, dimensi dimensi unit bangunan.
unit pengolahan, pH, konsentrasi bahan b. Perhitungan gradien kecepatan (G)
kimia, dosis bahan kimia. Perhitungan gradien pada unit koagulasi
d. Flotasi dilakukan dengan mengukur debit dan
Parameter tertentu : kecepatan dimensi unit pengolahan.
pengendapan/kecepatan naiknya c. Pemeriksaan dosis konsentrasi air
gelembung udara, beban permukaan, Terdapat dua bahan kimia yang
kekeruhan. digunakan di IPA Prapatan yaitu soda
Parameter diperiksa : Debit, dimensi ash dan kaporit.
unit pengolahan, ukuran gelembung
udara, volume lumpur. IV.1.6.3 Proses flokulasi.
e. Filtrasi a. Prosedur pemeriksaan pH.
Parameter tertentu : kecepatan b. Pemeriksaan waktu kontak.
penyaringan, kecepatan backwash, c. Pemeriksaan gradient kecepatan (G).
kekeruhan.
Parameter diperiksa : ukuran media IV.1.6.4 Proses Flotasi
filter, frekuensi backwash. Prosedur proses flotasi :
f. Resevoar a. Penentuan waktu detensi (Td).
Parameter tertentu : pH, kekeruhan, 1. Cari debit produksi tiap bak (Q).
sisa chlor. 2. Ukur diameter (d).
Parameter diperiksa : dosis kaporit, 3. Ukur kedalaman basah (h).
dosis kapur, frekuensi pengurasan 4. Panjang (p) bentuk balok.
reservoir. 5. Lebar (l) bentuk balok.
IV.1.6.1 Proses Pengambilan Air Baku Ukur volume dengan rumus, sesuai bentuk
Dari diagram diatas, dapat dilakukan bak koagulasi tabung/balok.
identifikasi bahwa untuk setiap parameter ¼ µ d h tabung
penentu debit, tekanan dan kualitas air, P l h balok
terdapat langkah-langkah kerja sebagai
berikut : Hitung waktu kontak dengan rumus
a. Parameter debit.
1. Prosedur operasi pompa.
2. Prosedur pemeriksaan energy cos φ.
113
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
volume melalui sistem DAF (Dissolved Air
td =
debit Flotation).
Daerah Air Minum (PDAM), kinerja unit 3 G.Td 3633,8 48,8 3682,6
3
Paddle IV.1.8.2. Analisa Marble Test
Waktu kontak 138 140 Detik
G.Td 6209 Analisa Marble test merupakan suatu uji
Kecepatan putaran 54 50 RPM
4
Paddle untuk mengetahui tingkat karbon aktif
Waktu kontak 135 152 Detik
G.Td 5120 pada sumur dalam. Uji marble test
sumber : la boratorium PDAM Balikpapan
dilakukan dengan menambahkan 1gr
kapur CaCO3 kedalam ±300 ml air olahan
Dari modifikasi perhitungan didapatkan
hasil filtrasi. Air yang telah diberi CaCO3
hasil untuk pengadukan lambat yang
didiamkan selam 24 jam untuk kemudian
kecepatan putarannya disesuaikan dengan
diketahui pH saturasinya. Untuk
kondisi kecepatan putaran pada jar test.
analisanya, maka dibandingkan pH
Hasil perhitungan diatas digunakan untuk
sebelum diberi bahan kimia CaCO3 (pH
menggambarkan proses flokulasi di jar
awal) dan pH setelah diberi CaCO3 dan
test IPA prapatan. Setelah melewati proses
didiamkan selama 24 jam (pH saturasi).
flokulasi maka dilanjutkan dengan
Hasil uji marble test pada air IPA
pemisahan solid-liquid di unit flotasi yang
Prapatan menunjukkan bahwa pH saturasi
digunakan sebagai berikut:
lebih tinggi dibanding pH awal. Hal ini
memberikan indikasi bahwa air olahan
Tabel IV.1.8.3. pengaturan pemberian
hasil filtrasi bersifat korosif (lihat tabel).
gelembung udara dan waktu
Apabila pH air tidak dinaikkan sebesar pH
kontak di jar test sistem
saturasi maka akan menyebabkan korosi
DAF
Data Hasil satuan keterangan pada infrastruktur perpipaan.
So 17,73 m/jam
Tekanan 60 Atm
Waktu tinggal
Volume air baku yang ada di gelas tabung
43
1000
Menit
ml
Tabel IV.1.8.2. Hasil Uji Marble Test
Volume air + udara yang harus ditambah 30 ml pH awal pH 24 jam (kondisi pH saturasi)
Sumber : laboratorium PDAM Balikpapan pH 6,84 8,69
Suhu 26 29,6
sumber : laboratorium PDAM Balikpapan
b. Debit dosing yang sesuai.
Debit dosing yang sesuai secara kimiawi
tergantung kepada konsentrasi bahan IV.1.9. Standar Permenkes
kimia yang dibubuhkan dan dosis bahan Analisa perhitungan dan pembahasan
kimia yang didapat dari percobaan di dapat dibandingkan dengan standar
laboratorium. permenkes yang ditetetapkan dalam
c. Daya pengikat chlor. keputusan Menteri Kesehatan Republik
Pembubuhan kaporit yang ditujukan Indonesia, sesuai Permenkes
untuk terjadinya proses oksidasi dan 492/MENKES/Per/IV/2010, tentang
disinfeksi. persyaratan kualitas air bersih, yang
mencantumkan parameter sebagai standar
penetapan kualitas air bersih, meliputi
parameter fisik, bakteriologis, kimia.
Parameter bakteriologis dan kimia
115
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028
(anorganik) merupakan parameter yang Hasil pengujian hanya menggambarkan
terkait langsung dengan kesehatan, keadaan sampel pada saat dilakukan uji
parameter fisik dan kimia lainnya tes.
merupakan parameter yang tidak
berhubungan langsung dengan kesehatan.
Untuk menjaga kualitas air bersih yang 5. KESIMPULAN
didistribusikan ke pelanggan dilakukan 1. Berdasarkan proses dan operasi
pengawasan secara internal dan external. pengolahan air, proses pengolahan air
sudah memenuhi standar melalui
Kegiatan pengawasan kualitas air yang proses koagulasi, flokulasi, flotasi,
dimaksud pada bagian atas meliputi : filtrasi sampai ke proses penyimpanan
a. Pengambilan sampel air. (resevoar). Tetapi sebaiknya harus ada
b. Pengujian kualitas air. pembenahan agar pengoperasian sumur
c. Analisa hasil pemeriksaan laboratorium. 1 dan 2 bisa beroperasi bersamaan
selama 24 jam menghasilkan debit 50
Tabel IV.1.9. Standar permenkes dan IPA l/detik.
Prapatan.
standar air bersih hasil analisa 2. Dari hasil penelitian didapatkan kinerja
parameter satuan No.492/MENKES/PER/IV/2010 IPA IIV
yang diperbolehkan Prapatan instalasi pengolahan air minum yang
I. FISIKA diketahui melalui peninjauan analisis
Warna PtCo 15 7
Kekeruhan NTU 5 1
kualitas air baku yang dipergunakan
Suhu udara 0
C - 26 dan hasil proses pengolahan didapatkan
Suhu air 0
C Suhu udara ± 3⁰C 27 hasil yang efektif, sesuai dengan
Zat padat terlarut mg/L 500 43 standar mutu PERMENKES.
Daya hantar listrik µS/Cm - 88
I. KIMIA
Derajat keasaman (pH) - 6.5 - 8.5 7.6
CO2 Agresi mg/L - 4
Kesadahan total mg/L 500 12
Zat organik (KMnO4) mg/L 10 6
Sisa klor bebas mg/L 5 0
Khlorida mg/L 250 2
Nitrit mg/L 3 0
Nitrat mg/L 50 0.01
Sulfat mg/L 250 23
Flourida mg/L 1.5 0
Sianida mg/L 0.07 0.01
Bekarbonat mg/L - 0
DAFTAR PUSTAKA
Meidhitasari, 2007. Evaluasi dan Modifikasi Instalasi Pengolahan Air Minum Miniplan
Dago Pakar, Tugas akhir S1, Prodi Teknik Lingklungan, ITB
Ince, Margaret and Guy Howard. 1999. Developing Realistic Drinking-Water Quality
Standards, 25thWEDC ConferenceIntegrated Development for Water Supply and
Sanitation, Addis Ababa, Ethiopia.
116
Analisis Pengolahan Air Bersih Pada WTP PDAM Prapatan Kota Balikpapan
Sutrisno, C Totok, 2000. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta.
Linsley, Ray, K. & Franzini, JB., 1989. Teknik Sumber Daya Air. Jakarta : Erlangga.
Suyono, 1993. Pengelolaan Sumber Daya Air. Fakultas Geografi Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Suparmin, 2000. Study Air Tanah Bebas Untuk Air Minum Penduduk di Kelurahan
Plaranang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen. Skripsi FIS.
Damanhuri, Enri, 1989. Pendekatan Sistem Dalam Pengendalian dan Pengoperasian Sistem
Jaringan Distribusi Air Minum, Bandung, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITB.
Al-Layla, M.Anis et.al.1978. Water Suplay Enginering Design. Ann Arbor Science
Publishers Inc. Michingan. USA
PT. Triguna Sukses Engineering, Instalasi Pengolahan Air Bersih WTP EnTri-DAF
Kapasitas 3x20 liter/detik. 2010.
PDAM Tirta Darma dan Akatirta, Laporan Pelatihan Operator IPA Prapatan Kota
Balikpapan . 2015.
Maya Agustini, 2016. Analisis Kebutuhan Air Bersih IPA PDAM (Studi Kasus IPA Batu
Ampar Km. 8 Kota Balikpapan).
117
Jurnal TRANSUKMA Volume 02 Nomor 02 Juni 2017 ISSN cetak 2502-1028