Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

TENTANG PENCEMARAN KALI


UJUNGBERUNG

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

Nama : Retno Raudhatul Jannah


Kelas : X.IPS.2

SMA NEGERI TUGUMULYO


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah media pembelajaran “Pengaruh
Pencemaran Air Kali Ujungberung Indah Terhadap Organisme Dan Penduduk
Sekitarnya”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Tugumulyo, oktober 2018

Penulis
1. Pencemaran Kali UjungBerung

Kali Ujungberung Indah merupakan sungai buatan pada zaman penjajahan Belanda
yang mengalir ke arah timur di Kota Bandung. Kali Ujungberung Indah terletak di sepanjang
Jl. Cigending. Zaman dahulu, Kali Ujungberung Indah berair jernih, sehingga banyak juga
dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau sekadar berenang. Namun sayang, akibat
pencemaran air Kali Ujungberung Indah berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Bandung telah
memulai membersihkan Kali Ujungberung.

Di sungai ini juga terdapat Pintu Air peninggalan penjajah Belanda yang saat ini masih
dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Mas, yaitu pecahan Sungai Brantas di kota
Bandung untuk dibuang ke Kali Ujungberung. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah Stasiun
Kereta Api Wonokromo dan PDAM Bandung. Air dari Kali Ujungberung Indah juga diolah
menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Bandung.

Dalam Kali Ujungberung, terdapat juga berbagai macam sumber daya, di antaranya
ikan air tawar, yang terkenal salah satunya ialah Iwak Keting, ada juga udang. Setiap beberapa
periode (beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang
sering disebut warga sebagai "pengglontoran" ke aliran Kali Ujungberung, biasanya ini
menyebabkan ikan, udang, serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk, ini
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mendapat ikan tanpa bersusah payah, hanya
dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan yang mabuk tadi.

2. Hasil Observasi
1. Beberapa industri yang berada di sekitar aliran sungai berkontribusi besar menjadi
sumber utama penyebab pencemaran logam berat dalam air sungai. Industri-industri penghasil
limbah logam berat tesebut, akan mengalirkan limbahnya ke sungai. Beberapa logam berat
yang cukup berbahaya bagi makhluk hidup adalah Pb, Cu dan Cd.
Dalam Peraturan Pemerintah Daerah Kota Bandung nomor 02 tahun 2004, diatur tentang
kriteria mutu air berdasarkan kelas air. Salah satunya tentang persyaratan kadar logam berat
dalam air yang digunakan sebagai bahan baku air minum. Apabila kadar logam berat tersebut
telah melebihi persyaratan yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan gangguan-
gangguan terhadap kesehatan manusia atau makhluk hidup lain yang mengkonsumsi air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat tersebut tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh.
Fungsi sungai di kota Bandung masih begitu vital bagi penduduk Bandung dan sekitarnya. Hal
ini terbukti dengan masih digunakannya air sungai dari Kali Ujungberung Indah sebagai bahan
baku air minum oleh PDAM Ngagel yang kemudian diolah dan didistribusikan kepada
masyarakat.

PDAM mengalami kesulitan bahan baku air minum adalah salah satu indikator
ketidakmampuan Pemerintah dalam pengelolaan Kali Ujungberung, bahkan Kali Ujungberung
Indah akhir-akhir ini cenderung mengalami peningkatan pencemaran. Tingginya tingkat
pencemaran di Kali Ujungberung Indah memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas
kesehatan masyarakat yang tinggal di sepanjang Bantaran Kali Ujungberung. Data RSUD Dr.
Soetomo menyebutkan 2-4% penduduk yang terdiri dari anak-anak ( 0-18 tahun ) mengidap
kanker, 59% adalah kanker leukimia, Neuroblastoma ( Kanker syaraf ), Limfoma ( Kanker
kelenjar getah Bening ), dan Tumor Wilms (Kanker ginjal). Faktor dominan penyebab kanker
adalah lingkungan , genetis, virus dan bahan kimia. Daerah Aliran Sungai yang menjadi tempat
tinggal pengidap kanker ini sudah terkontaminasi bahan pencemar baik limbah industri, rumah
tangga maupun persawahan.

2. Kali Ujungberung Indah mengalami kelebihan beban pencemaran, sehingga


melebihi daya tampung Kali Ujungberung. Meskipun volume limbah yang dibuang di Kali
Ujungberung Indah dikurangi 50% dari volume yang ada, namun kualitas air Kali Ujungberung
Indah masih belum memenuhi standar peruntukkannya. Tingginya tingkat pencemaran
menyebabkan penurunan kualitas air yang menyebankan punahnya beragam biota air Kali
Ujungberung, terutama jenis-jenis ikan khas Kali Ujungberung seperti Sili, Papar dan Belut
yang kini sangat sulit untuk ditemukan.

3. Lokasi Pencemaran

Pencemaran terjadi di Kali Ujungberung Indah yang merupakan daerah aliran sungai.
Kasus yang terjadi adalah pencemaran air.

4. Penyebab Terjadinya Pencemaran

Permasalahan – permasalahan yang timbul dan dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali
Ujungberung Indah antara lain :

1. Berkembangnya industri yang berada pada Daerah Pengaliran Sungai (DAS) Bandung yang
memberikan kontribusi beban pencemaran terhadap Kali Ujungberung Indah yang keberadaan
industri-industri tersebut belum disesuaikan dengan penataan ruang secara terpadu.

2. Kuantitas air Kali Ujungberung Indah sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dimana
terdapat perbedaan yang cukup besar pada saat musim kemarau dan musim penghujan sehingga
terjadi fluktuasi dalam kualitas air badan air dalam mengencerkan beban pencemaran yang
diterima.

3. Belum tertanganinya pengendalian limbah domestik secara efektif yang mengakibatkan


beban pencemaran limbah domestik belum terkendali secara konkrit.

4. Rendahnya kesadaran masyarakat yang bermukim di stren dalam mengendalikan limbah


domestiknya baik yang padat maupun cair, kecenderungan untuk membuang langsung ke
badan air.

Sedangkan penyebab pencemaran di Kali Ujungberung Indah adalah :

1. Sekitar 60 persen limbah yang masuk ke Kali Ujungberung Indah adalah limbah domestik

2. 30 persen di antaranya berasal dari limbah industri

3. 10 persen sisanya limbah pertanian dan peternakan

Di sepanjang aliran Kali Ujungberung Indah berdiri sekitar 87 industri yang seluruhnya
membuang limbah cairnya ke Kali Ujungberung. Selain itu, terdapat 21.930 penduduk yang
tinggal di sepanjang bantaran Kali Ujungberung. Hal tersebut yang menyebabkan pencemaran
Kali Ujungberung Indah semakin parah.

Selain itu tingginya tingkat pencemaran dan kandungan bakteri di Kali Ujungberung
Indah itu menyebabkan terancamnya kesehatan masyarakat di sepanjang sungai tersebut.Data
RSU Dr Soetomo tahun 2003 menunjukkan bahwa 2-4 persen penduduk yang terdiri dari anak-
anak menderita penyakit kanker. Ironinya, sebagian besar anak penderita kanker tersebut
tinggal di sepanjang Sungai Brantas.

Sekadar melarang perusahaan atau masyarakat membuang sampah tidaklah efektif.


Harus ada kesadaran bersama untuk menjaga Kali Ujungberung. Kesadaran tersebut harus
dimunculkan dari berbagai pihak, mulai dari aparat pemerintahan, pemerhati lingkungan,
masyarakat, hingga media. Karena itu semua pihak dituntut untuk lebih kritis dalam memahami
dan menangani masalah pencemaran air maupun fenomena alam yang terjadi. Kesadaran akan
pentingnya mengendalikan pencemaran dan menjaga lingkungan sangat dibutuhkan.

5. Pentingnya Perubahan yang Terjadi

Perubahan pada manusia dan alam sangat penting karena :

1. Agar kondisi perubahan lingkungan dapat ditangani dengan baik.

2. Masalah pencemaran air di Kali Ujungberung Indah bisa segera terpecahkan karena air dari
Kali Ujungberung Indah digunakan sebagai air minum untuk masyarakat Bandung dan
sekitarnya.

6. Penanggulangan yang Dilakukan

1. Untuk mengatasi pencemaran Kali Ujungberung Indah yang terkait dengan kebutuhan
sebagai air baku untuk air minum maka nampaknya hanya ada dua alternatif pendekatan yang
bisa dilakukan :

a. Membiarkan Kali Ujungberung Indah tetap tercemar tanpa kendali, membatalkan


SK-Gubernur tentang persyaratan kualitas air limbah yang dibuang ke Kali Ujungbeurng dan
membatalkan keputusan penetapan kualitas air Kali Ujungberung Indah sebagai kualitas badan
air Golongan B. Tidak perlu pemantauan kualitas air yang hanya membuang anggaran secara
sia-sia. Membiarkan industri membuang limbah ke Kali Ujungberung Indah sesuai kehendak
mereka demi kemakmuran mereka dan demi pertumbuhan ekonomi yang tinggi oleh
industrialisasi. Alternatif ini tentunya harus diikuti dengan tindakan konsekuen pemerintah
mencari sumber air baku yang lain untuk PDAM yang memproses air minum untuk masyarakat
banyak itu. Pilihan ini pada dasarnya adalah pilihan untuk mengorbankan ekosistem muara
Kali Brantas menjadi kanal limbah industri demi kepentingan pertumbuhan ekonomi oleh
industrialisasi. Penduduk Bandung harus siap melihat Kalinya sebagai comberan yang kotor
dan bau, dan rusaknya muara sebagai tempat berkembangnya biota air yang nantinya
menghidupi nelayan yang mencari nafkah dari menangkap ikan di pantai Bandung/Selat
Madura
b. Menjaga kualitas air Kali Ujungberung Indah sebagai badan air dengan kualitas
golongan B, dengan cara mengendalikan secara ketat buangan limbah yang dibuang ke Kali
Ujungberung Indah itu. Untuk ini perlu kontrol yang ketat dan sangsi keras pada industri yang
melanggar ketentuan pemerintah, baik dari sisi kualitas air buangannya maupun kuantitas
limbah yang boleh dibuang pada suatu masa tertentu. Untuk melengkapi kontrol ini perlu perlu
ada sistem pemantauan yang kontinyu (tiap detik) dari pintu buangan limbah industri bagi tiap
industri yang membuang limbahnya ke Kali Ujungberung Indah yang dibebankan pada biaya
industri tersebut. Disamping itu perlu pemantauan yang terus menerus bagi kualitas air Kali
Ujungberung Indah pada umumnya pada titik-titik strategis. Dengan cara demikian maka akan
dapat diketahui industri-industri mana yang bertanggung jawab bila terjadi pencemaran di Kali
Ujungberung Indah dan kemudian dilakukan tindakan tegas yang membuat jera mereka tapi
menguntungkan kepentingan rakyat banyak.

2. Sedangkan penanggulangan yang dilakukan pemerintah antara lain :

a. Bapedal Jatim harus menyusun pedoman penghitungan dan penetapan daya tampung
beban pencemaran air Kali Ujungberung.

b. Mengubah tata pengelolaan air di sepanjang Kali Ujungberung.

c. Pemprov Jatim harus menyusun peraturan tentang penetapan peruntukan Kali


Ujungberung.

d. Mengadakan pengawasan ketat terhadap hasil limbah industri.

e.Selain melalui pembangunan ipal, penekanan tingkat pencemaran dilakukan pula


lewat patroli air dan analisa hasil laporan rutin pengolahan limbah tiap industri. Dalam
laporan tiap bulan, setiap industri wajib melaporkan kualitas buangan limbah mereka.

7. Apakah Penanggulangan yang Dilakukan Sudah Cukup?

Penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini belum cukup karena beban
buangan limbah ke Kali Ujungberung Indah belum memenuhi standart yang telah ditetapkan
pemerintah.

Keberadaan Kali Ujungberung Indah diakui sangat vital bagi wargakota. Sungai ini
tidak saja berfungsi mengendalikan sistem pematusan kota. Tapi juga menjadi bahan baku air
minum PDAM Bandung. Bahkan dulu pada zaman prakolonial dan kolonial Kali Ujungberung
Indah juga berfungsi sebagai prasarana transportasi kota. Sayangnya hingga kini sistem
pengelolaannya masih kurang bagus. Ada kesan instansi yang berwenang dalam pengelolaan
kali terlalu banyak. Sehingga jika terjadi masalah justru akan sulit untuk menunjuk siapa
sebenarnya yang bertanggung jawab

Perum Jasa Tirta pun berkilah bahwa sebetulnya yang berwenang mengendalikan
pencemaran Kali Ujungberung Indah adalah Gubernur. Masalahnya, mengapa selama ini
Perum Jasa Tirta yang diberi tugas menerima iuran bahan baku PDAM? Mengapa juga
lembaga ini yang harus mengikatkan diri dalam perjanjian dengan PDAM dengan kewajiban
menyediakan bahan baku PDAM dengan kualitas B. Dengan sistem pembagian tugas yang
demikian amburadul tak mengherankan jika selama satu dasawarsa terakhir ini, upaya menekan
tingkat pencemaran Kali Ujungberung Indah selalu menemui kegagalan. Perlu usaha yang
lebih maksimal untuk menangani masalah pencemaran air di Kali Ujungberung.

8. Kesimpulan

Pada umumnya berupa pembuangan kertas dengan jenis limbah cair berupa cairan
keruh yang mempengaruhi jumlah biota yang ditemukan disekitar tempat pembuangan, seperti
PT Sinar Surya Sosro, PT Spindo, PT Titani Alam Semesta, PT Platinum Ceramic. Serta
pencemaran berasal dari aktivitas rumah tangga penduduk setempat seperti mencuci,
membuang tinja dan lain-lain yang telah dijelaskan sebelumnya.

Air merupakan sumber kehidupan yang sangat penting bagi keberlangsungan


kehidupan manusia, jika sungai yang merupakan salah sumber mata air sudah tercemar maka
akan banyak sekali dampak yang disebabkan akan hal itu terutama pencemaran di Kali
Ujungberung.

Timbul permasalahan – permasalahan yang dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali


Ujungberung Indah baik dari PEMDA dan masyarakat setempat maka masyarakat harus
berperan aktif dalam mendorong pemerintah agar melakukan tindakan tegas untuk mengurangi
kuantitas dan kualitas bahan pencemar yang berasal dari segala sumber pencemar.

9. Saran

1. Selain perencanaan pembuatan IPAL untuk limbah domestik, pemerintah juga harus
mewajibkan kepada pihak pengusaha untuk melengkapi industri atau pabriknya dengan IPAL.

2. Pemerintah harus menetapkan peraturan yang diperuntukkan untuk industri yaitu limbah
yang dibuang dari industri-industri harus memenuhi standart terlebih dahulu sebelum di buang
ke Kali Ujungberung.

3. Pemberian sanksi dan denda kepada pihak industri, pabrik, maupun masyarakat apabila
limbah yang dibuang ke Kali Ujungberung Indah belum memenuhi standart.

4. Bandung idealnya juga memiliki tempat pengolahan limbah domestik terpadu. Sebab,
limbah domestik memberi kontribusi cukup besar pencemaran air Sungai Bandung.

Anda mungkin juga menyukai