D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah media pembelajaran “Pengaruh
Pencemaran Air Kali Ujungberung Indah Terhadap Organisme Dan Penduduk
Sekitarnya”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
1. Pencemaran Kali UjungBerung
Kali Ujungberung Indah merupakan sungai buatan pada zaman penjajahan Belanda
yang mengalir ke arah timur di Kota Bandung. Kali Ujungberung Indah terletak di sepanjang
Jl. Cigending. Zaman dahulu, Kali Ujungberung Indah berair jernih, sehingga banyak juga
dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau sekadar berenang. Namun sayang, akibat
pencemaran air Kali Ujungberung Indah berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Bandung telah
memulai membersihkan Kali Ujungberung.
Di sungai ini juga terdapat Pintu Air peninggalan penjajah Belanda yang saat ini masih
dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Mas, yaitu pecahan Sungai Brantas di kota
Bandung untuk dibuang ke Kali Ujungberung. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah Stasiun
Kereta Api Wonokromo dan PDAM Bandung. Air dari Kali Ujungberung Indah juga diolah
menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Bandung.
Dalam Kali Ujungberung, terdapat juga berbagai macam sumber daya, di antaranya
ikan air tawar, yang terkenal salah satunya ialah Iwak Keting, ada juga udang. Setiap beberapa
periode (beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang
sering disebut warga sebagai "pengglontoran" ke aliran Kali Ujungberung, biasanya ini
menyebabkan ikan, udang, serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk, ini
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mendapat ikan tanpa bersusah payah, hanya
dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan yang mabuk tadi.
2. Hasil Observasi
1. Beberapa industri yang berada di sekitar aliran sungai berkontribusi besar menjadi
sumber utama penyebab pencemaran logam berat dalam air sungai. Industri-industri penghasil
limbah logam berat tesebut, akan mengalirkan limbahnya ke sungai. Beberapa logam berat
yang cukup berbahaya bagi makhluk hidup adalah Pb, Cu dan Cd.
Dalam Peraturan Pemerintah Daerah Kota Bandung nomor 02 tahun 2004, diatur tentang
kriteria mutu air berdasarkan kelas air. Salah satunya tentang persyaratan kadar logam berat
dalam air yang digunakan sebagai bahan baku air minum. Apabila kadar logam berat tersebut
telah melebihi persyaratan yang telah ditetapkan, maka dapat menyebabkan gangguan-
gangguan terhadap kesehatan manusia atau makhluk hidup lain yang mengkonsumsi air
tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat tersebut tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh.
Fungsi sungai di kota Bandung masih begitu vital bagi penduduk Bandung dan sekitarnya. Hal
ini terbukti dengan masih digunakannya air sungai dari Kali Ujungberung Indah sebagai bahan
baku air minum oleh PDAM Ngagel yang kemudian diolah dan didistribusikan kepada
masyarakat.
PDAM mengalami kesulitan bahan baku air minum adalah salah satu indikator
ketidakmampuan Pemerintah dalam pengelolaan Kali Ujungberung, bahkan Kali Ujungberung
Indah akhir-akhir ini cenderung mengalami peningkatan pencemaran. Tingginya tingkat
pencemaran di Kali Ujungberung Indah memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas
kesehatan masyarakat yang tinggal di sepanjang Bantaran Kali Ujungberung. Data RSUD Dr.
Soetomo menyebutkan 2-4% penduduk yang terdiri dari anak-anak ( 0-18 tahun ) mengidap
kanker, 59% adalah kanker leukimia, Neuroblastoma ( Kanker syaraf ), Limfoma ( Kanker
kelenjar getah Bening ), dan Tumor Wilms (Kanker ginjal). Faktor dominan penyebab kanker
adalah lingkungan , genetis, virus dan bahan kimia. Daerah Aliran Sungai yang menjadi tempat
tinggal pengidap kanker ini sudah terkontaminasi bahan pencemar baik limbah industri, rumah
tangga maupun persawahan.
3. Lokasi Pencemaran
Pencemaran terjadi di Kali Ujungberung Indah yang merupakan daerah aliran sungai.
Kasus yang terjadi adalah pencemaran air.
Permasalahan – permasalahan yang timbul dan dihadapi dalam rangka pengelolaan Kali
Ujungberung Indah antara lain :
1. Berkembangnya industri yang berada pada Daerah Pengaliran Sungai (DAS) Bandung yang
memberikan kontribusi beban pencemaran terhadap Kali Ujungberung Indah yang keberadaan
industri-industri tersebut belum disesuaikan dengan penataan ruang secara terpadu.
2. Kuantitas air Kali Ujungberung Indah sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dimana
terdapat perbedaan yang cukup besar pada saat musim kemarau dan musim penghujan sehingga
terjadi fluktuasi dalam kualitas air badan air dalam mengencerkan beban pencemaran yang
diterima.
1. Sekitar 60 persen limbah yang masuk ke Kali Ujungberung Indah adalah limbah domestik
Di sepanjang aliran Kali Ujungberung Indah berdiri sekitar 87 industri yang seluruhnya
membuang limbah cairnya ke Kali Ujungberung. Selain itu, terdapat 21.930 penduduk yang
tinggal di sepanjang bantaran Kali Ujungberung. Hal tersebut yang menyebabkan pencemaran
Kali Ujungberung Indah semakin parah.
Selain itu tingginya tingkat pencemaran dan kandungan bakteri di Kali Ujungberung
Indah itu menyebabkan terancamnya kesehatan masyarakat di sepanjang sungai tersebut.Data
RSU Dr Soetomo tahun 2003 menunjukkan bahwa 2-4 persen penduduk yang terdiri dari anak-
anak menderita penyakit kanker. Ironinya, sebagian besar anak penderita kanker tersebut
tinggal di sepanjang Sungai Brantas.
2. Masalah pencemaran air di Kali Ujungberung Indah bisa segera terpecahkan karena air dari
Kali Ujungberung Indah digunakan sebagai air minum untuk masyarakat Bandung dan
sekitarnya.
1. Untuk mengatasi pencemaran Kali Ujungberung Indah yang terkait dengan kebutuhan
sebagai air baku untuk air minum maka nampaknya hanya ada dua alternatif pendekatan yang
bisa dilakukan :
a. Bapedal Jatim harus menyusun pedoman penghitungan dan penetapan daya tampung
beban pencemaran air Kali Ujungberung.
Penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini belum cukup karena beban
buangan limbah ke Kali Ujungberung Indah belum memenuhi standart yang telah ditetapkan
pemerintah.
Keberadaan Kali Ujungberung Indah diakui sangat vital bagi wargakota. Sungai ini
tidak saja berfungsi mengendalikan sistem pematusan kota. Tapi juga menjadi bahan baku air
minum PDAM Bandung. Bahkan dulu pada zaman prakolonial dan kolonial Kali Ujungberung
Indah juga berfungsi sebagai prasarana transportasi kota. Sayangnya hingga kini sistem
pengelolaannya masih kurang bagus. Ada kesan instansi yang berwenang dalam pengelolaan
kali terlalu banyak. Sehingga jika terjadi masalah justru akan sulit untuk menunjuk siapa
sebenarnya yang bertanggung jawab
Perum Jasa Tirta pun berkilah bahwa sebetulnya yang berwenang mengendalikan
pencemaran Kali Ujungberung Indah adalah Gubernur. Masalahnya, mengapa selama ini
Perum Jasa Tirta yang diberi tugas menerima iuran bahan baku PDAM? Mengapa juga
lembaga ini yang harus mengikatkan diri dalam perjanjian dengan PDAM dengan kewajiban
menyediakan bahan baku PDAM dengan kualitas B. Dengan sistem pembagian tugas yang
demikian amburadul tak mengherankan jika selama satu dasawarsa terakhir ini, upaya menekan
tingkat pencemaran Kali Ujungberung Indah selalu menemui kegagalan. Perlu usaha yang
lebih maksimal untuk menangani masalah pencemaran air di Kali Ujungberung.
8. Kesimpulan
Pada umumnya berupa pembuangan kertas dengan jenis limbah cair berupa cairan
keruh yang mempengaruhi jumlah biota yang ditemukan disekitar tempat pembuangan, seperti
PT Sinar Surya Sosro, PT Spindo, PT Titani Alam Semesta, PT Platinum Ceramic. Serta
pencemaran berasal dari aktivitas rumah tangga penduduk setempat seperti mencuci,
membuang tinja dan lain-lain yang telah dijelaskan sebelumnya.
9. Saran
1. Selain perencanaan pembuatan IPAL untuk limbah domestik, pemerintah juga harus
mewajibkan kepada pihak pengusaha untuk melengkapi industri atau pabriknya dengan IPAL.
2. Pemerintah harus menetapkan peraturan yang diperuntukkan untuk industri yaitu limbah
yang dibuang dari industri-industri harus memenuhi standart terlebih dahulu sebelum di buang
ke Kali Ujungberung.
3. Pemberian sanksi dan denda kepada pihak industri, pabrik, maupun masyarakat apabila
limbah yang dibuang ke Kali Ujungberung Indah belum memenuhi standart.
4. Bandung idealnya juga memiliki tempat pengolahan limbah domestik terpadu. Sebab,
limbah domestik memberi kontribusi cukup besar pencemaran air Sungai Bandung.