Dosen Pengampu :
Musarofa ST., MT.
Disusun oleh :
1. Reno Feristyo Anarqi 2010611030
2. Marcel Kharisma Akbar 2010611039
3. Deki Sugianto 2010611041
4. M. Sevi Abdillah 2010611043
5. Jaka Ferdian 2010611046
Disusun oleh :
PT MAJU TERUS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati rahmat
dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan Pelabuhan
dan maupun isinya yang sangat sederhana
Penyusunan Perencanaan Proyek Pembangunan Perumahan Kec Puger ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Amdal dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa kami selaku
penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Besar Amdal.
Laporan ini dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari Dosen Pembimbing
yaitu kepada Orang Tua yang telah memberikan do'a, arah, dukungan, dan dorongan dari
segi material maupun moral.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan-kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu
pengetahuan yang penyusun kuasai. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini pada masa mendatang.
Penulisan laporan perencanaan pelabuhan dan dermaga ini diharpkan dapat bermanfaat
bagi pembaca dan khususnya penulis yang masih dalam tahap pembelajaran
Penulis
BAB I
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB USAHA DAN KEGIATAN
Gambar 2.1
Lokasi Perencanaan Pembangunan
Gambar 2.2 Rencana Layout
Dalam merencanakan AMDAL juga dibutuhkan peta peta untuk menunjang jalannya
kegiatan konstruksi salah satunya peta RT/RW yang ada dibawah ini :
Dengan menggunakan peta RT/RW, kita dapat memperoleh informasi tentang jumlah
penduduk, struktur sosial, dan pola penggunaan lahan di sekitar area proyek. Hal ini
membantu dalam mengidentifikasi dan memahami dampak yang mungkin terjadi akibat
pembangunan proyek, seperti dampak terhadap pemukiman, infrastruktur sosial, atau
ketersediaan sumber daya alam di wilayah tersebut.
Dalam merencanakan AMDAL selain membutuhkan peta RT/RW dan peta Administrasi
juga membutuhkan batas wilayah studi. Di bawah ini merupakan peta batas wilayah dari
proyek yang dikerjakan :
Gambar 2.3 Peta Administrasi
BATAS
EKOLOGI (AIR)
BATAS PROYEK
BATAS SOSIAL
TAMAN ( 10 % )
MASJID 1 ( 5% )
BLOK B ( 5% )
BLOK C ( 10% )
BLOK D ( 10% )
BLOK E ( 10% )
BLOK F ( 10% )
b. Tahap Konstruksi
Tahap konstruksi proyek perumahan adalah fase dimana pelaksanaan fisik
pembangunan perumahan dilakukan. Tahap ini melibatkan sejumlah kegiatan
yang bertujuan untuk membangun struktur fisik perumahan sesuai dengan
rencana dan desain yang telah disiapkan. Berikut adalah beberapa tahap yang
biasanya terjadi dalam konstruksi proyek perumahan:
- Persiapan Lokasi: Tahap ini melibatkan pembersihan dan pemadatan lahan,
pengaturan lokasi konstruksi, serta pembangunan fasilitas sementara seperti
kantor lapangan, pos keamanan, dan tempat penyimpanan material.
- Infrastruktur Dasar: Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan akses,
saluran air bersih, saluran pembuangan air limbah, dan saluran listrik. Tahap ini
penting untuk memastikan bahwa perumahan terhubung dengan infrastruktur
yang diperlukan.
- Pondasi dan Struktur Bangunan: Konstruksi pondasi yang kuat untuk
mendukung struktur bangunan perumahan. Ini meliputi pengerjaan galian,
pengecoran pondasi, pemasangan balok, kolom, dan struktur bangunan lainnya.
- Konstruksi Atap dan Dinding: Pemasangan rangka atap, penutup atap (seperti
genteng atau seng), serta pemasangan dinding menggunakan bahan seperti bata,
beton, atau panel dinding.
- Instalasi Sistem: Pemasangan sistem utilitas seperti instalasi listrik, instalasi
plumbing (pemasangan pipa air bersih dan pipa pembuangan), serta sistem
penghawaan (ventilasi dan AC).
- Finishing: Tahap ini melibatkan pemasangan lantai, pengecatan dinding,
pemasangan jendela dan pintu, pemasangan keramik, serta pemasangan
peralatan dan perlengkapan rumah tangga seperti kamar mandi, dapur, dan
sistem keamanan.
- Lanskap dan Fasilitas Umum: Pekerjaan lanskap dan penataan lingkungan
sekitar perumahan, termasuk pembangunan taman, pekarangan, jalur pejalan
kaki, dan area rekreasi. Selain itu, pembangunan fasilitas umum seperti taman
bermain, area parkir, dan fasilitas sosial juga dilakukan pada tahap ini.
- Pengujian dan Inspeksi: Tahap ini melibatkan pengujian dan inspeksi terhadap
sistem utilitas dan struktur bangunan untuk memastikan kualitas dan keamanan.
Hal ini meliputi pengujian instalasi listrik, pengujian pipa air, pengujian
kebocoran, serta inspeksi struktur bangunan oleh pihak yang berwenang.
- Penyelesaian dan Penyerahan: Tahap akhir konstruksi proyek perumahan, di
mana dilakukan penyelesaian detail, perbaikan jika ada cacat, serta persiapan
dokumen dan proses penyerahan unit perumahan kepada pemilik atau pembeli.
c. Tahap Operasi
Tahap operasi proyek perumahan adalah fase setelah selesainya konstruksi fisik
perumahan dan dimulainya penghuni atau pemilik mulai menghuni dan
menggunakan unit-unit perumahan tersebut. Tahap ini melibatkan serangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk menjalankan dan mengoperasikan perumahan
secara efisien dan memberikan kenyamanan kepada penghuni. Berikut adalah
beberapa tahap yang biasanya terjadi dalam operasi proyek perumahan:
- Penyerahan Unit: Pihak pengembang atau kontraktor menyerahkan unit
perumahan kepada pemilik atau penghuni yang telah membeli atau menyewa
unit tersebut. Proses ini melibatkan penandatanganan dokumen, penyerahan
kunci, dan penjelasan mengenai fitur dan fasilitas yang ada di dalam unit.
- Administrasi dan Manajemen: Membentuk tim manajemen perumahan yang
bertanggung jawab untuk mengelola dan mengoperasikan perumahan. Tim ini
akan mengurus administrasi umum, keuangan, keamanan, pemeliharaan, serta
pengelolaan fasilitas umum seperti taman, area parkir, atau fasilitas rekreasi.
- Layanan Keamanan: Menyediakan sistem keamanan yang efektif untuk
melindungi penghuni dan properti perumahan. Hal ini dapat meliputi pengadaan
petugas keamanan, CCTV, atau sistem akses kontrol untuk memastikan
lingkungan perumahan aman dan nyaman.
- Pemeliharaan Rutin: Melakukan pemeliharaan rutin terhadap fasilitas dan
infrastruktur perumahan, termasuk perbaikan kecil, pengecatan, dan
penggantian peralatan yang rusak. Tujuan utamanya adalah menjaga kualitas
dan kondisi perumahan agar tetap baik dan nyaman untuk ditinggali.
- Pengelolaan Fasilitas Umum: Menyediakan pengelolaan fasilitas umum seperti
taman, kolam renang, gym, atau area rekreasi. Hal ini melibatkan pemeliharaan
rutin, pengaturan jadwal penggunaan, serta pemeriksaan keamanan dan
kebersihan fasilitas tersebut.
- Pengelolaan Keuangan: Mengelola keuangan perumahan, termasuk
pengumpulan biaya pemeliharaan dan biaya layanan dari penghuni, pembayaran
tagihan utilitas, serta penyusunan anggaran untuk pemeliharaan dan
pengembangan perumahan.
- Pengelolaan Penghuni: Membentuk komunitas yang harmonis antara penghuni
perumahan. Mengadakan pertemuan rutin, mengkoordinasikan kegiatan sosial,
serta menangani keluhan atau permintaan dari penghuni agar lingkungan
perumahan tetap nyaman dan menyenangkan.
- Pengembangan Perumahan: Melakukan pengembangan tambahan di
perumahan, seperti penambahan fasilitas atau perluasan area, jika diperlukan
dan sesuai dengan rencana pengembangan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan nilai dari perumahan tersebut.
d. Tahap Penutupan/Pascaoperasi
Tahap penutupan/pascaoperasi proyek perumahan adalah fase terakhir dari
siklus hidup proyek perumahan setelah tahap operasi. Tahap ini melibatkan
serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah perumahan beroperasi secara
penuh. Berikut adalah beberapa tahap yang biasanya terjadi dalam tahap
penutupan/pascaoperasi proyek perumahan:
- Evaluasi Kinerja: Melakukan evaluasi kinerja proyek perumahan untuk
mengevaluasi pencapaian tujuan proyek, kepuasan penghuni, kinerja finansial,
dan efektivitas manajemen. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki
kekurangan dan mengidentifikasi peluang perbaikan di masa depan.
- Penyerahan Administrasi: Jika ada perubahan pengelolaan atau kepemilikan
perumahan, dilakukan proses penyerahan administrasi kepada pihak baru yang
akan mengelola perumahan. Ini termasuk penyerahan dokumen, data penghuni,
informasi keuangan, dan prosedur operasional yang diperlukan.
- Penyelesaian Kontrak: Menyelesaikan semua kontrak dan perjanjian yang
terkait dengan proyek perumahan. Hal ini meliputi pembayaran terakhir kepada
kontraktor atau pemasok, penutupan akun dan pembayaran terakhir kepada
pihak berwenang, serta penghentian kontrak dengan pihak ketiga yang terlibat
dalam proyek.
- Pemeliharaan Jangka Panjang: Merencanakan dan menjalankan program
pemeliharaan jangka panjang untuk memastikan bahwa perumahan tetap dalam
kondisi baik dan fungsional dalam jangka waktu yang lebih panjang. Ini
meliputi pemeliharaan rutin, perbaikan besar, dan penggantian komponen yang
rusak atau sudah tua.
- Dokumentasi Proyek: Melengkapi dan menyimpan dokumen proyek perumahan
dengan baik. Ini termasuk gambar teknis, perijinan, sertifikat, kontrak, dan
semua dokumen terkait proyek. Dokumentasi yang baik akan sangat berguna
untuk referensi di masa depan, pemeliharaan, dan penjualan properti.
- Pelaporan dan Penutupan Keuangan: Menyelesaikan laporan keuangan terakhir
proyek perumahan, termasuk penyelesaian pembayaran terakhir, penutupan
akun, dan penyusunan laporan keuangan akhir. Ini melibatkan proses audit
keuangan jika diperlukan.
- Pemisahan Tim Proyek: Memisahkan tim proyek yang terlibat dalam
pembangunan dan operasi perumahan. Melakukan evaluasi kinerja tim,
memberikan penghargaan atau pengakuan, serta menyusun laporan akhir
mengenai proyek.
- Evaluasi Kepuasan Penghuni: Melakukan survei atau wawancara untuk
mengevaluasi kepuasan penghuni terhadap perumahan dan layanan yang
diberikan. Informasi ini dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan di
masa depan.
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI