DAM Banaran
BAB
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1-1
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
1.3 Sasaran
1. Pengukuran topografi
4. Menyusun Foto Dokumentasi interval 50m beserta kondisi dan pekerjaan yang
dibutuhkan.
1-2
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Konsultan harus menyerahkan draft Laporan Pendahuluan yang antara lain memuat
konsep dasar/general plan, survey pendahuluan dan metode pelaksanaan.
Konsultan harus menyerahkan draft Laporan Akhir yang memuat antara lain hasil
kajian hidrolika, kajian struktur, gambar-gambar rencana, rencana anggaran biaya,
spesifikasi teknik, metode pelaksanaan konstruksi dan manual operasi dan
pemeliharaan.
4. Asistensi
Konsultan harus melakukan asistensi kepada direksi pekerjaan minimal 1 (satu) kali
dalam setiap bulannya untuk melaporkan progress pekerjaan, kendalanya,
pembahasan pelaksanaan pekerjaan, arahan kebijakan dan juga untuk
mendapatkan penjelasan teknis dan penetapan/persetujuan teknis Kegiatan
Asistensi akan didokumentasikan pada buku direksi dan konsultan wajib membuat
notulensinya.
1-3
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Gambar 1-1 Peta Lokasi Pekerjaan berlokasi di Desa Sidoharjo Kec. Senori di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
1-4
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini 45 ( Empat Puluh Lima) hari kalender
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab ini menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, lingkup
pekerjaan, lokasi pekerjaan, jangka waktu pekerjaan dan sistematika laporan.
Bab ini menjelaskan gambaran lokasi pekerjaan secara umum dari saluran
Karanglo dan Saluran Compreng.
Bab ini menguraikan tentang hasil survey dan investigasi di lapangan yang
mencakup survey inventarisasi, survey pengukuran topografi, survey hidrometri
kualitas air, survey geologi & mekanika tanah serta survey sosial ekonomi
lingkungan berikut hasil PKM-I.
Bab ini menguraikan tentang hasil evaluasi perhitungan hidrologi Waduk Rayung
guna mengetahui hasil evaluasi ketersediaan air pada kondisi eksisting dan juga
rencana bilamana waduk Rayung sudah dioperasikan. Juga diuraikan contoh
perhitungan analisa hidrolika desain saluran guna kebutuhan pengurasan
saluran dan rehab saluran.
Bab ini menguraikan tentang hasil analisis harga satuan pekerjaan (AHSP) dan
rekapitulasi hasil perhitungan kebutuhan rencana anggaran biaya (RAB).
Pada bab ini menampilkan simpulan dari hasil analisis pelaksanaan pekerjaan
yang akan dikerjakan oleh konsultan.
1-5
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB 2
GAMBARAN UMUM
LOKASI PEKERJAAN
1-6
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB
Kabupaten Tuban adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang berada di
wilayah paling barat provinsi tersebut dengan luas wilayah 183.994,561 Ha. Secara
astronomis, Kabupaten Tuban terletak pada koordinat 111°30'–112°35' Bujur Timur dan
6°40'–7°18' Lintang Selatan. Panjang wilayah pantai di Kabupaten Tuban adalah 65 km,
membentang dari arah Timur di Kecamatan Palang sampai arah Barat di Kecamatan Bancar,
dengan luas wilayah lautan meliputi 22.608 km².
Gambar 0-1. Batas Wilayah Administrasi Kabupaten dan Kecamatan di Kab. Tuban
2-1
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Wilayah Kabupaten Tuban beriklim tropis dengan tipe iklim tropis basah dan kering
(Aw) yang memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Wilayah Tuban
yang berada di pesisir pantai mengakibatkan suhu rata-rata yang cukup tinggi, yaitu berkisar
antara 22°–33 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun cukup tinggi yakni ±76%.
Musim kemarau di wilayah Kabupaten Tuban terjadi dari bulan Mei hingga Oktober dengan
bulan terkering yaitu bulan Agustus. Sementara itu, musim hujan umumnya berawal di akhir
November dan berakhir di pertengahan April dengan bulan terbasah yaitu bulan Januari yang
curah hujan bulanannya lebih dari 240 mm per bulan. Curah hujan per tahun di wilayah Tuban
berkisar antara 1100–1500 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–120
hari hujan per tahun.
2-2
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Gambar 0-2 Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Tuban, 2022
2-3
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Gambar 0-3 Geologi Regional Lokasi Pekerjaan Kab. Tuban, Jawa Timur
2-4
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Investasi daerah dapat ditingkatkan jika daerah memiliki potensi, baik itu berupa
potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia. Hal lain yang juga sangat
penting adalah kemampuan daerah menjual potensi yang dimilikinya dan menciptakan iklim
yang kondusif dan mendukung investasi. Kabupaten Tuban yang merupakan salah satu dari
38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur mempunyai beberapa potensi unggulan diantaranya adalah
:
A. PERTANIAN
PADI
- Produksi padi 661.222 ton/tahun
- Luas Areal Tanam 106.341 Ha
- Produktivitas saat ini mencapai 6,22 ton/Ha GKG
- Potensi di Kecamatan semua kecamatan di Kabupaten Tuban
B. PETERNAKAN
KAMBING
- Jumlah 128.657 Ekor
- Produksi 378.743 Kg
SAPI POTONG
- Jumlah 274.629 Ekor
- Produksi 3.131.648 Kg
DOMBA
- Jumlah 91.717 Ekor
- Produksi 378.659 Kg
AYAM PEDAGING
- Jumlah 13.111.700 Ekor
- Produksi 15.177.164 ton
C. PERIKANAN
Jumlah Nelayan di Kabupaten Tuban pada tahun 2021, baik nelayan laut maupun
nelayan perairan umum adalah 3.276 dan1.754. Total produksi ikan meningkat untuk
semua sub sektor perikanan pada tahun 2021 produksi ikan di perairan laut naik dari
18.148,80 ton di tahun 2021 menjadi 20.830,70 ton.
D. KEHUTANAN
2-5
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Dari data Kesatuan Pemangkuan Hutan di Kabupaten Tuban, produksi dan penjualan
kayu jati mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Luas hutan yang
berada di Kabupaten Tuban adalah 35.817,42 hektar, dan realisasi reboisasi meningkat
dari 1.956,16 Ha pada tahun 2021 menjadi 2.161,08 Ha pada tahun 2022.
2-6
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB 3
KONDISI DAN FUNGSI
INFRASTRUKTUR IRIGASI
2-7
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB
3.1. UMUM
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Yang telah ada, pekerjaan ini mencakup
beberapa kegiatan, yaitu :
A. Mengadakan survei dan inventarisasi jaringan irigasi, penyelidikan geologi,
pengumpulan data pendukung O & P, data hidrologi dan hidrometri,
pembuatan skema jaringan irigasi (existing) dan skema bangunan
(existing), pengukuran saluran dan bangunan dan lain-lain yang terkait,
pengukuran setempat (site survey) dan penggambaran hasil pengukuran.
B. Penyusunan system planning dan daftar usulan pekerjaan konstruksi
termasuk diskusi konsep system planning
C. Membuat detail desain bendung dan jaringan irigasi, gambar desain,
perhitungan volume (BOQ), rencana anggaran biaya (RAB).
3-1
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-2
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-3
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-4
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-5
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-6
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-7
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-8
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-9
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
R80
harian untuk padi = 0.7 x , sedangkan curah hujan efektif harian
15
R50
untuk palawija diambil = 0.7 x , berdasarkan curah hujan
15
bulanan, kebutuhan air tanaman bulanan dan evapotranspirasi
bulanan.
Efisiensi Irigasi
Efisiensi adalah perbandingan debit air irigasi yang sampai dilahan
pertanian dengan debit air irigasi yang keluar dari pintu pengambilan
yang dinyatakan dalam persen. Kehilangan ini disebabkan karena
adanya penguapan, kegiatan eksploitasi, kebocoran dan rembesan.
Untuk perencanaan dianggap sepertiga dari jumlah air yang diambil
akan hilang sebelum air itu sampai di sawah.
Total efisiensi irigasi untuk padi diambil sebesar 65% (dengan asumsi
90 % efisiensi pada saluran primer, 90 % efisiensi pada saluran
sekunder dan 80 % efisiensi pada jaringan tersier). Efisiensi irigasi
keseluruhan untuk palawija diambil sebesar 50 % (KP-01,176)
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan gabungan antara proses penguapan
dari permukaan tanah bebas (evaporasi) dan penguapan yang
berasal dari tanaman (transpirasi).
Besarnya nilai evaporasi dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk
transpirasi dipengaruhi oleh iklim, varietas, jenis tanaman serta umur
tanaman.
Evapotranspirasi Potensial dihitung dengan menggunakan metode
Penman.
Pola Tata Tanam
Awal pola tanam disesuaikan dengan periode awal musim hujan.
Untuk pemanfaatan air secara optimal perlu dilakukan penyelidikan
pola tata tanam dengan variasi awal tanam sehingga didapatkan luas
tanam yang optimal.
Koefisien Tanaman
Periode perhitungan pola tanam digunakan 10 harian atau tengah
bulanan, yang disesuaikan dengan tradisi pola irigasi di wilayah
setempat.
3-10
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3-11
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB 4
ANALISA DATA
3-12
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB - IV
ANALISIS HIDROLOGI BANJIR
BAB 4. ANALISIS HIDROLOGI BANJIR
Gambar 4.1. Lokasi Stasiun Hujan Pada DAS Dam Banaran di Kab. Tuban
I. 4-1
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Data yang digunakan adalah data hujan maksimum tahunan sepanjang 10 tahun data
(2012-2021) yang didapatkan dari Dinas PU SDA Provinsi Jatim. Untuk pererataan hujan
maksimum dari 2 stasiun ini dipakai metode Thiessen dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Hujan Harian Maksimum Stasiun Thiessen
1 2012 91.89
2 2013 84.10
3 2014 90.70
4 2015 112.62
5 2016 96.34
6 2017 88.29
7 2018 153.11
8 2019 123.49
9 2020 111.89
10 2021 88.10
Sumber : Dinas PU-SDA Provinsi Jatim, 2022
Dipakai metode thiessen dalam pererataan hujan untuk mendapatkan hasil hujan
rencana dengan tingkat keamanan yang tinggi dan faktor lokasi pengaruh pengamatan
terhadap titik tinjau DAS.
X H = x + Kn . S
X L = x − Kn . S
Dengan :
XH = nilai ambang atas
XL = nilai ambang bawah
x = nilai rata-rata
S = simpangan baku dari logaritma terhadap sampel data
Kn = besaran yang tergantung pada jumlah sampel data (tabel)
n = jumlah sampel data
Berikut merupakan hasil perhitungan uji outlier data curah hujan maksimum :
I. 4-2
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Rerata = 2.010
Standar Deviasi (Stdev) = 0.083
Skewness (Cs) = 1.139
n = 10
Kn = 2.335 (tabel)
Sehingga dari hasil analisis sebaran data hujan maksimum secara statistik keseluruhan data
masuk dalam trend suatu kelompok data, sehingga seluruh 10 data hujan maksimum rerata
dapat dipakai untuk analisa.
I. 4-3
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Adapun hasil perhitungan parameter dasar statistik untuk pemilihan metode distribusi
yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Perhitungan Parameter Dasar Statistik
Curah Hujan (Xi)
No. Tahun (Xi - Xrt) (Xi - Xrt)2 (Xi - Xrt )3 (Xi - Xrt )4
(mm)
I. 4-4
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Log X
i= l
i
Log X =
n
▪ Standar Deviasi :
(log X )
n
2
i − log X
Sd = i =1
n −1
▪ Koefisien Skewness :
n
n ( log X -log X i )3
i= l
Cs =
(n - 1)(n - 2) . ( Sd ' )3
Dimana :
Log X = nilai rata-rata
Log Xi = nilai varian ke i
n = banyaknya data
Sd’ = standar deviasi
Cs = koefisien Skewness
Sehingga nilai X bagi setiap tingkat probabilitas dapat dihitung dari persamaan :
ulang. Sedangkan Nilai Xt didapat dari anti log dari log Xt.
Hasil Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Log Pearson Tipe III adalah sebagai
berikut :
I. 4-5
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III
Curah Hujan (Xi)
No. Tahun Log Xi Log Xi - Log Xrt (Log Xi - Log Xrt)2 (Log Xi - Log Xrt)3 Probability
(mm)
Jumlah data = 10
Cs = 1.139
Log X = Log Xrt + G.S
Log X rt = 2.010
StDev = 0.083
Periode
G Xt
No. Ulang Log X Probability (%)
( tahun ) (tabel) (mm)
1 1.01 -1.611 1.876 75.21 99.01
2 2 -0.178 1.995 98.85 50
3 5 0.895 2.084 121.30 20
4 10 1.534 2.137 137.03 10
5 20 2.089 2.183 152.32 5
6 25 2.243 2.196 156.86 4
7 50 2.711 2.234 171.52 2
8 100 3.149 2.271 186.44 1
9 1000 4.459 2.379 239.37 0.1
I. 4-6
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Keterangan :
maks = selisih terbesar antara peluang empiris dengan teoritis
Pe = peluang empiris, dengan menggunakan persamaan dari Weibull:
m
P =
N +1
m = nomor urut kejadian, atau peringkat kejadian
N = jumlah data pengamatan
PT = peluang teoritis dari hasil penggambaran data pada kertas distribusi
(persamaan distribusinya) secara grafis, atau menggunakan fasilitas
perhitungan peluang distribusi yang digunakan.
I. 4-7
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
maks 0.232
Sumber: Hasil perhitungan, 2023
Jumlah = 20.097
Rerata = 2.010
Standar Deviasi (Stdev) = 0.083
Skewness (Cs) = 1.139
No. Pr
1 25.00
2 50.00
3 75.00
4 100.00
a=5%
X2 kritis 9.49
X2 hitung 7.00
Kesimpulan Hipotesa Log Pearson Tipe III Diterima
I. 4-9
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-10
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Distribusi Hujan
60
55.03
50
30
20
14.30
10.03
10 7.99 6.75 5.90
0
1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Waktu ( jam )
I. 4-11
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Selain menggunakan acuan dari Dr. Mononobe, nilai koefisien (C) pengaliran pada
suatu daerah berdasarkan faktor tutupan/penggunaan lahan juga ada beberapa acuan yang
antara lain dari Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, U.S. Forest Service dan Puslitbang
Air sebagai berikut :
Tabel 4.9 Koefisien limpasan Kodoatie, Robert J. dan Roestam Sjarief
Nilai Koefisien
No. Jenis Tutupan Lahan Pengaliran
(C)
1 Badan Air 0.150
2 Belukar 0.200
3 Belukar Rawa 0.070
4 Hutan Lahan Kering Primer 0.020
5 Hutan Lahan Kering Sekunder 0.030
6 Hutan Mangrove Primer 0.010
7 Hutan Rawa Primer 0.020
8 Hutan Rawa Sekunder 0.150
9 Hutan Taman Industri 0.050
10 Permukiman 0.750
11 Perkebunan 0.400
12 Pertanian Lahan Kering 0.100
13 Pertanian Lahan Kering Campur Semak 0.100
14 Sawah 0.150
15 Tambak 0.050
16 Tanah Terbuka 0.200
Sumber : Kodoatie dan Syarief, 2005
I. 4-12
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Peta penggunaan lahan di DAS Dam Banaran sudah disesuaikan dengan kondisi
terkini pada tahun 2023. Perhitungan luasan lahan sub-DAS dan juga koefisien pengaliran (C)
akibat jenis tutupan lahan adalah sebagai berikut :
I. 4-13
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Perhitungan koefisien pengaliran (C) karena pengaruh tinggi hujan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.14 Koefisien Limpasan (Berdasarkan Curah Hujan & Posisi Lokasi DAS
Menurut Dr. Kawakami)
Berdasarkan rms koef. Pengaliran Dr. Kawakami
BTU-Suyono ----> hal 146
Koefisien pengaliran ( C ) yang dipengaruhi curah hujan R T
Rumus Keterangan
1.01 2 5 10 20 25 50 100
Rt 75.21 98.85 121.30 137.03 152.32 156.86 171.52 186.44
1-15,7/Rt3/4 0.385 0.499 0.570 0.608 0.638 0.646 0.669 0.689 hulu
1-5,65/ Rt1/2 0.536 0.468 0.422 0.397 0.377 0.371 0.355 0.341 tengah sungai biasa
1-7,20/ Rt1/2 0.715 0.624 0.563 0.530 0.502 0.495 0.473 0.454 tengah sungai di Rt>200 mm
zona lava
1-3.14/ Rt1/3 0.507 0.463 0.432 0.415 0.401 0.397 0.385 0.375 tengah Rt<200 mm
1/2
1-6.60/ Rt 0.646 0.563 0.508 0.478 0.454 0.447 0.428 0.410 hilir
Rerata 0.507 0.463 0.432 0.415 0.401 0.397 0.385 0.375
Dari hasil analisis luasan DAS dan koefisien limpasan berdasarkan tutupan lahan
dapat dianalisa debit banjir rencana pada titik kontrol DAS tinjauan guna kebutuhan analisa
banjir dan perencanaan dam. Hasil perhitungan koefisien limpasan (C) rerata yang digunakan
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.15 Koefisien Limpasan Rerata (Berdasarkan Tutupan Lahan & Intensitas
Hujan dr. Kawakami)
Koefisien pengaliran ( C )
Kala Ulang
1.01 2 5 10 20 25 50 100
Rerara
Hujan 0.507 0.463 0.432 0.415 0.401 0.397 0.385 0.375
TGL 0.566 0.566 0.566 0.566 0.566 0.566 0.566 0.566
Rerata 0.537 0.515 0.499 0.491 0.484 0.482 0.476 0.471 0.494
I. 4-14
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-15
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Sebagai contoh hasil perhitungan debit banjir rencana (design flood) tiap-tiap metode
menggunakan HSS Snyder-Alexeyev untuk tiap-tiap kala ulang di titik kontrol rencana Dam
Banaran dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini :
Tabel 4.17 Debit Banjir Rancangan Metode Nakayasu
Parameter DAS pada Perhitungan Banjir Rancangan Metode Nakayasu Tabel Ordinat Hidrograf
DAS Dam Banaran
Parameter DAS t (jam) Ordinat
Luas = 9.34 km2 0.000 0.000
Panjang Sungai Utama = 9.30 km 1.000 0.424
a =(1/Tg)*0.47*((A*L)^0.25) = 1.50 1.601 1.310
Ro = 1 mm 2.000 0.951
Parameter Tg 3.101 0.393
Tg = 0,21 * (L^0,7) 3.000 0.426
Tg = 1.00 jam 4.000 0.243
Parameter tr 5.352 0.118
tr = 0,75* tg = 0.75 jam 5.000 0.142
Parameter Tp 6.000 0.091
Tp = Tg + 0.8 Tr 7.000 0.061
Tp = 1.60 jam 8.000 0.041
Parameter T 0.3 9.000 0.027
T0.3 = a * Tg 10.000 0.018
T0.3 = 1.50 jam 11.000 0.012
Tp + T0.3 = 3.10 jam 12.000 0.008
Tp + T0.3 + 1.5 T0.3 = Tp + 2.5T0.3 = 5.35 jam 13.000 0.005
Parameter Qp (debit puncak) 14.000 0.004
A * Ro 15.000 0.002
Qp = = 1.3 m3/dt 16.000 0.002
3.6 (0.3 Tp + T )
0.3 17.000 0.001
Mencari Ordinat Hidrograf 18.000 0.001
1. 0 < t < Tp ---------> 0 < t < 1.60 19.000 0.000
Qt = Q max (t/Tp)^2.4 20.000 0.000
21.000 0.000
2. Tp < t < (Tp + T0.3) -------> 1.60 < t < 3.10 22.000 0.000
Qt = Q max (0.3)^(t-Tp/(T0.3)) 23.000 0.000
24.000 0.000
3. (Tp + T0.3) < t < (Tp + 2.5T0.3) ----> 3.10 < t < 5.35 Sumber : Hasil Perhitungan
Qt = Qmax (0.3)^((t-Tp) + 0.5 T0.3) / 1.5 T0.3)
1.40
1.20
Ordinat Hidrograf (m3/dt/mm)
1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Jam ke (jam)
I. 4-16
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
50.00
( tahun ) (m3/det) HSS Nakayasu Q2
HSS Nakayasu Q5
1 1.01 23.57
40.00 2 2 29.70
HSS Nakayasu Q10
3 5 35.36
Debit Banjir (m3/dt)
20.00
HSS Nakayasu Q100
10.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Jam ke-
I. 4-17
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-18
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-19
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
7 Q 50 th 46.40
HSS ITB-1 Q100
8 Q 100 th 50.43
30.00
20.00
10.00
0.00
0 6 12 18 24
Jam ke
7 Q 50 th 46.16
HSS ITB-2 Q100
8 Q 100 th 50.18
30.00
20.00
10.00
0.00
0 6 12 18 24
Jam ke
I. 4-20
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0 8 16 24
t (jam)
I. 4-21
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-22
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
HSS Snyder Q5
50.00 1 1.01 25.37
HSS Snyder Q10
2 2 31.98
HSS Snyder Q20
3 5 38.07
4 10 42.27 HSS Snyder Q25
40.00
5 20 46.30 HSS Snyder Q50
Debit Banjir (m3/dt)
20.00
10.00
-
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 50.00
Jam ke
Dari hasil analisa menggunakan 4 metode maka dipakai metode Snyder Alexeyev
dengan hasil tertinggi untuk kebutuhan keamanan desain dan juga menyesuaikan SNI tentang
perhitungan debit banjir.
I. 4-23
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Lokasi Stasiun Hujan Pada DAS Dam Banaran di Kab. Tuban ......... 4-1
Gambar 4-2 DAS Dam Banaran ......................................................................................... 4-10
Gambar 4.3. Debit Banjir Rencana Dam Banaran Metode Nakayasu ...................... 4-17
Gambar 4.4. Debit Banjir Rencana Dam Banaran Metode ITB-1 ............................... 4-20
Gambar 4.5. Debit Banjir Rencana Dam Banaran Metode ITB-2 ............................... 4-20
Gambar 4.6. Debit Banjir Rencana Dam Banaran Metode Snyder-Alexeyev......... 4-23
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hujan Harian Maksimum Stasiun Thiessen........................................ 4-2
Tabel 4.2 Hasil Uji Outlier Data Hujan Maksimum Rerata ................................................ 4-3
Tabel 4.3 Perhitungan Parameter Dasar Statistik ......................................................... 4-4
Tabel 4.4 Pemilihan Aguhan/Metode Distribusi ............................................................ 4-4
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III .. 4-6
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hujan Rencana................................................................................ 4-9
Tabel 4.7 Pola Distribusi Hujan Jam-jaman ........................................................................ 4-10
I. 4-24
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 4-25
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB - V
ANALISIS DESAIN BENDUNG
BAB 5. ANALISIS DESAIN BENDUNG
1 Debit rencana intake 0,632 m3/detik atau Debit rencana intake (pintu
pengambilan (intake, kolam
(debit kebutuhan 632 lt/dt
pengendap pasir, bak
pengambilan sesuai
penenang/pengumpul)
hasil analisis)
adalah 120% dari debit
kebutuhan
I. 5-1
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Tipe bendung yang disarankan adalah tipe bendung pelimpah pasangan batu dengan
lapis/selimut beton. Bagian bendung yang harus direncanakan adalah mercu bendung,
bangunan pembilas, kolam olak, tanggul pelindung, kepala bendung (abutment) dan
bangunan pengambilan.
Bendung didesain untuk mengalihkan air ke bangunan pengambilan dan aman terhadap
bahaya banjir baik untuk bendung sendiri maupun bangunan di sekitarnya.
Bentuk mercu bendung dipilih tipe mercu bulat dengan satu jari-jari pembulatan. Hal
yang menjadi pertimbangan adalah:
1. Bentuknya sederhana sehingga mudah dalam pelaksanaan konstruksinya
2. Mempunyai bentuk mercu yang besar, sehingga lebih tahan terhadap benturan batu,
bongkah dan sebagainya
3. Karena mercu bendung diperkuat/dilapisi selimut beton maka tahan terhadap goresan
atau abrasi
I. 5-2
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
4. Memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi (44%) dibandingkan dengan
koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai, hal ini akan banyak memberikan
keuntungan karena bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir.
Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi karena lengkung streamline dan menurunkan
tekanan negatif pada mercu.
5. Pengaruh kavitasi hampir tidak ada atau tidak begitu besar asal mercu bendung
memenuhi syarat minimum Rmin > 0,7 H1, dimana H1 adalah tinggi (energi) muka air
di atas mercu pada saat banjir rencana Q100 tahunan.
Jenis Pilar Kp
Untuk pilar berujung segi empat dengan sudut-sudut yang dibulatkan pada jari- 0.02
jari yang hampir sama dengan 0.1 dari tebal pilar
Untuk pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu pada 90 ke arah aliran 0.20
Untuk pangkal tembok hulu pada 90 ke arah aliran dengan 0.5 H1> r > 0.15 H1 0.10
Untuk pangkal tembok bulat dimana r > 0.5 H1 dan tembok hulu tidak lebih dari 0
45 ke arah aliran
I. 5-3
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
+43,00 +43,00
2,00 m
+41,00
6,00 m
+35,00
19,60 m
Lebar bendung sebenarnya (B) adalah jarak antara dua tembok pangkal bendung
(abutment) termasuk lebar bangunan pembilas dan pilar pilarnya. Penentuan lebar bendung
berdasarkan pada lebar Sungai Ulunggolaka pada titik rencan bendung. Pada perencanaan
ini jarak antara dua tembok pangkal bendung (B) diambil 19.60 m, dimana terdiri atas mercu
bendung dan pembilas.
I. 5-4
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Jumlah pilar pilar pembilas dan pintu pembilas masing masing 2 buah (n=2), dimana lebar
tiap-tiap pilar pembilas (ts) adalah 1,00 m dan lebar tiap-tiap pintu pembilas (bs) adalah 1,20
m.
Jenis pilar adalah pilar berujung bulat, berdasarkan Tabel 5.2, maka koefisien kontraksi pilar
Kp = 0,01.
Untuk pangkal bendung (abutment) berupa tembok bulat dengan tembok hulu 90
berdasarkanTabel 5.2, maka koefisien kontraksi pangkal bendung (abutment) Ka = 0,1
Lebar Pembilas
Lebar pilar pembilas (ts) 1,00 m dan lebar pembilas (bs) 1,20 m sebanyak (ns) 2 buah,
sehingga lebar total pembilas (Bs)
Bs = ns (bs + ts)
= 2 (1,00 + 1,20) = 2,40 m
Lebar efektif pembilas (Bse)
Bse = ns.bs+ (ts(ns-1)) = 2 x 1,20 + (1,00 (2-1) ) = 3,40 m
Lebar efektif pembilas (Bse) bila nantinya perlu dicek terhadap lebar intake (L intake=)
dimana ratio Bse / L intake adalah 4,80/1,00 = 480%
Lebar efektif pembilas antara 1/10 lebar bendung sampai dengan 1/6 lebar bendung
1/6 lebar bendung = 1/6 x 24 = 4.00 m
1/10 lebar bendung = 1/10 x 24 = 2.40 m
Jadi 2.40 < Bse < 4.00, dimana Bse = 3,40 (OK)
Bila lebar bendung seluruhnya = B= 24,00 m, maka lebar pelimpah / mercu bendung (Bw)
Bw = B – Bs = 24 – 4,40 = 19,60 m.
Dalam penentuan tinggi muka air di atas bendung diperlukan besaran lebar efektif bendung
(Be) yang dihitung dengan Persamaan 5-1 sebagai berikut:
Be = B - 2 (nKP + Ka) H1
Be = (B1+B2) – 2 (n Kp + Ka) H1 ……………………………………………………..….. (5-1)
Dengan :
Koefisien Kp = 0.01 dan Ka = 0.10 berdasarkan Tabel 5.3.
B1 = lebar bersih mercu bendung = Bw = 19,6 m,
B2 = lebar efektif pembilas = Bse = 2,4 m
n = jumlah pilar = ns = 2
sehingga lebar efektif bendung adalah:
Be = (19,60) – (2 x (2 x 0,01 +0,1) H1
= 19,60 - 0,20 H1
I. 5-5
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Dengan :
Q = debit banjir rencana periode ulang 100 tahunan (55,14 m3/detik)
Cd = koefisien debit (Cd = C0. C1. C2)
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/detik2
Koefisien debit Cd adalah hasil dari :
𝐻1
C0 = fungsi 𝑟
(r = jari-jari mercu), lihat gambar 5.4
𝑃
C1 = fungsi (p = tinggi bendung), lihat gambar 5.5
𝐻1
𝑃
C2 = fungsi dan kemiringan muka hulu, lihat gambar 5.6
𝐻1
1,43
5,31
𝑯𝟏
Gambar 5.4. Harga Koefisien C0 untuk bendung ambang bulat fungsi perbandingan
𝒓
1,01
0,99
𝑷
Gambar 5.5. Koefisien C1 sebagai fungsi perbandingan
𝑯𝟏
I. 5-6
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
0,99
0,99
𝐏
Gambar 5.6. Koefisen C2 sebagai Fungsi Perbandingan 𝐇 dan Kemiringan Hulu
𝟏
I. 5-7
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
3
Q100 = 55.14 m /dt
Maka el. Muka air di hilir = + 35.88
= 1.44 m
Sehingga untuk Bendung Banaran dari hasil analisis diperoleh H1= 1,13 m, P = 6 m
Lebar efektif bendung = Be = 19,6 - 0,12.1,13 = 19,37 m
maka Nilai Hd = H1 – v2/2g = 1,12 m
I. 5-8
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
p/ρg
Dari grafik pada, maka untuk ratio H1/r = 1.13 /1.0 = 2.67( )
H1 min
= −0.5m
I. 5-9
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
1,00
1,20
1,00
1,20
70O
R = 0,65
1,00
aliran ke pembilas
aliran ke pengambilan
I. 5-10
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 5-11
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Untuk debit kecil dan bendung rendah, dipilih peredam energi bak tenggelam. Terlebih dahulu
perlu dihitung kedalaman kritis sebagai berikut:
1
q2 3
hc = ( )
g
Dengan :
q = debit persatuan lebar (m3/detik/m)
Q = debit banjir = 55.14 m3/detik
Be = lebar efektif bendung = 2.846 m
55,14 m3
Maka q = 19,37
= 2,846 detik /m
1.50 m.
Tinggi lengkung = R / 1 = 1.50 / 1 = 1.00 m
Elevasi dasar sungai di hilir bendung El. +35.00 m
Elevasi dasar lengkung = 35.00 - 1.50 = +33.50 m.
∆h
Tinggi muka air banjir hilir ditentukan berdasarkan grafik pada Gambar 5.10, yaitu untuk hc
=
4,367 Tmin
0,938
= 4,645; dan dari grafik pada Gambar 5.10, diperoleh hc
= 2.84, maka Tmin = 0.938 x
2.824 = ≈ 2.80 m. Elevasi muka air di depan ambang ujung = 35.00 + 2.70 = El. 37.70 m
I. 5-12
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
membawa material debris seperti kayu dan juga batuan. Hal ini yang membuat Dam Banaran
(sebelumnya) mengalami kerusakan/jebol.
Dikarenakan fluktuasi aliran yang berbeda antara musim kemarau dan musim
penghujan ini maka dalam rangka rehab Dam Banaran di tahun 2023 ini, maka dam banaran
juga difungsikan sebagai dam penangkap sedimen dan aliran debris (multifungsi). Rencana
rehab. Dam Banaran dapat dilhat pada gambar berikut ini :
Lokasi Rehab.
Dam Banaran
Lokasi Awal
Dam Banaran
I. 5-13
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Berdasarkan hasil Dengan rencana Dam Banaran di elevasi mercu +41.00 sesuai
perhitungan perencanaan desain yang dilakukan dapat dihitung volume air akibat
pembendungan yang dilihat pada grafik dan tabel berikut ini :
I. 5-14
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Tabel 5.4. Tabel Lengkung Kapasitas Embung dan Luas Genangan Dam Banaran
Hubungan elevasi dan Area Genangan
Dam Banaaran (Contour area interval method )
Luas
Elevasi (m) DV (m3) Volume (m3) Keterangan
Genangan (m2)
42
40
Elevasi (m)
38
37
36
+35.00
Dasar Dam
35
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
Volume (m3 )
Gambar 5.14 Grafik Lengkung Kapasitas Embung dan Luas Genangan Dam Banaran
I. 5-15
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Bila debit masuk, hubungan volume tampungan deng elevasi muka air, hubungan
outflow dengan elevasi muka air, volume tampungan awal, debit keluar awal semuanya
diketahui, maka persamaan tersebut di atas dapat digunakan setahap demi setahap untuk
menghitung perubahan tampungan waduk dan outflow yang disebabkan oleh setiap banjir.
Setelah bagian kiri dari persamaan diketahui semuanya, maka bagian kanan persamaan yaitu
Q2 Dt Q Dt
S2 + Dapat dihitung. Dengan menggambar kurva hubungan antara S 2 + 2
2 2
dengan elevasi serta kurva hubungan antara outflow (O) dengan elevasi, maka dapat diketahui
hubungan antara O dengan (S2 + O/2).
I. 5-16
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Pada awal penelusuran, volume tampungan awal (S) debit keluar (Q) dan debit masuk (I)
diketahui.
Setelah langkah waktu Δt telah ditetapkan, maka seluruh komponen persamaan
bagian kiri telah diketahui semuanya, sehingga bagian kanan persamaan yang merupakan
Q2 Dt
fungsi S 2 + dapat dihitung.
2
Untuk langkah perhitungan yang praktis, dapat digunakan metoda semi grafis sebagai
berikut :
1. Dari data hubungan antara volume tampungan S dengan elevasi dan debit keluar Q
dengan elevasi, dibuat grafik/kurva hubungan dengan elevasi, Δt adalah merupakan
langkah waktu yang diambil dari waktu naik hidrograf debit masuk (inflow).
2. Digambar pula kurva hubungan antara debit keluar Q dengan elevasi.
3. Pada awal penelusuran, volume tampungan, elevasi dan debit keluar telah diketahui.
Untuk langkah waktu awal dan diketahui sehingga dengan menggunakan persamaan
penelusuran diatas dapat dihitung.
4. Elevasi muka air pada dapat diperoleh dari kurva pertama, sedang debit keluar Q2 pada
langkah waktu akhir dapat diperoleh dari kurva kedua.
5. Dari dapat diketahui Q2 Δt yang selanjutnya dapat dirubah menjadi awal, untuk langkah
waktu berikutnya.
Hasil penelusuran banjir melalui pelimpah, maka analisis yang dilakukan dimulai
dengan melakukan perhitungan hubungan antara elevasi muka air waduk dengan debit inflow
(dari hasil analisis HSS Snyder yang telah dianalisa sebelumnya), serta hubungan antara
elevasi muka air waduk dengan faktor tampungan waduk (dari hasil kurva kapasitas waduk)
dengan hasil sebagai berikut :
I. 5-17
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Tabel 5.5. Tabel Hubungan Elevasi Muka Air Dam dengan Debit Inflow
Elevasi ho P L Leff Q
C P/ho
(m) (m) (m) (m) (m) (m3/dt)
23.00 0 3.90 2.18 20.0 0 20.000 0.000
23.20 0.20 3.90 2.18 20.0 19.500 19.928 3.886
23.40 0.40 3.90 2.18 20.0 9.750 19.856 10.951
23.60 0.60 3.90 2.18 20.0 6.500 19.784 20.045
23.80 0.80 3.90 2.18 20.0 4.875 19.712 30.748
24.00 1.00 3.90 2.18 20.0 3.900 19.640 42.815
24.20 1.20 3.90 2.18 20.0 3.250 19.568 56.076
24.40 1.40 3.90 2.18 20.0 2.786 19.496 70.403
24.60 1.60 3.90 2.18 20.0 2.438 19.424 85.699
24.80 1.80 3.90 2.18 20.0 2.167 19.352 101.881
25.00 2.00 3.90 2.18 20.0 1.950 19.280 118.880
25.20 2.20 3.90 2.18 20.0 1.773 19.208 136.638
25.40 2.40 3.90 2.18 20.0 1.625 19.136 155.105
25.60 2.60 3.90 2.18 20.0 1.500 19.064 174.233
25.80 2.80 3.90 2.18 20.0 1.393 18.992 193.983
26.00 3.00 3.90 2.18 20.0 1.300 18.920 214.318
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 5.6. Tabel Hubungan Elevasi Muka Air Waduk dengan Faktor Tampungan Dam
Data El. Puncak Pelimpah 41.00 m 41.00 5,321.24
L 20.00 m 42.00 5,756.10 5,538.67
C 2.15 43.00 6,321.37 6,038.73
Dt 3600 dt
P (tinggi mercu) 3.9 m
Sedangkan hasil analisis dan gambar penelusuran banjir melalui pelimpah untuk debit
banjir yang digunakan pada analisis yaitu Q100th dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut :
I. 5-18
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Tabel 5.7. Tabel Penelusuran Banjir (Flood Routing) di Atas Pelimpah untuk Q100th
Q 100th
t Q 100th (I1 + I 2)/2 Y f Qout H Elevasi
(jam) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m) (m)
0.00 0.00 0.00 0.000 41.000
1.00 10.71 5.355 -2.306 2.357 4.08 0.206 41.206
2.00 28.77 19.739 -8.957 8.095 14.71 0.483 41.483
3.00 40.93 34.849 -16.089 13.933 25.69 0.706 41.706
4.00 48.44 44.683 -20.756 17.700 32.83 0.835 41.835
5.00 52.84 50.639 -23.583 19.980 37.17 0.906 41.906
6.00 55.14 53.990 -25.174 21.263 39.61 0.947 41.947
7.00 54.99 55.066 -25.685 21.675 40.40 0.960 41.960
8.00 52.49 53.740 -25.056 21.168 39.43 0.944 41.944
9.00 48.93 50.709 -23.617 20.007 37.22 0.907 41.907
10.00 44.98 46.956 -21.835 18.570 34.06 1.002 42.002
11.00 41.00 42.992 -19.778 17.280 31.58 0.973 41.973
12.00 37.15 39.075 -17.897 15.809 28.88 0.898 41.898
13.00 33.52 35.334 -16.167 14.318 26.16 0.821 41.821
14.00 30.15 31.836 -14.490 12.999 23.63 0.788 41.788
15.00 27.06 28.605 -13.010 11.692 21.27 0.714 41.714
16.00 24.24 25.649 -11.597 10.573 19.13 0.684 41.684
17.00 21.68 22.960 -10.382 9.464 17.15 0.613 41.613
18.00 19.37 20.526 -9.222 8.538 15.39 0.586 41.586
19.00 17.29 18.330 -8.246 7.610 13.63 0.516 41.516
20.00 15.42 16.355 -7.309 6.854 12.19 0.492 41.492
21.00 13.74 14.582 -6.467 6.175 10.90 0.471 41.471
22.00 12.24 12.993 -5.719 5.559 9.86 0.410 41.410
23.00 10.90 11.571 -5.044 5.014 8.83 0.390 41.390
24.00 9.70 10.300 -4.507 4.441 7.74 0.370 41.370
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari hasil analisa didapatkan hasil pemotongan debit banjir puncak di Sungai akibat
adanya faktor pembendungan dan long storage sebesar 26,81% sebagai berikut :
Q out pelimpah max 40.40 m3/dt
Tinggi air 1.00 m
Jagaan 1.00 m
Tinggi Pelimpah-Puncak 2.00 m
El. Puncak Dam 43.00 m
I. 5-19
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Grafik
Routing Banjir di Atas Pelimpah
Gambar 5.15 Grafik Pemotongan Debit Puncak Banjir Dengan Adanya Dam Banaran
• Dengan desain rehab. Dam Banaran berdasarkan perhitungan kapasitas long storage,
mampu menampung sedimen sebesar 9.309,13 m3.
• Hasil Perencanaan Desain Dam Banaran dapat dilihat pada gambar-gambar desain
berikut ini :
I. 5-20
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Rencana As Rehab.
Dam Banaran
Intake
memanfaatkan
Intake Lama
menuju Sal.
Sekunder Banaran
I. 5-21
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Potongan A - A
Potongan B - B
Potongan D - D
Potongan E - E
Gambar 5.18. Potongan Melintang Rencana Rehab. Dam Banaran & Intake Rehab. Dam
Banaran
I. 5-22
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1. Bendung dengan Mercu Bulat ..................................................... 5-2
Gambar 5.2. Lebar Efektif Mercu ........................................................................ 5-4
Gambar 5.3. Sketsa Penampang Bendung/Dam Banaran .......................................... 5-4
Gambar 5.4. Harga Koefisien C0 untuk bendung ambang bulat fungsi
perbandingan 𝑯𝟏𝒓................................................................................................................. 5-6
Gambar 5.5. Koefisien C1 sebagai fungsi perbandingan 𝑷𝑯𝟏 .................................. 5-6
Gambar 5.6. Koefisen C2 sebagai Fungsi Perbandingan 𝐏𝐇𝟏 dan Kemiringan
Hulu ........................................................................................................................................... 5-7
Gambar 5.7. Pangkal Bendung .......................................................................................... 5-9
Gambar 5.8. Desain Perencanaan Pangkal Bendung .................................................. 5-10
Gambar 5.9. Peredam Energi Tipe Bak Tenggelam...................................................... 5-11
Gambar 5.10. Batas Minimum Tinggi Air Hilir ................................................... 5-11
Gambar 5.11. Jari-Jari Minimum Bak................................................................... 5-11
Gambar 5.12 Lokasi Rencana Rehab. Dam Banaran ................................................... 5-13
Gambar 5.13 Hasil Pengukuran Topografi Rencana Rehab. Dam Banaran........... 5-14
Gambar 5.14 Grafik Lengkung Kapasitas Embung dan Luas Genangan Dam
Banaran .................................................................................................................................... 5-15
Gambar 5.15 Grafik Pemotongan Debit Puncak Banjir Dengan Adanya Dam
Banaran .................................................................................................................................... 5-20
Gambar 5.16. Peta Situasi Rencana Rehab. Dam Banaran ........................................ 5-21
Gambar 5.17. Potongan Memanjang Rencana Rehab. Dam Banaran ..................... 5-22
I. 5-23
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Gambar 5.18. Potongan Melintang Rencana Rehab. Dam Banaran & Intake
Rehab. Dam Banaran............................................................................................................ 5-22
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Data Hidrologi untuk Parameter Desain ...................................................... 5-1
Tabel 5.2. Harga-harga Koefisien Kontraksi .................................................................. 5-3
Tabel 5.3. Kurva Lengkung Debit Hilir Bendung (Patok P.8) ..................................... 5-8
Tabel 5.4. Tabel Lengkung Kapasitas Embung dan Luas Genangan Dam Banaran ... 5-15
Tabel 5.5. Tabel Hubungan Elevasi Muka Air Dam dengan Debit Inflow ....................... 5-18
Tabel 5.6. Tabel Hubungan Elevasi Muka Air Waduk dengan Faktor Tampungan
Dam ........................................................................................................................................... 5-18
Tabel 5.7. Tabel Penelusuran Banjir (Flood Routing) di Atas Pelimpah untuk Q100th ... 5-19
Tabel 5.8. Rekapitulasi Pemotongan Debit Puncak Banjir ............................................... 5-20
I. 5-24
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
BAB VI
RENCANA DAN METODE KERJA
Harga Satuan Barang dan Jasa mengacu pada Harga Satuan Kabupaten Tuban
Tahun 2023
Adapun hasil perhitungan volume pekerjaan perencanaan waduk rayung dapat dilihat
pada tabel berikut :
I. 1
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
1 Galian Tanah
a Pondasi Lantai Bendung 1554.492
b Pondasi Dinding Hulu Hilir 945.048
2499.54
2 Timbunan Tanah
a Pondasi Dinding Kiri 805.65492
b Pondasi Dinding Kanan 752.29504
1557.95
3 Pasir t:10cm
a Pondasi Lantai Bendung 54.72
b Pondasi Dinding Hulu Hilir 13.514
68.23
4 Plastik Beton
a Pondasi Lantai Bendung 696.68
b Pondasi Dinding Hulu Hilir 135.14
831.82
5 Pas. Batu Kali 1:4
a Pondasi Lantai Bendung 1690.648
b Pondasi Dinding Hulu Hilir 842.844
2533.49
6 Siaran 1:2
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 378.392
b Pondasi Pilar 288
666.39
7 Plesteran 1:3
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 46.6
b Pondasi Pilar 19.2
65.80
8 Beton K300 137.28
12 Pembesian
a Selimut Beton Atas
Bar ∅12 4600
Bar ∅8 4575
I. 2
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
13 Begesting
1 Galian Tanah
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 599.3556
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 2154.8165
2754.17
2 Timbunan Tanah
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 385.4072
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 713.33604
1098.74
3 Pasir t:10cm
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 6.6958
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 13.2616
19.96
4 Plastik Beton
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 66.958
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 132.616
199.57
5 Pas. Batu Kali 1:4
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 424.3768
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 875.912
1300.29
6 Siaran 1:2
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 454.9624
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 603.99352
1058.96
7 Plesteran 1:3
a Pondasi Dinding Hulu Hilir 43.22
b Pondasi Sayap Hulu Hilir 53.4156
96.64
I. 3
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
Adapun hasil perhitungan rekapitulasi rencana anggaran biaya dapat dilihat pada tabel
berikut :
I. 4
Laporan Akhir
Perencanaan Teknis Sumber Saya Air Paket 2
DAM Banaran
I. 5