PENDAHULUAN
1.2.3 Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah :
1. Terwujudnya sistem pengelolaan Pengembangan Jaringan Irigasi
Tersier / Kwarter (sumur bor). yang terpadu dan berkelanjutan.
2. Terwujudnya pelayanan maksimal dalam penanganan Pengembangan
Jaringan Irigasi Tersier / Kwarter (sumur bor).
3. Terbentuknya payung hukum pengelolaan Pengembangan Jaringan
Irigasi Tersier / Kwarter (sumur bor).
Skope pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah meliputi kegiatan
survey lapangan, pengukuran lahan, pengumpulan data, mengkaji dan
menganalisa keadaan sekitar, membuat sketsamembuat berbagai
laporan pendukung lainnya.
Saya sebagai penyedia jasa konsultasi memiliki kemampuan,
keahlian, kompeten dalam pekerjaan Perencanaan/SID
Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier / Kwarter (sumur bor).
Disamping itu memiliki keahlian professional yang telah memiliki
pengalaman di bidangnya.
Tahapan Penyusunan
Pada tahapan ini pekerjaan dilakukan untuk proses pengumpulan
data dalam bentuk buku laporan.
4.1 Persiapan
Secara fungsional kegiatan utama Tenaga ahli Perencana untuk
Perencanaan/SID Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier / Kwarter
(sumur bor) Dinas Pertanian Kabupaten Simalungunpersiapan
meliputi :
Pembentukan atau perluasan organisasi kerja dan jaringan kerja
dan penyiapan personil di tingkat I
Pembekalan Tenaga Teknis Perencanaan.
Tenaga ahli telah mengevaluasi target-target pelaksanaan yang
didasarkan dari hasil-hasil perencanaan proyek dan merevisi harga
lama sebelumnya yang belum terealisasi dan dianggap mendesak
untuk didahulukan, dimana yang perlu segera dan nyata dibantu
langsung dalam bentuk kegiatan konstruksi atau mana yang perlu
ditunda.
Dari hasil rumusan tersebut kegiatan dapat ditangani/dilaksanakan
sesuai dengan pagu dana yang ada. Hasil-hasil kesepakatan antara
Pemimpin Kegiatan dan Tenaga ahli menjadi dasar pelaksanaan
tugas-tugas.
ETo = c x Eto*
Eto* = W x (0,75 x Rs - Rn1) + (1 - W) x f(u) x (ea - ed) dimana:
c = angka koreksi Penman yang besarnya mempertimbangkan
perbedaan cuaca
W= faktor yang berhubungan dengan suhu (t) dan elevasi daerah
Rs = radiasi gelombang pendek (mm/hr)
= (0,25 + 0,54 x ) x Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir
(angka angot), tergantung letak lintang daerah (mm/hr)
n = lama kecerahan matahari yang nyata (tidak terhalang awan)
dalam 1 hari (jam)
N = lama kecerahan matahari yang mungkin dalam 1 hari (jam)
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hr)
= f(t) x f(ed) x f ( )
f(t) = fungsi suhu
Uji Pemompaan
Besar kapasitas sumur pompa adalah besar kapasitas (Q) persatuan
penurunan muka air atau draw down (Sw). Dari besar kapasitas ini dapat
diketahui ukuran kemampuan kapasitas produksi sumur pompa. Prinsip dari tes
pemompaaan adalah melakukan pemompaan air sumur dengan debit yang
diukur dan mengamati atau mengukur penurunan muka air di sumur dengan
alat piezometer yang dari alat tersebut dapat diketahui jarak kedalaman dari
sumur pemompaan. Hasil pengukuran merupakan data pada persamaan aliran
air tanah sehingga dapat dihitung sifat karakteristik hidraulik sumur pompa.
Sifat karakteristik sumur meliputi kapasitas jenis (spesific Capacity) dan efisiensi
penggunaan air tanah dapat diketahui dari hasil tes surut muka air secara
bertahap (Step Draw Down Test ). Dari tes pemompaan dapat diidentifikasi
kondisi lapangan yaitu kondisi batas, muka air tanah serta dapat memperkirakan
penurunan muka air untuk waktu yang akan datang. Hal ini yang perlu
diperhatikan adalah pengambilan sample atau contoh air untuk test analisis
kimia sehingga dapat diketahui kandungan unsur-unsur kimia air tanah tersebut.
Dengan mengetahui data-data di atas maka pemanfaaatan dan efisiensi sumur
pompa dalam jumlah tertentu secara kuantitatif dapat dihitung.
Pengairan sebagai suatu fasilitas publik yang dimanfaatkan oleh komunitas
petani memerlukan model pengelolaan yang dapat menunjang kebelanjutan
1. Laporan Pendahuluan
2. Gambar Perencanaan & Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Laporan Hasil Akhir
Demikian Laporan ini dibuat dan semoga memberi manfaat bagi berbagai pihak.