Anda di halaman 1dari 26

Laporan

Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
KATA PENGANTAR

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
DAFTAR ISI

BAB
1…………………………………………………………………………………………………………
…………………………..3
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................3
1.2 LATAR BELAKANG.................................................................................................3
1.3 Maksud danTujuan......................................................................................................5
1.4 Sasaran Kegiatan.........................................................................................................5
1.5 Lingkup Kegiatan........................................................................................................5
1.5.1 PERSIAPAN....................................................................................................5
1.5.2 SURVEY LAPANGAN...................................................................................6
1.5.3 ANALISIS DAN DETAIL TEKNIS...............................................................6
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS MELIPUTI :....................6
1.5.4 KONSULTASI.................................................................................................6
1.6 LOKASI PENGUKURAN..........................................................................................6
1.7 TAHAPAN PENGUKURAN......................................................................................7
1.7.1 PERSIAPAN....................................................................................................7
1.7.2 SURVEY PENDAHULUAN...........................................................................7
1.7.3 PEKERJAAN LAPANGAN...........................................................................8
1.7.4 INTERPRETASI DATA.................................................................................8
1.8 KELUARAN...............................................................................................................8
BAB
2…………………………………………………………………………………………………………
…………………………..9
2.1 TINGKAT PELAYANAN..........................................................................................9
2.2 STANDARD KUALITAS AIR MINUM..................................................................10
2.3 PENGOLAHAN........................................................................................................12
2.4 PERPIPAAN.............................................................................................................18
2.5 RESERVOIR DISTRIBUSI......................................................................................24

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Laporan Akhir ini merupakan salah satu bagian dari laporan pekerjaan konsultan dalam
rangka pekerjaan PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) SPAM PERMUKIMAN,
dengan pemberi tugas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota
Tasikmalaya.
Isi Laporan Akhir ini menguraikan tentang gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
konsultan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING
DESIGN (DED) SPAM PERMUKIMAN.
Sistematika Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang kegiatan/proyek, tujuan dan sasaran, lingkup
kegiatan, batasan wilayah kegiatan dan hasil akhir (output) yang diharapkan.
BAB 2 DATA SURVEY LAPANGAN
Menguraikan tentang data survey yang diperoleh dari lapangan.
BAB 3 KRITERIA DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Menguraikan standar dan kriteria teknis untuk sistem penyediaan air minum.
BAB 4 ANALISA DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Menguraikan tentang analisa hidrolika dan memo desain sistem penyediaan air
minum pada lokasi perencanaan.
BAB 5 DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
Menguraikan tentang gambar teknis pekerjaan, hasil perhitungan biaya dan
tentang spek teknis pekerjaan.

1.2 LATAR BELAKANG

Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dan
pembangunan diberbagai bidang mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air,
sedangkan ketersediaanya relatif tetap. Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-
hari dapat dipenuhi dari air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu-

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
waktu tertentu di beberapa tempat/kelurahan yang terletak 7 kecamatan di luar kecamatan
eks-Kotif Tasikmalaya, jumlah air permukaan tidak mencukupi, sedangkan sarana prasarana
penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan mendasar dalam penanggulangan
daerah rawan ketersediaan air. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara umum. Pemenuhan air
bersih di daerah rawan wilayah kota Tasikmalaya dapat disubstitusi melalui supply air bawah
tanah. Sebagai salah satu sumber daya air, air tanah semakin lama semakin penting dan
strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga kualitasnya relatif baik. Ketersediaan
air tanah sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah morfologi, geologi,
struktur geologi, curah hujan dan tataguna lahan. Berkaitan dengan penyediaan air yang
berasal dari air tanah, maka diperlukan anggaran biaya dan perencanaan teknis yang matang
serta melibatkan tenaga ahli yang kompeten dibidang eksploitasi air bawah tanah.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air minum merupakan salah satu urusan wajib
pemerintah daerah. Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di atur oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 yang secara operasional diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 tahun 2007, Tentang penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut,
ruang lingkup pengaturan penyelenggaraan pengembangan SPAM meliputi SPAM dengan
jaringan Perpipaan yang Mencakup:
1. Perencanaan pembangunan SPAM yang terdiri dari penyusunan :
a. Rencana Induk pembangunan SPAM,
b. Studi Kelayakan pembangunan SPAM, dan
c. Perencanaan Teknis pembangunan SPAM;
2. Pelaksanaan Konstruksi SPAM;
3. Pengelolaan SPAM;
4. Pemeliharaan dan Rehabilitasi SPAM; dan
Penyediaan air Bersih/minum di Kota Tasikmalaya sampai saat ini diutamakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih bagi kawasan perumahan dan permukiman. Oleh karena itu,
untuk menjamin keberlanjutan pemenuhan kebutuhan air bersih / minum di Kawasan
Permukiman, maka salah satu program dan kegiatan utama Pemerintah Kota Tasikmalaya
dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Tasikmalaya melalui

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
Bidang Permukiman sebagai institusi leading sector air bersih adalah pembangunan sistem
penyediaan air minum. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan sistem penyediaan air
minum tersebut diperlukan suatu dokumen perencanaan yang dapat dijadikan acuan bagi
pelaksanaan pembangunan yang akhirnya sarana air bersih yang dibangun dapat memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

1.3 Maksud danTujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran secararinci tentang program
penyediaan SPAM di Kecamatan Kawalu dan Kecamatan Mangkubumi Namun selain itu
pekerjaan ini adalah untuk:-Menyiapkan suatu perencanaan dengan memperhatikan
kesesuaian konstruksi dan pertimbangan efisiensi biaya. -Mendesain (Konstruksi),
Penghitungan Rencana Biaya, Penyusunan Jadwal Kerja dan Pembuatan Dokumen
Lelang.Pekerjaan Desain, Rencana Anggaran Biaya, Penyusunan Jadwal Kerjadan
Penyediaan Dokumen tersebut dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
1. Tahap Pengumpulan Data dan Persiapan
2. Tahap Survei/Penyelidikan Lapangan
3. Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan, Penggambaran, Perkiraan Biaya dan
Spesifikasi.

1.4 Sasaran Kegiatan

Sasaran yang dicapai untuk kegiatan ini adalah :-Tersusunnya rencana kegiatan
SPAMsecara rinci.-Tersedianya dokumen pendukung untuk setiap usulan program sistim
Penyediaan Air Minum yangtermasuk dokumen analisa harga satuan, spesifikasi teknik
dan gambar rencana sebelum jadwal pelaksanaan fisik.

1.5 Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan perencanaan yang akan dilakukan oleh konsultan adalah:


1.5.1 Persiapan
Hal yang mencakup dalam pekerjaan persiapan anatara lain :
A. Mempersiapkan kebutuhan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan survey
lapangan.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
B. Mengumpulkan data-data dan informasi awal untuk menunjang pelaksanaan
survey lapangan.
C. Melakukan orientasi lapangan (survey awal) terhadap 11 lokasi berdasarkan
informasi awal (musrenbang, proposal usulan masyarakat) untuk digunakan dalam
survey lapangan.
1.5.2 Survey Lapangan
Survey lapangan bertujuan mengumpulkan data primer sebagai bahan
penyusunan perencanaan teknis secara lebih detail.
1.5.3 Analisis dan Detail Teknis
Data hasil pengukuran atau pengecekan dianalisa secara cermat yang
nantinya akan digunakan untuk menyusun detail perencanaan.
Penyusunan Dokumen Perencanaan Teknis meliputi :
A. Gambar kerja.
B. Rencana Anggaran Biaya.
C. Rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan serta spesifikasi
teknis bahan/alat yang digunakan.
1.5.4 Konsultasi
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa konsultan yang
ditunjuk harus :
A. Melakukan Konsultasi bersama PPTK/PPK/PA untuk membahas
kemungkinan kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama
pekerjaan.
D. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala dengan PPTK /PPK,
sedikitnya seminggu sekali, dengan tujuan untuk membahas kemungkinan
kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama pekerjaan..
E. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
1.6 LOKASI PENGUKURAN

Untuk kegiatan inventarisasi mencakup 6 wilayah kecamatan yang terdiri dari 9 Kelurahan
yaitu :
1. Kecamatan Kawalu
 Kampung Tampalaya, RW. 04, Kelurahan Leuwiliang
 Perumahan Griya Muncang Asri, RW. 15, Kelurahan Gunung Gede
 Kampung Peundeuy, RW. 12, Kelurahan Urug
2. Kecamatan Tamansari
 Perumahan BMM, RW. 13, Kelurahan Setiamulya
 Kampung Galumpit, Kelurahan Setiawargi
3. Kecamatan Purbaratu
 Kampung Pager Gunung, RW. 05, Kelurahan Singkup
 Kampung Cintamanah, Kelurahan Singkup
4. Kecamatan Bungursari
 Kampung Bengkok 2, RW. 10, Kelurahan Sukalaksana
5. Kecamatan Cipedes
 Kampung Kalangsari, RW. 19, Kelurahan Sukamanah
 Perumahan Bumi Sukamanah Damai, Kelurahan Sukamanah
6. Kecamatan Tawang
 Kampung Sindanggalih, RW. 11, Kelurahan Kahuripan

1.7 TAHAPAN PENGUKURAN

Pengukuran dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :


1.7.1 Persiapan
1. Menyiapkan peta-peta geologi, hidrogeologi yang berkaitan dengan daerah
pengukuran
2. Menyiapkan data sekunder daerah terkait sebagai referensi
3. Menyiapkan peralatan survei yang diperlukan seperti alat pumping test, kamera, alat
tulis, kompas dan Drone.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
1.7.2 Survey Pendahuluan

Pada tahap ini melakukan peninjauan lapangan bersama dengan direksi pekerjaan untuk
menentukan areal pekerjaan dan melihat kondisi lapangan disesuaikan dengan peta-peta
dan data-data sekunder yang telah dikumpulkan.
1.7.3 Pekerjaan Lapangan

1. Mengumpulkan data di lokasi survei dan sekitarnya meliputi sarana dan


prasarana yang ada, kondisi sosial, ekonomi serta budaya penduduk setempat dan lain
sebagainya yang berkaitan.
2. Melakukan pengamatan di lokasi survey tersebut dan sekitarnya meliputi:
Geomorfologi, kualitas dan kuantitas air, lahan untuk pengeboran, lahan untuk
reservoir, jalur perpipaan dan daerah pelayanan air.
3. Melakukan foto udara di lokasi survei untuk mengetahui daerah pelayanan
dan pengembangan.
1.7.4 Interpretasi data
Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap semua data yang telah diambil dan mulai
pemasukan, penghitungan data dan penggambaran hasil pengukuran.

1.8 KELUARAN

Berdasarkan tujuannya, keluaran pekerjaan yang harus dicapai dalam akhir pekerjaan
ini secara subtansi adalah rancangan PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
SPAM PERMUKIMAN yang terdiri dari data, analisis, gambar rencana maupun dokumen
yang telah sesuai dengan standar perencanaan dan penunjang lainnya.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

BAB 2
KRITERIA DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

2.1 TINGKAT PELAYANAN

Berdasarkan standar yang berlaku sekarang, maka telah ditetapkan tingkat pelayanan
minimum untuk penyediaan air minum adalah sebesar 60liter/orang/hari untuk sambungan
langsung. Sedangkan tingkat pelayanan untuk sambungan umum (Hidran Umum)
direncanakan sebesar 30 liter per orang perhari, dengan kapasitas pelayanan 1 Hidran
Umum adalah untuk 100 jiwa, atau setara dengan 20 KK. Sasaran tingkat pelayanan air
minum, sesuai yang tercantum dalam Millenium Development Goal’s 2015 (MDG’s), adalah
tercapainya penyediaan air minum bagi separuh dari sisa penduduk yang belum terlayani.
Tingkat pelayanan air minum ini, ditentukan berdasarkan perkiraan proyeksi penduduk kota
pada tahun 2015 (tahap 2). Untuk perhitungan kebutuhan rumah tangga penduduk Kota
digunakan data yang diperoleh dari survey sosial ekonomi sebagai data primer, dan
dibandingkan dengan data dari DSML, sebagai data sekunder. Unit satuan yang digunakan
adalah liter per orang per hari. Untuk kebutuhan non domestik direncanakan sebesar 10%
dari kebutuhan domestik, dengan unit satuan adalah liter per hari. Sasaran angka kehilangan
air, adalah penekanan kebocoran hingga mencapai 20%. Kebocoran 20% ini direncanakan
dapat tercapai pada program mendesak. Untuk koeffisien hari maksimum dipilh sebesar
1.20, sedangkan koeffisien jam puncak sebesar 1.75.
Kebutuhan Non Domestik peruntukannya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sosial : - Pendidikan
- Kesehatan
* Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
* Rumah sakit
* Rumah bersalin
- Ibadah

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
* Mesjid
* Mushala
* Gereja
* Klenteng
b. Ekonomi : - Pasar umum
- Pertokoan
- Warung kopi / rumah makan
- Bank – Restoran
c. Industri : - Industri besar
- Industri kecil
d. Lain-lain : - Pelabuhan- Pendaratan ikan
 

2.2 STANDARD KUALITAS AIR MINUM

Pada dasarnya kualitas air minum akan didasarkan kepada standard yang telah ditentukan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standard kualitas air minum yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan RINo.416/Menkes/Per/IX/1990, tanggal 3 September 1990.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

2.3 PENGOLAHAN

Untuk mendapatkan kualitas air yang memenuhi standar kualitas air minum maka
berdasarkan hasil visualisasi, sumber air baku dari mata air tidak diperlukan pengolahan
lanjutan, kecuali penambahan kaporit saja. Secara garis besar criteria design dari unit-unit
pengolahan tersebut dapat diuraikan pada point selanjutnya.
(berdasarkan Standar SK SNI T-16-1993-03) PERSYARATAN :
Perencanaan unit paket IPA harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Tersedianya air baku dalam segi kuantitas maupun kualitas sepanjang musim
2. Tersedianya lahan untuk unit paket IPA
3. sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. tata cara perencanan IPA harus disetujui dan ditanda tangani oleh pejabat yang
berwenang

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
A. KRITERIA AIR BAKU
 Kriteria Kualitas Air Baku

Air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :


1). Kekeruhan lebih kecil 300 NTU
2). Dalam hal kandungan kekeruhan melebihi dari 300 NTU maka perludilengkapi
pengolahan pendahuluan
3). Kandungan warna asli tidak lebih dari 40 TCU dan warna sementara 80 TCU
4). Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku mutu air baku
 Kriteria Bangunan Pengambil Air Baku

Bangunan pengambilan air baku sesuai dengan ketentuan yang berlaku

B. KRITERIA MODUL DAN KOMPARTEMEN


 Modul

Modul IPA harus memiliki besaran kapasitas sebagai berikut:0,5 ; 1,0 ; 2,5 ; 5 ; 10 ; 20 ; 30
; 40 ; 50 ; 60 ; 80 liter/detik 
 Kompartemen

Kompartemen per modul IPA terdiri dari :


1). Kompartemen pencampur
2). Kompartemen pengendap
3).Kompartemen penyaringan, dengan jumlah kompartemen ditentukanberdasarkan:
(1) Pencucian sendiri : disesuaikan dengan kecepatan pencuci
(2) Pencucian sesuai periode : 12 x Q 0,5 ; dimana Q = kapasitas pengolahan dalam
meter 3/detik
C. KRITERIA PERENCANAAN UNIT PAKET DAN DIMENSI IPA
 Kriteria Perencanaan Unit IPA 

Kriteria perencanaan untuk unit IPA dapat dilihat pada Tabel :

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
 Dimensi Unit paket IPA

Dimensi unit paket IPA ditentukan berdasarkan perhitungan dengan rumus : Contoh
perhitungan :

D. BAK PENAMPUNG AIR MINUM


Bak penampung air minum diberi sekat-sekat dilengkapi dengan :
1) Ventilasi
2) Tangga
3) Pelimpah air
4) Lubang pemeriksaan dan perbaikan
5) Alat ukur ketinggian air
6) Pipa penguras
E. KRITERIA PERENCANAAN POMPA

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
 Kriteria Kapasitas Pompa Air Baku

Kriteria kapasitas dan cadangan pompa air baku dan distribusi harus memenuhi
ketentuan berikut :
1. Kapasitas pompa air baku 10 – 20% lebih besar dari kapasitas rencana unit paket IPA 
2. pompa cadangan minimal 1 buah
3. masing-masing pompa cadangan mempunyai jenis, tipe, dan kapasitas yang sama
 Jenis dan Tipe Pompa Air Baku

Pompa air baku harus memenuhi ketentuan berikut :


1.  jenis sentrifugal dan summersible
2. tipe non kloging
3. teknan pompa sampai dengan 30 M harus mempunyai suhu tunggal
4. tumpuhan putaran pompa menggunakan pelumas air
 Kriteria Rencana Pompa Pembubuh dan Motor Pengaduk 

Kriteria jumlah pompa pembubuh dan motor pengaduk unit paket IPA minimal 2 buah
berkapasitas sama
F. KRITERIA PERENCANAAN CATU DAYA
 Kriteria Penyediaan Daya Listrik 

Penyediaan daya listrik terdapat 2 sumber yaitu :


1. PLN
2. Gendet
Pemilihan sumber daya, sesuai Tabel

 Penyediaan Bahan Bakar

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
Penyediaan bahan bakar harus memenuhi ketentuan berikut :
1. Penyediaan bahan bakar untuk kebutuhan operasi harian dan bulanan
2. tangki bahan harian ditempatkan di dalam rumah genset yang dapat mengalir secara
gravitasi
3. tangki bahan bakar bulanan ditempatkan dibawah atau dipermukaan tanah dan
dilengkapi dengan pompa untuk mengalirkan bahan bakar ke tangki harian.
 Kriteria Panel

Diesel generator, pompa air baku, pompa pembubuh, pengaduk cepat dan lambat harus
dilengkapi panel yang sesuai kebutuhan.

G. KRITERIA STRUKTUR BANGUNAN


 Jenis Bangunan

Jenis bangunan yang diperlukan adalah :


1. bangunan IPA
2. bangunan penampung air minum
3. bangunan penunjang terdiri dari
(1) ruang pembubuh
(2) ruang jaga
(3) ruang pompa
(4) ruang genset
(5) ruang kantor
(6) ruang laboratorium
(7) ruang gudang
(8) ruang penyimpan lumpur endapan
 Bahan dan Pelengkap Bangunan

Bahan dan pelengkap bangunan harus memenuhi ketentuan berikut :


1. struktur bangunan IPA dan bangunan penampung air minum dari beton bertulang,
baja atau bahan lainnya berdasarkan pertimbangan ekonomi,investasi, kondisi
lapangan, struktur dan pemeliharaan.
2. ruang genset harus kedap suara, tahan getaran dan tidak mudah terbakar,dilengkapi
dengan peralatan pemeliharaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
3. ruang pembubuh dan penyimpan bahan kimia dilengkapi exhaust fan,drainase dan
perlengkapan pembersihan
4. bangunan penunjang lainnya menggunakan bahan bangunan yang memenuhi
ketentuan yang berlaku
5. pondasi bangunan sesuai dengan kondisi setempat yang memenuhi ketentuan yang
berlaku

2.4 PERPIPAAN

A. PERPIPAAN

Pada bab ini akan ditentukan dasar-dasar dan kriteria perencanaan untuk perpipaan yang
dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
 Perpipaan transmisi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber ke reservoir
dan pengolahan air, serta dari reservoir menuju reservoir lainnya.

 Perpipaan distribusi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari reservoir distribusi
sampai dengan disambungkan pelanggan.

B. BAHAN PIPA

Bahan pipa yang akan dipergunakan dipilih dengan beberapa faktor pertimbangan antara
lain :
 Diameter

 Tekanan

 Kondisi tanah/topografi

 Kualitas air

 Kemudahan /pemasangan

Selain itu pula faktor harga, ketahanan/keawetan dan kemudahan untuk mendapatkan pipa
tersebut akan dipertimbangkan.
C. PEMASANGAN PIPA

1. PIPA TRANSMISI

 Pemasangan

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
Perpipaan transmisi sedapat mungkin dipasang di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan rusaknya pipa secara fisik baik oleh tumbuhnya pohon
atau kerusakan fisik lainnya. Kedalaman penanaman pipa dihitung dari permukaan
tanah terhadap bagian atas pipa bergantung kepada kondisi lapangan. Untuk kondisi
lapangan biasa ditentukan minimum 50 cm, sedangkan pipa yang dipasang dibawah
jalan ditentukan 100 cm. Secara terperinsi kedalaman pemasangan pipa ini, disajikan
pada tabel Lampiran berikut ini :

Bila kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk memasang pipa dibawah tanah, pipa
dapat dipasang diatas permukaan tanah.
 Perlengkapan Pipa

a. Air Valve (Katup Udara) 

Air valve berfungsi untuk melepaskan/mengeluarkan udara dari dalam pipa, biasa
dipasang di titik tertinggi pada jalur pipa. Untuk jalur pipa yang relatif datar dimana
dipasang dua buah valve, maka perlengkapan ini diletakan dekat gate/stop valve yang
lebih tinggi. Type air valve yang dipergunakan dapat berupa single orifice ataupun
double orifice. Pada jalur pipa yang berdiameter lebih besar dari 400 mm, air valve yang
dipasang adalah type double orifice. Selain itu hal yang lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa air valve ini harus dipasang pada tempat yang lebih tinggi dari elevasi
muka air tanah tertinggi, untuk mencegah kemungkinan masuknya air tanah ke dalam
pipa. Pemasangan air valve ini dilengkapi dengan gate valve yang diperlukan pada saat
maintenance/perbaikan.
b. Penguras (Wash Out)

Perlengkapan ini berfungsi untuk menguras/mengeluarkan kotoran/endapan yang


terjadi/ada didalam pipa, biasa dipasang pada jalur pipa ditempat/titik yang paling
rendah dan pada jembatan pipa. Selain itu pada jalur pipa yang relative datar,
penguras perlu juga dipasang pada setiap jarak 1000 m. Dimesi/diameter penguras

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
yang dipilih, dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan banyaknya endapan yang
perlu dikeluarkan. Biasanya diameter penguras ini antara (1/4 – ½) dari diameter
pipanya.
c. Stop Valve

Stop/gate valve perlu dipasang pada jalur pipa transmisi pada setiap jarak maksimum
2000 m, dimaksudkan untuk mengisolasi segment pipa tersebut yang diperlukan
pada saat maintenance/perbaikan. Penempatan pemasangan gate valve ini harus
dipertimbangkan terhadapkeadaan/kondisi lpangan dan letak penguras. Selain itu
gate valve ini biasa dipasang sebelum dan sesudah jembatan pipa, siphon dan
penyeberangan jalan pipa.
d. Check Valve

Check valve dipasang pada jalur pipa transmisi sesuai dengan keperluan. Pemasangan
check valve ini diperlukan untuk menahan aliran balik dari air atau juga untuk
meredam/mengurangi kemungkinan terjadinya “WaterHamer”. Check valve dipasang
pada setiap jarak 1000 m atau tergantung kondisi lapangan setempat.
e. Fitting/Blok Beton

Fitting-fitting pipa (bend, tee, coupling dan lain-lain) disediakan dan dipasang pada
pipa jalur transmisi sesuai dengan keperluan. Juga suatu penahan dari blok beton
diperlukan pada setiap perubahan arah jalur dan pencabangan pipa transmisi.
Apabila terjadi perubahan arah pada jalur pipa transmisi yang tidak memakai belokan/bend,
akan dilakukan sesuai dengan pembelokan maksimum yang diizinkan untuk pipa tersebut.
Untuk jalur pipa yang dipasang diatas permukaan tanah harus dipasang Blok Beton sebagai
penyangga pipa pada jarak setiap 4 m.

2. PIPA DISTRIBUSI

 Pemasangan Pipa

Perpipaan induk distribusi sedapat mungkin akan dipasang di dalam tanah.


Kedalaman tanah penutup pipa minimum ditentukan 80 cm pada kondisi biasa dan
100 cm untuk pipa dibawah jalan. Untuk kemudahan pemasangan dan pemeriksaan
perpipaan ini dipasang pada sepanjang pinggir jalan yang diperlukan.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi

 Perlengkapan Pipa.

a. Air Valve (Katup Udara)

Kecuali pada jembatan pipa dan pada jalur distribusi utama yang relatif panjang,
pada umumnya peralatan ini tidak diperlukan pada perpipaan distribusi. Hal ini
disebabkan karena selain pada umumnya jalur pipa tidak terlalu panjang, juga
sambungan rumah dapat berfungsi sebagai pelepas udara yang ada didalam pipa.
b. Penguras

Perlengkapan penguras diperlukan untuk mengeluarkan kotoran/endapan yang


terdapat didalam pipa. Biasa dipasang ditempat yang paling rendah pada perpipaan
distribusi pada jembatan pipa. Sehubungan dengan diperlukannya perlengkapan
pillar (fire) hydrant yang dipasang di lokasi-lokasi tertentu, maka perlu
dipertimbangkan juga penggunaan pillar hydrant ini sebagai penguras.
c. Pillar/Fire Hydrant

Unit ini perlu disediakan pada perpipaan distribusi sebagai tempat (sarana)
pengambilan air yang diperlukan pada saat terjadi kebakaran. Biasanya ditempatkan
di tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian/kegiatan,seperti hal nya pusat
pertokoan, pasar, perumahan, dan lain-lian. Seperti yang sudah diulas pada point
hydrant ini sebagai sarana penguras. Dalam hal ini penempatan pillar hydrant perlu
di tempat-tempat yang rendah.
Unit pillar hydrant pada umumnya dipasang pada setiap interval jarak 300m, atau
bergantung kepada kondisi daerah/peruntukan dan kepadatan bangunannya.
Diameter pipa distribusi dimana unit pillar hydrant disambungkan minimum 80 mm.
d. Stop/Gate Valve

Dalam suatu daerah perencanaan yang terbagi atas blok-blok pelayanan tergantung
dari kondisi topografi dan prasarana yang ada, perlu dipasanggate valve-gate valve.
Perlengkapan ini diperlukan untuk melakukan pemisahan/melokalisasi suatu blok
pelayanan/jalur pipa tertentu yang sangat berguna pada saat maintenance. Biasanya
gate valve ini dipasang pada setiap pencabangan pipa. Selain itu perlengkapan ini
biasa dipasang sebelum dan sesudah jembatan pipa, siphon dan crossing jalan raya.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
e. Fitting-fitting

Fitting-fitting (tee, bend, reducer dan lain-lain) perlu disediakan dan dipasang pada
perpipaan distribusi sesuai denga keperluan di lapangan. Apabila pada suatu jalur
pipa terdapat lengkungan yang memiliki radius yang sangat besar,penggunaan fitting
bend (belokan) boleh tidak dilakukan selama defleksi pada sambungan pipa tersebut
masih sesuai dengan yang disyaratkan untuk jenis pipa tersebut.
f. Peralatan Kontrol Aliran

Kalau dianggap perlu, pada setiap jarak 200 – 300 m pada jalur pipa transmisi harus
dipasang peralatan kontrol untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya clogging
(penyumbatan) dalam pipa akibat kotoran yang terendapkan. Unit peralatan ini akan
terdiri dari gate valve,dan fitting tempat memasukan alat pembersih ke dalam pipa
serta tempat penggelontoran. Penampatan peralatan ini harus dipilih pada tempat
yangrelatif cukup luas untuk penempatannya, dan ada saluran/tempatyanglebih
rendah untuk membuang air dari penggelontoran tersebut. Direncanakan unit ini
akan dilindungi dalam bak kontrol.
g. Jalur Pipa Sekunder/tersier

Sambungan rumah/sambungan ke bangunan lain tidak boleh dilakukan terhadap pipa


induk distribusi dengan diameter yang lebih besar dari @ 150 mm. Untuk itu
diperlukan perpipaan sekunder/tersier yang berukuran @ 80 mm atau @ 50 mm
yang dipasang sejajar (sesuai dengan keperluan) dengan diameter induk tadi untuk
tempat pemasangan sambungan rumah tersebut. Apabila pada kedua tepi jalan,
posisi bangunan rumah cukup rapat, maka diperlukan pemasangan pipa
sekunder/tersier di kedua tepi jalan tersebut, untuk mengurangi terjadinya
penyeberangan pipa terhadap jalan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan banyaknya kebocoran yang umumnya terjadi pada penyeberangan pipa
akibat pecahnya pipa tersebut.

D. PERENCANAAN HIDROLIS

1. PERPIPAAN TRANSMISI

a. Kapasitas perencanaan dan dimensi pipa

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
Sistem perpipaan transmisi pada dasarnya diperhitungkan kebutuhan maksimum
harian tahap I ( 2000 )
b. Perhitungan dimensi pipa

Dimensi pipa transmisi akan ditentukan berdasarkan Rumus HazenWilliam sebagai


berikut :

c. Kecepatan aliran

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan dimensi pipa adalah
kecepatan aliran. Dalam perencanaan ditentukan sebagai berikut :
 Kecepatan maksimum = 2 – 3 m/detik 

 Kecepatan minimum = 0,3 m/detik d.

d. Tekanan kerja

Tekanan kerja maksimum yang terjadi pada perpipaan transmisiditentukan


berdasarkan tekanan kerja maksimum yang diizinkan untuk bahan pipa tersebut.

2. PERPIPAAN DISTRIBUSI

a. Kapasitas sistem dan dimensi pipa

Kapasitas sistem dan dimensi perpipaan distribusi direncanakan berdasarkan


kebutuhan air pada saat jam puncak yang terjadi. Pemilihan dimensi pipa dilakukan
dengan mempergunakan rumus Hazen William dan metode Hardy Cross.
b. Tekanan kerja

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2
Laporan
Pendahuluan
Detail Engineering Design (DED) SPAM Kecamatan Kawalu Kecamatan
Mangkubumi
Tekanan kerja minimum yang terjadi pada perpipaan distribusi direncanakan sebesar
1,0 bar (dihitung terhadap permukaan tanah).
c. Koefisien kekasaran pipa dan kecepatan aliran

Harga-harga koefisien kekasaran pipa dan kecepatan aliran air dalam sistem
perpipaan distribusi pada dasarnya sama dengan ketentuan-ketentuan seperti yang
telah disebutkan untuk perpipaan transmisi.

2.5 RESERVOIR DISTRIBUSI

A. KAPASITAS RESERVOIR

Reservoir distribusi diperlukan untuk menyimpan air akibat adanya variasi pemakaian yang
terjadi selama 24 jam. Kapasitas reservoir distribusi ini direncanakan sebesar 16% - 20% dari
kebutuhan maksimum harian.
B. PENEMPATAN RESERVOIR

Reservoir distribusi ditempatkan di lokasi yang relatif paling di daerah perencanaan itu dan
sedapat mungkin terletak di pusat, atau pada lokasi-lokasi yang paling dekat dengan daerah
pelayanan.
C. KONSTRUKSI RESERVOIR

Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standar-standar yang berlaku di Indonesia.


Konstruksi ini dapat berupa konstruksi beton atau baja. Reservoir ini harus ditutup, untuk
mencegah masuknya air hujan atau sampah/kotoran kedalamnya.
D. PERLENGKAPAN PERPIPAAN

Pada reservoir ini harus diperlengkapi dengan sistem perpipaan yang terdiri dari pipa masuk
dan pelampung, keluaran, peluap dan penguras serta manhole dan ventilasi.

CV. DWI TUNGGAL


MANDIRI 2

Anda mungkin juga menyukai