Anda di halaman 1dari 22

Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut

Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

RENCANA KERJA DAN SYARAT- SYARAT TEKNIS

PASAL 1
UMUM

PERATURAN TEKNIS UMUM

Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan


Standar Nasional Indonesia (SNI/SK SNI) tahun 1991 termasuk segala perubahan-perubahannya
hingga kini.

PENJELASAN UMUM TENTANG TATA TERTIB PELAKSANAAN


1. Sebelum memulai pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mempelajari dengan seksama
gambar kerja dan RKS Pelaksanaan beserta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengukur ulang dan mengecek seluruh besaran yang ada,
kemudian mencocokkan hasil pengukuran dengan gambar kerja dan hasilnya dikoordinasikan
dengan Bank Indonesia.
3. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan melaporkan kepada Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas
setiap ada perbedaan ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara gambar kerja dan
RKS untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Pelaksana Pekerjaan
memperbaiki sendiri perbedaan tersebut diatas. Akibat-akibat dari kelalaian Pelaksana
Pekerjaan dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab PelaksanaPekerjaan.
4. Daerah area kerja akan diserahkan kepada Pelaksana Pekerjaan (selama pelaksanaan) dalam
keadaan seperti di waktu pemberian kerja dan dianggap bahwa Pelaksana Pekerjaan
mengetahui benar-benar mengenai Letak bagian/area pekerjaan yang akan dikerjakan.
5. Pelaksana Pekerjaan wajib menyerahkan hasil pekerjaannya hingga selesai dan lengkap yaitu
membuat, memasang serta memesan maupun menyediakan bahan-bahan bangunan alat-alat
kerja dan pengangkutan, membayar upah kerja dan lain-lain yang bersangkutan dengan
pelaksanaan.
6. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) salinan gambar-gambar
dan RKS ditempat pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh Bank Indonesia atau
Konsultan Pengawas.
7. Atas perintah Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas kepada Pelaksana Pekerjaan dapat
dimintakan membuat gambar-gambar penjelasan dan perincian bagian-bagian khusus.
Semuanya atas beban Pelaksana Pekerjaan. Gambar tersebut setelah disetujui oleh Bank
Indonesia atau Konsultan Pengawas, secara tertulis akhirnya menjadi gambar perlengkap dari
gambar-gambar pelaksanaan.
8. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang sedang dilaksanakan,
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan berhubungan dengan Bank Indonesia atau Pengawas untuk
ikut menyaksikan sejauh tidak ditentukan lain, untuk mendapatkan pengesahan
/persetujuannya.
9. Setiap usul perubahan dari Pelaksana Pekerjaan ataupun persetujuan pengesahan dari Bank
Indonesia dianggap berlaku sah serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.
10. Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan proyek ini harus benar-
benar baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran dan lain-lain yang sesuaikan
standard/peraturan-peraturan yang dipergunakan di dalam RKS ini. Semua bahan-bahan
tersebut diatas harus mendapatkan pengesahan/persetujuan dari Bank Indonesia atau
Pengawas sebelum akan dimulai pelaksanaannya.
11. Pengawasanan terus menerus terhadap pelaksanaan penyelesaian/perapihan, harus dilakukan
oleh tenaga-tenaga dari pihak Pelaksana Pekerjaan yang benar-benar ahli.
12. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan pembangunan harus
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 1
Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

13. Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus memenuhi syarat-
syarat teknis, dan dapat dipertanggung jawabkan.

PEIL DAN PENGUKURAN

1. Pelaksana Pekerjaan wajib memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan Bank Indonesia
bagian pekerjaan yang akan dimulai, untuk dicek terlebih dahulu ketentuan peil-peil dan
ukuran-ukurannya.
2. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dalam
tiap pekerjaan dan segera melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Bank
Indonesia setiap terdapat selisih/perbedaan-perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan
pembetulannya. Tidak dibenarkan Pelaksana Pekerjaan membetulkan sendiri kekeliruan
tersebut tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Bank Indonesia.
3. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-
peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja.
4. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya,
maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh.
Kelalaian Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Bank Indonesia atau
Konsultan Pengawas berhak untuk membongkar pekerjaan dan mengganti dengan yang baru
atas biaya Pelaksana Pekerjaan.
5. Alat ukur minimal yang dipakai adalah waterpas dan theodolit yang sesuai dan sudah dikalibrasi
untuk mendapatkan ukuran yang dapat dipertanggung jawabkan.

PEMAKAIAN UKURAN

1. Pelaksana Pekerjaan tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam Rencana Kerja & Syarat dan gambar-gambar kerja berikut tambahan dan
perubahannya.
2. Pelaksana Pekerjaan wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian-bagiannya dan memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan Bank Indonesia
tentang setiap perbedaan yang ditemukannya di dalam RKS dan gambar-gambar kerja maupun
dalam pelaksanaan. Pelaksana Pekerjaan baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas yang ditentukan
oleh Pemberi Tugas.

3. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun menjadi
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Oleh karena itu sebelumnya kepadanya diwajibkan
mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar yang ada.

LAPANGAN KERJA

1. Selama proses konstruksi, Pelaksana Pekerjaan wajib membuat kantor direksi pengawas (direksi
keet) seluas 64 m2. Direksi keet tersebut bukan menjadi milik/beban Bank Indonesia. Pelaksana
Pekerjaan harus membongkar kantor direksi pengawas dan gudang setelah proyek selesai.
2. Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan perlengkapan kantor direksi Konsultan Pengawas
(direksi keet) berikut perlengkapannya yaitu: meja, kursi, alat tulis, white board, sepatu proyek
dan helm proyek.
3. Untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dianggap perlu Pelaksana Pekerjaan harus
membuat gudang.
CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 2
Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

4. Penggunaan bangunan yang ada di lapangan, hanya dilakukan dengan izin dari Bank Indonesia
dan Konsultan Pengawas.
KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
1. Selama berlangsungnya pembangunan pelaksanaan fisik pekerjaan ini, kebersihan halaman dan
lingkungan terutama jalan-jalan disekitar proyek, kantor, gudang, los kerja dan bagian dalam
bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan bekas, puing,
tumpukan tanah dan lain-lain. Khusus kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar
proyek, yang harus dibersihkan adalah adanya kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya
kendaraan proyek ini. Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Bank Indonesia atau
Konsultan Pengawas memberi perintah penghentian seluruh pekerjaan. Akibat dari hal ini
seluruhnya menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
2. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun yang berada di halaman
bebas harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan
pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-
bahan oleh Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.
3. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat urinoir dan WC untuk Pekerja berikut instalasi air bersih
dan air kotor.
4. Tidak diperkenankan:
a) Pekerja menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin Bank Indonesia atau Konsultan
Pengawas.
b) Memasak di tempat bekerja kecuali izin Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.
c) Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan sebagainya ke
tempat pekerjaan.
d) Keluar masuk dengan bebas.
5. Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada waktu
pelaksanaan.
ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT BANTU
1. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan efisien, misalnya: beton molen, katrol, steger,
mesin-mesin dan alat-alat lain yang diperlukan.
2. Bila pekerjaan telah selesai, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan segera menyingkirkan alat-alat
tersebut, pada butir 1 Pasal ini, serta memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan
membersihkan bekas-bekasnya.
3. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksud pada butir 1 Pasal
ini. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada
kondisi apapun, seperti tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hujan dan lain-lain.
PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR
1. Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan, harus diadakan oleh
Pelaksana Pekerjaan termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran, upah dan tagihan
serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban Pelaksana
Pekerjaan.
2. Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan bila memungkinkan didapatkan dari sumber
air yang sudah ada di lokasi pekerjaan tersebut.Pelaksana Pekerjaan harus memasang
sementara pipa-pipa dan lain-lain peralatan untuk mengalirkan air dan mencabutnya kembali
pada waktu pekerjaan selesai. Biaya untuk pekerjaan pengadaan air sementara adalah beban
Pelaksana Pekerjaan.
3. Pelaksana Pekerjaan tidak diperbolehkan menyambung dan menghisap air dari saluran induk,
dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin tertulis dari Bank Indonesia dan
Konsultan Pengawas.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 3


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

IKLAN

Pelaksana Pekerjaan tidak diizinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau
di tanah yang berdekatan tanpa izin dari Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.

PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAIN DISEKITARNYA


1. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan akibat operasi pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang ada, utilitas,
jalan, saluran dan lain-lain yang ada di lapangan pekerjaan dan lingkungan selama hal tersebut
di atas tidak termasuk di dalam pekerjaan.
2. Pelaksana Pekerjaan juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh
operasi Pelaksana Pekerjaan. Segala biaya untuk pemasangan kembali beserta perbaikan-
perbaikannya adalah menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.
KECELAKAAN DAN KESEHATAN
1. Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi beban Pelaksana
Pekerjaan.
2. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyediakan kotak PPPK terisi menurut kebutuhan, lengkap
dengan seorang petugas yang telah terlatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
3. Terhadap kecelakaan-kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala pembiayaannya
menjadi beban Pelaksana Pekerjaan.
4. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran jenis multi
purpose 3 kg isi dry powder sebanyak 2 (dua) buah, pasir dalam bak kayu, galah-galah dan lain
sebagainya.
5. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
6. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Pelaksana Pekerjaan harus mengikuti semua
ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan Instansi Pemerintah CQ Undang-
Undang keselamatan kerja dan lain sebagainya termasuk semua perubahan-perubahannya
yang hingga kini tetap berlaku.

PENGAMANAN
1. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di daerahnya
mengenai:
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ kecerobohan yang disengaja
ataupun tidak.
b. Penggunaan sesuatu yang keliru/salah.
c. Kehilangan-kehilangan bagian alat-alat/bahan-bahan yang ada di daerahnya.
2. Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut di atas Pelaksana Pekerjaan harus melaporkan
kepada Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas dalam waktu paling lambat 24 jam untuk
diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
3. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan
pengamanan, antara lain penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara dan
sebagainya.
4. Setiap pekerja harus memakai alat-alat pengaman seperti helm, ikat pinggang pengaman dan
lain-lain yang dianggap perlu.
5. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan jaring-jaring pengaman dalam pelaksanaannya, agar
supaya keselamatan lingkungan dapat terjamin dengan baik.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 4


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

PENGAWASAN
1. Setiap saat Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas harus dapat dengan mudah mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan, Pelaksana Pekerjaan
harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
2. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari pengawasan Bank Indonesia
atau Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Pekerjaan tersebut
jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya.
3. Jika Pelaksana Pekerjaan perlu melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja normal sehingga
diperlukan pengawasan oleh Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Pelaksana Pekerjaan. Permohonan oleh Pelaksana Pekerjaan untuk
mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat disampaikan kepada Konsultan
Pengawas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
4. Wewenang dalam memberikan keputusan yang berada di tangan petugas-petugas Bank
Indonesia adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan didalam gambar -
gambar dan RKS dan risalah penjelasan. Penyimpangan dari padanya haruslah seizin Pemilik
Proyek (Bank Indonesia).
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG
1. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka ini
dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas bahan dan barang yang digunakan.
2. Setiap barang dan bahan yang ada digunakan harus disampaikan kepada Konsultan Pengawas
oleh Pelaksana Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan Pemilik Proyek. Waktu
penyampaiannya dilaksanakan jauh sebelum pekerjaannya dimulai.
3. Setiap usulan penggunaan nama dan pabrik serta pembuatan dari suatu bahan dan barang
harus mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas berdasarkan petunjuk dalam RKS serta
gambar-gambar dan risalah penjelasan selanjutnya usulan tersebut diteruskan untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik Proyek (Bank Indonesia).
4. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus diadakan atas biaya
Pelaksana Pekerjaan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas atau Bank Indonesia, maka
bahan dan barang tersebut seperti di atas yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti.
5. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik
kualitas maupun sifatnya.
6. Dalam pengajuan harga penawaran, Pelaksana Pekerjaan harus sudah memasukan sejauh
keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang. Tanpa mengingat jumlah
tersebut, Pelaksana Pekerjaan tetap bertangung jawab pula atas biaya pengajuan bahan dan
barang yang tidak memenuhi syarat atas perintah Konsultan Pengawas atau Bank Indonesia.
RENCANA KERJA & SYARAT SERTA GAMBAR KERJA
1. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada RKS ini.
2. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan RKS, Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan mengajukan pertanyaan tertulis kepada Bank Indonesia dan Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan pula mentaati dan mengikuti keputusan Konsultan Pengawas yang ditunjuk oleh
Pemberi Tugas.

3. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang berlaku, dan
ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala dari gambar-gambar,
tapi jika mungkin ukuran ini harus mengambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
4. Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar atau diperlukan gambar
tambahan/gambar detail untuk membesarkan gambar-gambar, atau untuk memungkinkan

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 5


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

Pelaksana Pekerjaan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan,


maka Pelaksana Pekerjaan harus dapat membuat gambar tersebut dan dibuat 3 (tiga) rangkap
gambar atas biaya Pelaksana Pekerjaan.
5. Apabila ada hal-hal yang disebutkan berulang pada gambar-gambar, RKS atau Dokumen
Kontrak lainnya, yang berlainan dan atau penjelasan-penjelasannya bertentangan, maka ini
harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain, tetapi untuk lebih
menegaskan masalahnya. Kalau hal yang menyangkut kelainan harus diinformasikan kepada
Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan keputusannya.
6. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, RKS, dan Gambar Kerja adalah bagian yang saling
melengkapi satu sama lain dan sesuatu yang termuat di dalamnya bersifat mengikat.
PENJELASAN PERBEDAAN DOKUMEN
1. Bila ada perbedaan ukuran dan atau penjelasan-penjelasan atau tidak sesuai antara gambar
yang berlainan bidang/jenisnya, maka pekerjaan tidak boleh dilaksanakan dan harus
diinformasikan kepada Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
kepastian mengenai gambar yang dipergunakan.
GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)
1. Pelaksana Pekerjaan harus membuat gambar pelaksanaan guna pelaksanaan di lapangan yang
harus dibuat berdasarkan gambar-gambar kerja dan disampaikan kepada Konsultan Pengawas
atau Bank Indonesia untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan belum dapat dimulai sebelum Gambar Pelaksanaan disetujui
Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.
3. Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas harus mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti
gambar pelaksanaan yang diusulkan oleh Pelaksana Pekerjaan.
4. Persetujuan terhadap gambar pelaksanaan bukan berarti menghilangkan tanggung jawab pihak
Pelaksana Pekerjaan terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Kelambatan atas proses ini tidak berarti Pelaksana Pekerjaan mendapat perpanjangan waktu
pelaksanaan.
5. Gambar tersebut diatas harus dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.
GAMBAR YANG BERUBAH DARI RENCANA
1. Gambar-gambar yang dapat berubah dengan perintah tertulis Pemilik Proyek (Bank Indonesia)
berdasarkan pertimbangan Konsultan Pengawas.
2. Perubahan rancangan ini harus digambarkan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh
Pemilik Proyek, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar-gambar dan gambar
perubahan rancangan.
3. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya dan semua biaya
pembuatannya ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.
4. Gambar perubahan yang disetujui oleh Pemilik Proyek (Bank Indonesia) kemudian dilampirkan
dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.

KERUSAKAN BAGIAN PEKERJAAN OLEH PELAKSANA / PELAKSANA PEKERJAAN / SUB-PELAKSANA


PEKERJAAN
1. Setiap bagian pekerjaan yang berhubungan dari Pelaksana Pekerjaan satu dengan Pelaksana
Pekerjaan lain, harus selalu dalam koordinasi yang baik, agar kerusakan dari masing-masing
bidang pekerjaannya dapat dihindari.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 6


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

2. Bila kerusakan bagian bangunan tidak bisa dihindari, Pelaksana Pekerjaan yang bersangkutan
diwajibkan memperbaiki bagian yang rusak tersebut seperti keadaan semula dinilai dan
disetujui Konsultan Pengawas atau Bank Indonesia secara tertulis.

GUDANG SEMENTARA & PERLENGKAPAN PERSONIL


1. Direksi Keet beserta Kantor Pelaksana Pekerjaan ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan diwajibkan merawat peralatan seperti Pompa dan lain sebagainya milik
Pemilik Proyek (bila ada) serta menanggung biaya perawatan peralatan serta pemakaian listrik
selama berlangsungnya pekerjaan.
2. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat gudang sementara tempat penimbunan material seperti
pasir, koral, besi beton dan lain-lain. Material harus terlindung dengan baik. Gudang dilengkapi
dengan pintu serta kunci secukupnya. Gudang semen, lantainya dibuat bebas dari kelembaban
udara minimal 30 cm diatas permukaan lantai plesteran. Gudang dibongkar setelah mendapat
persetujuan dari Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.
3. Perlengkapan kantor Direksi keet harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan.
4. PelaksanaPekerjaan wajib menyediakan perlengkapan kerja personil untuk pelaksanaan
pekerjaan proyek.

UNSUR PEKERJAAN YANG DISEBUTKAN KEMBALI

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini ada bagian-bagian/bab-bab yang
menyebutkan kembali setiap unsur pekerjaan pada item/ayat lain, maka ini bukan berarti
menghilangkan item/ayat tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan.

JAMINAN / GARANSI

Pelaksana Pekerjaan wajib dan menyerahkan sertifikat/kartu jaminan untuk material-material atau
alat-alat yang mendapat garansi/jaminan dari agen atau suplier atau distributor yang
memproduksi material/alat tersebut ke Konsultan Pengawas, yang kemudian untuk diserahkan
kepada pemilik (Bank Indonesia).

PASAL 2

URAIAN PEKERJAAN

Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya pekerjaan ini, pihak Kontraktor Pleaksana diwajibkan
mempelajari secara seksama Gambar Kerja dan dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Teknis
ini.

I. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok
Interior/Exterior Berikut Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, yang
meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar kerja, dokuman Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Teknis dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan terletak di Kota Tasikmalaya
II. Sarana Kerja.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan Kontraktor Pelaksana wajib :
1. Menyediakan tenaga ahli yang mempunyai cukup kemapuan dalam jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana wajib memasukkan identitas, nama,
jabatan, keahlian masing-masing anggota kelompok kerja pelaksanaan pekerjaan ini.

2. Menyediakan peralatan berikut alat bantu lainnya, serta bahan-bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini.Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja. Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana wajib memasukkan inventarisasi
CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 7
Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

3. Menyediakan bahan/material dan komponen jadi bangunan dalam kualitas sesuai Syarat-
syarat Teknis ini dengan jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang harus dilaksanakan
tepat pada waktunya.

4. Menyediakan tempat menyimpan bahan/material dan komponen jadi bangunan Tapak yang
harus aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal lain yang dapat mengganggu
pekerjaan yang sedang berlangsung.

5. Membuat serta mengkoordinasikan Metoda Pelaksanaan dan Schedule Pelaksanaan


Pekerjaan kepada Pengawas Lapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dikendalikan
seaman dan se-efisien mungkin terhadap keterkaitannya dengan waktu pelaksanaan yang
tersedia.

III. Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan Ketentuan-ketentuan


yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Kerja, Gambar dan
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing), serta mengikuti petunjuk keputusan
pengawas lapangan.
2. Jika Kontraktor Pelaksana menunjuk supplier dan atau sub Tim dalam hal ini pengadaan
bahan/material dan pemasangannya, maka Tim wajib memberitahukan terlebih dahulu ke
pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

3. Pelaksanaan pemasangan bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik sebaiknya di


bawah pengawasan (supervisi) dari tenaga ahli yanng ditunjuk pabrik yang
bersangkutan.Dalam hal ini Kontraktor Pelaksana tidak dapat mengajukan "claim" biaya
pekerjaan tambah maupun penambahan waktu pelaksanaan.
4. Sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan dan tiap-tiap pekerjaan, Kontraktor Pelaksana
wajib memperhatiakn dan melakukan koordinasi kerja antara seluruh pekerjaan .

PASAL 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

I. Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua gambar kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), termasuk tambahan dan perubahannya yang tercantum di Pengawasan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.

II. Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam

III. Perbedaan Gambar.

1. Bila Gambar Kerja tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat/berlaku adalah Gambar.
2. Bila sesuatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu
disiplin Kerja, maka Gambar yang mempunyai Skala yang lebih besar yang
berlaku/mengikat.
3. Bila perbedaan-perbedaan itu, ketidakjelasan, maupun kesimpangsiuran yang
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan,
maka Kontraktor Pelaksana diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas,

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 8


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

mengadakan pertemuan dengan Pengawas dan Konsultan Perencana, untuk


mendapatkan keputusan dari Pengawas dan Konsultan Perencana Gambar mana yang
akan dijadikan pegangan.
4. Ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor Pelaksana untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan maupun mengajukan "Claim" biaya pekerjaan
tambah.

IV. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing )

1. Gambar Detail Pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang wajib dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana berdasarkan Gambar Kerja Dokumen yang telah disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
2. Kontraktor Pelaksana wajib membuat Shop Drawing untuk Detail-detail khusus yang belum
tercakup dalam Gambar Kerja Dokumen, maupun yang diminta oleh Pengawas Lapangan dan
atau Konsultan Perencana
3. Dalam Shop Drawing ini harus jelas tercantum dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh jadi dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Kerja Dokumen maupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS)
4. Kontraktor Pelaksana wajib mengajukan Shop Drawing kepada Pengawas Lapangan dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.
5. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam Gambar Kerja Dokumen tanpa sepengatahuan dari Pengawas.
Segala akibat yang terjadi adalah tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana, baik dari segi biaya
maupun waktu pelaksanaan.

PASAL 4
JADWAL PELAKSANAAN

1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor Pelaksana wajib membuat


Metoda Kerja pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart & S-Curve Bahan
dan Tenaga dan mengkoordinasikan hasilnya kepada Pengawas, sehingga pelaksanan
pekerjaan terkendali dan tidak mengganggu kelancaran proyek secara keseluruhan dan
kelancaran kegiatan di sekitar lokasi pekerjaan.
2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah Surat
Penunjukan Penyedia Barang & Jasa (SPPBJ) diterima oleh Kontraktor Pelaksana.
3. Metoda Kerja yang telah disetujui oleh Pengawas, akan disahkan oleh pemberi Tugas.
4. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4 (empat) kepada
Pengawas, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Tim dilapangan yang
selalu diikuti dengan Grafik kemajuan pekerjaan/prestasi Kerja.
5. Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Tim berdasarkan Rencana Kerja tersebut.

PASAL 5
KUASA TIM DI LAPANGAN

1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor Pelaksana wajib menunjuk seorang kuasa Tim atau biasa
disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh untuk mengambil keputusan dari Tim, berpendidikan minimum
sarjana muda Teknik Sipil atau sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun, atau STM
jurusan Bangunan dengan pengalaman minimum 4 (empat) tahun.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor Pelaksana lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor Pelaksana wajib memberi tahu kepada tim Pengelola Teknis dan Pengawas
Lapangan, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Pengawas Lapangan, Pelaksana

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 9


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada
Kontraktor Pelaksana secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah dikeluarkan surat pemberitahuan, Kontraktor
Pelaksana harus segera sudah menunjuk Pelaksana baru atau Tim sendiri (Penanggung
Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.

PASAL 6
PEKERJAAN TAMBAH KURANG DAN PERSIAPAN PEKERJAAN

I. Pekerjaan Tambah Kurang.

1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah kurang diberitahukan secara tertulis atau ditulis dalam
buku harian oleh Pengawas Lapangan serta disetujui oleh Pemberi Tugas.
2. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
Pengawas Lapangan atas persetujuan Pemberi Tugas.
3. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang
dimaksukan dalam penawaran, maka harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh
Pengawas Lapangan bersama-sama Kontraktor Pelaksana dengan persetujuan Pemberi
Tugas.
4. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatan
penyerahan pekerjaan, tetapi Pengawas/Tim Pengellola teknis dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

II. Persiapan Pekerjaan.


1. Papan Nama Proyek.
Tim diwajibkan memasang Papan Nama Proyek atas biaya sendiri sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Ijin-ijin lain yang berkaiatan dengan pelaksanaan, misalnya ijin pemakaian jalan, ijin
Ilingkungan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

PASAL 7
PEKERJAAN PERSIAPAN

I. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

1.1 .Pekerjaan Pembongkaran

1.1.1. Pekerjaan Pembongkaran.


a. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus memberitahukan
kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas dan pihak terkait (Pengelola Gedung) guna
pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.

1.1.2. Pemeriksaan Tempat Kerja.


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat yang
mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin
mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama
Konsultan Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.

1.1.3. Pengamanan/pemutusan Jalur-jalur Instalasi.


Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC) atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik
bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 10


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

1.1.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan
agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran yang mempengaruhi lingkungan
sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tanggung jawab pelaksana pembongkaran/kontaktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan
kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh Konsultan
Pengawas dengan disertai daftar/list item barang-barang tersebut.

1.2. Pekerjaan Pengamanan.


1.2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi proyek,
maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan
bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran, terpal atau karton kardus
atau material lain yang disetujui Konsultan
Pengawas.

1.2.2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-hati.

1.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas
setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pemindahan Barang-barang. Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan
disaksikan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.

1.3. Marking.
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi
ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di
lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan
dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui
oleh Konsultan Pengawasdan Perencan.

PASAL 8
PEKERJAAN PASANGAN DINDING, PLESTERAN
DAN PELAPIS DINDING

I. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi
1. Pekerjaan pasangan batu bata ½ Bata;
2. Pekerjaan plesteran ;
a. Plesteran dinding, acian beton
b. Plesteran kedap air
II. Persyaratan Bahan
1. Batu bata (bata merah)
Batu bata (bata merah) harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku,bidang-bidang
sisinya harus datar, ukuran seragam, pembakaran seragamdan merata, bebas dari cacat, retak
cat, atau adukan pada waktu akandipasang.Dipakai batu bata (bata merah) mutu yang
baik, Tim harusmenyerahkan contoh bahan/material ke Konsultan Pengawas
untukmendapatkan persetujuan tertulis bagi pemakaian.
2. Semen Portland/PC, pasir, air harus memenuhi persyaratan bahan untuk pekerjaan beton
yang terurai dipasal lain dalam buku RKS ini.

III. Persyaratan Pelaksanaan


Aduk Perekat/Aduk Pasangan
1. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam-macam perbandingan
campuran seperti dibawah ini :

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 11


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

Macam Perbandingan Penggunaan


Ml 1 PC: 3 Ps 1. Aduk semua pasangan batu bata kedap air atas maupun
di bawah permukaan tanah ; dinding
2. Aduk neut, pasangan keramik.

M2 1 PC : 5 Ps 1. Aduk semua pasangan batu bata tidak kedap air.


2. Plesteran pasangan batu bata tidak kedap air.
2. Semen jenis adukan dan plesteran3. tersebut
Plesteran Pas.
harus Bata + Plesteran
disiapkan kamprot
sedemikian halus (texture)
rupa sehingga selalu
dalam keadaan masih segar dan 4. belum mengering. Dipersyaratkan agar jarak waktu
pencampuran adukan dengan plesteran dan pemasangannya tidak melebihi 30 menit,
terutama untuk adukan kedap air (macam Ml dan M2).
Pemakaian aduk perekat/aduk pasangan :
a. Adukan pasangan M2 dan plesteran M2 untuk semua dinding daerah basah/toilet,
dengan ketinggian 1,6 m dari muka lantai, dan + 30 cm dari peil ± 0,00 lantai terbawah
serta semua pasangan yang masuk kedalam tanah atau sesuai Gambar Kerja.
b. Semua ketentuan pemakaian aduk perekat sesuai ketentuan ayat di atas.
c. Plesteran kamprot halus adalah pekerjaan finishing untuk mendapatkan texture
permukaan dinding luar, dan dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran dasar cukup
kering, tebal plesteran kamprot halus + 5 mm. Plesteran beraven adalah plesteran kasar
yang masuk ke dalam tanah dengan campuran 1 : 3 (m2), harus pula dilaksanakan pada
pasanan yang masuk kedalam tanah.

3. Persyaratan Pekerjaan Pasangan Dinding


a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini knt harus memperhatikan detail bentuk profil
sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan
yang tercantumttelam Gambar Kerja.
b. Sebelum pemasangan batu bata harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh.
Pada saat diletakkan tidak boleh ada genangan air di atas permukaan batu bata tersebut.
c. Untuk setiap pertemuan dinding pasangan batu bata Vz batu setiap luas 12 m2, harus
dipasang kolom praktis, ring balk baton, maupun beton lainnya seperti tercantum dalam
Gambar Kerja, harus dipasang angker diameter 10 mm tiap jarak 70 cm. Bagian yang
mencuat keluar sejauh 20 cm, dan bagian yang tertanam minimal sedalam 20 cm.

4. Pekerjaan Plesteran
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
b. Pasir yang digunakan untuk plesteran adalah pasir pasang yang harus diayak terlebih
dahulu.
5. Plesteran halus/Acian halus.
a. Plesteran halus/ Adukan halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Pekerjaan
plesteran halus ini dilaksanakan setelah aduk plesteran sebagai lapisan dasar
minimal 2 hari.
b. Sebelum melaksanakan plesteran semua pemipaan maupun sparing-sparing SA
dan EL telah terpasang pada jalur dan tempatnya sesuai dengan Gambar Kerja
yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
c. Sebelum pelaksanaan plesteran terlebih dahulu dibuat kepala plesteran dengan
tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan.
d. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran halus/aci halus harus rata,
tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga, tidak berlubang, tidak
mengandung kerikil atau benda-benda lain yang membuat cacat. Apabila
pekerjaan tidak memenuhi yang dipersyaratkan maka Kontraktor Pelaksana
harus membongkar dan memperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas Lapangan.
e. Pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata sebelum diplester

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 12


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

permukaan pasangan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya
sudah dikeruk sedalsam 1 cm.
f. Pekerjaan plesteran halus pada permukaan beton sebelum pelaksanaan
pekerjaan ini permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
kemudian diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas penngikat bekisting
atau formite harus tertutup adukan plesteran.
g. Pekerjaan pesteran halus/aci halus adalah untuk semua permukaan pasangan
batu bata dan beton yang akan di-finish dengan cat.
h. Semua permukaan yangn akan menerima bahan/material finishing misalnya
bahan/material ubin keramik dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus
diberi alur-alur garis horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik
terhadap bahan/material finishing tersebut, pekerjaan ini tidak berlaku apabila
bahan/material finishing tersebut adalah cat.
i. Ketebalan plesteran harus mencapai permukaan dinding/kolom/lantai yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja dan atau sesuai dengan peil-peil yang diminta
dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran adalah minimal 1 cm dan maksimal 2,8 cm.
Jika ketebalan melebihi 3 cm maka harus menggunakan kawat ayam yang
diikatkan/dipakukan kepermukaan pasangan batu bata atau beton yang
bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.
j. Untuk setiap pertemuan bahan/material yang berbeda jenisnya pada satu bidang
datar harus diberi nat dengan ukuran lebar 0,7 cm dalam 0,5cm.

IV. Pemeliharaan

a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsunng dengan wajar


tidak berlangsung dengan wajar tidak berlangsung dengan tiba-tiba. Hal ini
dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat
mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut adalah sebagai berikut :
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Tim harus selalu menyiram dengan air
sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh.

b. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum


plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak, noda dan
cacat lain seperti yang diisyaratkan tersebut di atas.

PASAL 9
WATER PROOFING

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan akan meliputi pengadaan bahan, alat-alat, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan
lapisan waterproofing untuk daerah dak atap sesuai dengan lokasi dan dimensi yang ditunjukkan
dalam Gambar Kerja dan sesuai dengan ketentuan Persyaratan Teknis ini.

2. PROSEDUR UMUM
2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh dan data teknis bahan kepada Bank Indonesia
untuk disetujui terlebih dahulu, sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Gambar Detail Pelaksanaan.
Pelaksana Pekerjaan harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang
mencakup dimensi, tata letak, jenis bahan dan detail-detail pelaksanaan, untuk diperiksa dan
disetujui Bank Indonesia atau Konsultan Pengawas.
2.3. Ketidaksesuaian.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 13


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

2.3.1. Pelaksana Pekerjaan wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan
lain-lain.
2.3.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan
yang telah disetujui, Pelaksana Pekerjaan wajib menggantinya dengan yang sesuai
dan disetujui Bank Indonesia.
2.3.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan sepenuhnya.

3. BAHAN-BAHAN.
Bahan waterproofing yang digunakan:
- tipe liquid membrane dengan tebal 3mm.

4. PEKERJAAN WATERPROOFING
1. Umum.
1.1 Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan waterproofing berikut segala peralatan pendukung
yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari spesifikasi pekerjaan beton.
1.2 Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan
harus disetujui oleh Konsultan MK. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang
berpengalaman untuk melaksanakan pekerjaan ini, sehingga dapat mengatasi seluruh
permasalahan yang timbul di lapangan dengan cepat dan benar.
1.3 Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan Kontraktor harus mengeluarkan surat
pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan benar-benar berada di lokasi proyek
selama pekerjaan berlangsung.
1.4 Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam
proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
1.5 Kontraktor wajib mempersiapkan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya
sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
2. Lingkup Pekerjaan
2.1 Tenaga kerja, material dan perlengkapannya.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi ini. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pelindung
waterproofing yang terbuat dari adukan setebal 50 mm.
2.2 Lokasi waterproofing.
Waterproofing ini digunakan pada atap beton yang berhubungan dengan udara luar, seperti
atap beton perpustakaan, dan lantai roof top seperti tercantum di dalam gambar rencana.
2.3 Garansi.
Pekerjaan waterproofing ini harus dijamin kesempurnaannya dengan suatu masa garansi
selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung sejak serah terima yang menyatakan bahwa struktur
tersebut bebas bocor. Garansi tersebut meliputi garansi dari pihak Kontraktor dan juga dari
pihak Pemasok waterproofing yang dibuat secara legal dan jelas.
2.4 Pengujian hasil pekerjaan.
Hasil pelaksanaan pekerjaan harus diuji untuk mengetahui bahwa pekerjaan sudah dilakukan
dengan benar. Pengujian dilakukan dengan cara yang umum dilakukan untuk menguji hasil
pekerjaan ini dan hal ini sudah harus dipertimbangkan di dalam penawarannya.
3. Persyaratan Bahan
3.1 Standar Bahan.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 14


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik sesuai dengan yang disyaratkan
di dalam spesifikasi ini. Tidak diperkenankan mengganti tipe bahan dengan bahan lain sehingga
tidak sesuai dengan standar bahan yang sudah ditentukan.
3.2 Waterproofing membran.
Waterproofing membran harus terbuat dari bahan bituminous yang diperkuat dengan serat
poliester dengan tebal minimum 3 mm. Pemasok yang disyaratkan adalah Fosroc, Sika atau
MBT.
3.3 Contoh bahan.
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, brosur lengkap dan jaminan pemasok yang
menegaskan bahwa material tersebut dapat disediakan sesuai dengan yang sudah disepakati.
3.4 Pengujian
1. Untuk membuktikan bahwa material tersebut memenuhi syarat, maka Kontraktor wajib
mengadakan uji bahan tersebut pada laboratorium yang ditunjuk Konsultan Pengawas.
Untuk ini Kontraktor harus memperoleh rekomendasi dari laboratorium sebelum memulai
pekerjaan.
2. Kontraktor wajib melakukan percobaan-percobaan seperti dengan cara memberi air di
atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dengan cara dan prosedur seperti yang
ditentukan oleh Pemasok atau cara yang disyaratkan oleh peraturan internasional.
3. Kontraktor harus membuat mock up sebelum pekerjaan dilaksanakan di lokasi pekerjaan.
3.5 Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
1. Bahan yang dikirim ke proyek harus dalam keadaan baik dan masih tersegel dengan segel
pabrik.
2. Bahan harus disimpan di tempat yang cukup dan memadai, terlindung, tertutup, tidak
lembab, kering dan bersih sesuai dengan persyaratan pabrik.
3. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum
atau selama pelaksanaan, dan bahan yang rusak tersebut tidak dibenarkan untuk
digunakan.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
4.1 Persetujuan bahan
Semua bahan sebelum dipesan harus disetujui oleh Konsultan MK. Untuk itu Kontraktor
harus memberikan contoh bahan dan brosur lengkap termasuk cara pemasangannya
agar disetujui. Persetujuan tersebut tidak membebaskan tanggung jawab Kontraktor
akan kualitas dan kesempurnaan pekerjaan.
4.2 Metode pelaksanaan
Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus mengusulkan metode pelaksanaan dan
pengawasan yang akan dilakukan. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan syarat-syarat dari pabrik yang tertera pada brosur teknis. Pekerjaan baru
dapat dilakukan jika tenaga akhli dari pabrik sudah siap di lokasi pekerjaan.
4.3 Tenaga ahli
Pemasok material waterproofing harus menyediakan seorang ahli yang berpengalaman
selama pekerjaan berlangsung. Biaya yang dibutuhkan untuk itu harus sudah termasuk
pada saat penawaran dimasukkan. Pekerjaan harus dihentikan jika tenaga ahli tidak
berada di lapangan.
4.4 Gambar kerja
Di dalam gambar kerja harus tergambar secara jelas ditail dan lokasi siar pelaksanaan
sesuai dengan rekomendasi pabrik. Demikian juga untuk lokasi yang sulit, maka ditail-
ditail harus tergambar secara jelas di dalam gambar kerja.
4.5 Waktu pemasangan waterproofing membran
Waterproofing ini hanya boleh dipasang setelah pekerjaan sipil, M/E dan pekerjaan lain
pada lokasi ini selesai dikerjakan. Setelah waterproofing dipasang tidak diperkenankan

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 15


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

adanya pekerjaan pembobokan, pengeboran atau pekerjaan lainnya yang dapat


merusak lapisan ini.
4.6 Waterstop.
Keberhasilan suatu beton kedap air banyak ditentukan oleh jenis waterstop yang
digunakan. Untuk itu Kontraktor harus menggunakan jenis waterstop sesuai dengan
yang disyaratkan oleh pemasok waterproofing. Pemasangan waterstop harus dilakukan
sesuai dengan yang disyaratkan. Biaya untuk pengadaan dan pemasangan waterstop
harus sudah diperhitungkan di dalam penawaran pekerjaan waterproofing.
4.7 Siar pelaksanaan.
Posisi siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga proses
pengecoran dan juga pemasangan waterstop tidak terganggu/ sulit. Jika tidak
tercantum secara khusus pada gambar rencana, pada siar pelaksanaan harus dipasang
waterstop dengan tipe sesuai dengan waterproofing yang dipakai. Lokasi siar
pelaksanaan harus diusulkan oleh Kontraktor di dalam gambar kerja dan harus disetujui
oleh Konsultan MK.
4.8 Pelindung waterproofing.
Waterproofing yang telah selesai dipasang harus dilindungi dengan pelindung
waterproofing agar waterproofing tidak rusak akibat goresan-goresan yang mungkin
terjadi. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar rencana, maka pelindung
waterproofing harus terbuat dari adukan setebal minimal 50 mm, dibuat berpola
dengan ukuran 3 X 3 meter persegi. Celah di antara dua pola dibuat selebar 20 mm dan
diisi dengan bahan bituminous agar dapat mengantisipasi segala pergerakan yang
mungkin terjadi.
4.9 Perbaikan waterproofing yang rusak.
Kalau terdapat kerusakan pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maka
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan MK. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab
Kontraktor.

5. Subkontraktor Waterproofing
5.1 Garansi sub Kontraktor.
Sub Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya kepada
Kontraktor Utama, sampai dengan saat-saat berakhirnya masa garansi, kecuali
ditentukan lain dalam kontrak.
5.2 Kerja sama dengan Kontraktor Utama.
Sub Kontraktor harus dapat bekerja sama dengan Kontraktor Utama dan Konsultan MK.
Untuk itu Sub Kontraktor harus dapat menyesuaikan jadual pekerjaannya seperti yang
sudah direncanakan oleh Kontraktor Utama.
6. Gambar Kerja
6.1 Kontraktor bersama-sama dengan sub Kontraktor wajib membuat gambar kerja/ shop
drawing sesuai dengan gambar rencana dan sudah disesuaikan dengan keadaan
sesungguhnya di lapangan.
6.2 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.
6.3 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
6.4 Gambar kerja sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Konsultan MK.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 16


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

7. Pengujian Mutu Pekerjaan


7.1 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/pengetesan terhadap
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas
permukaan yang telah diberi lapisan kedap air. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan
setelah disetujui oleh Konsultan MK.
7.2 Pengujian harus dilakukan dengan merendam beton kedap air tersebut terus menerus
selama 48 jam dan harus dipastikan tidak terjadi kebocoran pada masa ini.
7.3 Jika hasil uji dinyatakan gagal, maka Kontraktor harus segera memperbaiki segala
kebocoran yang terjadi, dan setelah itu pengujian harus diulangi hingga dicapai hasil
yang baik. Segala biaya yang timbul akibat kegagalan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

PASAL 10
PLAFOND

1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan Plafond Gypsum Board dan Acoustic Ceiling
1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond gypsum board termasuk


pemasangan rangkanya dan penyetelan kembali atau re-kondisi leveling
acoustic ceiling existing, sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

1.2. Persyaratan Bahan

a. Rangka :
Rangka dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow
minimal 0,3 mm dan diberi meni.
b. Penutup langit-langit : Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik
produk Jaya Board atau produk lain yang setara, tebal = 9mm
c. Bahan penutup sambungan plafond : Compound atau bahan plester ex
UB400 atau produk lain yg setara. Dan paper tape yang
berpori/berlubang dan bergaris tengah.
d. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas,
Perencana dan Pemberi Tugas.

1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk


meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan
peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Gypsum board, GRC Board dan Accoustic yang dipasang adalah jenis
plafond yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-
masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
c. Pemasangan rangka plafond besi hollow disesuaikan dengan kondisi
ruangan dan dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam
gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-
langit yang dipasangnya

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 17


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

d. Rangka penggantung bisa menggunakan besi hollow 2x4 cm,


konstruksi ke pelat dak beton di fisher dan sekrup atau dengan paku
tembak-dyna bolt.
e. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak
cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal :
permukaan merupakan bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar.
f. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan
rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang
bergelombang.
g. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan
seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai
yang ditunjukkan dalam gambar. Plafond gypsum board dipasang
dengan sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup
sejajar minimal berjarak 300 mm.
h. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
i. Sambungan plafond gypsum board diberi compound dengan
sebelumnya diberi paper tape khusus gypsum. Setelah compound
kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum
board hilang.
j. Setelah plafond gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-
langit harus rata, lurus, waterpas dan antara unit-unit gypsum board
tidak terlihat.bergelombang dan sambungan
k. Pelaksanaan pekerjaan penyetelan level plafond ceiling acoustic harus
dilakukan secara hati-hati terhadap semua komponen yang terdapat
di bagian dalam atau dibalik plafond acoustic, yaitu semua komponen
instalasi Mekanikal & Elektrikal existing dan yang baru.

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga, peralatan bantu dan pemasangan
langit-langit pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Persyaratan
teknis ini.

2. BAHAN-BAHAN.
2.1. Plafond GRC
a. Ukuran : 122 x 244 cm
b. Tebal : 5 mm
c. Finish : Cat tembok
d. Produksi: Jaya Board atau setara
e. Naad : tanpa naad
f. Rangka : Besi Hollow ukuran 40 x 40 mm dan 20 x 40 mm,
warna hijau anti karat.
g. List : -
h. Lokasi : Sesuai gambar rencana
2.2. Plafond Gypsum
a. Ukuran : 122 x 244 cm
b. Tebal : 9 mm
c. Finish : Cat tembok
d. Produksi: Jaya Board atau setara
e. Naad : tanpa naad

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 18


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

f. Rangka : Besi Hollow ukuran 40 x 40 mm dan 20 x 40 mm,


warna hijau anti karat.
g. List : -
h. Lokasi : Sesuai gambar rencana
2.3. Plafond Accaostic
a. Ukuran : 120 x 60 cm
b. Tebal : 15 mm
c. Finish : Cat tembok
d. Produksi: Jaya Board, Armstrong atau setara
e. Naad : Dengan naad
f. Rangka : Rangka Main Tee @3,6 m,Rangka CrossTee@1,2m,
Rangka CrossTee@ 60cm, Rangka WallAngle,@ 3m
g. List : -

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
3.1. Umum.
3.1.1. Sebelum bahan langit-langit dipasang, Pelaksana Pekerjaan harus memeriksa
kesesuaian tinggi permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi rangka langit-
langit terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpas pada ketinggian yang
sama.
3.1.2. Permukaan langit-langit terpasang harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang
pada seluruh permukaannya.
3.1.3. Bidang bukaan (man-hole) harus disediakan di langit-langit yang datar, berupa panel
yang dapat dibuka yang berukuran minimal 60 cm x 60 cm, dengan jenis penyelesaian
yang sama dengan panel di sekitarnya.
3.1.4. Semua pekerjaan lain seperti instalasi mekanikal/elektrikal yang berada diatas/dalam
langit-langit harus sudah selesai dan ditest. Pembongkaran langit-langit yang telah
terpasang akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan dan
tidak ada penambahan waktu.
3.2. Pemasangan.
3.2.1. Lembaran Gypsun atau GRC dipasang pada rangka plafond dengan paku khusus yang
direkomendasikan oleh pabrik yang membuatnya, dan agak dipendam kemudian lubang
itu ditutup dengan compound Ex. Jaya board atau setara hingga tidak terlihat, rata dan
rapih
3.2.2. Setiap sambungan antara lembaran Gypsum/GRC harus diperkuat dengan perforated
draker paper tape, yang kemudian di lapisi Jointing Compound berupa Multiboard
Cement M400, dan ditutup juga dengan plamur hingga rata dan rapih.
3.2.3. Pemotongan atau pembuatan lubang/bukaan pada lembaran Gypsum/GRC harus
menggunakan peralatan yang sesuai dengan maksud dan keperluannya, dan hasilnya
harus rata, halus dan rapih serta berukuran tepat.
3.2.4. Plafond Gypsum/GRC dipasang sesuai gambar rencana tanpa naat/sambungan.
Sambungan antar lembaran harus diperkuat dengan paper tape khusus, yang kemudian
dilapisi dengan Jointing Compound untuk GRC dan dilapisi lagi dengan plamur agar rata
dan rapih.
3.2.5. Letak main-hole untuk plafond yang datar harus dibuat pada tempat tersembunyi.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 19


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

PASAL 11
PEKERJAAN PARKET

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan parket pada tempat-tempat sesuai

petunjuk Gambar Kerja serta Persyaratan teknis ini.

2. BAHAN-BAHAN
2.1. Lantai Parket
Lantai parket menggunakan parket type engineered, motif jati dengan ukuran min.183 x 19 x
1 cm.
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. Persiapan
Sebelum pemasangan lantai parket permukaan lantai harus sudah diratakan dan dibersihkan
dari segalam macam kotoran yang menyebabkan permukaan tidak rata.
3.2. Pemasangan.
Pemasangan lantai parket harus sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
3.3. Pembersihan dan Perlindungan
Setelah pemasangan selesai parket harus benar-benar bersih, tidak ada yang cacat. apabila
setelah selesai pemasangan masih terdapat pekerjaan lain, maka permukaan lantai parket
harus diberi perlindungan sedemikian rupa sehingga tidak rusak

PASAL 12
PEKERJAAN PENGECATAN

I. Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi:


a. Pekerjaan pengecatan dinding, beton dan plafond,
b. Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Pekerjaan Pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, beton flafond. Semua
dinding/permukaan pasangan batu beton dan plafond yang tampak/exposed seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.

II. Persyaratan Umum


1. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam standard dan normalisasi di
Indonesia dan atau sesuai dengn spesifikasi pabrik.
2. Pabrik dan Tim harus memberi jaminan minimal selama 1 (satu) tahun terhitung dari waktu
penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna yang berubah dan
kerusakan cat lainnya

III. Persyaratan Bahan


1. Bahan cat dinding setara Dulux atau Jotun yang digunakan harus setara.

2. Bahan cat plafond digunakan Dulux atau yang setara.

3. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak/site konstruksi harus masih tersegel
baik dalam kemasannya dan tidak cacat, serta disetujui Pengawas Lapangan.

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 20


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

IV. Persyaratan Teknis

1. Peralatan seperti ; kuas, roller, sikat kawat, kape dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas
baik dan jumlahny cukup untuk pekerjaan ini.

2. Semua cat dasar harus dipukan dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan cat dasar
untuk komponen bahan/material harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
IV. Persyaratan Pelaksanaan.
1. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengawas Lapangan harus diulang dan diganti. Tim harus
melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau
lepas sebagaimana ditunjukan oleh Pengawas Lapangan. Biaya untuk hal ini ditanggung Tim,
tidak dapat diclaim sebagai pekerjaan tambah.

2. Pekerjaan Pengecatan Dinding.


Permukaan yang akan dicat harus dikeringkan dahulu, bebas dari minyak, kotoran, kapur dan
kotaminasi-kontaminasi (ainnya yang tidak diinginkan. Apabila permukaan memakai dempul
maka hasil dempulan harus sudah dalam keadaan halus dan bersih dari debu dan kotoran.
Tingginya kelembaban serta keberadaan kandungan garam di dalam zat pada umumnya
menyebabkan kegagalan pengecatan
a. Tebal lapisan kering 25 - 30 micron
b. Tebal lapisan basah 71,5 - 85,8 micron
c. Daya sebar teoritis pada tebal lapisan yang dianjurkan 11,7 - 14,0 m2/ltr
d. Daya sebar praktek (dengan besar kerugian sebesar 20 %) 9,4 - 11,2 m2/ltr
e. Kering sentuh 15 - 20 menit
f. Pengecatan dilakukan dengan 3 kali (3 lapis)
g. Kering untuk dilapisi ulang min 1-3 jam setelah lapisan pertama
h. Kering sempurna min 3-6 jam

3. Persiapan sebelum pengecatan.


Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/millscale), karat, minyak, lenriak dan kotoran lain
secara teliti seksama dan menyeluruh, sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan
tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat
mekanik/mechanical wire brush. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan sikat.

PASAL 13
PEKERJAAN PEMBONGKARAN, PENGAMANAN & PEMBERSIHAN
SETELAH PEMBANGUNAN

I. Pembersihan Tapak Konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan
seperti yang tercantum di Gambar Kerja yang terurai dalam Buku RKS ini dari semua barang atau
bahan bangunan lainnyayang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan selesai menjadi
tanggung jawab Tim bersangkutan.
II. Semua bekas bongkaran bangunan exiting pohon dan sebagainya, harus dikeluarkan dari tapak/site
konstruksi.
III. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor Pelaksana harus menjaga keamanan
bahan/material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai dengan tahap serah
terima

PASAL 14
PEKERJAAN KAIN-LAIN

I. Hal-hal yang timbul pada waktu pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian dilapangan akan
dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
II. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 21


Pekerjaan Pengecatan/Perbaikan Tembok Interior/Exterior Berikut
Plafond Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya

rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi proyek.

III. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat
yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah
sempurna.
IV. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada penjelasan ternyata diperlukan, akan
dicantumkan pada Berita Acara Penjelasan Pekerjaan .

CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Halaman. 22

Anda mungkin juga menyukai