Anda di halaman 1dari 4

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM BSPS

KABUPATEN SABU RAIJUA TAHUN ANGGARAN 2018

1. Maksud Program BSPS

Memiliki rumah dan pemukiman yang layak huni merupakan idaman


setiap manusia tanpa terkecuali. Perumahan yang layak huni merupakan hak
dasar bagi setiap masyarakat Indonesia, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1) bahwa :
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan
kesehatan. Memiliki rumah yang layak huni merupakan salah satu kebutuhan
utama mausia yang fundamental dan pemerintah Indonesia bertanggung
jawab menyediakan perumahan dan pemukiman yang layak huni terutama
bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah sesuai dengan Undang-
Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Sebagai salah satu tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam
menyediakan rumah yang layak huni, maka direncanakanlah suatu program
yang bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk
memiliki rumah dan pemukiman yang layak huni melalui program Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Maksud dari kegiatan Bantuan Stumulan Perumahan Swadaya (BSPS)
adalah untuk meningkatkan prakarsa dan upaya Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) dalam pembangunan/peningkatan kualits rumah beserta
prasarana, sarana, dan utilitas. Sedangkan tujuan dari kegiatan BSPS adalah
terbangunnya rumah yang layak huni oleh Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) yang didukung dengan Prasarana, Sarana,dan Utilitas Umum
(PSU) sehingga menjadikan perumahan yang sehat, aman, serasi, dan
teratur serta berkelanjutan.
Untuk mengoptimalkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
(BSPS) maka perlunya melibatkan para pemangku kepentingan baik
pemerintahan pusat, provinsi, maupun daerah yaitu dengan melakukan
pengawasan dan pengendalian sehingga Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS) dapat terealisasi dengan tepat sasaran sehingga membantu
masyarakat dalam memenuhi sala satu kebutuhan pokok yaitu memiliki
rumah yang layak huni. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ini berbentuk
uang yang akan digunakan untuk membeli bahan bangunan guna
Peningkatan Kualitas (PK) bagi masyarakat yang memiliki Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH).
Tanggapan atas program BSPS yang tercantum pada Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini sangat membantu masyarakat yang memiliki ekonomi lemah
dan berpenghasilan rendah yang memiliki rumah yang tidak layak huni dan
secara struktural dalam dunia konstruksi tidak aman bagi penghuni rumah
tersebut yang berakibat dapat membahayakan bagi keselamatan jiwa pemilik
rumah dikemudian hari, sehingga untuk memenuhi salah satu kebutuhan
pokok utama manusia yaitu memiliki rumah yang layak huni dan aman secara
struktural. Kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya merupakan
program dari pemerintah yang tepat sasaran dalam mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Tujuan Penugasan TFL

Dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,


melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maka
pelaksanaan program bantuan stimulan perumahan swadaya merupakan
langkah tepat dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang
memiliki rumah tidak layak huni dan tidak aman bagi penghuninya.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur secara khusus Pemerintah
Kabupaten Sabu Raijua turut andil dalam melaksanakan salah satu tugas
pemerintah yang menjadi hak bagi setiap masyarakat yang berkembangsaan
Indonesia yang berdomisili di Kabupaten Sabu Raijua untuk memiliki rumah
dan pemukiman layak huni. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
Pemerintah melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sabu Raijua melaksanakan program Bantuan Stimulan
Perumahan Rakyat (BSPS) yang sasaran lokasi programnya pada delapan
(8) Desa yaitu Desa Ledekepaka, Desa Nadawawi, dan Desa Djadu yang
berada pada Kecamatan Sabu Barat, Desa Keduru dan Desa Huwaga yang
berada pada Kecamatan Sabu Timur, Desa Ramedue dan Desa Ledeae yang
berada pada Kecamatan Hawu Mehara dan Desa Eimau yang berada pada
Kecamatan Sabu Tengah.
Pentingnya program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
tahun anggran 2017 ini untuk terlaksana berdasarkan sasaran yang tepat
guna, terkendali, tepat waktu dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, maka Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
membentuk dan menseleksi Tenaga Kontrak yang bakal menjadi Tenaga
Fasilitator Lapangan yang bertugas dan memiliki ruang lingkup pekerjaan :
a. Bertanggung jawab kepada PPK Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sabu Raijua.
b. Berkoordinasi dengan Tim Teknis Kabupaten, Kepala Desa, KPB
dan para pemangku kepentingan lainnya pada tingkat Desa.
c. Melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan pembekalan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat mengetahui dan memahami program
kegiatan BSPS.
d. Melakukan seleksi calon penerima masyarakat berdasarkan lokasi
Desa tempat TFL bekerja.
e. Mendampingi penerima dalam penyusunan dan pengajuan
proposal, sehingga masyarakat yang berpenghasilan rendah dan
layak terpilih menerima BSPS.
f. Mendampingi penerima dalam pemanfaatan bantuan, sehingga
dana BSPS dapat digunakan sebaik-baiknya berdasarkan
kebutuhan.
g. Mendampingi penerima dalam penyusunan LPD1 dan LPD2.
h. Menyusun laporan kegiatan yang pada akhirnya dapat
dipertanggungjawabkan.

Adapun yang menjadi Output Indikator dalam pelaksanaan program


Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) ini bersifat Kualitatif dan
Kuantitatif.
a. Kualitatif
Hasil dari kegiatan Tenaga Fasilitator Lapangan ini adalah
terlaksananya kegiatan BSPS oleh masyrakat yang berpenghasilan
rendah yang tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu, dan
akuntable serta meningkatkan kemandirian masyarakat.
b. Kuantitatif
Indikator keluaran berupa jumlah, muatan laporan yang dihasilkan
dan jadwal penyerahan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan, yang
berupa :
1) Laporan Bulanan
Laporan yang memuat admistrasi pelaksanaan program BSPS
yang antaralain : Laporan kegiatan TFL, Laporan progress
kegiatan BSPS, serta Analisa Masalah dan Usulan Tindak
Lanjut. Yang diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal 10
bulan berikutnya sebanyak 2 ekslemplar.

2) Laporan Akhir
Laporan Akhir TFL berisikan Hasil Pelaksanaan BSPS
Desa/KPB yang terlampir dengan : Data BNBA Penerima
Bantuan, Rekaman (Tabulasi) Data Proposal Penerima,
Progress Fisik Masa Akhir Kontrak (Tabulasi), Data Visual
(Titik Koordinat, Foto 0%, 30%, dan 100%) dan Data
Admistrasi Progerssing Pelaksanaan BSPS tingkat
Desa/PKB. Disusun dalam bentuk hard copy dan soft copy
masing-masing 2 ekslemplar yang diserahkan paing lambat 7
hari kerja setelah masa kontrak berakhir.

Perwujudan kegiatan BSPS ini diharapkan dapat terealisasi dengan


baik dan tepat sasaran, maka yang menjadi Strategi Pencapaian Keluaran
dari program BSPS bagi Tenaga Fasilitator Lapangan ini berupa :
a. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan TFL yang harus dilakukan agar
program kegiatan dapat terlaksana dengan baik melalui :
1) Studi literatur dan peraturan yang terkait
2) Pengumpulan data dan informasi
3) Melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi lokasi Desa
tempat TFL betugas
4) Menganalisi permasalahan dan menyusun rencana tindak lanjut
dari permasalahan yang ada tersebut
5) Pelaporan
b. Tahapan Kegiatan
Adapun yang menjadi tahapan kegiatan TFL dalam melaksanakan
tugas terdiri dari :
1) Mengikuti koordinasi awal dengan Tim Teknis Kabupaten guna
penyusunan strategi pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja
2) Melaksanakan kegiatan Pembinaan, Pengendalian, dan
Pengawasan dalam pelaksanaan program BSPS Desa
3) Membantu Tim Teknis Kabupaten dalam melakukan Verifikasi
Hasil Seleksi CPB, Proposal dan DRPB2 serta Usulan CPB
4) Menyusun laporan bulanan dan mengirimkan kepada PPK
Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Sabu
Raijua
5) Membuat laporan mingguan progress kegiatan dalam bentuk
tabulasi tahapan kegiatan dan mengrimkannya kepada korfas
6) Menghimpun dan memeriksa dokumen admistrasi yang
dihasilkan selama mendampingi Desa tempat bertugas dan
mengirimkannya kepada PPK Cq Tim Teknis Kabupaten
7) Menghimpun dan menganalisis masalah yang terjadi dan
mengusulkan solusi mengatasi permasalahan yang ada atau
mengusulkan tindak lanjut kepada PPK Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sabu Raijua.

3. Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Tugas

Berdasarkan ruang lingkup dari pekerjaan sebagai Tenaga Fasilitator


Lapangan, maka dibutuhkan tenaga kontrak yang benar-benar bersedia
melaksanakan tugas sebagai Tenaga Fasilitator Lapangan sehingga program
kegiatan BSPS dapat terlaksana dengan baik, tepat guna, tepat waktu,
terkendali, dan akuntable sesuai dengan aturan yang berlaku demi
mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat secara khusus bagi masyarakat
Kabupaten Sabu Raijua yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah
yang layak huni dan aman bagi penghuninya dalam hal Peningkatan Kualitas
(PK).

Anda mungkin juga menyukai