Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN RUANG PERMUKIMAN DI SEPANJANG SEMPADAN SUNGAI DI

KELURAHAN LERE DAN BARU KOTA PALU

SEMINAR PROPOSAL

Disusun oleh:
ANDI SRI ILMIANI
Stb. F 231 19 060

Dibimbing oleh
Ir.H Sarifuddin, M.T
NIP. 196512311992031033

Ir.Iwan Setiawan B,S.T., M.Si.


NIP. 197210031999031003

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Permukiman


yang baik merupakan suatu lingkungan yang dapat memberikan rasa aman dan
nyaman bagi penduduknya. Perkembangan permukiman yang semakin pesat dengan
pertumbuhan penduduk yang terus berkembang sedangkan luas lahan permukiman
relatif tetap menyebabkan semakin meningkatnya kepadatan bangunan dengan arah
persebaran yang tidak beraturan sehingga akan menimbulkan tekanan pada kawasan
sekitarnya, seperti sempadan sungai. Penyebaran bangunan yang tidak terkontrol
memberi dampak pada kawasan bantaran sungai yang di tandai dengan munculnya
bangunan-bangunan di sempadan sungai.

Sempadan sungai menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 pasal 5


ayat (5) adalah zona penyangga antara ekosistem perairan (sungai) dan daratan. Zona
penyangga (Buffer Zone) adalah wilayah yang mengelilingi atau berdampingan
dengan area inti dari dampak negatif pengaruh buruk lingkungan dalam kegiatan
manusia. Dimana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan konservasi yang
dapat dilakukan. Buffer Zone sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai
termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang bermanfaat untuk
mempertahankan kelestarian fungsi sungai dan dikembangkan sebagai area
penghijauan.

Pembangunan permukiman di sempadan sungai umumnya disebabkan oleh


aspek ekonomi dan sosial budaya, Dalam pembentukan permukiman atau rumah,
kekerabatan dapat menjadi faktor penentu, karena sangat terkait dengan sebuah bentuk
ikatan sosial, aturan-aturan yang bernuansa budaya dan religi dan juga adanya
kegiatan yang bersifat ekonomi (Mulyati, 1955). Disisi lain, permasalahan mulai
muncul ketika lahan yang semakin terbatas menjadikan tepian sungai sebagai
alternatif bagi kegiatan permukiman, khususnya bagi kaum urban yang berpenghasilan
rendah (Rahmadi, 2009).

Menurut Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 Pasal 9 tentang sungai,


mengatakan bahwa Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf c ditentukan paling sedikit
berjarak 3 m (tiga meter) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.

Berangkat dari hal tersebut, studi kasus pada penelitian ini berada di sepanjang
kelurahan Baru Dan Lere Berdasarkan RDTR kota Palu nomor 9 tahun 2015 di Kota
Palu Sulawesi Tengah. Di Kota palu terdapat sungai yaitu Sungai Palu III. Sungai ini
adalah sungai yang mengalir menghubungkan palu barat dan palu timur . Sungai ini
merupakan sungai yang berada pada kawasan perkotaan di kota Palu kecamatan Palu
Barat yang bertanggul dengan kedalam ± 3m.

Sempadan Sungai Palu III merupakan bagian dari daerah aliran sungai yang
mengalir di Kota Palu. Salah satu kawasan sempadan sungai yang perlu mendapat
perhatian khusus adalah sekitar sempadan sungai di Kelurahan Lere Dan
Baru.pemanfaatan ruang pada Kawasan sempadan sungai umumnya mengalami
kecenderungan tidak terkontrolnya pertumbuhan permukiman pada daerah aliran
sungai yang berdampak pada penurunan kualitas sungai.

Dalam RTRW Kota Palu sempadan sungai Palu III ditetapkan sebagai kawasan
perlindungan setempat yang seharusnya tidak boleh didirikan bangunan namum
kenyataannya telah terjadi alih fungsi lahan. Jika dilihat kondisi sekarang pada
pemanfaatan ruang di Sepanjang sempadan di kelurahan Lere Dan Baru, dipenuhi
dengan kegiatan permukiman yang secara spesifik memiliki bangunan-bangunan
padat dan tidak teratur. Selain itu masyarakat yang menempati sempadan sungai,
umumnya membuang sampah dan limbah rumah tangga langsung ke badan air sungai
(Syafri et al., 2020). Instrument perencanaan tata ruang atau pun aturan teknis lainnya
yang mengatur tentang pemanfaatan ruang sama sekali tidak diterapkan di sekitar
sempadan sungai. Hal ini akan berakibat pada ekosistem sungai dari aktifitas
masyarakat yang bermukim di sempadan sungai.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pengendalian


permukiman di sempadan sungai seperti penertiban dan penataan permukiman yang
berada pada sempadan sungai, namun kurangnya lahan dan melonjaknya harga lahan
sehingga mereka tetap bermukim di sempadan sungai (Wiwit Heris,2021).Kondisi
inilah yang menimbulkan permasalahan, seperti permukiman yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah, kawasan yang tidak bersahabat dengan lingkungan dan
tidak sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

Perkembangan permukiman yang cukup signifikan di sepanjang sempadan sungai


kelurahan Baru dan Lere perlu diminimalisir untuk mengurangi risiko dampak buruk
terhadap lingkungan dengan melakukan pengendalian kawasan permukiman di sekitar
sempadan Sungai Sadan dengan harapan terdapat harmonisasi dalam pemanfaatan
ruang untuk menjaga fungsi ruang di darat dan ekosistem sungai, sehingga tercipta
pembangunan yang berkelanjutan di Kota Palu oleh karena itu, pentingnya dilakukan
penelitian untuk mencegah terjadinya penyempitan badan sungai, bahkan bisa
menimbulkan bahaya-bahaya lain seperti banjir, erosi, dan sedimentasi. Beranjak dari
kondisi eksisting dan harapan tersebut, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai Strategi Pengendalian Permukiman di Sepanjang Sempadan Sungai di
Kelurahan Lere Dan Baru Kota Palu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan permukiman di sepanjang Sempadan


Sungai di Kelurahan Lere Dan Baru Di Kota Palu?
2. Bagaimana Strategi Pengendalian Permukiman di sepanjang Sempadan Sungai di
Kelurahan Lere Dan Baru Di Kota Palu?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang diangkat yaitu:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan


permukiman di Sepanjang Sempadan Sungai di Kelurahan Lere Dan Baru Kota Palu.
2. Untuk merumuskan Strategi Pengendalian Permukiman Di Sepanjang Sempadan Sungai
Di kelurahan Lere Dan Baru Kota Palu.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan permukiman di
Sepanjang Sempadan Sungai Di kelrahan Lere Dan Baru Kota Palu.
2. Untuk mengetahui Strategi Pengendalian Permukiman di Sepanjang Sempadan Sungai Di
Kelurahan Lere Dan Baru Kota Palu.
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini memfokuskan pada faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan permukiman di sempadan Sungai dan Strategi Pengendalian
terhadap permukiman di Sepanjang sempadan Sungai Di kelurahan Lere Dan Baru Kota
Palu.

Sistematika penulisan dalam penelitian ini merupakan tahapan-tahapan dalam proses


penyusunan laporan dengan tujuan agar pembaca dapat dengan mudah mengenal dan
memahami substansi dalam penelitian ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini menguraikan apa yang menjadi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika
penulisan laporan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung judul penelitian
yaitu permukiman di sempadan sungai.

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini menguraikan tentang metode dalam melakukan penelitian
berupa lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, metode
analisis, dan definisi operasional.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini berisi pembahasan terkait hasil data yang telah didapatkan
serta menganalisis faktor-faktor, strategi pengendalian terhadap tumbuh
kembangnya permukiman di Di Sepanjang Sempadan Sungai di Kelurahan
Lere dan Baru Di Kota Palu.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi hasil dari penelitian yang dikemukakan dalam bentuk
kesimpulan dan juga saran.

Anda mungkin juga menyukai