Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Ungdang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, definisi dari daya dukung lingkungan adalah kemampuan
lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia secara layak (Sadyohutomo, 2016).
Jika dilihat dari defenisinya, secara umum konsep dari daya dukung secara umum dapat
dilihat dari dua sisi yaitu:
1. Dari sisi ketersediaan, dengan melihat karakteristik wilayah, potensi sumber daya
alam yang ada di suatu wilyah.
2. Dari sisi kebutuhan, yaitu dengan melihat kebuuhan manusia dan makhluk hidup
lainya dan arahan kebujakan prioritas suatu wilayah.
Sedikit berbeda dengan pengertian daya dukung, Daya dukung lahan merupakan
penggunaan tanah dan data populasi yang sistematis (Dionita & Utama, 2015). Dimana
seluruh aktivitas manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup membutuhkan ruang
sehingga ketersediaan lahan berpengaruh terhadap aktivitas manusia. Demikian juga
besarnya jumlah ketersediaan lahan dalam suatu wilayah untuk mendukung
penduduknya sehingga mempengaruhi sutu standar hidup yang layak. Dari pengertian
daya dukung lahan diatas dapat diketahui bahwa paling tida terdapat dua faktor yang
Harus diketahi secara pasti untuk melakukan analisis daya dukung lahanyaitu potensi
lahan yang tersedia atau luas lahan dan jumlah penduduk.
Ketersediaan lahan pada suatu wilayah merupakan unsur alam yang sangat
penting dam mendukung kberlanjutan kehidipan manusia terutama dalam
pembangunan. Melihat krusialnya kebutuhan akan lahan yang digunakan sebagi
kebutuhan dalam pembuangunan baik itu dimanfaatakan sebagi ruang terubuka maupun
lahan terbangun seperti fasilitas lainya. Sehingga dalam penggunaan lahan perlu
diperhitungkan ketersediaanya dikarenakan keberadaan lahan yang tidak dapat
diperluas atau tetap sementara kebutuhan lahan terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan suatu wilayah akan terus berkembangn
seiring peningkatan jumlah penduduk, salah satunya adalah Kecamatan Taliwang yang
berda di Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tengara Barat. Kabupaten Sumbawa Barat
Merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumbawa sehingga diperlu ditetapkan
ibukotnya yaitu Kecamatan Taliwang sebagai ibukota Kabupaten Sumbawa Barat.
Salin itu pada tahun 2005 Kecamatan Taliwang ditetapkan adanya fungsi perkotaan
melalui PERDA No 6 Tahun 2005 Tentang Rencana Detail Perkotaan Taliwang.
Penetapan fungsi sebagai ibukota dan perkotaan di Kecamatan taliwang menjadi faktor
pertumbuhan penduduk, dilihat dari data Bdan Pusa Statistik tahun 2006 hingga tahun
2017 adalah 38.624 – 53.636 jiwa. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk ini
tentunya kebutuhan akan fasilitas perkotaan akan terus meningkat. Selain itu
pemanfaatan lahan juga dipengaruhi oleh kondisi faktor fisk wilayah yaitu topografi
atau kemiringan.
Melihat jumlah penduduk di kecamatan taliwang yang setiap tahunya terus
meningkat tentunya membutuhkan lahan sebagai pengembangan permukiman dan
fasilitas lainya. Untuk tetap menjaga keberlangsungan pembangunan di Kecamatan
Taliwang perlu diketahui daya dukung lahan menggunakan analisis satuan kemampuan
lahan sehingga dapat memberikan arahan dalam pengembangan fasilitas perkootaan
maupun permukiman yang sesui dengan kelasifikasi kemampuan lahan di Kecamatan
Taliwang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah daya dukung lahan di Kecamatan Taliwang?
2. Seberapa banyakah kebutuhan lahan sebagai upaya dalam penyediaan fasilitas
hingga tahun 2040?
3. Bagaimanakah arahan pengembangan pengembangan fasilitas yang sesuai dengan
daya dukung lahan di Kecamatan Taliwang hingga tahun 2040?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui daya dukung lahan di Kecamatan Taliwang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan lahan sebagai upaya dalam penyediaan fasilitas
hingga tahun 2040.
3. Untuk mengetahui arahan pengembangan pengembangan fasilitas yang sesuai
dengan daya dukung lahan di Kecamatan Taliwang hingga tahun 2040.

1.4 Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan manfaat baik bagi
pengambil kebijakan atupun bagi bidang ilmu pengetahuansebagi berikut:
1. Penelitian ini dapat bermanfaata bagi permerintah setempat dalam mengambil
kebijakan khususnya dalam penataan dan pemanfaatan lahan sebagai upaya
pengembangan fasilitas perkotaan.
2. Penelitian ini juga dapat bermanfaat dalam ilmu pengetahuan yaitu sebagi refrensi
mahasiswa maupun akedemisi yang akan melakukan penelitian yang hampir
serupa.

1.5 Ruang Lingkup


Dalam studi penelitian ini ruang lingkup yang digunakan meliputi ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi, ruang lingkup kawasan bertujuan untuk membatasi
lingkup wilayah kajian, sedangkan ruang lingkup materi bertujuan untuk membatasi
materi pembahasan yang dilakukan dalam penelitian
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup lokasi atau wilayah studi yang dijadikan objek penelitian adalah di
Kecamatan Taliwang yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, Kecamatan Taliwang
merupakan ibukota dari Kabupaten Sumbawa Barat yang wilayahnya terbagi menjadi
15 desa yang 7 diantaranya merupakan kelurahan. Adapun nama desa/kelurahan adalah
Batu Putih, Banjar, Lalar Liang, Labuhan Lalar, Labuhan Kertasari, Telaga Bertong,
Kuang, Bugis, Karang Dalam, Menala, Sampir, Tamekan, Seloto, Sermong, dan arab
kenagan dengan total luas keseluruhan wilayahnya adalah 375.93 km2.

1.5.2 Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi dalam penelitian ini perlu dibatasi agar menjadi fokus
peneliti sehingga dapt diselsaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun ruang lingkup
materi adalah mengetahui daya dukung wilayah di Kecamatan Taliwang berdasarkan
kemampuaan lahan sehigga dapat memberikan arahan yang tepat dalam pengembangan
fasilitas perkotaan di Kecamatan Taliwang.

1.6 Sistematika Penulisan


1.6.1 BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan membahas mengenai latar belakang dan atas dasar
dilakukannya penelitian, rumusan permasalahan yang akan dibahas, tujuan, serta ruang
lingkup dari penelitian baik itu ruang lingkup materi/pembahasan dan ruang lingkup
wilayah.
1.6.2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan kajian mengenai kebijakan yang terkait dengan penelitian, teori-
teori yang terkait dari judul penelitian, serta penelitian terdahuluyang berkaitan dan
sesuai dengan penelitian.

1.6.3 BAB III METODELOGI PENELITIAIN


Menguraikan dan menjelaskan tentang cara penelitian, metode yang
dipergunakan dalam penelitian, metode penelitian, kerangka pemikiran, metode
pengambilan data dan metode analisisis yang akan digunakan dalam penelitian.

1.6.4 BAB IV GAMBARAN UMUM


Pada bab ini beris gambaran atau hasil identifikasi dari kondisi Kecamatan
Taliwang mencakup tentang, letak geografis, kondisi fisik dasar, kondisi fisik binaan,
pola penggunaan lahan, dan fasilitas wilayah.

1.6.5 BAB V PEMBAHASAN


Pada bab ini akan membahas serta meyelsaiakan permasalahan wilayah yang
sesuai dengan uraian pada BAB I yaitu mengenai daya dukung lahan serta arahan untuk
pengembangan fasilitas perkotaan di Kecamatan taliwang

1.6.6 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran berdasarkan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai