Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LAHAN

PERMUKIMAN DI SUB WILAYAH PENGEMBANGAN (SWP)


CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

PROPOSAL

DISUSUN OLEH:
Fadhlan Dzil Ikram (052115023)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan


Kawasan Permukiman, yaitu kawasan permukiman adalah bagian dari dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

Berdasarkan Permen No 41 tahun 2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis


Kawasan Budidaya, yaitu kawasan perkotaan merupakan wilayah yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.

Kota mempunyai peranan sebagai titik pusat pertumbuhan ekonomi serta


menjadi pusat aktivitas sosial, budaya dan ekonom. Selain itu kota juga ditunjang
dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap sehingga menyebabkan banyak
penduduk yang datang untuk beraktifitas dan mengembangkan kehidupannya di
wilayah tersebut. Seiring dengan berkembangnya perkotaan dan meningkatnya
jumlah penduduk,

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berakibat terhadap


menurunnya kemampuan daya dukung dan daya tampung lahan, oleh karena itu
pemanfaatan penggunaan lahan harus memperhatikan karakteristik lahan. Seiring
bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula jumlah permintaan terhadap
kebutuhan lahan yang digunakan untuk kebutuhan sosial dan ekonomi terutama
permukiman. Bertambahnya jumlah penduduk yang semakin meningkat
menyebabkan kebutuhan akan ruang untuk kegiatan sosial, budaya dan ekonomi
menjadi lebih besar. Oleh karena itu perlu pemanfaatan ruang perkotaan secara
efektif (Warpani, 1980). Di sisi lain akibat pemanfaatan ruang kota yang tidak
terkoordinasi menimbulkan tekanan cukup besar terhadap sumber daya alam maupun
kualitas lingkungan.

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berakibat terhadap


menurunnya kemampuan daya dukung dan daya tampung lahan, oleh karena itu
pemanfaatan penggunaan lahan harus memperhatikan karakteristik lahan. Seiring
bertambahnya jumlah penduduk maka bertambah pula jumlah permintaan terhadap
kebutuhan lahan yang digunakan untuk kebutuhan sosial dan ekonomi terutama
permukiman. Bertambahnya jumlah penduduk yang semakin meningkat
menyebabkan kebutuhan akan ruang untuk kegiatan sosial, budaya dan ekonomi
menjadi lebih besar. Oleh karena itu perlu pemanfaatan ruang perkotaan secara
efektif. Di sisi lain akibat pemanfaatan ruang kota yang tidak terkoordinasi
menimbulkan tekanan cukup besar terhadap sumber daya alam maupun kualitas
lingkungan.

Daya dukung lahan merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan


dalam perencanaan tata ruang wilayah, agar mampu mendukung aktivitas
pemanfaatan lahan secara berkelanjutan. Daya dukung lahan merupakan penggunaan
tanah dan data populasi yang sistematis. Dimana seluruh aktivitas manusia dalam
mencukupi kebutuhan hidup membutuhkan ruang sehingga ketersediaan lahan
berpengaruh besar terhadap aktivitas manusia. Demikian juga besarnya jumlah
penduduk dalam suatu wilayah tersebut untuk mendukung penduduknya sehingga
mempengaruhi suatu standar hidup yang layak. (McCall: Riyadi dan Bratakusumah
2004:178). Daya Tampung (carrying capacity) diartikan sebagai kemampuan
menerima penghuni dan sebagainya atau kemampuan ditempati (rumah,
penginapan,dsb).

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor tahun 2016-
2036 terdapat wilayah pengembangan (WP) timur yaitu SWP Cileungsi yang meliputi
kecamatan cileungsi, kecamatan Gunung putri, dan kecamatan klapanunggal yang
memiliki arahan fungsi sebagai pengembangan kawasan perkotaan di wilayah timur
dengan kesetaraan fungsi dan peran.

Pertumbuhan penduduk yang terjadi begitu pesat di Kabupaten Bogor, dengan


laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,29% pertahun (Sumber: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Bogor Tahun 2021). Perkembangan penduduk dalam kaitannya
dengan kemampuan kawasan untuk menampungnya. Pertumbuhan penduduk yang
setiap tahunnya meningkat serta keterbatasan lahan yang teredia harus diiringi dengan
daya dukung dan daya tampung lahan perumahan. Berdasarkan kondisi tersebut,
maka mendasari perlu adanya penelitian yang melihat “Analisis Daya Dukung dan
Daya Tampung Lahan di Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten
Bogor”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dasar pemikiran serta melihat kondisi


eksisting saat ini maka perlu upaya kajian mengenai permasalahan yang timbul yakni
sebagai berikut:

1. Bagaimana proyeksi penduduk sampai 20 Tahun mendatang di Sub Wilayah


Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana daya dukung lahan potensial untuk dikembangkan sebagai


kawasan permukiman di Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi
Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana daya tampung lahan untuk kawasan permukiman di Sub Wilayah


Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor?

1.3 Tujuan

1. Mengidentifikasi proyeksi penduduk sampai 20 tahun mendatang di SWP


cileungsi.
2. Mengidentifikasi daya dukung lahan untuk di kembangkan sebagai kawasan
permukiman di SWP cileungsi.

3. Mengidentifikasi daya tampung lahan terkait kawasan permukiman di SWP


cileungsi.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penyusun diharapkan dapat menjadi


masukan bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bogor dalam menentukan arah
dan pengembangan kawasan permukiman di Sub Wilayah Pengembangan (SWP)
Cileungsi Kabupaten Bogor yang dimana hasil dari penelitian ini adalah berupa
proyeksi penduduk untuk 20 tahun mendatang, analisis daya dukung lahan potensial
untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman di Sub Wilayah Pengembangan
(SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor, dan analisis daya tampung lahan terkait kawasan
perkotaan di Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka awal perumusan masalah ini dimulai dengan permasalahan yang


melatar belakangi di buatnya penelitiannya ini diantaranya adalah pertumbuhan yang
dialami oleh Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor
sehingga menimbulkan pusat aktivitas baru.

Penelitian ini bertujuan agar di peroleh kesepemahaman antara pemerintah


dan masyarakat dalam menentukan arah dan bentuk pengembangan dan
pembangunan yang sesuai dengan kondisi geografis wilayah tuntutan pengembangan
kawasan permukiman.

Langkah dalam upaya mendukung tujuan yang telah disusun, maka data yang
perlu di perlukan meliputi Rencana Detai Tata Ruang, Rencana Struktur Ruang
Kabupaten Bogor dan Rencana Pola Ruang Kabuoaten Bogor, serta penelitian
terdahulu, selain itu juga berupa kebijakan pemerintah daerah. Selain kajian teoritis
untuk mendukung kegiatan penelitian terkait Analisis Daya Dukung dan Daya
Tampung Lahan di Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor
diperlukan juga analisis Proyeksi Penduduk untuk 20 Tahun mendatang di Sub
Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor, analisis daya dukung
lahan potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan permukiman di Sub Wilayah
Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor dan analisis daya tampung lahan
(SWP) Cigombong Kabupaten Bogor.

Setelah melakukan seluruh rangkaian yang telah dilakukan. rangkaian terakhir


dari kegiatan penelitian berupa kesimpulan serta saran atau rekomendasi dari seluruh
studi Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan di Sub Wilayah
Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1.

1.6 Siatematika Pembahasan

Pembahasan dilakukan berdasarkan pendekatan yang dilakukan sebelumnya.


Adapun secara garis besar, sistematika pembahasan dari tugas akhir ini terdiri atas 6
(Enam) bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dan perumusan terhadap


masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KEBIJAKAN

Bab ini berisikan tujuan teori dan kebijakan yang terkait dengan
penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai tahap–tahap dalam pelaksanaan


penelitian yang meliputi ruang lingkup penelitian, metode
pengumpulan data, serta metode analisa yang akan digunakan sesuai
dengan penelitian.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Bab ini mengambarkan mengenai gambaran umum Sub Wilayah


Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor sebagai wilayah
sudi penelitian. Gambaran umum ini terdiri meliputi kondisi eksisting
wilayah studi dan karakteristiknya dari berbagai macam aspek di Sub
Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi Kabupaten Bogor.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai analisis-analisis yang digunakan dalam proses


daya dukung dan daya tampung lahan seperti analisis proyeksi jumlah
penduduk, analisis daya dukung lahan. Dari hasil analisis tersebut akan
ditemukan besaran lahan yang masih dapat menampung kawasan
permukiman di Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Cileungsi
Kabupaten Bogor.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran hasil penelitian yang


dilakukan sebagai bahan masukan serta pertimbangan dalam penelitian
selanjutnya.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
JADWAL PENELITIAN

Waktu pelaksanaan penelitian ini di mulai dari tahap awal hingga akhir adalah
5 (lima) bulan terhitung pada bulan Desember 2021 – April 2022. Tahap pelaksanaan
kegiatan ini dilakukan dari pelaksanaan persiapan penyusunan tugas akhir yang
berupa pembuatan proposal kegiatan sampai dengan sidang akhir Tugas Akhir.
Waktu dan jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Desember Januari Februari Maret April


Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan Proposal
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Survei Lapangan
Rencana Kolokium
Rencana Sidang TA

Anda mungkin juga menyukai