Anda di halaman 1dari 83

PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016

UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih menghadapi
permasalahan besar dalam perkembangan terutama pembangunan, baik di desa
maupun di kota. Permasalahan yang dihadapi di wilayah pedesaan iyalah
kurannya pembangunan sarana dan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat,
sementara ketersediaan lokasinya luas. Lain halnya dengan wilayah perkotaan,
Fenomena urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan akan ruang kota, seperti fasilitas perumahan,
perkantoran, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Peningkatan penduduk
perkotaan ini tidak sebanding dengan penyediaan unsur – unsur kota. Salah
satunya adalah lapangan kerja dan lokasi tempat tinggal sehingga hal ini
mendorong munculnya perumahan – perumahan kumuh perkotaan.
Sesuai dengan tujuan perencanaan tapak perumahan dan penataan kawasan
perumahan yang akan memenuhi kebutuhan manusia akan rumah, mewujudkan
perumahan yang layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur sesuai
dengan aturan tata ruang. Sehingga pertumbuhan wilayah dan penyebaran
penduduk yang rasional juga pembangunan ekonomi, sosial dan budaya dapat
terwujud dengan baik.
Pada saat sekarang banyak pembangunan perumahan yang menomor duakan
kenyamanan penghuninya dan juga melakukan pembangunan yang tidak teratur.
Hal disebabkan karena kurangnya pengawasan dan kurang tegasnya sanksi atas
pelanggaran standar-standar pembangunan perumahan yg tidak sesuai dengan
peraturan penataan ruang dan Undang- Undang penataan ruang yang berlaku.
Permasalahan pembangunan di wilayah perkotaan seperti permasalahan
sarana dan prasarna yang masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat di
wilayah perkotaan tersebut sehingga membuat mereka tidak merasa nyaman,
seperti kondisi jalan kecil yang masih berlubang, drainase yang terlalu kecil
sehngga tidak berfungsi lagi bahkan di wilayah tertentu tidak tersedianya drainase,
penimbunan daerah resapan air untuk pembangunan, jaringan pembuangan
sampah yang kurang baik, dll.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 1


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

1.2 TUJUAN DAN SASARAN


1.2.1 Tujuan
Tujuan dari perencanaan tapak perumahan adalah untuk mendukung
penataan dan perkembangan wilayah serta peyebaran penduduk yang proposional
melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai dengan
tata ruang untuk mewujudkan keseimbanganan kepentingan, meningkatkatkan
daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan perumahan
dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, menunjang
pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya serta menjamin terwujudnya
rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi,
teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

1.2.2 Sasaran

Adapun sasaran yang ditempuh oleh penulis dalam studi ini antara lain ;
 mengidentifikasi karakteristik tapak yang layak untuk perumahan,

 mengidentifikasi berbagai komponen-komponen sebagai potensi untuk


dikembangkan dan berbagai kendala yang mempengaruhi tapak untuk
diatasi sehingga akan menghasilkan site perumahan yang potensial untuk
ditempati oleh masyarakat dari berbagai lapisan sosial.

 Mengidentifikasi potensi dan masalah mengenai perumahan pada site.

 Mengidentifikasi kebencanaan yang akan mempengaruhi tapak


perumahan.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap masyarakat. Kelurahan
Aia Pacah, Kecamatan Padang Timur merupakan salah satu arah pandang
masyarakat dan pemerintah kota padang sebagai pusat perkembangan kota padang
dan pelebaran pembangunan, hal ini telah di lampirkan pada RTRW kota padang.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota padang setiap tahunnya,
maka di butuhkan analisa permasalahan yang akan di hadapi baik di site rencana
maupun di luar site rencana dan selalu mempertimbangkan potensi yang ada

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 2


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

berdasar sumber daya alam dan sumber daya mnusiany maupun kendala yang bisa
di jadikan potensi pada site rencana pembangunan perumahan.

1.4 RUANG LINGKUP


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah studi adalah Kelurahan Sungai Sapih yang terletak
di Kecamatan Kuranji.
a. Ruang lingkup wilayah makro
Salah satu kelurahan yang menjadi wilayah Studi Perencanaan Tapak
Perumahan Kelurahan Air Pacah kecamatan Koto Tangah Kota Padang
dengan Luas daerah Kelurahan Air Pacah 14,72 km2. Jarak Kelurahan Air
Pacah ke Pusat Kota, Kecamatan dan Provinsi 12 km2, 9 km2, 11 km2.
 Sebelah Utara : Kel. Lubuk Minturun
 Sebelah Selatan : Kel. Kurao pagang
 SebelahTimur : Kel. Lubuk Minturun
 Sebelah Barat : Kel. Koto panjang ekor koto
Untuk lebih jelasnya, lihat pada Gambar Peta 1.1, administrasi kelurahan
Aia Pacah dibawah ini.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 3


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 4


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

b. Ruang lingkup wilayah mikro


Lokasi site dengan luas 4,6 ha / 46.000 m2 terletak di dalam Kelurahan Aia
Pacah yang memiliki batas-batas site:

 Sebelah Utara : semak belukar


 Sebelah Selatan : jalan
 Sebelah Timur : pemukiman masyarakat
 Sebelah Barat : semak belukar
Untuk lebih jelasnya, lihat pada Gambar Peta 1.2, administrasi site
kkelurahan Aia Pacah dibawah ini.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 5


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 6


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Menyangkut ruang lingkup materi, maka akan dibahas dan dianalisa dalam
kawasan studi ini adalah :
a) Standar-standar perumahan atau studi literature

b) Gambaran umum tentang kawasan studi baik menyangkut data fisik


maupun data nonfisik makro dan mikro

c) Perencanaan site tapak perumahan pada kawasan studi

d) Konsep-konsep pengembangan perumahan

1.5 METODOLOGI PENDEKATAN


1.5.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri data primer dan data sekuder :
 Data primer adalah data yang di ambil langsung dari lapangan baik
melakukan wawancara serta hasil pengamatan langsung dari lapangan.
 Data sekunder adalah data yang di dapatkan dari beberapa informasi
baik dari sumber bacaan maupun informasi lainnya yang didapatkan di
lapangan
1.5.2 Analisa Data
 Analisa faktor fisik alami dan buatan
 Analisis kebutuhan rumah sarana dan prasarana
Proses analisa faktor fisik alami dan buatan merupakan tinjauan dari data-
data eksternal/makro tapak, kemudian tinjauan data-data internal/mikro tapak dan
kajian analisis ini berlangsung dengan interpretasi peta-peta, diagram, grafik atau
evaluasi kembali ke tapak untuk melakukan cross check.
Tahap analisis kebutuhan perumahan adalah lengkap atau tidaknya sarana
dan prasarana dan menghitung jumlah rumah baik berdasarkan tipe dan besar
kavling.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 7


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


BAB I PENDAHULUAN
Yang berisikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup wilayah, dan ruang lingkup studi yang berisikan
pengumpulan data dan isistematika pembahasan.
BAB II STUDI LITERATUR
Bab ini pada dasarnya berupa paduan dalam pembuatan studi ini
dimana pada studi literatur ini berisikan tentang standar-standar
perumahan, kebijakan-kebijakan, dan pengertian perumahan dan
permukiman.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini berisikan tentang gambaran dari tinjauan data fisik dan data
nonfisik baik menyangkut tinjauan makro maupun umum kawasan
studi yang terdiri tinjauan secara mikro.
BAB IV ANALISA
Bab ini berisikan tentang analisis Ekternal dan analisis Internal dari
kawasan studi, dimana yang dianalisis tersebut adalah menyangkut
data fisik dan data nonfisik, juga termasuk analisis kebijakan yang
mempengaruhi perencanaan tapak perumahan serta analisis
kebutuhan unit perumahan, dan analisis lainnya.
Selain itu bab ini juga berisikan tentang konsep rencana berbagai
struktur pembentuk site perumahan tersebut berdasarkan hasil
analisis tapak dari proses sebelumnya.
BAB V KONSEP
Bab ini berisikan tentang peletakan maupun desain yang telah di
rencanakan serta tujuan pembuatan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari beberapa laporan bab yang telah
di buat sebelumnya sehingga dapat di jadikan sebuah rangkuman
secara menyeluruh.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 8


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB II
KAJIAN TEORI

Kajian teori mengenai perumahan dan permukiman membahas mengenai


Undang-Undang perumahan dan permukiman, fungsi perumahan, lingkungan
permukiman dan persyaratan permukiman.
Dasar Hukum Tata Ruang

1. Menurut UU Tata Ruang No. 26 tahun 2007


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor UU RI No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
4. Menurut SKB 3 Menteri : Mendalam negri, Menteri Pekerjaan Umum,
Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Pedoman Pembangunan
Perumahan dan Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang
Berimbang. (Perencanaan Tapak Perumahan) .
5. Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota;
6. Pedoman Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
7. RTRW Kota Padang Tahun 2010-2030;
8. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan
di Perkotaan

2.1 Pengertian Perencanaan Tapak

Perencanaan tapak adalah suatu seni dan ilmu penatagunaan bagian-bagian


suatu tapak/lahan secara teratur, terinci, fungsional dan merupakan suatu proses
yang kreatif yang menghendaki kemampuan mengolah dari berbagai factor-faktor
kemungkinan perencanaan tapak dapat menata dan menentukan bermacam-
macam penggunaan kawasan/fungsional khusus, bangunan, jaringan jalan,
jaringan utilitas dan landscape pada tapak tersebut secara mendetail baik tapak
untuk pariwisata, perkantoran, pendidikan, pusat perbelanjaan, perumahan dan
lain-lain. ( Haryani, 2010:2 )

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 9


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

2.2 Tujuan Perencanaan Tapak Perumahan

Tujuan dari perencanaan tapak perumahan adalah agar tapak dapat berfungsi
secara optimal dan bangunan (rumah-rumah) tertata sedemikian rupa sehingga
secara internal teratur dan secara eksternal dapat bersinergi dengan lingkungan
sekitarnya serta rencana ruang kawasan yang lebih luas dan sejalan dengan
rencana tata ruang kota.

2.2.1 PENGERTIAN RUMAH

Menurut UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman,


rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak
huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya,
serta aset bagi pemiliknya.
Menurut John F.C Turner, 1972, dalam bukunya Freedom To Build
mengatakan, “Rumah adalah bagian yang utuh dari permukiman, dan bukan hasil
fisik sekali jadi semata, melainkan merupakan suatu proses yang terus
berkembang dan terkait dengan mobilitas sosial ekonomi penghuninya dalam
suatu kurun waktu. Yang terpenting dan rumah adalah dampak terhadap penghuni,
bukan wujud atau standar fisiknya. Selanjutnya dikatakan bahwa interaksi antara
rumah dan penghuni adalah apa yang diberikan rumah kepada penghuni serta apa
yang dilakukan penghuni terhadap rumah”.

2.2.2 PENGERTIAN PERUMAHAN


Menurut UU No. 1Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman,
perumahan merupakan kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.(pasal 1
ayat 2). Pembangunan perumahan diyakini juga mampu mendorong lebih dari
seratus macam kegiatan industri yang berkaitan dengan bidang perumahan dan
permukiman.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 10


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

2.2.3 PENGERTIAN PERMUKIMAN


Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 2011 Pasal 1, Permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri dari lebih dari satu perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Jadi, pemukiman adalah suatu wilayah atau area yang ditempati oleh
seseorang atau kelompok manusia. Pemukiman memiliki kaitan yang cukup erat
dengan kondisi alam dan sosial kemasyarakatan sekitar.

2.3 Persyaratan Kawasan dan Lingkungan Perumahan


Kriteria teknis yang menjadi persyaratan penetapan kawasan efektif
perumahan perkotaan (Haryani, 2010: 19) adalah sebagai berikut.

1. Terdapat rencana detail ruang (kawasan lingkungan siap bangun/LISIBA)


yang memuat: luas kawasan, batas kawasan, jaringan primer dan sekunder
prasaran lingkungan, utilitas dalam lingkungan, kavling sarana lingkungan
(ekonomi dan sosial), kavling tanah, pematangan tanah dan rencana
kepadatan penduduk.
2. Komposisi pemanfaatan runga kawasan disesuaikan dengan yang terdapat
di dalam RTRWK. Jika tidak ada maka ketentuannya adalah:
a. Perumahan 50 – 60%
b. Prasarana jalan 15 – 20%
c. Ruang terbuka hijau 15 – 20%
d. Fasilitas dan utilitas 10 – 15%
3. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) total untuk kawasan perumahan
disesuaikan dengan daya dukung tananh dan persyaratan yang tercantum
dalam RTRWK. Jika tidak ada maka ketentuannya adalah:
a. KDB rumah mewah 30 – 50%
b. KDB rumah menengah 15 – 20%
c. KDB rumah sehat sederhana 50 – 70%
4. Kawasan perumahan harus memiliki pusat pelayanan untuk melayani
keperluan penghuninya dan tempat kegiatan usaha terbatas.
5. Kavling rumah

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 11


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

a. Rumah sederhana 54m2 – 200 m2


b. Rumah menengah 200 m2 – 600 m2
c. Rumah sewa 600 m2 – 2.000 m2
6. Garis Sempadan Bangunan (GSB) minimal 2 m dan dibelakang garis ada
pembukaan ata bangunan minimal 2 m2.
7. Deretan kavling maksimum 100 m.
8. Jarak capai terjauh dari kavling ke jalan lingkungan maksimum 100 m.
9. Kawasan perumahan yang dibangun vertikal minimal harus memnuhi
persyaratan kebutuhan ruang untuk perumahan yaitu 10 m2/jiwa.
10. Sarana lingkungan
a. Sarana lingkungan ekonomi:
- Bangunan perniagaan
- Bangunan perbelanjaan
b. Sarana sosial budaya dengan luas bangunan disesuaikan dengan
jenis masing-masing sarana lingkungan menurut kebutuhan
penyediaan dan standar yang ada:
- Bangunan ekonomi
- Bangunan pemerintahan
- Bangunan pendidikan
- Bangunan peribadatan
- Fasilitas rekerasi
- Fasilitas olahraga
- Fasilitas pemakaman
- Fasilitas pertamanan
11. Utilitas terdiri dari listrik, telepon, dan air bersih yang terkait dengan
sistem pengelolaan utilitas perkotaan.
12. Terdapat rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan
lingkungan. Rencana pengelolaan lingkungan berisi:
a. Petunjuk sumber dampak, kegiatan yang berdampak menurut jenis
dan besarnya dampak
b. Faktor lingkunngan yang akan terkena dampak dengan bobot serta
tolak ukurnya

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 12


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

13. Rencana pemantauan lingkungan yang berisi:


a. Identifikasi dampak penting yang diperkirakan akan timbul
b. Sarana faktor dari dampak yang diperkirakan
c. Sarana periode dan pelaksanaan pemantauan
d. Instalansi / pelaksana yang melakukan
14. Prasarana lingkungan yang harus disediakan:
a. Jaringan jalan
b. Jaringan saluran pembuangan air limbah
c. Temapat pembuangan sampah
d. Jaringan saluran air hujan
e. Jaringan air bersih
Kriteria Perumahan dan Pemukiman yang Layak Berkembang atau
dikembangkan:

1. Tidak semua kawasan ekonomis untuk dikembangkan sebagai kawasan


hunian.
2. Tidak semua kawasan tidak produktif cocok untuk dikembangkan sebagai
kawasan pemukiman.
3. Kriteria lokasi bermukim.
Kriteria Lokasi Pemukiman:

1. Dalam RTRW kawasan tersebut ditetapkan sebagai daerah dengan


peruntukan perumahan dan pemukiman.
2. Kawasan perumahan dan pemukiman yang apabila dikembangkan dapat
memberi manfaat bagi pemerintah kota atau kabupaten dalam bentuk :
a. Penigkatan ketersediaan pemukiman yang layak dan terjangkau.
b. Dukungan bagi pembangunan dan pengembangan kawasan
fungsional lain yang memerlukan perumahan danpemukiman.
c. Luas kawasan yang direncanakan mendukung terlaksananya pola
hunian berimbang yaitu tidak menggangu keseimbangan fungsi
kawasan serta upaya pelestarian SDA dan skala kegiatannya
memberikan kesempatan kerja baru.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 13


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

2.4 Syarat Lokasi Pemukiman


1. Lokasinya sedemikian rupa, sehingga tidak terganggu oleh kegiatan
lain seperti kegiatan pabrik, yang umumnya dapat memberikan
dampak polusi udara, ataupun pencemaran lingkungan lainnya.
Misalnya jauh dari tempat pembuangan sampah yang dapat
menimbulkan bau.
2. Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan, seperti pelayanan
kesehatan, pendidikan dan perdagangan. Akses ini dapat ddicapai
dengan membuat jalan dan pengadaan saran transportasi pada
pemukiman tersebut dan akses ini juga harus mencapai perumahan
secara individual dengan mengadakan jalan lokal dan terminal
transportasi tersebut.
3. Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan
dengan cepat dan tidak sampai mengakibatkan genangan air walau
hujan lebat sekalipun. Hal ini hanya memungkinkan apabila saluran
drainase setempat dapat dihubungkan dengan saluran pengumpul atau
saluran utama dari sistem perkotaan. Disamping terkait dengan sistem
pembuangan keluar dari lokasi ini maka sistem yang di dalam juga
harus memenuhi ketentuan teknis sehingga dapat mengalirkan air
dengan mudah.
4. Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa jaringan distribusi
yang siap disalurkan ke masing-masing rumah. Ada juga pemukiman
yang belum mempunyai jaringan distribusi ini, sehingga apabila ingin
membangun perumahan harus berupaya membangun jaringan
distribusi terlebih dulu atau mengadakan pengelolaan air sendiri.
Untuk masyarakat berpenghasilan rendah hal ini tidak memungkinkan
dilakukan karena mereka tidak mampu memikul sambungan. Oleh
sebab itu, akan dilayani dengan pelayanan Hidra Umum. Untuk
pelayanan dengan tangki – tangki atau keran umum ini memerlukan
organisasi/persatuan penghuni untuk dapat mengelola fasilitas ini
dengan bersama.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 14


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

5. Dilengkapi dengan fasilitas air kotor/tinja, yang dapat dibuang dengan


sistem individual yaitu tangki septik dan lapangan rembesan ataupun
tangki septik komunal. Untuk pemukiman dengan bangunan padat,
maka perlu dibuat dengan sistem perpipaan air kotor.
6. Pemukiman harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah secara
teratur agar lingkungan pemukiman tetap nyaman.
7. Dilengkapi dengan fasilitas umum, seperti taman bermain anak-anak,
lapangan atau taman, tempat ibadah, pendidikan dan kesehatan sesuai
dengan skala besarnya pemukiman.

2.5 Standar PerumahanA. Lingkungan I

 Jumlah penduduk lingkungan I adalah 100-250 jiwa


 Jumlah Rumah tangga 20-50 kepala keluarga
 Kondisi diatas kebutuhan lahan perumahan seluas 7.500 m2 : 67,9 %
 Open space (ruang terbuka seluas 200 m2 atau 2,3 %)
 Pada lingkungan I terdapat taman bermain ada satu buah, karna standar
open space adalah 1 m2/penduduk.
 Untruk kebutuhan pelayanan masyarakat tersedia lahan seluas 300 m2
(2,7 %) yang digunakan untuk warung 100 m2 dan lapangan bermain
200 m2.
 Jaringan jalan lahan yang diperlukan adalah 3000 m2 (27,1 %).

Dari rincian penggunaan lahan diatas, maka didapat jumlah


keseluruhannya :

Perumahan : 7.500 m2
Open space : 250 m2
Fasilitas sosial : 300 m2
Jaringan jalan : 3.000 m2 + 11.800 m2

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 15


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

B. Lingkungan II

 Jumlah penduduk adalah 800 - 1000 jiwa


 Jumlah Rumah Tangga 160-200 kepala keluarga
 Luas lahan untuk perumahan dibutuhkan 30.000 m2 ( 65,5 %)
 Open space (ruang terbuka) 800 m2 (2,2 %)
 Lahan yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan
masyarakat 2.750 m2 (6,1%).
 Dengan lahan 2.750 m2 tersebut dapat dibangun
 Sarana pendidikan taman kanak-kanak dengan luas 1.200 m2
 Koperasi seluas 100 m2
 Fasilitas perdagangan berupa pertokohan dengan luas lahan 1.000 m2.
 Fasilitas kesehatan dapat dibangun berupa poliklinik diatas lahan
seluas 200 m2
 Luas lahan untuk jaringan jalan 12.000 m2 (26,2 %)
Total luas lahan yang dibutuhkan pada lingkungan II adalah :

Perumahan : 30.000 m2
Open space : 1.000 m2
Fasilitas sosial : 2.500 m2
Jaringan jalan : 12.000 m2 + 45.950 m2

C. Lingkungan III

 Jumlah penduduk lingkungan III adalah sebanyak 6.000 jiwa.


 Jumlah rumah tangga 1.200 kepala keluarga.
 Jumlah penduduk dan RT maka lingkungan III, membutuhkan
lahan seluas 120.000 m2 (58,9%) untuk perumahan.
 Untuk open space membutuhkan lahan 11.400 m2 (5,9%).
 Fasilitas sosial tersedia dengan luas lahan 24.700 m2 (11,5 %) dan
diatas lahan tersebut akan dibangun adalah :
 Fasilitas pendidikan diatas lahan seluas 11.500 m2

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 16


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

 Fasilitas kesehatan berupa poliklinik dengan luas lahan


1.200 m2
 Fasilitas perdagangan dengan luas lahan 3.000 m2 dan
pertokoan dengan luas lahan 6.000 m2
 Serta sarana peribadatan lahan seluas 1.500 m2.
 Jaringan jalan pada lingkungan III ini membutuhkan lahan seluas
48.000 m2 (23,7%).
Adapun total luas lahan yang tersedia pada lingkungan III :

 Perumahan : 120.000 m2

Open space : 11.400 m2
 Fasilitas sosial : 24.700 m2
 Jaringan jalan : 48.000 m2 + 208.500 m2

2.5.4 POLA JALAN UNTUK PERUMAHAN


Ada beberapam pembagian jalan:

1. jalan penghubung lingkungan perumahan


 Row minimum 13m
 Lebar perkerasan aspal minimum 6m
 Lebar perkerasan bahu jalan minimum 1 m
2. jalan poros lingkungan perumahan
 Row minimum 11m
 Lebar perkerasan aspal minimum 4,5m
 Lebar perkerasan bahu jalan minimum 1m
3. jalan lingkungan II
 Row minimum 3,6m
 Lebar perkerasan minimum 1,5m
Dengan sarana utilitas, jalan merupakan sarana utama yang dibutuhkan
berdasarkan bentuk dan polanya jalan dibagi beberapa type yaitu:

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 17


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

1. Grid Iron
Tipe jalan ini terkesan sederhana dan membosankan dari jalan yang lurus.
Biaya yang diperlukan untuk membuat jalan gradion ini relatif mahal, sedangkan
untuk biaya perawatan cukup murah. Orang biasanya membuat banyak alternatif
dalam penggunaan jalan.

Gambar 2.1 Pola Grid Iron

2. Cul-de-sak

Tipe jalan ini dibentuk agar rumah-rumah yang berhadapan membentuk


suatu ruangan yang membatasi. Panjang jalan ini lebih dari 500 kaki namun
terlalu panjang untuk tujuan pengelompokan yang efektif, kesan kompaknya
hilang dan harus dirancang sebagai jalan lurus denagn perbedaan pengelompokan
perumahan pada lingkaran putar.

Gambar 2.2 Pola cul-de-sak

3. Lengkungan

Jalan ini memberikan kesan pengelompokan yang tidak teratur dan


memberikan kesulitan dalam arus lalu lintas.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 18


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 2.3 Pola Lengkungan

4. Simpangan

Model jalan ini mirip denagn lengkunagn tapi pada jalan simpang ini,
simpangan yang terbentuk terkesan kaku(membentuk sudut) sehingga
memberikan kesan kebosanaan. Tapi untuk pengelompokan rumah biasa lebih
teratur dari pada Lengkung.

Gambar 2.4 Pola Simpangan

5. Loop

Tipe jalan ini ada berbagai kemungkinan yang terjadi utnutk


mengelompokan yang beragam dan menarik pada pensil yang mengelilingi jalan
loop dalam rancangan, baik dari susunan pensil maupun lokasi perumahan.

Gambar 2.5 Pola Loop

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 19


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

2.5.5 POLA RUMAH

Sesuai dengan misinya, Perum Perumnas mengutamakan pembangunan


perumahan tipe-tipe kecil agar dapat terjangkau oleh kelompok masyaratkat
berpenghasilan menengah ke bawah. Selain itu, untuk menciptakan suatu
masyarakat barbaur serta sumber subsidi silang, maka Perum Perumnas
membangun pula rumah-rumah menengah dan besar dalam jumlah yang terbatas.

A. Jenis Rumah
o Rumah sangat sederhana (RSS)
o Rumah sederhana
o Rumah mewah
B. Rumah terbagi beberapa type yaitu:
o Type 36,luas lahan 90 m²
o Type 45, luas lahan 120 m²
o Type 70,luas lahan 11 m x 18 m = 198 m²
o Type 90,luas lahan 13 m x 19 m = 247 m²
o Type 145,luas lahan 6023.1 m x 15 m = 348 m²
C. Untuk perumahan ada standar lebar muka minimum tiap rumah yaitu:
o Rumah tunggal : 6 m
o Rumah gandeng : 3 m
o Rumah deret : 3 m

2.6 KONSEP BERWAWASAN LINGKUNGAN

Standar Lingkungan II

o Jumlah penduduk adalah 1000 jiwa


o Jumlah RT adalah 200 kepala keluarga
o Luas lahan untuk perumahan dibutuhkan 30.000 m² (65,5%)
o Untuk open space (ruangan terbuka) 1000m² (2,2%)
o Luas lahan untuk jaringan jalan 12.000m² (26,2%)
o Lahan yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan
masyarakat 2.750m² dan dengan lahan ini dapat dibangun

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 20


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

o Sarana pendidikan taman kanak-kanak denagn luas 1.200m²


o Koperasi seluas 100m²
o Fasilitas perdagangan yang berupa pertokoan dengan luas 1000m²
o Untuk fasilitas kesehatan dapat dibangun poliklinik diatas lahan
seluas 200m²

Total luas lahan keseluruhan yang dibutuhkan pada lingkungan II adalah:

Perumahan 30.000 m²
Open space 1.000 m²
Fasilitas sosial 2.500 m²
Jaringan jalan 12.000 m²

2.6.1 TIPE RUMAH

Ada beberapa pola/bentuk rumah yaitu:

1. Rumah Tunggal
Rumah kediaman yang mempunyai persil tersendiri dan bangunan
induknya tidak dibangun berimpit dengan batas persil, batas persilnya jelas
kemudian status tanahnya merupakan hak milik, hak guna bangunan, hak
pakai. Bentuknya seperti gambar 2.6. berikut.
Gambar 2.6 rumah tunggal

2. Rumah Gandeng Dua / Kopel


Rumah kediaman yang mempunyai persil tersendiri salah satu bangunan
dindingnya bangunan induknya berimpit dengan salah satu bangunan
tetangga yang bersama merupakan kesatuan terdiri dari dua rumah.
Bentuknya seperti gambar 2.7. berikut.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 21


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 2.7. Gambar Tipe Rumah Gandeng Dua / Kopel

3. Rumah Gandeng Banyak / Bedeng


Rumah-rumah kedua dinding bangunan induknya bergandengan
sehingga berwujud deretan rumah-rumah yang masing-masing mempunyai
persil tersendiri, seperti gambar 2.8. di bawah ini.

Gambar 2.8. Gambar Tipe Rumah Gandeng Banyak / Bedeng

4. Rumah Susun
Rumah yang dibangun secara vertikal dengan maksimum bangunan
berlantai empat, tanahnya milik bersama. Bentuknya seperti gambar 2.8.
berikut.

Gambar 2.9 Gambar Tipe Rumah Susun

5. Condominium
Rumah yang kepemilikannya sendiri-sendiri tiap lantai dan tanah
milik bersama, umumnya terdapat di pusat-pusat kota di kawasan strategis.
Bentuknya.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 22


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 2.10 Gambar Tipe Rumah Condominium

6. Flat
Yang bangunan rumah terdiri dari dua lantai, dengan kepemilikan satu
unit untuk satu lantai kemudian tanahnya milik bersama, dengan bentuk
seperti gambar 2.2.3 berikut.

Gambar 2.11 Rumah Tipe Flat

7. Maisonette
Suatu perumahan setiap rumahnya berderet-deret, yang mana terdiri
dari dua lantai dan tiap kaplingnya milik masing-masing penghuni, dengan
bentuk seperti gambar 2.2.4 berikut.

Gambar 2.12 Gambar Tipe Rumah Moisonette

Berdasarkan ukuran luas rumah, maka rumah terbagi atas beberapa tipe
yaitu:

a. Tipe 36 luas lahan 90 m2


b. Tipe 45 luas lahan 120 m2
c. Tipe 70 luas lahan 11 m x 18 m = 198 m2

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 23


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

d. Tipe 90 luas lahan 13 m x 19 m = 247 m2


e. Tipe 145 luas lahan 23,2 m x 15 m = 348 m2
Standar lebar muka minimum tiap rumahnya, yaitu:

a. Rumah tinggal :6m


b. Rumah gandeng dua :3m
c. Rumah gandeng banyak :3m

2.7 STANDAR DRAINASE, LISTRIK, SAMPAH, DAN TELEPON

A. Drainase

1. Sistem Drainase Permukaan


Pada sistem ini limpasan dari daerah yang diperkeras dan daerah yang
tidak diperkeras ditampung dan dibawa keluar tapak oleh saluran drainase
permukaan. Saluran ini dirancang sehingga erosi tidak terjadi. Kasar
permukaan dapat mengurangi kecepatan limpasan. Pengurangan kecepatan
ini menguntungkan tetapi pada kondisi tertentu permukaan saluran harus
diperkeras untuk mencegah erosi dalam saluran. Saluran terbuka berbentuk
satu / dua lingkaran dengan ukuran minimum 20 cm, kemiringan saluran 2
% dengan kedalaman saluran 40 cm.

2. Sistem Drainase Bawah Tanah Tertutup


Sistem drainase bawah tanah tertutup menerima limpasan dari daerah
yang diperkeras, maupun yang tidak diperkeras dan membawanya kesebuah
saluran sisi tapak. Keuntungan sistem ini antara lain volume dan kecepatan
limpasan meningkat akibat pembuangan dapat ditampung sebelum
limpasan, mengakibatkan kerusakan erosi pada tapak. Keterbatasannya
antara lain kecepatan limpasan meningkat dari biasanya, sedimen tidak
tersaring dari limpasan, akibatnya titik-titik limpasan dikeluarkan dari
sistem akan rentan terhadap erosi dan sedimentasi. Kemiringan saluran
minimum 2 % dan kedalaman saluran 30 cm.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 24


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3. Sistem Drainase Bawah Tanah Dengan Penampungan Pada


Tapak
Alternatif sistem ini mewakili keuntungan seperti halnya sistem
drainase tertutup bawah tanah yang menggunakan pengendalian erosi pada
tapak, tetapi kerusakan di luar tapak dapat dihindari selain memperlambat
dampak erosi dan sedimentasi dari sistem drainase tertutup, maka sistem ini
dikendalikan oleh tempat penampung di dalam tapak sangat mengurangi
dampak tersebut.

4. Sistem Drainase Kombinasi


Pada sistem ini limpasan dari ruang terbuka dikumpulkan pada saluran
drainase permukaan, sementara limpasan dari daerah yang diperkeras
dikumpulkan pada drainase tertutup

B. Listrik

Fasilitas listrik dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dan


peningkatan mutu kehidupan dan penghidupan kepada masyarakat di
lingkungan perencanaan. Dalam menggunakan listrik beban tersambung
5VA/unit. Dengan ketentuan masing-masing tipe :

- Tipe 145 : 6800 VA / unit


- Tipe 90 : 4500 VA / unit
- Tipe 70 : 2500 VA / unit
- Tipe 45 : 1300 VA / unit
Beban yang tersambung pada perumahan :

- Rumah besar : 2500 VA / unit


- Rumah sedang : 1300 VA / unit
- Rumah kecil : 450 VA / unit
Beban yang tersambung pada sarana kesehatan :

- Apotek : 1300 VA / unit


- Balai pengobatan : 125.000 VA / unit
- BKTA / rumah sakit : 10.600 VA / unit
Beban penyambungan pada sarana pendidikan :

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 25


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

- TK : 1300 VA / unit
- SD : 3500 VA / unit
- SLTP : 10600 VA / unit
- SMU : 10600 VA / unit
- Perguruan tinggi : 25000 VA / unit
Sistem jaringan listrik terdiri dari:

- Bangunan pembangkit
- Gardu induk
- Gardu induk ekstra tinggi
- Saluran udara ekstra tinggi
- Jaringan transmisi menengah

C. Sampah.

Dalam menangani persamahan persampahan dapat terlihat dari jenis


dan volume sampah serta kapasitas angkut:

Table 2.1

Sumber volume sampah berdasarkan sumbernya


No Sumber Sampah Standar yang Digunakan
1. Perumahan 2-41/orang/hari
2. Perdagangan Modern 0,5-2 1/m²/hari
3 Industri dan Rumah Sakit 0,5-2 1/orang/hari
4. Pendidikan 0,2-0,5 1/murid-guru-dosen/hari
5. Peribadatan 0,2-2 1/orang/hari
6. Perkantoran 0,5-2 1/pegawai/hari
7. Fasilitas Umum Lainnya 0,5 1/orang/hari
8. Sapuan Jalan dan selokan 0,2-0,5 1/m/hari
9. Taman Kota 0,2-0,5 1/m²/hari
10. Pasar Tradisional/Rakyat 0,2-0,61 1/orang/hari
Sumber : diktat perencanaan tapak

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 26


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Kapasitas angkut sarana persampahan:

1. Dump truck (besar) : 6-7 m³


2. Container : 5 m³
3. Truck Kecil : 1,5-2 m³
4. Gerobak Smpah : 0,5 m³

d. Telepon
Standar kebutuhan telepon:

a. Untuk kebutuhan domestik 60 % dari jumlah KK dilayani oleh telepon


umum, ini dibagi per 100 KK, sedangkan 40 % untuk kebutuhan
telepon sambungan langsung yaitu 1 rumah dilayani oleh 1 satuan
sambungan dengan target pelayanan hanya 40 % dari jumlah total
penggunaan rumah tangga.
b. Untuk kegiatan komersil / non perumahan diperkirakan jumlah
telepon yang dibutuhkan adalah melebihi jumlah telepon yang
dibutuhkan pada kawasan perumahan.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 27


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 Gambaran Umum Makro


3.1.1 Kondisi Fisik
3.1.2 Letak Geografis dan Administrasi

Kelurahan Air Pacah merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di


Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Secara geografis Kelurahan Air Pacah
membentang antara 0°58'4'' LS. Dengan Luas adalah ±14.72 Km2.
Sedangkan secara geografis Kelurahan Air Pacah berada dalam lingkup
sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Lubuk Minturun
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kurao Pagang
 Sebelah Timur berbatasan dengan Lubuk Minturun
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.1 Peta
Administrasi Kelurahan Air Pacah berikut :

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 28


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 29


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.2.1 Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan yang terdapat di kelurahan aie pacah adalah kawasan
terbangun dan kawasan non terbangun. Kawasan terbangun yang ada di
kelurahan aie pacah adalah terdapat perkantoran, sekolah, peribadatan dan
permukiman penduduk. Sedangkan kawasan non terbangun yang terdapatnya
sawah, lahan kosong dan semak belukar.

3.1.2.2 Hidrologi
Kelurahan Aie Pacah pada umumnya memiliki sumber air bersih yaitu dari
air tanah (sumur gali) kondisi air tanah nya cukup memprihatinkan karena
bewarna, dan tidak selayaknya dikonsumsi sebagai air minum, masyarakat
memanfaatkan air tanah cuma untuk keperluan rumah tangga seperti mandi,
mencuci, dan kakus. Sedangkan air yang dikonsumsi untuk air minum
masyarakat memilih untuk membeli, dan ada juga masyarakat yang
memanfaatkan PDAM sebagai sumber air bersihnya.

3.1.2.3 Klimatologi
Kelurahan ini memiliki suhu 22,0ºC – 31,7 ºC dan curah hujan 384,88
mm/bulan.

3.1.3 Fisik Buatan Makro


3.1.3.2 Sarana dan Prasarana
a. Pendidikan
Sarana Pendidikan di kelurahan Aie Pacah sudah tersedia, dan mencukupi
kebutuhan penduduk usia sekolah. yang terdiri dari universitas, SD, dan TK,
TPA,TPSA, dan MDA

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 30


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.1
Sarana Pendidikan

Sumber: Hasil Survei, 2016


b. Peribadatan
Sarana peribadatan pada kelurahan Aie Pacah hanya di peruntukkan untuk
agama islam saja yang terdiri dari 6 masjid dan 12 langgar.

Gambar 3.2

Sarana Peribadatan

Sumber: Hasil Survei, 2016

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 31


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.1
Grafik Jumlah Sarana Peribadatan Kelurahan Air Pacah

Sarana Peribadatan
Mesjid Mushola Gereja Langgar

42%

58%

Sumber: Koto Tangah dalam angka,2015

c. Kesehatan
Hasil dari survey primer ternyata jarak dari site studi dengan rumah sakit
yaitu ± 700 m, yang bisa di kategorikan jaraknya tidak terlalu jauh. Dan dapat
disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan untuk penduduk sudah bisa
terpenuhi.

Gambar 3.3
Sarana Kesehatan

Sumber: Hasil Survei, 2016

Tabel 3.1
Jumlah Sarana Kesehatan
Kelurahan Air PacahTahun 2015
Puskesmas Pustu Toko Obat Posyandu
- 1 1 8
Sumber: Kelurahan Air Pacahdalam angka, 2015

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 32


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.2
Grafik Jumlah Sarana Kesehatan Kelurahan Air Pacah

SaranaKesehatan
Puskesmas Pustu Toko Obat Langgar

10%

10%

80%

Sumber: Kelurahan Air Pacah dalam angka, 2015

3.1.3.3 Prasarana
a. Jaringan listrik
Pada kelurahan Aie Pacah untuk prasarana listrik sudah terpenuhi, karena
rata-rata penduduk menggunakan PLN sebagai sumber energi listrik.

Gambar 3.4
Jaringan Listrik

Sumber: Hasil Survei, 2016

b. Jaringan Telepon
Pada kelurahan Aie Pacah sudah terdapat jaringan telepon/telekomunikasi.
Namun saat ini kebanyakan penduduk sudah menggunakan telepon genggam.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 33


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.5
Jaringan Telepon

Sumber: Hasil Survei, 2016

c. Jaringan Jalan
Jalan pada kelurahan ini terdapat jalan By Pass dan jalan kolektor. Kondisi
jalan By Pass yaitu jalan yang bebas hambatan, Sedangkan kondisi jalan
kolektor masih terdapat genangan air dan berlobang, itu membuat akses
menjadi terhamba.

Gambar 3.6
Jaringan Jalan

Sumber: Hasil Survei, 2016

d. Jaringan Air Bersih


Air bersih merupakan unsur paling utama yang dibutuhkan manusia untuk
melakukan aktivitas sehari-hari, dengan meningkatnya taraf hidup berarti
meningkat pula kebutuhan terhadap air bersih.
Pada kelurahan ini sudah tersedia kebutuhan air bersih yang bersumber
dari PDAM, tidak hanya air bersih dari PDAM tetapi kebutuhan penduduk
juga dapat terpenuhi oleh sumur gali.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 34


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.7

Jaringan Air Bersih

Sumber: Hasil Survei, 2016

e. Jaringan Persampahan
Kelurahan ini memiliki tempat penampungan sementara (TPS) yang
berjarak dari lokasi site yaitu ± 100 M. Dengan keadaan yang tidak terawatt
dan sampahya berserakan di luar TPS yang telah disediakan.

Gambar 3.8
Jaringan Persampahan

Sumber: Hasil Survei, 2016

f. Jaringan Drainase
Saluran drainase pada kelurahan ini pada umumnya masih memanfaatkan
saluran drainase alami.

Gambar 3.9

Jaringan Drainase

Sumber: Hasil Survei, 2016

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 35


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.2 Gambaran Umum Mikro


3.2.2 Kondisi Fisik
3.3.2 Batas Administrasi

Lokasi site ini berada di Kelurahan Air Pacah.site ini memiliki luas 4,64
Ha atau 46.400 m2, yang secara geografis berada pada 0° 58‘’ Lintang Selatan dan
100° Bujur Timur dan terletak di dataran dengan kondisi kemiringan tanah rata-
rata landai (kurang dari 15°). Lokasi site ini berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan semak belukar


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan
 Sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman masyarakat
 Sebelah Barat berbatasan dengan semak belukar
Gambar 3.10 Batas Site

Utara Selatan

Barat Timur
Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.2 Peta Batas Site
Perencanaan Tapak Perumahan.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 36


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 37


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 38


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.2.1.1 Pengunaan Lahan

Untuk penggunaan lahan didalam site secara umum digunakan untuk


bangunan rumah warga, gedung peribadatan, jalan, serta kebun warga yang berada
di sekitar site dan lahan kosong.

3.1 Tabel Presentase Guna Lahan


NO Jenis Guna Lahan Luas %
1. Terbangun
- Pemukiman 0,01
2 Belum terbangun
- Kebun campuran 0,02
- Semak belukar 4,02
Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Gambar 3.11 Penggunaan Lahan

Kebun Lahan kosang

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Utuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.3 Pet Gena Lahan
Site Perencanaa Tapak Perumahan.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 39


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 40


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.1.3 Hidrologi

Di Perbatasan site ini terdapat sebuah drainase.drainase tersebut banyak


dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan kebun masyarakat.Untuk hidrologi
masyarakat yang berada pada site ini memanfaatkan PDAM.

Gambar 3.12 gambar hidrologi

Sumber : Hasil Survei L apangan, Tahun 2016

3.1.1.4 Vegetasi

Jenis vegetasi di lokasi site berupa tanaman pisang, pepaya , kelapa, coklat
dan tanaman-tanaman musiman.

Gambar 3.13 Pisang

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 41


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.3.1.5 Topografi

Lokasi site terletak di Kelurahan Air Pacah dengan luas site 4,6 Ha.
Bertopografis landai sehingga berpotensi untuk di jadikan kawasan bangunan dan
arah aliran ke sungai dari timur ke selatan. Site cocok untuk kawasan bangunan
karena jauh dari kawasan pantai.

Gambar 3.14 Topografi

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.3.1.6 Jenis Tanah

Keadaan geologi site ini merupakan dataran rendah. Jenis tanah di lokasi
site adalah tanah Latosol. Bentuk fisik dari jenis tanah di lokasi site ini adalah
jenis tanah yang tidak cocok untuk di peruntukan sebagai lahan pertanian karena
stuktur tanah latosol ini terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang
memiliki butir kasar dan berkerikil

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 42


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.15
Tanah Latosol

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.5. Peta Jenis Tanah
Site Perencanaan Tapak Perumahan.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 43


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 44


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.3.1.7 Ketinggian
Site yang terletak di Kleurahan Air Pacah memiliki ketinggian antara5-9
meter diatas permukaan laut.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.6. Peta Ketinggian
Site Perencanaan Tapak Perumahan.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 45


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 46


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.3.2 Sarana
3.3.2.5 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di dalam site ini tidak ada, tetapi ada
sarana pendidikan yang berada di luar site yaitu PAUD dan Pesantren.

Gambar 3.16 Sarana Pendidikan

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.2.2 Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang terdapat di dalam site tidak ada, tetapi ada sarana
peribadatan diluar site yaitu Mesjid.

Gambar 3.17 Mesjid

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.2.3 Sarana kesehatan

Di dalam site sarana kesehatan tidak ada, akan tetapi ada sarana
kesehatan yang berada di luar site yaitu poskeskel yang terdapat pada rumah
mayarakat sekitar.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 47


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.18 Poskeskel

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.2.4 Sarana perkantoran

Sarana perkantoran yang terdapat di dalam site ini tidak ada, sedangkan
sarana perkantoran yang berada di luar site yaitu kantor Bapedalda.

Gambar 3.19 Kantor Bapedalda

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.2.5 Sarana Perdagangan dan Jasa

Pada diluar kawasan site ini terdapat sarana perdagangan dan jasa yaitu
toko dan minimarket yang dibuka oleh masyarakat itu sendiri.sedangkan untuk
didalam site tidak terdapat sarana perdagangan dan jasa.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 48


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.20 Miinimarket

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.3 Prasarana
3.1.3.1 Prasarana Listrik

Kebutuhan akan listrik sangatlah penting untuk jaringan listrik pada lokasi
site ini sudah tersedia dan rata-rata rumah yang berada di sekitar site telah dialiri
listrik. Jadi kebutuhan akan listik di lokasi sekitar site sudah sangat memadai.

Gambar 3.21 Prasarana Listrik

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.7 Peta Jaringan
Listrik Site Perencanaan Tapak Perumahan

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 49


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 50


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.3.2 Telepon
Di lokasi site belum tersedia sedangkan disekitar site sudah tersedia
beberapa tiang jaringan telepon, tetapi masyarakat tidak banyak mengunakan
telepon, karena zaman yang telah maju, masyrakat cenderung mengunakan
telepon gengam (HP) yang mudah dibawa kemana saja.
Gambar 3.22 Jaringan Telepon

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

3.1.3.3 Persampahan

Persampahan merupakan permasalahan besar karena setiap harinya


masyarakat akan menghasilkan sampah baik itu sampah organik maupun
sampah anorganik, untuk itu perlu disiasati. Pada kawasan studi sampah yang
paling memdominan adalah sampah anorganik karena site ini merupakan
sebagian besar kebun dan beberapa lahan kosong. Sampah ini di hasilkan oleh
perkebunan warga,sampah sehari-hari warga dan semak-semak yang ada di
dalam site. Warga yang berada didalam site memproses sampah mereka
dengan cara membakar sampah tersebut.Berikut adalah sampel titik
persampahan di lokasi site.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 51


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Gambar 3.23 Persampahan

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.8 Persampahan
site kelurahan air pacah.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 52


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 53


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.2.4.2 Prasarana Jalan

Untuk daeah sekitar site terdiri dari prasarana jalan Aspal dan Tanah atau
Kerikil.

Gambar 3.24 Aspal dan Tanah kerikil

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.9 Perencanaan
Jalan dibawah ini.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 54


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 55


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.3.4 Drainase

Saluran drainase di dalam lokasi site rata-rata menggunakan drainase


terbuka atau alami dan belum berfungsi dengan baik. Banyak drainase yang
tersumbat dan meresap ke tanah. Akibatnya air limbah rumah tangga tergenang
untuk waktu yang lama dan menimbulkan bau yang tidak sedap juga menjadi
tempat berkembang biaknya nyamuk yang mengakibatkan penyakit.

Gambar 3.25 Saluran Drainase

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.10 Prasarana
Drainase.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 56


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 57


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.3.5 Air Bersih

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia terutama


kebutuhan untuk air bersih. Sumber air bersih yang digunakan oleh masyarakat di
lokasi site umumnya adalah PDAM, dan sebagian kecil menggunakan sumur
galian, karena air dari sumur galian rata-rata berwarna kuning dan berbau busuk,
meski ada beberapa rumah yang air dari sumur galiannya tidak berbau busuk
tetapi tetap saja berwarna kuning. Itulah sebabnya masyarakat di lokai site
umumnya menggunakan air bersih dari PDAM.

Gambar 3.26 Prasarana Air Bersih

PDAM Sumur Galian

Sumber : Hasil Survei Lapangan, Tahun 2016

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Gambar 3.11 Perencanaan
Air Bersih.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 58


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 59


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

3.1.4 Penduduk Calon Penghuni

Perencanaan pembangunan perumahan yang akan dibangun disediakan


bentuk/tipe rumah yang berbeda dan terjangkau oleh masyarakat tersebut sesuai
dengan penghasilannya. Perumahan ini diperuntukan untuk semua kalangan
karena semuanya berhak untuk memiliki rumah, mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat tentunya dengan tipe yang berbeda-beda akan tetapi
perumahan ini di khususkan untuk dosen karena lokasi site berada tidak jauh dari
Universitas Baiturahmah,Universitas Bung Hatta dan Universitas Terbuka maka
akan lebih mudah bagi Dosen untuk pergi bekerja dengan akses perumahan di
dekat kampus dengan menggunakan konsep modern yang memanfaatkan sarana
dan prasarana yang ada tanpa merusak alamnya. Perumahan ini menggunakan
konsep hunian berimbang yaitu rumah mewah, sedang dan sederhana.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 60


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB IV
ANALISIS
4.1 ANALISIS KEBIJAKAN
Berdasarkan RTRW Kota Padang 2010 – 2030 dan RDTR Kelurahan Aia
Pacah. Kawasan studi yang terletak pada Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto
Tangah adalah kawasan pengembangan yang dijadikan sebagai pusat
pemerintahan Kota padang, kawasan pusat olahraga, dan kawasan pendidikan,
pusat pelayanan ekonomi, dan pusat kegiatan sosial-budaya
Dalam kebijakan pemerintah juga disebutkan bahwa Kelurahan Air Pacah
Kecamatan Koto Tangah termasuk dalam Zona hijau atau daerah yang aman dari
Tsunami.maka dari itu lokasi site perencanaan termasuk dalam lokasi yang
strategis dan bagus untuk pengembangan kawasan perumahaan.

4.2 ANALISIS FISIK ALAMI


4.2.1 ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN
Guna lahan di lokasi site perencanaan Ini terdiri dari kawasan terbangun dan
tidak terbangun, kawasan terbangun terdiri dari perkebunan campuran, 2 unit
rumah dan kawasan tidak terbangun nya adalah semak belukar.
Namun semua penggunaan lahan yang ada pada site tersebut akan
dihilangkan, dan akan direncanakan sesuai konsep yang telah dipilih agar
perencanaan tapak perumahan nantinya teratur berdasarkan aturannya.

4.2.2 ANALISIS KLIMATOLOGI


Seperti yang kita ketahui indonesia merupakan negara tropis yang hanya
mengenal dua iklim yaitu musim kemarau dan musim hujan Temperatur di
Kelurahan Air Pacah berkisar antara 22,00 C sampai 31,70 C. Meskipun tempratur
udara pada waktu tertentu mengalami peningkatan namun tempratur udara di
Kelurahan Air Pacah masih terbilang cukup stabil, dibandingkan daerah-daerah
kawasan pantai di Kota Padang. Untuk curah hujan di Kelurahan Air Pacah rata-
rata 384,88 mm/bulan (mm/mounth). Untuk di lokasi site ketika musim hujan
datang dengan intensitas hujan yang tinggi maka akan terjadi banjir, namun

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 61


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

permasalahan banjir ini dapat di antisipasi dengan menyediakan sistem drainase


yag baik.

4.2.3 ANALISIS JENIS TANAH


Fakta di lapangan pada lokasi site perencanaan jenis tanah yang ada pada
lokasi site ini adalah latosol yang merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan
lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Penampangnya besar dan berbentuk kerikil,
pasir atau batu-batuan kecil, karena sedikit sekali mengalami perubahan struktur
atau profil dari batuan asal. Dari hasil analisis tersebut jenis tanah ini baik dalam
memberikan daya dukung untuk dilakukan nya pembangunan kawasan perumahan
karena jenis tanah latosol ini tidak cocok untuk pertanian..

4.2.4 ANALISIS TOPOGRAFI


Topografi merupakan studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek
lain. Dan pada site perencanaan kali ini bentuk permukaan tanah yang ada di sini
relative datar, dan kondisi site aman untuk dibangun sebuah perumahan karena
masuk dalam klarifikasi kemiringan antara 0-15 % sehingga pembangunan
perumahan pun bisa di lakukan di seluruh site ini.

4.2.5 ANALISIS VEGETASI


Pada lokasi site perencanaan vegetasi yang terrdapat disini adalah, pohon
pisang,pepaya, pohon kelapa, ubi,cokelat, rambutan beberapa tanaman musiman
lainnya. Vegetasi ini tidak akan dipertahankan dan akan digantikan dengan
vegetasi yang baru, seperti pohon pinus, dan pohon pohon yang dapat membuat
sejuk suasana di lingkungan perumahan, agar calon penghuni perumahan dapat
merasa nyaman tinggal dilingkungan perumahan yang direncanakan.

4.3 ANALISIS KONDISI SARANA


4.3.1 ANALISIS KESEHATAN
Pada lokasi site tidak terdapat sarana kesehatan, namun disekitar lokasi
site terdapat 1 puskeskel ( Pusat Kesehatan Keliling) dengan jarak dari lokasi site
Ke Puskesel itu ± 200 m dan 1 Rumah sakit yaitu RumahSakit Siti Rahma dengan

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 62


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

jarak dari lokasi site ke rumah sakit ± 500 Meter. Brdasarkan hal itu, untuk
rencana pembangunan perumahan ini tetap akan dibangun fasilitas kesehatan
berupa poliklinik. Alasan pembangunan fasilitas kesehatan ini untuk menunjang
kesehatan calon penghuni, terutama calon penghuni rumah sehat sederhana.

4.3.2 ANALISIS PENDIDIKAN


Pada lokasi site tidak terdapat sarana pendidikan, namun di sekitar lokasi
site terdapat beberapa sarana pendidikan yaitu 1 Pendidikan Anak Usia Dini
(Paud) dan 1 Unit pondok pesantren. Namu berdasarkan standar dan analisis yang
dilakukan pada lingkungan ll ini dibutuhkan fasilitas pendidikan berupa Taman
Kanak-Kanak. Dalam perencanaan pembangunan perumahan ini tetap dibangun
fasilitas pendidikan, untuk memudahkan calon penghuni nantinya.

4.3.3 ANALISIS PERIBADATAN


Di Lokasi site ini tidak terdapat sarana peribadatan, namun pada
pembangunan perumahan ini akan di rencanakan pembangunan fasilitas
peribadatan berupa mushollah agar calon penguhi dapat terlayani dengan baik,
dengan adanya tempat ibadah yang dekat dengan tempat tinggalnya.

4.4 ANALISIS KONDISI PRASARANA


4.4.1 ANALISIS AIR BERSIH
Pada loksi site, kondisi prasarana air bersih sudah cukup baik dan mampu
melayani semua penduduk di sekitar loksi site, yang bersumber dari air PDAM.
Dalam rencana pembangunan perumhan ini akan tetap menggunakan air yang
bersuber dari PDAM, dan akan dialirkan menggunakan pipa bawah tanah, agar
tidak mengganggu jalan. Jaringan air bersih ini diarirkan tepatnya dekat GSB

4.4.2 ANALISIS PERSAMPAHAN


Di lokasi site tidak terdapat TPS (Tempat Pembuangan Sampah) . hanya
saja warga yang bermukim disana membuang dan membakar sampah di semak
belukar sekitar lokasi site. dampak dari pembakaran dan pembuangan sampah

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 63


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

yang sembarangan ini tidak baik bagi lingkungan di sekitar dan juga menggangu
masyarakat yang ada sekitar lokasi site.
Untuk itu, agar persampahan di lokasi site menjadi lebih baik dan ramah
lingkungan maka akan dibuat tempat sampah di setip rumah (tong sampah) yang
letaknya didepan rumah calon penghuni site nantinya, dan sampah dari TPS
tersebut akan diangkut oleh petugas pengangkut sampah dengan enggunakan truk
kecil untuk selanjutnya dibawa ke TPS ( Tempat Pembuangan Sementara)

4.4.3 ANALISIS DRAINASE


Pada lokasi site, drainase yang ada di disini hanya drainase alami, kondisi
drainase tersebut cukup memprihatinkan, karena kurang berfungsi dengan baik
dan terbukti pada saat intensitas curah hujan yang tinggi, aliran drainase tidak
lancar dan mengalami penyumbatan karena drainase ini banyak ditumbuhi
rumput, bahkan didalam drainasenya banyak ditemukan sampah plastik. Untuk itu
perlu di perhatikan kodisi drainase agar tidak menimbukan genangan air yang
dapat menganggu kenyamanan calon penghuni. Dalam rencana pembangunan
peumhan akan sediakan drainase sekunder dengan lebar 50cm dan kedalamannya
60cm yaitu drainase terbuka, dan drainase primer dengan lebar 70cm dam
kedalaman 70cm yaitu drainase terbuka. Dengan mengikuti pola jalan atau disebut
juga pola jaring-jaring.

4.4.4 ANALISIS LISTRIK


Didalam lokasi site belum terdapat tiang listri, namun tiangg listrik itu
berada di luar site dan jaringan listrik itu akan etap dipertahankan. Tapi dalam
rencana pembangunan perumahan di dalam site ini perlu di sediakan tiang listrik
yang memiliki jarak antara 30-60 m, untuk memenuhi kebutuhan calon penghuni
nantinya.

4.4.5 ANALISIS TELEPON


Di lokasi site ini belum ada tiang teleponataupun tower jaringan telepon.
Dalam perencanaan pembangunan kawasan perumahan, jaringan telepon akan
disediakan bagi calon penghuni. Dan penyediaan tiang telepon itu nantinya akan

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 64


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

disatukan dengan tiang listrik. Agar calon penghuni nantinya dapat terlayani
dengan adanya jaringan telepon dengan baik dan maksimal.

4.4.6 ANALISIS JALAN


Pada site plant kelurahan aia pacah ini belum terdapat jalan, karena
didalam site hanya berupa lahan kosong, semak belukar dan kebun campuran.
Terdapat 2 pemukiman yang kondisi jalannya masih dengan perkerasan tanah.
Jadi dalam perencanaan tapak perumahan ini akan di sediakan jalan yang sesuai
dengan standar yang ada. Jalan penghubung lingkungan dengan lebar
10m+median 1m dan GSB 4m, jalan poros lingkungan dengan lebar 5m dan GSB
3,5m, dan jalan lingkungan dengan lebar 4m dan GSB 3m. Dan terdapat satu jalan
lingkungan yang berada di rumah sehat sederhana dengan lebar jalan 2m kiri
kanan yang memiliki median dengan lebar 2m.

4.5 ANALISIS KEBUTUHAN RUMAH

Lingkungan II

Tabel 4.1
Kebutuhan Ruang Site Air Pacah
No Kebutuhan Standar Analisis Sisa

65,5 % (31.004,5
1 Perumahan 30.393 m2 172 m2
M2)

2 Open Space 2,2 % ( 1.041 M2) 1.021 m2 -


Fasilitas Sosial:
 TK
 Koperasi
3 6,1 % ( 2.887 M2) 2.830 m2 19 m2
 Toko
 Poliklinik
 Mushalla

26,2 % (12.401
4 Jaringan Jalan 12.157 m2 -
M2)

Total 51.700 m2 46,400 m2 3.366,5 m2

Sumber : Hasil Analisis 2016

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 65


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Untuk standar lingkungan II jumlah rumah tangga yang ditampung 160-


200 KK, Untuk jumlah rumah tangga yang akan ditentukan adalah 165 KK. Jika
diperkirakan 1 KK dengan jumlah keluarga 5 orang maka jumlah penduduknya
menjadi 825 jiwa. maka rumah yang akan dibangun berdasarkan konsep Hunian
Berimbang 1:2:3. Dengan perhitungan yaitu :
Dan luas untuk kavling setiap jenis rumah
 Rumah mewah : 1/6 x 165 KK = 28 unit
 Rumah sedang : 2/6 x 165 KK = 55 unit
 Rumah sehat sederhana : 3/6 x 165 KK = 82 unit
Tipe dalam membangunan kawasan perumahan yaitu
o Rumah mewah tipe 110 dengan luas lahan 315 m²
o Rumah sedang tipe 54 dengan luas lahan 266 m2
o Rumah sehat sederhana tipe 48 dengan luas lahan 154 m2
Dengan perbandingan 1 : 2 : 3, maka jumlah rumah dan luas tanah untuk
rumah adalah sebagai berikut .
- Rumah Mewah
285 m² X 28 unit rumah = 7.980 m² (19m x15 m)
- Rumah Sederhana
208 m² X 55 unit rumah = 11.440 m² (16m x13 m)
- Rumah Sehat Sederhana
130 m2 X 82 unit rumah= 10.660 m2 (13m x 10 m)
Jadi total luas lahan yang akan dimanfaatkan untuk rumah adalah
7.980 m² + 11.440 m² + 10.660 m² = 30.080 m². Sisa luas lahan adalah 313 m².
Sisa lahan tersebut diperuntuhkan untuk open space.

Kebutuhan fasilitas

Persyaratan penyediaan lahan untuk fasilitas sosial pada standar lingkungan


II yaitu seluas 6,1 %. Maka luas lahan yang dibutuhkan yaitu:
6,1 % × 46.400 m² = 2.830 m²
Yang termasuk di dalam fasilitas sosial tersebut yang akan dibangun yaitu
TK, Musholla, Koperasi, Toko dan Poliklinik.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 66


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

 Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan ( TK)


Dalam standar Lingkungan II untuk sarana pendidikan yang diperlukan
adalah sarana pendidikan TK. Dengan rincian luas sarana pendidikan
berdasarkan perhitungan
39,09 % x 2.830= 1.106 m²
 Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan(Poliklinik)
Dalam standar Lingkungan II untuk sarana kesehatan yang diperlukan
adalah Poliklinik. Poliklinik dengan perhitungan 6,51 % x 2.830 m² =184

 Analisis Kebutuhan Koperasi
Dalam standar Lingkungan II untuk kebutuhan fasilitas sosial yang
diperlukan adalah koperasi. 3,26 % x 2.830 m² =92 m²
 Analisis Kebutuhan Toko
Dalam standar Lingkungan II untuk kebutuhan fasilitas sosial yang
diperlukan adalah Toko.
Dengan perhitungan 32,57 % x 2.830 m²= 922 m²
 Analisis peribadatan
Dalam standar Lingkungan II tidak ada sarana yang di peruntuhkan untuk
peribadatan, tapi keberadaan sarana peribadatan di luar kawasan site
terlalu jauh jaraknya diperlukan penyediaan sarana peribadatan.
Berdasarkan kondisi penduduk beragama islam, maka disediakan lahan
untuk sarana peribadatan berupa mushalla dengan perhitungan sebagai
berikut :
Mushalla : 18,57 % x 2.830 m2 = 526 m²
 Analisis Open Space
Untuk stadar perumahan lingkungan ll, ebutuhan open space seluas 2,2%
dari luas lahan. Berikut perhitungannya :
2,2% x 46.400 m2 =1.020,8m2

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 67


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

4.6 ANALISIS KEBUTUHN SARANA DAN PRASARANA

4.6.1. Air Bersih

Didalam memenuhi kebutuhan akan air bersih untuk ke 180 unit rumah
yaitu dengan melihat kebutuhan akan air tiap perorangan. Apabila didalam 1
rumah terdapat 5 jiwa , maka jumlah penghuni diperumahan ini yaitu sekitar 825
jiwa.

Jumlah unit rumah adalah 165 unit sama dengan jumlah kepala keluarga. Jika
diperkirakan 1 KK terdiri dari 5 orang maka jumlah penduduk adalah:

Jumlah Penduduk = 5 × 165 = 825 jiwa.

Kebutuhan SR = 70 l/jiwa/h (Diktat Sanitasi Lingkungan untuk

< 20.000 jiwa)

Kebutuhan Domestik = ∑Penduduk x Kebutuhan SR

= 825 jiwa x 70 l/jiwa/h = 57.750 l/h

Kebutuhan Non Demestik = 30% x Kebutuhan Domestik

= 30% x 57.750 l/h = 17.325 l/h

Kebutuhan Perumahan = Keb. Domestik + Keb. Non Domestik

= 57.750 l/h + 17.325 l/h = 75.075 l/h

Kebocoran 30% = 30% x Kebutuhan Perumahan

= 30% x 75.075 l/h = 22.522,5 l/h

Hidran Umum (HU) 30% = 30% x Kebutuhan Perumahan

= 30% x 75.075 l/h = 22.522,5 l/h

Total Kebutuhan Air = Keb. Perumahan + Kebocoran + Hidran Umum

= 75.075 + 22.522,5 + 22.522,5

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 68


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

= 120.119,7 l/h

= 120.119,7/(24x60x60)

= 1,39 l/detik

Jadi, kebutuhan air bersih untuk perumahan adalah 1,39 l/detik.

4.6.2 Analisis Drainase


Dalam site terdapat drainase alami yang kurang berfungsi, karena
kurang terrawat. Daam renana pembangunan perumahan di kawasan site
ini akan dibuat drainase terbuka, drainase sekunder lebar 50 kedalaman
60, drainase primer lebar 70 kedalaman 70. Sebagaimana analisisnya
berikut ini :

Data :

• Jumlah unit rumah = 165 unit

• Koefisien Pengairan

(C) = ∑ Rumah (unit) : Luas Kawasan (Ha)

= 165 unit : 4.64 Ha = 36 unit/Ha (kepadatan menengah)

= 0,5

• Curah Hujan (I) = 384,88 mm/bulan

= 384,88 mm/(30 hari x 24 jam)

= 0,53 mm/jam

• Luas Daerah Pengaliran (A) = Luas Kawasan

= 4,64 Ha

•F = 1/360

Perhitungan Kapasitas Pengaliran

(Q) Q= F.C.I.A = 1 : 360 x 0,5 x 0,53 x 4,64

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 69


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

= 0,0034 m³/detik

Jadi, besar kapasitas pengaliran di kawasan site perencanaan adalah 0,0034


m3/detik.

Jika curah hujan maksimum dalam satu hari adalah selama 2 jam, maka :

Q = 0,0034 m³/detik

= 0,0034 m³ (1/1 jam x 60 detik x 60 menit)

= 12,24 m³/jam

Qmaks = 2jam x 12,24 m³/jam = 24,48 m³

Jadi, besar kapasitas pengaliran maksimum di kawasan site


perencanaan adalah 24,48 m3. Maka daerah resapan air yang dibuat di
kawasan site perencanaan tapak perumahan adalah >24,48 m3.

4.6.3 Analisis Kebutuhan Persampahan

Timbulan Sampah :

Jumlah Penduduk = 825 jiwa

Standar volume sampah = 2,5 l/jiwa/h

Volume Sampah Perumahan = Standar vol. sampah x ∑ penduduk

= 2,5 l/jiwa/h x 825 jiwa

= 2.062,5 l/h

= 2,0625 m³/h

Analisis Kebutuhan Container

Jumlah Kebutuhan Container = Volume Sampah Perumahan :


Kapasitas Container

= 2,0625 m³/h : 5 m³/unit

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 70


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

= 0,4 unit/h

= 0 unit/h

Analisis Kebutuhan Truck Kecil

Jumlah Kebutuhan Truck Kecil = Volume Sampah Perumahan : Kapasitas


Truck Kecil

= 2,0625 m³/h : 1,5 m³/unit

= 1,37 unit/h

= 1 unit/h

Jadi jumlah volume timbulan sampah adalah


1,37 unit/h, dengan jumlah truk kecil untuk
mengangkut sampah yaitu 1 unit.

4.6.4. LISTRIK

Kebutuhan jaringan litrik dilayani oleh PLN dengan sistem jaringannya


dengan gardu induk, dimana beban tersambung :

Untuk jaringan listrik yang dibutuhkan:


 Rumah mewah : 3.500 VA/unit X 28 unit = 98.000 VA
 Rumah sederhana : 1.300 VA/unit X 55 unit = 71.500 VA
 Rumah sehat sederhana : 900 VA/unit X 82 unit = 73.800 VA
Total jaringan listrik yang dibutuhkan = 243.300 VA

 Fasilitas sosial : 20% X 215.300 VA = 43.060 VA


 Jalan : 10% X 215.300 VA = 21.530 VA

Total Kebutuhan listrik :

= Kebutuhan rumah + Kebutuhan fasos + Kebutuhan jalan

= 243.300 + 43.060 + 21.530

= 2307.890 VA

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 71


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

4.6.5 ANALISIS JALAN


Untuk kelancaran transportasi pada kawasan rencana akan diperlukan
prasarana jalan yang baik. Jalan yang akan dibangun berupa jalan penghubung,
jalan poros lingkungan, dan jalan lingkungan, berikut analisis kebutuhan untuk
prasarana jalan :
Analisis kebutuhan jaringan jalan :
Standar Jaringan Jalan = 26,2%
Luas Site = 46.400 m2
Luas Jaringan Jalan = 26,2 % x 46.400 m2
= 12.157 m2

Tabel 4.2
Kebutuhan jalan

NO JENIS JALAN ROW (M) LEBAR PERKERASAN (M) GSB


1 Penghubung Lingkungan 11 5 4
2 Poros Lingkungan 5 5 3,5
3 Lingkungan ll 4 4 3

Dalam perencanaan peumahan pada site ini. Akan di buat prasarana berupa
jalan yang bertujuan untuk melancarkan akses jalur tansportasi calon penghuni
nantinya. Dengn tipe dan lebar jalan seperti pada tabel di atas. Pada salah satu
jalan di rumah sehat sederhana terdapat satu jalan yang lebar jalan nya 2 m kiri
kana, dan lebar median 2m.

Tabel 4.3 Tabel Kebutuhan Rencana Tapak Peumahan Berdasarkan Hasil Analisi
NO Jenis Kebutuhan Luas Lahan Luas Lahan Sisa Jumlah Satuan
Berdasarkan Hasil Lahan Kebutuhan Kebutu
Kriteria (m2) Analisis (m2) han
1 Rumah : 30.393 30.080 313 165 Unit
- Rumah Mewah 7.980 28 Unit
- Rumah Sedang
11.440 55 Unit
- Rumah Sehat Sederhana
10.660 82 Unit
2 Fasilitas Sosial 2.830 2830 - 10 Unit
- Musholla 526 1 Unit
- TK

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 72


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

- Poliklinik 1.106 1 Unit


- Toko
184 1 Unit
- Koperasi
922 6 Unit
92 1 Unit
3 Jaringan Jalan 12.157 12.157 - 12.157 m2
4 Open Space 1.020,8 1.333 -312,2 m2
5 Air Bersih 1,39 l/detk
6 Persampahan
- Volume Timbunan 1,37 m3
Sampah
1 unit/h
- Alat Angkut
Sampah
7 Listrik
- Rumah Mewah 98.000 VA
- Rumah Sedang
71.500 VA
- Rumah Seht
Sederhana 73.800 VA
- Fasilitas Sosial
43.060 VA
- Lampu Jalan
21.530 VA
Jumlah keseluruhan 46,400 46,400

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 73


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB V
KONSEP RENCANA

5.1 Konsep
Pada perencanaan tapak perumahan pada site yang terletak di Kelurahan Aia
Pacah dengan luas site 4,64 ha atau 46.400 m2 ini menggunakan konsep
Perencanaan Tapak Perumahan sehat dalam kawasan hunian berimbang, yaitu
perencanaan perumahan yang akan memberikan pemerataan penggunaan semua
fasilitas yang terdapat pada site atau lingkungan sekitar perumahan.

5.1.1 Konsep Kebutuhan Ruang


5.1.1.1 Konsep Kebutuhan Rumah

Adapun konsep rumah yang akan dibangun yaitu menggunakan konsep


hunian Islami. Konsep hunian islami ini merupakan pembangunan perumahan
dengan perbandingan 1 : 2 : 3, dimana jika membangun 1 unit rumah mewah
maka harus dibangun 2 unit rumah sederhana dan 3 unit rumah sehat sederhana.
Berdasarkan konsep perumahan hunian berimbang 1 : 2 : 3, maka jumlah unit
rumah yang akan dibangun menurut jenisnya adalah sebagai berikut:

 Rumah mewah = 1/6 x 165 = 28 unit dengan luas kavling 285 m2


 Rumah sederhana = 2/6 x 165 = 55 unit dengan luas kavling 208 m2
 Rumah sehat sederhana = 3/6 x 165 = 82 unit dengan luas kavling 130 m2
a. Konsep Kebutuhan Openspace
Penempatan open space dalam komplek perumahan dilakukan sesuai
dengan standar yang ada. Open space merupakan penghijauan yang berfungsi
menyerap polusi udara baik di lingkungan site maupun diluar site. Untuk
menciptakan keindahan dan kenyamanan di dalam site. Lahan yang
diperuntukkan untuk open space ini sesuai dengan standar adalah 2.2 % dari
luas site yaitu 46.000 m2. Dari analisi yang telah dibut maka kebutuhan open
space pada site ini adalah
2,2% x 46.400 m2 =1.020,8m2

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 74


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

c. Konsep Kebutuhan Jalan

Pada perencanaan tapak perumahan sehat dalam hunian berimbang ini


akan menggunakan pola jalan grid dan pola jalan cul de sac. Pola jalan cul de sac
dipilih untuk menghindari adanya jalan buntu.

Adapun jalan penghubung utama memiliki lebar kiri dan kanan masing-
masing 5m2 dan 1m2 median yaitu 1 jalur 1 arah, jalan poros lingkngan memiliki
lebar jalan yaitu 5m2,dan lebar jalan lingkungan peumahan, baik RM, RS dan RSS
adalah 4m2. Dan terdapat satu jalan di rumah sehat sederhana dengan lebar jalan
nya 2m kiri kanan dan memiliki median dengan lebar 2m.

Tabel 5.1

Kebutuhan jalan

NO JENIS JALAN ROW (M) LEBAR PERKERASAN (M) GSB


1 Penghubung Lingkungan 11 5 4
2 Poros Lingkungan 5 5 3,5
3 Lingkungan ll 4 4 3

d. Konsep Fasilitas

 Taman Kanak-kanak (TK)


Untuk fasilitas pendidikan pada site akan dibangun 1 unit saran pendidikan
berupa TK, sesuai dengan standar lingkungan ll sehingga dapat
memberikan pelayanan pada penghuni tapak perumahan seluas 1.106 m2

 Koperasi
Pembangunan koperasi pada site aia pacah ini berjumlah 1 unit dengan
luas 92 m2 tujuannya untuk membantu warga dalam melakukan kegiatan
ekonomi simpan-pinjam uang.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 75


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

 Toko
Pembangunan pertokoan pada site ini bertujuan untuk memberikan
kemudahan pada calon penghuni dalam melakukan transaksi jual beli
barang kebutuhan sehari hari dengan luas 922 m2

 Poliklinik
Dalam perencanaan pembangunan perumahan ini, akan dibangun 1 unit
poliklinik dengan luas 184 m2 yang dapat melayani penghuni perumahan
dalam bidang kesehatan.

 Musholla/langgar
Musholla ini dibangun dalam site bertujuan untuk memudahkan calon
penghuni untuk melakukan ibadah, karena tempat ibadah yang lain seperti
masjid berada di luar site. Jadi, dalam rencana pembangunan perumahan di
Kelurahan aa pacah ini akan di bangun musholla dengan luas 526m2.

e. Konsep Utilitas
 Jaringan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih calon penghuni, akan
dilayani dengan air PDAM. Untuk menyalurkan air bersih ke masing-
masing rumah akan menggunakan pipa bawah tanah, agar tidak
mengganggu aktivitas penghuni terutama pengguna jalan.
Adapun untuk sistem pengalirannya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 5.1 Skema Air Bersih

PDAM PIPA PDAM RUMAH - RUMAH

FASILITAS SOSIAL

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 76


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

 Drainase
Drainase akan dibuat dengan mengikuti pola jalan atau disebut
dengan pola jaring-jaring. Drainase tersebut akan di alirankan dari saluran
tersier menuju saluran sekunder dan terakhir menuju primer. Lebar
drainase sekunder 50cm dan kedalaman 60cm, dan lebar drainase primer
70cm kedalaman 70cm.

Gambar 5.2 Pola Jaringan Drainase

Gambar 5.3 Sistem Saluran Drainase

UNIT RUMAH DRAINASE DRAINASE


TERSIER SEKUNDER

 Persampahan
Sistem pengelolaan persampahan yang digunakan yaitu dengan
menyediakan tong sampah disetiap rumah, lalu diangkut menggunakan
truk kecil untuk dibuang ke kontainer. Pada site ini belum ada tempat
pembuangan sampah atau kontainer. Sistem persampahan disini adalah
dengan membakarnya. Sistem persampahan seperti itu tidak akan
dipertahankan, karena dapat mengganggu calon penghuni lainnya dan
dapat juga mencemari lingkungan sekitar dengan asap pembakaran sampah
tersebut.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 77


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

Hubungan Antara Elemen - Elemen Pengelolaan Persampahan


Gambar 5.4 sistem pengangkutan sampah rumah tangga

Sumber sampah

Pewadahan

Pengumpulan
(becak motor)

Pemindahan dan Pengelolaan


Pengangkutan Pembuangan Akhir

 Listrik

Listrik akan dialirkan ke masing masing rumah melalui tiang-tiang listrik.


Tiang – tiang listrik dipasang di setiap GSB yang mengikuti jalan jika ada median
jalan, maka tiang listrik adan diletakkan di median tersebut. Listrik akan dialirkan
dari gardu listrik ke tiang – tiang listrik menuju masing-masing rumah. . Dengan
daya beban untuk rumah mewah 3.500 watt, rumah sederhana 1.300 watt, dan
rumah sehat sederhana 900 watt. Fasilitas pendidikan (TK), poliklinik, dan toko
1.300 watt.

Gambar 5.5 : Sistem Pengaliran Listrik

PLN GARDU LISTRIK UNIT RUMAH DAN


FASOS

5.1.2 Konsep Kebutuhan Tata Letak Perumahan

Untuk konsep tata letak perumahan akan disesuaikan dengan kondisi site
dan pembangunan perumahannya menggunakan konsep hunian berimbang. Dan
pembangunannya akan dibangun se-optimal mungkin, untuk site yang tidak dapat
dibangun akan dimanfaatkan sebagai open space ataupun taman. Dan fasilitas

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 78


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

pendukungnya akan diletakkan pada tempat yang strategis yang dapat dijangkau
dengan mudah oleh seluruh calon penghuni site nantinya.

5.1.3 Konsep Peletakan

Sesuai dengan konsep yang telah direncnakan yaitu menggunakan konsep


hunian berimbang dengan perbangdingan 1:2:3, dengan tiga tipe rumah yaitu
rumah mewah dengan tipe 110, luas kavling 285m2 dan jumlah rumah mewah itu
sebanyak 28 unit, rumah sedang dengan tipe 54, luas kavling 208m 2 dan jumlah
rumah sedang 55 unit, dan rumah sehat sederhana dengan tipe 48 luas kavling
130m2 dan jumlah rumahnya 82 unit. Dan jalan menggunakan pola grid dan cul de
cac,

5.1.3.1 Rumah Mewah


Rumah mewah akan diletakkan pada bagian utara dan timur site, ini bertujuan
karena perumahan mewah membutuhkan ketenangan agar terhindar dari
kebisingan di luar site. Dan juga berdasarkan harga tanah, maka sebagian rumah
mewah akan diletakkan secara mengelompok.
5.1.3.2 Rumah sedang
Rumah sedang akan diletakkan pada bagian barat dan barat laut dan site,
agar calon penghuni perumahan sederhana tidak terlalu jauh untuk menfakses
fasilitas ataupun akses keluar dari site. Sesui dengan harga tanah, rumah sedang
ini diletakkan secara mengelompok.
5.1.3.3 Rumah sehat sederhana
Rumah sehat sederhana akan diletakkan pada bagian depan atau bagian barat
dan barat daya site, hal ini bertujuan agar penghuni site rumah sehat sederhana
dengan mudah mencapai jalan ateri untuk ke pusat kota dengan kendaraan umum
5.1.3.4 Tk
Sarana pendidikan TK ini akan diletakkan pada bagian dekat perumahan sehat
sederhana pada site yang bertujuan agar mudah di jangkau oleh seluruh penghuni
site dan mengurangi biaya transportasi bagi calon penghuni rumah sehat
sederhana.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 79


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

5.1.3.5 Poliklinik
Untuk sarana kesehatan ini akan diletakkan pada bagian tengah site, yang
bertujan agar mudah dijangkau oleh seluruh penghuni site.
5.1.3.6 Pertokoan
Untuk pertokoan akan diletakkan dekat sarana rekreasi atau open space
anatara rumah mewah dan rumah sehat sederhan, anatra rumah mewah dengan
rumah sedangdan juga di letakkan di samping sumah sedang. Toko/warung juga
terletak di dekat rumah sehat sederhana. Sistem penempatan toko ini tidak
mengelompok, tapi tersebar di setiap perumahan, rumah mewah, rumah sedang
dan juga rumah sehat sederhana. Agar calon penghuni yang jauh dari pusat
karamain, tidk sulit untuk belanja kebutuhannya..

5.2 Rencana
5.2.1 Rencana Rumah
Rumah yang akan direncanakan pada site dengan luas 4,64 ha atau 46.400
m2 yaitu sebagai berikut dengan jumlah KK 165 dengan rata – rata 1 KK itu
terdiri dari 5 jiwa maka didapatkanlah jumlah penduduk 825 jiwa:

 Rumah Mewah
Rumah yang akan direncnakan adalah rumah mewah dengan tipe 110
dengan luas kapling 285m2. Dan rumah mewah ini akan di letakkan pada
bagian utara dan timur site dengan jumlah 28 unit yang di letakkan pada
bagian timur site, agar calon penghuni merasa nyaman dan tenang, kerena
jauh jauh dari kebisingan.

 Rumah Sederhana
Rumah sederhana yang akan direncanakan yaitu rumah dengan tipe 54
dengan luas kapling 208m2 yang akan diletakkan pada bagian barat dan
barat laut site dengan jumlah 55 unit, rumah ini diletakkan secara
mengelompok dan juga tidak terlalu jauh dari fsilitas sosial.

 Rumah Sehat Sederhana


Rumah sehat sederhana yang akan direncanakan yaitu rumah dengan tipe
48 dengan luas kapling 130m2 yang akan diletakkan pada bagian depan

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 80


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

site atau bagian barat dan barat daya site dengan jumlah 82 unit rumah.
Diletakkan pada bagian depan site bertujuan untuk mempermudah
penghuni rumah sehat sederhana untuk mencapai akses keluar site dengan
berjalan kaki saja atau menggunakan kendaraan umum, karena tidak
semua calon penghuni rumah sehat sederhana itu yang mempunyai mobil
pribadi ataupun kendaraan pribadi lainnya.

5.2.2 Rencana Sarana dan Prasarana


Adapun rencana sarana dan prasarana yang akan direncanakan adalah
sebagai berikut:
a. Rencana Air Bersih
Untuk mendapatkan air bersih, ataupun sumber air bersih pada site akan
dilayani oleh PDAM. Air bersih akan disalurkan ke masing-masing rumah
dengan menggunakan pipa bawah tanah. Yang bertujuan agar tidak
mengganggu aktivitas penduduk dan tidak memakan lahan serta tetap
menjaga keindahan site tanpa ada pipa-pipa yang melintas dipermukaan
jalan .

b. Rencana Air Limbah dan Drainase


Untuk rencana pembuangan air limbah yaitu akan dibuang melalui
drainase yang sama dengan pembuangan air hujan. Dan drainase yang
akan direncanakan yaitu drainase buatan terbuka berupa drainase tersier
dengan lebar 40cm dan kedalamannya 50cm yang terdapat di sepanjang
jalan di rumah seat sederhana, drainase sekunder dengan lebar 50cm dan
kedaaman 60cm, dan juga drainase primer lebarnya 70cm kedalaman nya
70cm.

c. Rencana Persampahan
Dalam rencana pembangunan perumahan ini, penyediaan penampungan
sampah itu adalah dengan menyediakan tong sampah disetiap rumah.
Sampah yang dihasilkan akan dibuang ke tong sampah yang disediakan di
depan rumah, lalu diangkut atau di jemput 1 kali 2 hari oleh becak atau

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 81


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

truk kecil untuk dibuang ke tempat pembuangan sementara, setelah itu


baru dibung ke TPA dengan menggunakan mobil sampah.

d. Rencana Jaringan Listrik


Utuk rencana jaringan listrik yaitu menggunakan tiang listrik yang
disalurkan kerumah-rumah warga, dengan jarak antar tiang listrik yaitu
antara 30-60 m. Penempatan tiang listrik itu berada di GSB dan jika ada
median jalan, maka tiang listrik akan di letakkan di median.

E. Recana Jaringan Telepon

Tiang telepon yang akan di sediakan pada site ini yaitu sesuai dengan tiang
lisktik atau tiang telepon ini akan disatukan dengan tiang listrik. Denga
jarak antara 30 - 60 m.

G. Rencana Jaringan Jalan

Jalan akan dibuat dengan menggunakan 2 pola yaitu pola grid dan cul de
suc. Jalan penghubung lingkungan dengan lebr jalan 10 m dan 1 m
median, jalan poros lingkungan dengan lebar jalan 5 m, dan jalan
lingkungan dengan lebar jalan 4 m. Dan ada satu jalan lingkungan yang
berada di rumah sehat sederhana dengan lebr jalan 2 m kiri kana dan l

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 82


PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN 2016
UNIVERSITAS BUNGHATTA - PADANG

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan

Dalam perencanaan tapak perumahan yang berlokasi site di kelurahan aia


pacah kecamatan koto tangah ini sesuai dengan undang undang tata ruang yang
mengatur tentang proses perencanaan perumahan dan konsep tata letak bangunan
sarana dan prasarana di lokasi perncanaan agar terciptanya suatu perumahan yang
nyaman dan, sesuai dengan konsep perencanaan tapak perumahan yaitu hunian
berimbang, agar semua calon penghuni dapat menikmati semua fasilitas yang ada
pada site. Proses pengumpulan data tentang site kelurahan aia pacah ini dan
lingkungan sekitr nya, dengan melakukan survey langsung kelapangan dan juga
didapatkan dari data Badan Statistik Perencanaan Kota Padang.

Dalam perencanaan pembangunan perumahan dikawasan kelurahan aia


pacah ini dibangun perumahan dengan jenisnya yaitu, rumah mewah dengan luas
kavling 285m2 dengan jumlah 28 unit, rumah sedang dengan luas kavling 208m2
dengan jumlah 55 unit dan rumah sehat sederhana dengan luas kavling 130m2
dengan jumlah 82 unit. Dalam pembangunan ini di sediakan juga fasilitas sosial
berupa, TK 1unit, Koperasi 1 unit, Toko 6 unit, Poliklinik 1 unit dan Musholla 1
unit. Penyediaan prasarana nya berupa jalan, drainase, listrik, telepon
persampahan dan air bersih.

6.2. Saran

Dalam melakukan perencanaan perumahan di suatu kawasan, perlu


diperhatikan kondisi kawasan tersebut dan juga kondisi lingkungan sekitarnya,
agar terciptanya suatu prencanaan yang sesuai dengan standar dan perencanaan
perumahan yang nyaman bagi calon penghuninya.

SILVIA SAHBANIA (1510015311045) Page 83

Anda mungkin juga menyukai