Anda di halaman 1dari 6

Chomeini Bayu Ibrahim (123.12.

0009)
Tugas Mata Kuliah Perumahan dan Pemukiman
Tipologi Perumahan dan Permukiman

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan dengan berasaskan:


a) Kesejahteraan;
b) Keadilan dan pemerataan;
c) Kenasionalan;
d) Keefisienan dan kemanfaatan;
e) Keterjangkauan dan kemudahan;
f) Kemandirian dan kebersamaan;
g) Kemitraan;
h) Keserasian dan keseimbangan;
i) Keterpaduan;
j) Kesehatan;
k) Kelestarian dan keberlanjutan; dan
l) Keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.

Perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan untuk:


a) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman;
b) Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang p
roporsional melalui Pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai
dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi MBR
c) Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan
perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di
kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan
d) Memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman
e) Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
f) Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

Tipologi Perumahan Menurut SNI 03-1733-2004


1. Rumah Tunggal (hunian tidak bertingkat)
Rumah kediaman yang mempunyai persil sendiri dan salah satu dinding bangunan induknya
tidak dibangun tepat pada batas persil.
2. Rumah Kopel (hunian gandeng dua)
Dua buah tempat kediaman lengkap, dimana salah satu sisi bangunan induknya menyatu
dengan sisi satu bangunan lain atau satu tempat kediaman lain, dan masing-masing
mempunyai persil sendiri.
3. Rumah Deret (hunian gandeng banyak)

Beberapa tempat kediaman lengkap dimana satu atau lebih dari sisi bangunan induknya
menyatu dengan sisi satu atau lebih bangunan lain atau tempat kediaman lain, tetapi masingmasing mempunyai persil sendiri.
4. Rumah Susun (hunian bertingkat)
Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal
dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara
terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bersama, bendabersama dan tanah bersama.

Tipologi Perumahan di Perkotaan

Perumahan yang direncanakan sepenuhnya (real estate, perumnas)

Perumahan di rencanakan sebagian (site and services)

Perumahan tumbuh spontan & incremental

Perumahan kampung yang mengalami pemadatan dan pertumbuhan.

Tipologi Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa
kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung peri-kehidupan dan
penghidupan.

Tipologi permukiman dapat dibedakan dalam 5 kelompok, yaitu :


1. Permukiman berdasarkan Karakteristik Ukuran
a. Permukiman Tunggal (Homogen)Adalah sebuah permukiman yang terdiri dari
kumpulan unit yang kohesif seperti : permukiman petani, permukiman militer,
permukiman biara dll.

b. Permukiman Campuran (Heterogen)Adalah sebuah permukiman yang terdiri dari


banyak kumpulan unit yang kohesif danada campuran dengan unit lain seperti
perumahan petani dengan perumahan militer dll.
2. Permukiman berdasarkan Permanency
a. Permukiman Temporer (sementara)
Contoh : penampungan korban tsunami, penampungan korban gempa bumi, penampungan
korban kebakaran dll.
b. Permukiman Permanen (tetap)
Contoh : permukiman transmigrasi, permukiman anggota DPR, permukiman buruh pabrik,
permukiman nelayan dll.
3. Permukiman berdasarkan Metoda Penciptaan Permukiman
a. Permukiman Natural (Alami / Tidak Terencana)
Contoh : Permukiman sepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api, permukiman
kumuh di pusat kota, permukiman nelayan di pesisir pantai
b. Permukiman Terencana
Contoh : Permukiman Pantai Indah Kapuk, Permukiman Kelapa Gading Permai,
Permukiman Bumi Serpong Damai dll
4. Permukiman berdasarkan Fungsi dan Tujuan
a. Permukiman Rural (Perdesaan)
Contoh

Permukiman

Nomaden

(berpindah-pindah/

temporer),

Permukiman

SemiNomanen / Semi Permanen, Permukiman One Family Permanent (suku


terasing),Permukiman Komposit Permanen.
b. Permukiman yang di bangun oleh Institusi (pemerintah, swasta)
Contoh : Permukiman anggota DPR, Permukiman karyawan Pemprov. DKI, Permukiman
karyawan Garuda dll.
c. Permukiman Urban (Perkotaan)

Kota Statis (tidak berubah / berkembang)


Kota Dinamis (berkembang)
5. Permukiman berdasarkan Karakteristik Ukuran, Fungsi, Struktur dan Bentuk dari
jaman primitive sampai jaman modern
a. Permukiman Nomaden
b. Permukiman Campuran (Urban-agricultural )
c. Towns dan Cities
d. Metropolis
e. Dinapolis
f. Dynametropolis
g. Megalopolis
h. Eunocopolis

Sumber:
Dasar-Dasar Permukiman dan Perkotaan Etty R Kridarso Jurusan Arsitektur Usakti
(https://www.scribd.com/doc/117263078/arsitektur)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011


TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
http://gregisandi.blogspot.com/2012/03/variable-permukiman-perkotaan.html
SNI 03-1733-2004 (Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan)

Anda mungkin juga menyukai