Anda di halaman 1dari 17

UJIAN TENGAH SEMESTER

MENGHITUNG KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA UNTUK 30.000 PENDUDUK


PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
RTA 3222 SEMESTER 5 2019/2020

DOSEN:
Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia M.Sc
Disusun Oleh:
Fadillah Bahy (17 0406 114)
Hana Fortuna Surbakti (17 0406 118)
Windah Hasanah (17 0406 126)
Theo Fidelis (17 0406 134)
Harry A. Nasution (17 0406 136)

DEPARTEMEN AESITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
SOAL:

1. Hitunglah kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan permukiman dengan jumlah penduduk sebanyak 30.000 jiwa.

2. Sebutkan sarana dan prasarana apa saja yang harus tersedia pada lingkungan permukiman tersebut diatas.

3. Apakah ada perbedaan kebutuhan sarana dan prasarana apabila suatu lingkungan permukiman berada di pedesaan atau perkotaan?

A. Sarana
1. Sarana Hunian
Perencanaan kebutuhan sarana hunian

Tabel 1 Faktor Reduksi Kebutuhan Lahan Untuk Sarana Lingkungan


Berdasarkan Kepadatan Penduduk.
Klasifikasi Kawasan
Kepadatan Rendah Sedang Tinggi Sangat Padat
Kepadatan < 150 151 – 200 201 – 400 > 400
Penduduk jiwa/ha jiwa/ha jiwa/ha jiwa/ha
Reduksi - - 15% 30%
Terhadap (maksimal) (maksimal)
Kebutuhan Lahan
CATATAN Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
Kebutuhan Lahan untuk Sarana Lingkungan Berdasarkan Kepadatan Penduduk
Jika kepadatan kawasan untuk 30.000 jiwa diasumsikan dalam kategori sedang maka :
Sedang = 151-200 jiwa/ ha,
30.000 Jadi, jika diasumsikan kawasan sedang, maka luas kebutuhan lahan untuk 30.000 jiwa adalah 150 ha.
= 150 ha
200
a. Besaran dan Luas
1. Hunian Tidak Bertingkat
Untuk menentukan luas minimum rata-rata perpetakan tanah didasarkan pada faktor-faktor kehidupan manusia (kegiatan), faktor alam dan peraturan bangunan. Luas lantai minimum per orang dapat
diperhitungkan dengan rumusan :

Rumus 1 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang

U
L per orang = -------
Tp

Keterangan :
L per orang : Luas lantai hunian per orang
U : Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3
Tp : Tinggi plafon minimal dalam satuan m
CATATAN : Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II
Berdasarkan kegiatan yang terjadi didalam rumah hunian, yaitu; tidur (ruang tidur), masak, makan (dapur), mandi (kamar mandi), duduk (ruang duduk/ruang tamu), kebutuhan udara segar per orang dewasa
per jam 16 - 24 m3 dan per anak-anak per jam 8 - 12 m3 , dengan pergantian udara dalam ruang sebanyak-banyaknya 2 kali per jam dan tinggi plafon rata-rata 2,5 m, maka luas lantai per orang (Acuan dari Data
Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II) :
Rumus 2 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang bagi dewasa dan anak

L per U dws 24 m3 L per U ank 12 m3


orang = --------- = --------- = 9,6 m2 orang = -------- = --------- = 4,8 m2
dewasa Tp 2,5 m anak Tp 2,5 m

Keterangan :
Udws : Kebutuhan udara segar/orang dewasa/jam dalam satuan m3
Uank : Kebutuhan udara segar/orang anak-anak/jam dalam satuan m3
Tp : Tinggi plafon minimal dalam satuan m
CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II
Jadi bila 1 kk terkecil rata-rata terdiri dari 5 orang (ayah + ibu + 3 anak) maka kebutuhan luas lantai minimum dihitung sebagai berikut :
1) Luas lantai utama = (2x9,6) + (3x4,8) m2 = 33,6 m2
2) Luas lantai pelayanan = 50% x 33,6 m2 = 16,8 m2
3) Total Luas Lantai = 51 m2

Jika koefisien dasar bangunan 50%, maka luas kaveling minimum untuk keluarga dengan anggota 5 orang :

Rumus 3 Kebutuhan kavling minimum


Jika Luas kavling minimum untuk 1 kk = 5 orang adalah 100 m2 , maka untuk 30.000 jiwa adalah :
100
30.000 Jadi, kebutuhan hunian dengan luas kavling minimum yaitu :
L kav minimum = -------- x 51 m2 = 100 m2
= 6.000 kk 6.000 kk x 100 m2 = 600.000 m2 atau 60 ha
(1 kel = 5 orang) 50
5

Keterangan :
K kav minimum : Luas kavling minimum
CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II

Berdasarkan perhitungan diatas, kebutuhan lahan untuk hunian dengan kavling minimum yaitu 60 ha dan luas lahan yang dibutuhkan yaitu 150 ha, sehingga disediakan lahan dengan luas 90 ha
untuk sarana dan prasarana.
2. Sarana Pedidikan 3. Sarana Kesehatan
Tabel 3 Kebutuhan Program Ruang Minimum Tabel 5 Kebutuhan Sarana Kesehatan
No. Jenis Sarana Program Ruang Kebutuhan
Jumlah Kriteria
1. Taman Kanak-Kanak Memiliki minimum 2 ruang kelas @ 25-30 Penduduk
Persatuan Sarana
Luas Luas Standar Lokasi dan
2. Sekolah Dasar murid. Dilengkapi dengan ruang-ruang lain Jenis Pendukun Radius
No Lantai Lahan (M2/Jiwa) Penyelesai Keterangan
dan ruang terbuka/bermain ± 700 m2 Sarana g (Jiwa) Min. Min. pencapaian an
3. SLTP Memiliki minimum 6 ruang kelas @ 40 murid (m2) (m2)
4. SMU Dilengkapi dengan ruang-ruang lain dan 1. Posyan 1.250 36 60 0,048 500 Di tengah Dapat
ruang terbuka / bermain ± 3000-7000 m2 du kelompok bergabung
tetangga dengan
5. Taman Bacaan Memiliki minimum 1 ruang baca @ 15 murid tidak balai warga
CATATAN Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota. menyebera atau sarana
ng hunian/rumah
jalan raya.
Tabel 4 Kebutuhan Sarana Pendidikan dan Pembelajaran 2. Balai 2.500 150 300 0,12 1.000 m’ Di tengah Dapat
Pengob kelompok bergabung
Kebutuhan Per atan tetangga dalam lokasi
Satuan Sarana Kriteria Warga tidak balai warga
Jumlah
No. Jenis Penduduk Luas Luas Standard menyebera
Sarana (m2/jiwa) Keterangan ng
pendukung Lantai Lahan Radius Lokasi dan jalan raya.
(jiwa) Min. Min. pencapaian Penyelesaian 3. BKIA / 30.000 1.500 3.000 0,1 4.000 m’ Dapat
(m2) (m2) Klinik dijangkau
1. Taman 1.250 216 500 0,28 m2/j 500 m’ Di tengah 2 Bersali dengan
Kanak- termasuk kelompok rombongan n kendaraan
Kanak rumah warga. prabelajar umum
penjaga Tidak @ 60 4. Puskes 30.000 150 300 0,006 1.500 m’ -idem- Dapat
36 m2 menyeberang murid dapat mas bergbung
jalan raya. bersatu Pemba dalam
Bergabung dengan ntu lokasi kantor
dan kelurahan
dengan taman sarana lain Balai
sehingga terjadi Pengob
pengelompokan atan
kegiatan. Lingku
2. Sekolah 1.600 633 2.000 1,25 1.000 m’ Kebutuhan ngan
Dasar harus 5. Puskes 120.000 420 1.000 0,008 3.000 m’ -idem- Dapat
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 m’ Dapat berdasarkan mas bergabung
perhitungan dan dalam lokasi
dijangkau
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 m’ dengan
Balai kantor
dengan Pengob kecamatan
kendaraan rumus 2, atan
umum. 3 dan 4. 6. Tempat 5.000 18 - - 1.500 m’ -idem- Dapat bersatu
Disatukan Dapat Praktek dengan rumah
dengan digabung Dokter tinggal/tempat
lapangan olah dengan usaha/apotik
raga. sarana
Tidak selalu pendidikan
7. Apotik 30.000 120 250 0,025 1.500 m’ -idem-
harus lain, /
di pusat mis. SD, Rumah
lingkungan. SMP, Obat
6. Taman 2.500 72 150 0,09 1.000 m’ Di tengah SMA dalam
Bacaan kelompok satu
warga komplek CATATAN Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
tidak
menyeberang
jalan
lingkungan.
CATATAN Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota
6. Kantor 30.000 500 1.000 0,033 Dapat dijangkau
Kelurahan dengan
kendaraan umum.
7. Pos Kamtib 30.000 72 200 0,006 Beberapa sarana dapat
digabung dalam satu
4. Sarana Perniagaan dan Industri 8. Pos 30.000 72 200 0,006 atau
Tabel 6 Jenis Sarana Perdagangan Dan Niaga Pemadam kelompok bangunan
Kebakaran pada
Kebutuhan tapak yang sama.
Kriteria 9. Agen 30.000 36 72 0,0024 Agen layanan pos
Jumlah Persatuan Sarana Pelayanan
Luas Luas dapat
Penduduk Standar Pos
Lantai Lahan bekerja sama dengan
Pendukung (M2/Jiwa) Radius Lokasi Dan
No Jenis Sarana Min (M2) Min 10. Loket 30.000 21 60 0,002 pihak
(Jiwa) Pencapaian Penyelesaian
(M2) Pembayaran yang mau berinvestasi
1 Toko / 250 50 100 0,4 300 m’ Di tengah Air dan
Warung (termasuk (bila kelompok Bersih bergabung dengan
gudang) berdiri tetangga. Dapat sarana lain
11. Loket 30.000 21 60 0,002 dalam bentuk wartel,

Kelurahan
sendiri) merupakan bagian
dari sarana lain Pembayaran warnet,
2 Pertokoan 6.000 1.200 3.000 0,5 2.000 m’ Di pusat kegiatan Listrik atau warpostel.
sub lingkungan. Loket pembayaran air
KDB 40% Dapat bersih
berbentuk P&D dan listrik lebih baik
3 Pusat 30.000 13.500 10.000 0,33 Dapat dijangkau saling
Pertokoan + dengan bersebelahan.
Pasar kendaraan umum 12. Telepon 30.000 80 0,003 Lokasinya disebar
Lingkungan Umum, pada titiktitik
4 Pusat 120.000 36.000 36.000 0,3 Terletak di jalan Bis Surat, strategis atau di
Perbelanjaan utama. Termasuk Bak sekitar
dan Niaga sarana parkir Sampah pusat lingkungan.
(toko + pasar sesuai ketentuan Kecil
+ bank + setempat
kantor) 13. Parkir 30.000 500 0,017 Dilokasikan dapat
Umum melayani
kebutuhan bangunan
sarana
kebudayaan dan
5. Sarana Pemerintah, Pelayanan Umum rekreasi lain
Tabel 7 Kebutuhan Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum berupa geduang serba
guna /
Kebutuhan Per balai karang taruna.
Satuan Sarana Kriteria
Jumlah 14. Kantor 120.000 1.000 2.500 0,02 Dapat dijangkau
Luas Luas Kecamatan dengan
Penduduk Standard
No. Sarana Lanta Laha Radius Lokasi dan kendaraan umum.
Pendukung (m2/Jiwa) 15. Kantor 120.000 500 1.000 0,001
i n Pencapaian Penyelesaian Beberapa sarana dapat
(Jiwa) Polisi
Min. Min. digabung dalam satu
(m2) (m2) 16. Pos 120.000 500 1.000 0,001 atau
1. Balai 2.500 150 300 0,12 Di tengah kelompok Pemadam kelompok bangunan
Pertemuan bangunan hunian Kebakaran pada
warga, ataupun di tapak yang sama.
2. Pos Hansip 2.500 6 12 0,06 500 m’ akses keluar/masuk 17. Kantor Pos 120.000 250 500 0,004 Lokasinya
dari kelompok Pembantu mempertimbangkan
bangunan. kemudahan dijangkau

Kecamatan
Dapat berintegrasi 18. Stasiun 120.000 500 1.000 0,008 3 - 5 km dari
dengan bangunan Telepon lingkungan luar.
sarana yang lain. Otomat
3. Gardu 2.500 20 30 0,012 500 m’ Lokasi dan Dan Agen
Listrik bangunannya harus Pelayan-An
mempertimbangkan Gangguan
Telepon
RW

keamanan dan
kenyamanan sekitar. 19. Balai Nikah 120.000 250 750 0,006 Lokasinya harus
4. Telepon 2.500 30 0,012 500 m’ Lokasinya disebar / KUA / strategis untuk
Umum, pada titik-titik BP4 memudahkan dicari
Bis Surat strategis atau di dan dijangkau oleh
sekitar pusat pengunjung di
lingkungan. luar kawasan.
5. Parkir 2.500 100 0,04 Dilokasikan dapat
Umum melayani kebutuhan 20. Telepon 120.000 80 0,003 Lokasinya disebar
bangunan sarana Umum, Bis pada titik-titik
kebudayaan dan Surat, Bak strategis atau di
rekreasi lain berupa Sampah sekitar pusat
balai pertemuan Besar lingkungan.
warga. 21. Parkir 120.000 2000 0,017 Dilokasikan dapat
Umum melayani kebutuhan
bangunan sarana
kebudayaan dan
rekreasi lain berupa
balai pertemuan
warga.

CATATAN : Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota
6. Sarana Kebudayaan dan Rekreasi 4. Sarana Olahraga dan Daerah Terbuka
Tabel 8 Kebutuhan Sarana Kebudayaan dan Rekreasi
No Jenis Sarana Jumlah Kebutuhan Persatuan Standar Kriteria
Penduduk Sarana (M2/Jiwa) Tabel 10 Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olah Raga
Pendukung Luas Luas Radius Lokasi Dan
(Jiwa) lantai Min Lahan Pencapaian Penyelesaian No Jenis Sarana Jumlah Kebutuhan Persatuan Standar Kriteria
(m2) Min (m2) Penduduk Sarana (M2/Jiwa)
1 Balai Warga/ 2.500 150 300 0,12 100 m’ Di tengah Pendukung Luas Luas Radius Lokasi Dan
Balai kelompok (Jiwa) Lantai Lahan Pencapaian Penyelesaian
Pertemuan tetangga. Dapat Min (M2) Min (M2)
merupakan bagian 1 Taman/Tempat 250 - 250 1 100 m’ Di tengah kelompok
dari bangunan Main tetangga.
sarana lain 2 Taman/Tempat 2.500 - 1.250 0,5 1000 m’ Di pusat kegiatan
2 Balai 30.000 250 500 0,017 100 m’ Di pusat Main lingkungan.
Serbaguna / lingkungan. 3 Taman dan 30.000 - 9.000 0,3 Sedapat mungkin
Balai Karang Lapangan berkelompk dengan
Taruna Olah Raga sarana pendidikan.
3 Gedung 120.000 1.500 3.000 0,025 100 m’ Dapat dijangkau 4 Taman dan 120.000 - 24.000 0,2 Terletak di jalan
Serbaguna dengan kendaraan Lapangan utama. Sedapat
umum Olah Raga mungkin
4 Gedung 120.000 1.000 2.000 0,017 100 m’ Terletak di jalan berkelompok
Bioskop utama. Dapat dengan sarana
merupakan bagian pendidikan.
dari pusat 5 Jalur Hijau - - - 15 Terletak menyebar.
perbelanjaan 6 Kuburan / 120.000 Mempertimbangkan
Pemakaman radius pencapaian
CATATAN Acuan diambil dari SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota. Umum dan area yang
dilayani.
CATATAN Acuan tabel diambil dari SNI 03-1733-1989, tentang Tata cara perencanaan kawasan
7. Sarana Peribadatan
perumahan kota.
Tabel 9 Kebutuhan Sarana Peribadatan
No Jenis sarana Jumlah Kebutuhan persatuan Standar Kriteria
penduduk sarana (m2/jiwa)
pendukung Luas Luas Radius Lokasi dan
(jiwa) lantai Min Lahan pencapaian penyelesaian
(m2) Min (m2)
1 Musholla/ 250 45 100 0,36 100 m’ Di tengah
Langgar bila kelompok
bangunan tetangga. Dapat
tersendiri merupakan bagian
dari bangunan
sarana lain
2 Mesjid 2.500 300 600 0,24 1.000 m’ Di tengah
Warga kelompok
tetangga tidak
menyeberang
jalan raya. Dapat
bergabung dalam
lokasi balai
warga.
3 Mesjid 30.000 1.800 3.600 0,12 Dapat dijangkau
Lingkungan dengan
(Kelurahan) kendaraan umum
4 Mesjid 120.000 3.600 5.400 0,03 Berdekatan
Kecamatan dengan pusat
lingkungan /
kelurahan.
Sebagian sarana
berlantai 2, KDB
40%
5 Sarana Tergantung Tergantung Tergantung - - -
ibadah sistem Kebiasaan Kebiasaan
agama lain kekerabatan/ setempat setempat
hirarki
lembaga
CATATAN Acuan diambil dari Kota SNI 03-1733-1989, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.
B. Prasarana
1. Prasarana Jaringan Jalan Tabel 14 Lebar minimum bagian-bagian jalan untuk masing-masing hirarki jalan

Tabel 12 Klasifikasi Jalan Di Lingkungan Perumahan


Hirarki Dimensi dari Elemen-eleman Jalan Dimensi pada Daerah Jalan GS Ket
Jalan Perkerasan Damaj Damija Dawas B

Bahu Jalan

Pedestrian
Perumahan a (m) ja Min

Trotoar
(m) Min. .
(m)

(m)

(m)

(m)
(m) (m)

Lokal 3.0-7.0 1.5-2.0 1.5 0.5 10.0- 13.0 4.0 10.5 -


Sekunder I (mobil- (darurat (pejalan 12.0
motor) parkir) kaki,
vegetasi,
penyanda
ng
cacat
roda)
Lokal 3.0-6.0 1.0-1.5 1.5 0.5 10.0- 12.0 4.0 10.0 -
Sekunder II (mobil- (darurat (pejalan 12.0
motor) parkir) kaki,
vegetasi,
penyanda
ng
cacat
roda)
Lokal 3.0 0.5 1.2 0.5 8.0 8.0 3.0 7.0 Khus
Sekunder III (mobil- (darurat (pejalan us
motor) parkir) kaki, pejal
vegetasi, an
penyanda kaki
ng
cacat
roda) 2. Prasarana Jaringan Persampahan
Lingkungan I 1.5-2.0 0.5 0.5 3.5-4.0 4.0 2.0 4.0 Khus
(pejalan us Persyaratan, Kriteria Dan Kebutuhan
kaki, pejal Distribusi dimulai pada lingkup terkecil RW, Kelurahan, Kecamatan hingga lingkup Kota.
penjual an
dorong) kaki
Lingkungan 1.2 0.5 0.5 3.2 4.0 2.0 4.0 Khus Tabel 17 Kebutuhan Prasarana Persampahan
II (pejalan us Lingkup Prasarana Keterangan
kaki, pejal Prasarana Sarana Status Dimensi
penjual an Pelengkap
dorong) kaki Rumah Tong sampah Pribadi
(5 jiwa)
RW Gerobak sampah TPS 2 m3 Jarak bebas Gerobak
(2500 jiwa) Bak sampah kecil 6 m3 TPS dengan mengangkut
a. Sempadan bangunan dan klasifikasi jalan lingkungan 3x seminggu
Kelurahan Gerobak sampah TPS 2 m3 hunian Gerobak
Sempadan bangunan diukur dari as jalan (centre line) dan ditetapkan dengan memperhatikan klasifikasi jalan. (30.000 jiwa) Bak sampah 12 m3 minimal 30m mengangkut
besar 3x seminggu
Tabel 13 Sempadan bangunan untuk jalan LS I, LS II, LS III Kecamatan Mobil sampah TPS/TPA lokal - Mobil
(120.000 jiwa) Bak sampah 25 m3 mengangkut
Kelas Jalan Sempadan Bangunan Keterangan besar 3x seminggu
(m) Kota Bak sampah TPA - -
(> 480.000 jiwa) akhir
Lokal Sekunder I 10.5 Minimum dari sumbu Tempat daur -
(LS I) jalan ulang sampah

Lokal Sekunder II 10 Minimum dari sumbu CATATAN Acuan tabel diambil dari SNI 19-2454-2002 mengenai Tata cara teknik operasional
(LS II) jalan pengolahan sampah perkotaan.
Lokal Sekunder III 7 Minimum dari sumbu
(LS III) jalan
1. Menghitung sarana dan prasarana permukiman untuk 30.000 jiwa

STANDAR PELAYANAN
BlDANG KUANTITAS KEBUTUHAN
NO. INDIKATOR KUALITAS KETERANGAN KEBUTUHAN LAHAN
PELAYANAN TINGKAT UNIT / 30.000 JIWA
CAKUPAN
PELAYANAN
PERMUKIMAN
PERKOTAAN
A.
PRASARANA
LINGKUNGAN :

1. Jaringan Jalan

a. Jalan Kota - Panjang - Panjang jalan - Kecepalan rata- - Akses ke - Untuk daerah yang - 30.000 Jiwa /1000 Jiwa x 0,6 = - 75.000 m2
jalan/jumlah 0,6 km/1.000 rata 15 s.d 20 semua bagian prasarana tranportasinya 18 km
penduduk penduduk km/jam. kota dengan sebagian menggunakan Jadi, panjang jalan kota untuk
- Kecepatan rata-rata - Ratio luas jalan mudah angkutan sungai, dapat 30.000 jiwa penduduk adalah
- Luas jalan/luas kota 5% darl luas diperhitungkan secara 18 km
wilayah. tersendiri - Luas jalan 5 % x 150 ha = 7,5
ha (75.000 m2)
b. Jalan Lingkungan - Ratio panjang jalan - Panjang 40-60 - Panjang Jalan - 45.000 m2
dengan luas wilayah m/Ha dengan P = 40 m/Ha x 150 ha = 6.000 Dari perhitungan
lebar 2-5 m. m jalan dengan p =
P = 60 m/Ha x 150 ha = 9.000 9.000m dan
m l=5m
Jadi, panjang jalan lingkungan
untuk 150 Ha adalah 6.000 –
9.000 m
- Luas jalan dengan lebar 2 m
L = 6.000 m x 2 m = 12.000 m2
L = 9.000 m x 2 m = 18.000 m2
Jadi, luas jalan lingkungan
untuk 150 Ha dengan lebar
jalan 2 m adalah 12.000 m2 -
18.000 m2
- Luas jalan dengan lebar 5m
L = 6.000 m x 5 m = 30.000 m2
L = 9.000 m x 5 m = 45.000 m2
Jadi, luas jalan lingkungan
untuk 150 Ha dengan lebar
jalan 5 m adalah 30.000 m2-
45.000 m2
c. Jalan Setapak - Ratio panjang jalan - Panjang 50-110 - Panjang Jalan - 33.000 m2
dengan luas wilayah m/Ha dengan P = 50 m/Ha x 150 ha = 7.500 Dari perhitungan
lebar0,8-2 m m jalan dengan p =
P = 110m/Ha x 150 ha = 16.500 m dan l = 2 m
16.500 m
Jadi, panjang jalan setapak
untuk 150 Ha adalah 7.500-
16.500 m
- Luas jalan dengan lebar 0,8 m
L = 7.500 m x 0,8 m = 6.000
m2
L = 16.500 m x 0,8 m =
13.200m2
Jadi, luas jalan setapak untuk
150 Ha dengan lebar jalan 0,8
m adalah 6.000 m2- 13.200m2
- Luas jalan dengan lebar 2m
L = 7.500 m x2 m = 15.000 m2
L = 16.500 m x 2 m = 33.000
m2
- Jadi, luas jalan setapak untuk
150 Ha dengan lebar jalan 2 m
adalah 15.000 m2- 33.000 m2
2. Persampahan - Tingkat pena- - 80 % dari Prioritas penanganan - Penanganan - Pembakaran sampah - Generasi Sampah - Gerobak : 30 m2
nganan generasi jumlah sistem persampahan : sampah on- site onsite harus dihindari 1 orang / hari menghasilkan 0,6 - Bak : 180 m2
sampah thd Penduduk kota/ dilakukan - Kriteria Disain/Input kg sampah
jumlah penduduk Perkotaan - 100% u/kawasan secara saniter Perencanaan Dalam 1 hari untuk 30.000 jiwa
kota/perkotaan dilayani oleh pusat kota/CBD individual - Generasi sampah 2,5 - penduduk menghasilkan:
dan Kualitas Sistem dan pasar composting, 3 lt atau 0,5-0,6 0,6 kg/org/hari x 30.000 org =
Penanganan DK/PDK dan - 100% separasi sampah kg/org/hari Bin sampah 18.000 kg/hari
sisanya 2096 jiwa/kawasan u/diambil 50 lt/200 m sidewalk Jadi, 30.000 jiwa penduduk
dapat ditangani permukiman dgn pemulung. jalan protokol atau/ 100 menghasilkan 18.000 kg
secara saniter kepadatan> 100 - Penanganan m ditempat keramaian sampah per hari atau 90.000 lt
(on-site system) jiwa/ha rata-rata sampah oleh umum /hari
80% u/kawasan sistem DKlPDK - Gerobak 1 m3/200 KK
permukiman dilakukan - Kontalner 1 m3/ 200 - Tong sampah yang diperlukan
perkotaan secara KK disetiap 100 m di keramaian
- 100% u/penanga- terintegrasi - Transfer Depo 25- 200 umum adalah = 90.000/50 =
nan limbah (pewadahan- m2 u/4004000 KK 1800 tong
industry Pengumulan- - Truk Sampah 6 m3/700 Jadi, tong sampah yang
- 100% u/ pena- Gerobak 1 KK 8m3/1000 kk diperlukan di keramaian umum
nganan limbah B3/ m3/Transfer - Arm Roll untuk 30.000 jiwa penduduk
medicalwaste penanganan Truck+kontainer adalah 1.800 tong tersebar 1
Akhir); 8m3/1000 KK tong setiap 200m
- Tempat - Compactor truck 8
Kapasitas m3/1200 KK - Gerobak
pewadahan - Street Sweeper 6.000 KK / 200 KK = 30 m³
tersedia - Ritasi Pengangkutan 2- gerobak
- Pengumpulan 6 rit/hari Jadi, gerobak untuk 6000
dan pengang- 1TPA 100.000 KK adalah 30 m³ gerobak
kutan sampah penduduk, peraIatan sampah
dilakukan berat: buldozer, Wheel
secara reguler. Loader, Excavetor - Kontainer
- Tidak ada - CompOsting : 6.000 KK / 200 KK = 30 m³
penanganan Individual, Vermi container
akhir sampah komopos, UDPK , Jadi, gerobak untuk 6000
secara open - Daur Ulang diarahkan. KK adalah 30 m³ kontainer
dumping u/ perkuatan jarigan
- Tidak ada konsumen, pemulung, - Transfer Depo
pembuangan lapak dan industri daur 6.000 KK / 4.000 KK x 200 m²
sampah secara ulang. = 300 m² transfer depo
liar - Opsi penanganan Jadi, transfer depo untuk
- Tingkat medicasl waste 6.000 KK adalah 300 m²
composting dan incinerator. container
daur ulang - Pengangkutan dan
sampah penanganan Akhir - Truk Sampah
minimal 10% Limbah B3 dilakukan 6.000 KK / 1.000 KK x 8 m³ =
- Penanganan secara terpisah. Lihat 48 m³ truk sampah
akhir sampah lebih lanjut : SK-SNI- Jadi, truk sampah untuk
setidaknya T- 12-1991-03 Ttg 6.000 KK adalah 48 m² truk
dengan tastacara Pengelolaan sampah
controlled lanfil Sampah Permukiman,
- Konsep 3R SK- SNI 192454-1991 - Arm Roll Truck+container
sudah dan SK SNI T 13- 1990 6.000 KK / 1.000 KK x 8 m³ =
diterapkan di tentang Tatacara 48 m³ Arm Roll
industry Pengelolaan Sampah Truck+container
- Medical Waste Perkotaan Jadi, Arm Roll
ditangani secara Truck+kontainer untuk 6.000
swakel. oleh KK adalah 48 m² Arm Roll
RS. Truck+kontainer

- Compactor truck
6.000 KK / 1.200 KK x 8 m³ =
40 m³ Compactor truck
Jadi, Compactor truck untuk
6.000 KK adalah 40 m³
Compactor truck

- Ritasi Pengangkutan 2-6


rit/hari
Jadi. Ritasi pengangkutan
dalam 1 hari sebanyak 6 rit
B. SARANA
LINGKUNGAN
1. Sarana Niaga - Tingkat - Setiap Minimal tersedia 1 - Mudah diakses - PASAR = 30.000/30.000= 1 - 10.000 m2
ketersedian Kecamatan (satu) pasar untuk Jadi, sarana niaga berupa pasar
kebutuh-an setiap 30.000 yang dibutuhkan adalah 1 unit
primer dan penduduk
sekunder
2. Sarana Pendidikan - Jumlah anak usia - Satuan wilayah - Minimal tersedia : - Bersih, mudah - TK = 12.000 m2
sekolah yang kota Sedang/ - 1 unit TK u/ dicapai, tidak - TK= 30.000/1.000 = 30 - SD = 37.500 m2
tertampung Kecil setiap 1.000 bising, jauh dari Jadi, TK yang dibutuhkan - SLTP = 56.000 m2
- Satuan Wilayah penduduk sumber berjumlah 30 unit - SLTA = 78.000 m2
Kota Besar/ - 1 unit SD u/ penyakit, -SD = 30.000/6.000= 5 - PERGUTUAN
Metro setiap 6.000 sumber Jadi, TK yang dibutuhkan TINGGI = -
penduduk bau/sampah, berjumlah 5 unit
- 1 unit SLTP u/ dan pencemaran -SLTP = 30.000/25.000= 1.2
setiap 25.000 lainnya Jadi, SLTP yang dibutuhkan
penduduk berjumlah 1 unit
- 1 unit SLTA u/ -SLTA = 30.000/30.000= 1
setiap 30.000 Jadi, SLTA yang dibutuhkan
penduduk berjumlah 1 unit
- Minimal sama -PERGURUAN TINGGI =
dengan kota 30.000/70.000= -
sedang/keci, juga Jadi, permukiman tersebut tidak
tersedia 1 unit membutuhkan perguruan tinggi
Perguruan Tinggi
untuk setiap 70.000
penduduk
3. Sarana Pelayanan - Sebaran fasilitas - Satuan wilayah - Minimal tersedia : - Lokasi di pusat -BALAI PENGOBATAN = - Balai pengobatan =
Kesehatan pelayanan kese- Kabupaten/Kota - 1 unit Balai lingkungan/ 30.000/3.000= 10 3600 m2
hatan/jangkauan Pengobatan/3.000 kecamatan Jadi, balai pengobatan yang - RS Bersalin = 3000
pelayanan jiwa bersih, mudah dibutuhkan berjumlah 10 unit m2
- Tingkat harapan - 1 Unit BKIA/RS dicapai, tenang, - RS BERSALIN = 30.000/
hidup Bersalin/10.000- jauh dari 10.000= 3
30.000 jiwa sumber Jadi, RS bersalin yang dibutuhkan
- 1 unit penyaki, berjumlah 1-3 unit
Puskesmas/ sumber bau/ - PUSKESMAS = 30.000/
120.000 jiwa sampah, dan 120.000= -
- 1 unit Rumah pencemaran Jadi, puskesmas tidak dibutuhkan
Sakit/ 240.000 jiwa lainnya untuk permukiman tersebut
- Usia rata-rata - RUMAH SAKIT = 30.000/
penduduk 65-75 240.000= -
thn Jadi, rumah sakit tidak dibutuhkan
untuk permukiman tersebut
4. Sarana Pelayanan - Jangkauan dan - Satuan wilayah - Minimal tersedia : - KANTOR POLISI = 30.000/ - Kantor Polisi = 30 m2
Umum tingkat pelayan- Kabupaten/Kota - 1 unit Kantor 30.000= 1
an Polisi/ 30.000 jiwa Jadi, Kantor Polisi yang dibutuhkan
- 1 unit Lembaga berjumlah 1 unit
Pemasyarakatan - LEMBAGA
/ 1.000.000 – PERMASYARAKATAN = 30.000/
2.000.000 jiwa 1.000.000= -
- 1 unit Kantor Jadi, lembaga permasyarakatan
Pos/ 120.000 jiwa tidak dibutuhkan untuk
- 1 Unit Kantor permukiman tersebut
Telepon/Telegram/ - KANTOR POS = 30.000/
1.000.000- 120.000= -
2.000.000 jiwa Jadi, kantor pos tidak dibutuhkan
- 1 unit Terminal untuk permukiman tersebut
Angkutan/ - KANTOR TELEPON = 30.000/
500.000- 1.000.000= -
2.000.000 Jadi, kantor telepon tidak
dibutuhkan untuk permukiman
tersebut
- TERMINAL ANGKUTAN =
30.000/ 500.000= -
Jadi, terminal angkutan tidak
dibutuhkan untuk permukiman
tersebut

5. Sarana Ruang - Penduduk ter- - Satuan wilayah - Tersedia : - Bersih, mudah - TAMAN LINGKUNGAN = - Taman lingkungan =
Terbuka Hijau layani Kabupaten/Kota - Taman dicapai, terawat, 30.000/ 250= 120 9000 m2
(Taman dan Pema- - % ruang terbuka lingkungan u/ indah dan Jadi, taman lingkungan yang
kaman Umum) hijau dalam setiap 250 jiwa nyaman dibutuhkan berjumlah 120 unit
suatu kawasan - Taman - TAMAN KECAMATAN =
- % ruang terbuka Kecamatan u/ 30.000/ 120.000= -
hijau yang setiap 120.000 jiwa Jadi, taman kecamatan tidak
fungsional - Taman Kota u/ dibutuhkan untuk permukiman
- Penyebaran setiap 480.000 jiwa tersebut
ruang terbuka - Pemakaman - TAMAN KOTA = 30.000/
hijau setiap 120.000 jiwa 480.000= -
Jadi, taman kota tidak dibutuhkan
untuk permukiman tersebut
- PEMAKAMAN= 30.000/
120.000= -
Jadi, pemakaman tidak dibutuhkan
untuk permukiman tersebut
6. Sarana - Jangkauan - Satuan wilayah - Minimal Tersedia : - Bersih, tenang, - TEMPAT IBADAH = 30.000/ - Tempat ibadah =
Sosial/Budaya pelayanan Kabupaten/Kota - 1 unit tempat teduh, mudah 2500= 12 3600 m2
Ibadah/ 2500 jiwa dicapai Jadi, tempat ibadah yang
- 1 unit dibutuhkan berjumlah 12 unit
Perpustaka-an/ - PERPUSTAKAAN = 30.000/
1.000.000- 1.000.000= -
2.000.000 jiwa Jadi, perpustakaan tidak dibutuhkan
untuk permukiman tersebut
JUMLAH KEBUTUHAN LAHAN 365940 m2
PERMUKIMAN
PER- DESAAN
III.
PRASARANA
LINGKUNGAN
1. a. Jaringan Jalan - Ratio panjang - Panjang 25-50 - Panjang Jalan - 37.500 m2
jalan dengan luas m/Ha dengan P = 25 m/Ha x 150 ha = 3.750
wilayah lebar 2-5 m m
P = 50 m/Ha x 150 ha = 7.500
m
Jadi, panjang jalan lingkungan
untuk 150 Ha adalah 3.750-
7.500 m
- Luas jalan dengan lebar 2 m
L = 3.750 m x 2 m = 7.500 m2
L = 7.500 m x 2 m = 15.000 m2
Jadi, luas jalan lingkungan
untuk 150 Ha dengan lebar
jalan 2 m adalah 7.500 m2 –
15.000 m2
- Luas jalan dengan lebar 5m
L = 3.750 m x 5 m = 18.750 m2
L = 7.500 m x 5 m = 37.500m2
- Jadi, luas jalan lingkungan
untuk 150 Ha dengan lebar
jalan 5 m adalah 18.750 m2-
37.500 m2
b. Jalan Setapak - Ratio panjang - Panjang 35-70 - Panjang Jalan - 21.000m2
jalan dengan luas m/Ha dengan P = 35 m/Ha x 150 ha = 5.250
wilayah lebar 0,8 - 2 m m
P = 70 m/Ha x 150 ha = 10.500
m
Jadi, panjang jalan setapak
untuk 150 Ha adalah 5.250-
10.500 m
- Luas jalan dengan lebar 0,8 m
L = 5.250 m x 0,8 m = 4.200
m2
L = 10.500 m x 0,8 m = 8.400
m2
Jadi, luas jalan setapak untuk
150 Ha dengan lebar jalan 0,8
m adalah 4.200 m2- 8.400 m2
- Luas jalan dengan lebar 2m
L = 5.250 m x2 m = 10.500 m2
L = 10.500 m x 2 m = 21.000
m2
- Jadi, luas jalan setapak untuk
150 Ha dengan lebar jalan 2 m
adalah 10.500 m2- 21.000m2
2. Persampahan - Prosentase - 60-80% - Mobil tinja 4 m3 - Tidak - SK SNI M-36-1991- 03 - Timbunan sampah - Gerobak : 30 m2
produk sampah produksi digunakan untuk mencemari - SNI-19-2454-1391 - Non komersil - Bak : 180 m2
tertangani sampah (80- pelayanan lingkungan - SNI 03-3241-1994 - 2 lt x 30.000 jiwa = 60.000
- Tingkat timbun- 90% komersial - Maks 120.000 - Kep DJCK No. lt/hari
an sampah dan 50-805 jiwa, IPLT Sistem 07/KPTS/1999 - 35 lt x 30.000 jiwa = 1.050.000
- Lama timbunan permukima, kolom dengan lt/hari
sampah 100% untuk debit 50 m3/hari u/ Jadi sampak untuk non komersil
per- mukiman pelayanan adalah 60.000 – 1.050.000 lt/hari
dengan 100.000 jiwa
kepadatan 100 - Pengosongan
jiwa/Ha) ter- lumpur tinja 5 thn
layani dengan sekali
asumsi : - Mobil tinja
- timbunan melayani 2 tangki
sampah 2-35 septik tank setiap
ltr/orang/hr hari
untuk non
komersial dan
0,2-0,6 lt/m2/hr
untuk komersial

JUMLAH LAHAN YANG DIBUTUHKAN 39.810 m2


PENGEMBANGAN
C. PERUMAHAN
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
1 Sarana Lingkungan - kelengkapan Sarana - satuan lingkungan - minimal tersedia 1 - mudah diakses - kepmen PU no. PASAR = 30.000/30.000 = 1 - 10.000 m2
a). Sarana Lingkungan niaga dng jumlah (satu) pasar u/ setiap 20?KPTS/1986 Jadi, sarana niaga berupa pasar
penduduk 30.000 penduduk - SNI no. 03-1733- yang dibutuhkan adalah 1 unit
<30.000 jiwa 1989 tentang Tata Cara
Perencanaan Kawasan
Perumahan
Kota
b). Sarana Pendidikan - jumlah anak usia - satuan lingkungan Minimal tersedia : - Bersih, mudah - TK= 30.000/1.000 = 30 - TK = 12.000 m2
sekolah yang dgn jumlah - 1 unit TK u/ setiap dicapai, tidak Jadi, TK yang dibutuhkan - SD = 37.500 m2
tertampung penduduk 1.000 penduduk bising, jauh dari berjumlah 30 unit - SLTP = 56.000 m2
- sebaran fasilitas <30.000 jiwa - 9 SD, 3 SLTP, 1 sumber penyakit, - 9 SD, 3 SLTP, 1 SMU - SLTA = 78.000 m2
pendidikan SMU sumber bau sampah
- kelengkapan dan pencemarana
sarana pendidikan lainnya
c) Sarana Pelayanan - Sebaran fasilitas - Satuan Minimal tersedia : Lokasi di pusat -BALAI PENGOBATAN = - Balai pengobatan =
Kesehatan pelayanan lingkungan dng - 1 unit Balai lingkungan/keca 30.000/3.000= 10 3600 m2
kesehatan/jangka uan jumlah penduduk Pengobatan/3.0 00 jiwa matan bersih, tanah Jadi, balai pengobatan yang - RS Bersalin = 3000
pelayanan <30.000 jiwa - 1 unit BKIA/RS jauh dari sumber dibutuhkan berjumlah 10 unit m2
kesehatan/jangka uan Bersalin/10.000 penyakit, sumber - RS BERSALIN = 30.000/ - 180 m2
pelayanan - 1 unit Pos Pemadam bau sampah dan 10.000= 3
- Tingkat harapan Kebakaran pencemarana Jadi, RS bersalin yang dibutuhkan
hidup lainnya berjumlah 1-3 unit
- 1 unit Pos Pemadam Kebakaran
d) Sarana Pelayanan - jangkauan dan - Satuan Minimal tersedia : -KANTOR POLISI = 30.000/ - kantor polisi = 30 m2
Umum tingkat pelayanan lingkungan dng - 1 unit kantor 30.000= 1 - kantor pos pembantu =
jumlah penduduk polisi/30.000 jiwa Jadi, Kantor Polisi yang dibutuhkan 120 m2
<30.000 jiwa - 1 unit Kantor Pos berjumlah 1 unit - kantor bank cab
Pembantu - 1 unit Kantor Pos Pembantu pembantu = 120 m2
- 1 unit Kantor Bank - 1 unit Kantor Bank Cab.
Cab. pembantu pembantu

e). Sarana Ruang - Penduduk terlayani - satuan lingkungan Tersedianya : - bersih, mudah di - TAMAN LINGKUNGAN = - Taman lingkungan
terbuka (Taman, - % ruang terbuka dng jumlah - taman lingkungan u/ capai, terawat, 30.000/ 250= 120 dan olahraga = 9.000
Pemakaman Umum jika dalam suatu penduduk setiap 250 jiwa indah dan nyaman Jadi, taman lingkungan yang m2
dan Parkir) kawasan <30.000 jiwa - 0.3m2/penduduk dari dibutuhkan berjumlah 120 unit - Pemakaman = 6.000
- % ruang terbuka luas kawasan (taman, -Luas wilayah TAMAN m2
hijau yang fungsional olah raga, bermain) OLAHRAGA = 0.3m2(30.000)=
- Penyebaran ruang - 0.2m2/penduduk dari 9.000m2
terbuka hijau luas kawasan Jadi luas taman olahraga yang
(pemakaman umum) dibutuhkan berkisar 9.000m2
- Parkir -Luas kawasan PEMAKAMAN =
lingkungan 3% dari 0.2m2(30.000)= 6.000m2
luas Jadi luas area pemakaman yang
kawasan dengan dibutuhkan berkisar 6.000m2
jumlah 2500 org
f). Sarana Sosial - Jangkauan - Satuan nimal tersedia : Luas TEMPAT IBADAH = - 36000 m2
Budaya Pelayanan lingkungan dng - 1 unit tempat ibadah 1,2m2(30.000) = 36.000m2 - 2700 m2
jumlah (1,2 m2/jema’ah) Jadi tempat ibdaha yang
penduduk<30.0 00 - 1 unit dibutuhkan seluas 36.000m2
jiwa perpustakaan - 1 unit
lingkungan perpustakaan lingkungan

2 Prasarana - Kondisi jalan - Panjang 40-60 m/ - Kecepatan rata- rata - Akses ke semua - Pedoman Teknis - Panjang Jalan - 45.000 m2
Lingkungan - Biaya Perawatan Ha dengan lebar 2 - 5 s/d 10 km/jam lingkungan Prasarana Jalan Perumahan P = 40 m/Ha x 150 ha = 6.000
a) Jaringan Jalan 5m permukiman 1998 m
1) Jalan Lingkungan - dapat diakses P = 60 m/Ha x 150 ha = 9.000
2) jalan Setapak - Panjang 40-60 m/ mobil pemadam m
Ha dengan lebar 2 - kebakaran Jadi, panjang jalan lingkungan
5m dan setapak untuk 150 Ha
adalah 6.000 – 9.000 m
- Luas jalan dengan lebar 2 m
L = 6.000 m x 2 m = 12.000 m2
L = 9.000 m x 2 m = 18.000 m2
Jadi, luas jalan untuk 150 Ha
dengan lebar jalan lingkungan
dan setapak 2 m adalah 12.000
m2 - 18.000 m2
- Luas jalan dengan lebar 5m
L = 6.000 m x 5 m = 30.000 m2
L = 9.000 m x 5 m = 45.000 m2
Jadi, luas jalan lingkungan dan
setapak untuk 150 Ha dengan
lebar jalan 5 m adalah 30.000
m2- 45.000 m2
b) Persampahan - prosentase produk - 60% s.d 80% - pewadahan : kantong - -Gerobak sampah - 30 m2
sampah tertangani produk sampah plastik bekas u/ setiap 30.000/1.000 x 1 m³ = 30m³
(80%-90% sumber sampah
komersial dan 50%- - pengumpulan ; Jadi, pengumpulan gerobak sampah
80% gerobak samapah 1 untuk 30.000 jiwa penduduk 30 m³
permukiman, 100% m3/1000 penduduk
u/ permukiman terlayani, dumptruck -Dump Truck
dengan kepadatan 6m3/10.000 tranfers 30.000/10.000 x 6 m³ = 18m³
100 jiwa/ha) depo dng 100-250 m2
terlayani dengan u/ 30.000 penduduk. Jadi, dump truck untuk 30.000 jiwa
asumsi : - Pengangkutan : penduduk adalah 18 m³
- Timbunan sampah Dump truck 6 m3 u/
2,5 – 3,5 lt/org 75% 10.000 pendudukan -Transfer Depo
samapah domestik, - pemindahan : transfer 30.000/30.000 x 250 m²= 250 m²
25% sampah non depo dng 100-150 m2
domestik u/ 30.000 terlayani dng Jadi, transfer depo untuk 30.000
radius 400-600 jiwa penduduk adalah 250 m²
m
- tempat -Pengangkutan Dump
- pembuangan akhir 30.000/10.000 x 6 m³ = 18 m³
(TPA) menggunakan
sistem ”contolled Jadi pengangkutan untuk 30.000
landfill” pada lokasi jiwa penduduk adalah 18 m ³
yang tidak produktif
bagi pertanian, muka - Jadi, Pemindahan Transfer Depo
air tanah cukup dalam
dan jenis 30.000 untuk 150 m² terlayani
tanah kedap air. dengan radius 600²

JUMLAH LAHAN YANG DIBUTUHKAN 266880

2. Sarana dan prasarana yang tersedia pada permukiman tersebut

SARANA PRASARANA PERMUKIMAN PERKOTAAN


Sarana yang dibutuhkan
1. Niaga
a) Pasar : 1 unit
2. Pendidikan
a) TK : 30 unit
b) SD : 5 unit
c) SMP : 1 unit
d) SLTA/SMA : 1 unit
3. Kesehatan
a) Balai Pengobatan : 10 unit
b) RS Bersalin : 1-3 unit
4. Umum
a) Kantor Polisi : 1 unit
5. Ruang Terbuka Hijau
a) Taman Lingkungan : 120 unit
6. Sosial Budaya
a) Tempat Ibadah : 12 unit
Prasarana yang dibutuhkan
1. Jalan Kota : p = 18 km, l = 150 hektar x 5% = 75.000meter2
2. Jalan Lingkungan : p = 6.000-9.000 m, l = 2-5 meter
3. Jalan Setapak : p = 7.500-16.500 m, l = 0.8–2 meter
4. Persampahan : mengasilkan sampah 90.000 lt/hari dengan 1.800 tong tersebar 1 tong setiap 200m

SARANA PRASARANA PERMUKIMAN PEDESAAN


Sarana yang dibutuhkan belum memadai untuk permukiman pedesaan
Prasarana yang dibutuhkan
1. Jalan lingkungan : p = 3.750-7.500 m , l = 2-5 m
2. Jalan setapak : p = 5.250-10.500 m, l = 0,8-2 m
3. Persampahan : mengasilkan sampah 60.000 lt/hari dengan 1200 tong setiap 200m
3. Perbedaan kebutuhan sarana dan prasarana di lingkungan permukiman pedesaan dan perkotaan
Permukiman desa dan kota memiliki perbedaan yang cukup signifikan di beberapa aspek,seperti misalnya jalan permukiman(lingkungan,setapak)
di daerah perkotaan Lebih Luas dan lebar dari pada permukiman di daerah pedesaan.Sistem pengelolaan limbah dan sampah di daerah perkotaan
juga lebih komplek dibanding dengan di daerah pedesaan.Pada bagian sarana serta utilitas juga sangat mencolok dimana permukiman kota hampir
memiliki sarana yang sangat komplek untuk menunjang aktifitas masyarakat sehari-hari,sedangkan di daerah permukiman desa sama sekali tidak
memilikinya.Jadi kesimpulannya permukiman kota lebih maju baik dari segi sarana, prasarana, maupun utilitas daripada permukiman di daerah
pedesaan yang cenderung masi tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai