Anda di halaman 1dari 15

MODUL 07

Produk Perencanaan Kota 1:


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Disampaikan Oleh
(Nama Pemateri)
(Lokasi), xx Oktober 2018
MATERI
1. Pengertian dan istilah-istilah dalam tata ruang
2. Latar belakang dan definisi penataan ruang
3. Tujuan penataan ruang
4. Peraturan terkait penataan ruang
• Posisi RTRW Kota dalam Sistem Perencanaan
• UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
• PP No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
• Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota
1. BEBERAPA PENGERTIAN
• RUANG: wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan,
dan memelihara kelangsungan hidupnya.
• TATA RUANG: wujud struktur ruang dan pola ruang.
• STRUKTUR RUANG: susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional.
• POLA RUANG: distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
• PENATAAN RUANG: suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
• PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG: kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
BEBERAPA PENGERTIAN
• PENGATURAN PENATAAN RUANG: upaya • PEMANFAATAN RUANG: upaya untuk mewujudkan
pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam rencana tata ruang melalui penyusunan dan
penataan ruang. pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
• PEMBINAAN PENATAAN RUANG: upaya untuk • PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG: upaya
meningkatkan kinerja penataan ruang yang untuk mewujudkan tertib tata ruang.
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah • RENCANA TATA RUANG: hasil perencanaan tata
daerah, dan masyarakat. ruang.
• PELAKSANAAN PENATAAN RUANG: upaya • RUANG TERBUKA HIJAU: area memanjang/jalur
pencapaian tujuan penataan ruang melalui dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman,
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
• PENGAWASAN PENATAAN RUANG: upaya agar sengaja ditanam.
penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- • KAWASAN STRATEGIS: wilayah yang penataan
undangan. ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
• PERENCANAAN TATA RUANG: suatu proses untuk pengaruh sangat penting dalam lingkup
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,
meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata dan/atau lingkungan.
ruang.
2. LATAR BELAKANG DAN DEFINISI PENATAAN RUANG

• Terbatasnya ruang, SDA;

• Tuntutan penegakan prinsip DEFINISI PENATAAN RUANG


keterpaduan, keberlanjutan,
demokrasi, dan keadilan dalam pendekatan pembangunan berdimensi
rangka penyelenggaraan penataan spasial dengan fokus utama pada
ruang yang baik; pengaturan perilaku manusia dalam
memanfaatkan ruang dan sumberdaya
alam yang terkandung di dalamnya yang
• kesadaran dan pemahaman bertujuan untuk mewujudkan ruang
masyarakat yang semakin tinggi kehidupan yang nyaman, produktif, dan
terhadap penataan ruang. berkelanjutan.
3. TUJUAN PENATAAN RUANG

Menurut UU no. 26 tahun 2007 tentang Penataan


Ruang:
Mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
Menurut UU no. 24 tahun 1992 tentang
produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara
Penataan Ruang:
dan Ketahanan Nasional dengan:
1. terselenggaranya pemanfaatan ruang
berwawasan lingkungan yang 1. terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan
berlandaskan Wawasan Nusantara dan lingkungan buatan;
Ketahanan Nasional 2. terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya
2. terselenggaranya pengaturan alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber
pemanfaatan ruang kawasan lindung daya manusia; dan
dan kawasan budi daya 3. terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
3. tercapainya pemanfaatan ruang yang dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan
berkualitas ruang.
4. PERATURAN TERKAIT PENATAAN RUANG

Peraturan-peraturan terkait penataan ruang kota meliputi:


• UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
• PP No.15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
• Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten dan Kota
A. POSISI RTRW KOTA DALAM SISTEM PERENCANAAN
Rencana Umum Rencana Rinci

RTR Pulau
RPJP Nasional RTRW Nasional
RTR Kawasan Strategis Nasional

RPJM Nasional

RPJP Propinsi RTRW Propinsi RTR Kawasan Strategis Provinsi

RPJM Propinsi

RTRW Kabupaten RDTR Kabupaten


RTR Kawasan Strategis Kabupaten
RPJP Kabupaten/Kota

RTRW RDTR Kota


Kota RTR Kawasan Strategis Kota
RPJM Kabupaten/Kota
B. DASAR KEBIJAKAN PENATAAN RUANG

Dasar penggantian UU NO. 24/1992 ttg Penataan Ruang:


- belum ada sanksi;
- sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pengaturan penataan ruang.
- adanya penurunan kualitas ruang pada sebagian besar wilayah
menuntut perubahan pengaturan dalam Undang-Undang tersebut.

UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


undang-undang pokok yang mengatur tentang pelaksanaan penataan ruang yang lebih
sempurna dari UU no 24/1992 tentang Penataan Ruang . Undang-undang tersebut selain
sebagai konsep dasar hukum dalam melaksanakan perencanaan tata ruang, juga
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan pemerintah dalam penataan dan
pelestarian lingkungan hidup.
C. HAL-HAL POKOK YANG DIATUR UU NOMOR 26/2007 TENTANG
PENATAAN RUANG
1. Strategi Umum dan Strategi Implementasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
2. Kejelasan Produk Rencana Tata Ruang (Bukan Hanya Administratif, tetapi dapat pula
Fungsional)
3. Pembagian Kewenangan yang Lebih Jelas antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
4. Penekanan pada Hal2 yang bersifat Sangat Strategis Sesuai Perkembangan Lingkungan
Strategis dan Kecenderungan yang Ada
5. Penataan Ruang Mencakup Ruang Darat, Ruang Laut, dan Ruang Udara, termasuk ruang di
dalam Bumi, sebagai Satu Kesatuan
6. Pengaturan Ruang pada Kawasan-kawasan yang dinilai Rawan Bencana (Rawan Bencana
Letusan Gunung Api, Gempa Bumi, Longsor, Gelombang Pasang dan Banjir, SUTET, dll.)
HAL-HAL POKOK YANG DIATUR UU NOMOR 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG

7. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perkotaan dan Metropolitan


8. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perdesaan dan Agropolitan
9. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Perbatasan sebagai Kawasan Strategis Nasional (termasuk pula Pulau-Pulau
Kecil Terluar/Terdepan)
10. Mengatur Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional dari Sudut Pandang Ekonomi (Kawasan Ekonomi Khusus,
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), Kerjasama Ekonomi Sub Regional, serta Kawasan
Perdagangan dan Pelabuhan Bebas)
11. Penegasan Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
12. Penguatan Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup dan Ekosistem (Bukan hanya Poleksosbudhankam)
13. Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
14. Pengaturan Sanksi
15. Pengaturan Penyelesaian Sengketa Penataan Ruang
16. Pengaturan Jangka Waktu Penyelesaian Aturan-Aturan Pelaksanaan sebagai Tindak Lanjut dari Terbitnya UU
Penataan Ruang Ini
17. Pengaturan pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
HAL-HAL POKOK YANG DIATUR PP NOMOR 15/2010 TENTANG
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG

1. Pengaturan penataan ruang;


2. Pembinaan penataan ruang;
3. Pelaksanaan perencanaan tata ruang;
4. Pelaksanaan pemanfaatan ruang
5. Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang
6. Pengawasan penataan ruang
Muatan Materi RTRW Kota

RTRW KABUPATEN RTRW KOTA

 Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah  Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah
kabupaten; kota;
 Rencana struktur ruang yang meliputi sistem perkotaan  Rencana struktur ruang yang meliputi sistem perkotaan
di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan
sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten; sistem jaringan prasarana wilayah kota;
 Rencana pola ruang meliputi kawasan lindung kabupaten  Rencana pola ruang meliputi kawasan lindung kabupaten
dan kawasan budi daya kabupaten; dan kawasan budi daya kota;
 Penetapan kawasan strategis kabupaten;  Penetapan kawasan strategis kota;
 Arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program  Arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program
utama jangka menengah lima tahunan; dan; utama jangka menengah lima tahunan; dan;
 Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang berisi  Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang berisi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan,
ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi. ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.
RUJUKAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang No. 1 Tahun 2018
TERIMA KASIH
Oktober 2018

Sumber Materi:
Denny Zulkaidi
RM Petrus Natalivan Indradjati

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung

Gedung Sugijanto Soegijoko


Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
Tel. 022-2504735, 2509171
Fax. 022-2501263
E-mail: natalivan@pl.itb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai