Anda di halaman 1dari 15

MODUL 01

Pengantar Perencanaan Kota:


Dasar-Dasar Perencanaan Tata Ruang

Disampaikan Oleh:
(Nama Pemateri)
Bandung, Oktober 2018
MATERI

Perencanaan
Pengertian Perencanaan
Perencanaan Sebagai Proses
Urgensi Perencanaan
Motivasi Perencanaan

Landasan Kewenangan dalam Perencanaan


Landasan Kewenangan dalam Perencanaan
Hak dalam Perencanaan
Property Rights

Perencanaan sebagai bentuk intervensi terhadap perkembangan Wilayah


Perencanaan

Pengertian

 Berkaitan dengan masa depan;


 Sarat nilai dan politik;
 Sebuah proses berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Perencanaan-Pelaksanaan-Pengendalian hingga
diperbarui/direvisi bila diperlukan;
 Pengembangan dan dukungan terhadap visi strategis Bersama;
 Terkait dengan pengaturan tujuan dan sasaran bersama antara para pemangku kepentingan;
 Terkait upaya untuk mengetahui, menyelidiki, serta mengidentifikasi pendekatan terbaik untuk intervensi
pemerintah;
 Antisipasi dan meramalkan perubahan dalam kondisi yang tidak menentu;
 Evaluasi berbagai tindakan yang berbeda dan memfasilitasi pembuatan keputusan politik;
 Pemikiran terkait kemungkinan dampak pelaksanaan yang tidak diinginkan.

• Almost any plan is better than no plan


Some Beliefs • No plan fails in all aspects
• Any plan is a step toward promoting development
Perencanaan

Pengertian Lainnya

1. Penerapan rasional pengetahuan manusia atas proses mencapai keputusan yang dijadikan dasar tindakan manusia
2. Latihan kecerdasan untuk menghadapi fakta dan situasi sebagaimana adanya dan menemukan cara untuk
memecahkan masalah
3. Perencanaan secara ekonomis: Tindakan merencanakan sedemikian rupa sehingga sumber dan sarana yang langka
bisa menghasilkan kepuasan terbesar
4. Pekerjaan yang berkaitan dengan pandangan objektif dan rasional mengenai kondisi masa depan, menilai
masyarakat yang menginginkan cita-cita/harapnnya terwujud, membuat sejumlah perubahan, memperkirakan tingkat
kontrol yang diperlukan, dan merumuskan sebuah kebijakan untuk mewujudkan cita-cita/harapan, perubahan dan
kontrol.
5. Sistem konseptual untuk masa depan dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan sumber daya
6. Penerapan metode ilmiah dan rasional untuk pembuatan kebijakan di masa depan.
7. Perencanaan membuat pilihan di antara opsi yang muncul terbuka untuk masa depan, dan kemudian mengamankan
pelaksanaannya yang bergantung pada alokasi sumber daya yang diperlukan dan langka.
8. Karya yang berkaitan dengan beberapa jenis pengaturan masa depan dalam waktu, ruang dan sumber daya.
Perencanaan Sebagai Proses

Cita-cita,
harapan, tujuan

Masa lampau Kondisi eksisting Kondisi yang diharapkan


Perencanaan

Dimensi waktu

Perencanaan merupkan kegiatan merumuskan keinginan dan cita-cita yang lebih baik atau lebih berkembang di
masa datang, mempunyai unsur:
1. Tujuan dan Motivasi
2. Keinginan, Cita Cita untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa datang
3. Sumber Daya (Alam, Manusia, Modal, Informasi)
4. Efisiensi dan Keefektifan - Optimasi
5. Ruang dan Waktu
Urgensi Perencanaan

Ruang dan sumber daya Jumlah populasi dan


tersedia dalam jumlah kebutuhan semakin
yang tetap meningkat Perkembangan

Jumlah Kebutuhan Kemampuan Kemasyarakatan Kegiatan hidup

Kebutuhan Perencanaan Pembangunan


(mengelola ruang dan memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung
di dalamnya secara komprehensif dan terintegrasi serta sebagai tools
pengembangan wilayah)

Terwujudnya Wilayah yang aman, nyaman,


produktif dan berkelanjutan

TATA RUANG ALAMI PENATAAN RUANG TERENCANA


Urgensi Perencanaan

Dasar Perencanan Kewajiban Pemerintah

• Kewenangan pemerintah dalam menegakkan • Mewujudkan keadilan, mengurangi konflik dan


aturan (Police power of government) dampak negatif pemanfaatan ruang, menjamin
• Hak privat vs hak publik (Private domain vs. berlangsungnya pembangunan kota yang efisien,
public right: public control over private property) efektif serta sesuai fungsi kota dan konsisten
• Manfaat individu vs sosial (Individual benefit vs. dengan rencana tata ruang.
social cost) • Menjalankan fungsi pengendalian pemanfaatan
• Alasan ekonomi (efficiency, bankruptcy)
ruang, di samping melaksanakan pembangunan.
• Alasan Moral ( misal pengendalian kegiatan
wisata yang tidaks ejalan dengan norma) • Menyelenggarakan peran masyarakat dalam
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
NIMBY “not in my back yard”

LULU “locally unwanted land use”

NOPE “not on planet earth”

NIMTO “not in my term of office”


8
Urgensi Perencanaan

1) Visi dan misi pembangunan untuk


mewujudkan cita-cita masa depan
1) Pengaturan kekuatan pasar terhadap bersama
pemanfaatan lahan dan sumberdaya alam
2) Acuan arah dan strategi untuk
2) Pengaturan infrastruktur dan utilitas
untuk kepentingan publik mencapai tujuan pembangunan secara
berkesimbungan
3) Acuan pemerintah dalam pengambilan 3) Bagi pelaku pembangunan pentahapan
keputusan mengenai zoning dan land kegiatan pembangunan dalam rangka
subdivision bagi program pembangunan,
investasi, dan fasilitas publik peningkatan kesejahteraan sosial
melalui pemanfaatan dan pengalokasian
Sumberdaya yang dimiliki

DIMENSI SPASIAL DIMENSI A-SPASIAL


Kewajiban Pemerintah
• Mewujudkan keadilan, mengurangi
konflik dan dampak negatif pemanfaatan
ruang, menjamin berlangsungnya
pembangunan kota yang efisien, efektif
serta sesuai fungsi kota dan konsisten
dengan rencana tata ruang.
• Menjalankan fungsi pengendalian
pemanfaatan ruang, di samping
melaksanakan pembangunan.
• Menyelenggarakan peran masyarakat
dalam perencanaan, pemanfaatan, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. 10
Motivasi Perencanaan

produk perencanaan produk perencanaan

TARGET Rentang
deviasi + (range)
pencapaian
TARGET Kecenderungan 2 target

Po P1 deviasi -

Kecenderungan 1

T tahun T+p T tahun T+p

PERENCANAAN BERMOTIF TARGET PERENCANAAN BERMOTIF KECENDERUNGAN


Landasan Kewenangan dalam Perencanaan

1. Bundles of Rights (Hak atas Lahan)


• Kewenangan untuk mengatur hak atas lahan, hubungan hukum antara orang/badan dengan lahan, dan perbuatan hukum
mengenai lahan.
2. Police Power (Pengaturan)
• Kewenangan menerapkan peraturan hukum (pengaturan, pengawasan dan pengendalian pembangunan di atas lahan
maupun kegiatan manusia yang menghuninya) untuk menjamin kesehatan umum, keselamatan, moral dan kesejahteraan.
• Seringkali dianggap sebagai ‘limitation on private property/ individual rights’.
• Pertimbangan:
• Tujuan umum (public purpose):
• Kepentingan umum (public interest)
• Kesejahteraan umum (general welfare)
3. Eminent Domain (Pencabutan Hak atas Lahan)
• Kewenangan tindakan mengambil alih atau mencabut hak atas lahan di dalam batas kewenangannya dengan kompensasi
seperlunya dengan alasan untuk kepentingan umum
4. Taxation
• Kewenangan mengenakan beban atau pungutan yang dilandasi kewajiban hukum terhadap perorangan/kelompok atau
pemilik lahan untuk tujuan kepentingan umum.
5. Spending Power
• Kewenangan membelanjakan dana publik untuk kepentingan umum (melalui APBN dan/atau APBD)
Perencanaan sebagai bentuk intervensi terhadap
perkembangan Wilayah

Lingkup Intervensi Pemerintah

• Memberikan perlindungan terhadap masyarakat/publik (peraturan perundangan, perlindungan thd hak azasi, hak
milik)
• Mengatur aktivitas yang dilakukan oleh sektor swasta dalam hal yang menyangkut kepentingan umum (insentif,
disinsentif, perpajakan dan sistem harga)
• Menyediakan pelayanan publik bilamana sektor swasta tidak dapat menyediakannya (jalan, drainase, air bersih,
sanitasi, transportsai umum, pembuangan limbah, pendidikan, pelayanan kesehatan, fasilitas rekreasi)
• Menjalankan fungsi pembangunan (koordinasi kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan
swasta, penggunaan regulatory powers untuk merangsang perkembangan dunia usaha, dan penggunaan secara
selektif pengeluaran publik untuk menarik sumberdaya dari sektor swasta)
• Redistribusi pendapatan dan kesejahteraan (hal ini dilakukan oleh pemerintah pusat melalui mekanisme pajak
progresif, kebijaksanaan subsidi)
Perencanaan sebagai bentuk intervensi terhadap
perkembangan Wilayah

Instrumen Intervensi Perencanaan

Mekanisme/
Land use Public services Infrastruktur
Instrumen

Regulasi

Fiskal

Penyediaan
langsung oleh
pemerintah
TERIMA KASIH
Oktober 2018

Sumber Materi:
Denny Zulkaidi
Andi Oetomo
RM Petrus Natalivan Indradjati

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung

Gedung Sugijanto Soegijoko


Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
Tel. 022-2504735, 2509171
Fax. 022-2501263
E-mail: natalivan@pl.itb.ac.id

Anda mungkin juga menyukai