Denny Zulkaidi
2
1 PENGERTIAN DAN LINGKUP PERENCANAAN
• Perencanaan:
• Persiapan tindakan untuk mencapai kualitas kehidupan
yang lebih baik di masa depan
• Mental preparation for action
• Planning is for the people
• Planning is future oriented
• proses untuk menentukan (1) tindakan masa depan
yang tepat, melalui (2) urutan pilihan, dengan (3)
memperhitungkan sumber daya yang tersedia [UU 25
tahun 2004 Pasal 1 angka 1]
3
• Mengapa perlu merencana?
• Merencana merupakan sifat dasar manusia
• Merencana = peduli terhadap masa depan
• Jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
• Ada perbedaan kemampuan dalam merencana:
perencanaan pribadi, perencanaan privat, perencanaan
publik
4
• Tujuan merencana:
• Mengurangi tekanan bagi manusia dan lingkungan
hidup
• Memaksimumkan potensi lingkungan untuk
kemaslahatan masyarakat
• Menjaga semua pemakai dari kesulitan/
ketidaknyamanan lingkungan
• Membagi manfaat dan beban/kerugian kepada berbagai
pihak secara merata
• Memperkaya kualitas hidup
• Mengurangi keharusan menyesuaikan diri
5
• Pertimbangan dalam perencanaan:
• Tujuan umum (public purpose): kemerdekaan, kemakmuran,
kesejahteraan, dll
• Kepentingan umum (public interest): keamanan,
kenyamanan, dll
• Kesejahteraan umum (general welfare)
• Kesehatan dan keselamatan
• Efisiensi
• Pemerataan
• Lingkungan dan energi
• Lain-lain: moral, kebangkrutan, PAD, pelestarian, angkutan umum,
prasarana, perumahan, dsb
6
• Pertimbangan ekonomi dalam perencanaan:
• Efisiensi
• Pemanfaatan lahan untuk profit dan non-profit
• Monopoli kepemilikan lahan
• Ketidakpastian dan pemanfaatan lahan
• Pengembangan usaha swasta
• Biaya dan manfaat sosial usaha swasta
7
2 JENIS-JENIS
• SEKTOR: PERENCANAAN
• Perencanaan sosial – perencanaan ekonomi – perencanaan fisik
(tata ruang-infrastruktur, dll)
• SIFAT:
• kebijakan (RPJP),
• rencana (tata ruang, sektoral/teknis),
• program (RPJM, RKP/RKPD, renstra),
• anggaran (APBN/D)
• WAKTU:
• Jangka panjang (20 th), menengah (5-10 th), pendek (tahunan)
• BENTUK HUKUM:
• UU, PP, Perpres, Perda
• STATUS:
• Statutory: renana tunan, rencana pembangata ruang (RPJP, RPJM,
• Non cukup (P3KT, WJUDP, BUDP, MUTP, dll)
8
SPEKTRUM RENCANA
Spatial Sectoral
Pusat
Statutory
Policy Plan Program Budget Propinsi
Non-Statutory
Daerah
DOKUMEN RENCAN
A
• Partisipasi masyarakat
• Keterlibatan seluruh kelompok minat (interest groups)
• Koordinasi vertikal dan horizontal
• Pembangunan berkelanjutan’
• Kelayakan pembiayaan
• Subsidiaritas
• Interaksi perencanaan fisik dan ekonomi
11
Incremental Planning
Advocay Planning
• Traditional Planning
• Conventional Planning
Strategic Planning
• Comprehensive Planning
Action Planning
Participatory Planning
12
Jenis Rencana Kota
13
Rencana Komprehensif
14
• Kelemahan:
• Kurang perhatian terhadap implikasi pembiayaan
• Kurang koordinasi dengan strategi sektoral, sosial, ekonomi,
dan pembiayaan
• Pendekatan 2 dimensi
• Ketidakpastian hubungan perencanaan ruang dan ekonomi
• Terlalu statis
• Rumit, rinci, dan memakan waktu
• Kurang partisipas masyarakat
• Peraturan guna lahan dan kendali pembangunan kurang
tepat
• Kelemahan kelembagaan di sektor pemerintha
15
Rencana Struktur
16
Rencana Tindak
17
Rencana Stratejik
18
Perencanaan Tradisional dan Perencanaan Stratejik
TRADITIONAL PLANNING STRATEGIC PLANNING
Short range Long range
Single issue Multiple issues
Organizational issue Community issues
Hierarchical Non-hierarchical
Low involvement High involvement
Directive-based Concencus-based
Staff oriented Community oriented
Management orientation Political orientation
Staff awarness Community awarness
Operational focus Policy focus
19
3 SISTEM PERENCANAAN di INDONESIA
STATUTOR
Y PLANS
20
MATERI dan DOKUMEN
Visi
RPJP
Misi - Nasional, Provinsi, Daerah
JANGKA
PANJAN
Tujuan G
Strategi RPJM
- Nasional, Provinsi, Daerah JANGKA
Kebijakan MENENGAH
Program
Renstra K/L
RKPD JANGKA
Anggaran Renja
dan Kegiatan SKPD
Penganggar PENDEK
an 21
Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan UU Rencana Pembangunan Perda
Jangka Panjang Nasional (Ps. 13 Ayat 1) Jangka Panjang (Ps. 13 Ayat 2)
(RPJP-Nasional) Daerah (RPJP-Daerah)
Rencana Pembangunan PerPres Rencana Pembangunan Peraturan KDh
Jangka Menengah Nasional (Ps. 19 Ayat 1) Jangka Menengah Daerah (Ps. 19 Ayat
(RPJM-Nasional) (RPJM-Daerah)
3)
Renstra Peraturan Renstra Satuan Kerja Peraturan
Kementerian/Lembaga Pimpinan KL Perangkat Daerah Pimpinan SKPD
(Renstra KL) (Ps. 19 Ayat 2) (Renstra SKPD) (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah Per Pres Rencana Kerja Pemerintah Peraturan KDh
(RKP) (Ps. 26 Ayat 1) Daerah (RKPD) (Ps. 26 Ayat
2)
Rencana Kerja Peraturan Rencana Kerja Satuan Kerja Peraturan
Kementerian/Lembaga Pimpinan KL Perangkat Daerah Pimpinan SKPD
(Renja KL) (Ps. 21 Ayat 1) (Renja SKPD) (Ps. 21 Ayat 3)
22
MATERI RPJP
NASIONAL DAERAH
Penjabaran Tujuan Mengacu pada RPJP
Nasional ke dalam: Nasional dan memuat:
• Visi • Visi
• Misi • Misi
• Arah Pembangunan • Arah Pembangunan
Nasional Daerah
23
MATERI RPJM
RPJM Nasional RPJM Daerah
• Penjabaran visi, misi, program Presiden • Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah
• Berpedoman pada RPJP Nasional • Berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional
Materi: Materi:
1. Strategi Pembangunan Nasional 1. Strategi Pembangunan Daerah
2. Kebijakan Umum 2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro 3. Kerangka Ekonomi Makro
4. Program kementerian, lintas 4. Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan,
kementerian, kewilayahan, dan lintas dan lintas kewilayahan yang memuat
kewilayahan yang memuat kegiatan kegiatan dalam:
dalam: - Kerangka Regulasi
- Kerangka Regulasi - Kerangka Anggaran
- Kerangka Anggaran
24
MATERI RENSTRA-KL dan RENSTRA-SKPD
RENSTRA-KL RENSTRA-SKPD
• Berpedoman pada RPJM • Berpedoman pada RPJM
Nasional Daerah
Materi: Materi:
1. Visi-Misi 1. Visi-Misi
2. Tujuan, Strategi dan 2. Tujuan, Strategi dan
Kebijakan Kebijakan
3. Program-program 3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif 4. Kegiatan Indikatif
25
MATERI RKP/RKPD
RKP RKPD
• Penjabaran RPJM Nasional • Penjabaran RPJM Daerah
• Mengacu pada RKP
Materi: Materi:
1. Prioritas Pembangunan Nasional 1. Prioritas Pembangunan Daerah
2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
3. Arah Kebijakan Fiskal Daerah
4. Program kementerian, lintas 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
kementerian, kewilayahan, dan lintas 4. Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan yang memuat kegiatan kewilayahan, dan lintas kewilayahan
dalam: yang memuat kegiatan dalam:
- Kerangka Regulasi - Kerangka Regulasi
- Kerangka Anggaran - Kerangka Anggaran
26
MATERI RENJA-KL dan RENJA-SKPD
RENJA-KL RENJA-SKPD
• Penjabaran Renstra KL • Penjabaran Renstra SKPD
Materi: Materi:
1. Kebijakan KL 1. Kebijakan SKPD
2. Program dan Kegiatan 2. Program dan Kegiatan
Pembangunan Pembangunan
• Dilaksanakan Pemerintah • Dilaksanakan Pemerintah
• Mendorong Partisipasi Daerah
Masyarakat • Mendorong Partisipasi
Masyarakat
27
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pedoman
PEMERINTAH PUSAT
Pedoman
Diacu
Pedoman Dijabar-
RPJP RPJM kan RKP Pedoman
Daerah Daerah Daerah RAPBD APBD
Pedoman
Diacu
Pedoman Pedoman
Renstra Renja RKA Rincian
SKPD SKPD APBD
SKPD 28
UU SPPN
UU KN
Substansi UU No. 26/2007 ttg Penataan Ruang
Penyelenggara
an Penataan
Ruang
Peraturan
Penyusunan Program
PR
Zonasi
Perizinan
Penetapan Pembiayaa
n Insentif &
Evaluasi Penatagunaan Disinsenti
tanah, air, f
udara dan SDA Sanks
i 29
lain
Ruang Lingkup Perencanaan Tata Ruang
Provinsi RTRWP Perda Provinsi RTR Kaw. Strategis Provinsi Perda Provinsi
30
MATERI RTRW PROVINSI
32
MATERI RTRW KOTA
Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di
wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten;
Rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung
kabupaten dan kawasan budi daya kabupaten;
Penetapan kawasan strategis kabupaten;
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan; dan;
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;
Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan
Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan
kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana,
yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan
sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.
33
KERANGKA PEDOMAN UMUM
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
34
UU NO. 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Kawasan Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil
Rencana Ketentuan
RSWP-3-K • Tidak terpisah dari RPJP,
Rencana Zonasi Rencana • 20 th, ditinjau tiap 5 th
(RZWP-3-K) Pengelolaan • Perda prov/kab/kota
(RPWP-3-K) RZWP-3-K • Selaras dg RTRWP/Kab/Kota
• 20 th, ditinjau tiap 5 th
• Perda prov/kab/kota
RPWP-3-K 5 th, ditinjau 1 x
Rencana Zonasi Rencana Aksi
Rinci Pengelolaan RAPWP-3-K 1-3 th
(RAPWP-3-K)
HP-3 20 th, diperpanjang 20 th 2 kali
35
UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
36
UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
37
Dokumen Rencana
SEBELUM UU No. 25/2004 dan UU No. 26/2007
RPJM Daerah RPJM Daerah RPJM Daerah RPJM Daerah RPJM Daerah
APBD tahunan
25 th 39
0 5 10 15 20
4 PERENCANAAN
KONSEPSI PENGEMBANGAN DOKUMEN
40
Konsepsi Kepentingan, Kewenangan dan
Kewajiban
KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEPENTINGAN
NASIONAL PROPINSI DAERAH
RPJP Nasional
RPJM Nasional RPJP Proinsi
RTRW Nasional RPJM Provinsi
RRTRW Pulau RTRW Provinsi
RRTRW KSN RRTRW KSP
Renstra Renstra SKPD RPJP Kab/Kota
LK RKP RKP/Renja Provinsi RPJM Kab/Kota
APBN APBD Provinsi RTRW Kab/Kota
RDTR Kab/Kota
RRTRW KSK
RenstraSKPD
RKP/Renja Kab/Kota
APBD Kab/Kota
Keterangan:
Kewenangan langsung
41
Penyampaian kepentingan kepada Tingkat Pemerintahan yang mempunyai kewenangan
Konsultatif, koordinatif, dan kesepakatan
Kewajiban moral dan etika dalam penataan ruang:
• Kecenderungan mengutamakan dampak [positif] dari
perencanaan deaerah umumnya, dan penataan ruang
khususnya, terhadap penduduk dan konstituen di Daerahnya
sendiri daripada terhadap penduduk di Daerah lain
• Setiap Daerah mempunyai kewajiban:
• mempertimbangkan dampak negatif eksternalitas
atau terhadap Daerah lain
• meminimumkan, atau meniadakan terhadap
kerugian Daerah lain
42
Pembangunan konsensus:
• mencari strategi yang layak/tepat untuk menangani tugas-tugas
perencanaan dan kebijakan yang tidak pasti, rumit dan
kontroversial
• para stakeholder bertemu untuk melakukan dialog secara tatap
muka untuk membahas kebijakan jangka panjang bagi
masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama
Langkah-langkah konsensus:
• merumuskan kepentingan masing-masing dengan baik
• merumuskan persoalan untuk mencapai kepentingan tersebut
• merumuskan common interest, dan conflicting interest
• konsensus untuk common interest dan
negosiasi/resolusi konflik/resolusi sengketa untuk
conflicting interest. 43
Prosedur Consensus Building
Kewjiban
moral dan
Perumusan
etika
kesepakatan:
rencana tata
Perumusan Pembangunan ruang
common interest konsensus program
Perumusan pembangunan
kepentingan setiap pemanfaatan
stakeholder ruang
Perumusan Negosiasi, pengendalian
conflicting conflict resolution, kelembagaan
interest dispute resolution
Bentuk
insentif dan
kompensasi
Pembagian beban
Perumusan berdasarkan
persoalan dalam kewenangan dan
mewujudkan kewajiban
kepentingan
44
Konsepsi Pembagian Barang/Layanan Publik
KLASIFIKASI KRITERIA
- hanya melayani kebutuhan/kepentingan lokal,
Barang/layanan publik - tidak bereksternalitas ke daerah lain,
‘lokal’ (Kabupaten/Kota) - kinerjanya ditentukan oleh situasi dan kondisi setempat saja.
45
Konsepsi Dasar Hukum Perencanaan
46
Konsepsi Jangka Waktu Perencanaan
• Jangka Panjang
• Kebijakan (RPJP)
• Rencana (RTRW, RRTRW, RDTR)
• Jangka Menengah
• Jangka menengah (RPJM, Renstra)
• Jangka Pendek
• Kegiatan (RKPD, Renja)
• Penganggaran (APBN,
APBD)
47
Bentuk Hukum Rencana
48
PROSES PERENCANAAN
pendekatan teknis,
1.TAHAP TEKNIS normatif/legal,
koordinatif
52
• insentif disinsentif
• sanksi
Dr. Denny Zulkaidi, Ir., MUP
Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
Email: dennyz@pl.itb.ac.id
gdennyz@gmail.com
53
• SUMBER DAYA AIR (PP No. 37/2010 ttg Bendungan)
• PERTAMBANGAN (PP No. 22/2010 ttg Wilayah Pertambangan; UU 4/2009 ttg
Pertambangan Mineral & Batu Bara)
• PENGELOLAAN PERKOTAAN (PP No. 34/2009 tentang Pedoman
Pengelolaan Kawasan Perkotaan)
• KAWASAN INDUSTRI (PP No. 24/2009 ttg Kawasan Industri)
• PERTANIAN (UU No. 12/1992 ttg Sistem Budidaya Tanaman Pangan, UU No.
41/2009 ttg Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; Permen
Pertanian No. 41/Permentan/OT. 140/9/2009 ttg Kriteria Teknis Kawasan
Peruntukan Pertanian )
• PARIWISATA (UU 10/2009 ttg Kepariwisataan;
• HANKAM (UU 3/2002 ttg Pertahanan Negara;
• KESEJAHTERAAN SOSIAL (UU 11/2009 ttg Kesejahteraan Sosial; UU
No.15/1997 jo. UU 29/2009 ttg Ketransmigrasian
• PERUMAHAN (UU No. 1/2011 ttg Perumahan dan Kawasan Permukiman;
Permendagri 09/2009 ttg Penyerahan Prasarana dan Sarana Lingkungan
Perumahan)
• dll
54