Anda di halaman 1dari 17

Minggu 4

KETERKAITAN ANTAR DOKUMEN


PADA PENYUSUNAN DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Citra Ayni Kamaruddin


Perencanaan – Apa yang baru?
DULU SEKARANG
Daftar Usulan - “Shopping List” Rencana Kerja - “Working Plan”
• Sebanyak-banyaknya • Input (Rp., Tenaga Kerja, Fasilitas, dll.)
• Seindah-indahnya • Kegiatan (Proses)
• Tidak terbatas • Output / Outcome

Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan
sumberdaya dan arah pembangunan nasional

Critical point-nya adalah


• Menyusun hubungan optimal antara input, proses,
dan output / outcomes

Karena:
Ada Sanksi Pidana
Pasal 34 UU 17/2003
2
Tahapan Perencanaan
• Penyusunan Rencana
– Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
– Rancangan Rencana Kerja Kementerian / Lembaga Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
– Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
– Rancangan Akhir Rencana Pembangunan
• Penetapan Rencana
– RPJP Nasional dgn UU dan RPJP Daerah dgn Peraturan
Daerah (Perda)
– RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
– RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
• Pengendalian Pelaksanaan Rencana
• Evaluasi Kinerja
3
Penyusunan dan Penetapan
Perencanaan Jangka Panjang
1. Rancangan Rencana  Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang
melibatkan Masyarakat
• “masyarakat” adalah orang perseorangan, kelompok orang
termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum yang
berkepentingan dengan kegiatan dan hasil pembangunan
baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat
maupun penanggung resiko
3. Penyusunan Rancangan Akhir
4. Penetapan Rencana (RPJP Nasional  UU, RPJP Daerah 
Perda

4
VISI
• Adalah suatu potret keadaan masa depan yang diharapkan,
mewakili tujuan global dan berjalan terus, berjangka
panjang dan menyediakan suatu dasar/fondasi atau arah
bagi suatu sistem perencanaan pembangunan.
• Harus menggambarkan kondisi masa depan yang ideal bagi
masyarakat, serta merupakan suatu pernyataan umum
yang menjadi dasar/basis bagi semua elemen atau semua
pelaku (stakeholders) dalam proses perencanaan.

5
SYARAT VISI YANG BAIK
• Dapat dibayangkan oleh semua pelaku (imaginable).
• Memiliki nilai yang betul-betul diinginkan dan dicita-citakan (desireable).
• Memungkinkan, wajar dan layak untuk dicapai dengan situasi, kondisi dan
kapasitas yang ada (feasible)
• Memusatkan perhatian pada issue dan permasalahan utama daerah,
sehingga pemerintahan dan pembangunan daerah dapat beroperasi dan
terselenggara secara efektif, efisien dan berkelanjutan, serta dapat terjamin
eksistensi daerah di masa depan (focused).
• Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan zaman
(communicable).
• Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang singkat, jelas
dan padat.

6
TUJUAN PENETAPAN VISI
1. Mencerminkan apa yang ingin dicapai daerah;
2. Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas;
3. Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan
strategis;
4. Memiliki orientasi terhadap masa depan;
5. Menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan
kabupaten/kota;
6. Menjamin kesinambungan kepemimpinan daerah.
7
MISI
• Adalah suatu alasan bagi suatu daerah atau pemerintahan daerah dibentuk atau
didirikan, sehingga merupakan alasan keberadaan atau eksistensi suatu daerah atau
pemerintahan daerah.
• Harus mengidentifikasi dan menguraikan kewenangan pangkal atau tugas pokok yang
diselenggarakan oleh daerah atau pemerintahan daerah serta untuk siapa kewenangan
atau tugas itu dikerjakan.
• Harus dapat mengingatkan setiap orang atau setiap pelaku (Kepala Daerah, DPRD,
Organisasi Non Pemerintah, Sektor Swasta, Perangkat Pemerintah Daerah, Unsur
Masyarakat kainnya serta pihak lain yang berkepentingan dengan daerah tentang tugas
pokok, maksud atau kegunaan (purpose) yang spesifik dan unik dari daerah yang akan
dikembangkan, dipromosikan dan diselenggarakan oleh daerah atau pemerintahan
daerah.
• Merupakan hal penting untuk mengarahkan penyelenggaraan atau operasionalisasi
suatu pemerintahan atau pembangunan daerah, sehingga semua pelaku (stakeholders)
dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal daerah yang bersangkutan serta
mengetahui peran, program, dan hasil yang akan diperoleh di masa depan.
8
PERUMUSAN MISI
• Melibatkan semua pelaku, seperti: Kepala Daerah, DPRD,
Sektor Swasta, Perangkat Pemerintah Daerah, Unsur
Masyarakat lainnya serta pihak lain yang berkepentingan
dengan daerah yang bersangkutan.
• Mengkaji dan menilai lingkungan yang sangat berguna untuk
menentukan apakah misi daerah tidak bertentangan atau
memiliki konflik secara internal dan eksternal, misal dengan
kebijakan atau peraturan yang lebih tinggi.

9
MERUMUSKAN PERNYATAAN MISI
1. Pernyataan hendaknya tidak terlalu umum atau terlalu samar
yang berakibat pada ketidakefektifan pernyataan tersebut
memberi arahan bagi pengembangan strategi;
2. Pernyataan hendaknya tidak terlalu khusus, sehingga tidak
perlu berubah terlalu cepat;
3. Pernyataan tidak sekedar sebuah daftar keinginan;
4. Pernyataan tidak seharusnya tenggelam alam teknologi;
5. Pernyataan harus dapat dikembangkan;
6. Pernyataan harus dapat diterima dan didukung oleh seluruh
komponen masyarakat dan jajaran pemerintah daerah;
7. Pernyataan bukan merupakan sebuah daftar penilaian kinerja;
8. MISI harus dapat dicapai. 10
PERNYATAN VISI DAN MISI YANG BAIK
1. Ringkas, lazimnya kurang dari sepuluh kata.
2. Menarik perhatian dan mudah diingat;
3. Memberi inspirasi dan tantangan bagi prestasi di masa
mendatang;
4. Dapat dipercaya dan konsisten dengan nilai strategis daerah;
5. Berfungsi sebagai titik temu dengan semua stakeholders;
6. Menyertakan dengan jelas esensi tentang keberadaan daerah;
7. Memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas dalam
pelaksanaannya.

11
MONITORING DAN EVALUASI
• Adalah suatu kegiatan untuk mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan rencana
berdasarkan indikator pencapaian (kinerja) yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
• Laporannya dapat berupa dokumen hasil MONEV.
• Tujuan MONEV adalah untuk memberikan umpan balik berupa
koreksi atau pelurusan apabila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan dan berupa rekomendasi bagi perbaikan dan
penyempurnaan proses perencanaan selanjutnya.
12
RENCANA ATAU PROGRAM
• Biasanya dirumuskan dalam bentuk program atau proyek
pembangunan.
• Dokumen rencana/program biasanya berisi serangkaian
langkah atau strategi yang lebih rinci untuk mencapai visi, misi
atau tujuan pembangunan daerah.
• Sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan, program atau
proyek harus memiliki tujuan dan sasaran serta indikatornya,
cara/metode, lokasi, perkiraan biaya dan tahapan waktu
pelaksanaannya yang jelas, serta memiliki kejelasan keterkaitan
dengan dan kontribusinya tergadap pencapaian visi, misi, dan
tujuan pembangunan daerah.

13
Penyusunan dan Penetapan RPJM
(1) Visi, Misi, Program
Presiden/KD Terpilih

Bappenas/da menyusun
Rancangan Awal
RPJM/D
(2) Kement/Lemb / SKPD
a) Visi,Misi Presiden/Kepala Menyusun
Daerah Renstra-KL / Renstra SKPD
b) Strategi Bangnas/Bappeda (3)
c) Kebijakan Umum Program Kement/Lembaga / SKPD
d) Program
e) KerangkaKement/Lembaga
ekonomi makro/da
/
SKPD (4) Bappenas/da menyelenggarakan
MUSRENBANG RPJM/D
Bappenas/da menyusun (5)
Rancangan Akhir RPJM/D
Penetapan RPJM /
a) Visi, Misi Presiden/KD RPJMD
b) Strategi Bangnas/Bappeda (6)
c) Kebijakan Umum (7)
d) Kerangka ekonomi Digunakan sebagai
makro/daerah pedoman penyusunan
e) Program Kement/Lembaga / Rancangan RKP/RKPD 14
SKPD
Penyusunan dan Penetapan RKP/D
Rancangan Awal RKP/D

a) Prioritas Pembangunan
Nasional / Daerah
SEB MenPPN + Kement/Lemb / SKPD Menyusun
b) Kebijakan Umum
MenKeu Renja - KL / SKPD
c) Kerangka ekonomi makro/da 
Pagu Indikatif
Program Kement/Lembaga / SKPD
d) Program Kement/Lembaga /
SKPD
MUSRENBANGPUS/DA
a. Sinkronisasi Program KL/SKPD
Rancangan Akhir RKP/D
b. Harmonisasi Dekon dan TP
a) Prioritas Pembangunan
b) Kebijakan Umum
c) Kerangka ekonomi makro/da MUSRENBANG Prov Sbg
d) Program Kement/Lembaga / SKPD Wakil Pemerintah Pusat
a. Harmonisasi Dekon dan TP

Penetapan RKP/D Bappenas/da


(4) menyelenggarakan
MUSRENBANGNAS
a. Sinkronisasi Program KL/SKPD
Sebagai pedoman
b. Harmonisasi Dekon dan TP
penyusunan
Rancangan APBN 15
Alur Perencanaan dan
Penganggaran
Pedoma Pedoman
Renstra Renja - RKA- Rincian
n

Pusat
Pemerintah
KL KL KL APBN

Pedoman Diacu

Dijaba
Pedoma Pedoman
RPJP RPJM r
n
kan
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoma Pedoman
RPJP RPJM Dijaba RKP
n rkan
RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah

Daerah
Pemerintah
Pedoman Diacu

Renstra Pedoman Renja - Pedoma


RKA - Rincian
n
SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN
16
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai