Anda di halaman 1dari 48

01/05/2020 1

TEORI
PERENCANAAN

Edy Sambodja,S.Sos.,M.Si.
01/05/2020 2

Rencana ???
• Arti ungkapan pada kata :

Rencana Detail Tata Kota Kab. Pandeglang.


berbeda :
Rencana kita berkunjung ke Pandeglang.
berbeda :
Rencana pembangunan Kab. Pandeglang
( dapat berarti ganda : “desain fisik” atau “ sebuah
pedoman” )
 menimbulkan Ambiguitas.....
01/05/2020 3

Perencanaan
• Tidak mudah mendefinisikan  perencana sering berfikir
bahwa mereka memahami arti kata ini dengan baik
berkenaan pekerjaan yang mereka kerjakan.
• Dalam prakteknya para perencana melakukan pekerjaan
yang sangat beragam, sehingga mengartikan hal-hal
yang berbeda pada istilah “perencanaan”

• Oxford English Dictionary  plan (kata benda), to plan (


kata kerja), planning (kata benda)  lebih
menggambarkan pada pengertian umum tidak
menggambarkan perencanaan fisik di atas kertas.
- “to arrange the part of” (menata bagian-bagian) atau
“to realize the achievement of” (merealisasikan
pencapaian) atau “to intend (bermaksud untuk).
01/05/2020 4

Arti Perencanaan (Planning) :


• Dua ( 2 ) elemen yang umum :

a. Perencanaan yg berkaitan dengan tujuan dengan


disengaja.
b. Dihasilkan melalui sebuah tahapan-tahapan suatu
rangkaian yang berurutan dan teratur.
01/05/2020 5

.• Menurut Peter Hall (2002) : kesimpangsiuran pengertian


“perencanaan”  walaupun pada dasarnya pengertian
umum, tetapi kalangan memahami rencana adalah
representasi “fisik atau desain”.
• Sehingga perencanaan harus memasukkan unsur-unsur
desain, tetapi banyak jenis perencanaan yang
membutuhkan gambar-gambar simbol di atas kertas (
kata-kata / diagram dan tidak menampilkan representasi
fisik dari objek )
• Kata “perencanaan” banyak diterapkan pada kegiatan
yang berbeda, Fakta : hampir seluruh kegiatan manusia
membutuhkan suatu perencanaan ( militer : dalam
peperangan, diplomat : dalam perdapaian dll ).
01/05/2020 6

.• Awal permulaan, kecenderungan perkembangan dalam


bidang ekonomi  perencanaan ekonomi.

• Ilmu ekonomi  menelaah Pemenuhan kebutuhan


ekonomis dengan sumber-sumber yang bersifat langka,
sisi lain menelaah pertumbuhan ekonomi.

• Adam Smith ( An inquiry into the Nature and Causes of


the Wealth of Nation )  pertumbuhan ekonomi tidak
perlu diatur oleh pemerintah (krn adanya invissible
hand) diperkuat ilmu ekonomi mazhab klasik (Malthus
dan Ricardo)  mazhab neo klasik ( Marshall )  analisa
penawaran dan permintaan  perkembangan didukung
oleh Karl Marx ( ilmu ekonomi sosialis ).
01/05/2020 7

.• John Mynard Keynes  mempelopori perkembangan


ilmu perencanaan  dimulai dengan analisa makro 
peranan dalam perkembangan ekonomi variabel-variabel
( pendapatan, tabungan, konsumsi dan investasi ).

• Peranan pemerintah untuk merumuskan kebijakan-


kebijakan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi.

• Berkembang mazhab neo Keynesian  memperhatikan


masalah pertumbuhan dan perkembangan ekonomi (
khususnya : negara-negara baru berkembang ) 
digunakan analisa ekonomi makro Keynes untuk
menelaah masalah-masalah pembangunan.
01/05/2020 8

Perencanaan
• Indonesia  Sumitro Djojohadikusumo  konsep tentang teori-
teori ekonomi pembangunan.
• Ekonomi nasional : analisa penelaahan kegiatan usaha ekonomi
yang bersifat mikro ( misal : badan-badan usaha atau proyek-
proyek) dan penelaahan dengan analisa makro ( ekonomi
pembangunan).
• Teori-teori ekonomi pembangunan ini terdapat kecenderungan
pemikiran seperti :
- konsep dualisme ekonomi dan sosial (JH Boeke)
- pembangunan ekonomi dengan penawaran tenaga kerja yg
tidak terbatas (WA Lewis)
- pendekatan perekonomian (Malthus)
- pendekatan historis (WW Rostov)
01/05/2020 9

.• Berkembang juga analisa ekonomi makro/mikro dan


ekonomi pembangunan  perumusan kebijakan-
kebijakan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang
akhirnya berkembang menjadi ekonomi perencanaan 
perkembangannya menjadi  perencanaan
pembangunan.

• Contoh : Negara Pantai Gading ( Ghana ) tahun 1919


oleh Inggris, Rencana Lima Tahun Rusia dan
India, Indonesia.
• Penelaahan lebih mendalam ( perencanaan ekonomi ) :
Widjojo Nitisastro, Hatta  perencanaan ekonomi makro,
perencanaan ekonomi sektoral, perencanaan ekonomi
mikro, perencanaan proyek.
01/05/2020 10

DEFINISI PERENCANAAN:

• Kegiatan yg dilakukan untuk masa mendatang yg lebih baik dg


memperhatikan keadaan sekarang maupun sebelumnya.
• proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, yaitu
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan tersebut scr
menyeluruh serta merumuskan sistem perencanaan yg
menyeluruh unt mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
seluruh pekerjaan organisasi, hingga tercapainya tujuan
organisasi (Robbins dan Coulter, 2002)
• Peter Hall (2002) : perencanaan adalah proses aktivitas yang
bertahap yang ditujukan untuk tercapainya suatu atau beberapa
tujuan.
• Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia (UU No 25/2004)
01/05/2020 11

Perencanaan dilihat dari sisi:

a. Proses: mrp proses dasar yg digunakan untuk memilih


tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut
akan dicapai.
b. Fungsi manajemen: fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk
menentukan atau mengubah tujuan serta kegiatan
organisasi.
c. Pengambilan Keputusan: perencanaan merupakan
pengambilan keputusan jangka panjang atau yg akan
datang mengenai apa yg dilakukan, bagaimana
melakukannya, kapan, dan siapa yg akan melakukan.
01/05/2020 12

• Perencanaan dibedakan menjadi dua:

1. Perencanaan sektoral;
2. Perencanaan nasional/regional

• Berdasarkan dimensi pendekatan dan koordinasi,


perencanaan pembangunan terdiri dari:

a. Perencanaan Makro
b. Perencanaan Sektoral
c. Perencanaan Regional, dan
d. Perencanaan Mikro.
01/05/2020 13

• Perencanaan Pembangunan Makro


Perencanaan pembangunan nasional di skala makro
atau menyeluruh.
Barometernya berapa pesat pertumbuhan ekonomi,
berapa besar tabungan masyarakat dan organisasi
pemerintah akan tumbuh, bgm proyeksinya, dsb.
Dilakukan dg melihat dan memperhitungkan secara
cermat keterkaitannya dg perencanaan sektoral serta
regional.
01/05/2020 14

• Perencanaan Sektoral

Kumpulan dr kegiatan atau program yg mempunyai


persamaan karakteristik serta tujuan.
Pembagian menurut klasifikasi fungsional, seperti sektor.
Dimaksudkan unt mempermudah perhitungan dl
mencapai sasaran makro.
Pendekatan ini menentukan kegiatan tertentu oleh unit
org tertentu di lokasi tertentu.
01/05/2020 15

• Perencanaan dg Pendekatan Regional


- menitikberatkan pada aspek lokasi dimana kegiatan
dilakukan.

● Perencanaan Mikro
perencanaan skala dalam perencanaan
tahunan.
merupakan penjabaran rencana makro,
sektoral, maupun regional ke dalam susunan
proyek dan kegiatan dengan berbagai
dokumen perencanaan serta
penganggarannya.
01/05/2020 16

• FUNGSI PERENCANAAN
adalah kegiatan menetapkan
tujuan organisasi dan diikuti
dengan pembuatan berbagai
rencana untuk mencapai tujuan yg
telah ditentukan.
01/05/2020 17

Karakteristik Perencanaan Strategis:

1. Dipisahkan antara rencana strategis dan rencana


operasional.
Rencana strategis memuat antara lain visi,misi,
dan strategi (arahan kebijakan); sdg rencana
operasional memuat program dan rencana tindakan
(aksi).
2. Penyusunan rencana strategik melibatkan secara aktif
semua stakeholders di masyarakat
3. Tidak semua isu atau masalah dipilih untuk ditangani.
4. Kajian lingkungan internal dan eksternal secara
kontinu dilakukan (gunakan analisis SWOT).
01/05/2020 18

Proses dan Berbagai Bagian Perencanaan Strategis

RENCANA STRATEGIK
Memuat Visi, Misi, Isu-isu Strategis, dan Strategi

RENCANA OPERASIONAL
Memuat Program dan Proyek/Rencana Tindakan

TINDAKAN/AKSI
01/05/2020 19

JENIS RENCANA
1. Rencana Strategik/Renc Jangka Panjang
- proses pengambilan keputusan yg menyangkut tujuan
jangka panjang organisasi, kebijakan yg hrs diperhatikan, serta
strategi yg harus dijalankan unt mencapai tujuan tsb.

2. Rencana Operasional :
a. Rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yg
disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan sgr dibubarkan
setelah tujuan tersebut tercapai.
b. Rencana permanen (standing plan), yakni pendekatan yg
sudah distandardisasi unt menghadapi situasi dan dpt
diramalkan sebelumnya.
01/05/2020 20

Pendekatan dalam Sistem Perencanaan


1. Politik;
2. Teknokratik;
3. Partisipatif;
4. Atas-bawah (Top-down);
5. Bawah-atas (Bottom-up).
01/05/2020 21

Tahapan dalam Perencanaan


Pembangunan
1. Penyusunan Rencana;
2. Penetapan Rencana;
3. Pengendalian Pelaksanan
Rencana;
4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana
01/05/2020 22

• Langkah-langkah Penyusunan Rencana:

1. Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat


teknokratik, menyeluruh, dan terukur.
2. Masing2 unit organisasi menyiapkan rancangan rencana
kerja dg berpedoman pd rancangan renbang yg tlh
disiapkan.
3. Melibatkan masyarakat (stakeholders), dan menyelaraskan
rencana pembangunan yg dihasilkan oleh masing-masing
jenjang organisasi melalui musrenbang.
4. Penyusunan rancangan akhir renbang, yg dilanjutkan dg
penetapan rencana produk hukum, shg semua pihak terikat
untuk melaksanakannya.
01/05/2020 23

• Pengendalian Pelaksanaan Renbang:

- dimaksudkan unt menjamin tercapainya tujuan dan sasaran


pembangunan,
- dilakukan oleh pimpinan unit orgs,
- selanjutnya pimpinan unit org menghimpun dan menganalisis
hasil pemantauan.

 Evaluasi Pelaksanaan Rencana:


- merupakan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis
data serta informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan, dan kinerja pembangunan.
- Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan
sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen
renbang.
01/05/2020 CONTOH : SIKLUS 24
PERENCANAAN
1. Evaluasi hsl pelaksanaan tahun
lalu dan penetapan prosedur
perencanaan
13. Penetapan dokumen 2. Orgs. Pendukung
perencnaan. perenc.

12. Pembahasan draft 3. Penetapan asumsi


dokumen Perenc. perencanaan

11. Orgs. Pendukung 4. Kriteria evaluasi hasil


perencanaan. perencanaan (SPM)

10. Penentuan usulan 5. Penyusunan Indikator


rencana program kerja program

9. Penentuan draft skala 6. Penyusunan kertas kerja


prioritas & plafon anggr perenc strategi & program

8. Penentuan usulan 7. Partisipasi masy.


perencanaan strategis (Musrenbang)
01/05/2020 25

Siklus  UU 25 Thn 2004


26

PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
KOMUNITAS
27

PERENCANAAN
• Masih sering dianggap domain
pemerintah dan planner (konsultan,
profesional).
• Perencanaan Publik pada dasarnya
domain publik.
• Pemerintah dan Profesional
melaksanakan dan memfasilitasi
proses perencanaan.
28

Definisi Perencanaan
• Suatu proses menentukan apa yang ingin
dicapai di masa yang akan datang serta
menetapkan tahapan-tahapan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.
• Suatu cara rasional untuk mempersiapkan
masa depan.
• Suatu kegiatan terkoordinasi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu di dalam
waktu tertentu.
• Bagian dari proses perubahan sosial.
29

Dua Unsur Utama Perencanaan


Di dalam Proses Perencanaan, secara
umum selalu terdapat dua unsur
penting, yakni:
(1) Unsur hal yang ingin dicapai
(2) Unsur cara untuk mencapainya.

Dalam penjabarannya, di dalam proses


perencanaan dikenal berbagai
nomenklatur-nomenklatur seperti visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program, proyek, aktifitas,
dan lain-lain.
30
Istilah-istilah di dalam proses perencanaan berdasarkan unsur
perencanaan yang dikandungnya

Istilah Hal yang ingin Cara/materi Keterangan


(nomenklatur) dicapai untuk mencapai
Visi V Normatif

Misi V Normatif

Tujuan V Terukur

Sasaran V Terukur

Strategi V V Normatif &


Terukur
Program V V Terukur

Proyek V V Terukur

Aktifitas V Terukur
31

• Visi (vision): Suatu Kondisi Ideal (Cita-


cita) normatif yang ingin di capai di masa
datang

• Misi (mission): Cara normatif untuk


mencapai visi

• Tujuan-tujuan (Goals): Hal-hal yang ingin


dicapai secara umum. Bersifat umum
(kadang abstrak). Cenderung masuk ke
dalam kategori yang luas seperti sosial,
ekonomi, dan estetika Setiap bentuk
tujuan (goal) bersifat dapat
dimaksimumkan atau diminimumkan.
01/05/2020 32
• Sasaran (Objective): Sub-elemen dari
.
perencanaan, Bentuk operasional
dari tujuan, biasanya lebih terukur,
disertai target pencapaiannya.
Kondisi minimum yang harus dicapai
dalam mencapai tujuan dalam waktu
tertentu. bersifat lebih spesifik,
digambarkan dalam kaitannya
dengan program-program aktual yang
mampu diwujudkan ke dalam
tindakan, dapat dikuantifikasi.
• Strategi (strategy): sekumpulan
sasaran-sasaran dengan metode-
metode untuk mencapainya.
33

• Kebijakan (policy): sekumpulan aktivitas (actions),


untuk pelaksanaan-pelaksanaan pencapaian
jangka pendek.

• Aktifitas(actions): kegiatan pelaksanaan,


khususnya menyangkut fisik dan biaya.

• Program (program): sekumpulan aktivitas


(actions) untuk mencapai suatu tujuan tertentu
yang dilakukan oleh suatu institusi tertentu

• Proyek (project): sekumpulan aktivitas (actions)


untuk mencapai suatu tujuan/target/sasaran
tertentu yang dilakukan oleh suatu institusi
tertentu dalam waktu tertentu dengan
sumberdaya (biaya) tertentu.
34

Proses perencanaan umumnya dilakukan


berdasarkan berbagai kombinasi pendekatan.

Beberapa pendekatan perencanaan:

1. Berbasis kecenderungan (trends-driven).


2. Berbasis kesempatan/peluang (opportunity-
driven).
3. Berbasis isu (issue-driven)
4. Berbasis tujuan (goal-driven).
5. Berbasis visi (vision-driven)

Kondisi keberdayaan Komunitas akan


menentukan cara pendekatan perencanaan yang
dipilih.
35

Perencanaan Berbasis Kecenderungan


(Trend Driven Oriented)
• Didasarkan kecenderungan umum yang terjadi.
• Kecenderungan selalu berubah-ubah, sehingga
pendekatan ini bukan pendekatan yang ideal untuk
kepentingan publik secara jangka panjang
• Dilakukan akibat tidak ada atau lemahnya visi
• Dilakukan akibat ketidakmampuan “membaca” dan
“mengendalikan” masa depan (keterbatasan
pengetahuan dan teknologi), karenanya pilihan terbaik
adalah “meniru”/”mencontoh” pihak yang diyakini lebih
mumpuni/ideal
• Sehingga tanpa disadari dapat mengarah pada
kondisi-kondisi yang tidak diharapkan.
36

Perencanaan Berbasis Kesempatan


(Opportunity Driven)
 Lemahnya kemandirian, kepastian dan akses pada
sumberdaya (dana, SDM, dll) menyebabkan aktifitas yang
disusun tergantung pada kesempatan-kesempatan yang
muncul
 Karena alasan-alasan pragmatis, mengingat adanya
peluang-peluang yang langka.
 Adanya peluang (opportunity) dianggap harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya, terutama selama tidak bertentangan
dengan tujuan-tujuan jangka panjang/ visi
 Akibat tidak adanya kepastian dan kejelasan tahapan
aktifitas proses-proses yang dilakukan cenderung bersifat
tumpang tindih, konflik, tidak efisien, acak (random) dan
bahkan secara tidak disadari dapat bertentangan pada
pencapaian jangka panjang.
 Komunitas yang lemah cenderung menerima semua
proyek/program bantuan pemerintah maupun non
pemerintah yang bersifat parsial dan sesaat yang pada
dasarnya secara keseluruhan tidak menyelesaikan
pencapaian jangka panjang bahkan secara tidak sadar
makin melemahkan/kontradiktif.
37

Perencanaan Berbasis isu/masalah


(issue-driven)
 Perencanaan dilakukan berdasarkan isu atau
masalah-masalah yang ada.
 Beranjak dari permasalahan atau isu disusun tujuan
(hal yang ingin dicapai) dan kemudian langkah-
langkah untuk menanggulangi dan menjawab isu dan
tantangan tersebut.
 Pendekatan yang tidak tepat dan keterbatasan
informasi (pengetahuan) dapat menyebabkan
terbatasnya kemampuan mengenal dan
mengidentifikasikan masalah
 Proses perencanaan yang singkat, terburu-buru,
terbatas, tidak mendalam dan parsial di dalam
identifikasi isu/masalah umumnya hanya dapat
mengidentifikasi masalah-masalah fisik dan mudah
terlihat
 Sehingga gagal mengidentifikasi keterkaitan antar
masalah dan akar masalah/masalah jangka panjang.
38

Perencanaan
Berbasis tujuan (goal-driven)
• Pendekatan perencanaan jangka pendek/menengah
secara terukur
• Biasanya disusun sebagai penjabaran dari
Perencanaan berbasis visi (jangka panjang)
• Karena hal yang ingin dicapai (tujuan) jelas dan
terukur, maka langkah-langkah prosesnya harus
juga terukur dan jelas
• Proses menetapkan tujuan itu sendiri seringkali
bukanlah proses yang mudah
• Memerlukan kejelasan dan kepastian:
Kegiatan yang dilakukan
Sumberdaya dibutuhkan (orang, dana, alat,
bahan, dll.)
39

Perencanaan
Berbasis visi
(vision-driven Planning)
• Menekankan nilai-nilai normatif di dalam gerakan atau
aktifitasnya
• Perencanaan seperti ini sesuai untuk gerakan-gerakan
sosial, pendidikan, spiritual/keagamaan
• Berorientasi pencapaian hakiki dalam jangka panjang
• Berorientasi pada outcome bukan output
• Memerlukan kemampuan dan proses yang tepat di
dalam merumuskan visi, visi hanya dapat disusun
melalui proses yang mendalam, mengakar dan wawasan
luas dan jangka panjang (visioner)
• Karena pencapaian yang diharapkan masih bersifat
normatif, masih diperlukan penjabaran yang lebih
spesifik dan rinci berupa perencanaan-perencanaan
jangka menengah dan pendek
40

Dalam Perspektif Perencaanaan,


Masyarakat yang berdaya adalah:

• Masyarakat yang mampu merumuskan


visi bersama
• Masyarakat yang mampu menyusun
rencana pengembangan komunitas
secara mandiri/bersama
• Adanya Rencana yang dapat
diimplementasikan secara mandiri dan
bermartabat
• Mampu mengevaluasi dan
memperbaikinya secara terus menerus
(sustainable learning process)
41

Model-model Perencanaan
Menurut Proses
Berdasarkan prosesnya, perencanaan
dapat diklasifikasikan menjadi:
• inkremental,
• adaptif,
• rasional,
• partisipatif.
42

Perencanaan incremental
 Akibat terbatasnya kapasitas pengambil keputusan,
dan mereduksi cakupan (scoup) dan biaya
pengumpulan informasi dan analisis.
 Dilakukan agar tidak terlalu menyimpang dari kondisi
saat ini (status quo).
Prinsip-prinsip:
(1) pilihan-pilihan diturunkan dari kebijakan dan
perencanaan yang merupakan peningkatan,
penambahan atau perbaikan dari kebijakan yang ada
(status quo),
(2) hanya sejumlah kecil pilihan dipertimbangkan,
(3) hanya sejumlah kecil konsekuensi yang diinvestigasi,
(4) tujuan dan pendekatan yang dipilih didasarkan atas
pertimbangan yang mudah dilakukan, dan
(5) keputusan dibuat dari proses analisis iterative dan
evaluasi.
Fokus pada isu-isu saat ini atau jangka pendek
dibandingkan tujuan-tujuan jangka panjang,
Pendekatan yang pro-inertia dan anti inovasi.
43

Perencanaan Adaptif

 Didasarkan atas proses pengendalian adaptif yang


berfokus pada proses pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman yang dihadapi. Begitu
didapat informasi baru segera dilakukan review atas
pengelolaan yang sedang berjalan dan pendekatan-
pendekatan baru dirumuskan.

 Selalu menghadapi kendala terutama akibat adanya


penolakan lembaga pengelola atau pihak-pihak yang
memanfaatkan sumberdaya selama ini untuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap hal-hal
yang baru yang bagi mereka masih penuh
ketidakpastian.
44

Perencanaan Rasional (rational planning)


• Rasionalitas: suatu cara memilih pendekatan terbaik untuk mencapai
tujuan tertentu.

Tahapan umum
(1)identifikasi masalah,
(2)menetapkan tujuan/sasaran,
(3)identifikasi peluang dan hambatan,
(4)memunculkan alternatif-alternatif,
(5)menetapkan pilihan dan melaksanakannya.

Membutuhkan pengetahuan “sempurna”


Disebut juga sebagai pendekatan yang komprehensif.
Akhir-akhir ini pendekatan rasional cenderung hanya dipakai untuk
perencanaan di tahap awal dan saat belum banyak melibatkan
berbagai pihak.
Bias ilmiah (scientific) dalam cara menetapkan tujuan, tidak selalu tepat
dengan apa yang sebenarnya diperlukan masyarakat.
Selain itu teknik analitis yang digunakan untuk mencapai tujuan itu,
juga menjadi salah satu penyebab bias tersebut.
45

Perencanaan partisipatif -berbasis konsensus


 Reformulasi perencanaan komprehensif (Innes, 1996, p 461).

 Rasionalitas setiap orang bersifat tidak sama dan terbatas


(bounded rationality) akibat perbedaan informasi

 Perencanaan rasional/komprehensif menuntut pengetahuan


yang ”sempurna”, suatu kondisi yang sangat sulit dipenuhi.

 Akibatnya rasionalitas masing-masing perencana/stakeholder


bersifat terbatas,

 Informasi sebenarnya tersebar beragam di masing-masing


stakeholder dengan kepentingan yang berbeda-beda pula.

 Sifat komprehensif suatu perencanaan dapat dipenuhi dengan


membangun partisipasi seluruh stakeholder agar di dapat
informasi yang lengkap dan dipahami bersama untuk kemudian
dibangun keputusan yang terbaik.
46

 Perencanaan partisipatif awalnya hanya dianggap sesuai


untuk perencanaan pembangunan di daerah-daerah yang
terbelakang sistem informasinya (perdesaan, Negara yang
sedang berkembang).

 Di negara yang sudah majupun, akibat permasalahan


pembangunan yang semakin kompleks, pencapaian
pengatahuan yang “sempurna” (seperti yang dituntut dalam
perencanaan rasional), dimanapun juga hampir tidak
pernah dicapai.

 Perkembangan konflik antar stakeholder dari waktu ke


waktu ternyata terus berkembang semakin kompleks,
karenanya pendekatan-pendekatan perencanaan
partisipatif semakin dikembangkan bukan hanya di
perdesaan atau di negara-negara yang sedang
berkembang.

 Bahkan juga semakin dibutuhkan di lingkup perkotaaan


dan Negara-negara industri maju dengan pendekatan yang
berbeda-beda.
47

Tahap-tahap dan aktivitas perencanaan:


Kombinasi rational dan participatory/consensus planning

• Pengumpulan data
• Social assessment
• Analisis Masalah
• Menetapkan Tujuan-tujuan
• Mengidentifikasikan alternatif-alternatif
• Mengidentifikasi/investigasi hambatan dan peluang
• Memilih alternative terbaik (decision making)
• Implementasi
• Monitoring dan Evaluasi
01/05/2020 48

Anda mungkin juga menyukai