Anda di halaman 1dari 2

Review : Kebijakan penutupan tempat wisata di Banten hingga 30 Mei

1. Penjelasan Tentang kebijakan penutupan tempat wisata di Banten hingga


30 Mei

Gubernur Banten Wahidin Halim menutup sementara destinasi wisata di Provinsi


Banten hingga 30 Mei 2021. Hal itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Banten
Nomor 556/901-DISPAR/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata
Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 Di Provinsi Banten.

Dalam Instruksi Gubernur Banten yang ditandatangani pada tanggal 15 Mei 2021
itu disebutkan, berdasarkan hasil monitoring terhadap kunjungan wisatawan di
sejumlah destinasi wisata di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten pada Jumat dan
Sabtu (14 dan 15/2021), mengindikasikan kunjungan wisatawan telah
menimbulkan kerawanan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan di sejumlah
destinasi wisata.

Pelanggaran protokol kesehatan tersebut dapat menimbulkan risiko meningkatnya


penyebaran Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten.

Gubernur Banten menginstruksikan Bupati/Walikota se-Provinsi Banten untuk


menutup sementara destinasi wisata di wilayahnya mulai tanggal 15 Mei 2021
Pukul 21.00 WIB hingga 30 Mei 2021. 

2. Apakah kebijakan ini dibutuhkan masyarakat?

Sejak awal, pemerintah seolah dihadapkan pada dua pilihan, pemulihan kesehatan
atau stabilitas ekonomi nasional. Dalam kontek Kebijakan penutupan tempat
wisata di Banten hingga 30 Mei ini tidak begitu disenangi oleh masyarakat
terrutama para pelaku atau aktor di bidang pariwisata dikarenakan kebijakan
merugikan mereka, ditambah lagi kebijakan ini detarapkan dalam tiba-tiba
sehingga membuat para pelaku sektor pariwisata kebingungan.

1|Page
3. Siapa aktor-aktor yang berkepentingan terhadap kebijakan ini

Yang pasti aktor utama adalah Gubernur Banten beserta jajaran Pemerintah
Daerah atau Kabupaten

4. Apakah kebijakan ini tepat dan berdampak bagi masyarakat

Jika dilihat dari kacamata kesehatan, kebijakan ini sangat tepat. Mengingat
kondisi pandemi belum bisa dipastikan kapan berakhirnya. Tapi jika kita
memandangnya dari sektor ekonomi, maka kebijakan ini sangat merugikan
para pelaku usaha sektor pariwisata.

2|Page

Anda mungkin juga menyukai