Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Pembangunan

Wilayah
KELOMPOK 5 EKONOMI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
ES-3D
DAFTAR ANGGOTA

01 02
Nur Nazilatul Falah Vindy Hapsari
126402202139 126402202167

03 04
Wilda Zamrotus T. Alief Viery R.
126402202170 12640203179
DAFTAR MATERI
1. Pengertian
2. Kaitan perencanaan dan pengambilan keputusan
3. Langkah-langkah perencanaan wilayah
4. Manfaat dan tujuan perencanaan wilayah
5. Bidang yang mencakup perencanaan wilayah
6. Jenis-jenis perencanaan
7. Permasalahan dalam perencanaan wilayah
8. Keahlian yang dibutuhkan dalam perencanaan wilayah
1. Pengertian Perencanaan Pembangunan Wilayah
Perencanaan Pembangunan Wilayah adalah perencanaan aktivitas pada ruang
wilayah terutama aktivitas ekonomi. Perencanaan Pembangunan Wilayah tidak bisa
terelepas dari Perencanaan Penggunaan Ruang Wilayah, kalau perencanaan itu ingin dibuat
terpadu.
Perencanaan Wilayah adalah mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan
perkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor
pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut, serta menetapkan lokasi dari berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Kaitan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Perencanaan terkait dengan penyelesaian permasalahan di masa yang akan datang sehingga
berisikan tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang dan dampaknya juga baru
terlihat di masa depan. Hal ini tidak berarti perencanaan tidak memperhatikan apa yang
terjadi saat ini, karena permasalahan di masa yang akan datang adalah produk dari apa yang
terjadi saat ini dan pengaruh dari faktor luar.
Secara singkat, pengambilan keputusan ditujukan untuk menyelesaikan suatu masalah
sedangkan perencanaan ditujukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu di masa yang akan
datang. Bahwasanya tujuan dalam perencanaan untuk menyelesaikan masalah, hanya
pada umumnya masalah bersifat jangka panjang. Oleh karena itu faktor-faktor yang
harus diperhatikan pun menjadi lebih banyak.
3. Langkah-langkah Perencanaan Wilayah
Secara umum, perencanaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan yang bertujuan
untuk memecahkan permasalahan di masa depan. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan menurut
Glasson, adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Masalah
Sebelum melakukan proses perencanaan, maka diharuskan mengidentifikasi masalah secara rinci. Untuk
mengidentifikasi masalah, perlu dicari dahulu potensi dan masalah pada lokasi perencanaan. Potensi dan
masalah dapat memunculkan permasalahan utama pada lokasi.
2. Merumuskan Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum adalah tujuan yang dilakukan secara objektif atau secara luas dan berdasarkan hasil
identifikasi masalah. Sedangkan, tujuan khusus adalah tujuan yang dilakukan secara subjektif atau
secara lebih spesifik. Tujuan khusus merupakan penjabaran spesifik dari tujuan umum.
3. Mengidentifikasi Kendala
Identifikasi kendala merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang akan
dihadapi oleh para perencana dalam proses perencanaan. Sehingga, kesalahan-kesalahan dalam proses
perencanaan dapat diminimalisir.
4. Memproyeksikan Keadaan di Masa Depan
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan di masa depan melalui proses
peramalan/forecasting secara ilmiah, berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya.
4. Manfaat dan Tujuan Perencanaan Wilayah
Tujuan perencanaan wilayah adalah menciptakan kehidupan yang efisien, nyaman, serta lestari dan pada tahap
akhirnya menghasilkan rencana yarrg menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang direncanakan, baik oleh
pihak pemerintah ataupun oleh pihak swasta. Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan keserasian lingkungan yang
paling maksimal, setelah memperhatikan benturan kepentingan dari berbagai pihak. Sifat perencanaan wilayah yang
sekaligus menunjukkan manfaatnya, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Perencanaan wilayah haruslah mampu menggambarkan proyeksi dari berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan
lahan di wilayah tersebut di masa yang akan datang. Dengan demikian, sejak awal telah terlihat arah lokasi yang
dipersiapkan untuk dibangun dan yang akan dijadikan sebagai wilayah penyangga.
2. Dapat membantu atau memandu para pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan apa yang perlu dikembangkan di masa
yang akan datang dan di mana lokasi kegiatan seperti itu masih diizinkan.
3. Sebagai bahan acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan atau mengawasi arah pertumbuhan kegiatan ekonomi dan
arah penggunaan lahan.
4. Sebagai landasan bagi rencana-rencana lainnya yang lebih sempit tetapi lebih detail, misalnya perencanaan sektoral
dan perencanaan prasarana.
5. Lokasi itu sendiri dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan, penetapan kegiatan tertentu pada lokasi tertentu
haruslah memberi nilai tambah maksimal bagi seluruh masyarakat, artinya dicapai suatu rnanfaat optimal dari lokasi
tersebut.
5. Bidang Yang Mencangkup Perencanaan Wilayah
Melihat luasnya bidang yang tercakup di dalam perencanaan wilayah maka ilmu perencanaan wilayah
dapat dibagi atas berbagai sub bidang meliputi:
1. Sub bidang perencanaan ekonomi-sosial wilayah, dapat diperinci lagi atas:
a. Ekonomi sosial wilayah (mencakup hal-hal dasar dan berlaku umum);
b. Ekonomi sosial perkotaan (mencakup butir a ditambah masalah spesifik perkotaan);
c. Ekonomi sosial perdesaan (mencakup butir a ditambah masalah spesifik perdesaan).

2. Sub bidang perencanaan tata ruang/tata guna lahan, dapat diperinci lagi atas:
a. Tata ruang tingkat Nasional;
b. Tata ruang tingkat Provinsi;
c. Tata ruang tingkat Kabupaten/Kota;
d. Tata ruang tingkat Kecamatan/Desa;
e. Rencana rinci (detailed design) penggunaan lahan untuk wilayah yang lebih sempit, termasuk
perencanaan teknis, terutama di wilayah perkotaan (misalnya untuk pengaturan IMB).
3. Sub bidang perencanaan khusus, dapat diperinci lagi atas:
a. Perencanaan lingkungan;
b. Perencanaan permukiman dan perumahan;
c. Perencanaan transportasi.

4. Sub bidang perencanaan proyek (site planning), dapat diperinci lagi atas:
a. Perencanaan lokasi proyek pasar;
b. Perencanaan lokasi proyek pendidikan;
c. Perencanaan lokasi proyek rumah sakit;
d. Perencanaan lokasi proyek real estate;
e. Perencanaan lokasi proyek pertanian;
f. dan sebagainya.
6. Jenis-jenis Perencanaan
Secara umum, perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan ruang lingkupnya,
berdasarkan tingkatannya, dan berdasarkan jangka waktunya. Adapun penjelasan jenis-jenis perencanaan
adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup


a) Rencana strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat uraian
mengenai kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Umumnya jenis
perencanaan seperti ini sangat sulit untuk diubah.
b) Rencana taktis (tactical planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat uraian tentang
kebijakan yang bersifat jangka pendek, mudah disesuaikan aktivitasnya selama tujuannya masih
sama.
c) Rencana terintegrasi (integrated planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat penjelasan
secara menyeluruh dan sifatnya terpadu.
2. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
a. Rencana induk (master plan), yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan organisasi dimana di
dalamnya terdapat tujuan jangka panjang dan ruang lingkupnya luas.
b. Rencana operasional (operational planning), yaitu perencanaan yang fokus kepada pedoman atau
petunjuk pelaksanaan program-program organisasi.
c. Rencana harian (day to day planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat aktivitas harian
yang bersifat rutin.

3. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu


d. Rencana jangka panjang (long term planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan berlaku untuk
jangka waktu 10 – 25 tahun.
e. Rencana jangka menengan (medium range planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan berlaku
untuk jangka waktu 5 – 7 tahun.
f. Rencana jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan hanya berlaku
selama kurang lebih 1 tahun.
7. Permasalahan Dalam Perencanaan Wilayah
Perencanaan tata ruang dan wilayah yang buruk menjadi salah satu penyebab dari beberapa
permasalahan ekonomi di negara Indonesia. Dalam penerapan tata ruang dan wilayah yang baik,
Indonesia masih memiliki beberapa masalah, masalahnya adalah berikut ini.

1. Tidak adanya ketegasan hukum bagi seorang yang melanggar tata ruang.
Setiap orang yang melakukan penyimpangan perencanaan tata ruang tidak pernah atau jarang
mendapatkan sanksi. Akibatnya, penyimpangan penggunaan tata ruang dianggap biasa dan tidak punya
arti apa-apa. Kondisi ini berakibat pada kesemrawutan pelaksanaan tata ruang wilayah.

2. Perencanaan tata ruang selalu disatukan dengan rencana pengembangan.


Perencanaan tata ruang yang disatukan dengan rencana pembangunan berakibat kesimpangsiuran karena
seharusnya perencanaan tata ruang dijadikan acuan dalam rencana pembangunan.
3. Perencanaan tata ruang lebih banyak didominasi oleh keputusan politik.
Tidak bisa dipungkiri bahwa stabilitas politik di Indonesia masih kurang baik. Banyak pengambil
kebijakan dan keputusan memutuskan atau mengeluarkan kebijakan yang tidak objektif. Terutama dalam
bidang tata ruang. Seharusnya perencanaan tata ruang mengacu pada objektivitas karakteristik
wilayah, bukan kebijakan politik. Jika ini terjadi, maka akan menghasilkan pemanfaatan lahan yang
tidak maksimal. Biasanya hal ini terjadi dengan kesepakatan serta pemberian uang secara sembunyi-
sembunyi.

4. Belum semua daerah di Indonesia mempunyai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang
sesuai dengan RTRW Nasional.
Menurut catatan kementerian pekerjaan umum, pada tahun 2015 baru 51% dari 34 provinsi di Indonesia
yang mempunyai Peraturan Daerah (perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Tanpa
peraturan daerah yang jelas, pemerintah daerah akan mengalami kesulitan dalam mengatur peruntukkan
suatu wilayah dan mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran RTRW di daerahnya.

Permasalahan di atas adalah sebagian kecil dari permasalahan yang dapat muncul karena penataan
ruang dan perencanaan wilayah yang kurang baik. Jika penataan ruang dan perencana wilayah dilakukan
dengan tidak baik, mungkin pada masa yang akan datang, dengan pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat, lahan pertanian bisa saja habis untuk membangun perumahan kemudian menghasilkan krisis
pangan.
8. Keahlian Yang Dibutuhkan Dalam Perencanaan Wilayah

Seorang perencana wilayah juga harus menguasai ilmu-ilmu yang berhubungan dengan perencanaan
wilayah, yaitu terbagi dalam 3 jenis seperti Substansi, Metode serta Alat (instrumen). Penjelasan lebih
lanjutnya adalah sebagai berikut ini :

1. Substansi
Substansi merupakan hal yang memiliki kaitan dengan materi yang ada, yaitu bagaimanakah tingkah
laku manusia dilihat dari sisi spasial, bagaimana caranya manusia dapat melakukan penyesuaian
terhadap potensi ruang wilayah yang berbeda satu sama lain, prinsip yang digunakan oleh manusia
dalam setiap tindakan yang dilakukannya pada suatu ruang serta apa saja yang manusia cari/kejar dalam
kehidupan sehari-harinya.

2. Metode
Metode berkaitan dengan segala urutan atau tata cara yang secara umum selalu dilakukan oleh manusia
dalam setiap proses penyusunan rencana agar ruang yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin serta
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia tersebut.
3. Alat
Segala teknik/cara analisa yang digunakan oleh manusia untuk membantu dalam upaya memaksimalkan
metode perencanaan yang diaplikasikan di sebut Alat.

Ketiga hal diatas tidak selamanya terpisah tetapi dapat juga dapat saling tumpang tindih. Contohnya,
suatu ilmu dapat dikatakan sebagai Alat apabila digunakan untuk prediksi atau untuk keperluan di masa
yang akan datang, akan tetapi dapat dikatakan sebagai suatu substansi apabila digunakan dalam
menganalisa kondisi eksisting (saat ini).

Keahlian-keahlian yang diperlukan dalam perencanaan wilayah dapat di bagi dalam 2 jenis, yaitu :
1. Keahlian dalam urusan analisa atau metode dalam merencanakan wilayah; serta
2. Keahlian dalam sektoral sesuai dengan apa yang direncanakan, misalnya ahli dalam masalah
transportasi atau sektor-sektor lainnya misalnya Industri, perdagangan dan jasa dan sebagainya.
SEKIAN &
TERIMAKASI
H
ANY QUESTION?
DAFTAR RUJUKAN
References
Aji, Seno. (2018, June 28). Permasalahan Tata Kota & Perencanaan Ruang. Ruangguru. Retrieved October 30, 2021, from
https://www.ruangguru.com/blog/permasalahan-tata-kota-perencanaan-ruang

Keahlian Yang dibutuhkan Untuk Menjadi Perencana Wilayah. (2012, January 24). Planologi. Retrieved October 30, 2021,
from http://amarmarufzarkawi.blogspot.com/2013/01/keahlian-yang-dibutuhkan-untuk-menjadi.html

Landoala, Tasrif. (2013, September 2). Tujuan Dan Manfaat Perencanaan Wilayah. Catatan Kuliah Geografi. Retrieved
October 30, 2021, from http://jembatan4.blogspot.com/2013/09/tujuan-dan-manfaat-perencanaan-wilayah.html?m=1,

langkah langkah perencanaan wilayah. (2020, November 26). HaloEdukasi.com. Retrieved October 30, 2021, from
https://www.google.com/amp/s/haloedukasi.com/langkah-langkah-perencanaan-wilayah/amp,

Prawiro. (2020, September 30). Pengertian Perencanaan: Fungsi, Tujuan, Jenis Perencanaan. maxmanroe.com. Retrieved
October 30, 2021, from https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-perencanaan.html

Rayatullah, Lalan. (2012). “Perencanaan Pembangunan Wilayah”. pdfslide.net. Retrieved October 30, 2021, from
https://pdfslide.net/reader/f/resume-perencanaan-pembangunan-wilayah

Anda mungkin juga menyukai