ESPA4219
Landasan penataan ruang wilayah di Indonesia diatur Undang-Undang Penataan Ruang (UUPR)
Nomor 24 Tahun 1992.
Perencanaan tata ruang wilayah adalah suatu proses yang melibatkan banyak pihak dengan
tujuan agar penggunaan ruang itu memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada
masyarakat dan terjaminnya kehidupan yang berkesinambungan.
Setiap rencana tata ruang harus mengemukakan kebijakan makro pemanfaatan ruang berupa :
1.Tujuan pemanfaatan ruang
2.Struktur dan pola pemanfaatan ruang
3.Pola pengendalian pemanfaatan ruang
Tujuan penataan ruang adalah menciptakan hubungan yang serasi antara berbagai kegiatan di
berbagai subwilayah agar tercipta hubungan yang harmonis dan serasi.
Perencanaan ruang pada tingkat nasional hanya mencapai kedalaman penetapan strategi
dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah nasional. RTRW nasional antara
lain berisikan:
1.Penggambaran struktur tata ruang nasional;
2.Penetapan kawasan yang perlu dilindungi;
3.Pemberian indikasi penggunaan ruang budi daya dan arahan permukiman dalam skala
nasional;
4.Penentuan kawasan yang diprioritaskan;
5.Penentuan kawasan tertentu yang memiliki bobot nasional, dan
6.Perencanaan jaringan penghubung dalam skala nasional.
Perencanaan ruang pada tingkat provinsi adalah penjabaran dari RTRW nasional yang berisikan :
1.Arahan pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budi daya;
2.Arahan pengelolaan kawasan pedesaan, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu;
3.Arahan pengembangan kawasan permukiman, kehutanan, pertanian, pertambangan,
perindustrian, pariwisata dan kawasan lainnya
4.Arahan pengembangan sistem pusat pemukiman pedesaan dan perkotaan;
5.Aahan pengembangan sistem prasarana wilayah;
6.Aahan pengembangan kawasan yang diprioritaskan;
7.Aahan kebijakan tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara, dan tata guna sumber daya alam
lainnya.
A. Proses Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah
Tahap-tahap dalam suatu proses perencanaan sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana
2. Penyusun Program Rencana
3. Pelaksanaan Rencana
4. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana
5. Evaluasi
Analisis sektoral tidaklah berarti satu sektor dengan sektor yang lain terpisah total dalam analisis.
Salah satu pendekatan sektoral yang sekaligus melihat kaitan pertumbuhan antara satu sektor
dengan sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal dengan nama analisis masukan – keluaran
(input – output analysis).
Dalam pendekatan sektoral, untuk tiap sektor/komoditi, dibuat analisis sehingga dapat memberi
jawaban tentang :
1.Sektor/komoditi apa yang memiliki competitive advantage di wilayah tersebut, artinya komoditi
tersebut dapat bersaing di pasar global.
2.Sektor/komoditi apa yang basis dan nonbasis.
3.Sektor/komoditi apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi.
4.Sektor/komoditi apa yang memiliki forward linkage dan backward linkage yang tinggi.
5.Sektor/komoditi apa yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minimal
wilayah tersebut.
6.Sektor/komoditi apa yang banyak menyerap tenaga kerja per satu satuan modal dan per satu
hektar lahan.
B. Pendekatan Regional
Pendekatan regional dalam pengertian sempit adalah memperhatikan ruang dengan segala
kondisinya. Setelah melalui analisis diketahui bahwa masih ada ruang yang belum di
manfaatkan atau penggunaannya masih belum optimal, kemudian direncanakan kegiatan apa
sebaiknya diadakan pada lokasi tersebut.
Dari sudut pandang ekonomi, daerah mempunyai tiga definisi (Arsyad, 2004) yaitu :
a.Suatu daerah dianggap sebagai ruang di mana kegiatan ekonomi terjadi dan di dalam
berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama. Kesamaan sifat-sifat tersebut
antara lain dari segi pendapatan per kapita sosial budaya, geografis dan sebagainya. Daerah
menurut definisi ini disebut daerah homogen.
b.Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu atau
beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam definisi ini disebut daerah nodal.
c.Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada di bawah satu administrasi tertentu
seperti satu propinsi, kabupaten atau kecamatan dan sebagainya. Jadi daerah di sini
didasarkan pada pembagian administratif suatu negara. Daerah dalam definisi ini disebut
daerah perencanaan atau daerah administrasi.