Anda di halaman 1dari 20

HUKUM

KAJIAN
LINGKUNGAN

LINGKUNGAN HIDUP
STRATEGIS DAN
TATA RUANG
KELOMPOK 1
KELOMPOK
1 Friska Natasya (2102010090)
Muhamad Farhan Namara (2102010064)
Rose Amadya Berlian (2102010061)
Ahmad Hadidtia Haekal Faidz (2102010077)
Nailis Afidah utami (2102010102)
Aqilla Anta (2102010104)
Dendy Saputra (2102010092)
KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah kajian yang
harus dilakukan pemerintah daerah sebelum memberikan izin
pengelolaan lahan maupun hutan. Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) di Indonesia dalam UndangUndang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
TUJUAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRATEGIS
 Untuk memastikan prinsip
pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan teritengrasi dalam
Rencana Pembangunan. -PermenLH
No.9/20122 dan Permendagri
No.67/2012

 Meningkatkan Kualitas RPJMD


sebagai upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.-
Permendagri No . 67/2012
.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai
instrumen utama dapat dilihat pada pengaturannya dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada
ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
yaitu Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup terdiri atas

a. KLHS;
b.Tata Ruang;
c. Baku Mutu Lingkungan Hidup;
d. Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup;
e. Amdal;
f. UKL-UPL;
g. Perizinan;
h. Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup;
i. Peraturan Perundang-Undangan Berbasis Lingkungan
Hidup;
j. Anggaran Berbasis Lingkungan Hidup;
k. Analisis Risiko Lingkungan Hidup;
l. Audit Lingkungan Hidup; dan m. Instrumen Lain Sesuai
Dengan Kebutuhan Dan/Atau Perkembangan Ilmu
Pengetahuan.
.
25 PRINSIP KAJIAN
LINGKUNGAN
20 HIDUP STRATEGIS
Berdasarkan PermenLH No.9 Tahun
2011, Terdapat enam prinsip KLHS
15 adalam kerangka pendekatan ini, yaitu:
 Penilaian diri (Self Assesment)
 Penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau
program
10  Peningkatan kapasitas dan
pembelajaran sosial
 Memberi pengaruh pada pengambilan
keputusan
5
 Akuntabel
 Partisipatif
.
0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Tata Ruang

adalah bentuk dari susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan


sarana prasarana pendukung aktivitas sosial-ekonomi masyarakat (struktur
ruang), yang peruntukannya terbagi-bagi dalam fungsi lindung dan
budidaya (pola ruang).
Tujuan dari perencanaan tata ruang adalah mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi
kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisiensi dalam alokasi
investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam program pembangunan untuk tercapainya
kesejahteraan masyarakat. Tujuan penataan ruang juga mencakup terwujudnya keharmonisan
antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya
alam dan sumber daya buatan, pelindungan fungsi ruang, dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Adapun berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 26 Tahun 2007, penataan ruang di
Indonesia dilaksanakan dengan dasar sejumlah asas berikut

Keterbukaan Penataan ruang Kebersamaan dan Perlindungan kepentingan Akuntabilitas.


kemitraan Penataan ruang umum Penataan ruang
diselenggarakan dengan Penyelenggaraan penataan ruang
memberikan akses seluas- diselenggarakan dengan diselenggarakan dengan bisa dipertanggungjawabkan, baik
luasnya pada masyarakat melibatkan seluruh mengutamakan kepentingan proses, pembiayaan, maupun
untuk mendapatkan informasi pemangku kepentingan. masyarakat. hasilnya
yang berkaitan dengan .
penataan ruang.
.
Perencanaan tata ruang terbagi menjadi 3
Perencanaan Tata Ruang NasionalRencana tata
ruang wilayah Nasional ( RTRWN )
adalah arahan kebijakan dan strategi 1. Struktur ruang wilayah nasional meliputi:
Akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi
pemanfaatan ruang wilayah negara yang
wilayah Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
dijadikan acuan untuk perencanaan transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air. Pola ruang
jangka panjang. wilayah nasional memiliki tiga bagian, yaitu kawasan lindung,
kawasan budi daya, dan kawasan strategis nasional

3. Tujuan perencanaan ruang wilayah Nasionl Perencanaan tata


2. Jangka waktu rencana tata ruang ruang wilayah Nasional bertujuan untuk mewujudkan
wilayah Nasional adalah 20 :
tahun,dengan peninjauan kembali setiap  Ruang wilayah Nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
satu kali dalam 5 tahun. berkelanjutan.
.  Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan.
 Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah Nasiona, provinsi,
dankabupaten / kota.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah ProvinsiRencana
tata ruang wilayah provinsi ( RTRW )
adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari A. Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat:
wilayah provinsi. Dalam penyusunannya, Rencana 1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi
2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi meliputi sistem perkotaan yang
tata ruangwilayah provinsi harus mengacu pada
berkaitan dengan kawasan pedesaan.
rencana tata ruang wilayah Nasional, pedoman 3. Penetapan kawasan strategis provinsi Arahan pemanfaatan ruang wilayah
yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan.
bidang penataan ruang, dan rencana pembangunan
Arahan tata ruang wilayah provinsi yang berisi arahan peraturan zonasi sistem
jangka panjang daerah. provinsi, arahan perizinan, dan lainnya

B. Tujuan penataan ruang wilayah provinsi merupakan arahan perwujudan ruang wilayah provinsi
yang diinginkan pada masa yang akan datang. Beberapa fungsi dari penataan ruang wilayah
provinsi adalah:
1. Sebagai dasar untuk memformulasi kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah provinsi.
2. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam rencana tata ruang wilayah.
3. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi.
Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten / KotaRencana
tata ruang wilayah kabupaten / kota ( RTRW )
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang A. Fungsi rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota di
Penataan Ruang Pasal 11 Ayat 2, pemerintah daerah antaranya:

kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang  Acuan dalam pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayah
kabupaten atau kota.
wilayah kabupaten. Penataan tersebut meliputi perencanaan  Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam
tata ruang wilayah kabupaten, pemanfaatan ruang wilayah wilayah kabupaten atau kota.
 Acuan dala penyusunan rencana pembangunan jangka panjang
kabupaten, dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah.
kebupaten.

B. tujuan penataan ruang meliputi sebagai berikut:


1. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan ruang, baik sebagai sumber daya alam maupun sebagai wadah kegiatan;
2. Meminimalisir konflik dari berbagai kepentingan;
3. Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan;
4. Melindungi kepentingan nasional dalam rangka pertahanan dan keamanan.
Manfaat Tata Ruang
Perencanaan tata ruang bermanfaat bagi pembangunan di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Manfaat perencanaan tata ruang sebagai berikut.

1. Bidang Ekonomi 2. Bidang Sosial 3. Bidang Lingkungan


Tingkat kepercayaan investor kepada Kebutuhan penduduk di suatu daerah mencegah risiko kerusakan lingkungan
daerah dengan perencanaan tata ruang dapat diidentifikasi dengan akibat pembangunan. Efisiensi dalam
yang baik akan meningkat. Perencanaan perencanaan tata ruang. Pemanfaatan proses pembangunan seperti
tata ruang dapat digunakan untuk lahan kritis dan penciptaan penghematan energi, dapat dilakukan
mengidentifikasi kebutuhan lingkungan yang aman dan nyaman dengan perencanaan tata ruang yang
pembangunan ekonomi. Iklim investasi didukung dengan perencanaan tata baik. Pemanfaatan lahan sesuai
dapat terjaga dan pembangunan berjalan ruang. Penataan ruang yang baik karakteristiknya dan pembangunan
sesuai dengan kebutuhan penduduk dapat meningkatkan produktivitas infrastruktur di suatu wilayah dapat
setempat. penduduk. berjalan secara efektif.
Dampak negatif:
Dampak positif:
- Tata ruang yang dihasilkan tidak
- Bangunan lebih
seperti yang diharapkan sehingga
tersusun rapi menimbulkan berbagai dampak
- Terciptanya ruang negatif baik bagi lingkungan atau
publik yang nyaman dan pun di masyarakat

estetik - Penyimpangan fungsi ruang


- Dampak pada udara, iklim,
- Peningkatan
perairan, dan lahan
produktivitas wilayah
- Konflik dan kerusakan lingkungan
karena terjadi perubahan seperti pencemaran lingkungan
lahan yang seharusnya -kerusakan lingkungan
menjadi lahan produktif
Prinsip tata ruang adalah sebagai berikut1:
1. Pemanfaatan lahan harus sesuai dengan kepentingan penduduk
melalui pertimbangan hak dan kewajiban.
2. Perlunya perlindungan terhadap kondisi lingkungan alami dan
pemanfaatan sumber daya alam secara efisien.
3. Pencapaian kualitas pelayanan dasar yang baik oleh pemerintah.
4. Penetapan prioritas pengelolaan sumber daya alam secara
rasional.
Penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah
nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, serta
menciptakan keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan
Bentuk-Bentuk Pengenaan
Sanksi Dalam Penataan
Ruang di Indonesia
1.Sanksi Administratif, bahwa bentuk pengenaan sanksi administratif yang terdapat dalam Pasal 61 UU
Penataan Ruang dan Pasal 182 sampai 186 PP No.15/2010 merupakan pelanggaran terhadap kewajiban
dalam menyelenggarakan penataan ruang.
a. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana rencana tata ruang, meliputi:
- Memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
a. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pejabat
berwenang, meliputi :
- Tidak menindaklanjuti izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan.
a. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang, meliputi :
- Melanggar batas sepadan yang telah ditentukan.

Sanksi yang dikenakan dalam bentuk Peringatan tertulis, Penghentian sementara kegiatan,
Penghentian sementara pelayanan umum, Penutupan lokasi.
Bentuk-Bentuk Pengenaan
Sanksi Dalam Penataan
Ruang di Indonesia
2. Sanksi perdata, bahwa bentuk pengenaan sanksi perdata yang terdapat
dalam Pasal 75 UU Penataan Ruang merupakan pelanggaran terhadap terhadap
kewajiban dalam menyelenggarakan penataan ruang yaitu :
- Ganti kerugian atau pemenuhan kewajiban (prestasi). Ganti kerugian yang
dimaksud adalah bagi pelanggaran terhadap setiap orang yang melanggar
kewajiban dalam penyelenggaraan penataan ruang.
Bentuk-Bentuk Pengenaan
Sanksi Dalam Penataan
Ruang di Indonesia
1.Sanksi Pidana, bahwa bentuk pengenaan sanksi pidana yang terdapat dalam Pasal 69 – Pasal 74 UU
Penataan Ruang merupakan pelanggaran terhadap terhadap kewajiban dalam menyelenggarakan
penataan ruang.
a. Sanksi pidana penjara dan denda diberikan kepada :
- Dalam menetapkan rencana tata ruang, namun kepada setiap orang itu tidak ditaati, apalagi
menimbulkan perubahan terhadap fungsi ruang, serta menimbulkan matinya orang.
- Dalam izin pemanfaatan ruang, namun kepada setiap orang tidak dimanfaatkan dengan sesuai, apalagi
yang menibulkan kerugian atau kerusakan harta benda, dan menimbulkan matinya orang.
- Melanggar peraturan perundang-undangan dengan tidak diberikannya akses terhadap kawasan umum
b. Sanksi pidana penjara, denda, dan pidana tambahan diberhentikan secara tidak hormat diberikan untuk:
- Pejabat pemerintah yang berwenang melanggar ketentuan dalam menertibkan izin yang tidak sesuai
rencana tata ruang
c. Sanksi pidana penjara, denda, pidana tambahan dengan dicabut izin usaha dan dicabut status badan
hukum diberikan kepada :
- Korporasi yang melakukan pelanggaran terhadap penyelenggaraan penataan ruang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai