DISUSUN OLEH :
(2102010061)
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt. Berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan judul “SIFAT
MENGIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL SEBAGAI SALAH SATU
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
EKT 1 mata kuliah Hukum Internasional di Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum,
Universitas Islam Syekh Yusuf. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sifat Mengikatnya Perjanjian Internasional sebagai
Salah satu Sumber Hukum Internasional bagi pembaca dan juga bagi penulis.
PENDAHULUAN
Hukum Internasional tidak hanya mengatur hal tentang prinsip hukum seperti
norma hukum abstrak yang menjadi dasar penerapan berbagai aturan kontraktual
Internasional tetapi juga mengatur dalam beberapa konvensi dan kebiasaan
internasional. Sumber Hukum Internasional merupakan pemahaman mutlak yang
diperlukan karena berbagai permasalahan hukum, sumber hukum dapat menjadi
wadah dimana menemukan dasar hukum yang dapat digunakan sebagai pedoman.
Sumber Hukum secara umum didefinisikan sebagai asli kewenangan dan kekuatan
memaksa dari suatu produk hukum positif (the origins from which particular
positive laws derive their authority and coercive force).1 Sumber hukum
internasional (the source of international law) diatur di dalam Pasal 38 ayat (1)
Statuta Mahkamah International (International Court of Justice-ICJ). Pasal 38 (1)
Statuta Mahkamah menentukan sebagai berikut;
1
Henry Campbell, 1979, Black‟s Law Dictionary, Fifth Edition, West Publishing, St. Paul Minn, h.
1251
2
Daniel Aditya Situngkir, 2019, Perjanjian Internasional dan Dampaknya bagi Hukum Nasional,
Kertha Wicaksana, h.20
Saat ini kembali membicarakan sumber hukum internasional karena pesatnya
perkembangan yang terjadi di masyarakat internasional dan tentang hukum
internasional. Hubungan antara masyarakat internasional dan hukum internasional
tidak dapat dipisahkan dari sumber hukum internasional karena suatu negara tidak
dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingannya sendiri tanpa ada campur tangan
dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya tersebut, negara-
negara harus terhubung satu sama lain dengan negara atau organisasi internasional
lainnya. Karena perkembangan pesat yang terjadi kepentingan atau hubungan
internasional antar negara atau organisasi internasional tidak dapat lagi diatur atas
dasar kebiasaan internasional kini diatur sesuai dengan kompleksitas
permasalahan yang dihadapi oleh negar- negara tersebut dan subjek hukum
internasional yang berlaku. Saat ini adalah suatu keharusan bagi subjek hukum
internasional untuk menempatkan hubungan internasional ke perjanjian
internasional .
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat