Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 5
2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas pada mata kuliah hukum dan
hubungan internasional tentang “PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL“.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberi bimbingan untuk kami dalam penyusunan tugas makalah ini. Tentunya,makalah
ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga maklah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
Dalam pembahasan makalah ini, penulis memberikan rumusan masalah yaitu, apa yang
dimaksud sengketa Internasional dan bagaimana pembagiannya serta bagaimana
aplikasinya.
C. Tujuan masalah
Agar kita tahu bagaimana penyelesaian sengketa internasinal dan bagaimana
pembagiaanya serta aplikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hubungan-hubungan internasional yang diadakan antar negara, negara
denganindividu, atau negara dengan organisasi internasional tidak selamanya terjalin
dengan baik, tidak jarang dalam hubungan tersebut terjadi suatu sengketa.
1. Sengketa Internasional ( International Dispute) adalah suatu perselisihan
antarasubjek-subjek hukum Internasional mengenai fakta, hukum atau politik
dimana tuntutanatau pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau
diingkari oleh pihak lainnya.
2. Sengketa internasional terjadi apabila perselisihan tersebut melibatkan
pemerintah,lembaga juristic person (badan hukum) atau individu dalam
bagian dunia yang berlainanterjadi karena:
Kesalahpahaman tentang suatu hal
Salah satu pihak sengaja melanggar hak / kepentingan negara lain;3.
Dua negara berselisih tentang suatu hal
Pelanggaran hukum / perjanjian internasional
Dalam studi hukum Internasional publik, dikenal dua macam
sengketainternasional, yaitu sengketa hukum (legal or judicial dispute)
dan sengketa politik(political or nonjusticiable disputes). Dalam
praktiknya tidak terdapat kriteria pembedaan jelas yang dapat
digunakan untuk membedakan antara sengketa hukum dan sengketa
politik. Meskipun sulit untuk membuat perbedaan tegas antara istilah
sengketa hukum dansengketa politik, namun para ahli memberikan
penjelasan mengenai cara membedakansengketa hukum dan sengketa
politik.Menurut Friedmann, meskipun sulit untuk membedakan kedua
pengertiantersebut, namun perbedaannya dapat terlihat pada konsepsi
sengketanya. Konsepsis engketa hukum memuat hal-hal berikut:
Sengketa hukum adalah perselisihan antar negara yang mampu
diselesaikan oleh pengadilan dengan menerapkan aturan
hukum yang telah ada dan pasti.
Sengketa hukum adalah sengketa yang sifatnya memengaruhi
kepentingan vital negara,seperti integritas wilayah, dan
kehormatan atau kepentingan lainnya dari suatu negara.
Sengketa hukum adalah sengketa dimana penerapan hukum
internasional yang adacukup untuk menghasilkan putusan yang
sesuai dengan keadilan antar negara dan perkembangan
progresif hubungan internasional.
Sengketa hukum adalah sengketa yang berkaitan dengan
persengketaan hak-hak hukumyang dilakukan melalui tuntutan
yang menghendaki suatu perubahan atas suatu hukumyang
telah ada.
Menurut Sir Humprey Waldock, penentuan suatu sengketa sebagai suatu sengketahukum
atau politik bergantung sepenuhnya kepada para pihak yang bersangkutan. Jika para pihak
menentukan sengketanya sebagai sengketa hukum maka sengketa tersebutadalah sengketa
hukum. Sebaliknya, jika sengketa tersebut menurut para pihakmembutuhkan patokan tertentu
yang tidak ada dalam hukum internasional, misalnya soal pelucutan senjata maka sengketa
tersebut adalah sengketa politik.Sedangkan Menurut Oppenheim dan Kelsen, tidak ada
pembenaran ilmiah sertatidak ada dasar kriteria objektif yang mendasari perbedaan antara
sengketa politik danhukum. Menurut mereka, setiap sengketa memiliki aspek politis dan
hukumnya. Sengketatersebut biasanya terkait antar negara yang berdaulat. Huala Adolf
mengeluarkan pendapatyang sama. Menurut beliau, jika timbul sengketa antara dua negara,
bentuk atau jenissengketa yang bersangkutan ditentukan sepenuhnya oleh para pihak. Bagaimana
keduanegara memandang sengketa tersebut menjadi faktor penentu apakah sengketa yang
terjadimerupakan sengketa hukum atau politik.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembedaan
jenissengketa hukum dan politik internasional dapat dilakukan. Pembedaan dapat dilakukan
denganmelihat sumber sengketa dan bagaimana cara sengketa tersebut diselesaikan, apabila
sengketaterjadi karena pelanggaran terhadap hukum internasional maka sengketa tersebut
menjadisengketa hukum, selain pelanggaran terhadap hukum internasional sengketa dapat
terjadiakibat adanya benturan kepentingan yang melibatkan lebih dari satu negara, sengketa
yangmelibatkan kepentingan inilah yang dimaksud sengketa politik.
B. Metode Penyelesaian Sengketa Internasional
1. Penyelesaian Sengketa Internasional ( public)
Menyelesaikan sengketa-sengketa Internasional sedini mungkin, dengan
cara yangseadil-adilnya bagi para pihak yang telibat, merupakan tujuan
hukum internasional sejak lama.Kaidah-kaidah serta prosedur-prosedur yang
terkait sebagian merupakan kebiasaan praktekdan sebagian lagi berupa
sejumlah konvensi yang membuat hukum yang sangat penting seperti
Konvensi The Hague 1899 dan 1907 untuk Penyelesaian secara Damai
Sengketa-sengketaInternasional dan Charter Perserikatan Bangsa-Bangsa
yang dirumuskan di San Fransiscotahun 1945. Salah satu tujuan pokok
Charter tersebut adalah membentuk OrganisasiPersetujuan Perserikatan
Bangsa Bangsa untuk mempermudah penyelesaian secara damai perselisihan-
perselisihan antara negara-negara.
Pada umumnya, metode-metode penyelesaian sengketa internasional
publikdigolongkan dalam dua kategori, yaitu penyelesaian secara damai dan
secara paksa ataudengan kekerasan.
Cara penyelesaian damai
Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak telah
dapatmenyepakati untuk menemukan suatu solusi yang bersahabat.
Penyelesaian sengketasecara damai merupakan konsekuensi langsung
dari ketentuan Pasal 2 ayat (4) PiagamPBB yang berbunyi:‘All
Members shall refrain in their international relations from the threat or
use of force against the territorial integrity or political independence of
any state, or in anyother manner inconsistent with the Purposes of the
United Nations’.Ketentuan Pasal 2 ayat (4) ini melarang negara
anggota menggunakankekerasan dalam hubungannya satu sama lain.
Dengan demikian pelarangan penggunaan kekerasan dan penyelesaian
sengketa secara damai telah merupakannorma-norma imperatif dalam
hubungan antar bangsa. Oleh karena itu hukuminternasional telah
menyediakan berbagai cara penyelesaian sengketa internasionalsecara
damai demi terpeliharanya perdamaian dan keamanan serta
terciptanyahubungan antar bangsa yang serasi.Metode penyelesaian
sengketa-sengketa Internasional secara damai atau bersahabat dapat
dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Pengklasifikasian ini tidak berarti
bahwa proses-proses ini secara kaku terpisah sama sekali, yang
masing-masing hanyasesuai untuk memecahkan satu kelompok
sengketa tertentu. Posisi ini tidak demikiandalam praktek. Klasifikasi
metode penyelesaian secara damai dapat dibagi menjadi:
Negosiasi
Negoisasi adalah cara penyelesaian yang biasanya pertama kali
ditempuhmanakala para pihak bersengketa. Negosiasi dalam
pelaksanaannya memiliki dua bentuk utama, yaitu bilateral dan
multilateral. Negosiasi dapa dilangsungkan melalui seluruh
diplomatic pada konferensi internasional atau dalam suatu
Lembaga atau organisasi internasional.
Jasa-jasa baikJasa-jasa baik adalah cara penyelesaian sengketa
melalui atau dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga disini
berupaya agar para pihak menyelesaikansengketanya dengan
negosiasi. Jadi, fungsi utama jasa baik ini adalahmempertemukan
para pihak sedemikian rupa sehingga mereka mau bertemu, duduk
bersama, dan bernegosiasi.
Pencarian faktaPenggunaan pencarian fakta ini biasanya ditempuh
manakala cara-carakonsultasi atau negosiasi telah dilakukan dan
tidak menghasilkan suatu penyelesaian.
MediasiMediasi merupakan suatu cara penyelesaian melalui pihak
ketiga. Pihakketiga tersebut disebut dengan mediator. Mediator
dapat merupakan negara,organisasi internasional atau individu.
Mediator ikut serta secara aktif dalam prosesnegosiasi. Biasanya
dengan kapasitasnya sebagai pihak yang netral
berusahamendamaikan para pihak dengan memberikan sara
penyelesaian sengketa.
KonsiliasiPenyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi juga
melibatkan pihak ketiga(konsiliator) yang tidak berpihak atau
netral dan keterlibatannya karena diminta oleh para pihak. Badan
konsiliasi dapat merupakan badan yang telah terlembaga atau
adhoc (sementara). Konsiliasi merupakan proses yang berupaya
mendamaikan pandangan-pandangan para pihak yang bersengketa
meskipun usulan-usulan penyelesaian yang dibuat oleh konsiliator
sifatnya tidak mempunyai kekuatan hukum.
ArbitraseArbritase adalah salah satu cara atau alternatif
penyelesaian sengketa yangtelah dikenal lama dalam hukum
internasional. Namun demikian sampai sekarang belum terdapat
batasan atau definisi resmi mengenai arbitrase.
Penyelesaian secara yudisialPenyelesaian yudisial berarti suatu
penyelesaian dilakukan melalui suatu pengadilan yudisial
Internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya
denganmemberlakukan kaidah-kaidah hukum.
Penyelesaian Sengketa Internasional Secara KekerasanApabila negara-
negara tidak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikansengketa-
sengketa mereka melalui jalur diplomasi atau damai (bersahabat),
maka salahsatu cara yang dapat digunakan sebagai jalan keluar
penyelesaian sengketa adalahmelalui jalur pemaksaan atau kekerasan.
Penyelesaian sengketa Internasional denganmenggunakan kekerasan
secara garis besar dibagi menjadi :
Perang
Keseluruhan tujuan dari perang adalah untuk menaklukan
negara lawan danuntuk membebankan syarat-syarat
penyelesaian sengketa di mana negara yangditaklukan tersebut
tidak memiliki alternatif lain selain mematuhinya.Cara
peranguntuk menyelesaikan sengketa merupakan cara yang
telah diakui dan di praktikkansejak lama. Bahkan perang telah
juga dijadikan sebagai alat atau instrumen dankebijakan luar
negeri untuk memaksakan hak-hak dan pemahaman mereka
mengenaiaturan-aturan hukum internasional
Retorsi
Retorsi merupakan istilah untuk melakukan pembalasan oleh
suatu negaraterhadap tindakan-tindakan tidak pantas dari
negara lain, balas dendam tersebutdilakukan dalam bentuk
tindakan-tindakan sah yang tidak bersahabat, misalnya
pemutusan hubungan diplomatik, pencabutan hak istimewa,
penghentian bantuanekonomi dan penarikan konsesi pajak dan
tariff
Tindakan-tindakan pembalasan (reprasial)
Reparsial adalah upaya paksa untuk memperoleh jaminan
ganti rugi, akantetapi terbatas pada penahanan orang dan
benda. Pembalasan merupakan upaya yangdilakukan oleh suatu
negara terhadap negara lain dengan maksud untuk
menyelesaikansengketa yang timbul oleh karena negara
tersebut telah melakukan tindakan yang tidak dibenarkan
Blokade secara damai
Blokade secara damai adalah tindakan blokade yang dilakukan
pada waktudamai. Tindakan ini pada umumnya ditunjukan
untuk memaksa negara yang pelabuhannya diblokade untuk
mengganti kerugian oleh negara yang melakukan blokade.
Blokade secara damai dapat dipandang sebagai suatu prosedur
kolektif yangdiakui untuk memperlancar penyelesaian sengketa
antara negara. Secara tegas tindakan blokade disebut dalam
Pasal 42 Piagam PBB sebagai suatu tindakan yang
bolehdiprakasai oleh Dewan Keamanan demi untuk
memelihara kedamaian dunia
Intervensi
Intervensi merupakan cara untuk menyelesaikan sengketa
internasional denganmelakukan tindakan campur tangan
terhadap kemerdekaan politik negara tertentu.Hukum
internasional pada prinsipnya menegaskan bahwa suatu negara
dilarang untukturut campur dalam urusan negara lain. Hal ini
ditekankan dengan jelas dalam Pasal 2ayat (4) dan ayat (7)
Piagam PBB, yang mana melarang negara anggota untuk
ikutcampur dalam urusan dalam negeri negara lain dalam
bentuk apapun.
2. Penyelesaian Sengketa Internasional (private)
Hukum Internasional privat adalah bagian hukum Internasional yang terkaitdengan hak
dan kewajiban individu sebagai para pihak dan lembaga Internasional non pemerintah
dalam urusan Internasional yang mengacu pada kaidah prinsip-prinsiphukum perjanjian
atau kontrak Internasional dan konvensi Internasional. Perbedaanacuan kaidah hukum
tersebut menimbulkan adanya perbedaan dalam penyelesaian sengketaInternasional
publik dan privat. Di atas telah dijelaskan metode-metode penyelesaiansengketa publik,
sedangkan metode-metode penyelesaian sengketa privat yakni terletakdalam kontrak
kesepakatan yang telah dibuat sebelum melakukan kesepakatan apakahditempuh dengan
menggunakan:
Pilihan hukum (choice of law)
Pada prinsipnya, para pihak diberikan kebebasan dalam menentukan
hukummana yang berlaku dalam perjanjian sesuai dengan prinsip
kebebasan berkontrak.Kebebasan para pihak untuk menetukan hukum
ini termasuk kebebasan untuk memilihkepatutan dan kelayakan (ex
aequo et bono). Peran choice of law
di sini adalah menentukan hukum yang akan digunakanoleh badan
peradilan (peradilan atau arbitrase) untuk:
Menentukan keabsahan suatu kontrak
Menafsirkan suatu kesepakatan-kesepakatan dalam kontrak
Menentukan telah dilaksanakan atau tidak dilaksanakannya
suatu prestasi
Menentukan akibat-akibat hukum dari adana pelanggaran
terhadap kontrak.
Pilihan forum (choice of jurisdiction)
Berdasarkan asas kebebasan berkontrak, maka para pihak dalam
kontrakdapat memilih pengadilan mana seandainya timbul sengketa
terhadap kontrak yang bersangkutan yang dapat dilakukan melalui
pilihan forum pengadilan dan di luar pengadilan. Forum penyelesaian
sengketa dalam hal ini pada prinsipnya juga samadengan forum yang
dikenal dalam hukum penyelesaian sengketa Internasional
padaumumnya (negosiasi, penyelidikan fakta-fakta, mediasi,
konsiliasi, arbitrase) dan penyelesaian melalui pengadilan atau cara-
cara yang desepakati dan dipilih para pihak.
BAB III
ANALISIS KASUSSENGKETA INTERNASIONAL ANTARA
INDONESIA DAN CHINA ATAS PULAUNATUNA
A. Deskripsi Kasus
Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran dalam pembahasan makalah ini, maka dapat
diketahui bahwa Sengketa Internasional ( International Dispute)
adalah suatu perselisihan antarasubjek-subjek hukum Internasional
mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutanatau pernyataan
satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adolf, Huala.
Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional.
Jakarta: SinarGrafika,
2004.http://pkntrisna.wordpress.com/2010/06/16/pengertian-sengketa-
internasional. Mauna, Boer.
Hukum Internasional Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era
Dinamika Global.
II. Banrdung: PT.Alumni, 2005.Starke, J.G..
Pengantar Hukum Intenasional.
X. Jakarta: Sinar Grafika, 2009Sood, Muhammad.
Hukum Perdagangan Internasional.
Jakarta: PT.RajaGrafindo,
2011.http://sketsanews.com/555655/konflik-natuna-dalam-tinjauan-
politik-dan-
pertahananhttp://id.scribd.comhttp://regional.kompasiana.comhttp://
idu.ac.idAriffien, Nurul Fitri Zainia.
Upaya Diplomatik Indonesia Terhadap China Dalam Menyelesaikan
Potensi Konflik Landas Kontinen Natuna Di Laut China Selatan.
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014.