Anda di halaman 1dari 6

UAS HUKUM INTERNASIONAL

Dosen Pengampu:
Novianti S.H., LLM

Disusun Oleh:

Nama : Irwanda Imawan


Nim : B10020352
Kelas : J

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Mengapa negara di katakan sebagai seubjek HI yang pertama dan utama ?
Jawab : Disebut sebagai yang PERTAMA sebab jika ditinjau dari segi HISTORIS maka
negara memang merupakan subjek dari HI yang paling pertama sejak awal kelahiran hingga
pertumbuhan dari hukum internasional itu sendiri.

Disebut sebagai yang UTAMA sebab secara FAKTUAL memang peran negara sangatlah
dominan, maka tidak mengherankan jika hubungan internasional yang paling banyak
menghasilkan prinsip serta kaidah hukum intrnasional pelakunya adalah negara, bukan subjek
hukum internasional lainnya.

2. A. Apa itu suksesi ? Jelaskan

Jawab : Pengertian suksesi yaitu proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu
menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berhenti apabila
lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai tahap klimaks.
Ekosistem yang klimaks tersebut dapat dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu
mempertahankan kestabilan internalnya.

Pada suksesi terdapat dua macam yaitu yang dikenal dengan suksesi primer dan suksesi
sekunder. Perbedaan antara suksesi primer dan suksesi sekunder terletak pada kondisi habitat
pada awal proses suksesi terjadi. Perbedaan mengenai suksesi primer dan suksesi sekunder
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terjadi perubahan dan mengakibatkan hilangnya
komunitas awal tersebut secara total, sehingga di tempat komunitas asal tersebut akan terbentuk
substrat dan habitat baru. Contoh suksesi primer seperti munculnya pulau dari lautan,
meletusnya gunung Krakatau yang menghancurkan habitat di sekitarnya.

2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik
secara alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total
tempat tumbuh organisme yang ada, sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan
kehidupan lama masih ada. Contoh suksesi sekunder adalah kebakaran hutan yang sebagian
merusak ekosistem hutan, rusaknya terumbu karang karena ulah manusia.

B. Tulislah perbedaan antara suksesi negara dengan suksesi pemerintahan

Jawab : Suksesi negara yaitu terjadinya pergantian identitas negara karena terhapusnya
kedaulatan wilayah negara dengan munculnya negara baru di wilayah tersebut, sedangkan
suksesi pemerintahan merupakan pergantian pemerintah dalam suatu negara
3. Apa yang dimaksud dengan pengakuan kolektif dan pengakuan negara prematur
Jawab : Pengakuan yang diwujudkan dalam suatu perjanjian internasional atau konferensi
multireteral. Misalnya, Helsinki Treaty tahun 1976, negara – negara NATO mengakui
Republik Demokrasi Jerman Timur dan negara – negara Pakta Warsawa mengakui pula
republik Federal Jerman. Sedangkan memeberikan pengakuan oleh suatu negara terhadap
negara baru, negara tersebut pada umumnya terlebih dahulu memperhitungkan kriteria –
kriteria yang harus dimilikinya terlebih dahulu. Akan tetapi, dalam hal keadaan tertentu
adakalanya pengakuan diberikan tanpa memperhitungkan keadaan yang pada umumnya harus
dipenuhi dahulu sebelum pengakuan diberikan.

4. Apa yang dimaksud dengan sengketa politik dan apa pula yang dimksud dengan
sengketa hukum ? Jelaskan

Jawab : Sengeketa politik adalah sengketa di mana suatu negara mendasarkan tuntutannya atas
pertimbangan non yuridik, sedangkan sengketa hukum adalah perselisihan – perselisihan
antara negara yang mampu diselesaikan oleh pengadilan dengan menerapkan aturan – aturan
hukum

5. Tuliskan penyelesaian sengketa secara damai dan secara kekerasan. Jelaskan masing
– masing nya ?
Jawab : Penyelesaian sengketa internasional secara damai bertujuan untukmencegah dan
mengindarkan kekerasan atau peperangan dalam suatupersengketaan antar negara. Hukum
internasional telah menyediakan berbagaicara penyelesaian sengketa internasional secara
damai demi terpeliharanyaperdamaian dan keamanan serta terciptanya hubungan antar bangsa
yangserasi.
1.Metode Diplomatik
Maka penyelesaian sengketa dapat ditempuh melalui cara-cara sebagaiberikut:
A. Negosiasi (perundingan)
Perundingan merupakan pertukaran pandangan dan usul-usul antara duapihak untuk
menyelesaikan suatu persengketaan, atau hanya berpusatpada diskusi yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang terkait, jadi tidakmelibatkan pihak ketiga. Bilamana jalan keluar ditemukan
oleh pihak-pihak, maka akan berlanjut pada pemberian konsesi dari tiap pihakkepada pihak
lawannya.b.
B.Enquiry
(penyelidikan)Penyelidikan dilakukan oleh pihak ketiga atau badan yang
bersifatinternasional, yang tidak memihak dimaksud untuk mencari fakta ataubukti. Dengan
dasar bukti-bukti dan permasalahan yang timbul badanini akan dapat mengeluarkan sebuah
fakta yang disertai denganpenyelesaiannya. Pada saat ini dapat melalui organisasi
internasional,seperti Dewan Keamanan PBB sering membentuk komisi pencari fakta
c. Mediation
(mediasi)Pihak ketiga campur tangan untuk mengadakan rekonsiliasi tuntutan-tuntutan dari
para pihak yang bersengketa. Dalam hal pihak ketigahanya bertindak sebagai pelaku mediasi
(mediator) komunikasi bagipiha ketiga untuk mencarikan negosiasi-negosiasi, maka peran
daripihak ketiga disebut sebagaigood office. Mediasi hanya dapatterlaksana dalam hal para
pihak bersepakat dan mediator menerimasyarat-syarat yang diberikan oleh para pihak yang
bersengketa.Di antara mediasi yang pernah dilakukan antara lain, Mediasi KomisiTiga Negara
(Australia, Belgia dan Amerika Serikat) yang dibentukPBB pada Agustus 1947, menyelesaikan
sengketa Indonesia –Belanda,dan bahkan juga ikut membantu perumusan perjanjian Renville.
d.Consiliation
(Konsiliasi) Konsilasi menurut the Institute of International Law
melaluithe Regulations on the Procedure of International Conciliation yang diadopsinya pada
tahun 1961 Pasal 1 dinyatakan: “sebagai suatu metode penyelesaian pertikaian bersifat
internasional dalam suatukomisi yang dibentuk oleh pihak-pihak, baik sifatnya permanen atau
sementara dengan proses penyelesaian pertikaian”. Konsilasi merupakan kombinasi antara
penyelesaian sengketa dengan cara
enquiry dan mediasi. Perbedaan antara konsilasi dan mediasi dapatdinyatakan sebagai berikut.
Mediasi merupakan perluasan darinegosiasi sedangkan konsiliasi memberikan peran bagi
pihak ketigayang setaraf dengan inquiry atau arbitrasi. Dalam hal pencarian faktadalam
konsiliasi bukanlah hal yang mutlak harus ada. Sedangkan bagi penyelesaiannya yang diajukan
tidak memiliki kekuatan memaksayang kemudian menunjukkan kemiripannya dengan mediasi
2..Metode Legal
A. Arbitration
(arbitrasi)Pihaknya adalah negara, individu, dan badan-badan hukum. Arbitrasilebih flexible
dibanding dengan penyelesain sengketa melaluipengadilan. Ciri khas arbitrase adalah
pembentukan sebuah tribunal oleh para pihak yang bersengketa untuk ditujukan bagi
pemecahanmasalah atas suatu pertikaian atau serangkaian pertingkaian denganmendasarkan
pada hukum internasional dan putusan yangdihasilkannya dianggap mengikat para pihak. Salah
satu hal yangmenarik dari arbitrase adalah memberikan keleluasan bagi para pihakyang
bersengketa untuk menentukan proses perkara. Hal tersebutdibuktikan dengan kebebasan para
pihak untuk memilih para arbitrator Karakteristik lain dari arbitrase memiliki kompetensi
untukmenetukan instrumen hukum mana yang digunakan untukmenentukan jurisdiksinya.
Putusan yang dijatuhkan berlaku mengikatdan final terhadap para pihak.
B.The International Court of Justice
(Pengadilan Internasional)ICJ mendapatkan kewenangan untuk memutuskan atas sebuah
kasusmelalui persetujuan dari kesemua pihak yang bersengketa. Fungsi peradilan sebagaimana
dinyatakan oleh Pasal 38 (1) adalah „untuk memutus perkara sesuai dengan hukum
internasional‟. Di samping itupengadilan dalam memutus harus pula memperhatikan bukti-
buktiyang diajukan oleh para pihak yang bersengketa. Bahkan tidakmenutup kemungkinan
bagi pengadilan untuk mengunjungi objeksengketa Menurut Pasal 60 putusan bersifat final dan
mengikat yang manadibatasi oleh Pasal 59 yang menyatakan apabila putusan hanyamengikat
kepada para pihak yang terkait. Dalam hal satu pihak gagalmenjalankan kewajibannya maka
pihak yang dirugukan dapatmengajukan kepada Dewan Keamanan, Pasal 94
3.Penyelesaian Sengketa melalui Organisasi Internasional
A. Organisasi Regional
Dalam deklarasi Manila tahun 1982, tentang penyelesaian sengketasecara damai dinyatakan
terdapatnya penyelesaian melalui organisasiregional, di antaranya the Organization of African
Unity(OAU),NATO, dan EEC. Salah satu fungsi utama organisasi regional tersebutadalah
menyediakan wadah yang terstruktur bagi pemerintah-pemerintah untuk melakukan hubungan-
hubungan diplomatik. Padaumumnya organisasi regional memiliki fungsi sebagai good offices
dan mediasi
b.PBB
Sebagaimana amanat yang dinyatakan dalam Pasal 1 Piagam PBB,salah satu tujuannya, adalah
untuk mempertahankan perdamaian dankeamanan internasional. Isi piagam PBB tersebut di
antaranyamemberikan peran penting kepada ICJ, dan dalam upayapenegakannya diserahkan
pada Dewan Keamanan
B.Penyelesaian Sengketa secara Kekerasan
Apabila negara-negara tidak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikansengketa-sengketa
mereka melalui jalur diplomasi atau damai (bersahabat),maka cara yang digunakan sebagai
jalan keluar penyelesaian sengketa adalahmelalui jalur pemaksaan atau kekerasan. Meski
demikian, hukuminternasional sebenarnya telah melarang penggunaan kekerasan
bersenjatadalam penyelesaian sengketa internasional.
Penyelesaian sengketa internasional dengan menggunakan kekerasansecara garis besar dibagi
menjadi:
1.Perang
Penggunaan kekerasan senjata dalam suatu sengketa hanya dapatdimungkinkan pada saat
keadaan terdesak untuk melakukan pembelaandiri apabila terlebih dahulu diserang oleh negara
lain. Tindakan inididasarkan pada Pasal 51 Piagam PBB yang menyatakan:
Penggunaan perang sebagai alternatif penyelesaian suatu sengketainternasional merupakan
pilihan yang harus digunakan dalam situasitertentu. Penggunaan senjata sebagai media
penyelesaian sengketa harusdilakukan untuk alasan pertahanan diri dan bukan sebagai tindakan
untukmenekan pihak lain.
2.Retorsi (retortion);
Restorsi adalah istilah teknis untuk pembalasan dendam oleh suatu negaraterhadap tindakan-
tindakan yang tidak pantas atau tidak patut dari negaralain (Pede, 2014, hal. 385). Wujudnya
dapat berupa pemutusan hubungandiplomatik, pencabutan hak-hak istimewa diplomatik,
penarikan konsesipajak atau tarif, penghentian bantuan ekonomi (Sefriani, 2012, hal.
197),pembatasan gerak-gerik perwakilan diplomatik negara lawan, penarikankembali
exequatur bagi konsul negara lawan, penghapusan hak-hakistimewa warga negara atau
perusahaan milik negara lawan, penutupan tapal batas bagi arus lalu lintas, atau penolakan
barang impor hasil negaralawan
3.Tindakan-tindakan pembalasan (repraisals)
Reprisals adalah metode yang dipakai negara-negara untuk mengupayakandiperolehnya ganti
rugi dari negara lain dengan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pembalasan.
Perbedaan antara tindakan pembalasandengan retorsi adalah bahwa tindakan yang dilakukan
dalam restorsi masihbisa dibenarkan oleh hukum internasional (Danial, 2010, hal. 237).
Padamasa sekarang, tindakan pembalasan bisa berupa tindakan terhadap diriatau kekayaan
warga negara lawan, pemboman atas wilayah tertentu,penduduk atas wilayah pihak lawan, atau
penghentian pembayaran hutang
4.Blokade secara damai;
Blokade secara damai adalah tindakan penutupan akses masuk dankeluarnya suatu negara
(misalnya larangan masuk kapal) oleh negara lainsebagai respons dari tindakan tidak
menyenangkan yang dilakukan olehnegara tersebut. Hal ini misalnya dilakukan di Januari 1837
di mana tiga belas kapal dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris secara „damai‟ memblokade
pantai New Grenada. Duta Besar Inggris di New Grenadamemerintahkan pemberhentian
semua lalu lintas baik masuk maupunkeluar New Grenada sebagai upaya untuk meminta New
Grenadamelepaskan konsulat Inggris yang dihukum karena menyerang seorang pejabat
setempat. Blokade ini dianggap “damai” karena tidak ada deklarasi perang dari kedua belah
pihak.
5.Intervensi (intervention).
Intervensi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara,kelompok dalam suatu
negara, atau suatu organisasi internasional yangmencampuri secara paksa urusan dalam negeri
negara lain. Intervensidilakukan dengan tujuan untuk memelihara atau mengubah
keadaan,situasi, atau barang di negara tersebut

Anda mungkin juga menyukai