1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I. selaku Rektor UIN SATU
Tulungagung.
2. Bapak Dr. Nur Efendi, M.Ag selaku Dekan FASIH UIN SATU Tulungagung.
3. Bapak Dr. Ahmad Musannif, M.H.I. selaku Ketua Jurusan Hukum Tata
Negara.
4. Bapak Dedi Prasetyo Utomo, S.Pd.MH selaku Dosen mata kuliah Hukum
Internasional.
5. semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari makalah ini masih terdapat
kesalahan sehingga dengan harapan dannya saran dan kritik yang bersifat
konstruktif demi perbaikan dan semoga makalah ini bermanfaat serta mendapat
ridha Allah SWT. Amiinn.
Penyusun kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan ...............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
sering berkembang dalam isu internasional yang kompleks seperti perlindungan
lingkungan atau konflik bersenjata.
Dalam kesimpulannya, Hukum Internasional dapat dilihat sebagai sistem
hukum yang mencakup aplikasinya dalam hubungan antara negara-negara. Di
mana hukum nasional dirujuk sebagai seperangkat aturan yang diadopsi oleh
sebuah negara dalam upaya untuk mengatur kehidupan di dalam masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa hukum internasional masih terus berkembang dan
selalu merupakan pengarang dalam menjawab tantangan global di abad ke-21.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hukum Internasional ?
2. Kenapa diistilahkan dengan Hukum Internasional ?
3. Seperti apa bentuk perwujudan Hukum Internasional ?
4. Apa perbedaan antara Hukum Internasional dan Hukum Dunia ?
C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan yang dimaksud dengan Hukum Internasional.
2. Mengetahui istilah Hukum Internasional.
3. Mengetahui bentuk perwujudan Hukum Internasional.
4. Menjelaskan perbedaan Hukum Internasional dan Hukum Dunia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung, 2003, hlm.
1.
3
mengikat serta mengatur hubungan antara negara-negara dan subjek-subjek
hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional.2
2
Boer Mauna, Hukum Internasional (Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global), Edisi Ke-
2, Penerbit PT. Alumni, Bandung, 2005, hlm. 1.
3
Ahmad Syofyan, Hukum Internasional, Pusat Kajian Konstitusi dan Perundang-undangan Universitas
Lampung, 2022, hlm. 2.
4
Misbahul Mujib, Pengantar Hukum Internasional, Pustaka Ilmu, 2003, hlm. 1.
4
Internasional, membedakan tiga penyebutan istilah hukum internasional, yaitu
istilah hukum internasional (international law), hukum bangsa-bangsa (law of the
nations), dan hukum antar bangsa (law among the nations).
5
Peter melanczuk, Akehursts’s Modern Introduction To International Law, sevents revised edition,
Routledge, London, 1997, hlm.1
6
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Alumni, Bandung, 2003, hlm.
5
5
subyek hukum internasional lain yang paling popular adalah munculnya berbagai
berbagai organisasi internasional yang mengatur hampir semua urusan kehidupan
negara.7
7
Ibid.
8
Jawahir Thontowi dan Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer, Refika Aditama, Bandung,
20066, hlm.4.
9
Philip C Jesup, Transnational Law, MacMillan, New York, 1956, hlm.5
6
perdata internasional sebagai keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan perdata yang melintasi batas negara.10
10
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R Agoes, Pengantar…op.cit. hlm.1
11
J.G. Starke, Introduction to International Law, Nintahun Edition, Butterworths, London, 1984, hal 7
7
Steel Community yang didirikan 18 April 1951, European Atomic Energy
Community (EURATOM) yang didirikan berdasarkan Konvensi Roma 25
Maret 1957 di Asia, misalkan Association of South East Asian Nations
(ASEAN).
2. Hukum Internasional Khusus.
Hukum internasional khusus dalam bentuk kaidah yang khusus berlaku
bagi negara-negara tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai Hak Asasi
Manusia (HAM) sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan
dan tingkat intergritas yang berbeda-beda dari bagian masyarakat yang
berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui proses hukum
kebiasaan.
Hukum Internasional Khusus tumbuh karena adanya kepentingan-
kepentingan tertentu, di mana kepentingan-kepentingan itu disepakati untuk
dituangkan dalam perjanjian multilateral dan peserta pada perjanjian
multilateral tersebut tidak terbatas pada region tertentu, tetapi lebih
ditekankan pada kepentingan bersama. Sebagai contoh pakta pertahanan
Atlantik Utara (NATO), anggotanya tidak terbatas pada region Atlantik
Utara saja. Sebagai contoh negara yang tergabung dalam Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (Organization Petroleum Exporting Countries-OPEC).
D. Hukum Internasional dan Hukum Dunia
Kita mengenal hukum internasional dan hukum dunia, kedua sistem hukum
itu mengatur hubungan hukum dalam masyarakat internasional, namun kedua
hukum itu tidak sama karena berbeda pangkal tolak pemikirannya.
8
transportasi di mana pada saat ini sangat mudah orang mengadakan hubungan
baik melalui media komunikasi ataupun transportasi modern antara satu benua ke
benua yang lain, pada saat ini orang membicarakan pemanasan global yang
akibatnya tak akan dapat ditanggulangi oleh satu negara saja, tetapi membutuhkan
kerja sama internasional. Eksploitasi ruang angkasa diperlukan kerja sama dengan
negara-negara di dunia demikian pula pengendalian senjata Nuclear perlu adanya
aturan yang disepakati oleh masyarakat internasional. Untuk itu hukum
internasional adalah merupakan kebutuhan bagi masyarakat internasional.
Sedangkan pada hukum dunia bertolak pada pemikiran bahwa ada kekuatan
yang berkuasa di atas negara-negara. Hukum Dunia berpangkal pada dasar pikiran
lain. Dipengaruhi analogi dengan Hukum Tata Negara (constitusional law),
hukum dunia merupakan semacam negara (federasi) dunia yang meliputi semua
negara di dunia ini. Negara dunia secara hirarki berdiri di atas negara-negara
9
nasional. Tertib hukum dunia menurut konsep ini merupakan suatu tertib hukum
subordinasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Kusumaatmadja, Mochtar, Etty R Agoes. 2003. Pengantar Hukum Internasional.
Bandung: PT. Alumni.
Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional (Pengertian Peranan dan Fungsi Dalam
Era Dinamika Global) Edisi Ke-2. Bandung: PT. Alumni.
Syofyan, Ahmad. 2002. Hukum Internasional. Pusat Kajian Konstitusi dan
Perundang-undangan Universitas Lampung.
Mujib, Misbahul. 2003. Pengantar Hukum Internasional. Pustaka Ilmu.
Melanczuk, Peter. 1997. Akehursts’s Modern Introduction To International Law,
sevents revised edition, London: Routledge.
Thontowi, Jawahir dan Pranoto Iskandar. 2006. Hukum Internasional
Kontemporer. Bandung: Refika Aditama.
Philip C Jesup, Transnational Law, MacMillan, New York, 1956
Starke, J.G. 1984. Introduction to International Law, Ninth Edition. London:
Butterworths.
11