Anda di halaman 1dari 5

Nama : SERLY

Nim : B1A120066

1) Meringkas materi ekonomi perencanaan setiap pertemuan

TAHAPAN DAN METODE ANALISIS PERENCANAAN

Pembangunan ekonomi merupakan sebuah proses pengenmbangan kapasitas masyarakaat


dalam jagka panjang sehingga memerlukan perencanaan yang tepat dan akurat. Perencanaan ini
harus mampu mencakup kapan, dimana dan bagaimna pembangunan harus di lakukan agar
mampu merangsang pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan. Terdapat 2 syrat utama
yang harus di penuhi oleh pembuat rencana pembangunan, yaitu:

 Seluruh elemen masyarakaat serta lembaga yang (akan) bertanggung jawab atas
proses perencanaan sehingga setiap elemen tersebut dapat merasakan proses dan
hasil pembangunan yang telah di lakukan
 Pemusaatan area pembangunan ekonmi pada satu titik. Pemusatan ini tidak harus
mempertahankan batasan wilayah suatu daerah , karena daerah A dapat bekerja
sama dengan daerah B sebagai pusat industry namun daerah A bertindak sebagai
supplier input bagi industry yang berada di kawasan B tersebut

A. DETERMINAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Ada bebrapa factor yang menjadi perhatian dari kegiatan perencanaan pembangunan :

1. Kondisi Lingkungan
Factor pertama yang berpengaruh terhadapa efektivitas perencanaan
pembangunan daerah mencakup beberapa sector yaitu social budaya ekonomi serta
kondisi politik yag berkembang di daerah tersebut. Pada sector budaya akan efektif
untuk di terapkan pada kondisi masyarakaat yang memiliki tingkat kehidupan yang
tinggi, dalam factor ekonomi memberikan andil yang mempengaruhi efektivitas
perencanaan pembnagunan yang di lakukan. Terakhir pada kondisi politik dimana
dalam factor ini dapat di katakana sebgai pembentuk kestabilan pada
perekonomian yang sedang berkembang

2. Sumber Daya Perencana Pembangunan


Kunci utama keberhasilan sebuah pembangunan terletak pada kualitas
perencanaan pembangunantersebut. Ada beberpa sector yang dituntut olrh seorng
pembuat rencana mencakup sector sumber daya alam yang ada di daerah tersebut,
sector social ekonomi serta sector social fisik dan infrastruktur. Dalam
pengembangan tiga sector tersebut seorang perencana di harapkan dapat
melakukan analisa wilayah, manajemen prospek pembangunan, merencankan serta
membuat program yang layak untuk di jalankan, dan melaksanakan rencana,
mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan rencana tersebut

3. Sistem Perencanaan yang di anut di daerah


Riyadi dan Deddy (2003) membagi system perncanaan berdasar sudut pandang
yang di anut dan ideology berkembang di Negara (daerah) tersebut. Perencanaan
pembangunan berdasar sudut pandang di bagi menjadi
 Berdasarkan ruang lingkup tujuan dan sasarannya
 Berdasarkan jangkauan pembangunan
 Berdasarkan jangka waktu pembangunan
 Berdasarkan system politik yang di anut oleh wilayah tersebut
 Berdasrakan hirarki penyusunan perencanaan, apakah top down
planning ataukah bottom up planning

4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi


Perkembngan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat
menyebabkan berbagai perubahan yang cepat dalam kehidupan. Perkembangan
yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi ini membawa pada sebuah
efesiensi yang sangat besar dalam pengolahan sebuah lembaga atau sebuah
perusahaan

5. Dana Pembangunan
Perencanaan yang di lakukan haruslah mampu untuk menggunakan dana yang
tersedia secara efektif untuk mrncapai hasil yang di harapkan

B. TIPOLOGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Blakley (1994) mengemukakakn bahwa terdapat beberapa pandangan. Dalam pandangan


pertama lebih kearah kebutuhan investor dan di bedakan menjadi dua model yaitu
recruitmen planning dan impact planning. Sedangkan dalam pandangan kedua lebih kea rah
kebutuhan local daerah dan di bedakan menjadi dua yaitu contingency planning dan
strategic palnning.

1. Recruitmen planning
Pada model pertama ini, pemerintah daerah berusaha untuk menarik minat
investor untuk menanamkan modalnnya ke daerah.

2. Impact Planning
Dalam model ke dua ini lebih sering di gunakan untuk bereaksi atau berpindah
modal yang di lakukan para investor sehingga perusahaan yang telah ada di daerah
tersebut tutup.

3. Contingency planning
Model perencanaan ini merupakan model atau sudut pandang ekonomi yang di
dasarkan pada pemenuhan kebutuhan local. Model ini merupakan alternative
ketika impact planning tidak mampu untk mengatasi permasalahan ekonmi yang
muncul akibat adanya perpindahan modal oleh investor.

4. Strategic planning
Yaitu perencanaan pembangunan yang memiliki jangka waktu yang panjang
yang di dasarkan pada kebutuhan daerah tersebut.

C. TAHAP PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Menurut Blakley (1994), terdapat beberapa tahapan yang harus di lalui oleh pemerintah
daerah dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah :
1. Pengumpulan data dan analisa
2. Pemilihan strategi pembangunan ekonomi daerah
3. Pemilihan rancangan pembangunan daerah
4. Pengembangan kegiatan perencanaan
5. Penentuan kegiatan pembangunan secara detail
6. Persiapan dan pelaksanaan pembangunan

D. IDENTIFIKASI DAERAH PERENCANAAN


Dalam proses pengidentifikasian yang di lakukan akan menghasilkan data bagi perencana
untuk merumuskan rancangan pengembangan wilayah yang sesuai dengan kondisi rill yang
ada di daerah tersebut. Menurut Deddy dan Riaydi (2003) mengemukakakn empat aspek
yang menjadi pokok perhatian bagi perencana yaitu :

1. Rapid District Apprisial (RAD)


Metode ini merupakan suatu cara bagi perencana untuk memperoleh data
dengan melakukan dialog langsung kepada masyarakaat daerah yag
berkepentingan, sehingga metode ini mampu menghasilkan informasi mengenai
keadaan nyata daerah. Dengan demikian, metode ini sangat cocok untuk digunakan
di daerah setingkat atau kabupaten/kota.
E. IDENTIFIKASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Identifikasi kebijakan pembangunan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
berbagai kebijakan yang sedang diimplementasi oleh pemerintah daerah atau yang pernah
atau yang pernah diimplementasikan dalam proses pembangunan. Identifikasi yang
dilakukan ini dapat digunakan oleh perencana untuk studi banding tingkat keberhasilan
kebijakan yang akan di terapkan berdasar atas tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan
masa lalu.

F. IDENTIFIKASI SUMBER KEUANGAN DAERAH


Secara umum, terdapat empat sumber keuangan daerah yang dapat digunakan untuk
pembangunan yaitu, pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari pendapatan pajak
dan restribusi daerah, pendapatan yang berasal dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
serta pengelolaan kekayaan daerah dan pendapatan asli daerah yang sah menurut hukum.

 ASPEK PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Beberapa aspek penting yang di hadapi tersebut adalah penentuan kebutuhan yang
di hadapi oleh daerah serta pengembangan daerah yang akan dituju. Secara umu, terdapat
2 kategori informasi yang dapat di gunakan oleh perencana untuk merumuskan rencana
pengembangan daerah. Kedua informasi tersebut adalah :
a. Analisa berbasis sosial ekonomi masyarakat
b. Metode analisa kuantitatif

 KAPASITAS PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT


Informasi-informasi yang telah didapat dari alat analisa diatas memang telah
memberikan gambaran yang lengkap mengenai kondisi daerah yang di hadapi oleh
perencana

Anda mungkin juga menyukai