PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional selama ini diakui belum sepenuhnya mampu
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di daerah secara
merata. Telah terjadi ketimpangan pembangunan antar wilayah terutama terjadi
antara Jawaluar Jawa, antara Kawasan Barat Indonesia (KBI)Kawasan Timur
Indonesia (KTI), serta antar kota-kota dan antara kotadesa. Ketimpangan ini
mengakibatkan sebagian daerah masyarakatnya kurang tersentuh oleh program
program pembangunan secara menyeluruh sehingga akses terhadap pusat
pelayanan sosial, pusat kegiatan sosial ekonomi dan politik menjadi terbatas.
Ketimpangan wilayah yang terjadi selama ini merupakan ketimpangan yang
disebabkan oleh ketidakmerataan pembangunan antar wilayah administrative
pemerintahan kecamatan, desa, wilayah yang dinilai strategis dilihat dari aspek
sosial, budaya, politik maupun dari aspek ekonomi.
Ketertinggalan pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari akibat belum
berkembangnya pembangunan pada wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh.
Karena secara konseptual peran wilayah strategis dan cepat tumbuh diharapkan
dapat mendorong atau menghela perekonomian di wilayah-wilayah sekitarnya.
Namun, pada tataran pelaksanaannya pengembangan wilayah-wilayah strategis
dan cepat tumbuh dalam kerangka percepatan pemerataaan pembangunan daerah
di seluruh Indonesia, banyak ditemukan berbagai kendala dan permasalahan yang
mengakibatkan wilayahwilayah strategis dan cepat tumbuh belum berperan
optimal.
Wilayah strategis dan cepat tumbuh yang merupakan pusat-pusat
pertumbuhan dan didukung rencana pengembangan pelabuhan termasuk kegiatan
bongkar muat barang jasa dan industri dan kegiatan perikanan mengakibatkan
dengan pertumbuhan wilayah ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan adanya
peningkatan perkembangan kegiatan fisik dan non fisik yang tentunya akan
menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi wilayah.
Perkembangan
kegiatan
ini
akan
mempengaruhi
kebutuhan
terhadap
perkembangan wilayah.
Dalam mempercepat proses industrialisasi pada wilayah strategis dan cepat
tumbuh, untuk menjawab tantangan dari dampak negatif gerakan globalisasi dan
liberalisasi ekonomi dunia, serta mengantisipasi perkembangan di masa yang akan
datang, pembangunan industri nasional memerlukan arahan dan kebijakan yang
jelas. Kebijakan yang mampun menjawab pertanyaan, arah dan bangun industri
Indonesia dalam jangka menengah, maupun jangka panjang. Berawal dari suatu
pendekatan, prinsip pelaksanaan pengembangan kawasan strategis dan cepat
tumbuh, hanya bermuara pada dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan
kewilayahan, yang diterjemahkan ke dalam berbagai bentuk kebijakan dan
program seperti : pengembangan kawasan berikat, kawasan perdagangan dan
pelabuhan bebas, Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (KEKI); dan peterjemahan
pendekatan pembangunan wilayah cepat tumbuh seperti : KSP, Kawasan Andalan
atau KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu), Kawasan Agropolitan,
KIMBUN, KUNAK, Sentra Industri skala UKM, dan masih banyak lagi yang
sejenis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kawasan strategis cepat tumbuh?
2. Apa konsep dasar pengembagan wilayah dalam kawasan strategis cepat
tumbuh?
3. Bagaimana pendekatan konsep yang diterakan untuk kawasan strategis
cepat tumbuh?
4. Bagaimana penetapan kawasan strategis Kota Makasassar?
C.
Manfaat
1. Pembaca dapat memahami tentang kawasan strategis cepat tumbuh
2. Dapat memahami mengenai konsep dasar pengembagan wilayah dalam
kawasan strategis cepat tumbuh.
3. Dapat mengetahui pendekatan konsep yang diterakan untuk kawasan
strategis cepat tumbuh.
4. Dapat mengetahui mengenai penetapan kawasan strategis di Kota
Makassar
BAB II
METODOLOGI DAN ANALISIS DATA
A. Metodologi
Metode pengumpulan data adalah dengan cara pengamatan langsung ke wilayah
yang menjadi isu yang mengemuka pada musrembang dan data-data kajian yang
telah ada pada titik yang menjadi acauan pengembangan kawasan strategis cepat
tumbuh dan atau yang berpotensi untuk tumbuh. Proses pelaksanaan kajian
meliputi:
1. Studi literatur terhadap konsep-konsep pengembangan wilayah yang telah
pernah dikembangkan.
2. Tinjauan terhadap tantangan bangsa dan negara pada masa sekarang dan yang
akan datang serta berbagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut:
a. Berbagai teori dan konsep pengembangan wilayah yang menjawab kesenjangan
antar daerah.
b. Berbagai teori dan konsep pengembangan kawasan dan bisnis untuk menjawab
antisipasi pasar global dan perdagangan bebas.
c. Berbagai teori dan konsep pengembangan ekonomi daerah khususnya berkaitan
dengan pemantapan otomatis daerah melalui pengelolaan keterkaitan antar
program pengembangan ekonomi berbasis kawasan strategis cepat tumbuh.
3. Pengumpulan data dan analisa di pusat terkait dengan:
a. Konsep pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh secara makro (RTRW).
b. Rencana pengembangan ( Master Plan ) kawasan strategis cepat tumbuh
c. Program sektor-sektor kementrian yang terkait (APBN atau Program Andalan
Sektoral).
4. Penentuan faktor-faktor kunci, pola keterkaitan dan model pengelolaan
kawasan.
B. Analisa Data
Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah secara kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk menggambarkan kecamatankecamatan yang akan dijadikan sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kota
Makassar. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung keterkaitan ekonomi
antar wilayah-wilayah kecamatan di Kota Makassar.
BAB III
LANDASAN TEORITIS
BAB IV
PEMBAHASAN
perencanaan
pemerataan
pembangunan
nasional,
kemudian
dan geografis
yang
dapat
Kawasan
Strategis
Cepat
Tumbuh
di
daerah
provinsi/kabupaten/kota bertujuan:
1.
2.
adil,
sejahtera,
maju,
mandiri,
serta
baik
dan
bersih
10
Nomor 26 Tahun 2007 adalah suatu wilayah ditetapkan secara nasional memiliki
nilai strategis yang penataan ruangnya diprioritaskan, dan kawasan strategis
menurut PP 47 Tahun 1997 tentang RTRWN adalah kawasan - kawasan berikut :
budaya nasional.
Kawasan tertentu lingkungan: kawasan tempat perlindungan sumberdaya
alam nasional.
Kawasan tertinggal: kawasan yang perkembangannya tertinggal dibandingkan
provinsi
atau
kabupaten/kota
diselenggarakan
berdasarkan
kebijakan
11
meliputi
sektor
dan
produk-produk
unggulan
yang
dapat
investasi,
khususnya
dalam
mendorong
industri
12
Faktor Penentu
Keberhasilan
Pengembangan
KSCT
di
daerah
berdasarkan:
1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan investasi;
2. Kepastian hukum tentang jaminan keamanan investasi, kemudahan dan
transparansi pengelolaan perijinan usaha melalui pelayanan satu pintu,
keharmonisan hubungan investor dengan tenaga kerja, dan keadilan di
antara pelaku usaha di hulu dengan di hilir;
3. Keterpaduan program dan kegiatan instansi sektoral di pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota, dengan kegiatan pelaku usaha dan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan;
4. Peningkatan keterkaitan bisnis yang saling menguntungkan antara pelaku
usaha skala besar, dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
melalui pemberdayaan masyarakat UMKM;
5. Pengutamaan keterkaitan yang saling menguntungkan antarpelaku usaha
dan antarkawasan, seperti mengupayakan keterkaitan pengembangan pusat
pertumbuhan dengan sentra produksi di kawasan sekitarnya;
6. Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara optimal
dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan
7. Pengutamaan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
meningkatkan daya guna dan hasil guna industri pengolahan di dalam
negeri berbahan baku lokal dengan tujuan ekspor dalam bentuk barang
jadi.
13
Pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah, dan besar merupakan
pelaku utama pengembangan sektor riil di kawasan strategis cepat tumbuh di
daerah. Pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota
memfasilitasi
kegiatan
pelaku
usaha.
Beberapa
konsep
Kawasan agropolitan
Kawasan minapolitan
Kawasan sentra produksi
Kawasan usaha agribisnis terpadu
Kawasan industri masyarakat perkebunan (KIMBUN)
Kawasan usaha peternakan (KUNAK)
Kawasan industri peternakan (KINAK)
Kawasan sentra tanaman pangan dan holtikultura
Kota transmigrasi mandiri
Kawasan bahari terpadu (KBT)
Kawasan sentra budidaya perikanan
Kawasan pariwisata
14
15
dan
Hortikultura,
Kawasan
Agribisnis
Peternakan/Kunak
Kawasan Agribisnis Perkebunan/Kimbun, Kawasan Agribisnis Perikanan
Kawasan Agropolitan, Kawasan Minapolitan, Kawasan Industri UKM
Kawasan Wisata Agro, Kawasan Wisata Budaya, Kawasan Wisata Alam
Kawasan Industri UKM, dan kawasan produksi lainnya yang sejenis.
B.
Pangan
Konsep
1. Konsep Dasar Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah mengandung arti yang luas, namun pada
prinsipnya merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tingkat
kesejahteraanhidup di wilayah tertentu, memperkecil kesenjangan pertumbuhan,
dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Berbagai konsep pengembangan
wilayah telah diterapkan di berbagai negara melalui berbagai disiplin ilmu.
16
suatu
mengembangkan
wilayah
suatu
tertentu.
wilayah
Dengan
diperlukan
demikian,
dalam
pendekatan-pendekatan
17
Strategi
pengembangan
wilayah
berdasarkan
tersebut.
Pengembangan wilayah berbasis seni budaya dan keindahan alam
Wilayah dengan potensi-potensi pantai dan pemandangan yang
indah, seni budaya yang menarik dan unik, dapat mengembangkan
wilayahnya dengan cara membangun transportasi, perhotelan dan
restoran, indutri-industri kerajinan, pelayanan travel, dan lainnya
pengembangan,
seperti
pengembangan
wilayah
kepulauan,
program
dilakukan
melalui
pembentukan
kelompok kerja yang terdiri atas instansi terkait di tingkat kabupaten yang
sesuai dengan program kegiatan yang dilakukan secara lintas sektoral
tersebut. Koordinasi tersebut dilakukan oleh Bappeda Kabupaten, khususnya
dalam rangka memperkuat kemampuan aparatur dan kelembagaannya, serta
untuk menjamin keterpaduan, kesinambungan program, terutama dikaitkan
dengan pembiayaan program yang dikaitkan dengan kegiatan program
pembangunan lainnya, apakah program sektoral, regional, khusus,maupun
yang berbantuan luar negeri. Pemikiran akan kesinambungan program
diperlukan, mengingat program-program pemerintah dengan pendekatan
keterpaduan ini umumnya dianggap sebagai stimulan kegiatan di kawasan
yang dibangun, dan dengan pelaksanaan riil pembangunan wilayah
memerlukan waktu yang tak terbatas, maka kesinambungan program hanya
dapat terjadi bila pemerintah daerah setempat memberikan kontribusi
pendanaan dan masyarakat setempat terlibat secara langsung dalam
pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan.
Namun demikian, pendekatan pembangunan secara terpadu tersebut belum
secara optimal diikuti dengan pengembangan kelembagaan pengelolaan
padatatanan lokal yang dapat menjamin keberlanjutan program pada
masyarakat didaerah, sehingga tidak tercipta kesinambungan seperti yang
diharapkan. Selainitu, kurang adanya komitmen serta tidak terciptanya
21
C.
beberapa industri.
Adanya jaringan lokal (local networks) khususnya dalam jaringan sistem
klaster wilayah
Tenaga kerja yang berkualitas. Kompetisi yang baik berkembang diantara
pekerja.
Akses yang baik pada institusi pembiayaan, permodalan.
Kerjasama yang baik antara perusahaan dan lembaga/institusi lainnya.
Mengikuti perkembangan teknologi
Tingkat inovasi yang tinggi sehingga dapat berkompetisi di pasar global.
Pendekatan Konsep
Pembangunan ekonomi daerah dalam era otonomi menghadapi berbagai
tantangan, baik tantangan internal maupun eksternal, yang menuntut adanya
23
dalam
pembangunan
daerah
merupakan
pendekatan
yang
pembangunan
ekonomi
daerah,
untuk
melaksanakan
percepatan
kesenjangan
antardaerah
dan
distribusi
serta
pemerataan
kesejahteraan dalam wilayah. Dengan demikian mutlak seluruh sektor dan pelaku
yang memiliki peran untuk mengisipembangunan ekonomi daerah harus dapat
24
pendorong
utama
dalam
melaksanakan
pembangunan
daerah,
sesungguhnya
tidak
saja
diharapkandapat
menjadi
wilayah
secara
efektif
dikembangkan
sehinggatidak
pernah
dapat
diukur
25
sekitarnya.
Sebaliknya
program
pengembangan
wilayah
yang
pendekatan
kawasan
andalan
yang
dapat
mencirikan
konsep
kawasan
ini
bertujuan
untuk
mempermudah
dalam
26
27
Penetepan Kawasan Strategis dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
diarahkan pada beberapa kepentingan:
1. Penetapan Kawasan Strategis Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
Penetepan kawasan strategis ini dimaksudkan untuk mengakomodir segala
potensi sumberdaya alam dan buatan di masing-masing kawasan yang dapat
dijadikan sebagai sektor unggulan yang mampu mendukung dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi kawasan secara keseluruhan, sehingga tidak ada kawasan
yang mengalami pertumbuhan ekonomi lambat atau stagnan (tertinggal).
2. Penetepan Kawasan Strategis Kepentingan Sosial-Budaya
Penetepan kawasan strategis ini dimaksudkan untuk melindungi dan
melestarikan keanekaragaman budaya sebagai hasil karya cipta budaya sosial
masyarakat lokal yang menunjukkan jatidiri/penanda budaya kota sekaligus untuk
menghargai peninggalan budaya yang diwariskan oleh peradaban masa lalu.
3. Penetepan Kawasan Strategis Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan
Penetepan kawasan strategis ini dimaksudkan untuk melindungi dan
melestarikan ekosistem flora/fauna sebagai potensi keanekaragaman hayati
(biodiversity), perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro dan tata guna air
yang mampu mencegah bencana alam akibat kerusakan lingkungan. Kawasan
strategis ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan aksi masyarakat kota
akan kualitas lingkungan hidup.
Secara keseluruhan rencana kawasan-kawasan strategis di Kota Makassar
yang mencakup seluruh kepentingan tersebut antara lain :
a. Kawasan Strategis Wisata Pulau Terpadu
Merupakan kawasan strategis yang diarahkan dan diperuntukkan sebagai
kawasan yang memberi dukungan kuat dalam satu sistem ruang yang bersinergi
terhadap berbagai kepentingan dan kegiatan yang lengkap berkaitan dengan
pariwisata pulau-pulau. Kawasan strategis Wisata Pulau Terpadu berada di pesisir
28
sebelah barat Kota Makassar dengan luas perairan 966,04 km2. Keberadaan 12
pulau-pulau yang termasuk dalam Kepulauan Spermondae di perairan Kota
Makassar mampu menghadirkan keunikan bentang alam yang tidak hanya
didominasi oleh daratan perkotaan saja tetapi juga deretan pulau-pulau. Potensi
sumber daya alam laut yang terkandung di bawah perairan yang dimanfaatkan
sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat nelayan yang bermukim di
pulau-pulau tersebut.
Pengembangan
kawasan
strategis
pulau
terpadu
diarahkan
pada
optimalisasi pemanfaatan ruang pesisir dan laut dalam upaya mitigasi bencana
terhadap kenaikan muka air laut yang dapat berakibat pada hilang/tenggelamnya
suatu pulau dan pemanfaatan potensi sumber daya alam pulau sebagai salah satu
objek wisata bahari sehingga mampu meningkatkan sumber pendapatan bagi
pemerintah kota.
29
melayani
dan
mengakomodir
kepentingan-kepentingan
di
sektor
kepelabuhanan serta menjadikan pelabuhan ini sebagai pintu masuk lalu lintas
kapal-kapal barang dan penumpang. Pelabuhan ini memiliki daya prospektus yang
cukup tinggi dan sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi di Kota
Makassar. Untuk itu dalam pengembangan kawasan ini diarahkan pada
pengembangan kawasan pelabuhan yang berstandar internasional sehingga
kawasan strategis pelabuhan terpadu dapat mengoptimalisasikan fungsinya
sebagai pusat jasa kepelabuhanan.
30
31
Kota
Makassar
dengan
meningkatkan
sinergitas
antar
33
melalui
penggunaan
alat
tangkap
ramah
lingkungan
serta
34
35
restoran diperuntukan sebagai kawasan bisnis barang dan jasa. Keberadaan Trans
Studio sebagai Theme Park Indoor terbesar di kawasan Pantai Losari memberi
nilai positif bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di sekitar kawasan.
i.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wilayah strategis dan cepat tumbuh yang merupakan pusat-pusat
pertumbuhan dan didukung rencana pengembangan pelabuhan termasuk kegiatan
bongkar muat barang jasa dan industri dan kegiatan perikanan mengakibatkan
dengan pertumbuhan wilayah ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan adanya
peningkatan perkembangan kegiatan fisik dan non fisik yang tentunya akan
menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi wilayah.
Perkembangan
kegiatan
ini
akan
mempengaruhi
kebutuhan
terhadap
perkembangan wilayah.
Pengembangan wilayah mengandung arti yang luas, namun pada prinsipnya
merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tingkat
kesejahteraanhidup di wilayah tertentu, memperkecil kesenjangan pertumbuhan,
dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Berbagai konsep pengembangan
wilayah telah diterapkan di berbagai negara melalui berbagai disiplin ilmu.
Konsep-konsep yang telah pernah berkembang sebelumnya umumnya didominasi
oleh ilmu ekonomi regional, walaupun sesungguhnya dalam penerapannya akan
lebih banyak tergantung pada potensi pertumbuhan setiap wilayah yang akan
berbeda dengan wilayah lainnya, baik potensi SDA, kondisi sosial budaya dan
ekonomi masyarakat, ketersediaan infrastruktur, dan lainnya.
Secara keseluruhan rencana kawasan-kawasan strategis di Kota Makassar
yang mencakup seluruh kepentingan tersebut antara lain :
a. Kawasan Strategis Wisata Pulau Terpadu
Kawasan strategis Wisata Pulau Terpadu berada di pesisir sebelah barat Kota
Makassar dengan luas perairan 966,04 km2. Keberadaan 12 pulau-pulau yang
termasuk dalam Kepulauan Spermondae di perairan Kota Makassar.
b. Kawasan Strategis Koridor Pesisir
Kawasan strategis koridor pesisir berada di Kecamatan Tamalanrea yang
berperan sebagai media konektivitas antara kawasan maritim dan kawasan
strategis energi centre maupun media penghubung moda transportasi air dari
Sungai Tallo.
c. Kawasan Strategis Pelabuhan Terpadu
37
. Untuk kawasan strategis pelabuhan terpadu maka Pelabuhan SoekarnoHatta Pelabuhan Soekarno-Hatta sebagai kawasan stategis pelabuhan terpadu
berada pada bagian tengah barat dan utara kota (mencakup wilayah Kecamatan
Ujung Tanah dan Wajo).
d. Kawasan Strategis Sungai Jeneberang Terpadu
Kawasan Strategis Sungai Jeneberang Terpadu yang bermuara di sebelah
selatan Kota Makassar merupakan sungai yang melintasi Kota Makassar dengan
Kab.Gowa
e. Kawasan Strategis Sungai Tallo Terpadu
Kawasan strategis Sungai Tallo yang berada di sebelah utara kota dan ikon
wisata alam kebanggaan bagi masyarakat Kota Makassar.
f. Kawasan Strategis Lindung Lakkang
Kawasan strategis lindung Lakkang berada di Kecamatan Tallo yang diapit
oleh dua sungai yaitu S.Tallo dan S.Pampang.
g. Kawasan Strategis Energi Centre
Kawasan strategis energi centre berada di sebelah utara kota yang mencakup
wilayah Kecamatan Tamalanrea, tepatnya di muara Sungai Tallo yang berdekatan
dengan kawasan strategis maritim terpadu.
h. Kawasan Strategis Bandara Terpadu
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebagai kawasan Bandara
Terpadu berada pada bagian tengah timur kota (mencakup wilayah Kecamatan
Biringkanaya dan Tamalanrea) serta berbatasan langsung dengan Kabupaten
Maros.
i. Kawasan Strategis Maritim Terpadu
Kawasan strategis maritim terpadu berada di pesisir utara Kota Makassar
tepatnya berada di Kelurahan Untia dengan luas 341,226 ha.
j. Kawasan Strategis Bisnis Karebosi
Kawasan strategis bisnis karebosi berada di lapangan Karebosi yang
merupakan jantung Kota Makassar, alun-alun kota kebanggaan masyarakat yang
telah ada sejak zaman dahulu dan merupakan titik nol Kota Makassar.
k. Kawasan Strategis Bisnis Losari
Kawasan strategis bisnis losari yang terletak di kawasan pusat kota lama
(Pantai Losari).
38
39
DAFTAR PUSTAKA
PT. Esa Pratama Cipta Celebes.2010. Laporan Akhir Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Makassar 2010-2020. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Pemerintah Kota Makassar.
http://studioriau.com/uk/artikel/tata-ruang/kawasan-strategis-cepat-tumbuh.html
https://www.academia.edu/6378284/TOR_KSCT_Kab_Kep_Sula
40