adalah
proses
memilih
sejumlah
kegiatan
untuk
Glasson
(1977),
perencanaan
merupakan
serangkaian
b. Adanya
keinginan
pemenuhan
kebutuhan
yang
rasional
(dapat
pemikiran
(imajinasi)
dalam
rangka
proses
pemilihan/pengambilan
dan
non-controllable
yang
relevan,
memperkirakan
faktor-faktor
wilayah
adalah
penetapan
langkah-langkah
yang
di
Langkah-langkah
tersebut
antara
lain
mengetahui
menetapkan tujuan, meramal kan suatu yang akan terjadi di masa yang
akan datang, memperkirakan berbagai masalah yang muncul, dan
menetapkan
lokasi
atau
wilayah
yang
dijadikan
tempat
untuk
Potensi
wilayah
sebagai
aset
yang
harus
dimanfaatkan
untuk
Perencanaan
wilayah
haruslah
dapat
menggambarkan
proyeksi
untuk
dibangun
dan
yang
dijadikan
sebagai
wilayah
penyangga. Hal ini berarti sejak awal sudah dapat diantisipasi dampak
positif dan negatif dari perubahan dan dipikirkan langkah-langkah yang
ditempuh untuk mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan
dampak positif.
b. Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang perlu
dikembangkan dan lokasi yang memungkinkan di masa akan datang.
Hal ini mempercepat proses pembangunan karena investor mendapat
kepastian
hukum
lokasi
usaha
dan
menghindarkan
benturan
kepentingan.
c. Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan
ekonomi dan arah penggunaan lahan.
d. Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan lebih detil.
Misal: perencanaan sektoral dan perencanaan prasarana.
e. Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor, optimalisasi
investasi,
terciptanya
efisiensi
dalam
kehidupandan
menjamin
2. Perencanaan wilayah untuk tata ruang atau tata guna lahan. Perencanaan
ini dapat diperinci atas tata ruang tingkat nasional, tataruang tingkat
provinsi, tata ruang tingkat kabupaten atau kota, dan tata ruang tingkat
kecamatan.
3. Perencanaan wilayah untuk kajian-kajian khusus, seperti perencanaan
lingkungan, perencanaan permukiman atau perumahan, dan perencanaan
transportasi.
4. Perencanaan wilayah untuk proyek (siteplanning), seperti perencanaan
lokasi proyek pasar, perencanaan lokasi proyek pendidikan, perencanaan
lokasi proyek real estate, dan perencanaan lokasi proyek pertanian.
C. Faktor-Faktor Perencanaan Wilayah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi Perencanaan Wilayah, pertama,
Potensi di setiap wilayah berbeda, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia. Ada wilayah yang memiliki potensi sumber daya melimpah,
ada pula yang minim.
dalam
kehidupan
Ketiga
Adanya
kesalahan
perencanaan
berikutnya
agar
lebih
terarah.
Keempat
Kebutuhan akan lahan yang semakin meningkat. Hal ini karena seiring
dengan pertumbuhan penduduk yang cepat.
D. Langkah-Langkah Perencanaan Wilayah
Perencanaan wilayah merupakan perencanaan penggunaan ruang wilayah
(tertuang dalam perencanaan tata ruang wilayah) dan perencanaan
aktivitas pada ruang wilayah (tertuang dalam rencana pembangunan
wilayah). Perencanaan wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi
dan misi wilayah.
Visi adalah cita-cita tentang masa depan wilayah yang diinginkan. Visi
seringkali bersifat abstrak tetapi ingin menciptakan ciri khas wilayah yang
ideal.
Misi adalah kondisi antara atau suatu tahapan untuk mencapai visi
tersebut. Misi merupakan kondisi ideal setingkat dibawah visi tetapi lebih
realistik untuk mencapainya.
Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah
rencana tata ruang wilayah (RTRW) tersusun, karena RTRW merupakan
landasan
sekaligus
Perencanaan
sasaran
pembangunan
perencanaan
wilayah
pembangunan
sebaiknya
wilayah.
menggunakan
dua
pendekatan
yang
dilakukan,
yaitu
Pendekatan
sektoral
dan
pendekatan regional/Kewilayahan.
A. Pendekatan Sektoral
Pendekatan sektoral adalah pendekatan perencanaan wilayah berdasarkan
sektor-sektor
kegiatan
yang
ada
diwilayah
tersebut,
seperti
sektor
dibawah
departemen
perindustrian,
sektor
pertanian
berada
Sektor apa yang penting dan kurang penting. Misalnya, beras merupakan
sektor yang sangat penting di Indonesia. Sektor apa yang memiliki nilai
tambah yang tinggi. Sektor apa yang banyak menyerap tenaga kerja.
Berdasarkan kriteria tersebut, dapat ditetapkan skala prioritas tentang
sektor/komoditi apa yang perlu di kembangkan di wilayah tersebut
berdasarkan sasaran yang ingin di capai. Penetapan skala prioritas
sangatdibutuh kan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
B. Pendekatan Regional/Kewilayahan
Pendekatan Regional/Kewilayahan
Regional/Kewilayahan
merupakan
pendekatan
yang
dengan
potensi
dan
daya
tariknya
masing-masing.
Analisis
DAFTAR PUSTAKA
Arifin.
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah
sesuai
amanat UU Nomor 17
tahun 2007 tentang RPJP 2010 1014. Sambutan dalam pembukaan
pelatihan
Permodelan Dinamika Spasial Jawa Bali, kerjasama Bappenas
Bakosurtanal,
di Denpasar, 10/11/2008 dan Yogyakarta, 17/11/2008.
Shukla, A. Regional Planning and Sustainable Development. Kanishka
Publishers,
Distributors, New Delhi, 2000.