WILAYAH
Disusun Oleh :
TEKNIK SIPIL
Perencanaan adalah Upaya untuk menetapkan suatu tujuan dan memilih Langkah-
langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan Wilayah adalah sebuah
Upaya untuk mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan
berbagai factor noncontrollable yang relevan, memperkirakan factor – factor pembatas,
menetapkan tujuan dsn sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, serta mencari Langkah -
Langkah untuk mencapai tujuan tersebut, serta menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang
akan dilaksanakan.
1. Banyak diantara potensi wilayahh selain terbatas, juga tidak mungkin diperbanyak atau
diperbaharui
2. Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan manusia
3. Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi dilapangan sering tidak dapat diubah
atau diperbaiki Kembali
4. Lahan dubutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang kehidupannya
5. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara tatanan wilayah dan kepribadian
Masyarakat
Jenis – jenis perencanaan wilayah :
1. Permasalahan makro
2. Permasalahan mikro
3. System transportasi penyediaan prasarana
4. System pembiayaan Pembangunan di daerah
MATERI PERKULIAHAN KE-3
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Menurut Glasson (1974)
dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu pandangan
subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah adalah alat untuk
mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu/tujuan tertentu. Dengan
demikian banyaknya wilayah tergantung pada kriteria yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu
model agar bisa dibedakan satu lokasi dengan lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan
obyektif menyatakan bahwa wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala
alam di setiap wilayah (misalnya dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan,
kepadatan penduduk, dan sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut).
Beberapa definisi ruang secara absolut (Tarigan, R., 2009): Wilayah adalah sebutan untuk
lingkungan permukiman bumi yang tentu batasnya (Purnomo Sidi, 1981); Sesuatu ruang di
permukaan bumi mempunyai lokasi yang tetap dan tepat, jarak terdekat antara dua titik adalah
garis lurus (Immanuel Kant dalam Hanafiah (1982); Wilayah adalah suatu area dengan lokasi
spesifik dan dalam aspek tertentu berbeda dengan area lain (jadi berupa mosaik) (Hartshorn
dalam Hanafiah (1982). Akhirnya dari masing-masing pengertian atau konsep tentang ruang
ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda walaupun pada akhirnya memiliki tujuan yang
sama yaitu untuk diklasifikasikan sesuai fungsinya sehingga dapat dilakukan pengaturan ruang
agar lebih nyaman, berguna dan dapat berkelanjutan.
Jenis Perwilayahan :
1. Wilayah Formal
2. Wilayah Fungsional
MATERI PERKULIAHAN KE-4
TEORI LOKASI
Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan memperhitungkan
polalokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang konsisten dan logis, dan
untukmelihat dan memperhitungkan bagaimana daerah-daerah kegiatan ekonomi itu
salingberhubungan (interrelated).
Pada dasarnya teori lokasi dirancang untuk menentukan pentingnya atau perlunya
Pembangunan di suatu wilayah atau kota.
Teori lokasi terbentuk karena letak dan persebaran sumber daya yang berbeda – beda
di alam sehingga berpengaruh pada aktivitas manusia.
Teori lokasi menekankan pada penataan lokasi seluruh kegiatan ekonomi.
A. Tidak terdapat variasi dalam biaya dan tidak ada perbedaan spasial dalam sumber daya,
termasuk tenaga kerja dan modal di seluruh wilayah (wilayah di anggap homogen)
berdasarkan anggapan ini, maka lokasi perusahan dapat ditempatkan dimana saja.
B. Penduduk tersebar merata, kepadatan dianggap uniform, cita rasa konstan dan
perbedaan pendapatan diabaikan. Berdasarkan asumsi ini dapat dijelaskan bahwa
permintaan mempunyai korelasi negative terhadap jarak secara langsung, hal ini berarti
semakin jauh jaraknya dari lokasi pabrik, maka jumlah permintaan semakin berkurang.
C. Wilayah pasar dan permintaan terhadap barang-barang hasil suatu perusahan tidak di
pengaruhi oleh lokasi perusahan-perusahan saingannya. Anggapan ini diinterpretasikan bahwa
untuk suatu industry baru atau sebuah perusahan yang ditempatkan di daerah non
industry tidak menimbulkan kesulitan, akan tetapi hal ini tidak relevan bagi perusahan yang
menempatkan lokasinya di daerah industry yang sudah sangat maju, Dimana lokasi dan
kegiatan perusahan yang sudah ada sangat berpengaruh.
Kelebihan Kekurangan
Menjelaskan keterkaitan antara batas Tidak memperhatikan variasi biaya
market area dan persaingan antar antar daerah.
market.
Memperhatikan perminntaan Perbedaan biaya produksi dan biaya
konsumen dan persaingan antar transportasi dapat menyebabkan
market. market menjadi berbeda.
Harga dapat berbeda karena
hambatan transportasi dan geografis.
Hal ini dapat dilihat pada penerapan pendirian lokasi pabrik kendaraan bermotor di Indonesia.
Pabrik kendaraan bermotor ini bukanlah benar-benar berasal dari Indonesia hampir sebagian
besar kendaraan bermotor di Indonesia ini berasal dari Jepang hanya saja kendaraan tersebut
di rakit di Indonesia dengan memanfaatkan beberapa sumber daya dari Indonesia untuk
menekan biaya distribusi sehingga harga kendaraan bermotor tersebut masih dapat dijangkau
oleh masyarakkat luas. Jika saja kendaraan bermotor tersebut diproduksi, dirakit dan dikirim
langsung dari Jepang, maka akan menyebabkan harga jualnya akan jauh lebih tinggi
dibandingkan jika kendaraan bermotor tersebut diproduksi dan dirakit di Indonesia.]
Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa, bila kita ingin menentukan lokasi penjualan kita harus
mencari tempat yang dekat dengan para konsumen dan dekat dengan daerah pasar.
MATERI PERKULIAHAN KE-6
Klasifikasi kota :
1. Formal Region
2. Nodal Region
Definsi Kota :
1. Klasik dari kota sebuah kota adalah suatu permukiman yang relative besar, padat dan
permanen, terdiri dari kelompok individu – individu yang heteroogen dari segi sosial
2. Modern dari kota sebuah pemukiman dapat dirumuskan sebagai sebuah kota bukan dari
segi ciri – ciri morfologis tertentu atau bahkan kumpulan ciri – cirinnya melainkan dari
segi suatu fungsi khusus yaitu menyusunnn sebuah wilayah dan menciptakan ruang –
ruang efektif melalui pengorganisasian hirarki – hirarki tertentu
Hinterland adalah suatu daerah yang berbatasan dengan kota dan baik secara lansung
maupun tidak langsung mendapatkan pengaruh dari kota, hinterland itu sendiri
biasanya berperan sebagai pemasokk sumber daya baik alam maupun manusia bagi kota
tersebut. Wilayah hinterland biasanya berupa perdesaan.
Definisi Kausalitas :
Sebab – akibat
Dibangun oleh adanya hubungan
Keterkaitan dan ketergantunngan
Interkasi desa dan kota ; Pembangunan wilayah kota selalu berkaitan erat dengan
Pembangunan daetah sekitarnya. Bahkan sering terjadi “interface” antara keduanya.
Faktor yang memengaruhi interaksi desa kota terbagi dua yaitu, faktor pendorong dan factor
penarik.
Faktor Pendorong :
1. Polusi, kemacetan, criminal, tidak ada ruang terbuka hijau sehingga penduduk tidak
nyaman (special force).
2. Lokasi sudah tidak sesuaI untuk kegiatan industri, sehingga pindah ke pinggiran kota
yang lalu lintasnya lancer dan penduduk belum padat (site force).
3. Harga tanah mahal, pajak tinggi, dan jumlah penduduk banyak (force of social
evaluation).
4. Ketidakpuasan fungsi ruang, pemukiman sempit dan tidak sehat (situasional force).
5. Fasilitas umum tidak memadai, tidak lengkap, dan cenderung membahayakan
pengguna (statu and organization of occupancy).
Faktor Penarik :
1. Lokasi dekat dengan pusat kota yang dinilai lebih strategis bagi kegiatan industri (site
attraction).
2. Terdapat kegiatan bisnis dengan kemudahan aksesibilitas (functional convenience
maximum accessibility).
3. Adanya fasilitas umum untuk olahraga, hiburan, seni budaya yang dapat dikunjungi
penduduk (functional magnetism).
4. Orang akan lebih bangga tinggal dengan pusat kegiatan perdagangan atau perbelanjaan
(functional prestige).
1. Generatif
Kota yang menjalankan bermmacam – macam fungsi, baik unntuk dirinya sendiri atau
untuk daerah belakangnya, sehingga bersifat saling menguntungkan/mengembangkan
2. Parasitif
Kota yang tidakk banyak berfungsi untuk menolong daerah belakangnya dan bisa
mematikan berbagai usaha yang mulai tumbuh di desa
3. Enklatif
Enklatif merupakan bentuk kota yang tidak menguntungkan wilayah
pedalaman/desa/hinterlandnya bersifat enclape (tertutup). Terjadi karena kota itu
berkembang tetapi tidak mengharapkan input dari daerah sekitarnya melainkan dari luar