KONSEP
WILAYAH DAN
TATA RUANG
Sumber: Pixabay.com/Free-
Photos
A. WILAYAH DAN TATA RUANG
asean o g
terdiri dari negara- .
negara di Asia
Tenggara. :
r
Sumbe
TUJUAN DARI DIADAKANNYA PEWILAYAHAN DALAM
GEOGRAFI
1. untuk memberikan makna atau pewilayahan dalam
geografi, dan
2. untuk memudahkan dalam melihat potensi suatu
wialyah atau region guna pengembangan lebih lanjut.
Menggambarkan
pola pemanfaatan
ruang dan kaitan
antara berbagai
ruang berdasarkan
pemanfaatan serta
hierarki dari pusat
permukiman dan
pusat pelayanan
Rencana tata ruang kota memuat
C. Pola pengendalian 1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
pemanfaatan ruang ruang wilayah kota.
2. Rencana struktur ruang wilayah kota yang
Kebijakan dan meliputi sistem perkotaan di wilayahnya
strategi yang perlu yang terkait dengan kawasan pedesaan dan
ditempuh agar sistem jaringan prasarana wilayah kota
rencana 3. Rencana pola ruang wilayah kota yang
pemanfaatan ruang meliputi kawasan lindung kota dan kawasan
budi daya kota
dapat dikendalikan 4. Penetapan kawasan strategis kota
menuju sasaran 5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota
yang diinginkan. yang berisi indikasi program utama jangka
menengah 5 tahunan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kota yang berisi ketentuan umum
peraturan zonasi, ketentuan perizinan,
ketentuan insentif dan disinsentif serta
arahan sanksi
B. PEMBANGUNAN DAN PUSAT
PERTUMBUHAN WILAYAH
1. Pusat Pertumbuhan
Perkembangan pusat
Suatu kawasan yang
pertumbuhan dipengaruhi
perkembangannya sangat
beberapa faktor
pesat dan dapat dijadikan-
SDA
pusat pembangunan yang- SDM
mempengaruhi - Fisiografi/Lokasi
sekitarnya. - Fasilitas Penunjang
2. Teori Pusat Pertumbuhan
Teori ini mengemukakan bahwa tempat sentral atau lokasi pusat kegiatan harus terletak di
suatu wilayah yang memungkinkan adanya peran maksimal dari penduduknya, baik yang
menjadi konsumen ataupun yang jadi pelayan. Dalam teori tempat sentral ini diperkenalkan
dua istilah yaitu jangkauan (range) dan ambang (treshold). Range atau jangkauan
merupakan jarak yang perlu ditempuh manusia untuk mendapatkan barang kebutuhannya
pada suatu waktu tertentu saja. Sedangkan treshold atau ambang merupakan jumlah
minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.
Teori ini menjelaskan ukuran dan lokasi permukiman, dimana pola pemukiman-pemukiman
yang kecil, medium dan besar yang saling tergantung satu sama.
Daerah yang memiliki pusat pertumbuhan akan sangat menarik bagi para
pemodal, tenaga kerja, tenaga terampil dan barang-barang dagangan
sehingga dalam waktu yang lama akan memunculkan dua dampak yaitu
postif dan negatif. Dampak positifnya antara lain membuka lowongan
pekerjaan, menaiknya upah buruh, masuknya investasi dan sebagainya.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya ketimpangan wilayah di
sekitarnya sehingga memunculkan kriminalitas, kesenjangan sosial,
kerusakan alam dan sebagainya. Daerah yang mendapatkan dampak
negatif ini merupakan daerah-daerah pinggiran.
TEORI KUTUB PERTUMBUHAN
Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles
Theory) disebut juga sebagai teori pusat
pertumbuhan (Growth Centres Theory). Teori
ini dikemukakan oleh Perroux pada tahun
1955.
Dalam teori ini dinyatakan bahwa
pembangunan kota atau wilayah di manapun
adanya bukanlah merupakan suatu proses
yang terjadi secara serentak, tetapi mucul di
tempat-tempat tertentu dengan kecepatan
dan intensitas yang berbeda-beda.
(Bagja,2009).
3. Pembangunan dan pengembangan wilayah
Pembangunan adalah upaya sadar manusia
untuk memanfaatkan lingkungan dalam usaha
memenuhi kehidupannya.
Tujuan Pembangunan harus memperhatikan bebrbagai
masalah berikut :
- Pengendalian ekosistem dan jenis spesies sebagai
sumber daya bagi pembangunan
- Pengembangan industri
- Mengantisipasi krisis energi sebagai penupang
utama industrialisasi
- Pengendalian pertumbuhan penduduk dan kualitas
SDM
- Pemeliharaan daya dukung lingkungan
Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara
mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan
Wilayah Pembangunan II
(Pekanbaru)
Riau Sumatera Barat
C
Wilayah pembangunan V (Surabaya)
Model ini dikemukakan oleh William J. Reilly. Teori ini bisa dipakai bagi atau
bisa juga dikatakan untuk menentukan lokasi unit bisnis ekonomi, sarana
kebugaran atau kesehatan, ataupun sarana pendidikan.
B. INTERAKSI WILAYAH PERTUMBUHAN
1 )Mode pakaian serta gaya berpakaian dari satu dari sekian banyaknya
wilayah pertumbuhan tidak sedikit ditiru di wilayah lain.
2) Penyebaran seni serta budaya melalui media komunikasi ke wilayah
pertumbuhan lain-lainnya.
3) Budaya konsumtif dari suatu wilayah pertumbuhan gampang
menular ke wilayah lain.
4) Penemuan bidang teknologi dari suatu wilayah pertumbuhan bisa
diterapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kemajuan wilayah lain-
lainnya.
C. PERENCANAAN TATA RUANG NASIONAL,
PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA
4. Masalah ekonomi.