3, 2018
ISSN 2442-3262
Abstrak
Perubahan Pemanfaatan ruang merupakan faktor dominan yang mengarahkan dan
membentuk struktur suatu kota. Perubahan ini akan mengakibatkan peningkatan produktivitas
guna lahan dalam bentuk alih fungsi maupun peningkatan intensitas ruang. Perkembangan
ruang di kawasan perkotaan tersebut, cenderung mengalami perubahan fungsi kawasan dari
kawasan tidak terbangun menjadi kawasan terbangun. Masalah yang terjadi akibat dari
perubahan tersebut, mengakibatkan daya dukung lahan dan kelestarian lingkungan hidup di
masa yang akan datang mengalami gangguan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
dan menganalisis kesesuian pemanfaatan ruang dengan arahan perencanaan yang ada di
kawasan sekitar jalan lingkar Kota Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan analisis spasial/keruangan. Data yang diperoleh diolah
menggunakan bantuan perangkat lunak/software Arcmap 10.3. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, bentuk struktur ruang di kawasan sekitar jalan lingkar Kota Manado
mendekati konsep konsentris dan pola ruangnya terdiri atas fungsi lindung 302,28 Ha (13,43%)
dan fungsi budidaya 1948,60 (86,57%), untuk kesesuaian struktur ruang sudah sesuai dengan
arahan perencanaan yang ada karena sudah mampu melayani masyarakat yang ada di kawasan
sekitar jalan lingkar, sedangkan pola ruang belum sesuai dengan arahan perencanaan yang ada
karena terdapat ketidaksesuaian yaitu sebagai fungsi lindung 104,91 Ha (4,66%) dan fungsi
budidaya 633,18 Ha (28,13%).
tepat di tengah kota dan berbentuk pusat yang tidak saling terhubung antara
bundar yang merupakan pusat sub pusat yang satu dengan sub pusat
kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan yang lain.
politik, serta merupakan zona dengan 2. Multi nodal
derajat aksesibilitas tinggi dalam suatu Terdiri dari satu pusat dan beberapa sub
kota. pusat dan sub sub pusat yang saling
2. Teori Sektoral (Hoyt,1939) menyatakan terhubung satu sama lain. Sub sub pusat
bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau selain terhubung langsung dengan sub
Central Bussiness District (CBD) pusat juga terhubung langsung dengan
memiliki pengertian yang sama dengan pusat.
yang diungkapkan oleh Teori 3. Multi centered
Konsentris. Terdiri dari beberapa pusat dan sub
3. Teori Pusat Berganda (Harris dan pusat yang saling terhubung satu sama
Ullman,1945) menyatakan bahwa lainnya.
Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central 4. Non centered
Bussiness District (CBD) adalah pusat Pada model ini tidak terdapat node
kota yang letaknya relatif di tengah- sebagai pusat maupun sub pusat. Semua
tengah sel-sel lainnya dan berfungsi node memiliki hirarki yang sama dan
sebagai salah satu “growing points”. saling terhubung antara yang satu
dengan yang lainnya.
Bentuk dan Model Struktur Ruang
Bentuk struktur ruang kota apabila Variabel Penentuan Lokasi Pusat
ditinjau dari pusat pelayanan (retail) terbagi Pelayanan
menjadi tiga, yaitu (Sinulingga, 2005) Lokasi pusat pelayanan adalah suatu
1. Monocentric city wilayah dalam administrasi yang memiliki
Monocentric city adalah kota yang hirarki tertinggi dari gambaran beberapa
belum berkembang pesat, jumlah variabel antara lain :
penduduknya belum banyak, dan hanya 1. Fasilitas Perumahan
mempunyai satu pusat pelayana yang 2. Fasilitas Pelayanan Pendidikan.
sekaligus berfungsi sebagai CBD 3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Central Bussines District). 4. Fasilitas Pelayanan Peribadatan
2. Polycentric city 5. Fasilitas Pelayanan Perdagangan dan
Perkembangan kota mengakibatkan Jasa
pelayanan oleh satu pusat pelayanan 6. Fasilitas Pelayanan Administrasi
tidak efisien lagi. Kota-kota yang
bertambah besar membutuhkan lebih LOKASI PENELITIAN
dari satu pusat pelayanan yang
jumlahnya tergantung pada jumlah Penelitian ini dilakukan di kawasan
penduduk kota. sekitar jalan lingkar Kota Manado. Secara
3. Kota metropolitan administratif wilayah penelitian ini berada
Kota metropolitan adalah kota besar di 3 (tiga) wilayah administratif yaitu Kota
yang dikelilingi oleh kota-kota satelit Manado, Kabupaten Minahasa dan
yang terpisah cukup jauh dengan urban Kabupaten Minahasa Utara. Adapun
fringe dari kota tersebut, tetapi batasan wilayah penelitian yang termasuk
semuanya membentuk satu kesatuan di dalamnya yaitu kelurahan/desa yang
sistem dalam pelayanan penduduk bersinggungan langsung dengan jalan
wilayah metropolitan. lingkar I Kota Manado, yang membentang
mulai dari Pertigaan Perumahan Citra Land
Adapun model struktur ruang apabila hingga Simpang Susun Kairagi-Maumbi,
dilihat berdasarkan pusat-pusat yaitu, Kelurahan Winangun Satu, Bumi
pelayanannya diantaranya: Nyiur, Tingkulu, Taas, Malendeng,
1. Mono centered Ranomuut, Desa Winangun Atas, Tikela
Terdiri dari satu pusat dan beberapa sub dan Desa Maumbi.
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 2 Diagram Alur
Metode Penelitian Teknik Analisis Data
Penelitian ini meggunakan metode Sumber : Hasil Analisis, 2018
deskriptif, dengan pendekatan analisis
spasial/keruangan. Dengan melakukan HASIL PEMBAHASAN
metode Superimpose (overlay) terhadap
data variabel penelitian, yaitu data Struktur Ruang di Kawasan Sekitar
prasarana, sarana pelayanan kegiatan dan Jalan Lingkar Kota Manado
pola ruang eksisting dengan arahan Jaringan Pergerakan
perencanaan yang ada yaitu rencana Sistem transportasi suatu wilayah adalah
struktur ruang dan rencana pola ruang yang sistem pergerakan manusia dan barang
terdapat dalam Rencana Tata Ruang dan antar suatu zona asal ke zona tujuan dalam
Wilayah. Selanjutnya dilakukan analisis wilayah yang bersangkutan. Pergerakan
menggunakan software pendukung dengan yang dimaksud dapat dilakukan dengan
pendekatan analisis spasial/keruangan, dan menggunakan berbagai sarana atau moda
dilakukan penilaian untuk memperoleh dengan menggunakan berbagai sumber
hasil akhir yaitu identifikasi struktur dan tenaga dan dilakukan untuk keperluan
pola ruang yang ada dan kesesuaian tertentu.
pemanfaatan ruang terhadap arahan Jalan yang ada di wilayah kawasan
perencanaan yang ada. sekitar jalan lingkar Kota Manado secara
komulatif panjangnya 71,50 Km yang
Jenis & Metode Pengumpulan Data sebagian besarnya yaitu sekitar sudah
Jenis data yang digunakan dalam beraspal dan jalan beraspal ini sudah merata
penelitian ini adalah data primer dan data di semua kelurahan/desa. Tersedianya
sekunder. Data primer merupakan data prasarana jalan memudahkan bagi lalu
yang diperoleh langsung dari lapangan atau lintas kendaraan. Sarana transportasi yang
melalui observasi, wawancara dan dimiliki oleh warga di sekitar jalan lingkar
dokumentasi. Sedangkan data sekunder meliputi kendaraan bermotor roda 4 dan
merupakan data pendukung yang diperoleh roda 2.
melalui studi pustaka maupun dari instansi- Jaringan jalan merupakan bagian dari
instansi terkait dengan penelitian antara sebuah jaringan transportasi darat yang
lain, badan perencanaan pembangunan menghubungkan simpul - simpul kegiatan.
daerah, badan pusat statistik, dinas Prasarana transportasi di kawasan sekitar
pekerjaan umum, dan kantor jalan lingkar dapat dilihat dari ketersediaan
kelurahan/desa. jalan dan jembatan di kawasan sekitar jalan
Teknik Analisis Data lingkar. Jaringan jalan di kawasan sekitar
Dalam analisis spasial dengan metode jalan lingkar cenderung linier karena sistem