Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS HUBUNGAN PERPINDAHAN PUSAT KOTA TERHADAP ILMU

PERENCANAAN TATA RUANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN


KOTA
STUDI KASUS KECAMATAN PADANG BARAT DAN KECAMATAN KURANJI KOTA
PADANG, SUMATRA BARAT
Hidayatul Arbi 19/443537/TK/48733
ABSTRAK
Perencanaan tata ruang terhadap pembangunan daerah sangat penting terhadap
perkembangan potensi daerah tersebut. Mulai dari sektor ekonomi, industri, permukiman,
pemerintahan hingga pariwisata. Banyak faktor pertimbangan dalam merencanakan tata
ruang perkotaan seperti : zonasi, tata guna lahan, sanitasi, ketersediaan lahan, jarak dari
sektor tertentu, dan masih banyak faktor lainnya. Penulisan paper ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dampak dari kurangnya perencanaan tata ruang terhadap pembangunan
daerah Kota Padang, hingga saran penulis di masa depan dan solusi dari permasalahan
tersebut.
Kata kunci : Perencanaan, Kota Padang, Dampak, Solusi.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Perencanaan tata ruang sangat penting dalam pembangunan kota. Ilmu ini
mengkaji bagaiman susunan ruang suatu kota untuk mencegah berbagai masalah
pembangunan. Seperti yang terjadi di Kota Padang, saat ini banyak terdapat
perpindahan pusat kegiatan di Kota Padang yang awalnya berada di Jalan
Sudirman-Khatib ke kawasan By Pass, Kuranji. Kegiatan tersebut pada umumnya
didominasi oleh pemerintahan seperti kantor Dinas Kesehatan Kota, Kantor
Walikota, hingga perencanaan perpindahan kantor gubernur.
Perpindahan ini bertujuan untuk pengembangan Kota Padang karena kawasan
pusat kota saat ini sudah terlalu padat dan tidak bisa dikembangkan lagi. Selain
dampak positif dimana kota padang akan semakin berkembang, banyak juga
muncul dampak negatif seperti banyak gedung terbengkalai di pusat kota yang
lama, meningkatnya tingkat kepadatan lalu lintas di kawasan pusat kota yang
baru, hingga harga tanah yang melonjak naik di kawasan tersebut
Dalam paper ini kita akan mengkaji apa saja dampak dari perpindahan pusat kota
tersebut dan bagaimana sebaiknya dalam mengatasi hal tersebut

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perencanaan tata ruang Kota Padang?
2. Apa saja dampak perencanaan tata ruang terhadap perkembangan Kota
Padang?
3. Apa solusi dalam mengatasi permasalahan yang muncul dari perencanaan tata
ruang tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui bagaimana perencanaan tata ruang Kota Padang
2. Mengetahui dampak dari perencaan tata ruang terhadap perkembangan Kota
Padang
3. Merumuskan solusi dalam mengatasi permasalahan yang muncul dari
perencanaan tata ruang tersebut
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan tata ruang
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang yang disusun secara
nasional, regional, dan lokal. Tata ruang erat kaitannya dengan perencanaan,
untuk melihat struktur ruang pada kota. Pengertian tata ruang, diambil dari buku
Pengantar Hukum Tata Ruang (2016) karya Yunus Wahid, merupakan ekspresi
geografis yang merupakan cermin lingkup kebijakan yang dibuat masyarakat
terkait dengan ekonomi, sosial dan kebudayaan. Di Indonesia, konsep
perencanaan tata ruang dikembangkan dari masa ke masa. Dengan gagasan bahwa
pembangunan infrastruktur akan mampu mempercepat terjadinya pengembangan
wilayah. Pada era 90-an, konsep pengembangan wilayah mulai diarahkan untuk
mengatasi kesenjangan wilayah
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 11
Ayat 2, pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan
ruang wilayah kabupaten. Penataan tersebut meliputi perencanaan tata ruang
wilayah kabupaten, pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, dan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah kebupaten.
Fungsi rencana tata ruang wilayah kabupaten atau kota di antaranya:
1. Acuan dalam pemanfaatan ruang atau pengembangan wilayah kabupaten atau
kota.
2. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah
kabupaten atau kota.
3. Acuan dala penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah dan
rencana pembangunan jangka menengah daerah.
4. Acuan lokasi investasi dalam rilayah kabupaten atau kota yang dilakukan
pemerintah, masyarakat, dan swasta.
5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten atau
kota.
6. Acuan dalam administrasi pertahanan.

Manfaat rencana tata ruang wilayah terdapat beberapa, yaitu:


1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten atau kota.
2. Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kabupaten kota dengan
wilayah sekitarnya
3. Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kabupaten atau kota yang
berkualitas.

BAB III METODE

3.1 Metode Penulisan

Penulisan paper ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang


menjelaskan keterkaitan antara perencanaan tata ruang terhadap perkembangan
suatu daerah. Penulisan paper ini meliputi pemaparan keadaan studi kasus dan
relevansinya terhadap topik permasalahan perkembangan daerah secara fokus
pada kasus tersebut.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data penulisan paper ini adalah sekunder dan primer dimana data yang
diambil bersumber dari pemerintahan daerah setempat, sumber tata ruang,
berbagai sumber literatur, pemberitaan, dan pandangan penulis sendiri.

3.3 Teknik dan Pengumpulan Data

Data didapatkan secara daring melalui penelusuran di berbagai sumber literatur


lalu dilakukan analisis kualitatif. Dengan hasil yaitu pengidentifikasian hubungan
perencanaan tata ruang secara historis terhadap permasalahan perkembangan
daerah.

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan secara umum meliputi Kota Padang, secara khusus meliputi Pasar
Raya Kota Padang, dan Jalan Raya By Pass Kuranji. Unit amatan dengan
pendetailan Pasar Raya Kota Padang dan Jalan Raya By Pass Kuranji merupakan
upaya mengidentifikasi studi kasus permasalahan perkembangan daerah di Kota
Padang.
Tabel 3.1. Unit Analisis
Fokus Penelitian Aspek Unit Analisis

Perumusan relevansi permasalahan  Pengkajian hubungan perpindahan


perkembangan daerah studi kasus dengan pusat kota dengan ilmu perencanaan
perencanaan tata ruang tata ruang

Implementasi strategi mengatasi permasalahan  Identifikasi kebijakan yang


perkembangan daerah. berhubungan
 Identifikasi implementasi kebijakan
dalam mengatasi perkembangan
daerah.
Sumber : Analisis Penulis, 2021

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Daerah

Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di pantai
barat pulau Sumatera. Berada di antara 0o44’ dan 01o08’ Lintang Selatan serta
antara 100o05’ dan 100o34’ Bujur Timur. Berdasarkan PP No. 17/1980 luas Kota
Padang adalah 694.96 km2, atau 1,65% dari luas Propinsi Sumatera Barat. Kota
Padang terdiri dari 11 Kecamatan. Geografis wilayah Kota Padang yaitu 51,01%
berupa hutan lindung, 7,35% terdiri dari bangunan dan perkarangan, dan sisanya
adalah lahan pertanian serta pemukiman. Kota Padang juga memiliki 19 pulau
besar dan kecil. Ketinggian wilayah Kota Padang cukup bervariasai antara 0 –
1853 m dpl. Dilalui oleh 5 sungau besar dan 16 sungai kecil. Kondisi ini semakin
didukung oleh curah hujan rata-rata 296,00 mm/bulan (2015) serta suhu yang
cukup rendah setiap tahunnya. Kelembaban suhu di Kota Padang berkisar antara
81 – 88%.

Gambar 1 Kawasan Strategis Kota Padang

Sumber : PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2012


Seperti yang terlihat pada peta kawasan strategis Kota Padang, kawasan pusat
kota terbagi dalam di beberapa tempat, dimana pusat yang paling mendominasi
saat ini adalah sebelah barat di dekat pantai.

Gambar 2 Rencana Tata Ruang Kota Padang

Sumber : PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 4 TAHUN 2012

Pada peta rencana tata ruang, dapat terlihat di sebelah barat sudah padat akan
bangunan dan aktivitas penduduk, sementara sebelah timur masih banyak lahan
kosong dan merupakan arah perkembangan Kota Padang selanjutnya.
Penggunaan lahan di Kota Padang berdasarkan jenisnya dari tahun 2015 sampai tahun
2018 tidak berubah, kecuali penggunaan lahan non irigasi yang terus berkurang luas
lahannya dari 0,065 % Tahun 2015 menjadi 0,017 % Tahun 2018. Kondisi yang sama juga
terjadi pada lahan kebun campuran dari 19,707 % menjadi 19,619 % dan lahan semak
2,153 % menjadi 2,060 %. Pengurangan ketiga luas lahan tersebut diikuti dengan
peningkatan luas lahan perumahan dari 10,056 % menjadi 10, 276 % pada periode yang
sama.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perencanaan Tata Ruang Kota Padang
RPJMD Kota Padang disusun mengacu kepada Teknokratik Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang
bertujuan memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
melalui penekanan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian.

Pada RPJMD Kota Padang disebutkan bahwa :

1. Ruang untuk pengembangan budi daya pertanian kota diarahkan pada lokasi-
lokasi yang memiliki saluran saluran irigasi teknis, yaitu Kecamatan Pauh,
Kuranji, Bungus Teluk kabung, dan Koto Tangah.

2. Wilayah Potensi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Potensi IKM di kota
Padang dikembangkan untuk menampung kegiatan ekonomi skala kecil dan
menengah. Sentra IKM yang ada di Kota Padang terpusat di Kecamatan Lubuk
Kilangan dan Lubuk Begalung

3. Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami dengan resiko sangat tinggi
ditetapkan pada kawasan sepanjang pantai yang meliputi wilayah:

a) Kecamatan Koto Tangah;


b) Kecamatan Nanggalo;
c) Kecamatan Padang Utara;
d) Kecamatan Padang Barat;
e) Kecamatan Padang Timur;
f) Kecamatan Padang Selatan;
g) Kecamatan Lubuk Begalung; dan
h) Kecamatan Bungus Teluk Kabung

4. Serta di dalam Keputusan Walikota Padang no 06 tahun 2010 disebutkan


bahwa pemindahan pusat pemerintahan Kota Padang dari Jalan Prof.M.Yamin,
SH Nomort 70 Kecamatan Padang Barat ke Kawasan Aie Pacah Kecamatan Koto
Tangah.

4.2.2 Dampak Perencanaan Tata Ruang Terhadap Perkembangan Kota Padang.

Banyak perencanaan tata ruang Kota Padang yang menghambat perkembangan


Kota Padang antara lain:

1. Pusat kota yang sebelumnya berada di Padang Barat menimbulkan banyak


dampak negatif yang memperlambat perkembangan Kota Padang. Di pusat Kota
tersebut terdapat terlalu banyak kegiatan yang tidak saling mendukung satu
sama lain. Contoh yang paling signifikan, dikawasan tersebut terdapat pusat
pemerintahan, komersial, Pendidikan, dan pusat pelayanan lainnya dan ruas
jalan disana padat akan kendaraan.
Namun di kawasan tersebut, terdapat Pasar Raya Padang dimana pasar ini
merupakan pasar tradisional dan memenuhi ruas jalan kawasan tersebut. Mulai
dari pagi hingga sore hari kawasan tersebut akan sangat padat sehingga tentu
saja akan memperlambat bentuk pelayanan dari berbagai fasilitas tersebut.

Gambar 3 Pasar Raya Padang

Sumber : sindonews.com

2. Pusat kota yang sebelumnya berada di Padang Barat merupakan kawasan


rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena berada di dekat Pantai Barat
Kota Padang. Selain itu infrastruktur disana masih belum memenuhi syarat akan
bangunan tahan gempa sehingga pada gempa bumi 30 September 2009, banyak
menelan korban jiwa karena banyaknya fasilitas yang roboh. Selain itu, ketika
gempa bumi terjadi, ada isu mengenai bencana tsunami yang akan datang,
sehingga banyak warga yang sangat panik dan kebingungan dikarenakan
minimnya jalur evakuasi yang disediakan pemerintah. Barulah setelah gempa
tersebut, dikeluarkan keputusan Walikota Padang untuk memindahkan pusat
pemerintahan dari Padang Barat ke Kecamatan Kuranji.

3. Pusat kota yang saat ini berada di Kecamatan Kuranji, berada di jalur akses
utama kegiatan industri sehingga banyak sekali ditemukan kendaraan besar
melalui jalan di kawasan pusat kota saat ini. Hal ini akan sangat berpengaruh
terhadap pelayanan fasilitas tersebut mulai dari tingkat kemacetan, keamanan,
hingga jalan yang mudah rusak akibat dilalui kendaraan besar tersebut.

4. Pemindahan pusat kota juga mempengaruhi arah perkembangan Kota Padang


ke pusat kota yang baru. Hal ini menyebabkan banyaknya alih fungsi lahan
pertanian ke permukiman dan perdagangan atau jasa. Selain itu aturan yang
ditetapkan pemerintah mengenai pertanahan di Kota Padang masih kurang
memadai. Masyarakat Kota Padang yang pada umumnya bersuku Minangkabau,
memiliki tata cara harta warisan secara turun temurun jauh dari nenek moyang.
Banyak tanah disana tidak memiliki surat-surat yang jelas, dan banyak pihak
yang mengklaim kepemilikan tanah tersebut. Hal ini menyebabkan banyaknya
developer yang kesusahan melaksanakan pembangunan karena mengurus
surat-surat tanah, dan menghubungi semua pihak yang terkait dengan tanah
tersebut.

5. Banyaknya bangunan terbengkalai di pusat kota lama. Selain dampak dari


gempa bumi 2009, pemindahan pusat kota juga merupakan faktor dari
banyaknya bangunan yang terbengkalai di pusat kota yang lama. Banyak
pengusaha bangkrut atau lebih memilih pindah ke lokasi yang baru baik dengan
tujuan menghindari bencana alam yang akan datang, maupun mengikuti pusat
Kota Padang yang baru.

6. Perpindahan pusat kota ke Kecamatan Kuranji, namun juga mengeluarkan


kebijakan yang menetapkan arah perkembangan budidaya pertanian ke
Kecamatan Kuranji. Hal tersebut merupakan dua sektor yang cukup
bertentangan dimana kegiatan yang terjadi di pusat kota dapat mempengaruhi
proses dalam budidaya pertanian yang berada di sekitar kecamatan tersebut.

Selain dari dampak diatas, masih banyak dampak-dampak lainnya yang


disebabkan kurangnya perencanaan mengenai tata ruang pembangunan Kota
Padang, seperti syarat pendirian bangunan, sempadan jalan, kawasan
perdagangan, dan lain-lain. Pada paper ini kita akan memfokuskan terhadap
dampak pemindahan pusat kota tersebut.

4.2.3 Solusi Permasalahan yang Ditimbulkan dari Kurangnya Perencanaan Tata Ruang
Kota Padang

1. Upaya Pemerintah

- Pemindahan pusat kota merupakan salah satu solusi yang diberikan


pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Kota Padang. Hal ini
bertujuan untuk menjauhkan kawasan pusat kota dari daerah rawan bencana.
Namun tentu saja hal ini juga akan sangat mempengaruhi perkembangan Kota
Padang dimana tentu saja memakan waktu yang lama dan pembiayaan yang
besar. Tentu saja permasalahan tersebut dapat dihindari apabila perencanaan
tata ruang Kota Padang didasari dengan ilmu dan pemahaman yang tepat dari
para ahli.
- PERDA RTRW Kota Padang no 04 pasal 12(d) yakni . membatasi pengembangan
permukiman di ruang-ruang yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana di
pantai, kawasan lindung, kawasan resapan air;
- PERDA RTRW Kota Padang no 04 pasal 14 mengenai Strategi pengendalian
pengembangan pada kawasan rawan bencana
- PERDA Kota Padang no 03 tahun 2019
- Pembuatan aplikasi sikasep, sikumbang, dan sipetruk untuk mempermudah
developer dalam pembangunan perumahan.
- Memperlebar Jalan Raya By Pass sebagai akses menuju pusat kota yang baru.
- Melarang pembangunan dalam bentuk apapun di zona hijau dan hutan kota.
2. Analisis Penulis
Dalam perencanaan tata ruang, Kota Padang bisa dikatakan lalai dalam bidang
tersebut karena perencanaan baru difokuskan setelah terjadi bencana alam
yang menelan banyak korban jiwa. Solusi dari sudut pandang penulis terhadap
permasalahan pembangunan karena kurangnya perencanaan tata ruang di Kota
Padang antara lain :
- Menambah dan memberi perhatian lebih terhadap sumber daya manusia
dibidang perencanaan tata ruang. Jika perencanaan tata ruang Kota Padang
direncanakan dengan baik dan matang dengan memperhatikan berbagai faktor
seperti jarak dengan pasar tradisional, lebar jalan, kawasan rawan bencana,
syarat dan ketentuan pendirian bangunan, maka pemilihan pusat kota akan
lebih terencana sehingga pemindahan pusat kota yang terjadi di Kota Padang
dapat dihindari.
- Menata infrastruktur Jalan Raya By Pass untuk mengatasi permasalahan akses
kendaraan berat kegiatan industri dan penambangan, baik dalam bentuk
pelebaran jalan, memberikan akses jalan lain bagi kendaraan tersebut, maupun
membatasi jam akses bagi kendaraan tersebut.
- Memberikan perhatian lebih di bidang pertanahan Kota Padang karena adat
istiadat Minangkabau dimana banyak tanah yang berupa warisan kaum memiliki
banyak kepemilikan sehingga sulit untuk membuat sertifikat tanah dan
mempersulit developer dalam pembangunan perumahan.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kasus perpindahan pusat kota di Kota Padang merupakan contoh dari permasalahan
pembangunan yang diakibatkan kurangnya perencanaan yang tepat oleh pihak terkait.
Walaupun perpindahan pusat kota di Kota Padang merupakan salah satu bentuk solusi
dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan pembangunan yang terjadi di Kota
Padang. Namun selain memberikan dampak positif, solusi tersebut juga memberikan
banyak sekali dampak negatif. Tentu saja kegiatan tersebut memperlambat
perkembangan Kota Padang dimana waktu dan biaya yang diperlukan dalam
pemindahan pusat kota yang banyak. Pemerintah Kota Padang sudah melakukan
berbagai upaya dalam mengatasi permasalahan yang timbul dari perpindahan pusat
kota tersebut seperti menetapkan kebijakan baru dalam RPJMD tahun 2019. Tetapi
masih perlu adanya evaluasi dan pendalaman lebih lanjut terhadap dampak yang
ditimbulkan dan mengambil contoh dari kasus serupa di negara maju seperti Jepang.
5.2 Saran
Permasalahan perpindahan pusat kota di Kota Padang dapat dihindari jika
perencanaannya didasari dengan teori dan konsep mendalam dari para ahli
dibidangnya. Agar permasalahan ini tidak terulang kembali, dalam perencanaan harus
memperhatikan semua faktor yang ada seperti kawasan rawan bencana, jangkauan dari
fasilitas terentu, lebar jalan, dan faktor-faktor lainnya, lalu memutuskan keputusan
dengan tingkat resiko terendah. Itulah pentingnya pengaruh ilmu perencanaan tata
ruang terhadap perkembangan baik ditingkat kota/kabupaten, provinsi, hingga tingkat
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Diskominfo. 01 / 2016. Sejarah Kota Padang.
https://docs.google.com/document/d/1bQARlU__hAVuo4jynTndihJpQltckFJb0Zml6Jph0
VA/edit. 07/2021
Kota Padang. 2019. Peraturan Daerah Kota Padang No 06 Tahun 2019 Mengenai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang. Padang : Pemerintah Kota
Padang.
Kota Padang. 2012. Peraturan Daerah Kota Padang No 4 Tahun 2012 Mengenai Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010-2030. Padang : Pemerintah Kota Padang.
Kota Padang. 2019. Peraturan Daerah Kota Padang No 3 Tahun 2019 Mengenai
Perubahan Atas Peraturan Daerah No 4 Tahun 2012. Padang : Pemerintah Kota Padang.
Walikota Padang. 2010. Keputusan Wali Kota Padang no 06 Tahun 2010 Tentang
Pemindahan Pusat Pemerintahan Dari Jalan Prof M.Yamin,SH Nomor 70 Kecamatan
Padang Barat ke Kawasan Aie Pacah Kecamatan Kuranji. Padang : Walikota Padang

Anda mungkin juga menyukai