Anda di halaman 1dari 7

NAMA : A.

FIRMANSYAH
NIM : E031221086

SOAL:
1. Baca dan buatlah ringkasan dari buku “Sosiologi Perkotaan” dan buatlah pertanyaan jika terdapat
hal-hal yang kurang dipahami?

JAWABAN:
STRUKTUR PERKEMBANGAN KOTA
Struktur kota adalah tatanan beberapa bagian yang menyusun suatu kota yang
menunjukkan keterkaitan antar bagian. Penjabaran struktur kota membentuk pola kota yang
menginformasikan kesesuaian lahan, kependudukan, guna lahan, sistem transportasi, dan
sebagainya, yang kesemuanya berkaitan satu sama lain.
Struktur kota terbentuk dari tiga kombinasi elemen berikut:
1. Bentuk kota, merupakan pola atau penataan ruang dari tiap- tiap elemen kota, seperti bangunan
dan penggunaan lahan, kelompok sosial, kegiatan ekonomi dan kelembagaan di dalam kota.
2. Interaksi dalam kota, terbentuk dari sejumlah hubungan kaitan dan aliran pergerakan yang
mengintegrasikan elemen-elemen dalam kota tersebut.
3. Mekanisme pengaturan yang ada di dalam kota, merupakan mekanisme yang menghubungkan
kedua elemen sebelumnya ke dalam struktur kota yang berbeda, misalnya berdasarkan
penggunaan lahan dan aliran pergerakan dalam kota yang terbentuk mekanisme harga lahan
yang berbeda-beda di dalam kota
Herbert dalam Hadi Yunus (20002: 76) mengemukakan tiga model klasik berkaitan dengan
struktur kota, yaitu:
1. Zona Konsentris, dikemukakan oleh E.W Burgess yang menggambarkan struktur kota sebagai
pola lima zona lingkaran konsentris. Menurut model ini, dinamika perkembangan kota akan
terjadi dengan meluasnya zona pada setiap lingkaran.
2. Teori sektoral dirumuskan oleh Hommer Hoyt yang mengemukakan bahwa
perkembangan suatu kawasan tidak akan selalu membentuk lingkaran konsentris, tetapi
terdistribusi sesuai dengan perbedaan potensi pengembangannya. Hal ini membentuk struktur
sektoral, mengingat perkembangan suatu kawasan tidak akan terjadi secara merata ke segala
arah. Secara konsep, model teori sektor yang dikembangkan oleh Hoyt dalam beberapa hal masih
menunjukkan persebaran zona-zona konsentrisnya. Jelas terlihat di sini bahwa jalur transportasi
yang menjari (menghubungkan pusat kota ke bagian bagian yang lebih jauh) diberi peranan
yang besar dalam pembentukan pola struktur internal kotanya.
3. Teori ini dirumuskan oleh C. Harris dan E. Ullman yang dikenal dengan teori “multiple nuclei”.
Pola ini pada dasarnya merupakan modifikasi dan kombinasi dari dua pendekatan sebelumnya,
yaitu bahwa kota tidak selalu terbentuk dari satu pusat, tetapi dari beberapa pusat lainnya
dalam satu kawasan. Lokasi zona-zona keruangan yang terbentuk tidak ditentukan dan
dipengaruhi oleh faktor jarak dari CBD serta membentuk persebaran zona-zona ruang yang
teratur, tetapi berasosiasi dengan sejumlah faktor. Pengaruh faktor-faktor ini akan
menghasilkan pola-pola keruangan yang khas.

POLA EKOLOGI KOTA


Ekologi kota adalah kajian atas hubungan antara dimensi sosial dan fisik dari berbagai kota.
Menurut Park, pada awalnya, kota berkembang karena berada di daerah subur. Kemudian, berbagai
kegiatan manusia mengubahnya menjadi bentuk kota seperti saat ini. Para ahli perkotaan
sepakat bahwa kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya manusia.
Adapun lingkungan perkotaan adalah wujud interaksi antara sub sistem sosial, sub sistem alam,
dan sub sistem buatan pada suatu wilayah. Sering disebutkan bahwa kota merupakan suatu
ekosistem yang berada di dalam makrokosmos.
Semakin meningkatnya kegiatan kota, terutama kegiatan ekonomi, semakin terjadi peningkatan
terhadap perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kondisi ini meningkatkan penggunaan lahan kota
sebagai lahan ekonomi produktif. Akibatnya, lahan sebagai fungsi lindung (hutan kota, hutan lindung,
sempadan sungai) semakin berkurang atau semakin tidak diprioritaskan. Padahal, kota merupakan suatu
ekosistem, yang harus tetap terjaga keseimbangannya dan mana kerusakan lingkungan kota yang
disebabkan oleh kegiatan manusia harus sama dengan upaya perbaikan kerusakan lingkungan kotanya
agar kota tersebut tetap berkelanjutan dalam kondisi yang berkualitas.
1. Ekologi Manusia dan Sosial, Ekologi manusia bertalian dengan biologi, fisiologi, dan ilmu
kedokteran, sedangkan ekologi sosial berkaitan dengan sosiologi, geografi, dan biologi. Dalam
literatur Amerika memang tidak ada pemisahan antaraekologi manusia dan ekologi sosial karena
keduanya disebut human ecology.
2. Ekologi Kota, sebagai lingkungan hidup buatan dapat dilihat sebagai hasil dari proses interaksi
antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Saat ini, kota sebagai pusat kegiatan dan
konsentrasi kehidupan manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pertumbuhan dan
perkembangan penduduk menuntut berbagai sarana dan prasarana untuk mencukupi kebutuhannya.
Pembangunan dapat optimal apabila didukung oleh perencanaan yang memadai. Salah satu dampak
pembangunan terjadi pada sumber daya alam dan lingkungan. Akibat dampak berupa degradasi
lingkungan, yang apabila dibiarkan akan merusak lingkungan dan selanjutnya akan menurunkan
kualitas lingkungan. Banyaknya fungsi kota tersebut, yang menyebabkan kepadatan aktivitas
manusia, baik dari dalam maupun luar, penataan lingkungan kota harus mempertimbangkan pula
tentang prinsip ekologi. Oleh karena itu, ekologi kota mempunyai pola tersendiri dengan
mempertimbangkan tujuan pembangunan kota tersebut. Sebab lambat laun pendirian kota baru akan
menjadi sebuah kota besar yang sangat komplek dengan ragam masalah, maka penataannyapun
disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, dalam rangka
mewujudkan ekologi kota, pembangunan perkotaan atau desain perkotaan (urban design) tidak saja
harus memenuhi elemen-elemen fisik yang bersifat ekspresif dan suportif yang mendukung
terbentuknya struktur visual kota, tetapi juga harus mendukung terciptanya citra lingkungan yang
kondusif. Di antara elemen-elemen tersebut adalah sebagai berikut.
• Tata Guna Lahan mempertimbangkan dua hal, yaitu pertimbangan umum dan pertimbangan
pejalan kaki (street level) yang akan menciptakan ruang yang manusiawi. Peruntukan lahan suatu
tempat secara langsung disesuaikan dengan masalah-masalah yang terkait, cara mengembangkan
daerah zona. Shirvany mengatakan bahwa zoning ordinace merupakan mekanisme pengendalian
yang praktis dan bermanfaat dalam urban design. Penekanan utama terletak pada masalah tiga
dimensi, yaitu hubungan keserasian antara bangunan dan kualitas lingkungan.
• Bentuk dan Masa Bangunan Menyangkut aspek-aspek bentuk fisik karena setting, spesifik yang
meliputi ketinggian, besaran, floor area ratio, koefisien dasar bangunan, pemunduran (setback)
dari garis jalan, style bangunan, skala proporsi, bahan, tekstur dan warna agar menghasilkan
bangunan yang berhubungan secara harmonis dengan bangunan lain di sekitarnya.
• Sirkulasi dan Parkir Elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur
lingkungan perkotaan. Tiga prinsip utama pengaturan teknik sirkulasi adalah: jalan harus menjadi
elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif, jalan harus dapat memberikan
orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca dan sektor publik
harus terpadu dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
• Ruang Terbuka dan Tertutup Pembagian ruang menurut dasar arsitekstural, yaitu: (1) ruang
terbuka, yaitu ruang yang dibatasi oleh batas-batas semu, seperti langit atau tajuk pohon yang
diibaratkan sebagai atap atau elemen yang biasanya dilupakan atau ditiadakan, kemudian dinding
pembatas diibaratkan sebagai pagar hidup, perbedaan ketinggian, batas-batas fungsional lainnya;
dan tanah yang kita pijak merupakan lantai; ruang tertutup, yaitu ruang yang dibatasi oleh batas-
batas nyata dengan batas arsitekstural, seperti atap diwakili oleh plafon dan bagian-bagian penutup
atap, dinding serta lantai, dan ruang mati, yaitu ruang yang tidak terpakai (useless space).
• Jalur Pejalan Kaki Sistem pejalan kaki yang baik adalah: mengurangi kebergantungan dari
kendaraan bermotor dalam areal kota, meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan
skala manusia, lebih mengekspresikan aktivitas PKL mampu menyajikan kualitas udara.
• Activity Support Activity support muncul oleh adanya keterkaitan antara fasilitas ruang umum
kota dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang kota yang menunjang akan
keberadaan ruang-ruang umum kota. Kegiatan dan ruang umum bersifat saling mengisi dan
melengkapi. Pada dasarnya, activity support adalah: aktivitas yang mengarahkan pada kepentingan
pergerakan (importment of movement), kehidupan kota dan kegembiraan (excitentent).
• Simbol dan Tanda Ukuran dan kualitas dari papan reklame diatur untuk: menciptakan kesesuaian,
mengurangi dampak negatif visual, menghilangkan kebingungan serta persaingan dengan tanda
lalu lintas atau tanda umum yang penting, tanda yang didesain dengan baik menyumbangkan
karakter pada fasade bangunan dan menghidupkan street space dan memberikan informasi bisnis,
dalam urban design, preservasi harus diarahkan pada perlindungan permukiman yang ada dan
urban place, sama seperti tempat atau bangunan sejarah. Hal ini berarti pula mempertahankan
kegiatan yang berlangsung di tempat itu.
• Ruang Terbuka Hijau Tingkat kualitas hidup suatu kota, pada dasarnya dapat ditentukan
berdasarkan ketersediaan fasilitas umum yang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Artinya semakin lengkap fasilitas umum yang dapat terjangkau oleh semua penduduk kota,
semakin baik kualitas hidup kolektif penduduk, yaitu kualitas hidup kota tersebut. Salah satu
fasilitas umum perkotaan yang dapat digunakan sebagai indikator dalam mengetahui kualitas
lingkungan hidup suatu kota adalah ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH).
• Taman diartikan sebagai sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanami
pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan
lainnya. Taman (Landscape) adalah wajah dan karakter atau tapak bagian muka bumi dengan
segala kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan
manusia, yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta makhluk hidup
lainnya, sejauh mata memandang sejauh segenap indera dapat menangkap, dan sejauh imajinasi
dapat membayangkan.

Anda mungkin juga menyukai