Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DAN PENATAAN RUANG KOTA

BSD SEBAGAI KAWASAN REAL ESTATE

Nia Sugiarti
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Bumi Serpong Damai merupakan Kota Baru Mandiri di Indonesia yang terletak di dua
wilayah administratif yaitu, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang masuk
dalam Provinsi Banten. Peningkatan jumlah penduduk yang cepat dan cenderung
mengelompok di wilayah Jakarta merupakan tekanan berat bagi DKI Jakarta dan sekitarnya,
terutama dalam memenuhi tuntutan kebutuhan penduduk seperti perumahan, air bersih, listrik
dan sarana dasar permukiman lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut perusahaan real
estate mencetuskan gagasan pengembangan sebuah kota baru melalui pembangunan BSD.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi pengembangan kota baru yang
mandiri dan inovatif dengan menciptakan standar perencanaan dan pola permukiman yang
dapat menciptakan keseimbangan sosial dalam permukiman demi mencapai hubungan sosial
yang harmonis. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan studi pustaka, yaitu dengan menggunakan bahan bacaan buku,
literature, dan sumber-sumber artikel di internet yang terkait dengan konsep kota baru dan
pembangunan berkelanjutan. Data berisi gambaran umum BSD city, konsep pengembangan
wilayah, konse tata ruang, tahap pengembangan wilayah dan realisasi pengembangan BSD
city. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembangunan BSD City masih memiliki
keterbatasan untuk mengarah ke pembangunan berkelanjutan karena berdasarkan analisis
terdapat indikator-indikator yang belum dipenuhi seperti dalam prinsip engagement yaitu
indikator regional, BSD City masih memiliki pesaing atau kompetitor kawasan hunian lain.
Kata Kunci : Pengembangan wilayah, kawasan real estate, tata ruang.

PENDAHULUAN sarana dasar permukiman lainnya.


1. Latar Belakang Pengembangan Berdasarkan permasalahan tersebut
Kota BSD perusahaan real estate mencetuskan
Pertumbuhan kota yang sangat pesat gagasan pengembangan sebuah kota baru
serta berbagai permasalahan perkotaan melalui pembangunan BSD, potensi lokasi
yang semakin rumit untuk ditangani BSD merupakan lahan non produktif,
merupakan sebagian faktor yang relative tidak terdapat sawah dengan
mempengaruhi cikal bakal BSD. Lebih irigasi teknis, kepadatan rendah berkisar
lanjut, berikut adalah faktor-faktor lainnya 10 jiwa / ha, telah ada infrastruktur dasar
yang turut melatarbelakangi pembangunan seperti sungai, jalan regional, kereta api,
maupun pengembangan Bumi Serpong gas dan bandara yang mampu menunjang
Damai (Pre Study Report Executive perkembangan permukiman ini
Summary Kota Mandiri Bumi Serpong selanjutnya, Lokasi yang strategis karena
Damai , 1985 dan PT. BSD, 2006) : mudah dicapai serta jarak yang ideal, 25
Peningkatan jumlah penduduk yang cepat km terhadap kota besar, 25 km dari
dan cenderung mengelompok di wilayah Bandara Soekarno-Hatta dan 17 km dari
Jakarta merupakan tekanan berat bagi DKI Tangerang, masih kurangnya jumlah
Jakarta dan sekitarnya, terutama dalam Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Tangerang
memenuhi tuntutan kebutuhan penduduk Selatan dimana hal ini sesuai dengan
seperti perumahan, air bersih, listrik dan Rancangan Peraturan Daerah Rencana
Tata Ruang Wilayah Tangerang Selatan. Selain itu dikenal kawasan perdesaan,
Permasalahan pertambahan penduduk dan kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu
peningkatan kebutuhan ruang mendasari yang dijelaskan sebagai berikut:
perlunya pembangunan perkotaan yang a. Kawasan perdesaan adalah kawasan
berimbang antara urban development. yang mempunyai kegiatan utama
Tujuannya adalah mengendalikan pertanian termasuk pengelolaan
pertumbuhan kota sehingga memberikan sumber daya alam dengan susunan
kenyamanan pada penduduknya. fungsi kawasan sebagai tempat
Menyikapi hal tersebut, maka dilakukan permukiman perdesaaan, pelayanan
perencanaan pengembangan wilayah BSD jasa pemerintahan, pelayanan sosial,
untuk keseimbangan pembangunan di dan kegiatan ekonomi.
kabupaten Tangerang. Pengembangan b. Kawasan perkotaan adalah kawasan
wilayah adalah keseluruhan kegiatan guna yang mempunyai kegiatan utama
memanfaatkan potensi-potensi wilayah bukan pertanian dengan susunan fungsi
yang ada untuk mendapatkan kondisi dan kawasan sebagai tempat permukiman
tatanan kehidupan masyarakat yang lebih perkotaan, pemusatan dan distribusi
baik (Mulyanto, 2008). pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan
1. Tujuan Penelitian ekonomi
Berdasarkan wacana dan permasalahan c. Kawasan tertentu adalah kawasan yang
yang ada, penelitian ini bertujuan untuk ditetapkan secara nasional mempunyai
mengidentifikasi potensi pengembangan nilai strategis yang penataan ruangnya
kota baru yang mandiri dan inovatif diprioritaskan.
dengan menciptakan standar perencanaan
dan pola permukiman yang dapat 2. Tanah, Lahan dan Ruang
menciptakan keseimbangan sosial dalam Tanah sebagai sumber daya alam yang
permukiman demi mencapai hubungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
sosial yang harmonis. berbagai macam aktivitas guna memenuhi
kebutuhan hidupnya baik sebagai lahan
KAJIAN TEORI maupun ruang. Penggunaan tanah
1. Pengertian Wilayah/Kawasan dalam meningkat sejalan dengan kebutuha hidup
Tata Ruang manusia sesuai dengan tingkat
Wilayah/Kawasan adalah ruang yang teknologinya. Dengan bertambahnya
merupakan kesatuan geografis beserta kebutuhan hidup manusia dan berubahnya
segenap unsur terkait padanya batas dan kebudayaan manusia maka semakin
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek banyak pola penggunaan lahan. Menurut I
administratif dan atau aspek fungsional. Made Sandy di dalam Rusydi (1982)
Kawasan adalah wilayah dengan fungsi bahwa pola penggunaan lahan dipengaruhi
utama lindung atau budidaya, terdiri dari: oleh tingkat kegiatan, teknologi dan
a. Kawasan lindung adalah kawasan yang jumlah manusia. Menurut Undang-Undang
ditetapkan dengan fungsi utama Tata Ruang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
melindungi kelestarian lingkungan Penataan Ruang memberikan beberapa
hidup yang mencakup sumber daya definisi yang penting dalam hubungannya
alam dan sumber daya buatan. dengan tata ruang sebagai berikut :
b. Kawasan budidaya adalah kawasan a. Wilayah adalah luasan geografis beserta
yang ditetapkan dengan fungsi utama segenap unsur yang terkait didalamnya,
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi menurut batasan ruang lingkup
dan potensi sumber daya alam, sumber pengamatan tertentu.
daya manusia, dan sumber daya
buatan.
b. Daerah adalah wilayah menurut batasan menyediakan berbagai usaha, lapangan
ruang lingkup administrasi kerja, sarana dan prasarana pelayanan
pemerintahan daerah. sendiri. Adapun kota baru mandiri
c. Kawasan adalah wujud wilayah dalam menurut Kusbiantoro (2009) memiliki
dimensi geometri yang meliputi satu ciri-ciri sebagai berikut:
atau lebih unsur permukaan dan atas 1. Memiliki potensi yang mampu
permukaan bumi. menunjang kehidupannya sendiri;
d. Tata ruang adalah wujud structural 2. Berperan sebagai pusat
manfaat ruang yang mengandung pengembangan wilayah sekitarnya;
rumusan pilihan sasaran beserta kriteria 3. Menjadi daya tarik bagi penduduk
batasnnya bagi setiap usaha pembinaan sekitarnya (counter magnet);
kehidupan. 4. Memiliki sistem bentuk kota yang
e. Tata ruang disini mengandung unsur spesifik dan geografisnya.
normative, dan merupakan suatu Empat poin indikator inilah yang
struktur yang sengaja direncanakan menunjukkan kesuksesan
yang merupakan bagian dari konsep pembangunan kota baru sebagai kota
wilayah sebagai satuan fungsional. yang mandiri, jika satu poin saja tidak
terpenuhi maka pembangunan kota
3. Konsep Kota Baru baru dapat dinilai belum sukses.
Pembangunan dan pengembangan kota,
termasuk kota baru tidak terlepas dari 4. Interaksi Pembangunan dan
proses perencanaan tata ruang di suatu Tata Ruang
wilayah. Kota secara ekologis merupakan pembangunan merupakan upaya secara
hasil proses perubahan lingkungan alam sadar untuk merubah sesuatu keadaan
menjadi lingkungan buatan/binaan. secara berencana, dengan maksud untuk
Konsep kota baru dirancang untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
menunjang aktivitas pada kota yang pada umumnya. Pembangunan dalam arti
menjadi pusat kegiatan dengan tujuan sempit merupakan proses pelaksanaan
utama mengatasi masalah kependudukan pekerjaan konstruksi yang berhubungan
(Simmonds dan Hack, 2000). dengan perubahan penggunaan tanah atau
Pembangunan kota baru dapat dilihat dari tanah dengan bangunan diatasnya (Hasan
motivasi pengembangannya, menurut Poerbo, 1982). Pembangunan dalam arti
Golanty, 1980 (dalam Dollah, 1995) sempit dipandang sebagai strategic
terdapat dua jenis, yaitu: intervention dalam keseluruhan system
a. Kota baru penunjang, yaitu kota baru yang mendorong adanya perubahan-
yang dikembangkan dalam kaitannya perubahan dalam manfaat/fungsi dalam
dengan perkembangan suatu kota besar, ruang serta hubungannya sehingga
dibangun pada lahan baru di suatu menciptakan kemampuan system yang
wilayah yang masih mempunyai lebih tinggi. Strategic environment di sini
ketergantungan fungsional (tempat dapat diartika sebagai campur tangan
kerja, fasilitas sosial) yang erat dengan pemerintah melalui investasi langsung
kota industri. Kota penunjang dapat dalam bentuk proyek pembangunan.
berkembang dari suatu pemukiman
skala besar. Kota baru penunjang 5. Kecenderungan Perekembangan
disebut juga sebagai kota satelit. Tata Ruang
b. Kota baru mandiri, merupakan kota Di Indonesia kecenderungan
baru yang direncanakan dan dibangun perkembangan tata ruang menghasilkan
pada suatu wilayah baru yang pola-pola yang khas. Pada saat ini
dimaksudkan untuk dapat tumbuh dan Indonesia sedang mengalami perubahan-
berkembang secara mandiri, perubahan yang fundamental dalam
jaringan komunikasinya, yang disesuaikan
dengan kebijaksanaan pembangunan
nasional.

6. Kawasan Real Estate


Real estate diartikan suatu kompleks
bangunan yang memiliki lanskap (tanah
dan lingkungannya : taman, jalan, saluran
air) dengan komposisi yang dominan,
contoh praktis istilah ini apabila kita
menyebut 1 kata real estate orang awam
kebanyakan akan membayangkan suatu
kawasan perumahan yang luas dan indah.
Pada dasarnya real estate merupakan suatu
kawasan yang dikhususkan sebagai
kawasan perumahan dan pemukiman yang Gambar 1 Area Pengembangan BSD
dikembangkan menjadi suatu kompleks
bangunan yang terpadu dengan lanskap METODE PENELITIAN
tersendiri (tanah dan lingkungannnya) Metode penelitian yang digunakan
dengan komposisi yang dominan. adalah dengan studi pustaka, yaitu dengan
menggunakan bahan bacaan buku,
7. Konsep Tata Ruang Kota BSD
Berdasarkan Rancangan Peraturan literature, dan sumber-sumber artikel di
Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah internet yang terkait dengan konsep kota
(RTRW), Pemerintah Kota Tangerang baru dan pembangunan berkelanjutan.
Selatan akan memfokuskan pembangunan Data dan informasi di olah sesuai dengan
jangka panjang wilayah Kota Tangerang jenis data dan kemudian dianalisis secara
Selatan tahun 2011 sampai 2030 yang
deskriptif untuk mendeskripsikan
akan menjadi target pemukiman dan tujuan
pendidikan bagi warga di sekitar Jakarta gambaran umum wilayah BSD sebagai
dan kota penyangganya, Jabodetabekjur calon pengembangan wilayah kawasan
(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi real estate dan untuk mendapatkan
dan Cianjur). Dapat dipastikan bahwa pemaparan tentang inti permasalahan.
BSD City, yang notabene berada di Kota Kemudian hasil penelitian disajikan secara
Tangerang Selatan, yang mayoritas formal dalam bentuk gambar, photo dan
penduduknya adalah warga pendatang atau
uraian mengenai pengembangan real estate
kaum urban diprediksi akan terus
meningkat pula hingga tahun 2035 dan wilayah BSD sebagai sebuah destinasi
tentunya komunitas-komunitas yang ada di hunian internasional. Proses ini merupakan
kota ini pun akan semakin beragam. Oleh tahap akhir dalam rangkaian proses
karena itu, dengan semakin bertambahnya penelitian dengan tetap mengacu pada
penduduk BSD, kebutuhan masyarakat tujuan dan model penelitian.
pun makin beragam sehingga selain
dibutuhkannya fasilitas-fasilitas publik PEMBAHASAN
untuk menampung aktivitas-aktivitas BSD : Sebagai Wilayah Potensial
mereka yang beragam, diperlukan juga Pengembangan real estate
suatu fasilitas yang memadai untuk Internasional?
mewadahi komunitas-komunitas yang BSD terletak di daerah Kabupaten
berada di dalamnya. Tangerang, sekitar 27 km sebelah barat
daya Jakarta, dan akan merupakan bagian
dari Kota Serpong yang baru, seperti yang ini adalah sebagai berikut (Prasidha, 1999
tercantum dalam Revisi RUTRK Serpong dan PT. BSD, 2006) :
(Perda Kabupaten Tangerang No. 4 Tahun
1996 tentang Revisi Rencana Umum Tata
Ruang Kota Serpong). Sesuai dengan Pola
Dasar Pembangunan Nasional di
Kabupaten Tangerang, Kota Serpong
berperan sebagai pusat pengembangan
utama Wilayah Pengembangan V
Kabupaten Tangerang dengan fungsi
utama sebagai pusat permukiman, pusat
perdagangan dan jasa, kota ilmu Adapun untuk Kelurahan Jelupang
pengetahuan, serta pusat budaya dan Kecamatan Serpong tidak termasuk dalam
rekreasi, sedangkan Kabupaten Tangerang SK Ijin Lokasi, namun termasuk dalam
sendiri berfungsi untuk menampung wilayah pengembangan BSD
limpahan penduduk DKI Jakarta, (Harmanurjeni, 2006).
menampung kegiatan industri dan
menampung kegiatan perdagangan. Tahap Pengembangan BSD
Sementara itu pengembangan BSD pengembangan BSD direncanakan dalam
termasuk dalam wilayah BWK V dan tiga tahap, yaitu (Pre Study Report
BWK VI di Kota Serpong. Wilayah ini Executive Summary Kota Mandiri Bumi
merupakan wilayah terluas dari seluruh Serpong Damai , 1985):
wilayah pengembangan Kota Serpong a. Tahap I atau Tahap Persiapan (1985-1991)
(sekitar 40%), dengan luas 6.000 ha dari Pada tahap ini akan dilakukan
total 15.302,6 ha (Harmanurjeni, 2006). pembangunan perumahan dari berbagai
Wilayah pengembangan BSD (kawasan kelas beserta sarana dan prasarananya,
Serpong) ini sebelumnya merupakan pembangunan jalan yang menghubungkan
Jakarta dengan Serpong mulai dirintis, dan
lahan tidak produktif yang diselingi
dilakukan perintisan kerjasama dengan
dengan kebun karet, sepi dan jauh dari pemerintah maupun lembaga-lembaga dan
keramaian, namun sejak tahun 1990 – badan usaha milik pemerintah, serta pihak-
ketika BSD mulai dihuni, kawasan ini pun pihak swasta lainnya.
jadi ramai. Dulunya BSD juga sempat b. Tahap II atau Tahap Pemacuan (1992-
dikenal sebagai kota BTN, karena pada 1998) Pada tahap ini jalan arteri Jakarta –
awal kemunculannya BSD ingin Serpong diperkirakan telah rampung,
membangun population base terlebih dimulainya pengembangan CBD, jika
dahulu dengan menjual rumah-rumah dimungkinkan beberapa fungsi
kecil. kepemerintahan pindah ke BSD, mulai
dibangunnya lembaga-lembaga pendidikan
Area Pengembangan BSD tinggi, riset serta industri canggih, adanya
usulan suatu system transportasi baru (New
Kawasan BSD diresmikan pada tanggal 16
Transportation System – NTS).
Januari 1989, dengan luas keseluruhan
c. Tahap III atau Tahap Pemantapan (1999-
lahan BSD adalah ± 6.000 Ha, meliputi 20 2005) Pada tahap ini kehidupan sektor
desa/kelurahan (Prasidha, 1999 dan PT. bisnis dan komersial diperkirakan sudah
BSD, 2006) yang ada pada empat lebih mantap sehingga CBD sudah mulai
kecamatan di Kabupaten Tangerang. terwujud secara nyata, mekanisme
Keempat kecamatan tersebut adalah administratif diperkirakan lebih mapan dan
(Harmanurjeni, 2006) : Kecamatan pencapaian titik impas bagi keseluruhan
Serpong, Cisauk, Pagedangan dan Legok. proyek BSD.
Sedangkan kelurahan-kelurahan yang d. Tahap IV atau Tahap Pematangan (2005-
termasuk dalam area pengembangan BSD seterusnya) Pada tahap ini BSD diharapkan
telah memiliki peran yang lebih dominan di
wilayah JABOTABEK serta memiliki
dinamika pertumbuhannya sendiri.

Gambar 3 Perencanaan Kawasan


Real Estate BSD
Gambar 2 Rencana Guna Lahan
Pengembangan BSD

Realisasi Pengembangan Real Estate di


BSD
Luas lahan pengembangan (6.000 hektar)
sekitar 1.300 hektar, yang juga merupakan
bagian dari tahap I, telah dikembangkan.
Tahap pertama pengembangan BSD
tersebut diawali dengan pembangunan
perumahan, terutama tipe hunian kecil,
kemudian diikuti oleh tipe hunian lainnya.
Area yang telah terbangun tersebut Gambar 2.4 Perencanaan Kawasan
meliputi sembilan kelurahan di Kecamatan Real Estate BSD
Serpong, yaitu Jelupang, Lengkong Wetan,
Lengkong Gudang Barat, Lengkong Keberadaan pengembangan lahan Real
Gudang Timur, Cilenggang, Rawabuntu, Estate BSD pada masing-masing
Serpong, Ciater dan Buaran, serta satu kelurahan
kelurahan di Kecamatan Cisauk, yaitu Setu
(Harmanurjeni, 2006). BSD merupakan Besar dan kecilnya jumlah penduduk di
hunian skala besar yang ditujukan menjadi masing-masing kelurahan tampaknya juga
sebuah kota mandiri dengan ciri terkait dengan pengembangan lahan yang
kelengkapan sarana-prasarana dan fasilitas dilakukan pada wilayah tersebut,
bagi warganya, termasuk adanya basis Pengembangan menimbulkan arus migrasi
ekonomi kota yang memungkinkan 60- bagi wilayah yang bersangkutan.
70% angkatan kerja yang ada di BSD juga Misalnya saja Kelurahan Rawabuntu dan
bekerja di kawasan BSD. Berdasarkan data Jelupang, yang mana memiliki jumlah
yang diperoleh, sampai dengan tahun 2006 penduduk yang relatif lebih banyak
terdapat 40% penduduk BSD yang bekerja dibandingkan kelurahan wilayah studi
di BSD (PT. BSD, 2006 dalam lainnya, memiliki pengembangan lahan
Harmanurjeni, 2006). BSD dibangun BSD maupun pengembangan lahan
untuk memenuhi segala kebutuhan permukiman lain (seperti Melati Mas)
manusia mulai lahir hingga meninggal yang cukup luas di dalamnya. Sementara
dengan berbagai fasilitas yang disediakan. itu, Kelurahan Rawa Mekar Jaya dan
Cilenggang memiliki jumlah penduduk
yang relatif lebih sedikit dibandingkan
kelurahan lainnya, mengingat di kelurahan cluster hunian baru BSD yang dibangun
ini hanya terdapat sedikit pengembangan sejak Maret 2005. Sampai dengan
lahan di dalamnya. pengumpulan data dilakukan
Berikut ini adalah uraian beberapa hal yang (Desember 2006), bagian
berkaitan dengan pengembangan lahan BSD pengembangan ini masih dalam proses
yang ada di masing-masing kelurahan, pembangunan. Berdasarkan informasi
berdasarkan hasil pengamatan: yang didapatkan dari PT. BSD dan
a. Kelurahan Rawa Mekar Jaya pihak kelurahan, engembangan tersebut
Berdasarkan informasi / data yang meliputi 48% dari keseluruhan luas
diperoleh dari PT. BSD, Kelurahan wilayah Kelurahan Cilenggang, yaitu
Rawa Mekar Jaya masih belum sekitar 80 ha.
termasuk dalam area pengembangan
lahan terbangun BSD (tahap I). Namun KESIMPULAN
berdasarkan hasil pengamatan yang berdasarkan hasil penelitian, BSD city
dilakukan, nampak sebagian area dapat ditarik beberapa kesimpulan,
pengembangan BSD yang termasuk diantaranya :
dalam wilayah kelurahan ini, di a. BSD city hadir sebagai realestate
antaranya adalah kawasan perumahan dengan konsep aksesibilitas,
(Nusa Loka) dan pusat niaga BSD. fasilitas, infrastruktur, lingkungan
b. Kelurahan Rawabuntu serta ukuran yang dimilikinya
Dari hasil wawancara, luas wilayah menjadi kekuatan utama dalam
BSD yang berada di Kelurahan mempromosikan lokasi yang merek
Rawabuntu mencapai 54% dari luas pilih agar menarik.
keseluruhan, yakni sekitar 200 ha. b. BSD city menggabungkan empat
Adapun dulunya Rawabuntu terdiri atas pilar dasar yang meliputi hunian,
kebun karet dan sawah, di samping bisnis, pendidikan dan rekreasi
adanya lahan yang diperuntukan bagi dalam mengembangkan wilayahnya.
permukiman. Kebun karet tersebut c. Pembangunan BSD City masih
merupakan milik PT. P-XI. Kini sudah memiliki keterbatasan untuk
tidak terdapat sawah maupun kebun mengarah ke pembangunan
karet lagi di wilayah kelurahan ini, berkelanjutan karena berdasarkan
karena fungsi lahan sudah berubah analisis terdapat indikator-indikator
menjadi area terbangun untuk yang belum dipenuhi seperti dalam
perumahan serta sarana dan prinsip engagement yaitu indikator
prasarananya. regional, BSD City masih memiliki
c. Kelurahan Jelupang pesaing atau kompetitor kawasan
Bagian pengembangan BSD yang ada hunian lain, yaitu Alam Sutera.
di Kelurahan Jelupang adalah hunian Kemudian, prinsip equity, indikator
yang masuk dalam kategori Perumnas, perumahan murah yang tidak
yakni rumah-rumah dengan tipe kecil terpenuhi karena kebanyakan
(rumah sederhana). Adapun rumah-rumah yang disediakan
pengembangan ini dilakukan pada area berharga mahal dan tujuannya
seluas 22 ha (6% dari luas keseluruhan memang untuk kelas menengah
Kelurahan Jelupang) yang terdiri dari keatas. Lalu masih ada keterbatasan
tipe 36/60 dan 21/51. Pengembangan juga dalam prinsip energi, dalam
dilakukan sekitar tahun 1990-an dengan indikator sistem transportasi, karena
membangun sekitar 1.200 unit rumah. untuk menempuh jarak yang jauh
d. Kelurahan Cilenggang dari BSD ke Jakarta, warga memilih
Pengembangan BSD yang masuk dalam menggunakan kendaraan pribadi
kelurahan ini adalah The Green, yakni
yang lebih nyaman jika
dibandingkan transportasi umum.

SARAN
Melihat dari hasil penelitian,
pengembangan BSD city dapat dikatakn
berjalan cukup baik, dari hasil usaha yang
baik dapat diberikan sebuah rekomendasi
agar dapat berjalan lebih baik lagi. Berikut
saran untuk pengembangan ke depan
wilayah BSD city :
a. BSD city diharapkan terus
mempertahankan image yang telah
dibangun sebagai sebuah kota mandiri.
Hal tersebut dikarenakan sejauh ini
mayoritas dari customer BSD tertarik
untuk tinggal di BSD city karena
konsep hunian yang dimiliki oleh BSD
city lengkap dengan berbagai
fasilitasnya.
b. Pihak BSD city diharapkan dapat terus
melakukan pemeliharaan secara berkala
agar infrastruktur yang telah dibangun
tidak mudah rusak.

DAFTAR PUSTAKA
Sinarmas land. 2013. PT Bumi Serpong
Damai Tbk. Bumi Serpong
Damai.
Hersetianing A, Adisti, dkk. 2013.
Analisis Terhadap Pembentukan
Kota Baru dan Pembangunan
Berkelanjutan. Depok.
Hutasoit, Ferdinan S. 2013. Kajian Pola
Persebaran Acak di Sekitar
Kota Baru Bumi Serpong
Damai. Surakarta.
Wibisono, Yulianto. 2008. Pengelolaan
Lanskap dan Pemeliharaan
Taman Kota 1 Di Bsd City,
Tangerang. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai