Abstrak
Suatu kota atau wilayah akan terus mengalami pembangunan dari tahun ke tahun. Pembangunan
yang terjadi tidak hanya dari sisi aktivitas, namun juga keruangannya dan keduanya membentuk
hubungan saling mempengaruhi. Berkembangnya aktivitas pada suatu kota atau wilayah akan
berdampak pada meningkatnya kebutuhan ruang untuk menampung perkembangan aktivitas.
Sebaliknya, ruang di suatu kota atau wilayah tidak dapat berkembang tanpa adanya aktivitas di
dalamnya seperti pertanian,pertambangan, pemukiman dan industri. Terkait dengan hal ini, maka
dalam pembangunan suatu kota atau wilayah, ruang dan aktivitasnya perlu direncanakan dengan
baik. Dalam konteks perencanaan, antisipasi terhadap perkembangan aktivitas suatu kota atau
wilayah diakomodir dalam suatu perencanaan pembangunan, sedangkan antisipasi terhadap
perkembangan ruangnya diakomodir dalam perencanaan tata ruang. Di Indonesia, kedua bentuk
perencanaan tersebut diakomodir dalam dokumen perencanaan yang berbeda.
dalam satu pola tata ruang yang UU No.24 tahun 1992 Tentang
Penataan Ruang Republik
menggambarkan keterpaduan, keserasian, Indonesia
Tarigan, Robinson. (2004)
keselarasan, dan keseimbangan. Dalam Perencanaan Pembangunan
proses penyusunannya Wilayah. Jakarta: Bumi
Aksara.
dipertahankan penggunaan tanah
produktif untuk kawasan hutan,
pemukiman, industry dan pertanian
demi kelangusungan pembangunan
nasional.
V. KESIMPULAN
Perencanaan tata ruang
berdasarkan aspek pemukiman,
industry, pertanian dan
pertambangan sudah diatur dalam
rencana pembangunan nasional,
hanya implementasi dari
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
MATAKULIAH GEOLOGI TATA RUANG
TUGAS JURNAL
OLEH
PEGY LISLY ALYARA
D611 16 014
GOWA
2019