Anda di halaman 1dari 21

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345787705

JURNAL GEOGRAFI

Article · November 2020

CITATIONS READS

0 4,447

5 authors, including:

Avira Putri
Universitas Negeri Surabaya
3 PUBLICATIONS 3 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Avira Putri on 13 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL GEOGRAFI
Geografi dan Pengajarannya
ISSN 1412 - 6982
e-ISSN : 2443-3977
Volume XX Nomor XX 2019

POTENSI WILAYAH BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA DAN CARA


MENGEMBANGKAN POTENSI WILAYAH AGAR BERMANFAAT BAGI
WARGA SEKITAR

Avira Mayangsari Sukirno Putri


Aviramayangsari.20001@mhs.unesa.ac.id
Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Jl. Ketintang No. i8, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231

Abstrak

Potensi Wilayah adalah kemampuan suatu daerah yang berupa sumber daya yang
dapat diambil manfaatnya untuk dikembangkan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan wilayah yang bersangkutan. Potensi Wilayah merupakan hal yang
paling penting terhadap kemajuan suatu wilayah. Apabila wilayah tersebut
mempunyai berbagai potensi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat sekitar dan
bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, maka potensi tersebut
harus tetap dijaga kelestariannya maupun adat istiadat yang ada pada suatu wilayah
tertentu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan menjelaskan potensi
wilayah yang dimiliki beberapa daerah di Indonesia sebagai Kawasan yang strategis.
Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi literatur. Data
dikumpulkan berdasarkan jurnal nasional dan jurnal internasional yang mencakup
tentang potensi wilayah. Beberapa wilayah di Indonesia memiliki banyak sekali
potensi yang bisa dikembangkan terutama dalam hal pariwisata dan pertanian. Setiap
wilayah memiliki potensi dan kekayaan sumber daya yang beragam. Sumber daya
yang beragam tentu nya harus dikelola secara optimal agar dapat dirasakan oleh
setiap individu yang berada di daerah tersebut maupun masyarakat. Banyak sekali
manfaat yang bisa diperoleh. Dalam mengembangkan potensi suatu wilayah harus
ada partisipasi dalam masyarakat dan juga pemerintah. Pengembangan wilayah ini
sangat baik dan dapat berjalan dengan lancar apabila terdapat sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang memadai. Studi ini menyimpulkan bahwa, potensi
utama yang dimiliki beberapa wilayah di Indonesia seperti posisi geografis terkait
kawasan strategis juga termasuk mengembangkan kawasan potensi objek wisata
alam. Pengembangan kawasan perbatasan yang dinilai strategis dipastikan
memerlukan perangkat di daerah yang akan mengelolanya.

Kata kunci : Potensi Wilayah, Pengembangan, Manfaat Potensi Wilayah.

A. PENDAHULUAN Dengan kata lain LQ menghitung share


Kuosien lokasi disingkat dengan LQ output sektor I di kabupaten dengan share
adalah suatu perbandingan tentang output sector i di provinsi. Metode
besarnya peranan suatu sektor/ komoditi analisis ini dapat digunakan untuk
di suatu daerah terhadap peraran sektor/ memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
komoditi di daerah yang lebih tinggi. suatu daerah dan sebagai alat analisis
Alamat korespondensi :
E-mail : namaemail@gmail.com
1
dalam riset pembangunan pedesaan Wilayah yang ada di beberapa daerah dan
Analisis ini juga digunakan untuk juga strategi atau cara dalam
menganalisis sumbangan mengembangkan potensi wilayah.
(share) kecamatan ke kabupaten dan Berdasarkan kecenderungan
sektor yang mengalami kemajuan selama perkembangan potensi terakhir, maka
pengukuran. Hasil analisis shift share ini beberapa wilayah di Indonesia di masa
juga mampu menunjukkan keunggulan yang akan datang, berpeluang untuk terus
kompetitif suatu wilayah. berkembang dan lebih maju bila emua
Ada tiga sumber penyebab potensi yang dimilikinya dapat
pergeseran yaitu : Komponen share, dimanfaatkan secara optimal, antara lain
menunjukkan kontribusi pergeseran total seperti
seluruh sektor di total wilayah agregat potensi sumber daya alam yang
yang lebih luas, Komponen proportional sebenarnya cukup prospektif. Di antara
shift, menunjukkan pergeseran total potensi yang menonjol di samping
sektor tertentu di wilayah agregat yang sejumlah lahan kebun kelapa sawit dan
lebih luas, Komponen differential shift, keberadaan industry pengolahan minyak
menunjukkan pergeseran suatu sektor sawit, adanya deposit bahan galian
tertentu di suatu wilayah tertentu. industri, seperti ; andesit, granit, batu
Apabila komponen differential gamping, kuarsit, grafit, di beberapa
shift bernilai positif maka suatu wilayah lokasi di daerah ini (dalam bidang
dianggap memiliki keunggulan pertanian).
kompetitif karena secara fundamental Perkembangan yang demikian itu
masih memiliki potensi untuk terus diharapkan dapat terwujud sehingga
tumbuh meskipun faktor-faktor ekternal beberapa wilayah di Indonesia dapat
(komponen share dan proportional shift) tumbuh dan berkembang secara
tidak mendukung. seimbang, terarah dan terpadu yang pada
Berpedoman pada latar belakang ini, gilirannya nanti akan diharapkan mampu
maka permasalahan yang dirumuskan memberikan dampak positif pada daerah
dalam bentuk pertanyaan penelitian sekitarnya (hinterland), dan bukan
adalah: Apa yang dimaksud dengan sebaliknya.
potensi wilayah dan bagaimana cara atau Untuk dapat mewujudkan
strategi dalam mengembangkan potensi pembangunan yang sinergis sesuai
wilayah agar bermanfaat bagi warga dengan karakteristik dan sektor ekonomi
sekitar ? potensial yang dimiliki oleh masing-
Oleh karena itu tujuan dari masing sub wilayahnya, maka
penelitian ini adalah Menjelaskan potensi pengembangan potensi suatu wilayah

2 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


atau daerah perlu direncanakan dan pengembangan Kawasan sekitarnya,
dikembangkan secara terpadu, sehingga yang dikombinasikan dengan melakukan
pada gilirannya mampu mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi
pengembangan Kawasan sekitarnya, potensial yang dimiliki oleh beberapa
dapat pula memaksimumkan pelayanan wilayah di Indonesia tersebut dalam
publik dan mempertinggi tingkat suatu penelitian dengan judul:
kesejahteraan masyarakatnya secara ”Potensi Wilayah Beberapa
konsisten di masa yang akan datang Daerah di Indonesia Dan Cara
berdasarkan skala prioritas Mengembangkan Potensi Wilayah Agar
pengembangan sektor basis ekonomi Bermanfaat Bagi Warga Sekitar. “
masing-masing subwilayah secara .
bersinergi satu sama lain. Tabel 1. Wilayah Potensial
Pemikiran di atas, relevan dengan 1.Potensi Wilayah Desa
maksud kebijakan pemekaran wilayah 2. Kawasan Rawa Pening, Kabupaten

sebagai salah satu bentuk intervensi Semarang


3. Kawasan Wisata
pemerintahan daerah atau publik untuk
4. Wilayah pesisir Indonesia
mengarahkan dan mengatur
5.Kecamatan Samigaluh
perkembangan wilayah itu agar lebih
6. Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman
baik pada masa depan, di samping
merupakan salah satu upaya peningkatan 7. Kawasan Saujana Lembah Merapi
kemampuan pemerintah kabupaten Merbabu Magelang
(capacity building for local governance) 8. Desa Caturhrajo
yang bertujuan meningkatkan efektivitas 9. Di pesisir, Kabupaten Banyuwangi,
penyelenggaraan pemerintahan dan Jawa Timur
pengelolaan pengembangan potensi 10. Kota Bogor
11. Pertanian Perkotaan
wilayah.
Berangkat dari uraian
Tabel 1. Wilayah Potensial.
sebagaimana dipaparkan di muka, maka
Wilayah-wilayah atau daerah tersebut
penulis tertarik untuk menganalisis
merupakan wilayah yang mempunyai
perencanaan dan strategi pengembangan
berbagai sumber daya alam dan sumber
wilayah yang bersinergi atau mempunyai
daya energi yang melimpah, wilayah
potensi bagi beberapa wilayah di
pertanian dan wilayh pesisir yang luas,
Indonesia melalui optimalisasi
mempunyai lokasi yang tepat untuk
pengembangan pusat pelayanan dan
pengembangan terutama dalam sektor
pusat pertumbuhan ekonomi yang
pariwisata yang bisa mensejahterahkan
sekaligus menjadi pemicu
warga sekitar, meningkatkan pendapatan

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 3


ekonomi, dan memiliki banyak manfaat C.1. HASIL
lainnya sehingga dapat meningkatkan Potensi wilayah yang ada pada
kemampuan wilayah yang bersangkutan. suatu daerah sangat beragam. Mulai dari
bidang pertanian, kelautan, pariwiasata
dan lain-lain.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dengan metode C.2. PEMBAHASAN
penelitian Studi literatur. Studi literatur Pengertian Potensi Wilayah Desa
ini bertujuan untuk mengulas kembali Potensi dalam tulisan ini adalah
penelitian‐penelitian sebelumnya yang daya, kekuatan, kesanggupan dan
berkaitan dengan potensi-potensi yang kemampuan yang mempunyai
dimiliki beberapa wilayah di Indonesia kemungkinan untuk dapat
dan pengembangan potensi tersebut agar dikembangkan. Jadi Potensi desa adalah
dapat bermanfaat bagi waga sekitar. daya, kekuatan, kesanggupan dan
Metode Studi Literatur kemampuan yang dimiliki oleh suatu
merupakan metode yang desa yang mempunyai kemungkinan
mengidentifikasi,menilai,menginterprest untuk dapat dikembangkan dalam rangka
asi seluruh temuan-temuan pada suatu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
topik penelitian, untuk menjawab Secara garis besar potensi wilayah
pertanyaan penelitian (research question) desa dapat dibedakan menjadi dua;
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pertama adalah potensi fisik yang berupa
Studi Literatur yang menggunakan tanah, air, iklim, lingkungan geografis,
berbagai kajian dalam memperkuat binatang ternak, dan sumber daya
analisis penelitian. Teknik Pengumpulan manusia. Kedua adalah potensi non-fisik
data dilakukan dengan ini melalui berupa masyarakat dengan corak dan
penelusuran online di Google Scholar interaksinya, lembaga-lembaga sosial,
dengan kata kunci potensi wilayah dan lembaga pendidikan, dan organisasi
pengembangan potensi wilayah di sosial desa, serta aparatur dan pamong
beberapa wilayah di Indonesia. Hasil desa.
analisis 12 jurnal nasional dari sumber Secara lebih rinci potensi wilayah
yang relevan dan 3 jurnal internasional desa dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
menunjukkan bahwa potensi suatu Potensi Fisik, Potensi fisik adalah potensi
wilayah akan terus berkembang apabila yang berkaitan dengan sumber daya alam
bisa dikelola secara maksimal. yang ada di desa berupa :
i. Lahan, lahan tidak hanya sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN tempat tumbuh tanaman, tetapi juga
sebagai sumber bahan tambang dan

4 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


mineral. Lahan memiliki jenis tanah yang v. Lingkungan geografis, seperti
menjadi media bagi tumbuhnya tanaman letak desa secara geografis, luas wilayah,
tertentu. Misalnya, jenis tanah aluvial jenis tanah, tingkat kesuburan, sumber
cocok bagi tanaman padi, jagung, dan daya alam, dan penggunaan lahan sangat
kacang, jenis tanah berkapur cocok bagi mempengaruhi pengembangan
tanaman jati dan tebu. Pada lahan juga suatu desa.
dimungkinkan terjadi eksploitasi bahan vi. Ternak berfungsi sebagai
tambang seperti batu bara, batu kapur, sumber tenaga dan sumber gizi bagi
pasir kuarsa, batu marmer, dan masyarakat pedesaan. Pada desa agraris
sebagainya. ternak juga dapat menjadi investasi dan
ii. Tanah mencakup berbagai sumber
macam kandungan kekayaan yang pupuk.
terdapat di dalamnya. misalnya vii. Manusia merupakan sumber
kesuburan tanah, bahan tambang, dan tenaga dalam proses pengolahan lahan
mineral. petani, sehingga manusia sebagai potensi
iii. Air, pada umumnya desa yang sangat berharga bagi suatu wilayah
memiliki potensi air yang bersih dan untuk mengelolah sumber daya alam
melimpah. Dari dalam tanah, air yang ada. Tingkat pendidikan,
diperoleh melalui penimbaan, ketrampilan dan semangat hidup
pemompaan, atau mata air. berfungsi masyarakat menjadi faktor yang sangat
sebagai pendukung kehidupan manusia. menentukan dalam pembangunan
Air sangat dibutuhkan oleh setiap desa
mahkluk hidup untuk bertahan hidup dan Potensi fisik dan nonfisik desa
juga tersebut merupakan faktor penunjang
aktivitas sehari-hari. iv. Iklim peranan desa sebagai hinterland, yaitu
sangat erat kaitannya dengan temperatur daerah penghasil bahan-bahan pokok
dan curah hujan yang sangat bagi masyarakat kota. Sedangkan
mempengaruhi setiap daerah. Pada Berdasarkan potensinya wilayah
ketinggian tertentu, suatu desa menjadi pedesaan digolongkan menjadi tiga:
maju karena kecocokan iklimnya bagi 1. wilayah desa berpotensi tinggi,
pengembangan tanaman dan terdapat didaerah berpotensi subur,
pemanfaatan tertentu. Seperti topografi rata, dan dilengkapi dengan
perkebunan buah, tempat rekreasi, dan irigasi teknis
tempat peristirahatan sehingga corak 2. wilayah desa berpotensi sedang,
iklim sangat mempengaruhi kehidupan terdapat didaerah dengan lahan pertanian
masyarakat desa.

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 5


agak subur, topografi tidak rata, serta pendidikan penduduk didominasi oleh
irigasi sebagian teknis dan semiteknis pendidikan dasar, mata pencaharian
3. wilayah desa berpotensi rendah, didominasi oleh petani dan buruh tani,
terdapat didaerah pertanian tidak subur, akses relatif sedang hingga rendah. Wila-
topografi kasar (perbukitan) dan sumber yah potensi I mendominasi wilayah
air bergantung pada curah hujan. sekitar pantai selatan Lebak, yang
menyebar dari barat sampai pantai.
Potensi Pengembangan Ekowisata Potensi II pembentuk utamanya
Berbasih Masyarakat di Kawasan sawah irigasi, merupakan desa yang
Rawa Pening, Kabupaten didominasi oleh Sawah irigasi, jumlah
Semarang dan kepadatan penduduk sedang,
Faktor-faktor utama disusun pendidikan penduduk didominasi oleh
ber-dasarkan perannya, sehingga pendidikan dasar, mata pencaharian
terlihat bahwa faktor 1 merupakan didominasi oleh petani, akses relatif
faktor ter-penting dibanding dengan sedang hingga rendah. Sedangkan
factor lainnya, yaitu sebesar 26,71 % Potensi II berada di sekitar
dalam membentuk potensi wilayah. pantai barat, seperti Desa Cisarap,
Kontribusi masing-masing faktor Kecamatan Wanasalam.
dijadikan bahan pertim-bangan dalam Potensi III pembentuk
menentukan potensi wilayah. Dalam utamanya hutan, merupakan desa yang
menentukan potensi wilayah digunakan didominasi oleh hutan, jumlah dan
nilai scor factor positif dan negatif kepadatan penduduk rendah hingga
(Susilowati, MH Dewi, Ratna S, Tito LI, sedang, pendidikan penduduk
2009). Jika desa yang mempu-nyai nilai didominasi oleh pendidikan dasar,
score faktor positif, berarti na-ma mata pencaharian didominasi oleh
potensi terbentuk oleh faktor utama petani dan buruh tani. akses relatif
tersebut. sedang hingga rendah. Wilayah
Dengan memperhatikan karakter Potensi III cenderung terkonsen-trasi di
masing-masing faktor utama, maka timur, seperti Desa Jatake Keca-matan
potensi wilayah terdiri dari empat Panggarangan.
potensi. Potensi IV tidak ada pembentuk
Potensi I pembentuk utamanya, merupakan desa yang tidak
utamanya adalah perkebunan dan mempunyai cirri khusus, jumlah dan
penduduk meru-pakan desa yang kepadatan penduduk rendah hingga
didominasi oleh perke-bunan, jumlah sedang, pendidikan penduduk
dan kepadatan penduduk rendah, didominasi oleh pendidikan dasar, mata

6 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


pencaharian didominasi oleh petani dan arahan pengembangan alokasi bandara
buruh tani, akses relatif sedang dan pelabuhan.
hingga rendah. Wilayah potensi IV 3.Meningkatkan kualitas dan
yang tidak mempu-nyai cirri khusus, kuantitas sumberdaya manusia
menyebar secara acak, ke semua arah. sebagaipelaku kebijakan dalam bidang
kepariwisataan melalui jenjang
Hal-hal yang perlu diperhatikan pendidikan yang bersifat formal
dalam mengembangkan kawasan maupun non formal. Sehubungan
wisata, sebagai berikut: dengan hal tersebut, maka system dan
1.Percepatan pemulihan stabilitas mekanisme pendidikan dan latihan
politik dan keamanan dalam negeri (diklat) perlu di desain secara baik,
sehingga diharapkan dapat menghapus sehingga dapat menjawab tantangan
stigma keberadaan teroris di Indonesia. kebutuhan di masa yang akan datang,
Hal ini akan berpengaruh terhadap khususnya tuntutan menciptakan
menguatnya tingkat kepercayaan aparatur yang memiliki keunggulan
kepariwisataan di Indonesia. Dengan kompetitif, bersih dan berwibawa, handal
demikian diharapkan akan serta efektif dan efisien.
meningkatkan daya tarik bagi para 4.Mengembangkan kemitraan
wisatawan maupun para investor lokal dengan lembaga pendanaan (bank
maupun mancanegara untujk berkunjung maupun non-bank) baik lembaga
atau menanamkan modalnya dalam pemerintah maupun swasta untuk
sektor pariwisata di Indonesia. menciptakan investasi baru dalam
2.Sektor pariwisata merupakan rangka mengembangkan daerah tujuan
sektor tersier dimana preferensi wisata.
wisatawan sangat ditentukan oleh 5.Untuk mencapai keberhasilan
tingkat kenyamanan, maka dukungan pengembangan kegiatan pariwisata,
sarana dan prasarana untuk harus dilakukan secara koordinatif dan
meningkatkan aksesibilitas ke lokasi terpadu antar semua pihak yang terkait
obyek wi sata mutlak dibutuhkan. sehingga terwujud keterpaduan lintas
Pengembangan jaringan transportasi sektoral dan menghindari terjadinya
nasional, wilayah, dan lokal untuk konflik antar sektor. Peningkatan
mendukung pengembangan pariwisata keterkaitan fungsi pengembangan
terutama terkait dengan arahan kegiatan pariwisata yang baik dengan
pengembangan jaringan transportasi sektor lainnya untuk memberikan nilai
darat, laut, dan udara, termasuk juga efisiensi yang tinggi dan percepatan
pertumbuhan ekonomi wilayah.

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 7


Pengembangan pariwisata harus sebagai dasar pengembangan ekowisata,
dikaitkan dengan pengembangan salah satunya diwilayah kepesisiran.
ekonomi nasional, wilayah dan lokal. Selain sumber daya alam itu sendiri
Pada tingkat nasional sektor pariwisata memiliki nilai ekonomis, sumber daya
harus berperan sebagai prime moverdan alam tersebut juga memiliki nilai
secara interaktif terkait dengan konservasi yang harus dipertahankan,
pengembangan sektor-sektor lainnya. terkhusus diwilayah kepesisiran Delta
Pengembangan pariwisata harus Mahakam. Keberadaan dan keberagaman
diupayakan dapat melibatkan seluruh ekosistem hutan mangrove dan
stakeholder. Dalam konteks ini peran ekosistem yang bersimbiosis dengannya
masyarakat terlibat dimulai sektor hulu juga memiliki nilai potensi konservasi
(memberikan kegiatan produksi yang dan ekonomis sekaligus yang dapat
ekstraktif) sampai dengan kegiatan hilir dikembangkan.
(kegiatan produksi jasa). Potensi eko wisata pada ekosistem
6.Peningkatan peran serta hutan mangrove lebih dominan
masyarakat dalam pengembangan digunakan untuk kegiatan wisata
pariwisata dan pelaksanaan Pendidikan dan wisata konservasi
pembangunan. Dalam berbasis masyarakat. Selain itu, kondisi
menyelenggarakan kegiatan pariwisata alam yang memiliki ciri khas kelokalan
harus melibatkan masyarakat setempat, yang perlu dipertahankan juga menjadi
sehingga manfaatnya dapat dirasakan daya Tarik tersendiri untuk
langsung oleh masyarakat. pengembangan eko wisata diwilayah
7.Melaksanakan program-program kepesisiran Lokasi yang sesuai untuk
promosi yang efektif secara penentuan lokasi eko wisata, khususnya
berkesinambungan, untuk dilingkungan kepesisiran, harus
meningkatkan jumlah kunjungan memperhatikan aspek kealaman sebagai
wisata baik wisatawan manca Negara dasar pengembangan ekowisata serta
maupun wisatawan nusantara. prinsip konservasi.

Peranan dan Pengembangan Potensi Wisata Kecamatan Samigaluh


Ekowisata dalam Konservasi Sumber Kecamatan Samigaluh merupakan
daya Alam dan Pembangunan daerah dengan sektor unggulan berupa
Berkelanjutan diWilayah Pesisir pertanian melalui sawah terasering serta
Indonesia. perkebunan teh dan kopi yang tumbuh
Kekayaan sumber daya alam baik. Pertanian dan perkebunan
merupakan potensi terbesar yang dimiliki berkembang dengan baik karena

8 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


kesuburan lahan di Kecamatan Kecamatan Samigaluh terbagi
Samigaluh didukung oleh lingkungan menjadi tujuh desa, terdiri atas: Desa
khas perbukitan Menoreh. Perbukitan Pagerharjo, Desa Ngargosari, Desa
Menoreh merupakan bentuk lahan asal Gerbosari, Desa Sidoharjo, Desa
proses struktural, yakni merupakan Purwoharjo, Desa Banjarsari, dan
bentuk lahan yang terbentuk akibat Kebonharjo. Dari tujuh desa tersebut
pengaruh struktur geologis. Kecamatan tersebar 51 objek wisata potensi khas
Samigaluh berada di Perbukitan perbukitan Menoreh yang terbagi
Menoreh dengan bentuk lahan asal menjadi wisata alam, wisata religi, dan
struktural memiliki banyak potensi wisata budaya.
wisata, diantaranya: gua, air terjun, aliran Sebagian besar potensi wisata di
sungai bebatuan, serta puncak-puncak Kecamatan Samigaluh berbasis pada
bukit. obyek dan daya tarik alam. Berdasarkan
Di beberapa puncak perbukitan di tipologi sumber daya alam yang
Kecamatan Samigaluh, wisatawan dapat dimanfaatkan, jenis obyek wisata di
menikmati panorama yang masih alami Kecamatan Samigaluh rata-rata berupa
dan indah dengan melihat potensi common goods dan public goods.
pertanian berupa sawah terasering serta Common goods berarti sumber daya
potensi perkebunan teh dan kopi. Kondisi alam yang ada digunakan bersama tanpa
lingkungan tersebut di masa lalu ada batasan-batasan tertentu, sedangkan
digunakan sebagai lokasi kegiatan public goods yaitu barang dan jasa yang
peribadatan untuk kepercayaan tertentu bersifat non-rival dan non-excludabe.
sehingga di masa kini, lokasi tersebut Budaya yang terdapat di Kecamatan
digunakan sebagai objek wisata religi. Samigaluh dapat menjadi nilai jual
Sektor pariwisata di Kecamatan lokalitas potensi wisata budaya yang
Samigaluh yang masih mengandalkan memberikan dampak ekonomi
potensi alam, budaya, sektor (kesejahteraan) bagi masyarakat sebagai
pertanian/perkebunan dapat menjadi pelaku maupun pendapatan daerah.
keunggulan kompetitif wilayah
perdesaan sebagai bagian dari industri. Pengelolaan Objek Wisata Taman
Saat ini industri pariwisata mengalami Tebing Breksi Oleh Masyarakat Desa
kemajuan yang pesat, oleh karena itu Sambirejo, Kabupaten Sleman.
sudah seharusnya potensi yang ada pada Taman Tebing Breksi merupakan
suatu wilayah dimanfaatkan secara salah satu objek wisata yang
maksimal dengan tetap menjaga pengelolaannya berbasis CBT
kelestarian dan kearifan lokal (Community Based Tourism) yang

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 9


berlokasi di Desa Sambirejo, Kecamatan pengelola, penjual, maupun unit-unit
Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah desa yang membantu secara tidak
Istimewa Yogyakarta. Taman Breksi langsung. Jumlah masyarakat yang
yang saat ini memiliki luas 8,5. Hal ini terlibat setiap tahunnya juga bertambah.
awalnya merupakan sebuah bekas Selain Taman Breksi, terdapat
tambang yang terbengkalai karena pula objek wisata alam lainnya di Desa
ditutupnya area tambang setelah Sambirejo yang banyak disinggahi
diketahui bahwa bukit tersebut adalah pengunjung dengan adanya Jeep Tour.
sebuah peninggalan geologi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Partisipasi masyarakat mulai merasa memiliki dan sama-sama
Pengelolaan objek wisata Taman menjaga kondisi alam yang ada di
Breksi tidak lepas dari partisipasi desanya. Seperti halnya yang dikatakan
masyarakat sekitar, terutama warga Desa oleh salah satu mantan penambang yang
Sambirejo. Hal ini dapat dilihat dari menyatakan bahwa dengan dijadikannya
banyaknya warga desa yang Taman Breksi sebagai objek wisata,
berpartisipasi dalam pengelolaan dan tebing tidak akan habis karena ditambang
usaha yang ada di dalam Taman Breksi. dan kondisi alam akan lebih terjaga
Bentuk partisipasi tersebut dapat berupa sehingga anak cucu mereka nantinya
partisipasi secara langsung maupun tidak dapat menikmati apa yang ada saat ini.
langsung. Partisipasi masyarakat secara
langsung pada objek wisata Taman Strategi Perkembangan Ekowisata di
Breksi dapat dilihat dari keberadaan Sub I A pada Kawasan Saujana
pengelola, penjual, dan koperasi yang Lembah Merapi Merbabu Magelang.
menjalankan tugasnya dan bekerja secara Faktor-faktor strategi
langsung di objek wisata Taman Breksi. pengembangan ekowisata sub 1A di
Partisipasi masyarakat secara tidak Kabupaten Magelang dapat dibedakan
langsung terlihat dengan adanya menjadi beberapa faktor internal, yang
partisipasi warga desa dalam BUMD es terdiri dari factor kekuatan dan factor
dan Pokdarwis sebagai unit desa yang kelemahan serta dari berbagai factor
tidak terlepas dari proses pengembangan eksternal yang terdiri dari factor peluang
hingga pengelolaan objek wisata Taman dan faktor ancaman. Dari hasil faktor-
Breksi. faktor tersebut dapat dijadikan sebagai
Sejak dibukanya Taman Breksi dasar untuk melakukan suatu analisis
sebagai objek wisata, masyarakat Desa SWOT dalam rangka menetapkan
Sambirejo mulai banyak berperan di potensi-potensi yang ada dalam kawasan
dalamnya, baik sebagai karyawan ekowisata sub 1A dan strategi yang dapat

10 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


dilakukan dalam hal kegiatan pariwisata yang dapat meningkatkan
pengembangan ekowisata di wilayah kesempatan kerja.
Kabupaten Magelang. Potensi pariwisata yang dapat
Faktor-faktor internal dalam hal dikembangkan menjadi Obyek Daya
ini yang masuk dalam factor kekuatan Tarik Wisata (ODTW) di kawasan Sub
sebagai berikut : 1A Kabupaten Magelang yaitu berupa
(1) Potensi biofisik dapat menjadi daya tarik wisata berbasis lingkungan
atraksi yang sangat menarik. (2) Potensi (ekowisata), wisata minat khusus, wisata
sumber daya budaya masyarakat, (3) buatan berbasis budaya. Kawasatan
Koordinasi yang baik antar internal ekowisata Sub 1A Kabupaten Magelang
pegawai, (4) RIPPDA Kabupaten adalah salah satu daerah wisata dengan
Magelang telah disusun sebagai dasar potensi yang dimiliki yang dapat
pengembangan pariwisata, (5) Dukungan dikembangkan bidang pariwisatanya
masyarakat dan Komitmen untuk bekerja khususnya dengan tema Kawasan
secara maksimal dalam keamanan dari ekowisata karena wilayah yang masih
kejahatan. alami dan unik serta masih jarang ditemui
Adapun faktor-faktor eksternal di daerah lain karena menyuguhkan
yang terdiri dari faktor peluang pemandangan alam yang sangat indah
diantaranya adalah: dan menarik.
(1) Potensi wisata yang baik dapat Strategi pengembangan
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. ekowisata pada kawasan Sub 1A
(2) KSP B sub 1A dapat menjadi pilihan Kabupaten Magelang terletak pada
tempat ekowisata yang menarik di kuadran pertama (I) yaitu strategi
Kabupaten Magelang sekaligus dapat pertumbuhan (Growth Strategy), yaitu
memperkenalkan budaya masyarakat. (3) terdapat peluang yang dimiliki dan
Komitmen dan kerjasama serta kekuatan yang menguntungkan sehingga
koordinasi yang baik diantara memiliki kesempatan besar untuk
masyarakat, swasta dan pemerintah pengembangan ekowisata.
daerah akan menjadikan diversifikasi Rumusan strategi pengembangan
usaha. (4) Kerjasama dan koordinasi ekowisata yang prioritas untuk
yang baik antar SKPD Kabupaten dilaksanakan dalam pengembangan
Magelang dalam pembangunan ekowisata kawasan sub 1a Kabupaten
pariwisata dan memberdayakan Magelang adalah strategi S-O, yaitu:
masyarakat. (5) Pemda membantu dan (1) Menjaga keindahan serta keunikan
mendukung investasi pengembangan SDA dan 2) Melibatkan berbagai pihak
baik pemerintah dan masyarakat dalam

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 11


kegiatan dan pengelolaan ekowisata, (3) memberikan pelayanan yang baik
membentuk lembaga pengelolaan potensi (service excellent) supaya pengunjung
kawasan ekowisata, (4) Menambahdan yang datang di tempat wisata yang akan
terus meningkatkan keragaman daya dibuka tersebut dapat terlayani dengan
ttarik wisata alam yang dikemas dalam baik.
bentuk paket ekowisata yang sangat Adanya program wisata yang
menarik. Dalam upaya untuk bernama wisata sepeda gowes dan
meningkatan pelayanan terutama dengan mountain bakedi Desa Caturharjo, maka
meningkatkan fasititas yang memadai desa akan menggunakan haknyauntuk
serta meningkatkan sumberdaya manusia mengolah potensi desa dan
agar wisatawan merasa nyaman sangat mendapatkan penghasilan secara
penting dilakukan, serta program mandiri. Pengembangan wisata
penyuluhan dan pelatihan bagi pedesaan (village tourism) sebagai aset
masyarakat yang terlibat langsung dalam pariwisata menjadi alternatif yang
pengelolaan ekowisata agar lebih dipandang sangat strategis untuk
mengerti akan pentingnya kelestarian meningkatkatkan kesejahteraan rakyat.
lingkungan dalam pengembangan Pengembangan wisata pedesaan
ekowisata di kawasan Sub 1A Kabupaten dianggap mampu mendorong sebuah
Magelang. destinasi wisata untuk tumbuh dan
berkembang dengan memanfaatkan
Pengelolaan sanitasi lingkungan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya
tempat wisata Desa Caturharjo alam wilayah dan budaya setempat yang
Terdapat berbagai macam potensi memiliki nilai konservasi serta
lokal dari Desa Caturharjo yang berada di mampu meningkatkan pendapatan
lingkungan masyarakat, dan masyarakat ekonomi bagi masyarakat.
Desa Caturharjo itu sendiri saat ini
sedang ingin melaksanakan pengelolaan Potensi Wilayah Pesisir Sebagai Dasar
potensi lokal tersebut. Hal tersebut Pemetaan Kawasan Konservasi di
bertujuan untuk memaksimalkan potensi Pesisir Kabupaten Banyuwangi, Jawa
desayang tersedia sehingga layak jual Timur
kedepannya, serta nantinya dapat -Potensi Rekreasi dan Pariwisata
meningkatkan perekonomian dari Desa -Kemudahan Mencapai Lokasi
Caturharjo itu sendiri. Selain itu, -Nilai Penting Perikanan
apabila Desa Caturharjo akan membuka Nilai penting perikanan dapat
sebuah tempat wisata atau desa wisata, diperoleh dengan menganalisis ekonomi
maka masyarakat juga harus wilayah yang akan dinilai. Analisis

12 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


ekonomi wilayah dilakukan dengan mempengaruhi ekosistem lain seperti
menghitung LQ (Location Quotient). ekosistem lamun atau terumbu karang.
Analisis dengan model LQ ini digunakan -Dukungan Masyarakat
untuk melihat sektor basis atau non-basis Dalam penilaian aspirasi
dari suatu wilayah perencanaan dan dapat masyarakat, diperlukan daftar pertanyaan
digunakan untuk mengidentifikasi sektor (questionaire) terhadap masyarakat
unggulan atau keunggulan komparatif sekitar dan atau yang mempunyai
suatu wilayah. perhatian terhadap kawasan yang dinilai.
-Analisa Potensi -Kearifan Lokal
Analisa potensi dilakukan untuk Penilaian terhadap kearifan lokal
menentukan kategori dan jenis dapat dilihat dari masih dipeliharanya
KKP/KKP3K yang sesuai dengan tujuan adat istiadat di masyarakat merupakan
pengelolaan kawasan konservasi suatu kekayaan sendiri dan hal ini turut
tersebut. membantu dalam melestarikan
-Produktivitas sumberdaya alam yang ada.
Tingkat produktifitas bisa dilihat -Estetika
dari chlorofil, plankton ataupun biomassa Keindahan alam dapat
ikan. Nilai klorofil suatu kawasan bisa digambarkan melalui keindahan alam
dihitung dengan menggunakan citra seperti terumbu karang di perairan,
kawasan tersebut. Penghitungan hamparan pasir putih, kebersihan
plankton bias dilakukan di laboratorium lingkungan, dan ombak yang memecah
dengan membawa sampel air yang telah serta kenyamanan berada didalam lokasi.
diberi perlakukan. Penghitungan
biomassa ikan bisa dilakukan dengan Konsep Pengembangan Lanskap
pengukuran panjang ikan dengan teknik Produktif dengan Pertanian
visual sensus. Perkotaan Berbasis Potensi RTH dan
-Keterkaitan Ekologis Preferensi Masyarakat di Kota Bogor.
Ekosistem-ekosistem di daerah Berangkat dari angka kemiskinan
pengamatan memiliki hubungan Kota Bogor yang dinilai cukup signifikan
fungsional antar habitat ekosistem yaitu 23% dari total jumlah keluarga
dimana perubahan terhadap salah satu yang ada, membuat arahan untuk
ekosistem akan mempengaruhi mendukung ketahanan pangan sangat
ekosistem yang lain pada daerah yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah.
sama, misal perubahan kondisi pada Salah satu alternatif yang bisa
ekosistem mangrove akan dilakukan oleh pemerintah adalah
dengan membuat lahan produktif dari

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 13


ruang terbuka hijau di perkotaan. dan Makanan Aman. Untuk mendukung
Pertanian perkotaan adalah salah satu B2SA, urban farming dapat menjadi
caranya mengaktifkan lahan produktif di bagian dari penyediaan pangan local dari
kota. Untuk membuatnya lebih dapat hulu hingga hilir guna mendukung
diterapkan, diperlukan pengetahuan ketahanan pangan.
tentang preferensi komunitas sebagai -Lokasi potensial untuk mengembangkan
aktor UA. pertanian perkotaan
Konsep lanskap urban farming Air merupakan faktor yang sangat
yang bisa mendukung Ketahanan ini penting dalam upaya peningkatan
didasarkan pada 2 hal, yaitu titik lokasi produksi pertanian. Air adalah
potensial dan masyarakat preferensi persyaratan mutlak untuk kehidupan dan
sebagai aktor. pertumbuhan tanaman. Air bagi petani
-Pertanian Perkotaan di Kota Bogor merupakan sumber daya dasar itu
Visi dan misi pengembangan mendukung kegiatan pertanian. [7].
urban farming di Kota Bogor adalah Untuk menentukan lokasi pertanian yang
mengembangkan pangan sistem baik, lokasi air merupakan pertimbangan
keamanan berdasarkan karakteristik utama dalam hal lokasi potensial.
wilayah, didukung oleh sumber daya Kota Bogor saat ini dilintasi oleh
pangan 168 kelompok tani yang terdiri dua sungai besar, Sungai Ciliwung dan
dari: Kelompok Wanita Tani / Kelompok Sungai Cisadane Sungai. Selain dua
Wanita Tani (KWT), Kelompok Tani sungai utama, Kota Bogor juga memiliki
Dewasa Kelompok Tani Dewasa (KTD) anak sungai yang cukup banyak. Bogor
dan Kelompok Tani Ternak / Peternakan. juga memiliki nama danau Danau Situ
Kelompok Tani (KTT), dan memiliki Gede di Bogor Barat. Selain badan air, air
empat puluh satu Gabungan Kelompok tanah potensi juga menjadi pertimbangan
Tani atau Gabungan Kelompok Tani di lokasi potensial di UA.
(Gapoktan) yang tersebar di Kota Bogor. Ada 3 kriteria untuk
Untuk keseluruhan program urban Potensi airtanah di Kota Bogor
farming menurut Dinas Pertanian Bogor sebesar 10 l / s / km2; , 2,5 l / s / km2; dan
Kota, antara lain: (1) pengembangan air kritis. Jadi dari kriteria potensi
pembibitan, (2) pengembangan demplot airtanah hanya 2 yang dapat diambil
atau kebun contoh, (3) pengembangan dalam proses overlay yaitu kemiskinan
pekarangan anggota petani, (4) juga salah satu pertimbangan dalam hal
pengembangan kebun sekolah, dan (5) lokasi potensial. Kemiskinan juga
mendukung pola konsumsi pangan sehat, menjadi pertimbangan dalam hal lokasi
B2SA atau Beragam, Bergizi, Seimbang potensial. Peta kemiskinan menjelaskan

14 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


distribusi status kesejahteraan orang- untuk menjamin ketersediaan yang aman
orang dari kemiskinan sangat tinggi dan pangan bergizi, mewujudkan
sampai sangat rendah. agribisnis perkotaan yang berwawasan
lingkungan dan berdaya saing dengan
Ruang terbuka hijau tepian meningkatkan produksi dan
sungai di Kota Bogor sebagai lokasi produktivitas melalui optimalisasi
potensial untuk pengembangan penggunaan sumber daya tenaga
pertanian perkotaan pertanian, mendorong ketersediaan dan
Kegiatan berkebun di perkotaan, ketahanan pangan berkelanjutan, serta
atau yang dikenal dengan urban farming, meningkatkan nilai tambah melalui
kini sepertinya sedang menjadi tren baru produk pertanian pengembangan sistem
masyarakat yang tinggal di perkotaan, dan agribisnis. Aplikasinya meliputi
termasuk Kota Bogor. Sejarah Kota pembibitan pohon buah-buahan, jamur
Bogor adalah kota yang hijau penuh pelatihan budidaya, pelatihan budidaya
tanaman. Demikianlah sejarah masa lalu aquaponik / hidroponik, dan lain-lain. Ini
Kota Bogor yang penuh dengan didukung oleh sumber pangan dari 168
pepohonan dan berbagai jenis tumbuhan kelompok tani yang terdiri dari:
termasuk hortikultura akan berusaha Kelompok Wanita Tani / Kelompok
untuk dibangkitkan. Kendala saat ini Wanita Tani (KWT), Kelompok Tani
adalah tidak mudah karena Lahan atau Dewasa / Kelompok Tani Dewasa (KTD)
ruang hijau, kini semakin berkurang dan dan Kelompok Tani Ternak / Peternakan.
hanya menyisakan sekitar 320 hektar saja Salah satu program urban farming
dengan itu Kondisi itu tidak akan yang saat ini sedang berjalan di Kota
mungkin untuk kembali ke masa ketika Bogor adalah KRPL. KRPL atau Pangan
produksi pertanian sangat besar Berkelanjutan. Area Rumah merupakan
ketahanan pangan yang luar biasa. Jadi, rumah warga yang gencar mengolah
konsep yang dirasa paling sesuai untuk pekarangan untuk dimanfaatkan dengan
tujuan dan dukungan kota hijau berbagai macam barang local sumber
ketahanan pangan adalah pertanian daya secara bijak yang menjamin
perkotaan. kontinuitas pasokan pangan rumah
-Pertanian Perkotaan di Kota Bogor tangga yang berkualitas dan beragam
Visi dan misi pengembangan bahan. Jika RPL dikembangkan dalam
urban farming di Kota Bogor adalah skala luas, berdasarkan dusun (desa),
mengembangkan ketahanan pangan desa, atau lainnya daerah yang mungkin.
sistem berdasarkan karakteristik wilayah Selain itu, KRPL juga mencakup upaya
dan keanekaragaman sumber pangan intensifikasi penggunaan pagar hidup,

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 15


jalan desadan fasilitas umum lainnya Bogor, antara lain: (1) pembangunan
(sekolah, rumah ibadah, dll), lahan pembibitan, (2) pembangunan demplot
terbuka hijau, dan pengembangan atau kebun contoh, (3) pengembangan
pengolahan dan pemasaran produk. pekarangan anggota petani, (4)
Prinsip dasar KRPL adalah: (i) pengembangan taman sekolah, dan (5)
pemanfaatan lahan yang ramah penunjang kesehatan pola konsumsi
lingkungan dan dirancang untuk pangan, B2SA atau Pangan Beragam,
ketahanan dan kemandirian pangan, (ii) Bergizi, Seimbang dan Aman. Untuk
diversifikasi pangan berbasis sumber mendukung B2SA, Urban farming bisa
daya lokal, (iii) konservasi sumber daya menjadi bagian dari penyediaan pangan
genetik pangan (tumbuhan, ternak, ikan), lokal dari hulu hingga hilir untuk
dan (iv) melalui pemeliharaan kelestarian menunjang ketahanan pangan.
pembibitan desa menuju (v) -Tepi sungai sebagai lokasi potensial
meningkatkan pendapatan dan untuk pengembangan pertanian
kesejahteraan masyarakat. KRPL jika perkotaan
dikelola secara baik dan berkelanjutan Ruang Terbuka Hijau (GOS)
atau berkelanjutan, akan menjadi solusi memiliki fungsi ekologis sebagai resapan
dalam mengatasi masalah kelaparan dan air dan penampung air. Selain itu, daerah
kemiskinan. Bahkan Organisasi Pangan sempadan sungai juga berfungsi sebagai
dan Pertanian Dunia (FAO) yang sumber air dan nutrisi, tumbuh-tumbuhan
memiliki tujuan untuk meningkatkan dan habitat hewan, dan filter untuk
standar gizi masyarakat dunia, telah polutan dan zat beracun . GOS tepi
mengadopsi Program KRPL untuk sungai telah berkurang karena
mengatasi kelaparan dan kemiskinan pembangunan, meskipun ini dapat
dengan nama “Pertanian Keluarga. digunakan sebagai fungsi ekologis.
Dalam penyelenggaraan Kota Selain itu, perbatasan sungai juga
Bogor telah dilakukan sekitar beberapa dapat digunakan sebagai GOS yang
titik pengembangan KRPL di beberapa produktif dengan mengembangkan
kecamatan. Kecamatan dengan titik pertanian perkotaan. Air mengalir dari
terbanyak adalah Selatan Poin-poin sungai tersebut salah satu potensi alam
pengembangan KRPL di Kota Bogor yang tersedia dan merupakan pendukung
antara lain Ciwaringin, Rancamaya, Pasir utama keberlanjutan pertanian perkotaan.
Jaya, KedungBadak, Puspasari, Cibuluh, Kota Bogor saat ini dilintasi oleh dua
Tanah Baru, Mekar Wangi, dan Tanah sungai besar, Sungai Ciliwung dan
Sareal Untuk keseluruhan program urban Sungai Cisadane. Itu Panjang aliran
farming menurut Dinas Pertanian Kota utama sungai Ciliwung hampir 120 km

16 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


dengan daerah tangkapan air (DAS) Selain itu, hasil ini berkontribusi
seluas 387 km2 sedangkan Sungai untuk menjawab pertanyaan penelitian
Cisadane juga memiliki panjang yang pertama dari studi ini terkait dengan
hampir sama dengan 126 km daerah mengidentifikasi area yang paling cocok
tangkapan air (DAS). untuk mengembangkan praktik UA
terletak di dalam area studi.
Analisis kesesuaian lahan untuk Estimasi Produksi Tanaman Perkotaan
menilai potensi ruang terbuka publik Berdasarkan informasi rata-rata
untuk kegiatan pertanian perkotaan. hasil panen tanaman perkotaan dan area
Peta kesesuaian lahan untuk UA yang sesuai tersedia di ruang terbuka
yang dihasilkan untuk pengetahuan ahli, publik yang diidentifikasi di bagian
hasilnya menunjukkan bahwa sebagian sebelumnya, perkiraan produksi lima
besar daerah yang sangat cocok untuk tanaman perkotaan dalam ton dilakukan
praktek UA terletak di bagian Selatan dan untuk tiga kemungkinan. Tersedia di
Barat Daya kota. Analisis kepentingan ruang terbuka publik dan diklasifikasikan
variabel menunjukkan bahwa Variabel sangat cocok untuk kegiatan UA
sosial ekonomi dan demografi perkotaan diimplementasikan untuk pengembangan
akan menjadi yang paling relevan dan praktik UA.
berpengaruh pada hasil kesesuaian lahan, Dapat dilihat bahwa Chard adalah
dan ini dapat dibuktikan dan dikuatkan tanaman perkotaan dengan produktivitas
dengan peta kesesuaian diperoleh, di tertinggi di antara semuanya pendekatan,
mana area yang paling cocok untuk UA dengan 2.575 ton dalam pendekatan ahli,
sesuai lokasi konsentrasi tinggi populasi 1.926 ton dalam pendekatan berdasarkan
dan unit hunian. Selain itu, mayoritas data dan 1.091 ton dalam pendekatan
variabel sosial ekonomi memiliki nilai gabungan. Hasil ini berkontribusi untuk
tertinggi di bidang-bidang ini, di mana ia menjawab penelitian terkait dengan
berada mungkin untuk mengatakan produksi sayuran di ruang terbuka publik
bahwa hasil analisis kesesuaian lahan di dalam area studi. Selain itu, produksi
memenuhi tujuan yang diharapkan maksimal dalam ton yang bias dicapai
pengentasan kemiskinan, dengan dengan masing-masing tanaman
meningkatkan ketahanan pangan dan gizi perkotaan yang dipilih di area yang
melalui UA kegiatan karena area yang tersedia untuk umum terbuka ruang yang
sangat cocok untuk praktik UA terletak di diklasifikasikan sebagai sangat sesuai
bagian kota di mana terdapat jumlah untuk UA.
terbesar orang dengan pendapatan rendah
atau dalam kondisi kemiskinan.

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 17


D. KESIMPULAN pengembangan terhadap sektor-sektor
Dari hasil penelitian yang telah basis sub-subwilayah yang tidak
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai terintegrasi dengan potensi wilayah
berikut : kabupaten maupun kecamatan yakni;
1. Secara spasial, potensi sinergi di sektor industri dan pengolahan, sektor
beberapa wilayah di Indonesia adalah perdagangan, hotel dan restoran, sektor
melingkupi ketiga subwilayah / pengangkutan dan komunikasi, sektor
kecamatan yang ada saat ini sebagai keuangan, persewaan dan jasa
arena sinergi kebijakan antar sub- perusahaan, dan sektor jasa-jasa.
wilayah dalam pembangunan, dan secara 3. Beberapa wilayah di Indonesia akan
sektoral, dapat dilaksanakan terhadap semakin cepat berkembang jika dapat
keseluruhan sektor dengan peluang menetapkan dan menerapkan strategi
yang paling menguntungkan pada pengembangan potensi wilayah yang
empat sektor yang terintegrasi dengan dirumuskan dengan mengintegrasikan
potensi ekonomi di beberapa wilayah (memadukan) kebijakan pemanfaatan
Indonesia yakni, sektor pertanian, sektor dimensi ruang (spasial) yang
pertambangan dan penggalian, sektor mengefektifkan peran dan fungsi
pariwisata, sektor bangunan dan sector kecamatan berupa pembentukan pusat-
perikanan. pusat pengembangan baru dan sentra-
2. Upaya yang dapat ditempuh sentra produksi di tiap-tiap kecamatan
pemerintah daerah di dalam maupun kabupaten dalam suatu kesatuan
meningkatkan pertumbuhan sektor sistem wilayah pengembangan dan
ekonomi yang didukung oleh adanya pembangunan pusat-pusat pelayanan
sinergi kebijakan sektoral antar sub- secara hirarkis di satu sisi dengan
subwilayah yang berbeda potensi kebijakan sektoral berupa pengembangan
adalah melalui kebijakan sektor-sektor ekonomi basis dan non-
pengembangan sektor ekonomi basis basis secara bersinergi antar kecamatan
berdasarkan skala prioritas; (a) prioritas menurut prioritas dengan didukung
I adalah pengembangan terhadap peningkatan daya aksesibilitas intra dan
sektor-sektor basis sub-subwilayah antar wilayah di sisi lain sehingga pada
yang terintegrasi dengan potensi (basis gilirannya diharapkan mampu memacu
ekonomi) wilayah pada empat sektor, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
yakni; sektor pertanian, sektor pelayanan masyarakat ke arah yang lebih
pertambangan dan penggalian, sector baik di beberapa wilayah di Indonesia
pariwisata,sektor bangunan, dan sector pada masa yang akan datang.
perikanan. (b) Prioritas II adalah

18 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx


DAFTAR PUSTAKA Praktek dalam Bidang Pendidikan dan
JURNAL NASIONAL : Ilmu Geografi. Volume : 25. Pages : 1-16
1.JURNAL GEOGRAFI Geografi dan 8.Sadali, M. I. (2017). Pemetaan Potensi
Pengajarannya milik Jurusan Pendidikan Wilayah Desa Tileng, Kecamatan
Geografi UNESA dengan alamat Girisubo, Kabupaten Gunungkidul,
hhtp://journal.unesa.ac.id/index.php/jg. Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.A Soleh. Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, https://doi.org/10.31227.
Edisi Februari 2017 Hal : 32-52 Page 7. 9.Maria Gratia Plena Mervelito, Parino
3.Abdurrokhman.Pengembangan Potensi Rahardjo, Suryono Herlambang. Studi
Desa, (Widyaiswara diklat Kabupaten Keberhasilan Pengelolaan Objek Wisata
Banyumas,2015). Taman Tebing Breksi Oleh Masyarakat
4.Tanaya, Dhayita Rukti dan Desa Sambirejo, Kabupaten Sleman.
Iwan Rudiarto, 2014. Potensi 2020/11/1. Jurnal Sains, Teknologi,
Pengembangan Ekowisata Berbasih Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa).
Masyarakat di Kawasan Rawa Volume : 2. Pages :2673-2686
Pening, Kabupaten Semarang. Jurnal 10.Rr Retno Sugiharti, Kartika Sari.
Teknik PWK Volume 3 Nomer 1, Strategi Perkembangan Ekowisata di Sub
2014, I A pada Kawasan Saujana Lembah
Online:http://ejournalsl.undip.ac.id/inde Merapi Merbabu Magelang. 2020/10/1.
x.php/pwk. Gorontalo Journal of Forestry
5.Setiawan.Pengembangan Sumber Daya Research.Volume : 3. Pages : 64-78
Manusia di Bidang Pariwisata: Perspektif 11.Surahma Asti Mulasari, Annisa Nurul
Potensi Wisata. Jurnal Penelitian Izza, Farisa Hidayatullah Masruddin,
Manajemen Terapan (PENATARAN) Franciscus De PBMA, Astry Axmalia.
Vol. 1 No. 1(2016) hlm. 23-35 Pengelolaan sanitasi lingkungan tempat
6.Dampak Degradasi Lingkungan wisata Desa Caturharjo, 2020/4. Jurnal
Terhadap Potensi Pengembangan Pemberdayaan: Publikasi Hasil
Ekowisata Berkelanjutan. Pengabdian Kepada Masyarakat.
JURNAL WILAYAH DAN Volume : 4
LINGKUNGAN.Volume2. Nomor 1, 12.Abu Bakar Sambah, Didied Affandy,
April 2014, hal 11-24. Oktiyas Muzaky Luthfi, Anthon Efani.
7.Mohammad Isnaini Sadali, IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
Muhammad Arif Fahrudin Alfana, POTENSI WILAYAH PESISIR
Khusnul Intan, Dwi Fajar, Afwan SEBAGAI DASAR PEMETAAN
Anantya Prianggoro. 2020/2/11. Jurnal KAWASAN KONSERVASI DI
Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan PESISIR KABUPATEN

Nama akhir penulis, Judul Artikel sebagian.... 19


BANYUWANGI, JAWA TIMUR Vol. 5
No. 2 (2019) hal : 61-69

JURNAL INTERNASIONAL :
1.K Ramandhani, T Budiarti, ADN
Makalew IOP Conference Series: Earth
and Environmental Science 501 (1).
2020. Development Concept of
Productive Landscape with Urban
Agriculture Based on Potential Green
Open Space and Community Preference
in Bogor City.
2.Keni Ramandhani, Tati Budiarti and
Afra DN Makalew. IOP Conference
Series: Earth and Environmental Science.
2020. Green open space of riverbanks in
Bogor City as a potential location for
development of urban agriculture.
Volume 477.
3.Hernández, Maicol Fernando Camargo
. 2020. Land suitability analysis to assess
the potential of public open spaces for
urban agriculture activities.

20 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME XX , NOMOR X, JUNI 2019: xx-xx

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai