241–250
Falentino Bryan Kolibu (1), Noortje Marselianie Benu (2), Sherly Gladys Jocom (2)
1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
2) Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado
*Penulis untuk korespondensi: valenkolibu25@gmail.com
Naskah diterima melalui Email Jurnal Ilmiah agrisosioekonomi@unsrat.ac.id : Rabu, 17 Maret 2021
Disetujui diterbitkan : Jumat: 28 Mei 2021
ABSTRACT
The purpose of this study is to evaluate the "PAKAKAAN" Agropolitan Area Development
program in Tompaso. This research has been carried out in Tompaso District on November 2020 -
January 2021. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data were obtained
through interviews with the head of the Agricultural Extension Center (BPP). Secondary data were
obtained from agencies related to this research. The results showed that the Tompaso area was good as
an Agropolitan Area because it has a superior commodity of lowland rice that can compete with other
regions. There is government support through socialization of the use of agricultural technology to
farmers. There is supporting infrastructure for agriculture, there is an irrigation network, and there is a
network of connecting roads between villages, cities and business roads for farmers. Although there is
still a lot that needs to be addressed and the need for capital support facilities for farmers or the
community.
ABSTRAK
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi program Pengembangan Kawasan
Agropolitan “PAKAKAAN” di Tompaso. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan
Tompaso. Penelitian telah dilaksanakan pada November 2020 - Januari 2021. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
wawancara dengan kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Data sekunder diperoleh dari
instansi-instansi terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah
Tompaso sudah baik sebagai Kawasan Agropolitan karena memiliki komoditi unggulan padi
sawah yang dapat bersaing dengan daerah lain. Ada dukungan pemerintah melalui sosialisasi
penggunaan teknologi pertanian pada petani. Tersedia insfrastruktur penunjang bagi pertanian,
terdapat jaringan irigasi, dan terdapat jaringan jalan penghubung antara desa, kota dan jalan
usaha bagi para petani. Walaupun masih banyak yang perlu untuk dibenahi dan perlu adanya
fasilitas penunjang permodal bagi para petani atau masyarakat.
Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian). 241
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan........................................(Falentino Kolibu, Noortje Benu, Sherly Jocom)
242
Agri-SosioEkonomi UNSRAT, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Sinta 5, Volume 17 Nomor 2, Mei 2021 241–250
Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian). 243
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan........................................(Falentino Kolibu, Noortje Benu, Sherly Jocom)
Dari data di atas dapat kita dilihat Dari program pengembangan komoditi padi
bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak sawah yang ada di Tompaso yang diberikan oleh
adalah petani dengan jumlah 1.526 orang, dinas pertanian dalam menunjang kebutuhan petani
diikuti oleh buruh tani dengan 783 orang, padi sawah yaitu, Pupuk Urea, SP36/TSP (Subsidi)
kepada masing-masing kelompok tani (Gapoktan)
Pegawai Negeri Sipil (PNS) 240 orang,
yang ada di wilayah Tompaso, dan dalam program
pedagang 94 orang, pekerjaan yang lainnya 85 yang ada yang bisa menerima bantuan tersebut yaitu
orang, Angkutan 96, dan yang paling sedikit mereka yang sudah memiliki kartu kelompok tani.
yaitu pekerjaan Industri yaitu 22 orang. Dan realisasinya kepada kelompok tani pada tahun
2017 hanya sekitar 70%, dan pada tahun 2018 hanya
85%, dan 2019 sebesar 95%.
Tabel 2. Penduduk Kecamatan Tompaso Berdasarkan Pekerjaan
No. Desa PNS Petani Buruh Industri Pedagang Angkutan Lainnya
Tani
1 Kamanga 25 458 111 0 22 8 0
2 Tember 22 143 98 0 7 1 0
3 Liba 35 105 18 9 10 15 25
4 Sendangan 29 33 21 0 7 9 0
5 Talikuran 33 97 0 2 17 13 0
6 Tempok 14 140 10 9 14 9 25
7 Tolok 27 0 187 0 2 0 15
8 Kamanga Satu 23 300 238 0 12 10 0
9 Tempok 19 59 100 2 3 2 20
Selatan
10 Tolok Satu 13 191 0 0 0 2 0
Jumlah 240 1.526 783 22 94 69 85
Sumber : BPS Minahasa, Proyeksi Penduduk 2017
Komoditi Unggulan
Komoditi unggulan yang berada di
kecamatan Tompaso yang dapat bersaing dengan
daerah lain. Komoditi tersebut adalah Padi sawah,
Jagung, Kedele, Kacang tanah, Cabai, Tomat,
Bawang Merah.
Tabel 3. Luas Tanam, Luas Panen, dan Produktivitas Padi Sawah
Menurut Desa di Kecamatan Tompaso, 2016-2017
Luas Tanam Luas Panen Produktivitas
No. Desa (ha) (ha) (ton/ha)
2016 2017 2016 2017 2016 2017
1 Kamanga 154 154 154 154 6,3 6,3
2 Tember 100 100 100 100 6,3 6,3
3 Liba 240 240 240 240 6,3 6,3
4 Sendangan 122 122 122 122 6,4 6,4
5 Talikuran 38 38 38 38 6,2 6,2
6 Tempok 110 110 110 110 5,6 5,6
7 Tolok 170 170 170 170 4 4
8 Kamanga
108 108 108 108 6,4 6,4
Satu
9 Tempok
66 66 66 66 5,8 5,8
Selatan Program yang dilakuan untuk
10 Tolok Satu 86 86 86 86 5,6 5,6
Jumlah 1194 1194 1194 1194 58,9 58,9 menunjang komoditi jagung yang ada di
Sumber : UPT Pertanian Kecamatan Tompaso wilayah Tompaso yang diberikan oleh dinas
terkait dengan memberikan bibit Jagung
Penduduk Kecamatan Tompaso Berdasarkan
Pekerjaan
Hibrida 10 lokasi di wilayah Tompaso, serta
Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu memberikan Jagung Komposit pada tahun
yang berhubungan dengan tenaga kerja pada 2016 dan 2018 serta realisasinya kepada
waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa petani dengan jumlah persentase pada tahun
hubungan kerja, baik pekerjaan yang 2016 sebesar 80%.dan pada tahun 2018 hanya
menghasilkan barang atau pekerjaan berupa jasa. 70%.
244
Agri-SosioEkonomi UNSRAT, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Sinta 5, Volume 17 Nomor 2, Mei 2021 241–250
Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian). 245
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan........................................(Falentino Kolibu, Noortje Benu, Sherly Jocom)
246
Agri-SosioEkonomi UNSRAT, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Sinta 5, Volume 17 Nomor 2, Mei 2021 241–250
Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian). 247
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan........................................(Falentino Kolibu, Noortje Benu, Sherly Jocom)
Berdasarkan uraian Tabel 10, dapat Berdasarkan uraian Tabel 11, dapat
diketahui bahwa Kecamatan Tompaso memiliki diketahui bahwa jumlah guru menurut TK di
1 puskesmas yang terletak di Desa Talikuran, Kecamatan Tompaso berjumlah 9 orang,
dan memiliki 14 posyandu yang terletak ditiap- sedangkan jumlah murid menurut TK di
tiap desa. Desa Tempok dan Tolok Satu Kecamatan Tompaso berjumlah 104 orang. Rata-
merupakan desa yang memiliki jumlah rata jumlah guru TK yang ada di Kecamatan
posyandu terbanyak yaitu 3 posyandu. Tompaso berjumlah 2 orang. Dan jumlah murid
TK terbanyak terdapat pada TK GMIM Tolok dan
Sarana Pendidikan TK GMIM Kamanga yang sama-sama berjumlah
Sarana pendidikan adalah semua 24 murid.
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar Tabel 12. Jumlah Guru dan Murid Menurut Sekolah Dasar
mengajar, baik yang bergerak maupun yang (SD) Di Kecamatan Tompaso
Sekolah Dasar Guru Murid
tidak bergerak agar pencapaian tujuan (SD) (Orang) (Orang)
pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, SD N Tompaso 6 73
SD Inpres Tember 7 43
efektif dan efisien. Pada Tabel 12, 13 dan 14 SD Katolik Tompaso 6 90
dijelaskan mengenai sarana pendidikan yang ada SD GMIM I Tompaso 7 75
di Kecamatan Tompaso tahun 2019, dari tingkat SD Inpres Tempok 7 62
SD Inpres Tolok 7 40
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah SD GMIM Tolok 8 74
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) SD GMIM II Tompaso 8 74
SD Advent Tompaso 6 49
dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Tompaso 62 580
Sarana Kesehatan Sumber : Kecamatan Tompaso Dalam Angka, 2019
Sarana Kesehatan adalah tempat yang Berdasarkan uraian Tabel 12, dapat
digunakan sebagai tempat dalam diketahui bahwa jumlah guru SD di Kecamatan
menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan. Tompaso tahun 2019 sebanyak 62 orang, dan
Pada Tabel 10 berikut ini, akan diuraiakan jumlah murid SD sebanyak 580 orang. Jumlah
mengenai fasilitas penunjang kesehatan guru SD terbanyak terletak pada SD GMIM Tolok
masyarakat yang ada di Kecamatan Tompaso dan SD GMIM II Tompaso dengan jumlah
pada tahun 2019. masing-masing sebanyak 8 orang. Sedangkan
jumlah murid SD terbanyak terletak pada SD
Tabel 11. Jumlah Guru dan Murid Menurut Taman Katolik Tompaso sebanyak 90 orang.
Kanak-Kanak (TK) di Kecamatan Tompaso
Tabel 13. Jumlah Guru dan Murid Menurut Sekolah
Taman Kanak-Kanak Guru Murid
Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan
(TK) (Orang) (Orang) Tompaso
TK RUTH Tember 2 18 Sekolah Menengah Pertama Murid Guru
TK GMIM Sendangan 2 21 (SMP) (Orang) (Orang)
TK GMIM Tolok 2 24 SMP Negeri 1 Tompaso 300 26
TK GMIM Kamanga 2 24 SMP Nasional Tompaso 54 4
TK LKMD Tempok 1 17 SMP Negeri 3 Tompaso 105 11
Tompaso 9 104 Tompaso 459 41
Sumber : Kecamatan Tompaso Dalam Angka, 2019 Sumber : Kecamatan Tompaso Dalam Angka, 2019
248
Agri-SosioEkonomi UNSRAT, ISSN (p) 1907– 4298, ISSN (e) 2685-063X, Terakreditasi Sinta 5, Volume 17 Nomor 2, Mei 2021 241–250
Agrisosioekonomi : Jurnal Transdisiplin Pertanian (Budidaya Tanaman, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Perikanan
Ekonomi dan Teknologi Pangan serta Teknologi Pertanian). 249
Evaluasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan........................................(Falentino Kolibu, Noortje Benu, Sherly Jocom)
250