Gilang Gemilang
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta 11510
Gilang80s@hotmail.com
Abstrak
Kebutuhan akan Ruang Terbuka Hijau merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi karena Ruang
Terbuka Hijau merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Pemenuhan kebutuhan tidak
hanya berdasar pada penyediaan sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pepohonan saja, tetapi juga
perlu diadakan pengelolaan yang baik didalamnya sehingga bersifat mulifungsi agar dampak positif
yang dihasilkan ruang terbuka tersebut akan maksimal sesuai dengan fungsi-fungsinya. Kawasan
Agrowisata Kotabumi yang merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau di Kota Cilegon masih belum
memberikan dampak positif yang maksimal karena masih belum optimalnya pengelolaan yang
dilakukan. Dengan menggunakan metode analisa deskriptif kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk
menyusun konsep pengembangan Kawasan Agrowisata Kotabumi. Bila dilihat dari hasil penelitian
yang dilakukan, permasalahan yang terdapat di Kawasan Agrowisata Cilegon adalah masih belum
optimalnya pengelolaan yang mecakup produksi bibit dan kegiatan-kegiatan didalam kawasan
tersebut serta ketersedian berbagai fasilitas penunjangnya. Apabila merujuk pada permasalahan yang
ada, hal tersebut dapat diatasi dengan pengembangan kegiatan agrowisata yang berbasis edukasi
untuk meningkatkan produksi bibit-bibit tanaman yang didukung dengan kegiatan dan berbagai
fasilitas penunjangnya. Kegiatan edukasi tersebut nantinya akan menjadi kegiatan inti di Kawasan
Agrowisata Kotabumi dan diharapkan kawasan ini akan dapat memberikan dampak positif dari segi
penghijauan, edukasi, sosial dan ekonomi kepada daerah sekitarnya.
ruang terbukanya masih kurang dari 30 persen. kawasan pertanian tanaman dan kawasan hutan
Padahal, berdasarkan Undang Undang (UU) Nomor lindung.
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, setiap 2. Pengembangan produksi bibit tanaman yang
daerah diwajibkan memiliki ruang terbuka pada dilakukan di Kawasan Agrowisata Kotabumi
wilayah perkotaan minimal 30 persen dari luas Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon diharapkan
daerahnya. Peraturan tentang ruang terbuka hijau dapat memberikan dampak positif dari segi
juga diperkuat dengan adanya Peraturan Pemerintah penghijauan, edukasi, sosial dan ekonomi
(PP) Nomor 47 Tahun 1997 tentang Tata Ruang kepada daerah di Provinsi Banten.
Wilayah Nasional, yang juga telah mengatur ruang
terbuka hijau pada wilayah perkotaan, minimal 30 Metode Penelitian
persen dari luar wilayah daerah, minimal 20 persen Metode pengumpulan data yang digunakan
diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau publik dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dan 10 persen nya sebagai ruang terbuka hijau kuantitatif. Metode kualitatif ini meliputi
privat. Diperlukan adanya kerjasama antara pengumpulan data, menganalisis kemudian
pemerintah dan pihak swasta serta komitmen yang mengambil kesimpulan berdasarkan analisis tersebut
kuat agar keberadaan ruang terbuka hijau ini tetap sehingga akan mendapat sebuah hipotesis dari
terjaga, karena selama ini keberadaan ruang terbuka penelitian ini, yaitu potensi apa saja yang bisa
hijau di Kota Cilegon hanya terpusat di beberapa dikembangkan di Kawasan Agrowisata Kotabumi.
tempat saja. Sedangkan metode penelitian kuantitatif yang
Salah satu bentuk dan bukti kerjasama meliputi perhitungan SPSS dan perhitungan finansial
antara pemerintah dengan swasta yang peduli seperti NPV, IRR dan PI.
dengan keberadaan ruang terbuka hijau adalah Metode analisis yang digunakan dalam
seperti yang terdapat di Kelurahan Kotabumi penelitian studi tinjauan lokasi. Hal ini diperlukan
Kecamatan Purwakarta yaitu ruang terbuka hijau untuk memperoleh gambaran bagaimana kondisi
berupa kawasan agrowisata yang memiliki luas 4 eksisting yang kemudian dihubungkan dengan teori-
Ha, telah menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat teori yang kemudian dapat disimpulkan. Metode
yang umumnya tinggal disekitar Kota Cilegon. Sejak analisis yang dipakai dalam variabel yang diteliti
awal di bangunnya kawasan agrowisata tersebut anatara lain:
adalah sebagai tempat untuk memproduksi bibit- 1. Analisis Lokasi Studi
bibit tanaman dengan target 250.000 bibit pertahun, 2. Analisis 5 Pesaing (Five Forces)
dimana bibit-bibit tersebut akan digunakan untuk 3. Analisis Rantai Nilai (Value Chain)
Program “Penanaman 1 Milyar Pohon” di seluruh 4. Analisis Teori STP (Segmentation, Targeting,
Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi emisi dan Positioning)
gas bumi tahun 2020 serta untuk program-program 5. Analisis Strategi Generik
penghijauan di Provinsi Banten khususnya di Kota 6. Analisis Three Level of The Product
Cilegon. 7. Analisis Fasilitas dan Utilitas
Pengembangan kawasan agrowisata dapat 8. Analisis Kuesioner
dijadikan alternatif solusi sebagai pemanfaatan 9. Analisis Potential Demand Pengunjung
fungsi ruang terbuka hijau yakni fungsi sosial 10. Analisis Daya Tampung Pengunjung
budaya dan ekonomi, serta sebagai sarana edukasi
melalui kegiatan-kegiatan yang menarik di dalamnya Analisis Lokasi Wilayah Studi
khususnya untuk anak-anak dan pelajar bahkan Wilayah studi ini merupakan salah satu
mampu memberikan dampak positif bagi daerah dan ruang terbuka hijau yang berupa Kawasan
masyarakat disekitar kawasan pengembangan Agrowisata yang terdapat di Kelurahan Kotabumi.
Agrowisata tersebut. Berdasarkan latar belakang Keberadaan ruang terbuka di Kelurahan Kotabumi
diatas, rumusan permasalahan pada penelitian ini sangat diperlukan mengingat penggunaan lahan di
adalah : Kelurahan Kotabumi didominasi oleh pemukiman
1. Perlu diadakan pengembangan baik dari segi dan Kelurahan Kotabumi ini juga dikelilingi oleh
daya tarik/kegiatan beserta fasilitasnya di kawasan industri, Tidak hanya sekedar ruang
Kawasan Agrowisata Kotabumi di Kecamatan terbuka biasa, khususnya masyarakat yang tinggal di
Purwakarta yang didukung dengan potensi yang Kelurahan Kotabumi menginginkan kawasan
ada pemerintah dalam RTRW Kota Cilegon agrowisata ini dapat membuat mereka merasa berada
2010-2030 yang menetapkan Kecamatan di lingkungan yang berbeda, yang didukung dengan
Purwakarta sebagai kawasan pemukiman kegiatan-kegiatan yang menarik dan fasilitas-
perkotaan, kawasan pemukiman pedesaan, fasilitas yang memadai.
kawasan kegiatan pelayanan, perkantoran,
pendidikan, kesehatan, olahraga dan rekreasi,
Gambar 2
Analisis Rantai Nilai Analisis STP (Segmentation,
Gambar 1
Targeting, Positioning)
Skema Analisis Pesaing
produk nyata dimana fungsi kegiatan dan fasilitas sedangkan sampah yang berupa daun kering
apa saja yang mendukung dari produk inti dimana disediakan tempat pengolahan pupuk.
Kawasan Agrowisata ini sebagai pusat pembibitan,
ruang terbuka hijau, jogging track, saung, gazebo Analisis Kuestioner
dan lain-lain. Yang terakhir adalah lingkaran ketiga Dari hasil kuesioner maka dapat
dimana lingkaran ini merupakan perluasan atau disimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan
tambahan yang berupa fasilitas pendukung dari kegiatan inti yang terkait dengan kegiatan
produk inti, seperti musholla, toilet, tempat parkir, agrowisata dan kegiatan inti tersebut akan menjadi
pos keamanan, pedagang makan dan minuman dan daya tarik utama bagi para penduduk dan wisatawan
lain-lain. yang datang. Tidak hanya kegiatan inti, kegiatan
pendukungnya juga harus dikembangkan, seperti
kegiatan wisata kuliner, kegiatan wisata budaya,
kegiatan outbound agar penduduk dan wisatawan
yang datang dapat melakukan berbagai aktifitas dan
tidak merasa bosan. Selain itu, perlunya penyediaan
fasilitas-fasilitas pendukung, seperti parkir, toilet,
saung dan lain-lain agar para penduduk dan
wisatawan yang datang merasa nyaman dalam
melakukan aktifitasnya.
tambahan yang berupa fasilitas pendukung dari c. Biaya/tarif tiket paket wisata @ 50.000
produk inti, seperti pusat informasi, loket karcis, pos (menggunnakan sistem pemesanan sebelum
keamanan, pos kesehatan saung pintu gerbang, datang ke Kawasan Agrowisata Kotabumi
gazebo dan lain-lain Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon).
Berikut adalah kegiatan yang ada didalam
paket wisata:
Paket A (Untuk murid TK, SD, SMP,
SMA): (event khusus musim tanam padi,
panen padi, dan petik buah), belajar
membuat bibit (penyebaran benih,
pemupukan, dan perawatan), tangkap
ikan, belajar membuat kerajinan tangan
khas Suku Baduy (tas koja), outboud,
makan, saung, souvenir.
Paket B (Untuk telompok tertentu): (event
khusus musim tanam padi, panen padi,
dan petik buah), belajar membuat bibit
(penyebaran benih, pemupukan, dan
Gambar 6 perawatan), tangkap ikan, belajar
Tiga Tingkatan Dari Produk (Three Level of The membuat kerajinan tangan khas Suku
Product) Konsep Baduy (kain sarung tenun), belajar
membuat masakan khas Suku Baduy,
makan, saung, souvenir.
Visi dan Misi d. Biaya/tarif parkir mobil @ 2.000.
1. Visi e. Biaya/tarif parkir motor @1.000.
Visi dari Kawasan Agrowisata Kotabumi yaitu
“Agrowisata Cilegon Yang Berbasis Edukasi 2. Proses Kegiatan Pendidikan
Dan Penelitian Mengenai Pelestarian Dan Kawasan Agrowisata Kotabumi Kecamatan
Pengembangan Tanaman”. Purwakarta Kota Cilegon memiliki tujuan untuk
dapat memberikan pendidikan agro kepada setiap
2. Misi pengunjung yang datang. Proses pemberian
a. Memperkenalkan kegiatan pertanian mulai pendidikan tersebut tidak hanya dilakukan oleh
dari proses penanaman hingga proses pengelola yang melaui masyarakat sebagai
pengelolaan dari jenis-jenis tanaman yang ada. pengajarnya, tetapi juga mahasiswa-mahasiswa yang
b. Sebagai tempat pelestarian dan pengembangan sengaja datang untuk melakukan penelitian di
berbagai macam tanaman yang berperan Kawasan Agrowisata Kotabumi. Untuk proses
dalam menghasilkan bibit-bibit unggul. sirkulasi, pengelola menyediakan sepeda unntuk
c. Memberikan pengajaran baik dari segi mengelilingi Kawasan Agrowisata Kotabumi agar
pendidikan (edukasi), pengalaman, dan pengunjung lebih merasa nyaman dan tidak lelah.
kebudayaan daerah kepada penduduk dan
wisatawan yang datang. Proyeksi Permintaan Potensial (Potential
d. Dengan menghasilkan berbagai bibit tanaman, Demand)
Kawasan Agrowisata Kotabumi turut serta Berdasarkan hasil analisis, target pasar yang
dalam kegiatan reboisai wilayah dan kawasan menjadi tujuan Kawasan Agrowisata Kotabumi
lingkungan. khususnya adalah murid-murid TK sampai SMA
yang ada di Provinsi Banten. Untuk menghitung
Pengelolaan Kawasan Agrowisata Kotabumi, besarnya demand yang dimiliki Kawasan
Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon Agrowisata Kotabumi selama 5 tahun ke depan,
1. Penarikan Biaya/Tarif Masuk peneliti telah menghitung besarnya demand
Setelah dilakukan studi di Kawasan Agrowisata berdasarkan jumlah murid TK sampai SMA dari
Kotabumi, maka ditetapkan untuk diadakan tahun 2012/2013-2015/2016. Terdapat beberapa
penarikan biaya/tarif masuk yang berupa perbedaan perhitungan pada masing-masing
pembelian tiket masuk dengan perincian sebagai tingkatan, untuk murid TK hanya yang berada pada
berikut: tingkat B (dibagi ½), untuk murid SD hanya yang
a. Biaya/tarif tiket masuk weekday @ 1.000. berada pada kelas 5 (dibagi 1/6), sedangkan untuk
b. Biaya/tarif tiket masuk weekend @ 2.000. murid SMP dan SMA hanya yang berada pada kelas
2 (dibagi 1/3). Penentuan tersebut dilakukan atas
dasar umur dan kesiapan para murid untuk dapat Pada tahap ini perencanaan pengembangan
menerima program pendidikan yang ada di Kawasan Kawasan Agrowisata Kotabumi yang merupakan
Agrowisata Kotabumi. Berdasarkan hasil suatu investasi, tahap yang di lakukan perhitungan
perhitungan, dapat disimpulkan bahwa Potential kelayakan investasi kawasan.Kawasan Agrowisata
Demand yang dimiliki Kawasan Agrowisata Kotabumi berada pada lahan dengan luas 4 Ha,
Kotabumi cukup baik karena dari tahun 2012/2013- dengan total biaya pembebasan Rp 500,000,000.
2015/2016 murid-murid TK, SD, SMP dan SMA
selalu megalami peningkatan. 2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR dihitung dengan menggunakan discount
Ilustrasi Rencana Kegiatan factor (faktor diskonto) yang diasumsikan sebesar
1. Blok Wisata Agro 14%. Untuk dapat melihat kelayakan investasi pada
Blok wisata agro menempati area seluas suatu proyek, IRR harus lebih besar dari pada nilai
2.500 m2 dan blok ini akan menjadi pusat kegiatan bunga bank. Hasil perhitungan proyeksi keuangan
yang ada di Kawasan Agrowisata Kotabumi. menunjukkan IRR sebesar 31,49%. Yang artinya
Berbagai macam kegiatan dapat dilakukan di area tingkat kemampuan keuangan untuk dapat
ini, seperti wisata petik buah, wisata tanam padi, merecover seluruh biaya investasi dan operasi &
wisata bajak sawah, wisata panen padi, wisata pemeliharaan.
tangkap ikan dan lain-lain.
3. Net Present Value (NPV)
2. Blok Wisata Kuliner Net Present Value (NPV) adalah nilai yang
Pada blok ini, akan terdapat sebuah tempat terjadi dimasa yang akan datang dilihat dari nilai
makan yang memeliki bentuk seperti saung yang saat ini. Kelayakan suatu proyek akan terlihat bila
mencerminkan kesederhanaan dan ramah nilai FNPV lebih dari 1 atau positif pada tingkat
lingkungan yang bertujuan agar para pengunjung diskon faktor yang sama. Pada perhitungan proyeksi
tetap merasakan suasana teduh dan nyaman. keuangan diperoleh nilai FNPV sebesar Rp. 2,3
Makanan dan minumannya sangat beragam, milyar.
pengunjung akan mudah untuk menemukan berbagai
macam makan tradisional yang ada di Indonesia. 4. Payback Period (PBP)
Blok wisata kuliner menempati lahan seluas 2.000 Yang menunjukkan tingkat kecepatan
m2. mengembalikan biaya investasi yang diukur dengan
satuan waktu (tahun). Payback Period dari hasil
3. Blok Wisata Budaya perhitungan proyeksi didapat pada tahun ke 9,2 yang
Blok wisata budaya ini merupakan arena artinya waktu pengembalian modal adalah kurang
kegiatan pendukung yang ada di Kawasan dari 10 tahun.
Agrowisata Kotabumi yang memeliki luas 1.600 m2.
Pada blok ini akan menyelenggarakan kesenian dan Kesimpulan Perhitungan kelayakan
kebudayaan khas Suku Baduy, tidak hanya upacara Berdasarkan perhitungan di atas yang
adat dan tarian tradisionalnya, pengunjung juga bisa membahas tentang analisis kelayakan dari masing-
ikut berpartisipasi dalam pembuatan kerajinan khas masing komponennya. Menyimpulkan bahwa
Suku Baduy, seperti tas koja, sarung tenun dan lain- perhitungan IRR atau nilai investasi lebih besar dari
lain dan bisa dibawa pulang untuk dijadikan sebagai pada bunga perencanaan dapat di katakan layak.
cinderamata.
Kesimpulan
4. Blok Kegiatan Outbound Setelah melakukan pengamatan,
Memiliki fungsi sama dengan blok wisata mengidentifikasi dan menganalisa masalah yang
budaya, blok kegiatan outbound ini juga merupakan terjadi di lokasi studi maka penelitian ini
kegiatan pendukung yang ada di Kawasan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Agrowisata Kotabumi yang memiliki luas 1.600 m2. a. Menentukan kegiatan inti sebagai daya tarik
Berbagai wahana dapat dinikmati disini, seperti utama dan kegiatan pendukungnya dalam
flying fox, wall climbing, jembatan gantung, dan pengembangan Kawasan Agrowisata Kotabumi
lain-lain. Selain untuk program pengembangan Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon.
individu, pengunjung juga dapat melakukan program b. Menentukan fasiltas pendukung dan fasilitas
teamwork building. penunjangnya dalam pengembangan Kawasan
Agrowisata Kotabumi Kecamatan Purwakarta
Perhitungan Kelayakan Rencana Pengembangan Kota Cilegon.
Kawasan Agrowisata Kotabumi c. Dengan menghitung kelayakan investasi, dapat
1. Biaya Investasi Kawasan dinyatakan bahwa Kawasan Agrowisata
Fandeli, Chafid dan Mukhlison, 2000, Pengusahaan Sartono, Agus, Manajemen Keuangan Teori dan
Ekowisata, Penerbit Fakultas Kehutanan Aplikasi, BPEE, Yogyakarta, 2001
Universitas Gajah Mada bekerjasama
dengan Unit Konservasi Sumber Daya Alam Subowo, Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
DIY dan Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000. Vol, 24, No,1, 2002.
Ibrahim, Yacob, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta, Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan,
2003. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004.