Anda di halaman 1dari 7

Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan

Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN JASA DAN PERDAGANGAN DI


KECAMATAN PAMULANG, KOTA TANGERANG SELATAN STUDI
KASUS : JALAN PAMULANG RAYA, KELURAHAN PAMULANG BARAT

Nasrudin Dewang1, Aditya Kurnia Irawan1


1
Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
Aditya.kurnia@gmail.com

Abstrak
Pengembangan kawasan merupakan upaya suatu daerah untuk memacu perkembangan sosial,
ekonomi, mengurangi kesenjangan antar kawasan, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada
suatu kawasan. Kebijakan pengembangan kawasan sangat diperlukan karena kondisi fisik geografis,
sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang sangat berbeda antara suatu kawasan dengan kawasan
lainnya sehingga penerapan kebijakan pengembangan kawasan itu sendiri harus disesuaikan dengan
kondisi, potensi, dan isu permasalahan di kawasan bersangkutan.Kota Tangerang Selatan merupakan
kota otonom yang terbentuk tahun 2008 silam. Kota Tangerang selatan merupakan wilayah
pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Dilihat dari aspek perdagangan dan jasa, Kota Tangerang
Selatan mempunyai potensi yang cukup baik. contoh saja kawasan komersial BSD, Bintaro,
Pamulang, Ciputat yang merupaakn wilayah-wilayah yang sangat potensial sebagai kawasan jasa dan
perdagangan selain peruntukan real estate, industri, dll. Kecamatan Pamulang merupakan salah satu
kecamatan yang cukup potensial dalam kegiatan jasa dan perdagangan. Tetapi dalam
pengembangannya masih dirasa cukup kurang. Peneliti disini mencoba melakukan penelitian di
Kecamatan Pamulang dengan studi kasus di Jalan Pamulang Raya untuk mengidentifikasi potret
terkini dengan SWOT analisis. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
merumuskan strategi yang harus dilakukan. Analisis ini didasarkan kepada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Diharapkan dengan hasil penelitian yang sudah dijalani dapat menjadi rekomendasi bagi
pemangku kepentingan (stakeholder) untuk melakukan kajian lanjutan mengenai pengembangan
kawasan jasa dan perdagangan di koridor Jalan Pamulang Raya sebagai kawasan jasa dan
perdagangan.

Kata Kunci : Kawasan kumuh, Penataan, Pengembangan

Pendahuluan mampu menaksir potensi sumber daya yang


Pembangunan adalah usaha untuk diperlukan untuk merancang dan membangun
menciptakan kesejahteraan rakyat, oleh karena itu perekonomian daerah (Arsyad. 1998).
hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh Pengembangan kawasan merupakan upaya
seluruh rakyat sebagai wujud peningkatan suatu daerah untuk memacu perkembangan sosial
kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. ekonomi, mengurangi kesenjangan antar kawasan,
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada
dimana pemerintah daerah dan masyarakat suatu kawasan.Kebijakan pengembangan kawasan
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk sangat diperlukan karena kondisi fisik geografis,
suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang sangat
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan berbeda antara suatu kawasan dengan kawasan
pekerjaan baru dan merangsang perkembangan lainnya sehingga penerapan kebijakan
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah/kota tersebut. pengembangan kawasan itu sendiri harus
Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan isu
mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan permasalahan di kawasan bersangkutan.
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat Namun kadangkala dalam suatu
daerah.Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan perkotaan banyak terdapat kritik
tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus bahwa pembangunan di Indonesia kurang berhasil
secara bersama-sama mengambil inisiatif dikarenakan rencana kota di Indonesia tidak dapat
pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah diimplementasikan dengan baik. salah satu
daerah beserta partisipasi masyarakat dan dengan kemungkinan alasannya karena pengembangan
menggunakan sumber-sumber daya yang ada harus wilayah yang kurang berimbang. Untuk itulah perlu

Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012 76


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

adanya suatu kajian dalam pengembangan kawasan b. Identifikasi Infrastruktur dasar perkotaan
yang dapat menjadi suatuusulan ke depan dalam sebagai bahan rekomendasi strategi
mewujudkan rencana kota yang ideal. pengembangan kawasan.
Banyak kota di Indonesia yang telah c. Identifikasi sarana dan prasarana umum yang
mempunyai rencana tata ruang yang baik namun ada di wilayah studi.
belum mampu mewujudkannya tak terkecuali Kota 2. Variabel Eksternal : Peluang dan Ancaman
Tangerang Selatan. Kota yang berdiri 4 tahun silam Kawasan (Opportunity/Threat Area)
(November 2008) merupakan wilayah hasil Menunjuk pada berbagai trend dan kejadian
pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dan pada aspek ekonomi, sosial, budaya, demografis,
merupakan kota baru yang sedang berkembang. lingkungan hidup, politik, hukum, pemerintahan,
Kota Tangerang Selatan yang memiliki luas wilayah teknologi, dan kompetitif yang dapat secara
147,19 Km2 atau 14.719 Ha merupakan daerah signifikan menguntungkan atau merugikan suatu
yang sedang bergeliat terutama potensi bisnis kawasan di masa yang akan datang(David Fred. R
bidang jasa dan perdagangan. Hal ini terlihat dari 2006). Adapun sub variabel yang digunakan adalah:
kawasan-kawasan bisnis yang tumbuh terutama di a. Identifikasi peluang pengembangan kawasan
BSD, Bintaro, Ciputat, Pamulang dan Pondok Aren. jasa dan perdagangan
b. Pengembangan teknologi
Metode Penelitian c. Faktor migrasi penduduk
Tujuan dari penelitian ini adalah
Terselenggaranya kegiatan kajian pengembangan SWOT
kawasan Jasa & Perdagangan di Kecamatan Analisa data dilakukan dengan pendekatan
Pamulang agar dapat menjadi usulan ke depan SWOT (strengths, weakness, opportunities,
dalam mewujudkan rencana Kota Tangerang threats). Menurut Rangkuti (2003:18) Analisis
Selatan yang ideal. Tujuan tersebut dapat dicapai SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara
melalui survey (analisis dokumentasi) lalu sistematis untuk merumuskan strategi yang harus
mengidentifikasi kawasan dengan matriks kekuatan- dilakukan. Analisis ini didasarkan kepada logika
kelemahan-peluang-ancaman (SWOT). Artinya yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
bahwa pendekatan matriks kekuatan-kelemahan- namun secara bersamaan dapat meminimalkan
peluang-ancaman (SWOT) pada kawasan studi akan kelemahan dan ancaman. Menurut Rangkuti
melahirkan strategi-strategi pengembangan kawasan (2003:19) penelitian menunjukkan bahwa kinerja
di Kecamatan Pamulang khususnya pada koridor suatu instansi dapat ditentukan oleh kombinasi
Jalan Pamulang Raya sebagai kawasan Jasa dan factor eksternal dan internal yang harus
Perdagangan. dipertimbangkan dalm sebuah analisis SWOT. Hasil
penelitian nantinya akan digolongkan menjadi 4
Variabel Penelitian kwadran yang memiliki strategi berbeda,
Untuk menentukan variabel yang berperan diantaranya:
penting dalam menentukan strategi pengembangan 1. Kwadran I : merupakan situasi yang sangat
kawasan jasa dan perdagangan sebagai bahan menguntungkan, memiliki peluang dan
penyusunan rancangan model, digunakan kesempatan sehingga dapat memaksimalkan
penggalian dari materi dan literatur yang terkait peluang yang ada. Strategi yang harus
dengan penelitian. Adapun hasil yang diperoleh diterapkan dalam kwadran ini dlah mendukung
yaitu terbagi atas aspek internal dan eksternal kebijakan pertumbuhan yang agresif.
(SWOT analysis), diantaranya : 2. Kwadran II : walaupun menghadapi berbagai
1. Variabel Internal : Kekuatan dan Kelemahan ancaman, masih memiliki kekuatan dari segi
Kawasan (Strength/Weakness Area) internal. Strategi yang harus digunakan adalh
Merupakan sebuah aktifitas manajemen menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
strategi untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi peluang jangk panjang.
kekuatan dan kelemahan yang ada pada kawasan 3. Kwadran III : memiliki peluang yang sangat
jasa dan perdagangan, yang implikasinya adalah besar, namun juga memiliki kelemahan secara
berjuang untuk menggandakan kekuatan internal internal. Strategi yang harus dilakukan adalah
serta meniadakan kelemahan internal. Adapun sub dengan cara meminimalkan kelemahan yang
variabel yang digunakan adalah : ada atau melakukan perubahan untuk dapat
a. Meneliti lokasi (positioning) serta merebut peluang di pasar.
aksesibilitas pada kawasan studi.

77 Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

4. Kwadran IV : ini merupakan kondisi yang tidak pelaku usaha komersial, para pedagang kaki lima
menguntungkan. Dimana menghadapi ancaman (PKL), masyarakat setempat (konsumen), dan
ekstenal serta banyak kelemahan internal. pengguna jalan. Peneliti sempat berdiskusi
membicarakan masalah lokasi koridor Jalan
SWOT adalah singkatan yang diambil dari Pamulang Raya yang strategis, dalam hal ini mereka
huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity rata-rata setuju bahwa kawasan ini merupakan
dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia dapat kawasan strategis, karena di koridor Jalan Pamulang
diartikan sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang Raya ini terdapat pusat pemerintahan, pusat
dan Ancaman. Analisis SWOT ini digunakan pada perbelanjaan (Superindo dan Giant), Jasa
penulisan tugas akhir ini dengan pertimbangan Professional (Bengkel, Gerai Dokter Kecantikan,
bahwa metode analisa SWOT bias dianggap sebagai dll), Fasilitas Kesehatan (Pamulang Medical centre,
metode analisa yang paling dasar, yang berguna Apotik Tiara, Apotik Kawi, Praktek Dokter Umum,
untuk melihat suatu topic permasalahan dari 4 dll), Pusat Pemerintahan (Kantor Walikota dan
(empat) sisi yang berbeda. Hasil analisanya adalah Kantor Kecamatan), Fasilitas Peribadatan (Masjid
arahan/rekomendasi untuk mempertahankan Walikota, Gereja).
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang
yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan S2 Aksesibilitas Yang Baik
menghindari ancaman. Koridor Jalan Pamulang Raya mempunyai
Penentuan rating berdasarkan atas penilaian aksesibilitas yang cukup baik dan terintergrasi.
subjektif dari seluruh hasil kuesioner maka untuk akses ke Jakarta melalui jalan Pajajaran (arah
menentukan titik kwadran tiap variabel yang Ciputat-Lb. Bulus), akses ke Bogor melalui jalan
dihitung diberi bobot atau nilai dengan skala 1 – 5. Surya Kencana (arah gaplek), akses ke BSD City
Adapun nilai 1-5 mewakili nilai masing-masing melalui jalan Siliwangi (arah Viktor). Dengan akses
variabel dengan ketentuan sebagai berikut : yang baik dan mudah dicapai membuat nilai jual
a. Nilai 5 : Sangat Baik kawasan jasa dan perdagangan di koridor Jalan
b. Nilai 4 : Baik Pamulang Raya ini cukup tingi, belum lagi dengan
c. Nilai 3 : Ragu – ragu fasilitas sosial dan fasilitas umum yang cukup
d. Nilai 2 : Tidak Baik lengkap seperti Rumah Sakit Bersalin Permata
e. Nilai 1 : Sangat Tidak Baik Sarana Husada, Klinik Apotek Kimia Farma,
Praktek Dokter Spesialis, Pamulang Medical Center
Analisis SWOT & Three Level of Product (24 jam), Masjid Walikota, Gereja Pamulang, dan
Faktor Kekuatan (Strengthness) Alun-alun Walikota. pada saat peneliti melakukan
S1 Lokasi yang sangat strategis untuk sebuah diskusi dengan para pedagang, mereka menuturkan
kawasan jasa dan perdagangan bahwa di kawasan ini lah mereka mengais rezeki
Berdasarkan hasil observasi lapangan di karena kebanyakan masyarakat mejadikan kawasan
Jalan Pamulang Raya Kelurahan Pamulang Barat, ini sebagai persinggahan sebelum mereka pulang ke
peneliti berpendapat bahwa kawasan ini merupakan rumah masing-masing. Dari sini peneliti
kawasan yang cukup strategis untuk sebuah mendapatkan hipotesa bahwa terdapat fenomena
kawasan komersial bila dilihat dari geografis serbuan para pedagang kaki lima (PKL) liar dari
wilayahnya. Apabila ditinjau dari RTRW Kota wilayah lain yang menjadikan kawasan ini cukup
Tangerang Selatan (2011-2031), Jalan Pamulang kumuh dan kurang terawat. Tetapi artinya bahwa
Raya ini merupakan bagian dalam pengembangan kawasan ini merupakan kawasan dengan
jaringan jalan strategis nasional. Sejak Kota aksesibilitas yang baik tinggal bagaimana para stake
Tangerang Selatan mengukuhkan diri sebagai kota holder dan masyarakat setempat dapat
otonom pada tahun 2008 silam, perkembangan di menggunakan faktor kekuatan pada kawasan ini
kawasan ini cukup signifikan. Kantor Walikota sebagai landasan untuk melakukan pengembangan
Tangerang Selatan dan beberapa kantor wilayah khususnya pada kawasan jasa dan
pemerintahan yang berada di Jalan Pamulang Raya perdagangan ini.
ini menjadi salah satu indikator bahwa Jalan
Pamulang Raya ini merupakan lokasi yang cukup S3 Lahan Investasi
strategis. Dalam cakupan skala regional Kota
Kegiatan jasa dan perdagangan di koridor Tangerang Selatan, koridor Jalan Pamulang Raya
Jalan Pamulang Raya ini cukup lengkap. peneliti ini merupakan bagian dalam SPK IV (Sub-
dalam melakukan observasi sempat menyebar Pelayanan Kota) dan peruntukkan wilayah yang
kuesioner dan melakukan wawancara dengan para dominan sebagai kawasan jasa dan perdagangan.

Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012 78


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

Melihat dari kondisi eksisting yang ada di Jalan minim ini kendaraan bermotor ini dipaksakan untuk
Pamulang Raya, ternyata kawasan jasa dan parkir di badan jalan yang tentu saja membuat
perdagangan di wilayah studi peneliti ini merupakan pengendara yang ingin melewati kawasan tersebut
lahan investasi bagi warga masyarakat sekitar. Ini menjadi tersendat karena badan jalan semakin
terbukti pada saat peneliti melakukan wawancara menyempit, ada juga beberapa insiden hilangnya
dan menyebar kuesioner yang menyebutkan bahwa kendaraan bermotor yang parkir di kawasan ini.
lahan ruko – ruko atau lapak PKL yang ada di Jalan Tentunya hal seperti ini harus menjadi catatan
Pamulang Raya ini selain milik pengembang juga kepada stake holder untuk kembali melakukan
ternyata milik perseorangan. Hasil wawancara kajian teknis mengenai penataan sistem parkir.
peneliti mendapatkan informasi bahwa ruko-ruko
dan lapak PKL yang ada di sewakan dari W3 Prasarana Jalan Yang Minim Perbaikan
perseorangan kepada pelaku usaha yang ada di Prasarana jalan yang ada khususnya pada
wilayah studi, artinya kawasan perdagangan di Jalan jalan lokal – lokal di kawasan jasa dan perdagangan
Pamulang Raya merupakan lahan investasi dan ini cukup memprihatinkan. artinya bahwa perbaikan
bagian dari kekuatan yang ada di kawasan ini. yang minim membuat kawasan ini cukup kumuh
karena banyak akibat yang ditimbulkan dengan
Faktor Kelemahan (Weakness) minimnya perbaikan prasarana jalan ini, seperti
W1 Pengelolaan Sampah Yang Buruk timbulnya genangan air waktu hujan yang pastinya
Di koridor Jalan Pamulang Raya terdapat berimbas pada keselamatan para pengguna jalan,
tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) dan mengurangi estetika kawasan. perbaikan
yang ada di pinggir jalan dan ada yang di dalam prasarana jalan ini tentu sangat dinantikan oleh para
jalan lokal. Setelah peneliti melakukan observasi masyarakat agar memberikan rasa nyaman kepada
dan menggali informasi dari masyarakat ternyata para masyarakat sebagai konsumen.
TPSS itu bukan seharusnya ada di wilayah koridor Faktor Peluang (Opportunities)
Jalan Pamulang Raya, menurut peruntukannya O1 Kawasan Potensial di Kota Tangerang
seharusnya ada di Jalan Siliwangi. TPSS tersebut Selatan
cukup membuat kawasan terlihat kumuh, Kawasan jasa dan perdagangan di koridor Jalan
Pengelolaan sampah yang buruk ditandai dengan Pamulang Raya merupakan kawasan yang potensial,
tidak rutinnya petugas kebersihan mengambil karena kawasan komersial ini berada dalam 3 akses
sampah dan mengangkutnya ke TPS. Peneliti juga besar masing-masing menuju BSD City (melalui
berpendapat bahwa lokasi TPSS yang ada di koridor Viktor), Jakarta (Melalui Ciputat), Bogor (melalui
Jalan Pamulang Raya ini kurang tepat dan dapat Gaplek). selain mempunyai akses yang baik,
mengurangi estetika kawasan sehingga pengelolaan kawasan komersial ini juga terintegrasi dengan
sampah yang buruk menjadikan salah satu faktor perumahan – perumahan yang tersebar di sekitar
kelemahan kawasan jasa dan perdagangan di Jalan koridor Jalan Pamulang Raya. berdasarkan data
Pamulang Raya. kependudukan yang ada, Kelurahan Pamulang Barat
merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk
W2 Minimnya Lahan Perparkiran yang cukup tinggi, sehingga memberikan sebuah
Ternyata ada salah satu masalah yang peluang dan tantangan besar pada masa yang akan
mendasar yang ada di koridor Jalan Pamulang Raya datang untuk melakukan penataan kawasan yang
sebagai kawasan jasa dan perdagangan, yaitu lebih baik. Perumahan yang ada di sekeliling
minimnya lahan parkir untuk kendaraan bermotor. wilayah studi diantaranya sbb :
Kawasan ini banyak terdapat ruko-ruko tempat a. Perumahan Pamulang Permai Barat
usaha komersial seperti jasa, perdagangan, b. Perumahan Pamulang Permai Timur
perbankan, dll dalam satu kawasan. ditambah c. Perumahan Gria Jakarta
dengan menjamurnya kendaraan pribadi menambah d. Perumahan Pamulang Permai Baru
kepadatan lalu lintas baik di koridor Jalan Pamulang e. Perumahan lain diluar wilayah studi
Raya maupun di jalan lokalnya. (perumahan Reni Jaya, Vila Dago, Kedaung,
Dengan padatnya lalu lintas di dalam jalan – Sarua, dll)
jalan lokal ini tentunya akan membuat masyarakat
menjadi kurang nyaman. Sistem parkir yang O2 Pembenahan Sistem Perparkiran dan
dikelola oleh para pak ogah ini ternyata di satu sisi Lokasi PKL
memberikan lapangan pekerjaan yang cukup baik, Pembenahan sistem perparkiran dan pembenahan
tetapi tentunya berdampak buruk bagi kawasan lokasi PKL merupakan tantangan dan peluang ke
tersebut. Contoh saja, dengan lahan yang cukup depan yang dimiliki oleh kawasan komersial di

79 Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

Jalan Pamulang Raya ini. Melihat pada kondisi serbuan pedagang kaki lima (PKL) liar khususnya
eksisting, dimana pengelolaan lahan parkir dan pada koridor Jalan Pamulang Raya.
lapak PKL ini kurang terkoordinasi dengan baik
sehingga timbullah beberapa permasalahan T2 Terminal Bayangan
diantaranya para pedagang yang menjajaki Koridor Jalan Pamulang Raya ini merupakan
dagangannya di badan jalan, konsumen (warga) wilayah yang sering dijadikan terminal bayangan
yang memarkir kendaraan seenaknya memberikan bagi moda transportasi angkutan umum yang
implikasi negatif bagi kawasan ini. Dengan sistem berlokasi di sekitar bunderan Universitas Pamulang
perparkiran yang lebih baik dan modern dapat (seberang kantor Walikota), dan di dekat warung
meningkatkan keamanan serta kenyamanan para Parahyangan Pamulang. Dalam mengatasi masalah
masyarakat sebagai konsumen. Dengan melihat ini, tentunya harus dilakukan pendekatan
kondisi eksisting di Jalan Pamulang Raya ini, perencanaan untuk mencari solusi mengenai
pengelolaan sistem perparkiran yang lebih baik dan terminal bayangan ini, sehingga untuk masa yang
modern sangat mungkin direalisasi. dengan akan datang tidak menjadi ancaman bagi kawasan
melakukan relokasi lahan untuk parkir dan bekerja tersebut.
sama dengan pihak swasta tentunya akan menjadi
langkah prospektif dalam mengembangkan kawasan T3 Kepadatan Penduduk
komersial di koridor Jalan Pamulang Raya sebagai Berdasarkan data kependudukan Kecamatan
kawasan jasa dan perdagangan khususnya pada Pamulang, terlihat bahwa koridor Jalan Pamulang
pengelolaan lahan PKL dan parkir kendaraan. Raya adalah bagian dalam Kelurahan Pamulang
Barat merupakan kawasan yang paling padat
O3 Pengadaan Fasilitas Umum dibanding dengan kelurahan lain. Ini merupakan
Fasilitas umum merupakan barang yang sebuah ancaman bagi kawasan komersial, dengan
dikuasai Negara, dibiayai sebagian atau seluruhnya penduduk wilayah yang cukup padat dapat
dan diperuntukkan bagi kepentingan umum. Dari meningkatkan volume bangkitan lalu lintas
hasil observasi lapangan yang peneliti lakukan, khususnya di koridor Jalan Pamulang Raya.
fasilitas-fasilitas umum yang ada kurang memadai,
seperti tidak adanya taman (bermain), pos
keamanan, dan toilet umum. Artinya kondisi ini
menjadi tantangan serta peluang ke depan bagi
wilayah studi untuk mengembangkan atau
melakukan kajian mengenai pengadaan serta
optimalisasi fasilitas umum.

Faktor Ancaman (Threats)


T1 Menjamurnya Pedagang Kaki Lima
Salah satu indikator dari ancaman yang ada
di koridor Jalan Pamulang Raya adalah Gambar 1.
menjamurnya pedagang kaki lima (PKL). Serbuan Three Level of Product (Eksisting)
para pedagang kaki lima ini sudah berlangsung
sejak lama, mereka menempati lokasi-lokasi yang
tidak seharusnya mereka tempati untuk berjualan
seperti : pada badan jalan-jalan lokal, di depan ruko-
ruko komersial yang mengakibatkan kemacetan lalu
lintas. sampai saat ini, upaya untuk merelokasi para
pedagang kaki lima ini masih belum dilakukan,
padahal dengan melakukan penataan pedagang kaki
lima diharapkan dapat meningkatkan citra (image)
kawasan. Masalah sosial tentang pedagang kaki
lima ini menjadi satu fenomena yang memang
sering terjadi terutama di lokasi-lokasi komersial
yang strategis, ini menjadi tantangan para stake
holder dan peran serta masyarakat untuk
berpartisipatif dalam mencari solusi penataan dari Gambar 2.
Three Level of Product (Konsep)

Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012 80


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

Raya. dimulai dari melakukan pencocokan keempat


Kesimpulan sel strategi, yang diberi nama SO, WO, ST, dan
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan WT, dikembangkan setelah melengkapi keempat sel
untuk merumuskan strategi pengembangan kawasan faktor utama, yang diberi nama S, W, O, dan T.
jasa dan perdagangan di Kecamatan Pamulang, Penjabaran hasil analisis yang dilakukan adalah sbb
Kota Tangerang Selatan dengan studi kasus : Jalan :
Pamulang Raya. observasi yang dilakukan berasal Strategi OS
dari serangkaian analisa berdasarkan faktor  Meningkatkan citra (image) kawasan dengan
kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), melakukan pembenahan PKL liar, maintenance
peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) yang prasarana jalan, serta meningkatkan keamanan
dimilikinya. Tahapan dalam penelitian ini lingkungan
mencakup pada observasi lapangan dan penyebaran  Masyarakat secara berpartisipatif meningkatkan
kuesioner untuk mendapatkan landasan awal untuk kesadaran diri akan lingkungannya
mengidentifikasi potret terkini mengenai kekuatan,  Meningkatkan keterpaduan, integrasi antar
kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di kawasan sekitar (Aksesibilitas)
kawasan tersebut. sedangkan strategi
pengembangan didapat dari hasil analisis Strategi OW
keterkaitan faktor dalam kwadran SWOT yang  Melakukan koordinasi secara aktif kepada dinas
outputnya adalah serangkaian indikasi program kebersihan Kota Tangsel untuk penempatan
rencana kerja lokasi TPSS
Berdasarkan hasil analisis di dalam penelitian ini,  Optimalisasi prasarana Halte
didapatkan beberapa temuan studi antara lain :  Melakukan maintenance prasarana jalan secara
1. Faktor kekuatan (Strength), kelemahan berkala
(Weakness), peluang (Opportunity), dan Strategi TS
ancaman (Threat)  Upaya relokasi terhadap para pedagang kaki
A. Kekuatan (Strength) lima
S1 Lokasi sangat strategis untuk sebuah kawasan
 Optimalisasi aset penggunaan lahan untuk
jasa dan perdagangan
komersial
S2 Aksesibiltas yang baik
 Melakukan pendekatan kepada pedagang,
S3 Lahan Investasi
secara partisipatif mencari solusi atas
menjamurnya para pedagang
B. Kelemahan (Weakness)
W1 Pengelolaan sampah yang buruk  Penataan lokasi terminal transit bagi moda
W2 Minimnya lahan perparkiran transportasi angkutan umum
W3 Prasarana jalan yang minim perbaikan Strategi TW
 Upaya pengawasan (Controlling) terhadap
C. Peluang (Opportunity) pengelolaan sampah
O1 Kawasan Potensial  Melakukan relokasi untuk lahan parkir
O2 Pembenahan Sistem Perparkiran dan Lokasi kendaraan
PKL  Optimalisasi moda transportasi massal
O3 Pengadaan Fasilitas Umum  Secara partisipatif, masyarakat dengan
stakeholder berkoordinasi untuk melakukan
D. Ancaman (Threat) pembangunan dan penataan serta
T1 Menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) liar maintenance secara berkala
T2 Terminal Bayangan
T3 Kepadatan penduduk Dari hasil pencocokan keempat sel strategi,
maka didapatkan strategi prioritas/indikasi program
2. Strategi Pengembangan Kawasan Jasa dan utama pengembangan kawasan jasa dan
Perdagangan di Kecamatan Pamulang, Kota perdagangan di Jalan Pamulang Raya :
Tangerang Selatan. Studi Kasus : Jalan 1. Peningkatan Citra (Image) Kawasan Jasa
Pamulang Raya dan Perdagangan di Jalan Pamulang Raya,
Dalam penelitian tugas akhir ini, peneliti dengan sub-program :
tidak terbatas hanya dalam melakukan identifikasi, a. Pembebasan lahan untuk penempatan lokasi
tetapi melakukan perumusan strategi pengembangan pedagang kaki lima (PKL) liar
kawasan jasa dan perdagangan di Jalan Pamulang

81 Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012


Strategi Pengembangan Kawasan Jasa Dan Perdagangan Di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan Studi Kasus : Jalan
Pamulang Raya, Kelurahan Pamulang Barat

b. Pengadaan sistem pengelolaan parkir BAPPEDA Kota Tangerang Selatan. 2011.


terpadu Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan
2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tentang Perencanaan Berbasis Partisipatif, Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang
dengan sub-program : Selatan Tahun 2011-2031
a. Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(MUSRENBANG) BAPPEDA Kota Tangerang Selatan. 2011. Profil
b. Program Pemberdayaan Warga Kota Tangerang Selatan, Banten, 2011
c. Pengadaan lokasi TPSS (tempat
pembuangan sampah sementara) David, Fred .R Strategic Management. buku 1 edisi
d. Pengembangan pengelolaan persampahan 12. Salemba Empat : Jakarta
4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery)
pada TPS Pontoh, Nia K. Pengantar Perencanaan Kota,
3. Peningkatan Fungsi Sarana dan Prasarana Penerbit ITB
di Jalan Pamulang Raya Sebagai Kawasan
Jasa dan Perdagangan, dengan sub-
program:
a. Optimalisasi Jalur Pedestrian
b. Pengembangan Kawasan Khusus Pejalan
Kaki
c. Penyediaan Trotoar
d. Peningkatan fungsi dan pelebaran jalan
lokal
e. Pengadaan dan Optimalisasi Sistem
Proteksi kebakaran
4. Pengadaan dan Optimalisasi Fasilitas Umum
dan Fasilitas Sosial di Jalan Pamulang Raya
Sebagai Kawasan Jasa dan Perdagangan
a. Pengadaan Pos Keamanan
b. Pengadaan Toilet Umum di Lapak PKL
c. Pengadaan Lokasi Taman Bermain (RTH)

Saran
Saran yang bisa peneliti berikan pada
penelitian tugas akhir ini adalah Kecamatan
Pamulang, terutama pada koridor JalanPamulang
Raya merupakan satu wilayah dimana mempunyai
karakteristik dominan sebagai kawasan jasa dan
perdagangan, diharapkan dengan hasil penelitian
yang sudah dijalani dapat menjadi rekomendasi bagi
para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
melakukan kajian lanjutan mengenai pengembangan
kawasan jasa dan perdagangan di koridor Jalan
Pamulang Raya.

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. Kecamatan Pamulang Dalam
Angka, Jakarta, 2011

BAPPEDA Kota Tangerang Selatan. 2011.


Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan
Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Tangerang Selatan 2011-2016

Jurnal Planesa Volume 3, Nomor 2 November 2012 82

Anda mungkin juga menyukai