Nim : C1G121097
Kls : A
KABUPATEN MUNA
BAB I
PENDAHULUAN
lahan perlu dilakukan sebagai salah satu dasar dan titik awal bagi perumusan
peningkatan efisiensi dan kualitas produk, serta pengembangan usaha yang dapat
pada dasarnya seluruh kewenangan sudah berada pada daerah kabupaten dan
daerah kota.
berhasil. Salah satu indikatornya adalah laju pertumbuhan ekonomi yang rata-
atau desa tertinggal di Indonesia. Daerah atau desa tertinggal ini merupakan
mencakup aspek ekonomi artinya ketika daerah ini diperhatikan dan dibangun
Wilayah tertinggal merupakan suatu wilayah dalam suatu wilayah yang secara
Salah satu wilayah yang termasuk dalam kategori wilayah tertinggal yaitu
prasarana masih tidak layak dan dapat menghambat proses pengembang, belum
pertanian dengan lokasi penjualan pertanian dan belum adanya pusat pelayanan
Kabupaten Muna.
BAB II
wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan misi wilayah. Dalam
kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai setelah tersusunnya
Dengan demikian, pada akhirnya akan tercapai bentuk ruang yang dituju. Tata
ruang juga sekaligus memberi rambu-rambu tentang apa yang boleh pada tiap
sisi ruang wilayah. Dengan demikian, tata ruang adalah panduan utama dalam
pembangunan dengan rencana tata ruang. Rencana tata ruang berisikan kondisi
ruang/penggunaan lahan saat ini (saat penyusunannya) dan kondisi ruang yang
selama kurun waktu 5 tahun dan nantinya dituangkan lagi dalam rencan
cukup jelas bahwa RPJM semestinya mengacu kepada kondisi ruang yang
cukup karena analisisnya bersifat makro wilayah sehingga tidak cukup detail
untuk membahas sector per sector apalagi komoditi per komoditi. Pendekatan
regional saja tidak akan mampu menjelaskan, misalnya komoditi apa yang
bagaimana tingkah laku para pesaing . atas dasar alasan tersebut ,pendekantan
regional.
Tata ruang sebagai wujud pola dan struktur ruang terbentuk secara
alamiah dan juga sebagai wujud dari hasil proses-proses alam maupun dari
tataruang yang terstruktur yang kita sebut sebagai perencanaan tata ruang.
Wafda, 2007).
Penataan ruang menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
ruang.
dengantujuan :
a. Tujuan penataan ruang adalah suatu kondisi tata ruang ideal yang
mendatang)
saing.
lainnya dalam skala nasional berdasarkan kondisi dan fungsi inter dan intra
dicirikan oleh:
daerah pedesaan, Desa berasal dari kata Deshi bahasa sansakerta, yang
berarti tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Ciri-ciri masyarakat desa
sebagai berikut:
berperan besar.
informal.
(homogenitas).
digambarkan sebagai suatu kelompok masyarakat yang sebagian besar bertumpu pada
aktivitas berbasis sumberdaya alam baik pertanian dalam arti luas maupun pertanian
dalam arti sempit. Namun demikian, keunggulan komparatif ini tidak serta merta
rangkakegiatan ekonomi.
yaitu :
1. Petani kecil harus tetap mengerjakan tanahnya, sebab hari depan dari dunia
3. Membuat suatu kebijakan baru mengenai pranata lama yang kurang baik
berikut:
bangsa,
tidak hanya terfokus pada aspek ekonomi tetapi sifatnya harus lebih
kekuatan politik, ekonomi dan social yang langsung atau tidak langsung dapat
Petani kecil harus tetap mengerjakan tanahnya, sebab hari depan dari dunia
terletak pada petani kecil.2. Memberikan lebih banyak sumber daya dan
lain :
1. Geografis : secara geografis wilayah tertinggal relatif sulit dijangkau akibat
memadai.
sederhana, serta pada umumnya terikat atau masih memegang teguh nilai-nilai
potensial namun tidak diolah dengan baik atau dimanfaatkan oleh dan untuk
tertinggal selama ini salah sasaran atau tidak sesuai dengan kebutuhan
lebih cepat dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama adanya
hasil sumber daya alam dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan dan
daerah yang kaya sumber daya alam akan lebih maju dan masyarakatnya lebih
makmur dibandingkan di daerah yang miskin akan sumber daya alam. Hingga
tingkat tertentu, anggapan ini masih bisa dalam artian sumber daya alam
harus dilihat sebagai modal awal untuk pembangunan yang selanjutnya harus
yang sangat penting adalah teknologi dan sumber daya manusia (Tambunan,
2001).
pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini, di mana daerah
berikut:
Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
ini yaitu penelitian non matematis dengan proses menghasilkan data-data dari
a. Data kualitatif Adalah jenis data yang berupa kondisi kualitatif objek dalam
ruang lingkup studi atau data yang tidak bisa langsung diolah dengan
1) Kondisi Jalan
2) Kondisi Komunikasi
3) Irigasi
4) dll.
b. Data kuantitatif: Adalah jenis data yang berupa angka atau numerik yangbisa
2) Jumlah penduduk
3) dll.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai p e n e l i t ian ini, maka metode
analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Rumusan masalah pertama, yaitu mengetahui apa saja
mendeskripsikan kondisi atau keadaan yang terjadi dilapangan, dimana data dan
tingkat spesialisasi sektor-sektor di suatu wilayah atau sector-sektor apa saja yang
adalah:
% %
R1 = % = LQ = R2 = %
Keterangan:
data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah salah satu
dilapangan dan hasil wawancara dengan responden. Kemudian berikan nilai bobot
bobot tersebut berdasarkan tingkat pengaruh (faktor strategis yang penting sampai
tidak penting), sehingga besarnya rata-rata nilai bobot tergantung pada jumlah
Dalam penelitian terdapat berbagai cara untuk memperoleh data yaitu berupa
1. Studi Dokumentasi
peneliti, berupa data BPS, Kabupaten Muna dalam bahan peneliti, data
monografi tiap kecamatan . data-data yang terdapat di dalamnya berupa data
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak
secara langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi melalui pihak lain
2. Teknik Observasi
yang terjadi lapangan. Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data
gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi terbagi dua,
adalah obsevasi yang dilakukan terhadap objek ditempat kejadian atau tempat
diteliti.
yang akam diselidiki atau objek yang diteliti. Observasi lapangan merupakan
masalah geografis.
3. Studi Kepustakaan
hal lain yang terkait dengan penelitian ini yang diperoleh dapat melalui buku
sumber, jurnal, makalah, dan data monografi. Data sekunder dapat dipakai
dikumpulkan. Data sekunder yang berasal dari instansi atau lembaga biasanya
3.6 Kesimpulan
berikut:
jaringan jalan.
produksi unggulannya.
AS Nursyam. 2013. Struktur Tata Ruang Wilayah Dan Kota. Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar
BPS Kabupaten Muna. 2014. Kecamatan Tiworo Selatan dalam Angka. BPS
Kabupaten Muna.