MAKALAH
Oleh :
1 1
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
Abstract
Pada masa sekarang sebuah kota dalam perkembangan perlu adanya suatu citra kota atau identitas kota untuk
sebagai penambah daya tarik kota. Selain berada pada pusat kegiatan perdagangan dan jasa, kawasan ini juga memiliki
sejarah penting bagi perkembangan di kawasan Perkotaan. Kondisinya dapat terlihat dengan jelas dari kondisi
arsiktekturnya yang terdapat seperti bangunan tua, pertokoan, perkantoran, dan juga pasar tradisional yang nampak pada
wajah kotanya. Citra kota menjadi sesuatu yang penting untuk memperkuat identitas dan wajah kota sehingga membuat
kota tersebut menarik dan memiliki daya tarik.
Pengertian elemen-elemen rancang kota adalah bagian-bagian yang membentuk karakteristik suatu kawasan.
Elemen- elemen rancang kota dapat dikategorikan berdasarkan jenis, bentuk, ukuran,sifat, hingga pada penggunaannya.
Elemen rancang kota pada umumnya dibagi berdasarkan sifatnya yaitu elemen rancang kota bersifat fisik maupun elemen
rancang kota bersifat aktivitas. Elemen fisik rancang kota cenderung bersifat ragawi (tangible) dan elemen aktivitas
cenderung bersifat non-ragawi (intangible)
Kawasan Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan merupakan kawasan pusat kota yang cukup padat dalam
kapasitas penghuni dan pengguna jalan. Sehingga menimbulkan berbagai masalah berupa kemacetan dan tingkat polusi
yang tinggi. Sehingga ruang jalan dalam kawasan masih perlu penataan karena fungsi ruang jalan sangat vital dan tidak
dapat berub ah maka perlu dilakukan penataan yang tepat.
Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui dan menemukan pengaruh elemen fisik terhadap elemen aktivitas pada
“kehidupan” fungsi kawasan Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan serta memberikan arahan penataan pada
elemen fisik dan aktivitas yang dapat menghidupkan kawasan.
Makalah ini menggunakan pendekatan observasi lapangan. Data berupa literatur dan peta dikumpulkan untuk
melihat tanda-tanda dan temuan di lapangan. Kemudian menyusun pembahasan dan analisa berdasarkan teori-¬teori yang ada
dari variabel makalah.
Adanya temuan pada makalah ini menunjukkan bahwa pada penggal di kawasan Jalan Dr. Ferdinand Lumban
Tobing Kota Pandan yaitu penggunaan lahan (land use), bentuk dan massa bangunan (building form and massing),
sirkulasi dan parkir (circulation and parking), ruang terbuka kota (open space), jalur pejalan kaki (pedestrian ways),
pendukung aktivitas (activity support), dan elemen penanda (signage). Kondisi elemen-elemen perancangan kota tersebut
masih perlu dirasakan untuk dilakukan penataan yang lebih baik.
2 2
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring bertambahnya urbanisasi pada kota-kota di Indonesia, maka laju pertumbuhan penduduk
di pusat kota juga semakin bertambah. Selaras antara perkembangan perkotaan dengan meningkatknya
perkembangan ekonomi. Kota merupakan pusat dari segala kegiatan baik kegiatan-kegiatan
pemerintahan, kegiatan sosial budaya maupun kegiatan- kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi berupa
perdagangan, jasa dan industri yang berkembang pesat di perkotaan menyebabkan banyaknya pendatang
yang masuk ke daerah perkotaan.
Dengan semakin banyaknya kegiatan dan padatnya penduduk menyebabkan sebuah kota
tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan warganya secara optimal sehingga diperlukan adanya kota-kota
penunjang yang dapat menampung kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dipenuhi di perkotaan. Sebagai
contoh masalah kebutuhan perumahan, di perkotaan harga tanah sangat mahal, sementara kebutuhan
perumahan bagi masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah yang bekerja disektor-sektor
insdustri dan sektor-sektor informal semakin meningkat. Kebutuhan tersebut tidak dapat lagi ditampung
di perkotaan sehingga pembangunan perumahan berpindah ke kota-kota kecil sekitar perkotaan,
kota-kota penunjang tersebut.
Menurut Hamid Shirvani (1985) seorang pakar arsitektur kota yang telah mencetuskan teori
Elemen Perancangan Kota yang terdiri dari pola penggunaan lahan (land use), bentuk dan massa
bangunan (building form and massing), sirkulasi dan parkir (circulation and parking), ruang terbuka kota
(open space), jalur pejalan kaki (pedestrian ways), pendukung aktivitas (activity support), elemen
penanda (signage), dan preservasi (preservation). Kondisi yang dapat diamati bangunan yang terdapat
di Kota Pandan mayoritas digunakan untuk perdagangan jasa guna medukung aktivitas. Bangunan
tersebut memiliki bentuk yang beragam, diikuti dengan keberadaan penanda bangunan yang digunakan
sebagai media promosi dan informasi memiliki ketidakteraturan bentuk, warna dan susunan. Disusul
dengan tumbuhnya aktivitas pendukung informal pada sekeliling bangunan yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya menempati jalur pejalan kaki sehingga mengurangi dimensi area untuk pejalan kaki serta
menjadikan kondisi jalur pejalan kaki kurang memadai. Tumbuhnya aktifitas formal dan informal
yang semakin meningkat juga akan memberikan pengaruh terhadap sirkulasi dan keberadaan parkir.
Permasalahan yang terjadi di kawasan Kota Pandan dapat diamati pada konteks keberlanjutan
pembangunan baik dari sisi lingkungan, sosial maupun ekonomi. Keberadaan dari elemen fisik, elemen-
elemen street furniture, vegetasi yang kurang dan sangat minim sebagai faktor yang dapat mendukung
keberlanjutan ekonomi sebagai sebuah kawasan komersial dan budaya. Pada elemen aktivitasnya
keberlanjutan bangunan yang fungsinya ‘mati’ terkonsentrasi pada lokasi tertentu dan kurang
optimalnya dan tidak seimbangnya penggunaan/ fungsi kawasan. Berdasarkan rumusan permasalahan
tersebut dapat ditarik dua poin pertanyaan makalah yaitu :
1. Bagaimanakah kondisi penataan elemen-elemen perancangan kota di kawasan Kota Pandan ?
Tujuan makalah untuk mengetahui elemen perancangan kota yang berpengaruh terhadap kualitas
ruang kota. Indikator yang akan digunakan dalam mengukur elemen perancangan kota adalah teori
Hamid Shirvani (1985), yaitu : penggunaan lahan (land use), bentuk dan massa bangunan (building
form and massing), sirkulasi dan parkir (circulation and parking), ruang terbuka kota (open space), jalur
pejalan kaki (pedestrian ways), pendukung aktivitas (activity support), elemen penanda (signage), dan
preservasi (preservation).
3 3
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
BAB II
PEMBAHASAN
Keberadaan Kota Pandan dilihat secara geografis memiliki nilai strategis yang terletak diantara
Kota Sibolga dan Kota Padangsidempuan. Kota Pandan berada ditengah Kabupaten Tapanuli Tengah
sehingga menjadi pemicu pertumbuhan aktivitas perdagangan. Ruas Jalan Dr. Ferdinand Lumban
Tobing merupakan jalan yang berada pada pusat kota menjadi bagian dari kawasan sentral bisnis
melayani Kota Pandan dan wilayah sekitar.
Ruas Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing yang masuk ke dalam kawasan sentral bisnis maka
dalam penelitian ini akan di ambil pada penggal Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan yang
diutamakan masuk kedalam kawasan tersebut, karena dalam kawasan tersebut memiliki unsur elemen
percangan kota. Berikut Gambar 1 merupakan lokasi studi di penggal Dr. Ferdinand Lumban Tobing
Kota Pandan.
4 4
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
Elemen perancangan kota menurut Shirvani (1985), elemen yang sesuai dengan kondisi lokasi
studi adalaha sebagai berikut :
Gambar 4. Gambar Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
5 5
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
Gambar 6 Peta Open Space dan Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan
6 6
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
7 7
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
Materi makalah yang dipakai adalah berupa literatur yang berasal dari teori menurut Hamid
Shirvani (1985), maupun sumber lain yang berkaitan dengan teori elemen perancangan kota dan
kualitas ruang kota serta materi penelitian yang didapatkan dari observasi lapangan. Alat yang
digunakan untuk pengumpulan data antara lain peta, kamera digunakan untuk merekam secara visual
bangunan, ruang serta pemandangan yang terbentuk. Kertas dan alat tulis untuk merekam secara visual
tampak atau fasad bangunan yang diteliti.
Tujuan utama dari penelitian makalah adalah diperolehnya pemahaman menyeluruh tentang
fenomena yang diteliti sebagai pendekatan menyeluruh, sehingga cakupan dan kedalaman dalam
penelitian kualitatif sangat diutamakan karena menyangkut elemen-elemen perancangan kota
Dari hasil pengelompokan maka dapat di simpulkan bahwa elemen perancangan kota yang
paling dapat dikenali dengan jelas adalah bangunan Alun-alun Kota Pandan kerena bangunan yang
ada pada Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan terlihat dominan dari pada elemen yang
lainnya.
Gambar 6 Peta Open Space dan Jalan Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan terlihat dominan
Sebaliknya, yang memberikan penjelasan bahwa rangkaian elemen perancangan kota tidak dapat
dikenali dengan jelas adalah sirkulasi dan parkir. Keberadaan parkir yang tidak teratur sehingga
memberikan kesan bahwa menutupi rangkaian elemen yang lain, sirkulasi dan parkir yang paling
menonjol karena keberadaanya berada pada bahu jalan. Bangunan bersejarah tidak terdapat pada Jalan
Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Pandan.
8 8
Elemen-Elemen Rancang Kota di Kawasan Kota Pandan
BAB III
PENUTUP
9 9