Dosen Pengampu:
Ir. Didik Nopianto Agung Nugradi, M.T.
Disusun oleh:
Rizki Murwani Utami (5112417027)
Permada Andika Raharjo (5112417033)
Teknik Arsitektur
3. PENELITIAN TERDAHULU
Sebelum kami membahas permasalahan yang kami angkat kami ingin menampilkan beberapa
contoh penelitian mengenai 8 teori perkembangan kota sebagai acuan kami dalam melakukan
mini riset ini.
Kajian Elemen Karakteristik Kajian Elemen
Pembentuk Ruang Kota Kawasan Kota Lama Perancangan Kota
Pada Ruang Terbuka Manado dengan Di Koridor Pasar
Publik Kota (Studi Kasus: Pendekatan Teori Siteba Kota Padang
Alun-Alun Karanganyar) Hamid Shirvani
Abstrak / Alun-alun Karanganyar Menurut Probowati Koridor Pasar Siteba
Pendahuluan merupakan salah satu contoh (2006) Kota Lama adalah letaknya strategis
ruang terbuka yang belum suatu kawasan historis mudah dijangkau oleh
banyak dikunjungi oleh bercitra budaya khas masyarakat diseluruh
masyarakat. Kabupaten (sebagaimana Kota Lama kelurahan pada
Karanganyar merupakan sebagai suatu kawasan Kecamatan Nanggalo,
bagian dari provinsi Jawa yang memiliki bangunan sehingga peningkatan
Tengah, dimana seharusnya kuno berarsitektur kebutuhan akan ruang
alun-alun menjadi pusat kolonial yang beberapa bagi aktivitas
kabupaten dan pusat aktivitas diantaranya merupakan perdagangan dan jasa
sosial bagi masyarakat di bangunan bersejarah) menjadi padat. Koridor
dalamnya. Alun-alun adalah merupakan prioritas Pasar Siteba ini juga
salah satu ruang terbuka publik pertama preservasi baik berbatasan langsung
di dalam kota yang berfungsi kawasan maupun dengan Kawasan Pusat
sebagai wadah berbagai bangunannya. Pemerintahan Kota
aktivitas sosial seperti upacara Padang sehingga
pada hari besar, acara memacu pertumbuhan
perlombaan, konser musik, kawasan Koridor Pasar
pasar rakyat, kegiatan agama, Siteba. Dari aktifitas
olahraga, sosial serta dapat manusia tersebut maka
menjadi tempat berkumpul dan menimbulkan akses dan
berekreasi. Akan tetapi pada pergerakkan dari dan
kenyataannya, aktivitas sosial menuju koridor semakin
yang terjadi di alunalun ramai dan padat.
tersebut masih sedikit. Sehingga perlu
pemecahan
permasalahan-
permasalahan elemen
perancangan kota pada
Koridor Pasar Siteba
yang tidak sesuai
dengan Peraturan
Walikota Padang, serta
standar/kebijakan/
pedoman/dan teori yang
berkaitan.
Tata Guna Alun-alun Karanganyar berada Penggunaan lahan pada Untuk jenis penggunaan
lahan (Land di kawasan pusat kota yang Kawasan Kota Lama lahan pada koridor
Use) dikembangkan dengan fungsi Manado didominasi Pasar Siteba pada setiap
perdagangan dan perkantoran. dengan perdagangan dan blok sudah memiliki
jasa. keragaman jenis
penggunaan lahan.
Penggunaan lahan
terbesar adalah hunian
dan perdagangan dan
jasa yang membuat
kawasan ini sangat
padat dan ramai.
Bentuk dan Secara keseluruhan, bentuk Pada Kawasan Kota Lama Untuk bentuk dan
Massa dan massa bangunan di sekitar dominan berwujud massa bangunan pada
Bangunan alun-alun Karanganyar dapat persegi dengan pola kawasan studi tidak
(Building dikatakan homogen, karenakan banguna deret yakni memiliki permasalahan
bangunan di sekitarnya
bangunan pertokoan, yang spesifik, hanya
Form and
didominasi oleh perkantoran sedangkan bangunan saja bermasalah dengan
Massing)
pemerintah. Dari sisi
hotel, bank, dan gedung intensitas bangunan
arsitektural, bangunan di
perkantoran berpola seperti GSB, KDB, dan
sekitar alun-alun memiliki bangunan tunggal dan KLB.
ketinggian 1-2 lantai
memiliki massa bangunan
menggunakan gaya arsitektur lebih dari 1 lantai.
tradisional Jawa.
Sirkulasi dan Kawasan alun-alun memiliki Sirkulasi kendaraan pada Sirkulasi dan parkir
Parkir sistem sirkulasi yang baik Kawasan Kota Lama pada koridor Pasar Siteba
(Circulation dengan kondisi jalan yang titik-titik persimpangan bermasalah dengan
and Parking) cukup lebar serta sistem dan jam tertentu sering volume kendaraan yang
perkerasan jalan yang baik terjadi kemacetan cukup tinggi sedangkan
pula. dikarenakan lebar jalan lebar jalan tidak
yang tidak bisa memadai untuk
menampung kendaraan menampungnya, selain
yang ada. Ketersedian itu parkir di badan jalan
lahan khusus parkir yang membuat kawasan ini
disediakan pihak macet.
pemerintah dan swasta
pada kawasan ini sangat
kurang sehingga membuat
kendaraan harus parkir on
street.
Ruang Ruang terbuka di sekitar alun- Ketersedian ruang terbuka Terdapat ruang terbuka
Terbuka alun antara lain adalah alun- pada Kawasan Kota Lama hijau publik berupa
(Open Space) alun itu sendiri, taman kota, sangat kurang karena taman, yang sudah
lapangan basket, hutan kota, padatnya bangunan. memiliki lampu
tanah kosong dan juga jalan penerang taman,
raya. permainan untuk anak-
anak, dan tempat duduk,
tetapi luas taman ini
belum sesuai.
Jalur Terdapat beberapa jalur Sebagian besar jalur Jalur pedestrian banyak
Pedestrian pedestrian yang terputus akibat pedestrian pada sisi-sisi yang belum terkelola
(Pedestrian digunakan sebagai area parkir. jalan di Kawasan Kota dengan baik hal ini
Ways) Belum tersedianya street Lama Manado sudah dapat dilihat di
furniture seperti kursi taman tersedia dengan kualitas sepanjang koridor Pasar
juga menyebabkan banyak yang cukup baik, namun Siteba yang tidak
pengunjung yang duduk dan masih terdapat beberapa memiliki jalur
berkumpul di jalur pedestrian, bagian yang tidak terawat pedestrian.
ditambah dengan keberadaan dan rusak sehingga dapat
PKL yang memenuhi jalur membahayakan pejalan
pedestrian. kaki, serta adanya jalur
pedestrian yang
digunakan sebagai tempat
parkir motor.
Penanda Ukuran penanda belum cukup Pemasangan perpapanan Penanda pada koridor
(Signages) memadai untuk dijangkau oleh nama/ penanda bangunan Pasar Siteba ini belum
pandangan mata dari kejauhan, yang tidak seragam, sesuai dengan peraturan
perletakannya tidak rapi dan mempunyai panjang dan mengenai masalah
beberapa ada yang salah lebar yang berbeda-beda peletakkan (di
ditempatkan di jalur sehingga terlihat pedestrian dan pinggir
pedestrian. semrawut. jalan).
Kegiatan Keberadaan PKL di kawasan Pendukung kegiatan
Banyak pedagang
Pendukung alun-alun Karanganyar yang yang terdapat pada yang yang berdagang
(Activity belum tertata dengan rapi Kawasan Kota Lama pada bahu jalan dan
Support) menyebabkan PKL menempati seperti pedagang kaki jalur pedestrian,
beberapa area di jalur
lima, halte, dan tempat dimana waktu
pedestrian. duduk. berdagang tidak tentu,
dan dengan beragam
jenis dagangan yang
menimbulkan banyak
permasalahan.
Konservasi / Terdapat bangunan Candi dan Terdapat beberapa -
Preservasi monumen prasasti yang bangunan yang harus
(Conservation merupakan obyek preservasi dilakukan preservasi
/ Preservation) Kondisi bangunan ini tidak karena untuk menjaga
cukup terawat.
nilai sejarah yang
terkandung pada
kawasan ini.
Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan Kesimpulannya adalah Kesimpulannya adalah
dari pembahasan di atas adalah perlu adanya perhatian kawasan studi bisa
Alun-alun Kabupaten dalam merencanakan dan terkelola dan terkendali
Karanganyar dapat dikatakan menata Kawasan Kota dengan baik maka perlu
sudah cukup memenuhi Lama lebih baik dengan diterapkan rekomendasi
fungsinya sebagai ruang memperhatikan nilai berupa arahan/peraturan
terbuka kota, yaitu fungsi sejarah yang terkandung yang sesuai dengan
ekologis. Aktivitas sosial serta kualitas visual elemen perancangan
masyarakat yang terjadi di kawasan sehingga bisa kota pada koridor Pasar
alun-alun Karanganyar masih beradaptasi dengan Siteba.
terhitung sedikit dikarenakan perkembangan Kota.
fasilitasnya belum memadai.
Elemen pembentuk ruang kota
pada alun-alun Karanganyar
yang belum cukup baik dan
perlu diperbaiki meliputi
kondisi jalur pedestrian,
penataan pedagang kaki lima
(PKL), kelengkapan street
furniture (seperti kursi dan
lampu taman), dan
ketersediaan area parkir.
4. KASUS
a. Alun-alun Kota Purwokerto
Alun-alun Purwokerto terletak di Jalan
Jend. Sudirman, Banyumas, Jawa Tengah.
Dengan koordinat -7.424398, 109.230058.
Alun-alun Purwokerto merupakan salah
satu ruang terbuka di Kota Purwokerto,
yang juga merupakan halaman dari kantor
pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas.
Alun-alun Purwokerto ini menjadi ciri khas Gambar 1. Posisi strategis Alun-alun Purwokerto.
bagi Kota Purwokerto karena terletak di Sumber: infopurwokerto.com
kawasan pusat kota.
Alun-alun Purwokerto terbuka untuk pembangunan, dan di sebelah barat
publik, alun-alun ini tetap ramai dikunjungi berupa Masjid Baitussalam.
masyarakat meskipun banyak munculnya
tempat-rempat rekreasi lain seiring
berkembangnya Kota Purwokerto. Pada
tahun 2000-an alun-alun ini masih berupa
lapangan berumput dengan pohon-pohon
beringin di sekitarnya seperti alun-alun di
Jawa pada umumnya. Banyak PKL yang
berjualan di sisi luar alun-alun sehingga
kawasan ini kurang rapi.
Berkembangnya Kota Purwokerto
membuat alun-alun sebagai ruang terbuka
juga harus dikembangkan lebih baik lagi,
sehingga pada masa jabatan Bupati
Mardjoko, tatanan alun-alun Purwokerto
Gambar 2. Pengunaan lahan kawasan alun-alun Purwokerto.
direnovasi agar menjadi lebih baik, serta Sumber: wikimapia.org dan data penulis.
memberi kenayamanan bagi pengunjungnya
2) Bentuk dan Massa Bangunan
dengan tetap mempertahankan alun-alun
(Building Form and Massing)
sebagai ruang terbuka publik. Perubahan
Bentuk dan massa bangunan di
tersebut dilanjutkan oleh Bupati Husein
kawasan ini berupa bangunan pertokoan
(2014) dengan menerapkan konsep Modern
2-3 lantai dan terdapat area pemukiman
Citizen Park yang membuat tatanan alun-
penduduk 1-2 lantai di belakang area
alun semakin rapi, Pemerintah Kabupaten
pertokoan tersebut. Kantor Pusat
Banyumas juga menetapkan kebijakan
Pemerintahan Kabupaten Banyumas
alun-alun bebas dari Pedagang Kaki Lima
mendominasi kawasan ini. Tetapi, massa
(PKL), sehingga memberikan kenyamanan
bangunan menjadi beragam sejak
bagi pengunjung.
dibangunnya sebuah pusat perbelanjaan
4 lantai tepat di depan alun-alun dan
b. Delapan Elemen Pembentuk Ruang
hotel yang rencananya akan memiliki 20
Kota pada Kawasan Alun-alun
lantai di belakang pusat perbelanjaan
Purwokerto
tersebut.
1) Penggunaan Lahan (Land Use)
Penggunaan lahan di kawasan Alun-
alun Purwokerto berupa perkantoran
pemerintahan, area perdagangan, serta
area pemukiman. Pola penggunaan lahan
perdagangan berada di sisi jalan raya
dengan area pemukiman berada di jalan-
jalan kecil dengan letak di belakang area
perdagangan. Di sebelah utara alun-alun Gambar 3. Pendopo si Panji dan Kantor Pusat Pemerintahan
Banyumas.
berupa kantor Pusat Pemerintahan Sumber: wikimapia.org
Banyumas, di sebelah timur adalah
perkantoran dan pertokoan, di sebelah
selatan berupa pusat perbelanjaan dan
hotel yang sedang dalam proses
arus lalu lintas diarahkan ke Jalan Gatot
Subroto di sisi utara atau Jalan Slamet
Riyadi di sisi selatan.