Anda di halaman 1dari 31

LanduseSim sebagai Aplikasi

Pemodelan dan Simulasi


Land Use/Land Cover dalam
mendukung Perencanaan Spasial

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi


Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi
Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan


Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
PENDAHULUAN | LATAR BELAKANG

Bagaimana Perencana Kota mengusulkan/membuat


suatu Rencana Pola Ruang?

Seberapa yakin Perencana Kota mengusulkan suatu


Rencana Infrastruktur ?

Seberapa jauh Perencana Kota menguji rencana


yang diusulkan kedalam produk Perencanaan?

Bagaimana dengan Skenario ?


Halaman - 2

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PENDAHULUAN | TANTANGAN PERENCANAAN SPASIAL

Semakin baik kita memprediksi, maka


semakin baik pula kita mampu
meminimalisir dampak yang akan terjadi di
masa yang akan datang

Halaman - 3

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI SCENARIO PLANNING DALAM INTERAKSI SPASIAL

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk


mengimplementasikan skenario perencanaan
perencanaan terhadap kondisi spasialnya
adalah Spatial Modelling berbasis Cellular
Automata  LAND USE

Halaman - 4

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI SCENARIO PLANNING DALAM INTERAKSI SPASIAL

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan


skenario perencanaan perencanaan terhadap kondisi spasialnya adalah
Spatial Modelling berbasis Cellular Automata  LAND USE

Cellular Automata
1940 – Stanislaw Ulam dan John von Neumann  Konsep CA
1970 – John Conway  Game “Game of Life”
2002 – Stephen Wolfram  Buku “A New Kind of Science”

 Metode CA yang berasal dari ilmu matematika sangat baik dalam menirukan spasial
proses yang kompleks (Wolfram, 1984).

 Aplikasi CA diperkenalkan pada pemodelan geografis oleh Tobler (1979) dan mulai
berkembang penerapannya ke pemodelan bentuk kota (Batty, 1997),
perkembangan fisik perkotaan (Clarke dkk, 1997), perencanaan land use (Li dan
Yeh, 2000), dan perencanaan wilayah dan kota (Engelen et al., 1999; White and
Engelen, 2000).

 Beberapa CA model juga telah dikembangkan dengan mengkombinasikan skenario


hambatan agar lebih sesuai dengan kebutuhan perencanaan land use, seperti yang
dilakukan oleh Li dan Yeh (2000), He dkk (2008), Mitsova dkk (2011), Long
dkk (2012a, 2012b), dan Fulsang dkk (2013).

Halaman - 5

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
RAGAM SOFTWARE IMPLEMENTASI SKENARIO BERBASIS LAND USE MODELLING

• Dalam melakukan scenario planning berbasis pemodelan land use dapat menggunakan
beberapa software berikut;

• IDRISI (Clark Labs)  terbatas 1 land use yang dapat simulasikan ketika digunakan
untuk target oriented (perencanaan)

• LandChange Modeller (Clark Labs)  Ekstensi ArcGIS, terbatas 1 land use yang
dapat simulasikan ketika digunakan untuk target oriented (perencanaan)

• CLUE-S (Verburg)  Simulasi Multi-Land Use, membutuhkan aplikasi GIS untuk


persiapan data (QGIS, ArcGIS), ukuran peta yang disimulasikan terbatas dan
neighborhood process effect yang tidak dapat dirubah

• Metronamica (Reserach Institute for Knowledge System)  Simulasi Multi-land


use, GUI yang baik, dirancang untuk perencanaan, membutuhkan aplikasi GIS untuk
persiapan data (QGIS, ArcGIS), neighborhood process effect yang tidak dapat dirubah,
output peta tunggal.

• LanduseSim  Simulasi Multi-Landuse, GUI sederhana, membutuhkan aplikasi GIS


untuk persiapan data (QGIS, ArcGIS), dirancang untuk perencanaan (tren/target
oriented), neigborhood process effect dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan, dapat pula
untuk menghasilkan land use baru dalam proses simulasi (aplikasi lain tidak bisa), dan
output peta adalah runtut.

Halaman - 6

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | SOFTWARE UNTUK SIMULASI DAN PEMODELAN SPASIAL

Untuk memastikan tingkat akurasi dan validasi model LanduseSim di desain dengan
mengimplementasikan Algoritma Cellular Automata, metodologi terkini untuk simulasi lanskap
dan geo-spasial.

Saat ini sedang proses pengalihan PATENT kepada


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Halaman - 7

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
METODE | MEKANISME PERENCANAAN IDEAL

Halaman - 8

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Sumber : Pratomoatmojo (2014)
LANDUSESIM | BACKGROUND OF URBAN COMPLEXITY

Praktek perencanaan wilayah dan kota di Indonesia telah sampai pada penerapan Teknologi GIS
(Geographic Information System). Akan tetapi hingga saat ini, masih terdapat gap dalam
penyusunan dokumen tata ruang, terutama pada mekanisme penetapan rencana pola ruang yang
logis, tepat dan memiliki landasan keilmuwan yang cukup.

Ketidakmampuan dalam meramalkan perubahan dinamika wilayah menjadi batasan yang sering
dialami oleh perencana dalam merencanakan suatu wilayah. Alhasil mekanisme instan sering dilalui,
karena terkendala cara, metoda dan alat. Namun berkat kemajuan teknologi, batasan tersebut mulai
dapat diatasi dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu memprediksi dan simulasi spasial,
terutama untuk melihat dinamika landuse dalam perencanaan wilayah dan kota.

“In any type of analysis, it is generally the case that complexity causes greater difficulties
in manual methods than in computer methods. Land use forecasting is no exception.”
Marshal, N and Lawe, S. (1994). Land use allocation modeling in uni-centric and multi-centric
regions. Paper presented at the 1994 TRB National Conference

Dengan menggunakan teknik komputasi, Cellular Automata merupakan metode terbaik saat ini
dalam melakukan simulasi spasial, termasuk simulasi landuse dengan kemampuannya
mengakomodasi pendekatan bottom-up dan top-down. Kemampuannya memprediksi perubahan
tersebut dapat digunakan untuk perencanaan.

Halaman - 10

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | BACKGROUND OF URBAN COMPLEXITY

Cellular Automata merupakan metode terbaik saat ini dalam melakukan simulasi spasial
(bottom-up dan top-down), termasuk simulasi landuse. Cellular Automata hanya dapat
dilakukan dengan mekanisme komputasi.

“Cellular automata is capable of simulating two-dimension state in discrete time,


hence it is of spatial-temporal dynamics and the characteristic makes it superior in
simulating urban growth and land use change”. Yin C, Yu D, Zhang H, You S, Chen G.
(2008). Simulation of urban growth using a cellular automata-based model in a developing
nation's region. Proc. of SPIE Vol. 7143

Salah satu software yang didesain untuk melakukan simulasi landuse ataupun tutupan lahan
dengan metode cellular automata adalah LanduseSim. LanduseSim memiliki kemampuan untuk
mensimulasikan multi-landuse hingga maksimal 20 unit landuse yang tumbuh secara bersamaan.
LanduseSim selain untuk perencanaan wilayah, kemampuan simulasinya dapat dimanfaatkan juga
dibidang lingkungan, kebencanaan, kehutanan, pertanian, permukiman, industri, real-estate
terutama terkait kebutuhan prediksi spasial. Hingga saat ini sudah terdata hingga ratusan
pengguna, antara lain sekitar 50 orang PhD/Doctoral/PhD Candidate dan 6 orang Associate
Professor.

Halaman - 11

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | DESKRIPSI PRODUK

LanduseSim dibuat oleh Nursakti Adhi Pratomoatmojo, pada awal tahun 2013 dan telah
diperkenalkan kepada publik sejak Mei 2013

LanduseSim adalah aplikasi berbasis sel / raster yang dapat membantu perencana kota untuk
memahami dinamika pola ruang dengan cara yang lebih mudah, terutama membantu mensimulasikan
dinamika pola ruang meliputi pembentukan dan pemekaran kota di masa yang akan datang atas dasar
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

LanduseSim memiliki kemampuan untuk memprediksi terhadap berbagai kondisi yang akan
terjadi dimasa yang akan datang terkait dinamika land use (penggunaan lahan). Selain itu,
LanduseSim juga memiliki andil untuk menghasilkan variasi skenario dalam perencanaan (seperti
transportasi-land use), mengevaluasi skenario perencanaan yang sedang dibuat, mensimulasikan
skenario-skenario perencanaan, memberikan masukan, mendapatkan pengetahuan berdasarkan proses
eksperimen yang dilakukan, sehingga dapat memilih skenario perencanaan yang terbaik untuk
digunakan.

Dengan mensimulasikan rencana yang dibuat yang diterjemahkan menjadi beberapa skenario
perencanaan, maka penggunaan LanduseSim dapat menjelaskan seperti apa kondisi di masa depan jika
suatu skenario perencanaan diimplementasikan. Mekanisme seperti ini juga dapat menjadi sebuah
sarana evaluasi terhadap adanya alternatif perencanaan yang diusulkan sebelum rencana tersebut
ditetapkan dalam sebuah dokumen perencanaan.

Halaman - 12

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | DESKRIPSI PRODUK

Selain itu, LanduseSim memiliki potensi untuk mengkonversi model-model non-spasial (AHP,
ANP, regresi, Program Linier, Sistem Dinamik dan lainnya) untuk menjadi model spasial berbasis
spasial-GIS. LanduseSim juga dapat diintegrasikan dengan aspek lainnya seperti transportasi, ekonomi,
lingkungan, drainase, banjir, partisipasi stakeholders) untuk menjadi mekanisme simulasi yang lebih
kompleks dan terintegrasi.

LanduseSim didesain untuk menjadi stand-alone software (bukan merupakan extension sebuah
software), walaupun begitu operasional LanduseSim memerlukan software GIS lainnya (QGIS, Grass,
ArcView, ArcGIS) untuk mengolah data awal yang diperlukan untuk menjadi input pada aplikasi
LanduseSim. Adapun software GIS yang sudah berhasil diujicobakan untuk memproses data awal
(input) bagi LanduseSim adalah ArcGIS.

Halaman - 13

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | ALGORITMA

One-Step Simulation (Time-Step)

Constraint Update Overlay Process

Suitability Land Use


Map Map

Transition New
Filter Map Rank Map
Map Growth

Neighborhood Rank Process New Growth


Filter Process Allocation Process

LanduseSim Algorithm

Halaman - 14

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI
Existing of Land use distribution
Existing Scenario of additional secondary road
Primary Scenario-1 Scenario-2
Road

Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Forest : 15
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2

Which one is the best and


appropriate for your planning,
by evaluating the potential
impacts of development ?

If both scenarios are not good


enough, then you have to
create one or more scenarios,
do simulation, wait and see.
Urban area : 18 Forest : 12 Urban area : 18 Forest : 9
Agriculture : 13 Protected areas : 6 Agriculture : 16 Protected areas : 6
IMPLEMENTASI
Existing of Land use distribution
Existing Scenario of additional Zoning
Primary Scenario-1 Scenario-2
Road

Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Additional Zoning for
Forest : 15
constraint areas : 6
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2

Which one is the best and


appropriate for your planning,
by evaluating the potential
impacts of development ?

If both scenarios are not good


enough, then you have to
create one or more scenarios,
do simulation, wait and see.
Urban area : 18 Forest : 15 Urban area : 18 Forest : 10
Agriculture : 10 Protected areas : 6 Agriculture : 15 Protected areas : 6
Add.Zoning : 6 Add.Zoning : 6
IMPLEMENTASI
Existing of Land use distribution
Existing Scenario of additional New Landuse
Primary Scenario-1 Scenario-2
Road

Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Forest : 15
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2

Which one is the best and


appropriate for your planning,
by evaluating the potential
impacts of development ?

If both scenarios are not good


enough, then you have to
create one or more scenarios,
do simulation, wait and see.
Urban area : 18 Forest : 11 Urban area : 18 Forest : 7
Agriculture : 7 Protected areas : 6 Agriculture : 11 Protected areas : 6
(+) Industry : 7 (+) Industry : 7
LANDUSESIM | KONSEP IMPLEMENTASI

Halaman - 18

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | KONSEP IMPLEMENTASI

Halaman - 19

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | UJI COBA

Nugroho, A.A. (2013) Model Perubahan Landuse akibat kenaikan muka air laut dan
pasang maksimum di pantai utara teluk lamong (PUTL) bagian surabaya. Master
Tesis Teknik Manajemen Pantai ITS. Indonesia

KOMPLEKSITAS LAIN
LANDUSE 2006 + PENDORONG + PENGHAMBAT = HASIL SIMULASI

Pusat Pertumbuhan Banjir Rob Simulasi 2012

+ FAKTOR:
• Pergudangan/Terminal KOMPARASI
Kargo
• Pelabuhan AKURASI
• Terminal
• Permukiman Jar. Jalan
• Sawah
• Kolam Ikan/Tambak AKURASI =
• Sungai
• Garis Pantai

Area Industri
89,1% Eksisting 2012
Halaman - 20

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | PERKEMBANGAN 2010

Sejak LanduseSim 2.1 proses simulasi mampu


menghasilkan file tiap Time-Step Iterasi

Prediksi per-5 tahunan


Ex: 2010  2025

2015 Step-1 2020 Step-2 2025 Step-3

Halaman - 21

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS – I | PEMEKARAN SINGLE- LANDUSE DENGAN SINGLE CONSTRAINT

Halaman - 22

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS 2 : PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (INVOLVING NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN
MULTI-CONSTRAINT
KASUS – II | PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (MELIBATKAN NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN MULTI-CONSTRAINT
Start : Year 2006
Output : Year 2007, 2008, 2009, 2010, 2011,2012

Existing Landuse : Existing Growth : New Landuse Growth : Constraint :

Year 2006 Year 2007 Year 2008 Year 2009

Here is an experiment
simulating settlement (6) and
realestate (11) expansion. In
this case, both are assumed
not to be able to expand the
area of forest (2) and
agriculture (10)
Year 2010 Year 2011 Year 2012

Halaman - 23

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS – II | PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (MELIBATKAN NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN MULTI-CONSTRAINT

Output Prediksi berupa


Time-Series Maps

Halaman - 24

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | TUTORIAL

Video Tutorial LanduseSim di YouTube

Halaman - 25

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | AWAL 2014

Halaman - 26

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | TUTORIAL

Versi Bahasa Versi Bahasa


Inggris Spanyol

Link: http://www.landusesim.com/resources

Halaman - 27

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
(13-14 April 2016) at Universidad Nacional
LANDUSESIM | WORKSHOP INTERNATIONAL Autónoma de México,

Link: http://www.landusesim.com/gis-workshop-2016-urban-expansion-modeling-universidad-
nacional-autonoma-de-mexico/
Halaman - 28

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | INTERNATIONAL

Link: http://scenariohub.net/tools/12

Halaman - 29

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PERBANDINGAN | KOMPARASI SPESIFIKASI

Feature IDRISI MOLAND Metronamica CLUE-S LanduseSim


LandChange
Modeller
Pengembang/Developer Clark Labs RIKS RIKS Peter Verburg Nursakti Adhi
Pratomoatmojo

Skema Dasar Algoritma CA_Markov Cellular Cellular Cellular Automata Cellular


untuk multi-landuse (Probability) Automata Automata Automata

Hasil Simulasi Markov –Kurang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Baik

Hambatan Dinamis – Tidak Ada Terbatas (sesuai Terbatas (sesuai Tidak Bisa Sangat Baik
Constraint Growth klasifikasi) klasifikasi)

Untuk simulasi skenario Tidak Bisa Tidak Bisa Cukup Cukup Sangat Baik
perencanaan berbasis
Target

Kustomisasi Filter dan Custom (3x3, 5x5, 3x3 (default) 3x3 (default) 3x3 (default) Custom (3x3,
efek ketetanggaan 7x7, 9x9, dll) 5x5)

Tingkat Akurasi Cukup Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik


(Simulasi) untuk trend

Resolusi Peta (Raster) Tidak Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Tidak Terbatas
yang dapat digunakan (Disesuaikan)

Tampilan/GUI (Graphic Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Cukup
User Interface)

Peta File output setiap Tidak Bisa Tidak Bisa Tidak Bisa Bisa Bisa
Tahap Iterasi

Jumlah landuse hasil Sama dengan Sudah ada Sama dengan Sama dengan Fleksibel, Dapat
prediksi jumlah landuse ketetapannya jumlah landuse jumlah landuse disetting untuk
eksisting 25 Landuse, 9 eksisting eksisting menghasilkan
Aktif dan 8 Pasif Landuse baru

Pengembangan metode Statis Kontinyu Kontinyu Berhenti 2009 Kontinyu


CA-Land use modeling

Multi-Tasking Tidak Bisa Tidak Bisa Tidak Bisa Baik Baik


Simulation (Berat) (Berat) (Berat) (Ringan) (Ringan)

Harga USD 1,250 Limited USD 17,000 Free USD 385-1,250


Sekian dan Terimakasih

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi


Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi
Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan


Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai