Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PENDAHULUAN | TANTANGAN PERENCANAAN SPASIAL
Halaman - 3
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI SCENARIO PLANNING DALAM INTERAKSI SPASIAL
Halaman - 4
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI SCENARIO PLANNING DALAM INTERAKSI SPASIAL
Cellular Automata
1940 – Stanislaw Ulam dan John von Neumann Konsep CA
1970 – John Conway Game “Game of Life”
2002 – Stephen Wolfram Buku “A New Kind of Science”
Metode CA yang berasal dari ilmu matematika sangat baik dalam menirukan spasial
proses yang kompleks (Wolfram, 1984).
Aplikasi CA diperkenalkan pada pemodelan geografis oleh Tobler (1979) dan mulai
berkembang penerapannya ke pemodelan bentuk kota (Batty, 1997),
perkembangan fisik perkotaan (Clarke dkk, 1997), perencanaan land use (Li dan
Yeh, 2000), dan perencanaan wilayah dan kota (Engelen et al., 1999; White and
Engelen, 2000).
Halaman - 5
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
RAGAM SOFTWARE IMPLEMENTASI SKENARIO BERBASIS LAND USE MODELLING
• Dalam melakukan scenario planning berbasis pemodelan land use dapat menggunakan
beberapa software berikut;
• IDRISI (Clark Labs) terbatas 1 land use yang dapat simulasikan ketika digunakan
untuk target oriented (perencanaan)
• LandChange Modeller (Clark Labs) Ekstensi ArcGIS, terbatas 1 land use yang
dapat simulasikan ketika digunakan untuk target oriented (perencanaan)
Halaman - 6
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | SOFTWARE UNTUK SIMULASI DAN PEMODELAN SPASIAL
Untuk memastikan tingkat akurasi dan validasi model LanduseSim di desain dengan
mengimplementasikan Algoritma Cellular Automata, metodologi terkini untuk simulasi lanskap
dan geo-spasial.
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
METODE | MEKANISME PERENCANAAN IDEAL
Halaman - 8
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Sumber : Pratomoatmojo (2014)
LANDUSESIM | BACKGROUND OF URBAN COMPLEXITY
Praktek perencanaan wilayah dan kota di Indonesia telah sampai pada penerapan Teknologi GIS
(Geographic Information System). Akan tetapi hingga saat ini, masih terdapat gap dalam
penyusunan dokumen tata ruang, terutama pada mekanisme penetapan rencana pola ruang yang
logis, tepat dan memiliki landasan keilmuwan yang cukup.
Ketidakmampuan dalam meramalkan perubahan dinamika wilayah menjadi batasan yang sering
dialami oleh perencana dalam merencanakan suatu wilayah. Alhasil mekanisme instan sering dilalui,
karena terkendala cara, metoda dan alat. Namun berkat kemajuan teknologi, batasan tersebut mulai
dapat diatasi dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu memprediksi dan simulasi spasial,
terutama untuk melihat dinamika landuse dalam perencanaan wilayah dan kota.
“In any type of analysis, it is generally the case that complexity causes greater difficulties
in manual methods than in computer methods. Land use forecasting is no exception.”
Marshal, N and Lawe, S. (1994). Land use allocation modeling in uni-centric and multi-centric
regions. Paper presented at the 1994 TRB National Conference
Dengan menggunakan teknik komputasi, Cellular Automata merupakan metode terbaik saat ini
dalam melakukan simulasi spasial, termasuk simulasi landuse dengan kemampuannya
mengakomodasi pendekatan bottom-up dan top-down. Kemampuannya memprediksi perubahan
tersebut dapat digunakan untuk perencanaan.
Halaman - 10
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | BACKGROUND OF URBAN COMPLEXITY
Cellular Automata merupakan metode terbaik saat ini dalam melakukan simulasi spasial
(bottom-up dan top-down), termasuk simulasi landuse. Cellular Automata hanya dapat
dilakukan dengan mekanisme komputasi.
Salah satu software yang didesain untuk melakukan simulasi landuse ataupun tutupan lahan
dengan metode cellular automata adalah LanduseSim. LanduseSim memiliki kemampuan untuk
mensimulasikan multi-landuse hingga maksimal 20 unit landuse yang tumbuh secara bersamaan.
LanduseSim selain untuk perencanaan wilayah, kemampuan simulasinya dapat dimanfaatkan juga
dibidang lingkungan, kebencanaan, kehutanan, pertanian, permukiman, industri, real-estate
terutama terkait kebutuhan prediksi spasial. Hingga saat ini sudah terdata hingga ratusan
pengguna, antara lain sekitar 50 orang PhD/Doctoral/PhD Candidate dan 6 orang Associate
Professor.
Halaman - 11
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | DESKRIPSI PRODUK
LanduseSim dibuat oleh Nursakti Adhi Pratomoatmojo, pada awal tahun 2013 dan telah
diperkenalkan kepada publik sejak Mei 2013
LanduseSim adalah aplikasi berbasis sel / raster yang dapat membantu perencana kota untuk
memahami dinamika pola ruang dengan cara yang lebih mudah, terutama membantu mensimulasikan
dinamika pola ruang meliputi pembentukan dan pemekaran kota di masa yang akan datang atas dasar
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
LanduseSim memiliki kemampuan untuk memprediksi terhadap berbagai kondisi yang akan
terjadi dimasa yang akan datang terkait dinamika land use (penggunaan lahan). Selain itu,
LanduseSim juga memiliki andil untuk menghasilkan variasi skenario dalam perencanaan (seperti
transportasi-land use), mengevaluasi skenario perencanaan yang sedang dibuat, mensimulasikan
skenario-skenario perencanaan, memberikan masukan, mendapatkan pengetahuan berdasarkan proses
eksperimen yang dilakukan, sehingga dapat memilih skenario perencanaan yang terbaik untuk
digunakan.
Dengan mensimulasikan rencana yang dibuat yang diterjemahkan menjadi beberapa skenario
perencanaan, maka penggunaan LanduseSim dapat menjelaskan seperti apa kondisi di masa depan jika
suatu skenario perencanaan diimplementasikan. Mekanisme seperti ini juga dapat menjadi sebuah
sarana evaluasi terhadap adanya alternatif perencanaan yang diusulkan sebelum rencana tersebut
ditetapkan dalam sebuah dokumen perencanaan.
Halaman - 12
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | DESKRIPSI PRODUK
Selain itu, LanduseSim memiliki potensi untuk mengkonversi model-model non-spasial (AHP,
ANP, regresi, Program Linier, Sistem Dinamik dan lainnya) untuk menjadi model spasial berbasis
spasial-GIS. LanduseSim juga dapat diintegrasikan dengan aspek lainnya seperti transportasi, ekonomi,
lingkungan, drainase, banjir, partisipasi stakeholders) untuk menjadi mekanisme simulasi yang lebih
kompleks dan terintegrasi.
LanduseSim didesain untuk menjadi stand-alone software (bukan merupakan extension sebuah
software), walaupun begitu operasional LanduseSim memerlukan software GIS lainnya (QGIS, Grass,
ArcView, ArcGIS) untuk mengolah data awal yang diperlukan untuk menjadi input pada aplikasi
LanduseSim. Adapun software GIS yang sudah berhasil diujicobakan untuk memproses data awal
(input) bagi LanduseSim adalah ArcGIS.
Halaman - 13
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | ALGORITMA
Transition New
Filter Map Rank Map
Map Growth
LanduseSim Algorithm
Halaman - 14
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
IMPLEMENTASI
Existing of Land use distribution
Existing Scenario of additional secondary road
Primary Scenario-1 Scenario-2
Road
Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Forest : 15
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2
Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Additional Zoning for
Forest : 15
constraint areas : 6
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2
Urban area
Agriculture Urban area : 8
Agriculture: 20
Forest Forest : 15
Protected Areas: 6
Protected Area
Simulation
Simulation based on Scenario-1 Simulation based on Scenario-2
Halaman - 18
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | KONSEP IMPLEMENTASI
Halaman - 19
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | UJI COBA
Nugroho, A.A. (2013) Model Perubahan Landuse akibat kenaikan muka air laut dan
pasang maksimum di pantai utara teluk lamong (PUTL) bagian surabaya. Master
Tesis Teknik Manajemen Pantai ITS. Indonesia
KOMPLEKSITAS LAIN
LANDUSE 2006 + PENDORONG + PENGHAMBAT = HASIL SIMULASI
+ FAKTOR:
• Pergudangan/Terminal KOMPARASI
Kargo
• Pelabuhan AKURASI
• Terminal
• Permukiman Jar. Jalan
• Sawah
• Kolam Ikan/Tambak AKURASI =
• Sungai
• Garis Pantai
Area Industri
89,1% Eksisting 2012
Halaman - 20
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | PERKEMBANGAN 2010
Halaman - 21
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS – I | PEMEKARAN SINGLE- LANDUSE DENGAN SINGLE CONSTRAINT
Halaman - 22
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS 2 : PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (INVOLVING NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN
MULTI-CONSTRAINT
KASUS – II | PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (MELIBATKAN NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN MULTI-CONSTRAINT
Start : Year 2006
Output : Year 2007, 2008, 2009, 2010, 2011,2012
Here is an experiment
simulating settlement (6) and
realestate (11) expansion. In
this case, both are assumed
not to be able to expand the
area of forest (2) and
agriculture (10)
Year 2010 Year 2011 Year 2012
Halaman - 23
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
KASUS – II | PEMEKARAN MULTI-LANDUSE (MELIBATKAN NEW LANDUSE GROWTH) DENGAN MULTI-CONSTRAINT
Halaman - 24
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | TUTORIAL
Halaman - 25
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | AWAL 2014
Halaman - 26
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | TUTORIAL
Link: http://www.landusesim.com/resources
Halaman - 27
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
(13-14 April 2016) at Universidad Nacional
LANDUSESIM | WORKSHOP INTERNATIONAL Autónoma de México,
Link: http://www.landusesim.com/gis-workshop-2016-urban-expansion-modeling-universidad-
nacional-autonoma-de-mexico/
Halaman - 28
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LANDUSESIM | INTERNATIONAL
Link: http://scenariohub.net/tools/12
Halaman - 29
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PERBANDINGAN | KOMPARASI SPESIFIKASI
Hasil Simulasi Markov –Kurang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Baik
Hambatan Dinamis – Tidak Ada Terbatas (sesuai Terbatas (sesuai Tidak Bisa Sangat Baik
Constraint Growth klasifikasi) klasifikasi)
Untuk simulasi skenario Tidak Bisa Tidak Bisa Cukup Cukup Sangat Baik
perencanaan berbasis
Target
Kustomisasi Filter dan Custom (3x3, 5x5, 3x3 (default) 3x3 (default) 3x3 (default) Custom (3x3,
efek ketetanggaan 7x7, 9x9, dll) 5x5)
Resolusi Peta (Raster) Tidak Terbatas Terbatas Terbatas Terbatas Tidak Terbatas
yang dapat digunakan (Disesuaikan)
Tampilan/GUI (Graphic Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Cukup
User Interface)
Peta File output setiap Tidak Bisa Tidak Bisa Tidak Bisa Bisa Bisa
Tahap Iterasi
Jumlah landuse hasil Sama dengan Sudah ada Sama dengan Sama dengan Fleksibel, Dapat
prediksi jumlah landuse ketetapannya jumlah landuse jumlah landuse disetting untuk
eksisting 25 Landuse, 9 eksisting eksisting menghasilkan
Aktif dan 8 Pasif Landuse baru