GAMBARAN UMUM
memegang
peranan
penting
dalam
meningkatkan
masing kecamatan pun bertambah. Dengan makin banyaknya kegiatan yang di lakukan,
pengunaan transportasi pun semakin di butuhkan seperti angkutan umum yang dari tahun
ke tahun bertambah
4.1.2 Sistem Pergerakan
Pola pergerakan dalam sistem transportasi dibagi menjadi 2 yaitu pola pergerakan spasial dan
pola
pergerakan non spasial. Pola pergerakan spasial merupakan pola pergerakan yang
dilakukan atas dasar kegiatan perjalanan di lokasi tertentu dengan memperhatikan kondisi
tata guna lahan dari sebuah ruang/kawasan. Pergerakan spasial dalam ruang kawasan seperti
pola perjalanan barang yang dipengaruhi oleh pola aktivitas bekerja dan bermukim dan pola
perjalanan barang yang dipengaruhi oleh aktivitas produksi dan konsumsi dengan ditandai
adanya pergerakan distribusi dari pusat produksi ke lokasi konsumsi. Pola pergerakan non
spasial merupakan pola pergerakan yang tidak mengenal batas ruang/kawasan terdiri dari
jenis sarana angkutan, waktu pergerakan, dan alasan pergerakan.
A. Perjalanan Internal to Internal
Perjalanan internal to internal adalah perjalanan yang terjadi di dalam Kabupaten Karawang,
baik asal maupun tujuan perjalanannya.
B. Perjalanan Internal to Eksternal
Perjalanan internal to eksternal adalah perjalanan yang berasal dari Kabupaten Karawang
menuju ke luar Kabupaten Karawang, atau yang berasal dari luar menuju kedalam
Kabupaten Karawang. Beberapa tujuan perjalanan internal eksternal dari Kabupaten
Karawang adalah Bandung dan Bekasi. Kondisi ini dapat dilihat dari sarana untuk rute
kendaraan yang melayani hubungan ke darah-daerah tersebut.
C. Perjalanan Eksternal to Eksternal
Perjalanan eksternal to eksternal adalah perjalanan di dalam Kabupaten Karawang yang
berasal dari luar dan menuju keluar Kabupaten Karawang. Sebagai contoh perjalanan
eksternal to eksternal itu adalah Bandung-Jakarta, Bandung Bekasi ataupun PurwakartaSubang
Kecamatan
Luas Wilayah
Jumlah
(Km2)
Desa/Keluraha
n
1
Ciampel
2
Teluk Jambe Timur
3
Teluk Jambe Barat
4
Klari
5
Cikampek
Jumlah
110,13
7
9
10
13
10
49
40,13
73,36
59,37
47,6
330,59
.
4.1.3 Sistem Jaringan
Sistem jaringan ini merupakan sistem letak-letak gerak transportasi dan
seluruh jaringan-jaringan yang mempengaruhi, seperti jaringan jalan, lalu
lintas, dll. Transportasi merupakan permintaan turunan (derived demand).
Transportasi timbul karena adanya kegiatan (utama), namun demikian selain
berfungsi melayani kegiatan (serve), transportasi juga dapat mendorong
atau
mempengaruhi
kegiatan
lain
(bersifat
mengembangkan
atau
dalam
mengembangkan
suatu
wilayah.
Di
kawasan
Industri
Prasarana transportasi merupakan penunjang dalam kegiatan masyarakat di kecamatamkecamatan di Kawasan Industri Kabupaten Karawang yang berupa jalan, maupun
jembatan. Merupakan penunjang bagi kegiatan Pertanian itu sendiri karena jika prasarana
di kecamatan-kecamatan tersebut tidak memenuhi kriteria maka kegiatan Industri
menjadi terhambat. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang sangat penting
untuk memperlancar kegiatan perekonomian dalam suatu wilayah. Dengan demikian
semakin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan
pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas
barang dari satu daerah ke daerah lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan di wilayah
perencanaan, kondisi jalan lingkungan (jalan lokal) di 5 kecamatan Kabupaten Karawang
sebagian besar merupakan jalan beraspal. Tetapi masih banyak jalan lingkungan yang
masih belum berupa jalan aspal dan belum terjadi perkerasan jalan seperti jalan di
Kecamatan Teluk Jambe Barat. Jalan lingkungan tersebut sehari-harinya biasa dilalui oleh
kendaraan roda dua maupun roda empat, dan berfungsi sebagai jalan penghubung
(memberikan aksesibilitas) yang mendukung kegiatan masyarakat untuk melakukan
kegiatan sehari-harinya.
B. Sarana Transportasi
Sarana transportasi adalah suatu fasilitas transportasi yang menunjang kegiatan manusia.
Sarana transportasi merupakan sarana penting untuk kegiatan di sebuah wilayah dan
sangat berguna untuk akses baik orang maupun barang dari suatu tempat ke tempat yang
lain. Salah satu faktor utama untuk mendorong kegiatan Industri adalah ketersediaan
jaringan jalan berkualitas baik dan ketersediaan sarana transportasi. Ketersediaan sarana
transportasi yang menjadi sarana inti di kawasan Industri adalah kendaraan angkutan
barang, namun kendaraan yang sering di gunakan masyarakat adalah kendaraan pribadi
hanya sebagian saja yang menggunakan kendaraan umum.
Volume
kelas
Kondisi
Sedang
Baik (km)
(km)
Jumlah
Rusak (km)
total
(km)
1
Jalan Negara
Jalan Provinsi
Jalan Kabupatrn
Jalan Layang
Jalan Tol
Jalan Desa
73,135
47,927
853,800
2,800
37,495
1.786,230
Assainering/Drai
37,070
28,910
579,170
2,800
37,495
676,680
9,270
9,640
105,500
710,720
395,830
73,135
47,927
853,800
2,800
37,495
1.786,230
I
III
III
III
Tol
-
nage
Jembatan
2,190
2,190
2,190
Negara
Jembatan
0,160
0,160
0,160
0,160
0,160
Provinsi
Jembatan
2,550
1,530
0,620
0,400
2,550
Kabupaten
Sumber: Dinas Bina Marga dan Pengairan
9,380
169,120