Anda di halaman 1dari 85

Tipologi Bangunan

TRANSIT & TERMINAL


AR. 3131 TIPOLOGI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Pendahuluan
Apa itu Bangunan Transit dan Terminal ?

Bangunan Transit = Gedung tempat singgah

Bangunan Terminal = Gedung tempat perhentian penghabisan


(bis, kereta api, dsb); stasiun
Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pokok Bahasan

Terminal darat/bus/stasiun kereta api


Terminal laut & danau (ferry, antar
pulau)
penumpang (umum, yach, cruise
cargo

Terminal udara
penumpang : umum, pribadi/VIP
cargo

Transportation Timeline

The History of Transportation

TERMINAL BIS
AR. 3131 TIPOLOGI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Pengertian
Terminal Bis
Terminal bis adalah sebuah
prasarana transportasi jalan untuk
keperluan menurunkan dan
menaikkan penumpang,
perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum.
Sumber : Wikipedia

Pengertian Terminal (darat)


Sumber: Petunjuk Teknis LLAJ, 1995, Terminal Transportasi

Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi


sebagai pelayanan umum.

Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan


pengoperasian lalu lintas.
Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem
transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang.
Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi
efisiensi kehidupan kota.

ANGKUTAN (Umum) DARAT


ANGKUTAN JALAN RAYA, meliputi Angkutan Bus (Bus kota, Bus
antar Kota, Bus antar Daerah, bahkan Bus antar Negara),
Taxi, Angkot, Ojek
KERETA API, meliputi Light Train, MRT, Commuter, Inter City,
Inter Region, Inter State
ANGKUTAN SUNGAI dan DANAU, meliputi angkutan
penyeberangan (ferry), River bus, River cruise dll
Untuk ANGKUTAN BARANG (Distribution & Logistic) Trucking,
Container, Paket (quick delivery), baik melalui sistem jalan
raya, Kereta Api, maupun sungai/danau
Terminal -> Transit (perpindahan moda atau route) -> Bus stop
(shelter) -> Taxi Point -> Bike Path -> Pedestrian/walkway
Stasiun KA -> Transit ->
Angkutan Sungai/Danau (Dermaga sungai/danau,
Penyebrangan (kapal tambang)
Cargo Terminal -> dry port -> Sea Port

Fungsi
Terminal
(darat)
Sumber : Petujuk Teknis LLAJ,
1995. Fungsi Terminal
Angkutan Jalan

Fungsi terminal bagi


penumpang

Fungsi terminal bagi


pemerintah
Fungsi terminal bagi
operator/pengusaha

Jenis Terminal (darat)


Sumber : Juknis LLAJ, 1995, Terminal berdasarkan jenis angkutan

Terminal Penumpang
Terminal Barang

Tipe Terminal
Penumpang Bis (darat)

Terminal Penumpang Tipe A atau Terminal Induk

Terminal Penumpang Tipe B atau Terminal Regional


Terminal Penumpang Tipe C atau Subterminal

Persyaratan Terminal (darat)

Terminal

TIPE A
TIPE B
TIPE C

Jml Arus
Min.
Kendaraan
50-100
kend/jam

25-50
kend/jam

25 kend/jam

Luas Lahan
Terminal

Akses
Masuk Ke
Lokasi Dari
Jalan
Umum

5 Ha

Jawa,
Sumatera

100
M

Jawa

3 Ha

Pulau
Lainnya

50 M

Pulau
Lainnya

3 Ha

Jawa,
Sumatera

50 M

Jawa

2 Ha

Pulau
Lainnya

30 M

Pulau
Lainya

Tergantung
Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Persyaratan
Lokasi
Terminal

Trayek

Terletak di Ibu
Kota Propinsi,
Kota/ Kab.

Antar Kota Antar


Propinsi &/ Angk.
Lintas Batas
Negara

Jalan Arteri,
Kelas Jalan
Min. III A

Terletak di
Kota/ Kab.

Angkutan Kota
Dalam Propinsi

Jalan Arteri
Kolektor,
Kelas Jalan
Min. III A

Terletak di
dalam Wil.
Kab

Jaringan Trayek
Angkutan
Pedesaan

Jalan Kolektor
Lokal, Kelas
Jalan Max. III
A.

Kelas Jalan

Persyaratan Lokasi Terminal


(darat)
Penentuan lokasi terminal penumpang harus
memperhatikan:

Rencana kebutuhan lokasi simpul yang


merupakan bagian dari rencana umum
jaringan transportasi jalan.

Rencana umum tata ruang

Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di


sekitar terminal

Keterpaduan moda transportasi baik intra


maupun antar moda.

Kondisi topografi, lokasi terminal.

Kelestarian lingkungan.

Fasilitas Terminal (darat)


Fasilitas utama
Jalur pemberangkatan dan kedatangan
kendaraan umum
Tempat parkir kendaraan umum selama
menunggu keberangkatan, termasuk di
dalamnya tempat tunggu penumpang
(peron) dan tempa istirahat kendaraan
umum
Bangunan kantor terminal
Menara pengawas
Loket penjualan karcis bus
Rambu-rambu dan papan informasi, yang
sekurang-kurangnya memuat petunjuk
jurusan dan jadwal perjalanan beserta
tarifnya

Pelataran parkir kendaraan pengantar


dan/atau taksi.

Fasilitas penunjang
Toilet/Kamar mandi
Musholla
Kios/kantin/warteg
Ruang pengobatan
Ruang informasi dan
pengaduan
Wartel
Tempat penitipan barang,
termasuk penitipan
kendaraan pribadi
Taman

Persyaratan Pembangunan
Terminal (darat)
Pembangunan terminal dilengkapi dengan:
Rancang bangun terminal
Analisis dampak lalu lintas
Analisis mengenai dampak lingkungan

Stasiun Bis

BIS KOTA, Terminus ->


Shelter/Bus Stop

BUSWAY Network,
Terminus/Hub -> Halte/Transit
BIS ANTAR KOTA dan DAERAH,
Terminal antar kota -> Pool
agent
BIS ANTAR NEGARA, Terminal
Bis Internasional

Standar Perancangan
Terminal Bis

STASIUN KERETA API


AR. 3131 TIPOLOGI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Stasiun Kereta
Api
Sumber Wikipedia

Stasiun kereta api adalah tempat


untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang yang menggunakan
jasa transportasi kereta api.
Selain stasiun, pada masa lalu
dikenal juga dengan halte kereta
api yang memiliki fungsi nyaris sama
dengan stasiun kereta api. Untuk
daerah/kota yang baru dibangun
mungkin stasiun portabel dapat
dipergunakan sebagai halte kereta.

Jenis Stasiun Kereta Api


Stasiun penumpang
merupakan stasiun kereta api untuk keperluan naik turun
penumpang.

Stasiun barang
merupakan stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat
barang.

Stasiun operasi
merupakan stasiun kereta api untuk keperluan
pengoperasian kereta api.

Tipologi
Berdasarkan
Jangkauan
Pelayanan
Stasiun Ringan (Light Rail
Transit)
Kereta Metro (Mass Rail
Transit/Heavy Rail Transit)
Kereta Komuter (Commuter
Transit)
Kereta Jarak Jauh (InterCity
Rail), bisa antar negara (Inter
State Rail) ->

Kereta Super Cepat (TGV,


Kereta Peluru)

Morfologi Bangunan Stasiun


PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR: PM. 33 TAHUN 2011

Bangunan Stasiun
Gedung
Instalasi Pendukung
Peron
Emplasemen

Jalan rel

Fas. Pengoperasian Kereta api

Drainase

Jenis Kegiatan
Kegiatan pokok
a. melakukan pengaturan perjalanan kereta api;
b. memberikan pelayanan kepada pengguna jasa
kereta api; c. menjaga keamanan dan ketertiban;
dan d. menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan usaha penunjang
a. dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan
perkeretaapian; b. dapat dilakukan oleh pihak lain
dengan persetujuan penyelenggara prasarana
perkeretaapian.

Kegiatan jasa pelayanan khusus


a. ruang tunggu penumpang; b. bongkar muat
barang; c. pergudangan; d. parkir kendaraan;
dan/atau e. penitipan barang.

Tipologi Berdasar Posisi


Horizontal

Stasiun tipe satu sisi

Stasiun tipe dua sisi

Stasiun tipe kepala

Stasiun tipe Brunei, sistem persilangan rel yang


dikembangkan Isambard Kingdom Brunei

Tipologi Vertikal (Aerial/under ground)

Tipologi Vertikal (Aerial/under ground)

Tipologi Vertikal (Aerial/under ground)

Isue: The
Highest
Stations

Nagoya Station in Japan is


the world's tallest station
building

Isue: The
Busiest
Stations

The Gare du Nord in France is


Europe's busiest station

Clapham Junction, in London, United


Kingdom, is the busiest station in
terms of rail traffic with an average of
one train every 13 seconds at peak

Isue:
The
Largest
Stations
Beijing West Railway Station

Grand Central Terminal New


York City

Dry Port

ANGKUTAN LAUT &


PERAIRAN
AR. 3131 TIPOLOGI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Definisi
Sumber :
Morlok, Edward K. 1991.
Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi.
Erlangga. Jakarta

Andiani, Dita. 2011. Terminal


Feri Domestik Sekupang
Batam (Arsitektur Simbolis).
Laporan Perancangan Tugas
Akhir Departemen Arsitektur,
Universitas Sumatera Utara.
Diunduh dari
http://repository.usu.ac.id/
handle/123456789/26972

Terminal Penumpang Kapal


Laut adalah komponen
utama sub sistem pelabuhan
yang berfungsi mewadahi
aktifitas proses perpindahan
penumpang dari satu sistem
angkutan laut (kapal
penumpang) ke sarana
angkutan lain atau
sebaliknya

Angkutan Laut

ANGKUTAN PENUMPANG : Pelabuhan Ferry,


Cruise Terminal, Pelabuhan Antar Pulau, Hub-Port

ANGKUTAN BARANG : Terminal Peti Kemas,


PELABUHAN KHUSUS : Pelabuhan Angkutan
Komoditi Khusus ( Ternak, Minyak, Kayu, biji2an,
Batubara) Kepemilikan Khusus (Militer, Industri,
Galangan Kapal/Dock Yard), Marina
TINGKATAN PELABUHAN : Hub Port, Feeder Port

Macam Pelabuhan

Macam Pelabuhan

Prinsip Perancangan
Pelabuhan Laut

Aktifitas Terminal Laut


Aktifitas yang terjadi di dalam terminal terutama dipengaruhi oleh
manusia dan barang yang meliputi (Andiani, 2011):

PENUMPANG
PENGANTAR DAN
PENJEMPUT
PENGELOLA
BARANG BAWAAN

Aktifitas Penumpang
Terminal Laut

Penumpang dibagi dalam


PENUMPANG DOMESTIK dan TURIS
yang melakukan kegiatan
EMBARKASI yaitu berangkat dari
terminal penumpang dan
DEBARKASI yaitu kedatangan
atau menuju ke terminal
penumpang.

Aktifitas Pengelola
Terminal Laut
PENGELOLA terminal meliputi:
- KARYAWAN TERMINAL, yaitu yang bertanggung
jawab langsung tentang keadaan terminal baik
operasional maupun administrasi.

- KARYAWAN PERUSAHAAN PELAYANAN, yaitu


yang melakukan kegiatan operasional di dalam
terminal penumpang, yaitu penjualan karcis dan
pembagasian.

- KARYAWAN DARI PEMERINTAH, yaitu dalam


divisi kesehatan, bea cukai, hukum (imigrasi dan
emigrasi.

Aktifitas Barang
Bawaan Terminal
Laut

Barang yang biasa dibawa

Barang over bagasi

Barang muatan bukan kargo,


yaitu barang bawaan yang
langsung dimasukkan bagasi,
seperti barang pindahan,
barang elektronik berukuran
besar, dan barang dagangan
jumlah banyak.

Fasilitas Terminal Penumpang


Laut
Sumber : Andiani, 2011:

FASILITAS PELAYANAN DAN PENUMPANG KAPAL


Daerah kedatangan atau keberangkatan untuk menaikkan
atau menurunkan penumpang, terdiri dari : Fasilitas parkir
untuk mobil, sepeda motor (roda 2), dan pejalan kaki; Fasilitas
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, misal halte
dan taxi area; Loket penjualan tiket dan cek bagasi; Loket
kesehatan (karantina); Loket persyaratan hukum (emigrasi dan
imigrasi); Fasilitas pengambilan bagasi; Ruang untuk
pergerakan penumpang; Ruang tunggu dan istirahat; Fasilitas
penunjang pelayanan, seperti telepon umum dan restoran;
Fasilitas informasi jadwal dan rute perjalanan; Fasilitas untuk
pengantar dan penjemput; Fasilitas penumpang
keberangkatan seperti fasilitas penghubung (mobil, ban
berjalan).

FASILITAS PENGELOLA TERMINAL


Kantor untuk personil pengelola, terdiri dari : Kantor untuk
personil imigrasi dan bea cukai; Kantor untuk personil
kesehatan dan karantina; Kantor untuk personil keamanan.

Sistem Perpindahan
Penumpang Barang
Sumber : Andiani, 2011

SISTEM PERPINDAHAN PENUMPANG


- Berjalan kaki, bila jarak kapal dengan terminal
dekat.

- Dengan kendaraan darat, bila jarak kapal


dengan terminal jauh.
- Dengan jembatan, untuk efisiensi karena dapat
menggunakan area bawah dengan atas secara
bersamaan.
SISTEM PERPINDAHAN BAGASI
- Cart, bagasi diangkut dengan kereta dan
kemudian dipindahkan dengan tangan ke lokasi
pengambilan.
- Conveyor, perpindahan bagasi dengan ban
berjalan.

Definisi Angkutan
Multimoda
Sumber : Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2011

adalah angkutan barang dengan


menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda
angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu)
kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda
dari satu tempat diterimanya barang oleh
badan usaha angkutan multimoda ke suatu
tempat yang ditentukan untuk penyerahan
barang kepada penerima barang angkutan
multimoda.

Angkutan Multi Moda


pada awalnya dimulai disektor
maritim, dengan
diperkenalkannya
penggunaan petikemas pada
tahun 1960an yang kemudian
berkembang dengan
berintegrasi ke moda-moda
angkutan lainnya.
Kontainerisasi berkembang
karena waktu bongkar muat
yang lama untuk barangbarang umum (general
cargo). Kapal barang umum
pada waktu itu waktu bongkar
membutuhkan waktu bongkar
muat dipelabuhan yang lebih
lama dari waktu berlayarnya.

Peran Angkutan Multi Moda


dalam satu kesatuan mulai dari terminal lokal sampai
terminal nasional

ANGKUTAN UDARA
AR. 3131 TIPOLOGI PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

Definisi Bandar Udara

Airport atau Bandar Udara adalah fasilitas


penunjang kegiatan penerbangan yang
menangani arus penumpang, barang/cargo,
pesawat dan crew. Bandar Udara terdiri atas
Bangunan Terminal Udara yang mengakomodasi
seluruh persiapan penerbangan, Hanggar untuk
menyimpan dan memperbaiki pesawat, ATC
yang mengatur penerbangan, Runway, Taxiway
fasilitas parkir pesawat, cargo terminal, parkir
kendaraan, fasilitas penerangan dll

Definisi Bangunan Terminal

Fasilitas yang mengakomodasikan seluruh


persiapan dan pengakhiran seluruh aktivitas
penerbangan, memiliki dan menjadi perantara
antara sisi udara (airside) dan sisi darat
(landside)
1) melakukan transfer penumpang dan barang
dari transportasi darat ke udara dan
2) Menampung kegiatan pra dan pasca
penerbangan (dengan batasan aktivitas
pergerakan darat sebagai acuan)

Hubungan Fungsional

Contoh Konfigurasi

Prinsip Desain Airport


Terminal

Efektif dan efisien, terutama sirkulasi manusia


dan barang

Keselamatan

Kontrol terhadap calon penumpang & barang,


bagasi/ cargo (penumpang gelap,
penyelundupan, terorisme, dll)

Representasi negara/propinsi/kota

Stakeholder Terminal/Airport

Pemerintah pusat , Dir Perhubungan udara& daerah

Protokoler Pemerintah (untuk VVIP)

Angkasa Pura sbg pengelola bandara udara

(kadang angkatan udara sbg pemilik kawasan


lapangan terbang)

Airlines

Imigrasi, bea cukai, kepolisian,

Penyewa lain: money changer, cafe, restaurants, toko


souvenir, hotel transit, agen hotel, - tranportation
agencies

Perusahaan catering

Perusahaan cargo

Cleaning service

Satuan pengamanan airport

Penggolongan Status
Bandara
BANDARA INTERNASIONAL : Yaitu bandara yang
bisa melayani penerbangan antar negara,
sehingga membutuhkan layanan perijinan
(dokumen) keimigrasian seperti paspor, visa dan
beacukai (custom)
BANDARA DOMESTIK: yaitu bandara yang hanya
melayani jalur penerbangan antar daerah dalam
satu negara, sehingga tidak membutuhkan
pelayanan keimigrasian maupun beacukai
BANDARA PERINTIS: yaitu bandara yang melayani
kegiatan penerbangan (pesawat kecil) di daerahdaerah terpencil dalam satu negara. Biasanya
dengan fasilitas bandara yang sangat sederhana.

Penggolongan
Terminal Udara

STASIUN ASAL
TUJUAN
STASIUN TRANSFER

STASIUN
LANGSUNG

Jenis Kegiatan Angkutan


Udara

Lalu Lintas Udara


Berdasarkan Fungsinya
CONTROLLED AIRSPACE yaitu ruang udara di mana diberikan
instruktur secara positif dari pemandu (air traffic controller) kepada
penerbang (contoh : control area, approach control area,
aerodrome control area).

UNCONTROLLED AIRSPACE yaitu ruang lalu lintas yang di


dalamnya hanya diberikan informasi tentang lalu lintas yang
diperlukan (essensial traffic information).

Jenis-Jenis
Angkutan
Udara
Pesawat Terbang
- Pesawat Terbang
Umum
- Pesawat Terbang
kargo
- Pesawat Militer
Helikopter

Balon Udara

Ruang-ruang Dalam Airport


Terminal
1. Amenities (caf,
restaurant, lounge,
toilet, prayer room,
maternity room, money
changer, store, etc.)

8. Airlines areas
9. Outbound Baggage
Room

2. Boarding Control point

10. Public Health Service

3. Customs Inspection

11. Ready Room (unt pekerja


outdoor, tertutup

4. Departure Room
5. Immigration Inspection
6. Gate
7. Gate Concourse

12. Baggage Claim


13. Transfer Baggage Room
14. Waving Gallery

Angkutan Udara

Angkutan Udara

Anda mungkin juga menyukai