PENDAHULUAN
Tetapi terminal Jepara yang berada di pusat kota sebagai akses utama
transportasi umum dalam dan luar Kota Jepara masih tergolong sepi dan kurang
nyaman untuk calon penumpang dari segi fasilitas maupun kondisi bangunan
dan jalan seperti tempat tunggu, Mushola, loket, toilet dll, masih terlihat kotor
dan kurang terawatt, jalan dan bangunan juga rusak belum ada perbaikan atau
peremajaan berkala. Disamping itu fasilitas yang berada di terminal Jepara
tergolong masih kurang dengan tidak adanya mini market, toko oleh-oleh dan
fasilitas lain yang bisa menunjang kenyamanan calon penumpang, terminal
Jepara berada di pusat kota diharapkan bisa menjadi daya tarik masyarakat
selain sebagai infrastruktur transportasi juga sebagai area strategis untuk
masyarakat yang ingin melakukan aktifitas di area terminal, mengingat di area
1
terminal Jepara juga ada alun-alun dua Kota Jepara yang sekarang menjadi salah
satu pusat berkumpulnya masyarakat dan juga diselenggarakan acara-acara
besar di Kota Jepara. Maka dari itu revitalisasi terminal Jepara sangat penting
untuk menunjang fungsi dari terminal itu sendiri, banyak hal yang bisa dibenahi
oleh Pemerintah Jepara untuk membenahi terminal tersebut, kondisi terminal
saat ini terlihat sepi dan kurang menarik perhatian bagi calon penumpang,
dengan adanya revitalisasi terminal Jepara diharapkan bisa meningkatkan
pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat disekitar dan juga pemasukan untuk
Pemerintah Daerah dengan membangun fasilitas yang nantinya dikelola oleh
Pemerintah Daerah.
Selain fasilitas sirkulasi juga penting pada revitalisasi Terminal, hal ini
untuk menghindari pemborosan waktu, polusi, keselamatan pengguna,
penghematan bahan bakar bagi kendaraan yang berada didalamnya, pola
sirkulasi sangat penting untuk keberhasilan revitalisasi terminal.
Maka dari itu berdasarkan uraian diatas disusunlah tugas akhir dengan
judul.. : “ Revitalisasi Terminal Jepara Yang Berada Dipusat Kota Sebagai
Akses Utama Transportasi Umum Dalam Dan Luar Kota Jepara”.
2
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penyusunan skripsi revitalisasi terminal Jepara
yang berada di pusat kota sebagai akses utama transportasi umum dalam dan
luar kota Jepara ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka diambil
batasan masalah yaitu sebagai berikut :
a. Revitalisasi terminal Jepara yang berada di pusat kota sebagai akses utama
transportasi umum dalam dan luar kota Jepara. belum sampai ke tahap
perhitungan kekuatan struktur.
3
Kota Jepara. Pada Mobil penumpang pribadi atau kendaraan bermontor roda 2
diperoleh pada saat parkir kendaraan dikawasan Jepara, Kapasitas parkir sekisar
325 Kendaraan. Berdasarkan Rumus diatas, Jumlah sampel pengendara yang
diwawancarai sebanyak 30 orang pengendara mobil maupun montor
terintegrasi dengan sistem layak huni berwawasan budaya dan lingkungan di
kabupaten jepara:
e. Pengelolaan bangunan dan sarana penunjang terminal yang telah ada agar
difungsikan sebagaimana semestinya.
4
1.5 Manfaat Perencanaan
Adapun Manfaat yang diperoleh dari revitalisasi terminal Jepara yang
berada di pusat kota sebagai akses utama transportasi umum dalam dan luar kota
Jepara adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang Latar belakang, Rumusan Masalah , dan Batasan
Masalah, Tujuan Perencanaan, Manfaat Perencanaan dan Sistematika Penulisan
yang menjadi acuan revitalisasi terminal Jepara yang berada di pusat kota
sebagai akses utama transportasi umum dalam dan luar kota Jepara.
- Revitalisasi
5
Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan mati,
yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan mengembangkan
bangunan maupun kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki
atau pernah dimiliki.
- Terminal
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud
simpul jaringan transportasi.
- Jepara
Jepara adalah salah satu salah satu kabupaten diprovinsi jawa tengah. Ibu
kotanya adalah jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan laut jawa dibarat
dan utara Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di Timur, Serta Kabupaten
di Demak diSelatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan
Karimun jawa yang berada dilaut jawa.
- Pusat Kota
Pusat kota adlah jantung komersial,budaya,dan seringkali merupakan
jantung sejarah,politik,dan geografis sebuah kota, terutama di dunia
Barat.istilah “Pusat Kota” terutama digunakan dalam bahsa inggris British
dan inggris kanada, dan istilah yang hampir setara ada dalam bahasa lain,
seperti “ center-ville “.
- Akses utama
Akses utama adalah jalan masuk utama atau jalan utama yang sering
dipakai atau dilalui sebuah kendaraan seperti bus,mobil,montor dll.
- Transportasi Umum
Transportasi publik atau transportasi massal ini adalah nama lain dari
Transportasi umum adalah layanan angkutan penumpang oleh sistem
perjalanan kelompok yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat
umum, biasanya dikelola sesuai jadwal, dioperasikan pada rute yang di
tetapkan,dan dikenakan biaya setiap perjalanan.
6
Adalah didalam wilayah Kabupaten jepara atau masih dalam lingkup Kab.
Jepara seperti wilayah Kecamatan Keling, Kecamatan Pecangaan,
Kecamatan Ngabul dan Kecamatan Donorojo dll sedangkan diluar
kabupaten jepara adalah daerah diluar kabupaten jepara seperti wilayah
semarang meliputi wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Ungaran
Timur, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bawen, Kecamatan Tenggaran
dll.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil yang telah didapat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penumpang
Fungsi terminal bagi penumpang adalah untuk kenyamanan menunggu,
kenyamanan perpindahan dari satu moda satu ke moda yang lain, tempat
tersedianya fasiltas-fasilitas dan informasi (pelataran, ruang tunggu, papan
informasi, toilet, kios-kios, loket,tempat parker dan lain-lain).
2. Pemerintah
Fungsi terminal bagi pemerintah adalah dari segi manajemen lalu lintas dan
perencanaan, untuk menata lalu lintas dan menghindari dsri kemacetan,
sebagai sumber pengendali arus angkutan umum dan sumber pemungutan
retribusi.
8
3. Operator Angkutan Umum
Fungsi terminal bagi operator angkutan umum adalah untuk mengatur
pelayanan operasi angkutan, menyediakan fasilitas informasi dan istirahat
bagi supir angkutan dan fasilitas pangkalan.
Bongkar muat lebih besar atau sama dengan 8 ton angkutan atau 41
penumpang.
9
Berfungsi sebagai tempat penyalur angkutan yang besift melayani
arus angkutan penumpang dan barang dalam jarak dan volume
sedang.
Bongkar muat lebih besar atau sama dengan 5 ton angkutan atau 20
penumpang angkutan.
bongkar muat lebih kecil atau sama dengan 2,5 ton angkutan atau
10 penumpang angkutan.
10
Sebagai tempat menunggu sebelum waktu diperbolekan masuk.
Jalan-jalan dalam kota, uuran terminal ini khusus mampu
menampung 50 kendaraan perjam.
(sumber:http:/id.wikipedia.org/wiki/arsitektur)
2. Angkutan Antar Kota adalah: angkutan dari kota ke kota lain dengan
menggunaan bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat
dalam trayek tetap dan teratur.
11
Mempunyai jadwal tetap, sebagaimana terncantum dalam jam
perjalanan pada kartu pengawasan mobil bus umum yang
dioperasikan.
12
Mempunyai jadwal tetap, sebagaimana terncantum dalam jam
perjalanan pada kartu pengawas mobil bus umum yang
dioperasikan.
Trayek utama:
• Mempunyai jadwal tetap, sebagaimana terncantum dalam jam
perjalanan kartu pengaeasan kendaraaan yang dioperasikan.
Trayek Cabang
• Berfungsi sebagai trayek penunjang terhadap trayek utama.
• Pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada
tempat-tempat untuk menaikan dan menurunkan orang yang
telah ditetapkan untuk angkutan perkotaan.
13
• Dilayani oleh bus mobil umum dan mobil penumpang umum.
• Mlayani angkutan pada kawasan pendukung, antar kawasan
pendukung dan permukiman.
• Mempunyai jadwal tetap yang sebagamana tercantum dalam
jam perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang
dioperasikan.
2. Terminal sekunder, yaitu terminal yang penumpang arus dan barang dari
suatu kota dan daerah-daerah sekitar kota tersebut, selain terminal jenis
14
ini berfungsi melengkapi atau menyambung kegiatan dari terminal
primer.
15
6 Akses Keluar Minimal 100 m Minimal 50 m Sesuai Kebutuhan
Masuk Terminal
Sumber: Departemen Perhubungan (1996)
Keterangan :
1) Angkutan Umum
Pt = Po (1+r)n
2028 = (229.488/365) (1+0,1737) 10
2028 = 628,73 (1,1737) 10
2028 = 737,9404 unit/hari
2028 = 738 unit/hari 67
2) Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
Pt = Po (1+r)n
16
2028 = (312.500/365) (1+0,1355) 10
2028 = 856,164 (1,1355)10
2028 = 116,0102 unit/hari
2028 = 117 unit/hari
Jadi Total Angkutan Umum yang menggunakan Terminal Jepara pada 10
tahun yang akan datang berkisar 738 unit/hari untuk pete, 117 unit/hari
untuk Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Jadi, total
keseluruhan angkutan umum yang menggunakan terminal ini pada tahun
2028 sebanyak 855 unit/hari. Akan tetapi dalam rancangan revitalisasi
Terminal Jepara ini, tidak akan memenuhi target kapasitas berdasarkan laju
pertumbuhan yang telah diketahui. Adapun total kapasistas yang akan
ditampung pada Terminal Jepara di asumsikan hanya 70% dari total
angkutan umum dalam kurung 10 tahun kedepan atau dengan rumus
sebagai berikut :
70% x 855 = 599 unit/hari
Jadi rata-rata jumlah angkutan umum yang akan ditampung pada area
Terminal Jepara pada tiap tahunnya bernilai 599 unit/hari.
b. Analisa Jumlah Penjemput / Pengantar
Persentase penumpang yang dijemput maupun diantar sebanyak
10% - 20% dengan setiap penumpang didampingi 1 – 2 orang pengunjung.
Jumlah angkutan umum setiap hari 599 unit x 10 orang = 5.990 orang
penumpang. Maka jumlah penjemput dan pengantar diprediksi maksimal =
10% x 5.990 x 1 orang = 599 orang. 68
c. Analisa Pengguna Pengguna pada terminal terdiri dari 4 (empat)
kelompok besar, yaitu:
17
Staff Tata Usaha : 5 orang
Administrasi : 5 orang
Bagian Informasi : 7 orang
Penjualan Tiket : 15 orang
Pemeriksa Tiket : 3 orang
Pengurus Bagasi : 5 orang
Keamanan : 40 orang
Petugas Karantina : 5 orang
TOTAL : 87 orang
2) Penumpang Penumpang adalah orang-orang yang menggunakan jasa
terminal untuk naik dan atau turun bus dan melanjutkan ke moda
transportasi lainnya. Terdapat 2 (dua) jenis penumpang di terminal,
yaitu:
Penumpang antar kota dalam provinsi + mobil penumpang
umum (MPU)
Penumpang AKDP
Penumpang angkutan kota (angkot) 69
3) Pengantar/Penjemput Pengantar atau penjemput
adalah orang-orang yang mengantar dan menjemput penumpang , baik
yang datang ataupun yang tiba. Secara umum karakteristik pengantar
atau penjemput dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
Kelompok 1 : menunggu di koridor luar bangunan
Kelompok 2 : menunggu di hall kedatangan
4) Pemilik Usaha di Terminal Untuk memenuhi kebutuhan para pengguna
terminal serta fakta bahwa terminal beroperasi selama 24 jam sehari,
maka selain fungsi utama sebagai terminal, terminal akan memiliki
beberapa fungsi penunjang lainnya, diantaranya:
Kios/retail : 30 unit x 4 karyawan = 120 orang
cafe : 1 unit x 2 karyawan = 2 orang
Minimarket : 1 unit x 6 karyawan = 6 orang
Restoran : 1 unit x 30 karyawan = 30 orang
Food Court : 1 unit x 50 karyawan = 50 oran
18
Biro Travel : 2 unit x 4 karyawan = 8 orang
ATM Center : 1 unit x 2 karyawan = 2 orang
Book Store : 1 unit x 4 karyawan = 4 orang
TOTAL = 222 orang Adapun analisis program ruang dan besaran
ruang di uraikan dalam tabel dibawah ini :
a. Kebutuhan Pelataran Angkutan Umum Dan Parkir Kendaraan
Pribadi Adapun Kebutuhan parkir pengunjung adalah sebagai berikut:
1) Pengunjung dan penjemput penumpang Penumpang yang
menggunakan kendaraan pribadi (menitipkan kendaraannya). 70
Dengan asumsi :
- Penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi diasumsikan 0,5%
hari dengan rata – rata parkir 3 hari. Maka = 0,5% x 5.990 x 3 hari = 90
tempat parkir Dengan asumsi :
- 70% penumpang menggunakan sepeda motor = 70 % x 90 = 63 parkir
roda 2. - 30% penumpang menggunakan mobil = 30 % x 90 = 27 parkir
roda 4. Pengantar dan penjemput penumpang = 25org/ jam. Rata – rata
lama pengunjung parkir diperkirakan 2 jam, maka parkir harus
memadai untuk 50 orang.
2) Kebutuhan Parkir Pengelola dan Karyawan Adapun Kebutuhan
Parkir Pengelola dan Karyawan sebagai berikut :
- Jumlah karyawan = 87 orang
Dengan asumsi :
- 60 % menggunakan kendaraan umum = 52 orang - 30 % menggunakan
sepeda motor = 26 orang - 10 % menggunakan mobil = 9 orang Jadi,
total pengunjung Terminal Jepara yang menggunakan kendaraan
pribadi adalah 89 tempat parkir untuk kendaraan roda 2, dan 36 tempat
parkir roda 4. untuk rekapitulasi analisis kebutuhan pelataran angkutan
umum dan kendaraan pribadi di bawah ini.
19
2.4 Fasilitas dan Keterkaitan Aktifitas dalam Terminal
Supaya terminal mampu memberikan servis yang baik kepada
penumpangnya, maka perlu disediakan fasilitas yang diperlukan bagi
pengguna jasa terminal. Fasilitas tersebut perlu harus disediakan dalam jumlah
yang cukup dan hrus selalu dijaga supaya tetap mampu memberikan pelayanan
bagi pengguna jasa terminal sesuai dengan fungsinya.
A. Fasilitas Utama
Yang dimaksud fasilitas utama terminanl adalah yang mutlak ada
disuatu terminal dalam rangka memberikan pelayanan bagi masyarakat,
khusnya calon penumpang, sopir, awak armada, maupun masyarakaat
yang memerluan jasa terminal. Adapun yang dapat digolongkan sebagai
fasilitas utama antara lain:
20
Tempat tunggu enumpang dapat berupa peataran atau area yang
disediakan bagi calon penumpang yang akan melakukan
pearjalanan.
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang yang dimaksud sebagai pelengkap dalam
pengoperasian terminanal. Yang dmaksud dengan fasilitas pelengkap
dalam suatu terminal antara lain :
Toilet
Toilet harus disediakan dalam jumlah yang cukup dengan kapasitas
layanan terminal terhadap penumpang maupun sopir angkutan
umum, dan sebisa mungkin bersih dan layak pakai.
21
Tempat Ibadah
Tempat ibadah disediakan bagi calon penumpang maupun sopir
angkutan umum untuk menunaikan kewajibanya sebagai umat
beragama.
Ruang Pengobatan
Ruang pengobatan untuk mengatasi keadaan darurat di lingkungan
tearminal, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan dan
sudah dilengkapi dengan tenaga medis yang terampil.
Kantin/Kios
Kantin/kios disediakan untuk memenuhi kebutuhan penumpang,
sopir angkutan umum, petuas terminal dan lainya jika ingin membeli
makanan ataupun oleh dari daerah tersebut maupun makanan ringan
yang mungkin diperlukan selama perjalanan.
Taman
Taman perlu dibuat dilingkungan terminal untuk memberikn kesan
yang indah dan asri, sehingga para calon penumpang tidak bosan
saat menunngu angkutan.
Telepon umum
Telepon umum juga perlu bagi penumpang luar daerah yang
mungkin tidak membawa ponsel.
22
2.5 Tinjauan Studi
Perencanaan tentang peningkatan terminal telah dilakukan sebelumnya,
namun terdapat perbedaan dengan perencanaan yang sekarang dilakukan. Pada
perencanaan revitalisasi terminal Jepara yang berada di pusat kota sebagai
akses utama transportasi umum dalam dan luar kota Jepara lebih menyoroti
tentang perencanaan revitalisasi terminal Jepara yang sebelumnya terlihat sepi
dan kurang terawat.
23
2.5.1 Studi Banding Terminal Jombor
Terminal Jombor adalah salah satu terminal yang ada di kota Jogja. Terminal
ini merupakan tempat perhentian dan pemberangkatan bus-bus ke kota-kota di
utara Jogja, seperti Semarang dan Magelang. Terminal Jombor mempunyai
area luas 9.200 m2 dan dikelola oleh Dinas Perhubungan Provinsi DIY.
Terminal ini letaknya strategis mempunyai fasilitas yang memadai dan
terawatt, juga suasana disekitar sejuk banyak juga hotel-hotel disekitar
Terminal. Oleh karena itu meskipun tidak sebesar Terminal
Giwangan, terminal yang ada di Jogja bagian utara ini tetap ramai disinggahi
Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), angkutan Kota Dalam Propinsi
(AKDP), Trans Jogja dan Travel.
24
Zona Kawasan Terminal Jombor
Sumber: http://dishub.jogjaprov.go.idterminal-jombor
Gbr.2.2 Zona Kawasan Terminal Jombor
Fasilitas Terminal
Fasilitas Terminal dapat dikelompokan menjadi dua yaitu fasilitas utama
dan fasilitas pendukung, semakin besar dan padat terminal suatu terminal
maka fasilitas yang harus disediakan juga harus banyak.
1. Fasilitas Utama
Jalur keberangkatan kendaraan umum
25
Gbr.2.3 Jalur Keberangkatan Kendaraan Umum
https://jogjapolitan.harianjogja.comread20190525512994758terminal-jombormulai-
ramai-penumpang
26
https://jogja.tribunnews.com20180624puncak-arus-balik-di-terminal-
jomborterjadi-akhir-pekan-kemarinpage=2
https://jogja.idntimes.com/news/jogja/siti-umaiyah/mobilitas-bus-akap-di-
terminaljombor-mulai-tunjukkan-peningkatan
Perlengkapan Jalan
Fasilitas Penggunaan Teknologi.
Pelayanan Pengguna (Custumer Service).
Ruang Pembelian Tiket.
27
Pusat informasi(Information Center).
Layanan Bagasi.
Ruang Penitipan Barang
2. Fasilitas Pendukung
Toilet
Papan Informasi
Mushola
Kantin
Ruang Informasi
Tempat Transit Penumpang (Hall)
ATM
Ruang Pengobatan
Alat Pemadam Kebakaran
Fasilitas Keamanan
Wartel
2.5.2 Studi Banding Terminal Penggaron
Terminal Penggaron adalah terminal bus tipe B yang berada di ujung barat
kota Semarang perbatasan dengan Kabupaten Demak, lebih tepatnya
terletak di Penggaron Kidul, Pedurungan, Semarang. Terminal Penggaron
melayani trayek angkutan kota, angkutan perbatasan, trans Semarang, dan
angkutan antar kota. Semenjak 1 september 2018, terminal terboyo resmi
ditutup. Dan bus AKAP dan AKDP yang dulu memiliki trayek di Terboyo
sekarang pindah ke terminal Penggaron.
28
Gbr. 2.7 Lokasi Terminal Penggaron
Sumber: Google maps
29
Gbr. 2.9 Ruang Tunggu Penumpang
Sumber: Google
Fasilitas Terminal
Fasilitas Terminal Penggaron tergolong masih perlu dibenahi .oleh karena
itu,pemerintah kota Semarang dan Dinas Perhubungan Kota Semarang
sebagai penyedia layanan transportasi di kota Semarang harus segera
membenahi fasilitas Terminal Penggaron seperti tempat duduk di ruang
tunggu penumpang belum memiliki sandaran, kondisi toilet penumpang
yang memprihatinkan, letak fasilitas musholla yang kurang strategis, halte
BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang yang kondisinya agak
memprihatinkan. Selain itu juga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas harus
cepat dibuka untuk umum karena sekarang ini bus BRT Trans Semarang
sudah menggunakan Bahan Bakar Gas seperti Bus TransJakarta dan
beberapa kendaraan yang sudah menggunakan bahan bakar Gas.
30
1. Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara
bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik
bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang
terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat
kaitannya dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik
kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu
lingkungan (environmental sustainability) pun menjadi penting, sehingga
intervensi fisik pun sudah semestinya memperhatikan konteks lingkungan.
Perencanaan fisik tetap harus dilandasi pemikiran jangka panjang.
31
BAB III
METODE PERENCANAAN
23
3.3 Metode Perencanaan
Dalam metode perencanaan ini Revitalisasi Terminal Jepara yang berada di
pusat kota sebagai akses utama transportasi umum dalam dan luar kota Jepara
harus ada langkah – langkah yang harus benar – benar diperhatikan agar
revitalisasi bisa tercapai sesuai harapan dan sesuai perencanaan dari awal,
sebelum kita merencanakan revitalisasi (desain gambar) di mulai harus ada
tahap – tahapan yang harus di lalui seperti, survey lokasi, studi banding,
mengumpulkan data – data yang dibutuhkan, mengurus perizinan kepada pihak
yang terkait. Kemudian kita baru bisa melangkah ke tahap selanjutnya. Ada pula
penjelasan dari tiap tahapan sebagai berikut :
24
3.3.1 Perizinan
Proses perizinan dilakukan dengan surat pengantar dari Universitas Islam
Nahdlatul Ulama’ Jepara yang ditunjukan kepada pihak terkait. Pihak yang
dimaksud adalah Dinas Perhubungan (DISHUB) Kabupaten Jepara,
1. Observasi.
2. Survei lapangan.
3. Study Banding.
4. Literatur.
5. Data DISHUB.
6. Ukuran Lahan.
7. Jumlah Armada.
8. Trayek.
25
3.3.2.1 Data Primer
1. Observasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
a. Gambar Terminal.
b. Fisik Terminal.
c. Aspek ekonomi.
d. Tujuan Pengembangan Terminal.
e. Kelengkapan Terminal.
3. Study Banding
26
terhadap lokasi terminal dan dapat dijadikan pembelajaran baru
dan menciptakan ide baru. Serta mengembangkan Fasilitas
diterminal agar menambah wawasan baru. Dan meningkatkan
kinerja pegawai serta penambahan Fasilitas di terminal.
2. Data dari Dinas terkait Dinas Perhubungan yang disini sebagai pengelola
Terminal Jepara
3. Ukuran lahan
4. Jumlah armada
5. Trayek
27
3.3.3 Analisa Data
Tahap ini dilakukan pengolahan data dari data-data yang telah dikumpulkan
melalui survei lokasi, data dari Dinas. Setelah di peroleh informasi data yang
dibutuhkan kemudian semua data itu di olah sehingga menjadikan sebuah
perencanaan revitalisasi yang berupa gambar dan pola arus lalu lintas di
terminal dengan tambahan pemikiran perencana tentang bagaimana desai yang
cocok untuk terminal Jepara. Ide perencana akan dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan dosen pembimbing supaya perencanaan ini bisa berguna.
3.3.4 Gambar
Selain merencanakan fasilitas dan pelayanan apa saja yang kurang dari
terminal Jepara, untuk menunjang keberhasilan dari reitalisasi ini ada sebuah
gambar atau re desain terminal jepara. Gambar disini sangat penting karena
desain terminal jepara saat ini sudah tergolong lama dan kurang efisien dari segi
tata letak bangunan dan sirkulasi kendaraan yang akan masuk dan keluar.
Dengan mengkaji hasil dari survey lokasi dan quesioner akan disimpulkan
di sebuah gambar atau desain ulang terminal Jepara sesuai kebutuhan calon
penumpang dan sopir – sopir.
3.3.6 Kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan proses pengambilan keputusan dan kesimpulan dari
hasil analisa perencanaan. Tujuan dari tahap ini adalah perencana dapat
memberikan rekomendasi atau masukan bagi pihak Dinas terkait.untuk
menjadikan acuan dan gambaran Revitalisasi Terminal Jepara yang berada di
33
pusat kota sebagai akses utama transportasi umum dalam dan luar kota Jepara,
rekomendasi yang disarankan nanti berupa gambaran baru site plan terminal
dan juga fasilitas apa saja yang kurang di dalam lingkup terminal Jepara.
33
3.5 Jadwal Perencanaan
Jadwal Perencanaan
33